You are on page 1of 10

MAKALAH

INVERTEBRTA

ECHINODERMATA

OLEH

KELOMPOK V

YUSDAR

TENRI SA’NA WAHID

PHIKA AINNADYA HASAN

MUH. FADIL TENDEAN

JUMRIAH NUR

SITI RAHBIAH AKRAM

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2010

Phylum Echinodermata
Echinonermata adalah binatang berkulit duri yang hidup di wilayah laut

dengan jumlah lengan lima buah bersimetris tubuh simetris radial. Beberapa organ

tubuh echinodermata sudah berkembang dengan baik. Misalnya teripang atau

ketimun laut, bulu babi, bintang ular, dolar pasir, bintang laut, lilia laut. Hewan

Echinodermata adalah komponen komunitas bentik di lamun yang lebih menarik

dan lebih memiliki nilai ekonomi. Lima kelas echinodermata ditemukan pada

ekosistem lamun di Indonesia. Dibawah ini urutan Echinodermata secara ekonomi

(Hartog, 1970) :

1. Holothuroidea (timun laut atau teripang)

2. Echinoidea (bulu babi)

3. Asteroidea (Bintang laut)

4. Ophiuroidea (Bintang Laut Ular)

5. Crinoidea

Ciri tubuh Echinodermata meliputi ukuran, bentuk, struktur, dan fungsi

tubuh. Berikut ini penjelasannya ( Anonim, 2008 ) :

 Ukuran dan bentuk tubuh

Bentuk tubuh Echinodermata ada yang seperti bintang, bulat, pipih, bulat

memanjang, dan seperti tumbuhan. Tubuh terdiri dari bagian oral (yang

memiliki mulut) dan Aboral (yang tidak memiliki mulut).

 Struktur dan fungsi tubuh

Permukaan Echinodermata umumnya berduri, baik itu pendek tumpul atau

runcing panjang. Duri berpangkal pada suatu lempeng kalsium karbonat yang

disebut testa. Sistem saluran air dalam rongga tubuhnya disebut ambulakral.
Ambulakral berfungsi untuk mengatur pergerakan bagian yang menjulur keluar

tubuh, yaitu kaki ambulakral atau kaki tabung ambulakral. Kaki ambulakral

memiliki alat isap.sistem pencernaan terdiri dari mulut, esofagus, lambung,

usus, dan anus. Sistem ekskresi tidak ada. Pertukaran gas terjadi melalui insang

kecil yang merupakan pemanjangan kulit. Sistem sirkulasi belum berkembang

baik. Echinodermata melakukan respirasi dan makan pada selom.Sistem saraf

Echinodermata terdiri dari cincin pusat saraf dan cabang saraf. Echinodermata

tidak memiliki otak. Untuk reproduksi Echinodermata ada yang bersifat

hermafrodit dan dioseus.

 Cara hidup dan habitat

Echinodermata merupakan hewan yang hidup bebas.Makanannya adalah

kerang, plankton, dan organisme yang mati.Habitatnya di dasar air laut, di

daerah pantai hingga laut dalam.

 Reproduksi

Echinodermata bersifat dioseus bersaluran reproduksi sederhana. Fertilisasi

berlangsung secara eksternal. Zigot berkembang menjadi larva yang simetris

bilateral bersilia. Hewan ini juga dapat beregenerasi.

o Reproduksi seksual

Echinodermata menjadi dewasa seksual setelah sekitar dua sampai tiga

tahun, tergantung pada spesies dan kondisi lingkungan. Telur dan sel

sperma yang dilepaskan ke dalam air terbuka, di mana pembuahan

terjadi. Pelepasan sperma dan telur dikoordinasikan temporal pada

beberapa spesies, dan spasial pada orang lain. Fertilisasi internal saat ini

telah diamati dalam tiga jenis bintang laut, tiga bintang rapuh dan
mentimun air dalam laut. Dalam beberapa spesies bintang bulu, embrio

