Professional Documents
Culture Documents
Skripsi
Disusun Oleh :
RAFIKA DORA WIJAYA
04/174842/KU/11002
Skripsi
Diajukan oleh :
RAFIKA DORA WIJAYA
04/174842/KU/11002
Mengetahui,
Dekan
u.b. Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan
Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada
ABSTRACT
Method: The study was pre-experimental with one group pre-test and post-test
design. Samples consisted of totally taken 11 nurses/ midwives at Anggrek 2 ward
of Dr. Sardjto hospital. Pre test was carried out before the playing of VCD and
distribution of module. Next, post test was carried out to assess knowledge after
training. After the filling in of questionnaire on knowledge about nursing care for
postpartum mothers crosscheck was made through interview with respondents.
The result of study was analyzed descriptively and quantitatively using percentage
and simple paired t-test and presented in frequency distribution table.
Result: Training on nursing care for postpartum mothers using VCD module
learning aids could improve score of knowledge but the result was insignificant.
In topics on breastfeeding, after pain, perineum, bladder, fecal elimination,
hemorrhage and knowledge on home nursing there was increase of score of
knowledge, whereas in topics on back pain, fatigue and psychology there was
decrease of score of knowledge. Score of knowledge of nurses/ midwives
before training was very good and remained very good after training on nursing
care for postpartum mothers using VCD and module
Conclusion: Training on nursing care for postpartum mothers using VCD and
module could increase score of knowledge, however the result was in significant.
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah Ta’ala, Ar Rohman tempat bergantung segala makhluk.
skripsi yang berjudul ” Pengaruh Penggunaan Media Bantu VCD dan Modul
salam semoga tercurah lepada Rasulullah, uswah, teladan sekaligus guru besar
yang menggores sejarah dan menjadi pedoman bagi setiap pengikutnya. Tak lupa
1. Prof. Dr. dr. Hardiyanto Soebono, Sp.KK (K), selaku dekan Fakultas
2. Ibu Lely Lusmilasari, SKp., M.Kes selaku Ketua Program Studi Ilmu
kepada penulis
4. Ibu Wenny Artanty Nisma, S.Kep., Ns., M.Kes selaku pembimbing II yang
penulis
penelitian
Andien, Tita, Yenot, Evie, Mba Vivie, Hilde, Upik, Puput dan Najwa)
saat ini
11. Ukhti wa akhifillah (Ijul, Neetha, Mira, Erlin, Ita, Laili, Wurí, Mita, Arum,
Mba Irul, Galuh, Akhid, Bangun, Eri, Sony, dan Arif), terimakasih atas
13. Adik-adikku (Vivie, Endah, Asih Pamularsih, Indar, Melin, Linda, Ikmi,
Trisna, Ria, Ayu, Diah, Inna, O’I’, Anjas, Yuliasih) yang senantiasa
Akhirnya, tak ada gading yang tak retak, penulis menanti kritik, saran dari
pembaca sekalian. semoga skripsi ini memberi manfaat bagi penulis maupun
pembaca, aamiin.
PERSEMBAHAN
DAFTAR ISI
Postpartum
Tabel 4. : Daftar Nilai Pre test dan Post test Peserta Pelatihan Asuhan
Tabel 5. : Daftar Nilai Pre test dan Post test Peserta Pelatihan Asuhan
Tabel 6 : Daftar Nilai Pre test dan Post test Peserta Pelatihan Asuhan
PENDAHULUAN
Angka Kematian Ibu berguna untuk menggambarkan status gizi dan kesehatan
untuk ibu hamil, melahirkan dan masa nifas (Permata, 2002). Derajat kesehatan
penduduk secara optimal dapat pula diukur dengan indikator antara lain angka
kematian ibu, angka kematian bayi, dan tingkat kesuburan penduduk yang sangat
erat kaitannya dengan pelayanan KIA (Kesehatan Ibu dan Anak) dan KB
Indonesia, dua orang ibu meninggal setiap jam karena kehamilan, persalinan dan
Ibu (AKI) Indonesia mencapai 307/ 100.000 kelahiran hidup, hal ini berbeda
sekali dengan Singapura yang berhasil menekan angka kematian ibu menjadi 6 per
seratus ribu kelahiran hidup saja (Depkes, 1998). Data lain menyebutkan bahwa
AKI di Indonesia masih relatif lebih tinggi jika dibandingkan dengan negara-
(Bappenas, 2007).
Pragnancy Saver (MPS) dan 4) Kerjasama POGI, IDAI, IDI, dan Depkes 2002
oleh yayasan Bina Pustaka yang menerbitkan Buku Panduan Praktis Pelayanan
Kesehatan Maternal dan Neonatal. Berbagai program itu telah dilaksanakan akan
tetapi pada kenyataannya AKI baru bisa diturunkan menjadi 307/ 100.000 pada
mengalami penurunan lagi menjadi 290,8 per seratus ribu kelahiran hidup
kelahiran hidup. Data yang tercatat dari Dinas Kesehatan Daerah Istimewa
bersamaan dan tumpang tindih. Salah satu faktor yang menyebabkan AKI masih
terlambat, diantaranya:
1. Terlambat deteksi bahaya dini selama kehamilan, persalinan dan nifas, serta
dan neonatal.
sulitnya trasportasi.
rujukan.
