You are on page 1of 9

Cara Kerja Transistor

Written by sabda hartono


Friday, 19 June 2009 02:15 -

TENTANG TRANSISTOR DAN SEJARAHNYA

Kini elektonika merupakan salah satu ilmu yang penting. Elektronika telah banyak mengubah
kehidupan kita. Radio, Televisi, Hand-Phone, Komputer dan Kalkulator saku merupakan contoh
peralatan elektronika yang biasa kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Hampir dipastikan
setiap rangkaian elektronika menggunakan satu atau lebih transistor. Apa saja yang dapat
dilakukan oleh benda ajaib mungil bernama transistor itu? Ternyata tak banyak ! Transistor
hanyalah alat untuk mengatur arus listrik seperti saklar, ia dapat menghubung dan memutus
aliran listrik. Jutaan transistor yang ada dalam komputer hanyalah bekerja sebagai pemutus
dan penghubung arus listrik belaka. Ini cukup mengejutkan bagi kita mengingat komputer dapat
melakukan pekerjaan yang amat rumit yang mana diwujudkan secara “sederhana” oleh
transistor.

Selain sebagai saklar transistor digunakan juga sebagai penguat. Pada penerima radio sinyal
listrik yang diterima antena radio sangat lemah. Transistor menguatkan sinyal tersebut
sehingga kita dapat mendengar suara penyiar. Demikian pula sinyal listrik dari microphone
yang digunakan penyanyi di atas panggung. Sinyal listrik yang dihasilkan microphone lemah,
kemudian transistor memperkuat sinyal tersebut sehingga mampu mengerakkan speaker.
Suara penyanyi itupun terdengar sangat keras oleh penonton.

Ringkasnya transistor mempunyai dua fungsi utama:

- Sebagai saklar (pada komputer)


- sebagai penguat ( pada penerima radio)

Transistor ditemukan oleh tiga fisikawan Amerika : William Shockley, John Bardeen dan Walter
Brattain pada tahun 1948. Sebelum transistor ditemukan bukan berarti elektronika belum ada.
Sebagai pendahulu transistor orang menggunakan tabung katup elektronik yang berukuran
lebih besar dari pada transistor. Tabung elektronik pernah mencapai masa keemasan. Tabung
elektronik diproduksi besar-besaran untuk digunakan pada radio dan televisi. Bahkan komputer
(ENIAC,1948,di Amerika Serikat) sempat dibuat dengan tabung elektronik. Sekalipun
mempunyai fungsi yang sama, akan tetapi cara kerja kedua benda tersebut berbeda. Pada
tabung elektronik, elektron terpancar karena elektroda yang dipanaskan (katoda), kemudian
elektron bergerak di ruang hampa ke elektroda lain (anoda). Diantara katoda dan anoda
diselipkan elektroda lain bernama grid. Fungsi grid berguna untuk mengatur besarnya arus
yang mengalir. Karena membutuhkan pemanasan itulah, maka tabung elektonik membutuhkan
daya yang lebih besar. Dilain pihak, aliran pembawa muatan transistor mengalir melalui bahan
Cara Kerja Transistor

Written by sabda hartono


Friday, 19 June 2009 02:15 -

semikonduktor (setengah penghantar) tanpa membutuhkan pemanasan sama sekali. Transistor


juga mempunyai 3 elektroda, bernama emitor (= katoda), kolektor (= anoda) dan basis (= grid).
Tidak seperti tabung elektronik yang berukuran relatif besar, transistor dapat dibuat dalam
ukuran yang amat kecil. Jutaan transistror pada prosesor komputer menempati luas beberapa
Cm persegi. Tak mengherankan apabila komputer kuno yang bernama ENIAC yang terbuat dari
tabung elektronik berukuran lebih besar dari rumah kita dan membutuhkan daya ribuan Watt.
Berkat ukuran transistor yang kecil kita dapat memasukkan Hand-Phone ke dalam saku.
Transistror-transistor ukuran kecil bersama komponen lainnya dirangkai jadi satu dalam sebuah
IC (Integrated Circuits). Kita tidak dapat melihat transistornya karena IC tertutup dalam
kemasan plastik. Peralatan elektronika kini kebanyakan menggunakan IC karena jauh lebih
ekonomis. Kini penggunaan transistor lepasan (diskrit) jarang ditemui, kecuali untuk rangkaian
sederhana.