berkembang di tas pemuliaan khusus, dimana telur dimiliki hingga

sperma dirilis oleh laki-laki terjadi untuk menemukan mereka dan

pupuk isinya. Hal ini juga dapat ditemukan antara landak laut dan

teripang, di mana pameran merawat anak-anak mereka dapat terjadi,

misalnya dalam beberapa spesies dolar pasir yang membawa anak

mereka antara menusuk sisi lisan mereka, dan bulu babi hati memiliki

ruang penangkaran. Dengan bintang mengular, ruang khusus dapat

dikembangkan di dekat tas perut, di mana perkembangan anak muda

terjadi. Spesies teripang dengan perawatan khusus bagi keturunan

mereka mungkin juga perawat muda di rongga tubuh atau pada

permukaan mereka. Dalam kasus yang jarang terjadi, pengembangan

langsung tanpa harus melalui tahap larva bilateral dapat terjadi pada

beberapa bintang laut dan bintang laut. Strategi lain yang telah

berkembang dalam beberapa bintang laut dan bintang rapuh adalah

kemampuan untuk bereproduksi secara aseksual dengan membagi

dalam dua bagian sementara mereka remaja kecil, sementara beralih ke

reproduksi seksual ketika mereka telah mencapai kematangan seksual.

o Reproduksi aseksual

Banyak binatang berkulit lunak memiliki kekuatan yang luar biasa

regenerasi. Beberapa bintang laut yang mampu regenerasi senjata

hilang. Dalam beberapa kasus, kehilangan lengan telah diamati untuk

menumbuhkan bintang laut kedua lengkap. Ketimun laut sering bagian

pembuangan organ internal mereka jika mereka memandang bahaya.


Organ habis dan jaringan dengan cepat diregenerasi. Landak Laut terus

kehilangan duri mereka melalui kerusakan - semua bagian diganti.

Beberapa populasi seastar dapat mereproduksi seluruhnya secara

aseksual murni oleh penumpahan senjata untuk jangka waktu yang

lama.

Hewan Echinodermata berdasarkan bentuk tubuhnya dapat dibagi menjadi

5 kelas, yaitu kelas Asteroidea, Echinoidea, Ophiuroidea, Crinoidea, dan

Holoturoidea. Berikut ini penjelasannya ( LIPI, 2007 ) :

 Asteroidea

Asteroidea sering disebut bintang laut. Sesuai dengan namanya itu, jenis

hewan ini berbentuk bintang dengan 5 lengan. Di permukaan kulit

tubuhnya terdapat duri-duri dengan berbagai ukuran. Hewan ini banyak

dijumpai di pantai. Ciri lainnya adalah alat organ tubuhnya bercabang ke

seluruh lengan. Perhatikan gambar di bawah ini :

 Echinoidea

Jika Anda jalan-jalan di pantai, hati-hati dengan binatang ini karena

tubuhnya dipenuhi duri tajam. Duri ini tersusun dari zat kapur. Duri ini ada

yang pendek dan ada pula yang panjang seperti landak. Itulah sebabnya

jenis hewan ini sering disebut landak laut. Jenis hewan ini biasanya hidup
di sela-sela pasir atau sela-sela bebatuan sekitar pantai atau di dasar laut.

Tubuhnya tanpa lengan hampir bulat atau gepeng.

 Ophiuroidea

Hewan ini jenis tubuhnya memiliki 5 lengan yang panjang-panjang.

Kelima tangan ini juga bisa digerak-gerakkan sehingga menyerupai ular.

Oleh karena itu hewan jenis ini sering disebut bintang ular laut

(Ophiuroidea brevispinum).

 Crinoidea

Jika Anda pernah menyelam ke dasar laut, mungkin Anda mengira jenis

hewan Crinoidea ini adalah tumbuhan. Memang sekilas hewan ini mirip

tumbuhan bunga. Ia memiliki tangkai dan melekat pada bebatuan, tak beda

seperti tumbuhan yang menempel di bebatuan. Ia juga memiliki 5 lengan

yang bercabang-cabang lagi mirip bunga lili. Oleh karena itu hewan ini

sering disebut lili laut (Metacrinus sp).