(SKRT 1995). Sejalan dengan data tersebut, kebanyakan kematian maternal terjadi
3 hari sehabis melahirkan karena terserang infeksi. Oleh karena itu, baik ibu,
keluarga maupun tenaga kesehatan perlu belajar hal-hal yang berkaitan dengan
Nyatanya, lebih dari separuh jumlah seluruh kematian ibu terjadi dalam waktu 24
darah. Perdarahan hebat adalah penyebab paling utama dari kematian ibu di
seluruh dunia. Sebenarnya perdarahan postpartum dini seringkali dapat ditangani
fisik dan psikologis. Serta salah satu masa untuk mengadopsi peran ibu (Bobak et
al, 2004). Mengingat pentingnya adaptasi pada masa ini maka perawat
yang mendukung pelaksanaan asuhan keperawatan pada ibu postpartum ini. Salah
satu cara yang bisa dilakukan perawat adalah dengan mengoptimalkan fungsinya
bayi kepada ibu postpartum. Permasalahan ibu postpartum ini sebetulnya bisa
ibu dan bayi, dapat ditopang dengan meningkatkan pemahaman tenaga kesehatan
Menurut hasil wawancara yang dilakukan peneliti terhadap perawat dan bidan
di bangsal Anggrek 2 RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta pada tanggal 30 April 2007
bahwa program pelatihan ibu postpartum jarang dilaksanakan dan tidak dilakukan
secara berkesinambungan karena jumlah perawat yang tidak memadai dan beban
kerja yang ada. RSUP Dr. Sardjito sebetulnya pernah mengadakan program
pelatihan yang melibatkan ibu postpartum yaitu program pelatihan breast care.
Akan tetapi program tersebut sudah tidak dilaksanakan sejak tiga tahun yang lalu.
perilaku yang tidak didasarkan oleh pengetahuan dan kesadaran tidak akan
seseorang salah satunya adalah media. Media yang memiliki jumlah dan kualitas
dengan cukup baik. Selain itu media yang ditawarkan harus memperhatikan minat
yang beragam dan bahan utama tersebut tidak boleh dinomorduakan (Suparno,
2001).
video pendidikan dalam proses pengajaran dan pembelajaran. Hal ini sesuai
sebenarnya.
2. Video bersifat dinamis sehingga merangsang rasa dan mudah memberi kesan.
menggunakan sistem modul. Modul sebagai alat dan sarana pembelajaran yang
berisi materi, metode, dan cara yang sistematis untuk mencapai kompetensi yang
Berawal dari latar belakang ini peneliti termotivasi untuk turut serta
B. Rumusan Masalah
risiko kematian pada ibu postpartum sudah ada, namun hal itu belum diimbangi
Pelatihan dengan menggunakan media bantu VCD dan modul merupakan salah
menggunakan media bantu VCD dan modul. Diharapkan dengan penelitian ini
pada khususnya. Dengan informasi praktis yang dapat diterapkan dengan baik
keperawatan. Adapun rumusan masalah yang dapat diambil dari latar belakang
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini memiliki tujuan umum dan tujuan khusus sebagai berikut:
1. Tujuan umum
dan setelah mendapat pelatihan dengan menggunakan media bantu VCD dan
modul.
2. Tujuan khusus
bantu VCD dan modul pada 10 aspek meliputi: a) masalah afterpain; b) masalah
Hasil penelitian ini secara teroritis diharapkan dapat memberikan manfaat bagi
media bantu VCD dan Modul untuk meningkatkan pengetahuan perawat tentang
asuhan keperawatan pada ibu postpartum serta sebagai referensi untuk studi
lanjutan bagi para peneliti yang tertarik pada masalah yang sama.
Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan
bagi pengelola kepala Bangsal Anggrek 2 RSUP Dr. Sardjito (pemerintah) sebagai
E. Keaslian Penelitian
keperawatan ibu postpartum pada perawat dan bidan dengan menggunakan media
bantu VCD dan modul . Adapun penelitian yang sudah membahas tentang metoda
design with pretest post test. Penelitian ini meliputi 2 macam metode.
Metode yang digukanan yaitu diskusi kelompok menggunakan media
(metode 2). Subyek penelitian ini adalah 19 kader posyandu desa Demakan,
yang sama, namun peneliti menggunakan media yang berbeda yaitu media
design with pre test and post test. Subyek data menggunakan kuesioner
responden dikumpulkan pada saat pre test dan post test. analisis hasil
kelompok menggunakan SPSS dengan uji statistik rerata skor sebelum dan
ada pengaruh bermakna secara statistik rerata score sebelum dan sesudah
sama untuk melihat pengaruh penggunaan media bantu VCD dan modul
TINJAUAN PUSTAKA
A. Telaah Pustaka
bidang kesehatan, sedangkan konsep dasar dari pendidikan adalah suatu proses
arah lebih dewasa, lebih baik dan lebih matang pada individu, keluarga dan
masyarakat. Pendidikan ini hanya bisa ditempuh lewat jalur belajar. Proses belajar
adalah apabila di dalam dirinya terdapat perubahan, dari tidak tahu menjadi tahu,
dari tidak dapat mengerjakan sesuatu menjadi dapat mengerjakan sesuatu. Dari
ilustrasi di atas bisa disimpulkan bahwa proses belajar adalah kegiatan yang
kedua dari proses belajar adalah perubahan itu didapatkan karena kemampuan
baru yang berlaku untuk waktu yang relatif lama. Ciri ketiga adalah perubahan itu
terjadi karena usaha dan disadari, bukan karena kebetulan.
individu, keluarga dan masyarakat dari tidak tahu tentang nilai-nilai kesehatan
mampu. Pendidikan kesehatan diartikan pula sebagai usaha atau kegiatan untuk
perawatan pada masa kehamilan menurut Bastable cit Ambarwati (2006) adalah
suatu program terencana berupa edukasi pada ibu hamil untuk memberikan
harus siap memikul tanggung jawab untuk pengelolaan perawatan diri. Fokusnya
adalah hasil yang baik berupa keberhasilan pasien dan keluarga dalam
pembelajaran berupa perubahan pola pikir, sikap, dan keterampilan yang spesifik
(Ambarwati, 2006). Oleh karena itu peran perawat ini tidak dapat digantikan oleh
fungsi dan peran pasien selama sakit, serta membantu pasien dan keluarga untuk
meningkat merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari sistem pemberian
a. Media cetak
Media ini sebagai alat untuk menyampaikan pesan seperti booklet, leaflet,
b. Media elektronik
strip.