Tabung elektronik berawal ketika Thomas Alva Edison (Amerika serikat) tahun 1883
menciptakan lampu pijar. Secara tidak sengaja ia menemukan bahwa elektron dapat terpancar
pada filamen lampu pijar yang dipanaskan. Ini kemudian disebut emisi termionic atau efek
Edison. Penemuan Edison dimanfaatkan oleh Fleming (Inggris) pada tahun 1902 untuk
membuat dioda penyearah sebagai detektor radio. Dioda tabung elektronik Fleming berfungsi
sebagai penyearah, yaitu dapat menghantar pada satu arah tetapi menyumbat pada arah
sebaliknya. Elekton dapat mengalir dari katoda(panas) ke anoda (dingin). Tak lama berselang,
tahun 1906 Lee De Forest(Amerika Serikat) menambahkan elektroda ke 3 yang bernama Grid,
lahirlah tabung elektronik Trioda.

Dioda penyearah dapat pula dibuat dari bahan semikonduktor, hal tersebut telah lama
diketahui. Usaha untuk membuat trioda semikonduktor telah dimulai tahun 1920an oleh banyak
orang di berbagai negara. Akan tetapi baru berhasil pada tahun 1950an oleh 3 sekawan tadi.
William Shockley, John Bardeen dan Walter Brattain menerima hadiah Nobel untuk bidang
Fisika karena berhasil menemukan transistor. Perkembangan tabung elektronik dari Dioda
menjadi Trioda berlangsung dalam waktu yang singkat. Akan tetapi perkembangan dari dioda
semikonduktor menjadi trioda “transistor” semikonduktor memerlukan waktu yang lebih lama. Ini
mungkin disebabkan teori semikonduktor pada saat itu masih gelap. Marilah sekarang kita
membahas teori semikonduktor seterang mungkin.

SEMIKONDUKTOR

Transistor dibuat dari bahan semikonduktor. Bahan semikonduktor yang terpenting adalah
Silikon dan Germanium. Silikon lebih banyak digunakan sebagai bahan semikonduktor
dibanding Germanium, karena Silikon mempunyai sifat-sifat yang lebih disukai dibanding

Cara Kerja Transistor

Written by sabda hartono


Friday, 19 June 2009 02:15 -

dengan Germanium.

Disebut Semikonduktor (setengah penghantar) karena material ini dapat menghantar listrik
namun tidak sebaik konduktor (penghantar).

Telah kita ketahui konduktor listrik adalah logam. Listrik dapat mengalir dalam logam karena
dalam logam terdapat banyak sekali elektron bebas yang dapat dengan mudah bergerak
diantara inti atom. Dapat kita umpamakan aliran elektron bebas sebagai aliran air dalam tabung
filter air. Media berpori kita andaikan sebagai inti atom, sedang partikel air kita andaikan
sebagai elektron. Demikianlah elektron bebas dapat mengalir dengan mudah diantara
celah-celah inti atom.

Bahan Isolator seperti halnya Plastik tidak dapat menghantar listrik karena tidak mempunyai
elektron bebas. Elektron-elektron pada isolator terikat kuat pada inti atom. Pada Isolator
diperlukan energi yang besar untuk membuat elektron terlepas dari ikatannya. Jadi pada
isolator tidak ada pembawa muatan yang dapat bergerak.

Semikonduktor dapat menghantar listrik, namun daya hantarnya sangat kecil jika dibandingkan
dengan logam. Hal tersebut disebabkan kosentrasi pembawa muatan pada semikonduktor jauh
lebih kecil dibanding kosentrasi pembawa muatan pada logam.

DUA MACAM PEMBAWA MUATAN

Cara semikonduktor menghantar berbeda dengan logam. Ada dua macam pembawa muatan
pada semikonduktor.

1. Pembawa muatan positif


2. pembawa muatan negatif

Pembawa muatan negatif adalah elektron bebas. Elektron semikonduktor terikat pada inti atom
tetapi tidak sekuat ikatan pada isolator. Bila kebetulan elektron menerima energi panas yang
cukup, elektron ini dapat terlepas dari ikatan atom induk. Jadilah elektron bebas. Elektron
bebas pada semikonduktor bergerak seperti halnya elektron bebas pada logam, dapat bergerak
menyusup diantara inti atom.
Cara Kerja Transistor

Written by sabda hartono


Friday, 19 June 2009 02:15 -

Pembawa muatan positif adalah lubang. Ketika elektron bebas terbentuk yakni elektron terlepas
dari ikatannya, tempat yang ditinggalkannya menjadi kosong. Terbentuklah lubang. Sama
seperti elektron bebas lubang ini dapat pula menghantar listrik. Lubang menghantar listrik
dengan cara yang unik.

