You are on page 1of 7

TB tulang dan sendi belakang atau gibbus, terutama pada regio

Current Medical Diagnosis and Treatment 2008 / torakolumbal.


Musculoskeletal disorder
Penemuan laboratorium
Dasar-dasar diagnosis Dasar diagnosis yang tepat dalam mendeteksi
• Penyakit pada anak , orang dewasa, dan yang organisme tahan asam adalah dengan tes kultur atau
terinfeksi HIV polymerase chain reaction (PCR) dari cairan sendi, pus,
• Pada kebanyakan kasus, lesi tunggal tulang atau sendi atau spesimen jaringan. Biopsi pada lesi tulang,
terinfeksi sinovial, atau limfonodus regional dapat menunjukan
• Tulang belakang – terutama toraks bagian bawah – kekhasan gambaran histopatologi dari nekrosis dan sel
atau lutut sering menjadi lokasi. raksasa.
• Gambaran radigraf abnormal pada kurang dari ½
jumlah pasien. Radiologi
Ada periode laten antara onset gejala dengan penemuan
Pertimbangan penting positif pada gambaran radiologi. Perubahan paling awal
Kebanyakan infeksi tuberkulosis di Amerika Serikat dari TB arthritis adaah pembengkakan sendi dan
disebabkan oleh strain Mycobacterium tuberculosis. distensi kapsul oleh efusi. Sesudah itu, atrofi tulang
Infeksi pada sistem muskuloskeletal disebabkan oleh menyebabkan penipisan pola trabekular, mendekati
penyebaran hematogen dari lesi primer pada traktus korteks, dan penebalan kanal meduler. Seperti pada
respiratorius ; dapat timbul segera setelah lesi primer progres penyakit sendi, kerusakan kartolago , dalam
atau mungkin bertahun-tahun sebagai reaktivasi tulang belakang dan sendi perifer, ditandai dengan
penyakit. Tuberkulosis pada tulang dan sendi terjadi batasan sendi dengan erosi fokal dari permukaan sendi,
pada 1 – 3 % pasien dengan tuberkulosis ekstraparu. terutama pada tepi.dimana lesi dibatasi dengan tulang,
Tuberkulosis pada vertebra lumbal atau thoraks khususnya dalam bagian cancellous dari metafisis,
(penyakit Pott) merupakan tempat paling sering pada radiografi dapat memperlihatkan kista tunggal atau
tulang yang terinfeksi dan biasanya terjadi tanpa infeksi multiokuler dikelilingi oleh tulang sklerotik. Pada
ekstraspinal. Penyakit ini terjadi pada anak-anak di tuberkulosis tulang belakang, CT scan atau MRI
negara berkembang dan pada lanjut usia di Amerika membantu menunjukkan perluasan infeksi padda
Serikat. Jumlah osteomielitis kira-kira 20% dari jaringan lunak paraspinal ( mis.abses psoas, perluasan
tuberkulosis muskuloskeletal dan paling sering ke epidural).
berdampak pada tulang paha dan tibia. Tuberkulosis Gambaran radiologi pada kasus tuberkulosis pada cairan sinovial
pada sendi perifer hampir selalu monoarthrikuler,
dengan lutut sebagai sendi paling sering.

