Professional Documents
Culture Documents
Tanya:
Apakah ada do’a khusus yang dibaca saat berbuka puasa sunnah ? (Erni, Warna Asri)
Jawab:
Ketika berbuka puasa Rasulullah shallalahu ‘alaihi wasalam menuntunkan kita untuk
berdoa dengan lafadz:
ُّ شاَء ا
ل َ ن
ْ جُر ِإ
ْل
َْ ت ا
َ ق َوَثَب
ُ ت اْلُعُرو
ِ ظَمُأ َواْبَتّل
ّ ب ال
َ َذَه
“Semoga hilang rasa dahaga, dan basah kembali urat-urat dan Insya Allah mendapat
pahala (disisi-Nya).” (HR Abu Daud No 2357 dengan sanad hasan)
Inilah lafadz yang shahih dari Rasulullah shallalahu ‘alaihi wasalam tentang doa ketika
berbuka puasa. Adapun lafadz doa buka puasa yang bunyinya:
ُ طْر
ت َ ك َأْف
َ عَلى ِرْزِق
َ ت َو
ُ صْم
ُ ك
َ الّلُهّم َل
“Ya Allah, untuk-Mu aku berpuasa dan dengan rizki-Mu aku berbuka. “
Lafadz doa ini terdapat dalam sunan Abu Daud No 2358. Namun sanadnya lemah, karena
disamping hadits ini mursal juga didalamnya terdapat perawi yang majhul (tidak dikenal)
yaitu perawi yang bernama Muadz bin Zahrah. (Lihat Irwa’ul Ghalil, Syeikh Albani, 4/38
dan Dhaif Sunan Abi Daud No 510)
سِمْيُع اْلَعِلْيُم
ّ ت ال
َ ك َأْن
َ ل ِمّنا ِإّن
ْ طْرنَا الّلُهّم َتَقّب
َ ك َأْف
َ عَلى ِرْزِق
َ صْمَنا َو
ُ ك
َ الّلُهّم َل
“Ya Allah, untuk-Mu kami berpuasa dan dengan rizki-Mu kami berbuka. Ya Allah,
terimalah (amal-amal) kami, sesungguhnya Engkau Maha Mendengar lagi Maha
Mengetahui”
Lafadz doa ini terdapat dalam sunan Daru Quthni 240, Ibnu Sunni dalam kitab Amalul
Yaumi Wal Lailah no 474 dan Thabrani. Namun sanad hadits ini dhaif jiddan (lemah
sekali) karena di dalamnya terdapat perawi yang bernama Abdul Malik bin Harun. Oleh
As-Sa’di ia dijuluki dajjal (pendusta) dan haditsnya tidak dipakai. (Lihat Irwa’ul Ghalil,
Syeikh Albani, 4/36)
Oleh karenanya, doa berbuka puasa yang dituntunkan untuk kita baca adalah doa yang
pertama yang diriwayatkan oleh Imam Abu Daud. Sedangkan riwayat kedua dan ketiga
karena haditsnya lemah maka tidak perlu kita amalkan.
Dan doa berbuka puasa ini sifatnya umum, dapat dibaca ketika melakukan berbuka puasa
yang wajib seperti puasa Ramadhan dan puasa nadzar ataupun ketika berbuka dari puasa
sunnah seperti puasa senin kamis, puasa Daud dan lain-lain, mengingat keumuman hadits
tersebut dan tidak adanya dalil yang mengecualikan dalam hal ini, juga karena tidak
adanya riwayat yang menjelaskan adanya doa berbuka puasa yang khusus untuk puasa
sunnah. Wallahu Ta’ala a’lam bish showab.
d. Orang yang sudah lanjut usia dan wanita yang sudah tua
Berkata Ibnu Abbas semoga Allah meridhainya : Orang yang lanjut usia dan perempuan
tua yang tidak mampu berpuasa hendaknya memberi makanan setiap hari satu orang
miskin.
Dikeluarkan oleh Daraqutni 2/207 dan dishahihkannya dari jalan thariq Mansyur dari
mujahid dari Ibnu Abbas (tatkala) membaca :
Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa)
membayar fidyah, (yaitu): memberi makan seorang miskin. (Al Baqarah : 184)
ia (Ibnu Abbas) berkata : (yang dimaksud) adalah orang yang sudah tua yang tidak
mampu berpuasa hendaknya tidak puasa, dan memberi makan setiap hari kepada seorang
yang miskin setengah soq dari biji gandum.
14. Berbuka
a. Kapan orang yang berpuasa berbuka
Allah berfirman :
Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai (datang) malam (Al Baqarah : 184)
Dan Rasulullah telah menafsirkan maknanya dengan datangnya malam dan hilangnya
siang dan tersembunyinya matahari.
b. Menyegerakan berbuka :
- menyegarakan berbuka mendatangkan kebaikan
Dari Sahl bin Sa’ad bahwasanya Rasulullah bersabda :
Senantiasa umatku dalam kebaikan selama mereka menyegerakan berbuka (Hadits
riwayat Bukhari dan Muslim)
Allah berfirman :
Sesungguhnya telah datang kepadamu seorang rasul dari kaummu sendiri, berat terasa
olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu,
amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mu’min. (At Taubah : 128)
Karena memberikan tubuh sesuatu yang manis dikala kosongnya lambung menimbulkan
penerimaannya dan mendapatkan anggota tubuh dengannya, apalagi tubuh yang sehat,
maka ia akan kuat dengannya.
Dan adapun air : karena dengan puasa tubuh akan kering jika dibasahi dengan air
sempurnalah manfaatnya dengan makanan.
Dari Anas bin Malik ia berkata : “Adalah Rasulullah berbuka dengan Rutab (kurma
yang lembek) sebelum shalat, jika tidak terdapat rutob, maka beliau berbuka dengan
tamr (kurma kering), maka jika tidak ada kurma kering beliau meneguk seteguk air.
(Hadits riwayat Ahmad dan Abu Dawud)
Dan doa yang paling utama adalah doa Nabi yang mana beliau berdoa dengan doa ini
ketika berbuka :
Telah hilang haus dahaga, dan telah terbasahi kerongkongan, dan telah tetap pahalanya
insya Allah”. (Hadits riwayat Abu Daud, Baihaqi, dan hakim dll)