Mula-mula Fisikawan sempat dibingungkan oleh kehadiran partikel bermuatan positif pada
semikonduktor. Mereka menemukan gerakan partikel yang arah geraknya berlawanan dengan
arah gerakan elektron. Jika misalnya elektron bergerak kekiri menjauhi kutup negatif baterai
(mendekati kutup positif baterai), maka partikel asing ini bergerak dalam arah sebaliknya.
Karena itu Fisikawan memberi tanda muatan partikel ini positif, berlawanan tanda dengan
elektron bebas yang bertanda negatif. Adanya pergerakan dua macam partikel berbeda tanda
pada semikonduktor ini dapat diamati pada percobaan efek Hall.

terlihat kendaraan dan "lubang" bergerak ke arah yang berlawanan

Ternyata kehadiran partikel bermuatan positif adalah ilusi. Partikel bermuatan positif itu adalah
lubang atau longaran! Ceritanya adalah demikian: Elektron-elektron pada semikonduktor tak
dapat bergerak terikat kuat oleh inti atom (kecuali telah menjadi elektron bebas). Ketika elektron
bebas terbentuk, tempat yang ditinggalkan terjadi lubang atau longaran. Elektron dari atom
tetangga, meskipun dalam ikatan inti atom apabila terdorong oleh medan listrik ikatan inti dapat
terputus dan jatuh kedalam lubang. Kemudian tempat yang ditinggalkan elektron itu menjadi
lubang baru. Elektron lain kemudian jatuh pula pada lubang baru dan seterusnya. Peristiwa ini
boleh kita umpamakan jalan raya yang macet. Mobil-mobil yang tidak dapat bergerak ini kita
samakan dengan elektron-elektron dalam ikatan inti atom. Namun mobil-mobil yang tak dapat
bergerak kemudian dapat bergerak asalkan ada lubang. Gambar diatas kiranya dapat
memperjelas apa yang dimaksud. Perhatikanlah lubang bergerak ke arah berlawanan dengan
gerak mobil atau pembawa muatan sejati. ”Partikel” yang bergerak berlawanan dengan gerak
elektron bebas, sebenarnya bukanlah partikel tetapi lubang.

SEMI KONDUKTOR DENGAN PENGOTOR

Semikonduktor murni dapat menghantar listrik, tetapi daya hantarnya buruk maklumlah karena
kosentrasi pembawa muatan sangat kecil. Hal tersebut berbeda dengan logam yang
mempunyai pembawa muatan berlimpah.

Kristal silikon murni (disebut semikonduktor intrinsik) yang sedikit menghantar listrik ini akan
meningkat hantaran listriknya dengan cukup berarti apabila diberi bahan pengotor.
Penambahan bahan pengotor ini hanya perlu dalam jumlah yang amat sedikit. Namun hal
tersebut telah mengubah sifat asli dari semikonduktor yang bersangkutan (hantaran listriknya
jauh lebih besar dari sebelumnya). Semikonduktor berpengotor ini disebut semikonduktor

Cara Kerja Transistor

Written by sabda hartono


Friday, 19 June 2009 02:15 -

ekstrinsik. Selanjutnya penambahan bahan pengotor ini kita sebut doping. Kita mengenal dua
jenis semikonduktor ekstrinsik yaitu :

1. Semikonduktor jenis N
2. Semikonduktor jenis P.

Umumnya kita tidak menyukai ketidak murnian. Pada semikonduktor doping justru diperlukan.
Doping sangat berguna menjadikan semikonduktor tersebut lebih mudah menghantar listrik.

Atom-atom silikon saling mengikat satu sama lain membentuk kristal padat. Ikatan pada atom
silikon disebut ikatan kovalen. Atom silikon mempunyai 4 elektron terluar. Ikatan kovalen
terbentuk dengan cara setiap atom terluar berpasangan dengan elektron terluar atom tetangga.
Ikatan kovalen atom silikon yang pada kenyataanya berbentuk 3 dimensi digambarkan secara
simbolik seperti gambar dibawah ini.

Semi konduktor murni


berlaku sebagai elektron bebas. Semi konduktor jenis N dapat menghantar listrik karena
adanya elektron bebas tersebut. Elektron bermuatan negatif, karena itu semikonduktor jenis ini
disebut semikonduktor jenis N.

Tidak seperti semikonduktor murni yang sulit menghantar listrik, semikonduktor jenis N dapat
menghantar listrik dengan mudah. Tak mengherankan karena semikonduktor N kaya dengan
elektron bebas. Pembawa muatan utama pada semikonduktor N adalah elektron bebas.

Pada semikonduktor N, lubang ikut pula membawa muatan, tetapi jumlahnya sangat kecil
dibandingkan dengan elektron bebas. Lubang merupakan pembawa muatan minoritas.
Mekanisme terbentuknya lubang sama seperti yang terjadi pada semikondutor murni.

You might also like