Gambaran klinik
Tanda dan gejala
Onset gejala umumnya tersembunyi dan tidak
diikuti oleh manifestasi umum seperti demam,
berkeringat, keracunan, atau kelemahan. Nyeri dapat
ringap pada onset dan umumnya memburuk pada
malam hari, dan dapat diikuti oleh kekakuan. Pada
proses perjalanan penyakit, keterbatasan pergerakan
sendi menjadi prominen karena kontraktur otot dan
kerusakan sendi. Lulut sering menjadi prominen sendi. A. Hematogenous tuberculosis
dari sendi lutut pada laki-laki 22 tahun.
sebab kontraktur otot dan kerusakan sendi. Sendi Adanya efusi dan pengentalan cairan
merupakan sendi perifer paling sering. Gejala dari sinovial, dan kartilago sendi telah
tuberkulosis paru mungkin masih ada. diterapi. B. Tuberkulosis pada sendi
Penemuan lokal selama stadium awal mungkin subtalar pada laki-laki 28 tahun yang
ringan. C. Kerusakan total tuberkulosis
terbatas pada nyeri, bengkak jaringan lunak, efusi pada sendi panggul pada pasien laki-
sendi, dan peningkatan temperatur kulit daerah yang laki usia lanjut. (Diproduksi dengan
dilingkupi. Seperti perjalanan penyakit yang tidak isin dari Petty W. Faigenbaum MC)
diterapi, atrofi otot dan deformitas dapat terjadi. Churcill Livingstone,1983.
Bentukan abses dengan drainase spontan ke luar
menyebabkan bentukan sinus. Kerusakan progresif
tulang belakng dapat menyebabkan benjolan tulang
Diagnosis Banding
Tuberkulosis pada system musculoskeletal harus
dibandingkan dengan semua infeksi subakut dan kronik,
rematoid arthritis, gout, dan kadang dysplasia osseus.
Pada tulang belakang, tumor metastasis dapat dicurigai.

Komplikasi
Kerusakan tulang atau sendi dapat terjadi dalam
beberapa minggu atau bulan jika terapi yang tidak
adekuat diberikan. Deformitas berkaitan dengan
kerusakan sendi, bentukan abses yang meluas ke tempat
yang berdekatan dengan jaringan lunak, dan bentukan
sinus sering ditemukan. Paraplegia merupakan
komplikasi paling serius dari tuberkulosis tulang
belakang. Sebagai bentuk penyembuhan lesi sendi yang
hebat, ankilosis tulang atau jaringan fibrosa spontan
akan terjadi.

Penatalaksanaan
Penilaian umum

Pengobatan umum khususnya penting dalam


pemanjangan recumbency sangan dibutuhkan, perawat
terampil harus diberikan. (lihat juga Infectious
Diseases: Bacterial & Chlamydial.)

Kemoterapi
Lihat pulmonologi. Pengobatan dengan kemoterapi
tanpa operasi dapat dilakukan pada kebanyakan kasus,
sekalipun penyakit yang luas.

Penilaian bedah
Pada infeksi akut dimana sinovitis merupakan gambaran
predominan, penatalaksanaan dapat konservatif,
setidaknya terapi inisial. Imobilisasi dengan splint atau
plester , aspirasi, dan kemoterapi dapat mencukupi
kontrol terhadap infeksi. Sinovektomi dapat bermanfaat
pada sebagian kecil lesi hepertropis akut yang meliputi
sarung tendon, bursa , dan sendi.