Media ini dipasang di tempat-tempat umum yang dapat diisi dengan pesan dan
informasi kesehatan. Media ini biasa ditempel di kendaraan umum atau tempat
strategis.
Ketiga media ini sangat bermanfaat bagi penyampaian pesan dari perawat ke
6. Multimedia
Multimedia menurut Sutopo (2003) didalam bukunya yang berjudul
adalah komputer yang mempunyai alat output seperti biasanya, yaitu alat display
dan hardcopy, dengan rekaman audio berkualitas tinggi, image berkualitas tinggi,
Multimedia adalah gabungan video, text, gambar dan suara yang bersifat
ada lima elemen di dalam multimedia yaitu teks, grafik, audio, video dan animasi.
yang lebih menarik dan lebih berkesan. Berikut merupakan penjelasan singkat
masing-masing komponen.
a. Teks
dipahami atau membawa pengertian tertentu. Teks juga merupakan kumpulan dari
semua jenis simbol, huruf, abjad, nomor, statistik dan pelbagai jenis tulisan dan
b. Grafik
Grafik adalah berbagai tampilan gambar atau paparan visual yang tidak
bergerak seperti gambar, lukisan, gambar foto, ilustrasi, dan sebagainya. Grafik
dalam suatu proses penyampaian pesan. Penggunaan grafik akan lebih tepat jika
disampaikan.
c. Audio
Audio atau bunyi merupakan salah satu daya tarik yang berkesan untuk
merujuk pada pelbagai jenis seperti rekaman suara, suara latar, musik dan
untuk membantu proses penyampaian pesan agar lebih mantap dan berkesan.
Selain itu, elemen audio juga mampu meningkatkan motivasi di kalangan para
itu juga, elemen audio dikatakan dapat menimbulkan suasana yang lebih menarik.
d. Video
Video adalah elemen multimedia yang dikatakan paling dinamis dan juga
berbagai media (seperti teks, grafik, audio dan sebagainya) di dalam satu medium.
Oleh karena itu, penggunaan video dalam proses penyampaian pesan diusahakan
Selain itu, video juga mampu menampilkan unsur realistik atau keadaan yang
Animasi adalah tampilan visual yang bersifat dinamis. Animasi juga disebut
proses yang menjadikan suatu obyek agar kelihatan lebih hidup atau memberi
gambaran bergerak kepada sesuatu yang pada awalnya adalah diam. Animasi
merupakan elemen multimedia yang paling diminati dan mendapat perhatian lebih
Media audio visual adalah alat- alat yang “audible” artinya dapat didengar dan
alat-alat yang “visible” artinya dapat dilihat. Alat-alat audio visual gunanya untuk
membuat cara berkomunikasi menjadi lebih efektif. Salah satu sasaran media ini
adalah pengajaran atau pendidikan. Media audio visual juga diartikan sebagai
bentuk media yang dihasilkan adalah media audio visual dalam bentuk Video
Seperti halnya sebuah media, media audio visual mempunyai sifat-sifat positif
7. Modul
belajar yang bersifat mendiri, mendorong untuk meninjau kembali apa yang telah
dibahas dalam perkuliahan (Utomo cit Triana, 2002). Pembelajaran dengan sistem
modul memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk belajar secara mandiri
sesuai dengan percepatan belajar masing-masing. Modul sebagai alat atau sarana
ini, maka akan diperoleh keuntungan sebagai berikut: 1) keutuhan dan ketuntasan;
pendidikan. Untuk itu perlu adanya penyusunan bahan ajar atau modul sesuai
8. Pengetahuan
dari informasi guru, orang tua, teman, buku dan surat kabar. Kita juga menelusuri
apakah pengetahuan yang kita dapat benar atau tidak. Pengetahuan dan
pengalaman membuat kita tidak mengulangi perbuatan yang salah (WHO, 1992).
Pengetahuan menurut Notoatmojo (1997) merupakan hasil “tahu” dan ini
diperoleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain
pengetahuan akan lebih langgeng daripada perilaku yang tidak didasari oleh
sebelum orang mengadopsi (perilaku baru), di dalam diri orang tersebut terjadi
perilaku baru atau adopsi perilaku melalui proses seperti ini, dimana didasari oleh
pengetahuan, kesadaran dan sikap yang positif, maka perilaku tersebut akan
bersifat langgeng (long lasting). Sebaliknya apabila perilaku itu tidak didasari
a. Tahu (know)
kembali (recall) terhadap suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari
atau rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu, “tahu” ini adalah merupakan
tingkat pengetahuan yang paling rendah. Kata kerja untuk mengukur bahwa orang
b. Memahami (comperhension)
obyek yang diketahui, dan dapat menginterpretasi materi tersebut secara benar.
Orang yang telah paham terhadap obyek atau materi harus dapat menjelaskan,
c. Aplikasi (application)
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah
dipelajari pada situasi atau kondisi riil (sebenarnya). Aplikasi disini dapat
d. Analisis
tersebut dan masih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan analisis ini dapat
e. Sintesis
Dengan kata lain sintesis itu suatu kemampuan untuk menysun formulasi baru dari
f. Evaluasi (evaluation)
kriteria yang ditentukan sendiri atau menggunakan kriteria yang telah ada
a. Metode
Ada dua metode belajar yang dikenal yaitu metode kuliah dan metode
hasil pelajaran yang didapat lebih permanen karena dicari sendiri dengan susah
payah. Metode ini banyak digunakan untuk mencapai taraf kefahaman akan tetapi
Metode mengajar bergantung pada tujuan dan bahan yang harus disampaikan.