 Holoturoidea

Hewan jenis ini kulit durinya halus, sehingga sekilas tidak tampak sebagai

jenis Echinodermata. Tubuhnya seperti mentimun dan disebut mentimun

laut atau disebut juga teripang. Hewan ini sering ditemukan di tepi pantai.

Berdasarkan literatur lainnya phylum Echinodermata ini dibagi kembali

menjadi 6 bagian yakni ( Cambell, 2005 ) :

 Asteroidea bintang laut: sekitar 1.500 spesies yang menangkap mangsa

untuk makanan mereka sendiri

 Concentricycloidea, dikenal karena sistem pembuluh air mereka yang unik

dan terdiri dari hanya dua spesies yang baru-baru ini digabungkan ke

dalam Asteroidea.

 Crinoidea (lili laut): sekitar 600 spesies merupakan predator yang

menunggu mangsa.
 Echinoidea (bulu babi dan dolar pasir): dikenal karena duri mereka yang

mampu digerakkan; sekitar 1.000 spesies.

 Holothuroidea (teripang atau ketimun laut): hewan panjang menyerupai

siput; sekitar 1.000 spesies.

 Ophiuroidea (bintang ular dan bintang getas), secara fisik merupakan

ekinodermata terbesar; sekitar 1.500 spesies.

Lain halnya lagi dengan literatul lainnya yang membagi kembali phylum

Echinodermata menjadi 5 kelas yakni ( Francis, 2010 ) :

Kelas Contoh Ciri-ciri


Crinoidea Lilia laut, bulu Sessil, menempel menggunakan batang; lengan

laut bercabang; kaki tabung bersilia dipakai untuk

makan; beberapa spesies berenang bebas; lebih

banyak pada era Paleozoikum


Asteroidea Bintang laut Bergerak bebas dengan kaki tabung; tangan

bercabang dari cakram pusat


Ophiuroidea Bintang ular, Bergerak bebas; lengan luwes yang tipis

bintang rapuh, memancar dari cakram; kaki tabung dipakai

bintang sebagai indera dan untuk makan

keranjang
Echinoidea Dollar pasir; Bergerak bebas; badan menyatu dalam

biskuit laut; bulu lempengan atau cakram lempeng, tanpa sinar

babi bebas, tertutup dengan lempeng kapur;

beberapa spesies tertutup dengan duri


Holothuroide Teripang Bergerak bebas; tubuh luwes dan panjang

a dengan mulut di satu ujungnya; kadang


memiliki tentakel; unsur kerangka kulit sudah

mulai lenyap

Adapun mengenai penggolongan phyllum echinodermata menurut

maskoeri jasin dibagi atas 5 kelas. Adapun pembagian kelas ini dibagi

berdasarkan bentuk tubuhnya, yaitu (Maskoeri, 1992) :

1. Asteroidea

2. Ophiuroidea

3. Echinoidea

4. Holothuridea

5. Crinoidea

DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2008. Mengenal seluk beluk phylum Echinodermata.
( http://pustaka.ut.ac.id//) , diakses pada 29 November 2010, pukul
21:38.

Campbell, 2005. Biologi edisi 5. Erlangga. Jakarta.

Hartog,C.den., 1970. Seagrass of the world. North-Holland Publ.Co. Amesterdam

Francis, J.R., 2010, phylum Echinodermata, Lippincott Williams & Wilkins Inc.
USA, 69.

LIPI, 2007. Echinodermata.( http://pustaka.ut.ac.id//) , diakses pada 29 November


2010, pukul 21:38.

.Jasin, Maskoeri., 1992. Zoologi Invertebrata. Sinar Wijaya. Surabaya.

You might also like