Referensi :
Franco-Paredes C et al. The ever-expanding association
between rheumatologic diseases and tuberculosis. Am J
Med. 2006 Jun;119(6):470–7. [PMID: 16750957]
Gardam M et al. Mycobacterial osteomyelitis and
arthritis. Infect Dis Clin North Am. 2005
Dec;19(4):819–30. [PMID: 16297734]
TBC Tulang Radiografi thorak, menunjukkan penyakit aktip TBC
sedikitnya 50% dari kasus. Organisme ini rupanya
Studi-studi tentang mumi Peru menunjukkan penduduk memiliki masa dormant dan kemudian dapat menjadi
asli negara itu tampaknya sudah menderita tuberculosis aktif lagi. Bacillus ini berada di dalam spongiosa dari
(TB) bahkan sebelum kedatangan bangsa Spanyol. metafisis tulang panjang. Pengaruh pada Colum
Bangsa Spanyol sejauh ini diduga menyebarkan vertebral ada dalam 50% kasus. Lesi biasanya tunggal,
penyakit mematikan tersebut ke Amerika Selatan. walaupun ada juga gambaran multifokal kistik pada
Mumi-mumi yang dipelajari adalah berasal dari orang tulang. Gambaran ini sering terjadi pada anak-anak,3
Chachapoyan, yang dimakamkan 500 sampai 1.000
tahun lalu di gua-gua sepanjang tebing terjal di A. DEFINISI
Pegunungan Andes (Peru). Makam-makam itu Tuberculosis adalah penyakit yang disebabkan oleh
ditemukan pada 1996.1 Mycobacterium Tuberculosa dengan gejala yang
Kami terkejut atas besarnya prosentase mumi yang bervariasi dan ditandai dengan pembentukan tuberkel
terinfeksi penyakit di bagian punggung dan paru-paru dan necrosis kaseosa pada jaringan setiap organ yang
yang mirip dengan tuberculosis,” kata Gerald Conlogue terinfeksi.6
dari Universitas Quinnipiac di Hamden, Connecticut Tuberkulosis tulang adalah suatu proses peradangan
(AS).1 kronik dan destruktif yang disebabkan basil tuberkulosa
Diduga, Spanyol-lah yang membawa penyakit TB ke yang menyebar secara hematogen dari focus jauh, dan
Amerika Selatan dan mumi-mumi ini ternyata terlebih hampir selalu berasal dari paru-paru. Penyebaran basil
dulu terserang penyakit menular tersebut,” tambahnya ini dapat terjadi pada waktu infeksi primer atau pasca
dalam sebuah laporan yang disampaikan pada primer. Penyakit ini sering terjadi pada anak-anak.4
pertemuan Kelompok Radiologi Amerika Utara.1
Mycobacterium Tuberculosis telah menginfeksi B. EPIDEMOLOGI
sepertiga penduduk dunia pada tahun 1993, WHO Tuberkulosis tulang belakang merupakan kejadian yang
mencanangkan kedaruratan global penyakit TB, karena paling umum dari tuberculosis tulang & itu terjadi
pada sebagian besar Negara didunia penyakit TB tidak sekitar 50% dari semua kasus tuberkuosis tulang hampir
terkendali, terutama penderita TB menular.7 88% tentang kasus infeksi atau peradangan tulang
Pada tahun 1995, diperkirakan setiap tahun terjadi belakang yang kronis adalah tuberculous asal (kemp
sekitar 9 juta penderita baru TB dengan kematian 3 juta et.al 1973). Area predileksi yang utama adalah Tulang
orang (WHO, treatment of tuberculosis, guidelines for belakang, Pinggul, Lutut, Kaki, Siku, Tangan, dan
national programmes, 1997). Dinegara-negara Bahu. Rahang bawah (mandibula) dan sendi
berkembang kematian TB merupakan 25% dari seluruh temperomandibular adalah daerah yang paling sedikit
kematian. Diperkirakan 95% penderita TB berada kejadiannya.2
dinegara berkembang, 75% penderita TB adalah Frekuensi tuberculosis tulang yang paling tinggi adalah
kelompok usia produktif (15-50 tahun).7 pada tulang belakang, biasanya di daerah vertebra
Di Indonesia pada tahun 1995, hasil Survey Kesehatan torakal atau vertebra lumbal, dan jarang terdapat di
Rumah Tangga (SKRT) menunjukan bahwa penyakit darah vertebra servikalis.4
TB merupakan penyebab kematian nomor 3 setelah
penyakit kardiovaskular dan penyakit saluran C. ETIOLOGI
