You are on page 1of 24

“Perspektif Feminisme

Dalam Politik”
Oleh :
A. Saifuddin
Sulaiman Kurdi
Zusiana Elly Triantini

12/08/21 Perspektif Feminisme Dalam Politik 1


 Secara etimologi feminisme berasal dari kata
latin femina yang berarti memiliki sifat
keperempuanan.
 Feminisme diawali oleh persepsi tentang
ketimpangan posisi perempuan dibandingkan
dengan laki-laki di masyarakat. Akibat persepsi
ini, timbul berbagai upaya untuk mengkaji
penyebab ketimpangan tersebut untuk
mengeliminasi dan menemukan formula
penyetaraan hak perempuan dan laki-laki
dalam segala bidang, sesuai dengan potensi
mereka sebagai manusia (human being).
 Dari sinilah feminisme kemudian diartikan
sebagai sebuah gerakan dan ideologi politik
yang bertujuan memajukan peran sosial
perempuan.

12/08/21 Perspektif Feminisme Dalam Politik 2


Gelombang Feminisme
Gelombang I
(abad ke-19 dan awal abad ke-20)
terdapat 3 aliran feminisme

 Feminisme liberal; memperjuangkan perubahan


legislatif untuk mendapatkan hak pendidikan, hak
milik, pengaturan kelahiran, perceraian,
pekerjaan dan hak politik
 Feminisme utopia; menuntut pemerataan
pekerjaan dan pendapatan.
 Feminisme marxis; menuntut partisispasi penuh
wanita dalam produksi dan berakhirnya
penindasan wanita.

12/08/21 Perspektif Feminisme Dalam Politik 3


Gelombang II
(1960- awal 1970-an)
Pada masa ini lahir Women Liberation
Movement (feminisme radikal) yang
ditandai dengan:
1). Tuntutan akan demokrasi yang bersifat
partisipatoris; dan
2). Melihat persoalan wanita pada konflik
mendasar antara wanita dan laki-laki.

12/08/21 Perspektif Feminisme Dalam Polit 4


ik
Gelombang III
(awal 1980-an –awal
1990 -an)

Ditandai oleh pemahaman atas


gerakan feminisme yang
semakin beragam seperti
feminisme radikal, sosialis,
standpoint, liberal, reformis,
kultural, postmodernisme.
12/08/21 Perspektif Feminisme Dalam Polit 5
ik
Lima Dasar Proposisi Feminisme
pada abad XIV-abad XVIII :

1. Timbulnya kesadaran berposisi terhadap fitnah dan kekeliruan


perlakuan terhadap perempuan dalam bentuk posisi dialektis
terhadap praktik misogyny (kekejaman kaum pria terhadap
kaum perempuan).
2. Adanya suatu keyakinan bahwa jenis kelamin bersifat kultural,
tidak bersifat biologis.
3. Adanya suatu keyakinan bahwa kelompok sosial perempuan
merupakan penajaman pendapat kelompok sosial laki-laki
tentang ketidaksempurnaan jenis kelamin tertentu sebagai
makhluk manusia.
4. Adanya suatu warisan sudut pandang dalam menerima sistem
nilai yang berlaku dengan cara mengekspos dan menentang
prasangaka serta pembatasan perbedaan jenis kelamin
berdasarkan perspektif kultur.
5. Adanya keinginan untuk menerima konsep manusia dan
perikemanusiaan
12/08/21 Perspektif Feminisme Dalam Politik 6
Teori-teori feminis

Teori dasar feminis


(mainstream feminist theory)
 Mainstream feminist menyatukan meteri-
materi studi perempuan ke dalam materi
kurikulum tradisional dan konvensional
dalam wujud kosa kata yang dimodifikasi,
direkonstruksi, dikembangkan dan atau
diseimbangkan.
12/08/21 Perspektif Feminisme Dalam Polit 7
ik
Teori feminis sosialis
(socialist feminist theory)
 Feminis sosialis merupakan suatu
pemahaman terhadap sistem di
masyarakat. Label-label aliran yang
mengikuti pemahaman ini di antaranya
ialah kelompok kesamaan hak, marxist
tradisional, althusserian, eurocomunist
humanist, unaligned socialist, wages for
housework.