b. Manusia/Orang
masukan ini akam mempengaruhi kualitas hasil belajar. Pada kenyataannya setiap
c. Bahan/ Media
Bahan atau material yang ada dalam jumlah dan kualitas yang cukup memberi
Selain itu bahan yang relevan dengan program yang ditawarkan harus
memperhatikan minat yang beragam, dan bahan utama tersebut tidak boleh
dinomorduakan (Suparno, 2001). Oleh karena itu pemilihan bahan ini harus
Perkembangan alat belajar dimulai sejak zaman purbakala seperti menulis di gua,
(Nasution, 1999).
e. Lingkungan Belajar
atau ruangan yang bising dan tidak begitu nyaman, pengap, berdesak-desakan dan
tidak cukup cahaya, menyebabkan orang mudah leleh dan sukar berkonsentrasi
(Suparno, 2001). Jadi lingkungan ini juga harus diprioritaskan karena dapat
pelayanan kesehatan berdasar ilmu dan kiat keperawatan berbetuk pelayanan bio-
dan masyarakat baik sehat maupun sakit yang mencakup seluruh proses
1990).
Proses keperawatan dapat pula diartikan sebagai cara yang sistematis yang
asuhan yang telah diberikan dengan berfokus pada klien, berorientasi pada tujuan
pada setiap tahap saling terjadi ketergantungan dan saling berhubungan (Hidayat,
2004).
keperawatan memiliki arti penting bagi perawat dan klien. Sebagai seorang
mendapat manfaat yang besar dengan adanya proses keperawatan ini dimana
Menurut Bobak et.al. (2004) tujuan asuhan keperawatan pada ibu postpartum
meliputi:
perawatan di rumah.
membantu ibu selama masa transisi dalam mengasuh. Biasanya ibu menjalani
rawat inap selama 1 sampai 2 hari setelah melahirkan. Karena banyak informasi
yang yang harus dibagikan dengan ibu dalam jangka waktu yang singkat, penting
bagi ibu untuk mengatur waktu yang tersedia. Perawat menyediakan perawatan
yang berfokus pada kesehatan fisik dan psikologi serta kemampuan ibu dan bayi.
pengetahuan tentang perubahan fisik yang terjadi pada ibu, psikososial dan
12. Postpartum
Masa nifas (puerperium) adalah masa pulih kembali, mulai dari persalinan
selesai sampai dengan alat-alat kandungan kembali seperti prahamil. Lama masa
nifas ini yaitu berkisar 6-8 minggu (Mochtar, 1998). Periode postpartum
merupakan masa untuk beradaptasi dengan perubahan fisik dan psikologis serta
salah satu masa untuk mengadopsi peran ibu (Bobak, et. al, 2004). Masa nifas
a. Puerperium dini adalah kepulihan dimana ibu telah diperbolehkan berdiri dan
berjalan-jalan. Dalam agama Islam dianggap telah bersih dan boleh bekerja
setelah 40 hari.
c. Remote puerperium adalah waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat
Menurut Hanafiah (2004) pada saat masa setelah melahirkan, ibu sering
1)Afterpain
bagian bawah, yang sering dijumpai pada hari ke-7 hingga ke-10 postpartum.
2)Perineum
kerusakan pada setiap persalinan. Kerusakan biasanya lebih nyata pada wanita
nulipara karena jaringan nulipara lebih padat dan lebih resisten daripada
utuh.
3)Sistem perkemihan
tekanan oleh kepala janin dan spasme oleh iritasi musc. sphincter ani. Juga
oleh karena adanya oedem kandungan kemih yang terjadi selama persalinan.
Bila kandung kemih penuh dengan wanita sulit kencing sebaiknya lakukan
4)Eliminasi fecal
Buang air besar secara spontan bisa tertunda selama 2-3 hari setelah ibu
melahirkan. Keadaan ini bisa disebabkan karena tonus otot usus menurun
melahirkan, kurang makan, atau dehidrasi. Ibu sering merasakan nyeri saat
defekasi karena nyeri yang dirasakan di daerah perineum akibat laserasi atau
hemoroid. Bila ada obstipasi dan timbul berak yang keras, dapat kita lakukan
klisma bila masih belum berakhir. Karena jika tidak, feses dapat tertimbun di
5)Hemoroid
hemoroid interna.
jumlah perdarahan. Alirannya harus sedang. Bila darah mengalir cepat, perlu
6)Kelelahan
trombosis dan tromboemboli. Pada hari kedua telah dapat duduk, hari ketiga
telah dapat jalan-jalan dan hari keempat atau kelima boleh pulang. Mobilisasi
besar bagi pemulihan fisik dan mental ibu. Kebutuhan ibu untuk tidur dan
istirahat harus didahulukan dari kegiatan lain yang tidak penting. Beristirahat
akan memberikan energi untuk memenuhi kebutuhan bayi yang sering tidak
bisa diprediksi dalam memberikan ASI dan merawatnya sepanjang siang dan
malam.
7)Nyeri punggung
punggung. Nyeri ini dapat berupa nyeri ringan sampai nyeri berat. Tentu saja
8)Pengetahuan
lebih sering berada dalam keadaan tidak aktif sepanjang kehidupan wanita.
Payudara disusun oleh 18 segmen yang berisi lemak yang berisi lemak dan
pembuluh limfe, dan syaraf. Ukuran payudara berkaitan dengan jumlah lemak
pertama kehamilan.