pernafasan pada semua kelompok usia, dan nomor satu Penyebab Tuberculosis adalah Micobacterium
dari golongan penyakit infeksi.7 Tuberculosa. Kuman ini dapat menginfeksi manusia,
Tahun 1999, WHO memperkirakan setiap tahun terjadi seperti M. bovis, M. kansasii, M. intracellular. Pada
sekitar 583.000 kasus TB baru dengan kematian karena manusia paru-paru merupakan pintu gerbang utama
TB sekitar 140.000. Secara kasar diperkirakan setiap masuknya infeksi pada organ lain, bahkan bisa sampai
100.000 penduduk Indonesia terdapat 130 penderita menginfeksi tulang.
baru TB paru BTA positif.7
Timbulnya TB tulang terjadi pada tahun-tahun terakhir D. PATOFISIOLOGI
ini, penyakit ini belum tuntas diberantas. Kondisi ini Beberapa penderita tuberkulosis Osteoarticular
masih lebih sering terjadi dibandingkan tumor tulang merupakan hasil penyebaran secara hematogen dari
primer, lesi kemerahan dan kelainan bentuk yang suatu infeksi primer fokus jauh. Fokus primer mungkin
mengakibatkan kelumpuhan, yang dahulu sering terjadi di paru-paru atau di lymphonode mediastinum,
ditemukan dan kini jarang terlihat. 3 mesentry, daerah cervical dan ginjal. Infeksi
Penyebaran secara hematogen dari infeksi tulang menjangkau sistem tulang melalui saluran vaskuler,
dianggap berasal dari paru-paru dan mungkin terjadi yang biasanya arteri sebagai hasil bacillemia atau
ketika infeksi primer atau dari post primary foci. kadang-kadang di dalam tulang belakang (axial
skeleton) melalui vena plexus batson’s . Tuberculosis dan radiologik.2 Penyakit Tuberculosis tulang dapat
tulang & sendi dikatakan akan berkembang 2 sampai 3 mengenai hampir seluruh tulang, tapi yang paling sering
tahun setelah fokus primer.2 adalah Tuberkulosis pada Tulang Panjang, Tuberkulosis
Basil Tuberkulosis biasanya menyangkut dalam pada Tulang Belakang, Tuberkulosis pada Trokanter
spongiosa tulang. Pada tempat infeksi timbul osteitis, Mayor, Daktilis Tuberkulosis, Artritis Tuberkulosis,
kaseasi dan likuifaksi dengan pembentukan pus yang Koksitis Tuberkulosis, Tuberkulosis Sendi Lutut,
kemudian dapat mengalami kalsifikasi. Berbeda dengan Tuberkulosis Sendi Bahu, Tuberkulosis Sendi Siku.
osteomielitis piogenik, maka pembentukan tulang baru Pemeriksaan klinis yang dilakukan dengan melihat
pada tuberculosis tulang sangat sedikit atau tidak ada tanda dan gejala yang ada dan melakukan pemeriksaan
sama sekali. Disamping itu periostitis dan sekwester laboratorium ( LED meningkat, test sputum BTA, test
hampir tidak ada. Pada tuberculosis tulang ada tuberculin ), dan pada pemeriksaan radiologis dapat
kecenderungan terjadi perusakan tulang rawan sendi dilakukan photo toraks PA karena penyakit TB tulang
atau discus intervertebra.4 dapat disebabkan karena penyebaran dari TB paru, jika
ada kecurigaan infeksi pada tulang maka dapat
E. GEJALA KLINIS dilakukan photo pada tulang (photo polos posisi AP,
Pada Arthritis Tuberkulosa berlangsung lambat, kronik Lateral dan CT-Scan atau MRI).
dan biasanya hanya mengenai 1 sendi, keluhan biasanya
ringan dan makin lama makin berat disertai perasaan G. PENATALAKSANAAN
lelah pada sore dan malam hari, subfebris, penurunan Tujuan dari pengobatan tuberculosis adalah untuk
berat badan. Keluhan yang lebih berat seperti panas menyembuhkan penderita, mencegah kematian,
tinggi, malaise, keringat malam, anoreksia biasanya mencegah kekambuhan dan menurunkan tingkat
bersamaan dengan tuberculosis milier.5 penularan.
Pada sendi, mula-mula jarang timbul gambaran yang Jenis dan Dosis OAT
khas seperti pada arthritis yang lainnya. Tanda awal o Isoniasid ( H )
berupa bengkak, nyeri dan keterbatasan lingkup gerak Dikenal dengan INH, bersifat bacterisida, dapat
