Professional Documents
Culture Documents
P E N E N T U A N S T R U K T U R V A R IA B E L P E N G U K U R A N K IN E R J A P E L A Y A N A
H ira rk i I
G o: a l
P e n g u k u r a n K i n e r ja P e l a y a n a n P u b l i k
H ira rk i I I
P elay an an D asar P e l a y a n a n P e r i ji n a n P e l a y a n a n P e m b a n g u n a n
(0,5 4) 0 (0,2 9) 7 (0.1 6) 3
P e l a y a n a n P e l a y a n aP ne l a y a n a n P e l a y a n a n P e l a y a n aP ne l a y a n a n P e n a n g a n a n P e r .e n c
H ir a r k i II I
P e la y a n a n P e la y a n a n P elay an a n P elay a n an M a n a je m e nP e n y e. l e n g g
P e n d i d i k a nS a r p r a s I n v e s ta s i A d. Um m u m P e m b a n g u n a Tn i b u m
H ir a r k i I V
V a r ia b e l V a r ia b e l V a r ia b e l V a r ia b e l V a r ia b e l
V a r ia b e l
Gambar 3.1
Struktur Pelayanan dan Variabel Pengukuran Kinerja Publik
Gambar 3.2
Gambar 3.3
Contoh Penilaian Tingkat Kepentingan dengan Teknik
Matriks Pada Perangkat Lunak EC versi 9
DASAR .540
PERIJIN .297
PEMBANG .163
Gambar 3.4
Perhitungan Bobot Kelompok Pelayanan
Yang Menjadi Urusan Pemerintah Daerah
SEHAT .369
PENDIDIK .206
NAKER .206
SARPRAS .109
LINGKUNG .109
Gambar 3.5
Perhitungan Bobot Pelayanan pada Kelompok
Pelayanan Dasar
KUKM .190
MODAL .127
PENDUDUK .329
ADMUM .165
PERTANAH .190
Gambar 3.6
Perhitungan Bobot Pelayanan pada
Kelompok Pelayanan Perijinan
PPTTR .167
TIBUM .333
SOSIAL .333
PPBANG .167
Gambar 3.7
Perhitungan Bobot Pelayanan pada
Kelompok Pelayanan Pembangunan
AHH .333
MOBIDITY .333
RS/Pk/PI .111
PARAMED .111
DRS/Pk/P .111
Gambar 3.8
Perhitungan Bobot Variabel Kinerja Pelayanan Kesehatan
TPAK .274
UNEMPLOY .430
RBLK .099
RAKTD .099
RPAKTD .099
Gambar 3.9
Perhitungan Bobot Variabel
Kinerja Pelayanan Ketenagakerjaan
RJLNW .304
PAAB .464
TED .121
RTTELP .111
Gambar 3.10
Perhitungan Bobot Variabel Kinerja Pelayanan Sarana
Prasarana Umum
Tabel 3.2
Hasil Perhitungan Bobot Variabel Kinerja
Pengendalian Lingkungan
Tabel 3.3
Hasil Perhitungan Bobot Variabel
Kinerja Pelayanan Koperasi
Tabel 3.5
Hasil Perhitungan Bobot Variabel Kinerja Pelayanan
Kependudukan dan Catatan Sipil
Tabel 3.6
Hasil Perhitungan Bobot Variabel Kinerja Pelayanan
Administrasi umum Pemerintahan
Tabel 3.7
Hasil Perhitungan Bobot Variabel Kinerja
Pelayanan Pertanahan
KODE VARIABEL BOBOT
PTTS Persentase Luas Lahan Yang 0,02813
Telah Tersertifikat
RWPST Rata-Rata Lama Pengurusan
Sertifikat Tanah 0,01443
JPPT Kemudahan Pelayanan
Pendaftaran Tanah 0,00939
SIPPD Keberadaan Sistem Informasi
Pertanahan Daerah 0,00436
Sumber : hasil perhitungan
Tabel 3.8
Hasil Perhitungan Bobot Variabel Kinerja
Pengelolaan Tata Ruang
KODE VARIABEL BOBOT
DOKTTR Keberadaan Dokumen RTRWN 0,00266
Yang Valid
KBKPRD Keberadaan BKPRD 0,00301
PERDATR Keberadaan Perda RTRWN 0,00353
PKKL Kondisi Kawasan Kritis 0,00902
Lingkungan 5 Tahun terakhir
PKLL Kondisi Kemacetan Lalu Lintas 0,00902
5 Tahun Terakhir
Sumber : hasil perhitungan
(12) Penyelenggaraan Ketertiban Umum Dan
Ketenteraman Masyarakat; Kinerja
Tabel 3.9
Hasil Perhitungan Bobot Variabel Kinerja
Pengelolaan Tata Ruang
KODE VARIABEL BOBOT
RPOLPP Rasio Polisi PP terhadap
Penduduk 0,00666
PTK Pertumbuhan Kriminalitas 5
Tahun Terakhir 0,02307
PDPL Persentase Desa Yang
Memiliki Permukiman Liar 0,01237
PPPD Pertumbuhan Jumlah
Pelanggaran Perda 0,01237
Sumber : hasil perhitungan
(13) Penanggulangan Masalah Sosial; kinerja
penanggulangan masalah sosial ini
Pedoman Pengukuran Kinerja Pemerintah Daerah Bidang Pelayanan Publik 99
terutama terlihat dari berkurangnya
jumlah penyandang penyakit sosial atau
masyarakat dengan permasalahan sosial
seperti gelandangan, pengemis, tuna
susila, tawuran dan sebagainya.