9)Menyusui
Menyusui adalah pengalaman baru bagi seorang Ibu. stimulasi dari bayi
karena itu pengetahuan tentang posisi dan cara menyusui harus diketahui
seorang Ibu.
perlekatan antara plasenta dan dinding uterus nekrosis dan lepas. Ukuran
ukuran sebelum hamil). Jika sampai 2 minggu postpartum uterus belum masuk
yang keluar. Normal berturut-turut selama masa nifas keluar lockhea warna
b Perubahan psikologis
akibat emosi negatif yang mungkin warisan kebudayaan atau kepribadian. Emosi
ibu. Pengalaman yang dialami ibu seperti baby blues yaitu kemurungan yang
melayang dikarenakan fluktuasi hormone yang tinggi yang terjadi selama dan
segera setelah melahirkan. Mereka juga mengalami pengalaman yang lebih serius
pada status kesehatan mental seperti depresi postpartum gangguan berat setelah
B. Landasan Teori
Berdasarkan uraian yang telah diuraikan pada tinjauan pustaka, maka dapat
orang untuk mengetahui dan berlatih ilmu baru (WHO, 1992). Proses belajar
Faktor yang mempengaruhi pengetahuan:
Internal
Eksternalmanusia/ orang Sikap
roses belajar Pengetahuan Perilaku
metode
antu VCD Tingkat
dan modul tentang asuhan
pengetahuan keperawatan
perawat/ padaasuhan
bidan tentang ibu postpartum
keperawatan pada ibu postpartum
bahan/ media
perlengkapan
lingkungan belajar
dipengaruhi pula oleh faktor yang berasal dari pembelajar sendiri (internal) dan
faktor yang berasal dari luar pembelajar (eksternal) (Suparno, 2001). Salah satu
cara yang digunakan pada aktivitas belajar ini adalah pelatihan dengan
menggunakan media bantu VCD dan modul tentang asuhan keperawatan pada ibu
postpartum.
C. Kerangka Teori
E. Hipotesis Penelitian
Hipotesis dalam penelitian ini adalah: ada pengaruh media bantu VCD dan
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah pre eksperimental dengan desain one group pre
test and post test design. Di dalam desain ini observasi dilakukan sebanyak dua
kali yaitu sebelum dan sesudah eksperimen. Observasi yang dilakukan sebelum
eksperimen (O1) disebut pre test, dan observasi setelah eksperimen (O2) disebut
post test dengan menekankan pada pengetahuan perawat/ bidan dalam melakukan
O1 X O2
Keterangan :
Desain ini memiliki keterbatasan karena masih ada variable luar yang
independen. Hal ini terjadi karena tidak adanya variabel kontrol, dan sampel tidak
Namun demikian, model rancangan ini lebih akurat daripada desain one shot
case study yang mengobservasi hasilnya saja. Pada model rancangan one group
pre test and post test design, perlakuan dapat diketahui lebih akurat karena dapat
B. Subjek Penelitian
2 RSUP Dr. Sardjito. Sampel dalam penelitian ini diambil dengan menggunakan
orang perawat dan 13 bidan, semua diambil sebagai sampel. Adapun kriteria
inklusi sampel penelitian ini adalah semua perawat dan bidan di bangsal Anggrek
sedang cuti praktik atau tidak ada di tempat pada waktu pelaksanaan penelitian.
RSUP Dr. Sardjito adalah 17 orang, tetapi hanya 11 orang yang memenuhi kriteria
untuk dijadikan responden, sedangkan 2 orang tidak diikutsertakan dalam
penelitian karena terlambat pada waktu pelaksanaan penelitian dan 4 orang tidak
D. Variabel Penelitian
E. Definisi Operasional
1. Media bantu VCD dan modul adalah program pelatihan yang berisi modul-
dengan kuesioner yang disusun oleh peneliti sendiri. Nilai tersebut didapatkan
dari penjumlahan jawaban yang benar. Hasil pengukuran ini berskala interval.
3. Postpartum (masa nifas) adalah masa pulih kembali mulai dari partus selesai
sampai alat-alat kandungan kembali seperti pra hamil lamanya 6-8 minggu.
F. Instrumen Penelitian
Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner tertutup,
postpartum untuk dijawab responden. Butir pertanyaan diambil dari 10 aspek yang
muncul pada ibu postpartum yaitu meliputi cara mengatasi afterpain, masalah
pengetahuan.
G. Uji Validitas
isi (content validity). Uji validitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah butir-
k ∑σ b
2
rll = 1 − σ 2
(k − 1)
Uji validitas isi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan jalan expert
maternitas masing-masing telah berkerja selama 6,5 tahun dan 10 tahun. Ahli
pertama adalah lulusan S2 Kesehatan Ibu dan Anak dan Kesehatan Reproduksi
isi tersebut.
Setelah dilakukan uji validitas, dari 87 pernyataan, terdapat 22 item yang tidak
pertanyaan yang tidak relevan karena diluar topik pembahasan dalam VCD dan
H. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas instrumen digunakan rumus Alpha. Untuk tes ini berbentuk
uraian atau angket dengan skala bertingkat, maka tes tersebut diuji dengan tes
Alpha (Arikunto, 2002). Adapun rumus Alpha yang dimaksud adalah sebagai
berikut:
Keterangan :
Angka koefisien reliabilitas berada dalam rentang dari 0 sampai 1,00. Semakin
tinggi koefisien korelasi mendekati angka 1,00 berarti semakin tinggi reliabilitas.
Instrumen dikatakan reliabel, jika nilai koefisien reliabilitas Alfa > 0,600
asuhan keperawatan pada ibu postpartum sebesar 0,370. Dengan hasil seperti itu
dapat dikatakan bahwa kuesioner tidak reliabel hal ini dikarenakan jumlah
I. Jalannya Penelitian
1. Tahap persiapan
Pada tahap persiapan yang dilakukan yaitu: menetapkan tema dan judul
sebagai cara pengumpulan data, mengikuti ujian proposal, membuat surat izin
penelitian dari Prodi Ilmu Keperawatan UGM, kemudian ditujukan ke RSUP Dr.