sendi. Kulit diatas daerah yang terkena teraba panas, membunuh 90% populasi kuman dalam beberapa hari
kadang-kadang malah dingin, berwarna merah kebiruan. pertama pengobatan. Obat ini sangat efektif terhadap
Bisa terjadi sendi berada dalam kedudukan fleksi kuman dalam keadaan metabolic aktif, yaitu kuman
5
berkelanjutan dan mungkin disertai tenosinovitis. yang sedang berkembang. Dosis harian yang
Pada anak-anak dapat ditemukan spasme otot pada dianjurkan 5 mg/kg BB, sedangkan untuk pengobatan
malam hari (night start). Mungkin disertai demam, tapi intermiten 3 kali seminggu dengan dosis 10 mg/ kg
biasanya ringan. Pada kasus yang berat, kelemahan otot BB.7
bisa terjadi sedemikian cepatnya menyerupai o Rifampisin
kelumpuhan.5 Bersifat bakterisida, dapat membunuh kuman semi-
Bila pinggul yang terkena, maka terjadi kelemahan dormant yang tidak dapat dibunuh oleh isoniasid.
tungkai dengan sedikit rasa tidak enak. Dalam keadan Dosis 10 mg/kg BB diberikan sama untuk pengobatan
yang lanjut dan berat, pasien sukar menggerakkan dan harian maupun intermiten 3 kali seminggu.7
mengangkat tungkai pada sendi pinggul yang terkena, o Pirazinamid
disertai rasa sakit yang sangat mengganggu disekitar Bersifat bakterisida, dapat membunuh kuman yang
5
paha dan daerah pinggul tersebut. berada dalam sel dengan suasana asam. Dosis harian
Tuberkulosis vertebra (penyakit pott) biasanya terjadi yang dianjurkan 25 mg/kg BB, sedangkan untuk
didaerah thoracolumbal. Penyakit pott merupakan 50% pengobatan intermiten 3 kali seminggu diberikan
dari seluruh kasus tuberculosis tulang dan sendi. Pada dengan dosis 35 mg/kg BB.7
mulanya seluruh kasus Tuberculosis tulang dan sendi. o Streptomisin
Pada mulanya proses tejadi di bagian depan discus Bersifat bakterisida, dosis yang dianjurkan 15 mg/kg
intervertebra, menyebabkan penyempitan ruang discus, BB sedangkan untuk pengobatan intermiten 3 kali
memberi keluhan nyeri punggung yang menahun, seminggu digunakan dosis yang sama. Penderita yang
kemudian disertai munculnya kifosis runcing akibat berumur sampai 60 tahun dosisnya 0,75 gr/hari,
remuknya korpus vertebra yang terkena yang disebut sedangkan untuk berumur 60 tahun atau lebih
gibbus. Gangguan neurologis terjadi karena terkenanya diberikan 0,50 gr/hari.7
spinal cord atau adanya meningitis.5 o Etambutol
Bersifat sebagai bakteriostatik. Dosis harian yang
F. DIAGNOSA dianjurkan 15 mg/kg BB sedangkan untuk pengobatan
Di Negara berkembang diagnosis tuberculosis tulang intermiten 3 kali seminggu digunakan dosis 30 mg/kg
dan sendi dapat ditegakkan dengan pemeriksaan klinik BB.7
Prinsip pengobatan Tabel 2 : Panduan OAT Kategori 2.
Pada tahap intensif (awal) penderita mendapat obat Tahap Lama INH Tablet Tablet Etam Strepto Jumlah
pengo 300 ripam pirazina butol misin kali
setiap hari dan diawasi langsung untuk mencegah batan mg pisin mid 250 inj minum
terjadinya kekebalan terhadap semua OAT. Sedangkan 450 mg @500 mg obat
mg 500
ditahap lanjutan penderita mendapat jenis obat lebih mg
sedikit, namun dalam jangka waktu yang lebih lama. Tahap 2 bln 1 1 3 3- 0,75 gr 60
intensif 1 bln 1 1 3 3- - 30
Tahap lanjut ini penting untuk membunuh kuman (dosis
persistent sehingga mencegah terjadinya kekambuhan.7 harian)
Tahap 5 bln 2 1 - 12 - 66
lanjutan
Panduan OAT di Indonesia (dosis
3xsemin
WHO merekomendasikan panduan OAT standart, yaitu: ggu)
Kategori 1 : Keterangan : dosis tersebut diatas untuk penderita
o 2HRZE/4H3R3 dengan BB antara 33-50 Kg
o 2HRZE/4HR
o 2HRZE/6HE Kategori 3 diberikan pada :
Kategori 2 : o penderita TB paru BT
o 2HRZES/HRZE/5H3R3E3 A negative, Rontgen positif sakit ringan
