You are on page 1of 18

MANAJEMEN SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH

DALAM PENINGKATAN MUTU PEMBELAJARAN


DI SMP KABUPATEN REMBANG

Proposal Tesis

SUTRISNO
NIM 0102509060
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


1.2 Fokus Penelitian
1.3 Tujuan Penelitian
1.4 Manfaat Penelitian
BAB 2
KAJIAN PUSTAKA

2.1 Manajemen
2.1.1 Fungsi Manajemen
2.1.2 Sasaran Manajemen
2.2 Supervisi Akademik
2.2.1 Pengertian Supervisi Akademik
2.2.2 Tujuan dan Fungsi Supervisi Akademik
2.2.3 Prinsip-Prinsip Supervisi Akademik
2.2.4 Teknik-Teknik Supervisi Akademik
2.3 Tugas Kepala Sekolah
2.4 Mutu Pembelajaran
2.5 Kerangka Berpikir
BAB 3
METODE PENELITIAN
3.1 Pendekatan Penelitian
3.2 Lokasi Penelitian
3.3 Kehadiran Peneliti di Lapangan
3.4 Data dan Sumber Data
3.5 Teknik Pengumpulan Data
3.6 Analisis Data
3.7 Keabsahan Data
3.8 Pertimbangan Etika Penelitian
3.9 Tahap-Tahap Kegiatan Penelitian
1.1 Latar Belakang Masalah
Di dalam Peraturan menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas)
Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah ditegaskan bahwa
salah satu kompetensi yang harus dimiliki seorang kepala sekolah adalah
kompetensi supervisi. Dengan Permendiknas tersebut berarti seorang kepala
sekolah harus kompeten dalam melakukan supervisi akademik terhadap
guru-guru yang dipimpinnya.
Dalam kenyataannya, pelaksanaan supervisi oleh kepala sekolah masih terfokus
pada pengawasan administrasi. Pada umumnya kepala sekolah akan melakukan
supervisi pengajaran pada guru melalui kunjungan kelas, apabila mendapat laporan
mengenai kinerja guru yang kurang baik, atau berbeda dengan teman-temannya.
Bahkan seringkali dijumpai, seorang kepala sekolah melakukan supervisi terhadap
kegiatan belajar mengajar yang dilakukan guru dengan cara mengintip dari balik pintu
atau jendela, agar tidak diketahui.
1.2 Fokus Penelitian

Berdasakan latar belakang di atas, fokus penelitian yang


dikaji dalam penelitian ini adalah:
1) Bagaimana perencanaan program supervisi akademik kepala
sekolah dalam rangka peningkatan mutu pembelajaran di SMP
Kabupaten Rembang?
2) Bagaimana pelaksanaan program supervisi akademik kepala
sekolah dalam rangka peningkatan mutu pembelajaran di SMP
Kabupaten Rembang?
3) Bagaimana tindak lanjut /pengendalian program supervisi
akademik yang dilakukan oleh kepala sekolah di SMP
Kabupaten Rembang?
1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi dan menganalisis :


1) Perencanaan program supervisi akademik kepala sekolah
dalam rangka peningkatan mutu pembelajaran di SMP
Kabupaten Rembang.
2) Pelaksanaan program supervisi akademik kepala sekolah
dalam rangka peningkatan mutu pembelajaran di SMP
Kabupaten Rembang.
3) Tindak lanjut pelaksanaan program supervisi akademik yang
dilakukan oleh kepala sekolah di SMP Kabupaten Rembang.
1.4 Manfaat Penelitian
a. Manfaat yang bersifat teoritis.
1) Hasil penelitian ini dapat dijadikan dasar teoritis untuk pengembangan
penelitian lain yang sejenis.
2) Hasil penelitian ini akan memberikan wawasan baru bagi peneliti
dan pembaca dalam memahami masalah manajemen supervisi
akademik kepala sekolah dalam rangka peningkatan mutu
pembelajaran.
b. Manfaat yang bersifat praktis.
1) Sebagai masukan bagi Dinas Pendidikan Kabupaten Rembang
untuk melaksanakan pembinaan dan pengarahan sesuai dengan
bidang tugasnya.
2) Sebagai masukan bagi kepala sekolah di SMP Kabupaten Rembang
dalam merencanakan, melaksanakan, dan tindak lanjut program
supervisi dalam rangka peningkatan mutu pembelajaran.
3) Sebagai masukan bagi guru untuk lebih mengetahui makna supervisi
akademik.
BAB 2
KAJIAN PUSTAKA
 

2.1 Manajemen
Manajemen dalam arti luas menunjuk pada rangkaian kegiatan,
dari perencanaan akan dilaksanakannya kegiatan sampai dengan
penilaiannya. (Arikunto, 2009:2). Gie dalam Arikunto (2009:3)
mendefinisikan manajemen sebagai segenap proses
peyelenggaraan dalam setiap usaha kerjasama sekelompok
manusia untuk mencapai tujuan tertentu.
2.1.1 Fungsi Manajemen
Menurut Terry dalam Herujito (2001: 18) membagi empat pokok
fungsi manajemen yaitu planing, organizing, actuating dan
controlling. Fayol dalam Handoko (2003:21) menyatakan bahwa
fungsi utama manajerial terdiri dari perencanaan,
pengorganisasian, pengkoordinasian, pemberian perintah dan
pengawasan.
2.1.2 Sasaran Manajemen

