You are on page 1of 4

Untuk mendukung pencapaian kompetensi yang ditetapkan dalam kurikulum PAI (qur’an hadits,

fiqih, aqidah akhlaq, sejarah kebudayaan Islam dan bahasa arab) di tingkat madrasah, diperlukan
dukungan dari berbagai pihak yang berkepentingan dalam pendidikan di madrasah, baik
pengelola madrasah, orang tua siswa, tokoh masyarakat, siswa dan terutama guru. Dalam hal ini
guru menjadi penentu dalam mencapai keberhasilan pembelajaran, sebab ia dituntut untuk
melakukan kreasi agar tercipta suasana belajar yang efektif. Untuk itu, diperlukan tenaga guru
yang profesional dan mempunyai komitmen tinggi dalam bidang pendidikan di madrasah.
Dengan kata lain, dibutuhkan guru yang profesional, dengan ciri-ciri sebagai berikut [1]:

1. Selalu membuat perencanaan konkrit dan detail yang siap untuk dilaksanakan siswa
dalam kegiatan pembelajaran. Sebelum mengajar guru harus sudah mempersiapkan diri
sebaik mungkin baik persiapan fisik, mental, maupun materi tentang mata pelajaran yang
diampu. Persiapan fisik berupa penampilan jasmani balk berupa pakaian, kerapian dan
kebugaran jasmani. Persiapan mental mencakup sikap batin guru untuk mempunyai
komitmen dan mencintai profesi pendidik untuk membantu siswa mencapai taraf
kedewasaan dan mengoptimalkan potensi yang dimiliki. Sedangkan kesiapan materi
meliputi penguasaan bahan siswaan yang akan disampaikan kepada siswa. Penguasaan
ini tercermin dari pemahaman yang utuh tentang materi pokok yang ada dalam kurikulum
dan diperkaya dengan wawasan keilmuan mutakhir. Dengan demikian. guru diharapkan
tidak sekedar menyampaikan materi pokok yang tertuang dalam kurikulum baku, namun
harus dikembangkan dan diperkaya dengan perkembangan ilmu pengetahuan.
2. Berkehendak mengubah pola pikir lama menjadi pola pikir baru yang menempatkan
siswa sebagai arsitek pembangun gagasan dan guru berfungsi untuk “melayani” dan
berperan sebagai mitra siswa supaya peristiwa belajar bermakna berlangsung pada semua
individu. Dalam Islam siswa disebut dengan terma “thalib” yang artinya orang yang aktif
mencari ilmu pengetahuan. Untuk itu, guru perlu mengkondisikan kegiatan pembelajaran
yang memungkinkan siswa aktif mencari dan mengembangkan ilmu pengetahuan. Hal ini
dapat terjadi jika ditunjang oleh penerapan strategi belajar yang mendorong siswa terlibat
secara fisik dan psikis tentang proses pembelajaran.
3. Bersikap kritis dan berani menolak kehendak yang kurang edukatif. Guru diharapkan
mengembangkan dan mengelaborasi sendiri materi pokok yang ditetapkan dalam
kurikulum. Untuk itu, sikap kritis harus dimiliki oleh guru yang tercermin antara lain dari
praktek pembelajaran yang mengaitkan dengan problem realitas yang ada di sekitarnya.
Selain itu, guru juga diharapkan berani memberikan masukan tentang praktek pendidikan
di sekitarnya, terutama di lingkungan sekolahnya, yang tidak mencerminkan praktek
pendidikan, misalnya praktek pendidikan yang tidak membuat siswa aktif dan kreatif
malah mengekang siswa melalui stratagi pembelajaran yang diterapkan para guru lain.