o 2HRZES/HRZE/5HRE o penderita ekstra paru ringan, yaitu TB kelenjar limfe,
Kategori 3 : pleuritis eksudatif unilateral, TB kulit, TB tulang dan
o 2HRZ/4H3R3 kelenjar adrenal
o 2HRZ/4HR Tabel 3 : Panduan OAT Kategori 3.
o 2HRZ/6HE Tahap Lama INH Tablet Tablet Jumlah
pengabatan pengobatan 300 ripampisin pirazinamid kali
mg @450 mg @500 mg minum
Kategori 1 diberikan pada : obat
Tahap 2 bln 1 1 3 60
o penderita baru TB paru BTA positif intensif (dosis
o penderita TB paru BTA negative, Rontgen positif harian)
Tahap 4 bln 2 1 - 54
sakit berat lanjutan(dosis
o penderita TB ekstra paru berat 3xseminggu)
Keterangan : dosis tersebut diatas untuk penderita
Tabel 1 : Panduan OAT Kategori 1. dengan BB antara 33-50 Kg
Kaplet Tablet
Tablet Jumlah
Lama INH ripam pirazin
Tahap
pengoba 300 pisin amid
etamb kali PEMERIKSAAN RADIOLOGIS
pengabatan ulot minum
tan mg @450 @S500
500 mg obat Pemeriksaan radilogik pada penyakit tuberculosis dapat
mg mg
Tahap dilakukan foto toraks PA, lateral, fluoroskopi) masih
intensif
2 bln 1 1 3 3 60 mempunyai nilai diagnostik yang tinggi, ini dilakukan
(dosis
harian) pada pasien yang dicurugai adanya infeksi TB paru.
Tahap Untuk menegakkan diagnosis pada penyakit TB tulang
lanjutan
(dosis
4 bln 2 1 - - 54 dapat dilakukan foto polos tulang dan CT-Scan tulang.
3xseminggu)
Keterangan : dosis tersebut diatas untuk penderita a. Tuberkulosis pada Tulang Panjang
dengan BB antara 33-50 Kg Pada tulang panjang, lesi paling sering terdapat di
daerah metafisis yang pada foto roentgen terlihat
Kategori 2 diberikan pada : sebagai lesi destruktif berbentuk bulat atau lonjong.
o penderita kambuhan Pada permulaan, batas-batasnya tidak tegas tetapi pada
o penderita gagal proses yang sudah kronis batasnya menjadi tegas.
o penderita dengan pengobatan setelah lalai Kadang-kadang dengan sclerosis pada tepinya.
Sequestra mengecil dan diserap oleh jaringan granulasi.
Dapat ditemukan reaksi periosteal jika lesi lokal di
dalam subkortikal, ini bukan merupakan bentuk yang
menonjol Lesi cepat menyeberangi garis epifiser dan
mengenai epifisis dan selanjutnya mengenai sendi.
Proses dapat juga bermula pada epifisis tulang panjang.
Lesi pada diafisis jarang, dan lebih jarang lagi pada
bentuk lesi multiple cystic.3,4
b. Tuberkulosis pada Tulang Belakang e. Artritis Tuberkulosis
Lesi biasanya pada korpus vertebra dan proses dapat Proses bisa bermula pada sinovium atau pada tulang.
bermula di 3 tempat, yaitu: a. Proses mulai pada sinovium
o Dekat diskus intervertebra atas atau bawah, disebut Pada stadium dini tanda-tanda tidak khas, yang tampak
tipe marginal, yang sesuai dengan tipe metafiseal pada ialah:
tulang panjang. § Penebalan kapsul sendi,
o Di tengah korpus, disebut tipe sentral. § Sendi tampak suram dan sela sendi agak melebar
o Di bagian anterior korpus, disebut tipe anterior atau karena efusi intra-artikuler,
§
subperiosteal Osteoporosis pada tulang-tulang sekitar sendi karena
Pada tipe marginal, lesi destruktif biasanya terdapat di hyperemia.4
bagian depan korpus vertebra dan cepat merusak diskus. Sebaiknya dibuat foto sendi sebelahnya yang sehat
Proses dapat terjadi pada dua atau lebih vertebra yang untuk perbandingan. Kemudian, hyperemia yang terjadi
berdekatan. Karena bagian depan korpus vertebra paling akan menyebabkan percepatan maturasi ujung akhir
banyak mengalami destruksi disertai adanya kolaps, tulang dan epifisis apabila infeksi ini terjadi pada anak-
maka korpus vertebra akan berbentuk baji dan pada anak. Trabekula tulang menjadi samar dan korteksnya
tempat tersebut timbul gibbus.4 menipis.3,4
Abses paravertebral timbul cepat dan paling mudah Ujung akhir tulang terkena juga. Begitu juga seluruh