Menurut Rachmawati (2004:68) manajemen berdasar sasaran


meliputi: (1) sasaran kinerja bawahan yang diberikan dalam jangka
waktu tertentu (2) seluruh perencanaan yang akan dicapai (3)
standart untuk pengukuran apakah mereka telah mencapai atau
belum (4) prosedur untuk meninjau hasil-hasilnya. Selanjutnya
Rachmawati mengelompokkan sasaran menjadi tiga tipe yaitu (1)
sasaran pengembangan tujuan (2) sasaran pengembanan personal
dan (3) sasaran pemeliharaan.
2.2 Supervisi Akademik
2.2.1 Pengertian Supervisi Akademik
Menurut Glickman (1981), supervisi akademik adalah serangkaian
kegiatan membantu guru mengembangkan kemampuannya
mengelola proses pembelajaran demi pencapaian tujuan
pembelajaran.
2.2.2 Tujuan dan Fungsi Supervisi Akademik
Tujuan supervisi akademik adalah membantu guru
mengembangkan kemampuannya mencapai tujuan pembelajaran
yang dicanangkan bagi murid-muridnya (Glickman, 1981).
Melalui supervisi akademik diharapkan kualitas akademik yang
dilakukan oleh guru semakin meningkat (Neagley, 1980).
2.2.3 Prinsip-Prinsip Supervisi Akademik

1) Supervisi akademik harus mampu menciptakan


hubungan kemanusiaan yang harmonis.
2) Supervisi akademik harus dilakukan secara
berkesinambungan.
3) Supervisi akademik harus demokratis.
4) Program supervisi akademik harus integral dengan
program pendidikan.
5) Supervisi akademik harus komprehensif.
6) Supervisi akademik harus konstruktif.
7) Supervisi akademik harus obyektif.
2.2.4 Teknik-Teknik Supervisi Akademik
Bafadal ( 1992 : 45 ) menyatakan teknik-teknik supervisi dapat
dibagi menjadi dua kelompok, yaitu “teknik supervisi individual
dan teknik supervisi kelompok”. Teknik supervisi individual adalah
pelaksanaan supervisi yang diberikan kepada guru bersifat
perorangan.
2.3 Tugas Kepala Sekolah
Menurut Hadari Nawawi (1982: 91) tugas-tugas pokok kepala
sekolah mencakup tujuh bidang yaitu:
(1) Akademik yang berkenaan dengan proses belajar mengajar di
dalam sekolah dan luar sekolah, (2) ketatausahaan dan keuangan
sekolah, (3) kesiswaan, (4) personalia/ kepegawaian, (5) gedung
dan perlengkapan sekolah, (6) peralatan pengajaran, dan (7)
hubungan sekolah dengan masyarakat.
2.4 Mutu Pembelajaran
Konsep mutu pembelajaran berkaitan dengan kemampuan dasar
guru dalam melaksanakan tugas keguruan yang dapat dilihat dari
kemampuan merencanakan program belajar mengajar, kemampuan
melaksanakan atau mengelola proses belajar mengajar, dan
kemampuan menilai proses belajar mengajar.

2.5 Kerangka Berpikir


Banyak faktor yang mempengaruhi mutu pembelajaran dan
prestasi belajar siswa di sekolah, di antaranya adalah supervisi
yang dilakukan oleh kepala sekolah. Pelaksanaan supervisi di
sekolah akan memberi warna tersendiri bagi peningkatan mutu
pembelajaran.
BAB 3
METODE PENELITIAN
 

3.1 Pendekatan Penelitian


Pendekatan kualitatif dianggap sesuai untuk mengaji permasalahan
dalam penelitian ini.
3.2 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Kabupaten Rembang
3.3 Kehadiran Peneliti di Lapangan
Dalam penelitian kualitatif, peneliti merupakan instrumen pokok.
Keandalan dan kesahihan datanya akan banyak ditentukan oleh
hubungan antara peneliti dengan sasaran penelitiannya.
3.4 Data dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini bersifat kualitatif. Jenis
data yang digunakan adalah data primer dan sekunder.
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Untuk teknik pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan
dengan tiga cara yaitu observasi , wawancara dan studi
dokumentasi.
3.6 Analisis Data
Dalam penelitian kualitatif, analisis data dilakukan sejak awal
dan sepanjang proses Penelitian berlangsung.
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini
menggunakan teknik deskriptif yang menurut Miles da Huberman
dalam Rohendi ( 1992 : 16 ) meliputi empat prosedur. Yaitu : 1).
pengumpulan data, 2). Reduksi data 3). Penyajian data 4).
penarikan simpulan / verikasi.
3.7 Keabsahan Data
Untuk menentukan keabsahan data pada penelitian kualitatif ini, mengacu
pada kriteria-kriteria dari Lincoln dan Guba (1985 : 20); Faisal (1990 : 31-
33), dan Moleong (2009 : 173), yang berdasarkan atas kriteria-kriteria
sebagai berikut ; (1) kredibilitas (validitas internal) melalui member check
dan triangulasi ; (2) transferabilitas (validitas exsternal); (3)
dependenabilitas (realibilitas); (4)konfirmabilitas (objektivitas).
3.8 Pertimbangan Etika Penelitian
Dalam menghadapi persoalan etika, peneliti harus mempersiapkan diri
secara fisik maupun mental.
3.9 Tahap-Tahap Kegiatan Penelitian
1) tahap Persiapan
2) tahap pelaksanaan
3) tahap pelaporan hasil penelitian
TERIMA KASIH

You might also like