4. Berkehendak mengubah pola tindakan dalam menetapkan peran siswa, peran guru dan
gaya mengajar. Peran siswa digeser dari peran sebagai “konsumen” gagasan, seperti
menyalin, mendengar, menghafal, ke peran sebagai “produsen” gagasan, seperti bertanya,
meneliti dan mengarang. Peran guru harus berada pada fungsi sebagai fasilitator (pemberi
kemudahan peristiwa belajar) dan bukan pada fungsi sebagai penghambat peristiwa
belajar. Gaya mengajar lebih difokuskan pada model pemberdayaan dan pengkondisian
daripada model latihan (drill) dan pemaksaan (indoktrinasi). Hal ini akan terwujud jika
guru mempunyai pemahaman atau kesadaran tentang hakikat pendidikan, yakni sebagai
proses memanusiakan manusia (siswa) dengan cara mengoptimalkan potensi yang
dimiliki. Untuk itu, kegiatan pembelajaran yang diterapkan guru harus selalu
mempertimbangkan kondisi siswa, bukan memaksakan kehendak atau persepsi guru yang
kadang tidak sesuai dengan kecenderungan siswa.
5. Berani meyakinkan kepala sekolah, orang tua dan masyarakat agar dapat berpihak pada
mereka terhadap beberapa inovasi pendidikan yang edukatif yang cenderung sulit
diterima oleh orang awam dengan menggunakan argumentasi yang logis dan kritis.
Dalam sistem Kurikulum Timgkat Satuan Pendidikan yang sbenarnya merupakan
penjabaran/pengembangan dari kurikulum sebelumnya yang berbasis kompetensi,
keberpihakan pada kepentingan siswa perlu ditekankan dalam kegiatan pembelajaran,
dalam pengertian bahwa semua aktifitas pembelajaran pada dasarnya diperuntukkan
untuk kemanfaatan dan kebermaknaan siswa. Untuk itu, guru dituntut aktif dan kreatif
mengembangkan dan menciptakan kegiatan pembelajaran yang memungkinkan siswa
aktif. Kegiatan pembelajaran ini tidak hanya dipahami sebatas yang berlangsung dl dalam
kelas, tapi juga di luar kelas. Sebagai contoh, kegiatan pembelajaran untuk mata pelajaran
qur’an hadits tidak akan berjalan secara maksimal ketika hanya berlangsung di ruang
kelas, namun harus dikondisikan juga di luar kelas, sebab qur’an hadits bukan
menekankan aspek kognitif yang cukup diberikan di kelas, namun harus dipraktekkan.
Karena itu, upaya menjalin sinergi perlu diciptakan oleh guru sehingga ada keterpaduan
antara yang disampaikan di kelas dengan yang dipraktekkan siswa di luar kelas, terutama
di keluarga dan masyarakat.
6. Bersikap kreatif dalam membangun dan menghasilkan karya pendidikan seperti
pembuatan alat bantu belajar, analisis materi pembelajaran, penyusunan alat penilaian
yang beragam, perancangan beragam organisasi kelas dan perancangan kebutuhan
kegiatan pembelajaran lainnya. Untuk mengoptimalkan kegiatan belajar mengajar, guru
perlu memanfaatkan sumber belajar yang ada di sekitar sekolah, baik sumber belajar
yang dirancang khusus untuk tujuan pembelajaran (by design) maupun sumber belajar
yang sudah tersedia secara alami yang tinggal dimanfaatkan oleh guru (by utilization)
7.  Hadith Rasulullah s.a.w : (Hadith Riwayat Muslim) “Sesiapa yang mengasaskan jalan
yang baik dalam Islam maka diamalkan orang, dicatatkan baginya pahala sebagaimana
pahala orang yang mengikutinya, dengan tidak dikurangkan sedikit pun pahalanya. Dan
sesiapa yang mengasaskan jalan tidak baik dalam Islam, maka diamalkan orang,
dicatatkan baginya dosa sebagaimana dosa orang yang melakukannya dengan tidak
dikurangkan sedikitpun dosanya”.
8.  Dalam hadith lain Rasullullah saw bersabda, “Setiap orang daripada kamu ada
tanggungan dibawahnya dan setiap yang ada tanggungan bertanggungjawab terhadap
orang di bawahnya”.