Berdasarkan asumsi tersebut maka dipilih
beberapa variabel yang digunakan sebagai
alat ukur kinerja penanggulangan sosial.
Variabel-variabel dan bobotnya disajikan
dalam tabel berikut.
Tabel 3.10
Hasil Perhitungan Bobot Variabel Kinerja
Penanggulangan Masalah Sosial
Tabel 3.11
Hasil Perhitungan Bobot Variabel Kinerja Perencanaan
dan Pengendalian Pembangunan Daerah
1. Persiapan
Apabila pemerintah daerah memutuskan untuk
melakukan pengukuran kinerja pelayanan publik,
maka perlu dibentuk dua macam Tim Penilai
yang sekurang-kurangnya terdiri dari :
2. Pengumpulan Data
Dalam rangka pengukuran penetapan variabel-
variabel yang digunakan untuk pengukuran
kinerja pelayanan publik, terdapat beberapa
pertimbangan-pertimbangan atau dasar konsepsi
digunakan untuk memilih variabel-variabel
tersebut. Beberapa pertimbangan, konsep atau
indeks-indeks pembangunan yang digunakan
tersebut adalah :
1: 3.000 – 1 : 5.000 =2
Kurang dari 30 % =1
31 – 60 % =2
Lebih dari 60 % =3
6) Rata-Rata Lama Sekolah adalah rata-rata
jumlah tahun yang dihabiskan oleh penduduk
berusia 15 tahun ke atas untuk menempuh
semua jenis pendidikan yang pernah dijalani.
Kurang dari 30 % =1
30 – 60 % =2
Lebih dari 60 % =3
Kurang dari 20 % =1
20 – 40 % =2
Lebih dari 40 % =3
Lebih dari 30 % =1
15 – 30 % =2
Kurang dari 15 % =3
Kurang dari 5 % =1
15 – 10 % =2
Labih dari 10 % =3
Kurang dari 30 % =1
30 – 60 % =2
Lebih dari 60 % =3
Kurang dari 5 % =1
5 – 10 % =2
Lebih dari 10 % =3
Kurang dari 5 % =1
5 – 10 % =2
Lebih dari 10 % =3
Kurang dari 30 % = 1
Lebih dari 60 % =3
Kurang dari 30 % = 1
30 – 60 % =2
Lebih dari 60 % =3
Tidak Ada =1
Ada, belum online = 2
Ada dan online =3
Tidak Ada =1
Ada, belum online =2
Ada dan online =3
Kurang dari 5 % =1
5 – 10 % =2
Lebih dari 10 % =3
Kurang dari 30 % = 1
30 – 60 % =2
Lebih dari 60 % =3
Kurang dari 30 % =1
30 – 60 % =2
Lebih dari 60 % =3
Kurang dari 30 % = 1
30 – 60 % =2
Lebih dari 60 % =3
Lebih dari 10 % =1
5 – 10 % =2
Kurang dari 5 % =3
Lebih dari 10 % =1
5 – 10 % =2
Kurang dari 5 % =3
Lebih dari 10 % =1
5 – 10 % =2
Kurang dari 5 % =3
Lebih dari 10 % =1
5 – 10 % =2
Kurang dari 5 % =3
Lebih dari 10 % =1
5 – 10 % =2
Kurang dari 5 % =3
Lebih dari 10 % =1
5 – 10 % =2
Kurang dari 5 % =3
57) Persentase Penyandang Penyakit Sosial
Tersantuni adalah proporsi penyandang
penyakit sosial yang telah mendapat
santunan atau pembinaan dari pemerintah
daerah.