Pembuatan instrumen penelitian berupa VCD dan modul juga dimulai pada
tahap ini. Pembuatan desain awal, pengambilan gambar, pengeditan gambar dan
suara dilakukan selama 3 bulan. Tahap pertama dari pembuatan VCD ini
dilakukan dengan bantuan dua orang model sebagai probandus dan tiga orang
MPEG.
Uji coba kuesioner dilakukan pada Agustus 2007 yang dilakukan sendiri oleh
peneliti. Adapun uji validitas dilakukan dengan konsultasi dengan 2 orang perawat
ahli maternitas yang masing-masing telah berkerja selama 6,5 tahun dan 10 tahun.
Ahli pertama adalah lulusan S2 Kesehatan Ibu dan Anak dan Kesehatan
Uji reliabilitas dihitung dengan tes Alpha. Pengujian reliabilitas dilakukan di RS.
3. Tahap pelaksanaan
Pengambilan data dilaksanakan dua tahap. Pre test dilakukan sebelum pemutaran
VCD dan modul. Tahap selanjutnya peneliti memberi pembukaan sedikit untuk
berikutnya adalah memutar VCD kemudian dilanjutkan diskusi yang dipandu oleh
1 orang perawat maternitas lulusan S2 Kesehatan Ibu dan Anak dan Kesehatan
Reproduksi Ilmu Kesehatan Masyarakat UGM. Selanjutnya peneliti memberikan
Kuesioner ini tidak ditinggal pada responden sehingga tidak terdapat risiko tidak
5. Penyajian data
2. Tabulasi data. Pada tahap ini yang dilakukan adalah mentabulasi data
dengan cara :
dengan rumus :
K. Keterbatasan Penelitian
3. Uji reliabilitas instrumen sebesar 0,370 (< 0,6) sehingga dikatakan, kuesioner
tidak reliabel.
L. Hambatan Penelitian
dan VCD.
jadwal pelatihan.
dibutuhkan.
intervensi keperawatan pada ibu postpartum karena selama ini tidak ada standard
yang pasti (sesuai dengan penelitian terbaru) tentang pelayanan pada ibu
pengetahuan kepada perawat/ bidan di RSUP Dr. Sardjito. Lokasi penelitian ini
kapasitas daya tampung 21 orang. Fasilitas yag terdapat di dalamnya terdiri dari
12 kamar. Jumlah perawat/ bidan sampai pada Januari 2008 adalah 17 perawat/
bidan.
B. Karakteristik Responden
RSUP Dr. Sardjito sudah cukup tinggi. Untuk lama kerja yang terbanyak ≥15
tahun dengan persentase 45,45%. Dapat diketahui pula bahwa seluruh peserta
Postpartum
terhadap tingkat pengetahuan perawat dan bidan tentang asuhan keperawatan pada
ibu postpartum, digunakan analisis statistika uji rata-rata dua sampel dependen
berdistribusi normal).
sebesar 5%, dapat disimpulkan bahwa penggunaan media bantu (VCD dan modul)
bantu VCD dan Modul terhadap tingkat pengetahuan perawat/ bidan tentang
asuhan keperawatan pada ibu postpartum dapat dilihat sebagai berikut :
Tabel. 4. Daftar Nilai Pretest dan Posttest Peserta Pelatihan tentang Asuhan
Keperawatan pada Ibu Postpartum pada Bulan November 2007
pada ibu postpartum, secara umum mengalami peningkatan pengetahuan hal ini
ditunjukkan dengan nilai skor mean pre test sebesar 88,53 dan nilai post test 90,06
secara umum terjadi peningkatan sebanyak 1,5 poin meskipun peningkatan relatif
kecil namun nilai rata-rata peserta yang menjawab benar sebanyak 88% dan nilai
benar unutuk post test sebanyak 90% ini berarti pengetahuan perawat/ bidan
sebelum diberikan pelatihan sudah baik sekali (88%) dan tetap sangat baik setelah
diberi pendidikan kesehatan (90%) ini berarti terjadi peningkatan sebesar 1,5%
dari 11 orang perawat terdapat 5 perawat (45%) dengan tingkat pengetahuan yang
dengan menggunakan media bantu VCD dan Modul, sedangkan 3 perawat lainnya
Dari hasil analisis data, dapat pula disimpulkan bahwa terdapat sedikit sekali
keperawatan tentang ibu postpartum dengan menggunakan media bantu VCD dan
Modul. Dapat dikatakan pula bahwa VCD dan Modul tidak efektif sebagai media
jam tanpa siaran ulang dan pengulangan pada hari selanjutnya. Lamanya waktu
(jangka pendek atau jangka panjang) (Djamarah, 1997). Pada pelatihan ini waktu
penayangan singkat dan hanya sekali tayang sehingga tidak bisa meningkatkan
tingkat belajar dan proses mengingat pada tingkat jangka panjang. Menurut
Hudoyo cit Wursanto (1998) proses belajar akan terjadi dengan lancar bila belajar
itu sendiri dilakukan secara kontinu. Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan
bahwa seseorang akan lebih mudah untuk mempelajari sesuatu apabila belajar
sebelumnya akan mempengaruhi kelancaran proses belajar. Hal ini sejalan oleh
asuhan keperawatan pada ibu postpartum. Penelitian ini juga berusaha mencapai
tujuan belajar tersebut dengan cara memberikan gambaran nyata sehingga peserta
eksterna. Faktor interna berhubungan dengan segala sesuatu yang ada pada diri
motivasi. Pelatihan ini dilakukan pada jam 11.00-13.00 tepatnya setelah tindakan
keperawatan di pagi hari. Faktor kelelahan perawat/ bidan ini dimungkinkan juga
malas berfikir atau mengerjakan kuesioner. Hal ini juga sejalan dengan
pernyataan:
Faktor lain yang menyebabkan tidak adanya perbedaan skor yang signifikan
dimungkinkan karena waktu yang singkat dan kurang tepat, seperti pernyataan
sebagai berikut:
mengadakan pelatihan ini. Hal ini sejalan pula dengan Hudojo cit Wursanto
(1998) bahwa proses belajar akan terjadi dengan lancar bila belajar itu sendiri
dilakukan secara kontinu.