9.  SIFAT-SIFAT PENDIDIK ISLAM Sifat-Sifat Wajib Pada Seorang Pendidik (Ahmad
Halim Al Muhammadi : 1991) 1. SIFAT ZUHUD : MENDIDIK KERANA MENCARI
KEREDHAN ALLAH • Menyampaikan pelajaran bukan kerana balasan kebendaan atau
penghormatan masyarakat, tetapi kerana mencari keredhaan Allah. • bukan bermakna
tidak boleh menerima ganjaran dari usaha (mengajar). • kemuncak matalamat kerja yang
dilakukan seharusnya tidak diukur dengan pencapaian kebendaan - membahayakan
peningkatan diri dan pencapaian orang yang berada dibawah didikannya
10.  SIFAT-SIFAT PENDIDIK ISLAM Sifat-Sifat Wajib Pada Seorang Pendidik (Ahmad
Halim Al Muhammadi : 1991) 2. KEBERSIHAN DIRI • Pendidik hendaklah bersih
jiwanya daripada segala kekotoran adat dan syarak, iaitu mempunyai kebersihan lahiriah
yang jelas dan peribadi yang tinggi, tidak bersifat angkuh, riak, hasad, pemarah atau
mempunyai sifat-sifat lain yang keji .
11.  SIFAT-SIFAT PENDIDIK ISLAM Sifat-Sifat Wajib Pada Seorang Pendidik (Ahmad
Halim Al Muhammadi : 1991) 3. MENJAGA KEHEBATAN DAN KEHORMATAN
DIRI • Pendidik hendaklah mempunyai kehebatan dan kehormatan diri pada pandangan
masyarakat. • Pendidik perlu menjaga peribadi, mempunyai sifat rendah diri. •
Berperangai baik dalam pergaulan. • Tidak terlibat dalam suasana yang menjatuhkan
peribadi dan maruahnya (pakaian, perbuatan atau percakapan)
12.  SIFAT-SIFAT PENDIDIK ISLAM Sifat-Sifat Wajib Pada Seorang Pendidik (Ahmad
Halim Al Muhammadi : 1991) 4. GURU SEBAGAI BAPA DALAM MURIDNYA •
Mempunyai perasaan kasih terhadap murid seperti anak sendiri. • Memahami latar
belakang anak didik. • Memupuk kasih sayang & hormat menghormati.
13.  SIFAT-SIFAT PENDIDIK ISLAM Sifat-Sifat Wajib Pada Seorang Pendidik (Ahmad
Halim Al Muhammadi : 1991) 5. GURU MESTI MEMAHAMI TABIAT MURID •
Memahami dengan jelas latas belakang dan kemampuan muridnya. • Dapat
menyesuaikan bahan dan cara penyampaian • Dapat merancang dan melaksanakan
pendekatan pada diri individu murid itu sendiri.
14.  SIFAT-SIFAT PENDIDIK ISLAM Sifat-Sifat Wajib Pada Seorang Pendidik (Ahmad
Halim Al Muhammadi : 1991) 5. IKLAS DALAM KERJAYA • Melakukan pekerjaan
dengan penuh keikhlasan akan membawa kerahmatan kepada pemiliknya. sssssss
15.  SIFAT-SIFAT PENDIDIK ISLAM 1. SIFAT DAN KUALITI PROFESIONAL
Mempunyai kualiti profesional – Bagi menjamin mereka dapat memberikan khidmat
pendidikan yang berkesan. • Mereka perlu memiliki ilmu pengetahuan Islam secara
mendalam dan luas lingkungannya daripada garisan atau skop kurikulum yang di
arahkan. • Mereka mempunyai ilmu pengetahuan sampingan yang berorentasikan bidang
perguruan dan pendidikan seperti ilmu psikologi, sosiology, sejarah dan sebagainya.