Kurang dari 30 % =1
30 – 60 % =2
Lebih dari 60 % =3
Tidak ada =1
Tabel 4.1
Tingkat Kinerja Pelayanan Publik Berdasarkan
Nilai Total Skor
1. Persiapan
a. Penetapan Pelaksana
2. Penyiapan bahan.
a. Kuesioner
c. Bentuk Jawaban
a. Jumlah Responden
Responden dipilih secara acak yang ditentukan
sesuai dengan cakupan wilayah masing-masing
unit pelayanan. Untuk memenuhi akurasi hasil
penyusunan indeks, responden terpilih
ditetapkan minimal 150 orang dari jumlah
populasi penerima layanan, dengan dasar
("Jumlah unsur" 10 = jumlah responden (14 +1)
x 10 = 150 responden,
4. Penyusunan Jadwal.
Penyusunan indeks kepuasan masyarakat
diperkirakan memerlukan waktu selama 1 (satu)
bulan dengan rincian sebagai berikut:
a. Persiapan, 6 hari kerja;
b. Pelaksanaan pengumpulan data, 6 hari kerja;
c. Pengolahan data indeks, 6 hari kerja;
d. Penyusunan dan pelaporan hasil, 6 hari kerja.
5. Pelaksanaan Pengumpulan
a. Pengumpulan data
Untuk memperoleh data yang akurat dan
obyektif perlu ditanyakan kepada masyarakat
terhadap 14 unsur pelayanan yang telah
ditetapkan.
b. Pengisian kuesioner
6. Pengolahan Data
a. Metode Pengolahan Data
Nilai IKM dihitung dengan menggunakan
"nilai rata-rata tertimbang" masing- masing
unsur pelayanan. Dalam penghitungan
indeks kepuasan masyarakat terhadap 14
unsur pelayanan yang dikaji, setiap unsur
pelayanan memiliki penimbang yang sama
dengan rumus sebagai berikut:
Tabel 4.2.
Nilai Persepsi, Interval IKM, Interval Konversi IKM,
Mutu Pelayanan dan Kinerja Unit Pelayanan
b. Perangkat pengolahan
1) Pengolahan dengan komputer
Data entry dan penghitungan indeks dapat
dilakukan dengan program komputer/
sistem
data base.
2) Pengolahan secara manual
a) Data isian kuesioner dari setiap
responden dimasukkan ke dalam
formulir mulai dari unsur 1 (U1) sampai
dengan unsur 14 (U14).
BAB V
APLIKASI KOMPUTER PENGUKURAN
INDEKS KINERJA PELAYANAN PUBLIK
Gambar 5.1
Pengertian Sistem Informasi
E-Goverment adalah aplikasi teknologi informasi
berbasis internet dan perangkat digital lainnya yang
dikelola oleh pemerintah untuk keperluan
penyampaian informasi pemerintah ke masyarakat,
mitra bisnis, pegawai, badan usaha dan lembaga-
lembaga lain secara online (P3TIE-BPPT, 2003).
Berdasarkan definisi tersebut maka lingkup E-
Goverment adalah penyampaian informasi dari
pemerintah (G) ke Masyarakat (C), Bisnis (B) dan
G B C
Gambar 5.2
Lingkup E-Goverment
Pengembangan e-government merupakan komitmen
pemerintah untuk mengembangkan penyelenggaraan
kepemerintahan yang berbasis elektronik dalam
rangka meningkatkan kualitas layanan publik secara
efektif dan efisien. Melalui pengembangan e-
government dilakukan penataan sistem manajemen
dan proses kerja di lingkungan pemerintah dengan
mengoptimasikan pemanfaatan teknologi informasi.
Input Output
Data Informasi
Gambar 5.4
Struktur Generik Aplikasi Komputer
Gambar 5.5
Struktur Aplikasi Komputer Pengukuran Kinerja
Pemerintah Bidang Pelayanan Publik
Gambar 5.6
Contoh Tampilan Menu Perhitungann Indeks Kinerja Pelayanan
Publik dengan Menggunakan MS Excell
DAFTAR PUSTAKA
Kerja 0,03051
13 UNEMPLOY Tingkat Pengangguran
0,04791
14 RBLK Rasio Balai Latihan Kerja 0,01096
terhadap Angkatan Kerja
0,01096
17 RJLNW Rasio Panjang Jalan dengan
Luas Wilayah 0,01794
18 PAAB Persentase RT Yang
Mempunyai Akses ke Air
SARPRAS
Bersih 0,02737
19 TED Tingkat Elektrifikasi 0,00711
20 RTTELP 0,00654
Persentase RT Yang
Berlangganan Telpon Fix
21 RDKPL Persentase Desa Yang
Terkena Pencemaran Lingk. 0,01361
22 RDTAB Persentase Desa Yang
Tergenang Banjir 0,01361
LINGK
Kelahiran 0,03383
36 SIKD Keberadaan Sistem Informasi
Kependudukan 0,00960
37 RWPKTP Rata-Rata Waktu Pengurusan
KTP 0,02046
38 SIPUD Keberadaan Sistem Informasi
Pemerintahan 0,00589
39 PAAUD Pertumbuhan Alokasi
ADMUM
Pembangunan 0,00340
60 KEPPW Keberadaan Evaluasi 0,00340
Pembangunan Paruh Waktu
Lampiran 2
Tabel 4.2
Variabel, Satuan dan Hubungan Korelasi dengan Kinerja
Pelayanan Publik