yang sangat baik sehingga pelatihan tersebut hanya sebagai review dan
Faktor lain yang menyebabkan tidak adanya perbedaan skor yang signifikan
pemutaran vcd hanya dilakukan pada ruangan yang tersedia. Kondisi ruangan
tersebut relatif kecil 3x5 meter dan terdapat viewer. Adapun alat-alat lain berupa
LCD, speaker dan laptop disediakan peneliti sendiri. Ruangan yang sempit
ruangan ketika pelatihan dilakukan. Pelatihan ini dilakukan tepat saat jam besuk
dibuka, sehingga suara dari luar cukup mengganggu pelaksanaan pelatihan ini.
Walaupun tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara skor pre test dengan
skor post test, akan tetapi terdapat sedikit kenaikan nilai mean (1,5%) hal ini
(>67%). Media bantu VCD dan modul ini dimungkinkan menjadi salah satu faktor
penyebab peningkatan skor mean ini. Isi dan tampilan VCD dan modul memiliki
daya tarik sehingga memotivasi peserta untuk mengikuti pelatihan ini.
faktor. Antara lain media dan metode pengajaran yang baik. Disamping itu,
seorang pelatih pada proses belajar mengajar hendaknya menguasai bahan ajaran
dan memahami teori-teori belajar yang telah dikemukakan oleh para ahli.
Penguasaan terhadap apa yang akan diajarkan juga merupakan syarat esensial bagi
mengungkapkan manusia dapat menyerap suatu materi sebanyak 70% dari apa
yang dikerjakan, 50% dari apa yang didengar dan dilihat (audio visual),
sedangkan dari yang dilihatnya hanya 30%, dari yang didengarnya hanya 20%,
dan dari yang dibaca hanya 10%. Berdasarkan itu semua, maka keterlibatan
pengetahuan.
Materi saja belum cukup untuk membawa peserta didik berpartisipasi secara
juga karena adanya peserta yang antusias, metode baru yang digunakan dan materi
1991)
Pelatihan ini menggunakan media bantu VCD dan Modul serta diikuti diskusi
untuk menjelaskan lebih lanjut tentang materi terkait. Penggunaan video sangat
penekanan pada materi yang sangat penting untuk diketahui oleh peserta
animasi, audio dan video juga telah mengembangkan proses pengajaran dan
dipergunakan untuk memberikan arahan terhadap apa yang harus diamati selama
mengklarifikasi hal-hal penting yang harus diketahui dari praktikum yang sudah
Salah satu fungsi dari metode yaitu sebagai alat motivasi ekstrinsik. Menurut
Sardiman cit Djamarah (1997), adalah motif-motif yang aktif dan berfungsinya,
karena adanya perangsang dari luar. Oleh karena itu metode berfungsi sebagai alat
didik untuk berpartisipasi dalam proses belajar mengajar. Setelah pemutaran VCD
Forum diskusi ini langsung dipandu oleh seorang perawat ahli maternitas.
Menurut Djamarah (1997), metode diskusi ini memiliki kebaikan antara lain
pendapat orang lain dan memperluas wawasan. Sejalan dengan itu, metode diskusi
metode persentase.
Tabel. 5. Daftar Nilai Pretest dan Posttest Peserta Pelatihan tentang Asuhan
Keperawatan pada Ibu Postpartum Berdasarkan Topik
Bulan November 2007
No Topik Persentase
Pretest Posttest
1. Masalah menyusui 84,54 88,18
2. Masalah nyeri punggung 96,36 67,27
3. Masalah afterpain 77,27 86,36
4. Masalah perineum 90,01 95,04
5. Masalah perkemihan 72,73 80,00
6 Masalah eliminasi fekal 92,42 96,97
7 Masalah hemoroid 92,42 98,48
8 Masalah kelelahan 90,91 89,09
9 Masalah psikologis 98,18 96,36
10 Masalah pengetahuan perawatan 88,64 93,18
di rumah
Secara deskriptif, dari 10 keterampilan diatas terdapat kenaikan skor
bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan,
dapat merangsang fikiran, perasaan, dan kemauan peserta didik sehingga dapat
pengalaman belajar yang lebih bermakna. Hal ini sejalan dengan teori belajar
yang disebut stimulus dan respon. Artinya bahwa proses belajar akan lebih
bermakna jika media mampu membentuk asosiasi yang mirip dengan keadaan
ibu postpartum juga mamberikan pengalaman belajar langsung berupa efek yang
bantu guru untuk mengajar yang digunakan adalah alat bantu visual. Sekitar
digunakannya alat audio, sehingga lahirlah alat bantu audio-visual. Sejalan dengan
bidang pendidikan, saat ini penggunaan alat bantu atau media pembelajaran
menjadi semakin luas dan interaktif, seperti adanya komputer dan internet.
kebimbangan adalah materi yang terdapat dalam video tidak sesuai dengan
penelitian terbaru.
karena media VCD dan modul belum bisa menjadi bahan substitusi keadaan
sebenarnya. Selain itu media VCD yang ditayangkan banyak berupa teks yang
tanpa disertai simulsi praktik, khususnya pada dua aspek tersebut (masalah
Peran pendidik tidak bisa digantikan oleh media tersebut. Hal ini sejalan
diberikan. Berbagai hasil studi menyatakan bahwa hanya sebagian kecil peserta
yang mempu menguasai materi lewat bahan dan 90%-100% peserta menyatakan
mampu menguasai materi lewat penyajian guru (Djamarah, 1997). Hal ini tentu
saja berkaitan erat dengan kualitas pengajaran itu sendiri. Seperti yang dipaparkan
oleh Carol cit Djamarah (1997) bahwa faktor yang dominan dalam taraf
juga memiliki tugas sebagai pendidik ataupun sebagai pengajar. Peran tersebut
demikian tugas dan peranan guru adalah mengajar dan mendidik. Berkaitan
dengan hal tersebut guru harus memiliki inovasi tinggi (Djamarah, 1997).