dilihat di daerah torakal karena adanya kontras paru- artikular kortek akan menjadi samar, local marginal atau
paru. Bila sudah lama akan timbul kalsifikasi pada erosi permukaan akan terlihat. Pada stadium lebih lanjut
abses. Tidak terlihat adanya pembentukan tulang baru timbul erosi pada tulang dekat sendi yang bersifat local
pada proses yang aktif.4 atau luas. Puncaknya kehilangan ruang sendi akan
Bila pengobatan berhasil, tanda-tanda penyembuhan terjadi tapi ini tidak semenonjol seperti yang terjadi
pada vertebra yang terkena dapat dilihat dari: pada pyogenik artritis. Kerusakan pada tulang rawan
o Densitas tulang yang kembali normal relatif lambat dibandingkan dengan arthritis purulenta
o Rincian tulang terlihat lebih jelas dan bila ini terjadi sela sendi akan menyempit.3,4
o Batas tulang yang menjadi lebih tegas Kadang-kadang setengah dari sendi akan terinfeksi dan
Pada tipe sentral, abses timbul pada bagian tengah erosi tulang terlihat pada permukaan tulang contigous.
korpus vertebra dan diskus lambat terkena proses. Bila Fokus utama disini adalah tulang, sebuah kombinasi
lesi meluas ke tepi tulang maka proses selanjutnya tanda infeksi sinovial dan metafiseal dan focus destruksi
adalah seperti pada tipe marginal. epifiseal akan terjadi.3,4
Pada tipe anterior, proses berlangsung di bawah periost b. Proses mulai pada tulang.
dan meluas di bawah ligamen longitudinal anterior. Pada proses yang bermula pada tulang gambaran
Kerusakan pada diskus terjadi lambat. 4 radiologiknya adalah kombinasi dari proses tuberculosis
pada metafisis-epifisis dan tanda-tanda infeksi
c. Tuberkulosis pada Trokanter Mayor sinovium.4
Salah satu tulang yang sering terkena tuberculosis
adalah trokanter mayor, terutama pada anak-anak dan f. Koksitis Tuberkulosis
dewasa muda. Lesi dapat bermula pada tulang atau Sering pada anak-anak. Proses dapat dimulai di
bursa. Bila lesi bermula pada bursa, maka erosi pada asetabulum, sinovium, epifisis femur, metafisis femur,
tulang kadang-kadang hanya superficial dan akan sukar atau trokanter mayor. Kadang-kadang infeksi menyebar
dilihat. Baik pada proses yang dimulai pada tulang ke panggul dari focus di dalam trochanter mayor atau
maupun bursa, dapat meluas ke sendi panggul. ischium. Lesi pada panggul mempunyai karakteristik
Gambaran radiologik tuberculosis pada trokanter mayor dengan destruksi yang banyak tetapi suatu perubahan
sama dengan pada tulang panjang.3,4 yang tidak wajar sekarang jarang terlihat. Semua tingkat
kehilangan tulang dari kaput dan colum femur dapat
d. Daktilis Tuberkulosis ditemukan. Penemuan yang sering adalah gambaran
Kelainan ini disebut juga spina ventosa (lesi pertama tonjolan bernama “bird’s beak”. Ekspansi dan des
menjadi gambaran radiology pada anak-anak), truksi didalam asetabulum kadang-kadang membawa ke
menghasilkan gambaran yang khas. Spina ventosa protrusio intrapelvik dari sendi panggul. Destruksi
dalam arti kata sebenarnya adalah “tulang pendek yang tulang biasanya banyak, baik pada asetabulum maupun
dipompa dengan udara”(a short bone inflated with air) pada kaput femur. Kadang-kadang kaput femur tidak
Tulang falangs yang terkena melebar karena ekspansi dapat dilihat lagi. Bila destruksi pada asetabulum
medulla. Biasanya bisa dibedakan dari daktilis karena banyak dapat menimbulkan protusio asetabuli.
sifilis, dimana tulang melebar karena penebalan tulang Diagnosis diferensial yang penting adalah penyakit
akibat pembentukan kortikal tulang baru.3,4 perthes, yaitu nekrosis avaskular dari kaput femur.3,4
g. Tuberkulosis Sendi Lutut
Gonitis tuberculosis termasuk sering dan gambaran
radiologiknya sesuai seperti yang diuraikan di atas.4

