Professional Documents
Culture Documents
4. Promosi.
Promosi merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan suatu program
pemasaran. Betapapun berkualitasnya suatu produk, bila konsumen belum pernah
mendengarkannya dan tidak yakin bahwa produk itu tidak akan berguna bagi mereka,
maka mereka tidak akan pernah membelinya.
Menurut Lamb, Hair dan Mc. Daniel (2001) terjemahan David Octaveria. Strategi
Promosi adalah rencana untuk penggunaan yang optimal dari elemen-elemen promosi,
periklanan, humas, penjualan pribadi dan promosi penjualan.
Menurut Kotler (2000) terjemahan Hendra Teguh, SE. Promosi adalah terdiri dari
kumpulan kuat insentif yang beragam, kebanyakan berjangka pendek dirancang untuk
mendorong pembelian suatu produk atau jasa tertentu secara lebih cepat dan lebih besar
oleh konsumen.
Menurut Lamb, Hair dan Mc. Daniel (2001) terjemahan David Octarevia, tugas promosi
adalah :
1. Promosi informatif:
- Meningkatkan kesadaran atas produk baru.
- Menjelaskan bagaimana produk tersebut bekerja.
- Menyarankan kegunaan baru suatu produk.
- Membangun citra suatu perusahaan.
2. Promosi persuasif:
- Mendorong perpindahan merek.
- Merubah persepsi pelanggan atas atribut produk.
- Mempengaruhi pelanggan untuk membeli sekarang.
- Merayu pelanggan untuk datang.
Bentuk-bentuk promosi adalah :
1. Personal Selling.
Personal Selling adalah komunikasi langsung (tatap muka) antara penjual dan calon
pelanggan untuk memperkenalkan suatu produk.
5. People Trait
Dalam pemasaran jasa, kesuksesannya juga sangat tergantung pada SDM yang
dimiliki. Apalagi untuk mencapai hasil yang optimal diperlukan keterlibatan langsung
antara penyedia jasa dengan konsumennya. Perusahaan juga harus mengantisipasi segala
kemungkinan terjadi permasalahan dalam pengelolaan SDM mulai dari tahap seleksi
hingga proses manajemen SDM yang lebih kompleks.
Peran penting SDM dalam perusahaan jasa harus dibedakan untuk pengelolaannya lebih
lanjut, Payne (1983), yang pada umumnya dapat dikelompokkan atas :
1.Contactors (Hubungan).
Sumber Daya Manusia yang berhubungan erat dengan konsumen dan memilih aktivitas
memasarkan secara konvensional. SDM yang terlibat dalam peran ini memerlukan
pelatihan, persiapan, dan motivasi yang tinggi untuk melayani konsumen sehari-hari.
Selain itu, dituntut memiliki kemampuan untuk bersikap responsif dalam memenuhi
kebutuhan konsumen
1.Modifiers (Sesekali).
SDM yang tidak terlibat secara langsung dalam aktivitas pemasaran, kontak dengan
konsumen hanya dilakukan sesekali saja. Peran ini sangat penting, oleh karena itu harus
mempunyai pandangan yang sangat luas tentang strategi pemasaran jasa
perusahaan.Modifiers memerlukan keahlian untuk dapat menjalin kerja sama yang erat
Sedang yang dimaksud dengan Pengeloaan Mutu Total (PMT) Pendidikan (bisa pula
sekolah) adalah cara mengelola lembaga pendidikan berdasarkan filosofi bahwa
meningkatkan mutu harus diadakan dan dilakukan oleh semua unsur lembaga sejak dini
secara terpadu berkesinambungan sehingga pendidikan sebagai jasa yang berupa proses
pembudayaan sesuai dengan dan bahkan melebihi kebutuhan para pelanggan baik masa
kini maupun yang akan datang.
Dalam MMT sekolah dipahami sebagai Unit Layanan Jasa, yakni pelayanan
pembelajaran. Sebagai unit layanan jasa, maka yang dilayani sekolah (pelanggan sekolah
) adalah: 1) Pelanggan internal : guru, pustakawan, laboran, teknisi dan tenaga
administrasi, 2) Pelanggan eksternal terdiri atas : pelanggan primer (siswa), pelanggan
sekunder (orang tua, pemerintah dan masyarakat), pelanggan tertier (pemakai/penerima
lulusan baik diperguruan tinggi maupun dunia usaha).[
Dr. Umedi, M.Ed., Manajemen Mutu Berbasis Sekolah/Madrasah (MMBS/M), (Jakarta: Pusat
Kajian Mutu Pendidikan, 2004)
Drs. Zulian Yamit, Msi, Manajemen Kualitas Produk Dan Jasa, (Yogyakarta: CV Adipura,
2001)
Fandy Tjiptono & Anastasia Diana, Total Quality Management, (Yogyakarta: Penerbit
ANDI, 2003)
Lupiyoadi, Rambat, Manajemen Pemasaran Jasa, (Jakarta, Penerbit Salemba Empat, 2001)
Rochaety, Eti, dkk, Sistem Informasi Manajemen Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2006)
http://www.uns.ac.id/data/0022.pdf
http://www.jurnalnet.com/konten.php?nama=Popular&topik=10&id=239
Sebuah pepatah menyatakan bahwa sesuatu yang paling abadi di dunia adalah perubahan.
Tiada sesuatu yang bertahan statis di dunia, segalanya mengalami perubahan, demikian
pula dengan kondisi lembaga termasuk sekolah/madrasah juga memiliki kemampuan
untuk berubah. Oleh karena itu, hanya perubahan itu sendirilah yang akan abadi.
Secara empirik, mutu madrasah/sekolah selama ini hanya dipandang pada model
pembelajarannya saja. Sempat mencuat bahwa sekolah/madrasah dikatakan favorit
manakala pengajarnya profesional dalam mengajar atau dibilang lulusannya setara strata-
2 atau juga pernah kuliah diluar negeri. Wajar jika bermunculan sekolah/madrasah ingin
berubah dengan mengembangkan sistem berstandart internasional agar dikatakan sebagai
sekolah/madrasah yang favorit.