16.  SIFAT-SIFAT PENDIDIK ISLAM SIFAT DAN KUALITI PROFESIONAL
Mempunyai kualiti profesional – Bagi menjamin mereka dapat memberikan khidmat
pendidikan yang berkesan. Keilmuan pendidik juga meliputi kebijaksanaan dan kepekaan
bagi menyampaikan ilmu pengetahuan dengan berkesan. Kepelbagaiaan penggunaan
kaedah pengajaran dan pendekatan yang bersesuaian dengan kematangan diri murid
memberi impak kepada kefahaman murid.
17.  SIFAT-SIFAT PENDIDIK ISLAM 2. SIFAT DAN KUALITI PERIBADI •
Mempunyai kesihatan jasmani dan rohani yang baik. • Hidup dengan personaliti seorang
Muslim yang mempu memimpin kefahaman agama serta mempertahankannya
berdasarkan ketakwaan. • Perlu sentiasa beramal dan berpegang teguh dengan ilmu yang
dimilikinya dengan istiqamah - Menjadikan mereka kuat berpegang teguh kepada ajaran
agama, warak dan bertakwa kepada Allah. Ini semua kan menzahirkan pendidik yang
ikhlas, jujur, amanah dan bertanggungjawab.
18.  1. PENDIDIK ITU BUKAN SAHAJA PEMBERI ILMU TETAPI JUGA
PENGAMAL ILMU 2. PENDIDIK ITU MENJADI ROLE MODEL YANG DI NILAI
BUKAN SAHAJA OLEH ANAK DIDIKNYA TETAPI JUGA MASYARAKAT
SEKELILINGNYA. PERSONALITI BER’ACUANKAN AL QURAAN
19.  Firman Allah Subhana Wataala : Ertinya : “ Adakah patut kamu menyuruh manusia
membuat kebajikan dan kamu lupakan diri kamu sendiri sedangkan kamu membaca
Kitab Allah, tidakkah kamu berakal “
20.  SIFAT-SIFAT PENDIDIK ISLAM 3. KEIKHLASAN DAN KETULUSAN •
Seorang pendidik perlu berjiwa ikhlas dalam mencapai tujuannya. • Jiwa yang ikhlas
akan menzahirkan ciri-ciri batin seperti tawadhu, izzah (kemuliaan), tidak ‘ujub, tidak
riya’, dan tidak takbur. • Keikhlasan di hati akan menzahirkan keihlasan pada
tanggungjawabnya, ucapannya dan perbuataannya. • Keikhlasan ini akan menjadikan
jihad manusia sebagai pendidik akan mendapat keredhaan Allah Subhana Wataala.
21.  Sabda Rasulullah (SAW) : “Sesungguhnya Allah Azzawajallah tidak akan menerima
suatu amalan melainkan apa yang Ikhlas kepada Nya dan yang ditujukan hanya untuk
Nya”.
22.  SIFAT-SIFAT PENDIDIK ISLAM 4. KEBIJAKSANAAN DAN KEMATANGAN •
Kebijaksanaan dan kematangan berfikir dan bertindak di dalam proses pembelajaran
adalah sangat-sangat perlu bagi seorang pendidik melihat atas faktor-faktor:  Murid 
Latarbelakang Keluarga  Masyarakat Guru perlu dapat  Ekonomi mengimbangi 
Kebolehan kehendak dan faktor ini kebijaksanaan dan kematangan.
23.  CIRI-CIRI GURU YANG BAIK BERKEUPAYAAN PENGUNAAN KAEDAH
MEMIMPIN YANG BERKESAN BERSIFAT BERKASIH CEMERLANG PEKA
SAYANG PEMURAH BERKEYAKINAN TEGAS MEMBERI BANTUAN
BERSEMANGAT ADIL PERIANG MESRA ABDUL KIPLI DAN YAAKUB ISA
24.  CIRI-CIRI PENDIDIK YANG EFEKTIF MENGIKUT IMAM GHAZALI •
Mempunya rasa simpati kepada murid dan menganggap seperti anak sendiri. •
Mempunyai tingkahlaku dan sunnah Nabi Muhammad dan tidak meminta imbuhan atas
perkhidmatan yang diberinya. • Tidak menasihati atau membena

You might also like