h. Tuberkulosis Sendi Bahu


Kadang-kadang lesi pada kaput humerus besar dan
berbentuk kistik sehingga menyerupai giant cell tumor.
Bila terdapat juga lesi pada glenoid, maka maka kedua
penyakit ini mudah dibedakan karena giant cell tumor
tidak menyeberangi sendi. Kadang-kadang lesi
tuberculosis pada kaput humeri kecil dan tanpa
pembentukan pus serta gejalanya ringan dan dikenal
sebagai caries sicca.4

i. Tuberkulosis Sendi Siku


Destruksi tulang terutama pada olekranon dan ujung
distal humerus. Fossa olekrani menjadi dalam
disebabkan erosi. Biasanya destruksi pada kaput radius
kurang dibandingkan dengan kedua tulang tadi.
Diagnosis diferensial yang penting adalah rheumatoid
arthritis.4
  Figure 5. Wallgren's timetable of tuberculosis.
DAFTAR PUSTAKA Modified with permission from Feigin RD, Cherry JD,
1. Suara Merdeka, 2001, TBC Jangkiti Peru Sebelum eds. Texbook of Pediatric Infectious Diseases. 3rd ed.
Bangsa Spanyol Datang, Kamis,29 Nopember 2001, Philadelphia, Penn: WB Saunders Co; 1992
Hal : 7
1. Natarajan M., Tuberculosis of Skeletal System, cited
on: Sunmed.org
2. David S., 1987, Tuberculosis of Bones and Joints, A
Text Book of Radiology and Imaging, Ed. 4 Vol.1,
London, Hal : 253-257
1. Rasad S. et al, 1999, Infeksi Tulang dan Sendi,
Radiologi Diagnostik, Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia, Jakarta, Hal : 62-73
1. Wongso S. et al, 1998, Tulang, Sendi dan Infeksi,
Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Ed.3 jilid 1, FKUI,
Jakarta, Hal : 145-150
1. Mansjoer, Arief., 2004. Kapita Selekta Kedokteran,
Jilid I, Penerbit Media Aesculapius Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta, Hal :472-
476
1. , 2002, Pedoman Nasional Penanggulangan
Tuberculosis, Ed.7, Departemen Kesehatan Republik
Indonesia, Jakarta, Hal : 37-53

You might also like