You are on page 1of 1

Kearifan Lokal Masyarakat Suku Tengger Desa Wonokitri dalam

Pemanfaatan Ruang dan Upaya Pemeliharaan Lingkungan


Dianing Primanita 1), Antariksa 2), Dian Kusuma Wardhani 3)
1)
Mahasiswa Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota Universitas Brawijaya Malang, E-mail:
neira.yumeko@gmail.com
2)
Dosen Jurusan Arsitektur Universitas Brawijaya Malang, E-mail: mr.antariksa@gmail.com
3)
Dosen Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota Universitas Brawijaya Malang, E-mail:
dkwardhani@yahoo.com

Abstrak
Desa Wonokitri adalah salah satu desa di Kecamatan Tosari, Kabupaten Pasuruan
yang terletak di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) dan merupakan
desa sebagai tempat tinggal komunitas Suku Tengger. Berdasarkan Rencana Induk
Pengelolaan Pariwisata Daerah (RIPPDA) Kabupaten Pasuruan Tahun 2004-2014, Desa
Wonokitri diarahkan sebagai Desa Wisata Budaya dengan obyek wisata budaya potensial
berupa budaya, pola kehidupan sosial budaya masyarakat, serta adat-istiadat Suku Tengger.
Terdapat keunikan pada pola kehidupan sosial budaya masyarakat Suku Tengger Desa
Wonokitri terkait dengan perilaku positif masyarakatnya dalam tindakan pemanfaatan ruang
dan adaptasi terhadap lingkungan di sekitarnya. Pola kehidupan sosial budaya masyarakat
Suku Tengger Desa Wonokitri bersumber dari nilai budaya, religi dan adat-istiadat setempat
yang kemudian membentuk nilai-nilai kearifan lokal, salah satunya adalah kearifan lokal
dalam pemanfaatan ruang dan upaya pemeliharaan lingkungan. Tujuan penelitian ini
adalah untuk mengungkap nilai-nilai kearifan lokal masyarakat Suku Tengger Desa
Wonokitri dalam pemanfaatan ruang, serta dalam upaya pemeliharaan lingkungan untuk
melestarikan dan menjaga keberlanjutan Desa Wonokitri. Pembahasan secara umum
penelitian ini mencakup konteks ketentuan pemanfaatan ruang di Desa Wonokitri, yakni
konsepsi ruang berdasarkan wilayah adat dan wilayah administrasi, peletakan elemen-
elemen pembentuk permukiman, serta adaptasi tempat tinggal terhadap iklim. Selanjutnya
diungkapkan pula kearifan lokal dalam konteks pemeliharaan lingkungan yang mengatur
tentang perkiraan musim untuk bercocok tanam, pengelolaan dan perlindungan hutan,
gunung, tanah, sumber-sumber air, serta tradisi-tradisi dalam pemeliharaan lingkungan
yang terdapat di Desa Wonokitri. Dengan adanya penggalian nilai-nilai kearifan lokal yang
masih relevan yang diinterpretasikan dalam pola kehidupan sosial budaya masyarakat
tersebut diharapkan dapat mendukung upaya pemeliharaan dan pelestarian lingkungan
Desa Wonokitri.

Kata kunci: kearifan lokal, pemanfaatan ruang, pemeliharaan lingkungan

You might also like