12/08/21 Perspektif Feminisme Dalam Politik 8


Teori feminis gemulai
(soft feminist theory)
 Soft feminist merupakan pencitraan perempuan abad ke
19 yang menerima dan menyambut gembira perubahan
dalam penafsiran agama (menurut kontekstual) dan
perubahan menurut nilai-nilai dalam masyarakat. Akan
tetapi pada saat yang bersamaan mereka menerima
pencitraan dan sifat keperempuanan sebagai sesuatu yang
bersifat alami, dengan tujuan hakiki mengabdikan diri
untuk melakukan tugas pengasuhannya. Aliran ini
menggerakkan perempuan dalam kegiatan sosial, tetapi
dengan memperhatikan batasan "ruang gerak." Sifat
mendua ini menimbulkan kontradiksi gerakan, satu sisi
perempuan ditantang untuk memperoleh ruang gerak
sosial, namun di sisi lain dibatasi dimensi ruang geraknya.

12/08/21 Perspektif Feminisme Dalam Politik 9


Teori feminis radikal
(radical feminist theory)
 Feminis radikal menganut suatu keyakinan bahwa "laki-
laki adalah masalah" dan karena itu perlu dihindari atau
dilawan. Berbagai label gerakan feminis yang tergolong
dalam kategori ini ialah feministes revolutionaires,
redstockings, firestone, cultural feminist, matriachist,
famale supremacist.
 Perbedaan teori feminis radikal dari teori-teori feminis
lainnya ialah pernyataan mereka tentang penindasan
terhadap kaum perempuan sebagai suatu persoalan
yang bersifat fundamental.

12/08/21 Perspektif Feminisme Dalam Politik 10


Teori feminis liberal
(Liberal Feminist Theory)
 Feminis liberal merupakan penganjur berbagai
perubahan sosial seperti, kesamaan hukum
antarjenis kelamin, kesamaan upah (untuk jenis
pekerjaan yang sama), dan kesamaan
kesempatan kerja. Tetapi mereka tetap menolak
bahwa kesamaan menyeluruh memerlukan
perubahan radikal dalam pranata dasar.

12/08/21 Perspektif Feminisme Dalam Politik 11


Teori gender
(Gender theory)
 Gender adalah suatu konsep yang menunjuk
pada suatu sistem peranan dan hubungannya
antara perempuan dan laki-laki yang tidak
ditentukan oleh perbedaan biologis, tetapi oleh
lingkungan sosial, politik dan ekonomi.
 Sedangkan perspektif gender adalah untuk
membedakan segala sesuatu yang normatif dan
biologis dan segala sesuatu yang merupakan
produk budaya dalam bentuk proses
kesepakatan normatif dan sosial yang dapat
ditransformasikan.

12/08/21 Perspektif Feminisme Dalam Politik 12


Konsep yang kemudian berkembang dari
teori gender ini antara lain adalah :
1. Gender differences : penghimpunan
perbedaan dari atribut-atribut sosial,
karakteristik, perilaku, penampilan, dsb.
yang ditentukan menurut ketentuan jenis
kelamin.
2. Gender gap : menunjukkan adanya
perbedaan dalam hak berpolitik dan
bersikap antara laki-laki dan perempuan.

12/08/21 Perspektif Feminisme Dalam Politi 13


k
3. Genderization : yaitu acuan konsep pada
upaya menempatkan jenis kelamin pada pusat
perhatian identitas diri dan pandangan diri.
Misalnya pada penggunaan kata he dan she
4. Gender identity : yaitu pencitraan perilaku
yang seharusnya dimiliki dan ditampilkan oleh
seseorang berdasarkan jenis kelamin yang
bersangkutan.
5. Gender role :peran perempuan dan peran laki-
laki yang diaplikasikan dalam bentuk yang
nyata menurut kultur setempat yang dianut
dan diterima.

