You are on page 1of 2

DANA CADANGAN

Tujuan Pembentukan Dana Cadangan

Dana Cadangan dibentuk untuk mendanai program/kegiatan yang direncanakan dan memerlukan
anggaran yang tidak dapat dibebankan dalam satu tahun anggaran. Artinya, pembentukan dana
cadangan dikarenakan alasan “ketidakcukupan” (besaran) anggaran semata, bukan substansi
program/kegiatan.

Nama program/kegiatan yang akan didanai tidak berbeda dengan yang didanai dari dana yang tidak
dinyatakan secara spesifik seperti halnya dana cadangan. Secara teknis, daftar nama
program/kegiatan “diatur” dalam Lampiran A.VII Permendagri No.13/2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah. Namun, Permendagri No.59/2007, yakni revisi “formal” secara
parsial atas Permendagri No.13/2006, menyatakan bahwa Pemda dapat menambah rekening (kode
dan nama, termasuk program/kegiatan), sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan daerah.

Oleh karena itu, dana cadangan boleh saja digunakan untuk membiayai program/kegiatan yang tidak
tercantum dalam Lampiran A.VII tersebut. Karakteristik dan persyaratan sebuah program/kegiatan
yang akan didanai dari dana cadangan terlebih dahulu harus diatur dalam Perda tentang
Pembentukan Dana Cadangan, sehingga tidak terjadi persoalan antar-generasi apabila nanti terjadi
pergantian kepala daerah dan anggota DPRD.

Sumber Pendanaan Dana Cadangan

Pembentukan Dana Cadangan Daerah bersumber dari kontribusi tahunan penerimaan


APBD,kecuali dari Dana Alokasi Khusus, Pinjaman Daerah dan Dana Darurat yang berasal dari
Pemerintah. Dengan demikian, pemenuhannya bersumber dari Penerimaan Pendapatan Asli Daerah
(PAD), Dana Alokasi Umum (DAU), dan Bagi Hasil Pajak/Bukan Pajak.

Sumber pendanaan ini sama dengan sumber pendanaan untuk belanja operasional (recurrent
expenditures) sehingga menimbulkan terjadinya persaingan yang lebih ketat dalam mengalokasikan
sumberdaya yang terbatas. Pemda belum diberikan kewenangan untuk menggunakan “kebijakan
fiskal” seperti kebijakan pajak dan retribusi untuk mendanai program/kegiatan tertentu seperti
halnya di negara2 maju. Secara faktual, kebijakan pajak bumi dan bangunan (PBB) masih ditangani
oleh Pusat, meskipun sesungguhnya sangat potensial bagi pembangunan daerah.

Harus pula dipahami bahwa dana cadangan tidak boleh dibentuk dari pinjaman daerah. Hal ini
tersirat dari pengertian dan tujuan ditariknya pinjaman daerah, yakni untuk mendanai program dan
kegiatan berupa investasi yang menghasilkan aliran kas masuk (cash inflow) dan digunakan nantinya
untuk pelayanan publik. Aliran kas masuk ini nantinya digunakan untuk mendanai pembayaran
pokok pinjaman dan bunga dari pinjaman yang bersangkutan.
Pengelolaan Dana Cadangan

Dana cadangan haruslah dikelola dengan baik, sehingga selama masa “penumpukkan” sampai saat
dinilai cukup untuk digunakan dapat lebih produktif. Dalam hal ini, kebijakan harus diarahkan pada
upaya memberdayakan “idle money” dalam bentuk dana cadangan.

Batasan tegas untuk pengelolaan dana cadangan ini adalah bahwa dana tersebut tidak boleh
digunakan untuk tujuan selain yang telah ditetapkan dalam Perda tentang Pembentukan Dana
Cadangan. Pengertian dari kata “digunakan” adalah dijadikan sebagai input (masukan) untuk aktifitas
di SKPD/SKPKD Pemda.

Jika dana cadangan belum digunakan maka dapat “diberdayakan” untuk memperoleh hasil (return)
berupa bunga atau dividen. Misalnya, diinvestasikan dalam bentuk deposito, SBI, atau SUN. Namun,
hasil yang diperoleh haruslah dimasukkan ke dalam rekening dana cadangan sebagai penambah dana
cadangan tersebut.

Pelaksanaan Program dan Kegiatan yang Dibiayai dengan Dana Cadangan

Program/kegiatan yang didanai dari dana cadangan pada prinsipnya diperlakukan sama dengan
program/kegiatan lainnya. Proses perencanaannya dimulai dengan mencantumkan nama
program/kegiatan dalam rencana kerja (Renja) dan RKA SKPD, lalu dicantumkan dalam PPAS dan
RAPBD, dan akhirnya ditetapkan dalam Perda APBD.

Setelah Perda APBD ditetapkan, maka SKPD membuat DPA dan Anggaran Kas SKPD yang memuat
rencana pelaksanaan dan pencairan dana untuk program/kegiatan yang nantinya akan didanai dari
APBD. Namun, SKPD tidak perlu mencantum sumber pendanaannya dari dana cadangan.

You might also like