12/08/21 Perspektif Feminisme Dalam Politi 14


k
Perspektif Feminisme
Tentang Politik
Perempuan memiliki ruang yang terbatas dalam politik
dikarenakan beberapa hal, antara lain :
1. Pandangan bahwa sedikit perempuan yang bisa melakukan
sesuatu dengan disiplin (karena sebagian dari perempuan
identik dengan menggunakan perasaan)
2. Historically the external world has been the business of men.
Women took care of the internal world. Politic traditionally is
external, but not necessarily the business of all men-often only
of the view.
3. Secara nyata perempuan tidak diterima dalam wilayah yang
dikuasai oleh laki-laki.
4. Pandangan bahwa studi politik tidak sesuai bagi para feminis.

12/08/21 Perspektif Feminisme Dalam Polit 15


ik
Keterbatasan ruang gerak politik bagi
perempuan tersebut menjadikan
kaum feminis mengusung tiga
agenda besar yang diperjuangkan
yaitu; “the personal is political”,
“ruang publik dan privat,” dan
demokrasi feminis.

12/08/21 Perspektif Feminisme Dalam Politik 16


“The personal is
political” maksudnya
semua yang terjadi di
ranah privat adalah juga
suatu proses sosio-
politik. ex.: Aborsi,
perkosaan---KDRT.
17 12/08/21 Perspektif Feminisme Dalam Politik
• Menurut perspektif feminisme ruang
publik merupakan produk laki-laki yang
merefleksikan nilai-nilai kompetitif dan
ketidaksetaraan baik dalam mengatur
ruang privat maupun dalam struktur
hirarkis tentang politik, sosial, ekonomi
antarmanusia

12/08/21 Perspektif Feminisme Dalam Politik 18


 Kaum feminis mengkritik
konsep politik demokrasi
liberal seperti welfare state,
kontrak sosial dsb sehingga
misalnya mereka
mengusulkan konsep
“welfare citizenship”

12/08/21 Perspektif Feminisme Dalam Politik 19


Perkembangan paling spektakuler, feminisme telah
mencapai suatu tahap keilmuan, artinya menjadi
bentuk kajian ilmu tersendiri bahkan menjadi subfield
yang penting dalam ilmu politik, menjadi objek
analisis politik, diteliti dan diajarkan oleh kaum feminis
dan bahkan menjadi subjek literatur yang semakin
meningkat yang ditulis secara eksklusif oleh feminis

Tokoh-tokoh feminis-political scientist:


Kathy Ferguson; The Feminis Case Against
Bureacracy
Helga Maria Hernes; Welfare State and Women
Power
Drude Dahlerup

12/08/21 Perspektif Feminisme Dalam Politik 20


Sifat teori Orientasi Subjek
metodologi pembahasan

Normatif, Relativis, metode


kualitatif yang
Dampak
Preskriptif,
Evaluatif, menyenangkan, dan Feminisme
serangan thd
Empiris.
metode
tantangan
kuantitatif dan patriarki
mengambil
metodologi
feminis alternatif.
Sebuah
penelitian yang
tidak perlu dan
sia-sia

12/08/21 Perspektif Feminisme Dalam Polit 21


ik
Status dalam Perspektif ttg negara
disiplin & politik

Memperkenalkan Melihat
perspektif dan perdebatan
membatasi
Feminisme
feminis dan
dampak. Potensi
adalah definisi yang
substansial jika diperluas ttg
bisa menghindari politik
ekses
postmodernisme

12/08/21 Perspektif Feminisme Dalam Polit 22


ik
Studi Kasus
Affirmative action bagi Perempuan Indonesia
 Tercapainya kuota 30 % bagi perempuan dalam

parlemen di Indonesia dapat dilihat dengan


menggunakan beberapa teori feminis yang telah
ada. Bentuk perjuangan kuota perempuan ini
mengalami beberapa kendala di Indonesia baik
dari pihak perempuan sendiri, maupun dari
pihak di luar perempuan.

12/08/21 Perspektif Feminisme Dalam Politik 23


Let’s discuss together
and
Thank You very much

12/08/21 Perspektif Feminisme Dalam Politik 24

You might also like