Pelatihan ini kurang melibatkan pelatih dan sebagian besar sesion difokuskan
efektif untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik. Menurut Riyana (2008)
Modul juga dapat dipandang sebagai paket program yang disusun dalam bentuk
satuan tertentu guna keperluan belajar. Manfaat modul sebagai model untuk
konsentrasi belajar.
Pencapaian hasil belajar salah satunya dipengaruhi oleh bahan yang disajikan.
Idealnya, modul yang disajikan harus terperinci dan sistematis. Adapun modul
yang disajikan dalam pelatihan asuhan keperawatan pada ibu postpartum dibentuk
dengan membuat satuan-satuan terkecil dalam bab dan sub bab, akan tetapi belum
monoton. Waktu belajar juga diperlukan untuk memahami bahan tersebut supaya
lebih dimengerti.
dengan massase perut yang dilakukan pada klien dengan pengeluaran plasenta.
pengetahuan sebanyak 36, 4 poin. Hal ini dimungkinkan karena topik tersebut
pada ibu postpartum tiap pertanyaan secara umum tetap. Pada 23 item pertanyaan
yang tetap dan untuk 16 item pertanyaan sisanya menunjukkan penurunan skor
pengetahuan. Kenaikan skor pengetahuan ini dimungkinkan karena adanya media
bantu belajar VCD dan modul yang memiliki aspek tampilan dan demonstrasi di
daya tarik siswa untuk mempelajari kompetensi yang diharapkan. Hal ini sejalan
informasi tersebut menarik dan memotivasi peserta untuk terus belajar. Lebih
kecenderungan yang tinggi terhadap sesuatu. Dalam hal ini, dilakukan dengan
Hal ini sesuai juga dengan pernyataan responden yang menyatakan antusiasme
R7 :”Menurut saya pelatihan ini baik sekali dan sesuai dengan yang
saya butuhkan sebagai bidan”
R5 :”Pelatihan ini bikin otak jadi fresh!! Setelah sekian lama tidak
mengikuti pelatihan/kuliah, pelatihan ini membuat otak jadi seger....”
R6 :” Bisa refreshing”
Seels dan Richey cit Suryani (1994) menjelaskan bahwa media juga
merupakan alat komunikasi, segala sesuatu yang membawa informasi atau pesan-
pesan dari sumber informasi kepada penerimanya mencakup film, televisi, bahan
cetak, radio, diagram, tabel dan sebagainya. Media ini bila dikaitkan dengan
berupa perangkat keras (hard ware) maupun perangkat lunak (soft ware) untuk
mencapai proses dan hasil pembelajaran secara efektif dan efisien, serta
Ada 26 item pertanyaan yang memiliki skor tetap, hal ini bisa terjadi karena
oleh proses perulangan. Dalam hal ini penayangan VCD hanya dilakukan satu kali
pada saat saat pelatihan, demikian juga pembacaan modul dilakukan pada saat itu
juga, sehingga hasil belajar kurang optimal. Sejalan dengan teori pengalaman
belajar, Dale’s Cone of Experience (Dale cit Ali, 1969) menyatakan bahwa
pengaruh media dalam pembelajaran dapat dilihat dari jenjang pengalaman belajar
yang akan diterima oleh siswa. Semakin konkret pengalaman belajar, pengalaman
belajar semakin melekat. Sedangkan pada penggunaan media ini masih berada
pada posisi puncak berupa visualisasi, sehingga hasil belajar belum begitu tampak
(abstrak). Hasil belajar akan semakin terlihat jika sudah mencapai taraf
dari pengajar. Perlu diperhatikan pula bahwa teknologi hanya bertindak sebagai
pelengkap, tambahan atau alat bantu kepada guru. Teknologi tidak akan
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
bermakna.
perawatan di rumah.
psikologis.
pelatihan ini.
yang memadai.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S., 2002, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Rineka Cipta,
Yogyakarta.
Bobak, I., Deitre Margaret, Shannon., 2004, Maternity Nursing, Mosby Year
Book, St Louis.
Depdiknas, 2003, Belajar Mengajar Sistem Modul, diakses 16 Juli 2007, Website
URL http://www.geocities.com/guruvalah/modul_untuk_smk.pdf
Depkes, 1998, Perbandingan AKI dengan Negara Lain, diakses 15 Juli 2007,
website URL
http://bankdata.depkes.go.id/Profil/Indo98/Contens/bab6a.htm
Dewobroto, W., 2005, Strategi Pembelajaran Era Digital Usulan Skenario dan
Menyambut Transformasi UPH sebagai Kampus Digital, Jurnal
Pendidikan dan Kebudayaan, no 056, 711-733.
Djamarah, Syaiful Bari dan Zain Aswan, 1997, Strategi Belajar Mengajar, Rineka
Cipta, Jakarta
Harun, J., Multimedia dalam Pendidikan, diakeses 15 Juli 2007, Website URL
http://www.ctl.utm.my/publications/manuals/mm/elemenMM.pdf
Inayati, R., 2004, Evektifitas Media VCD dan Folder Program Harm Reduction
pada Kelompok Injection Drug User (Aspek Risk Human Immuno
Deficiency Virus), Tesis, Program Pascasarjana UGM, Yogyakarta.
Jakir, A.R., 2006, Faktor yang Berhubungan dengan Pemilihan Tenaga Kesehatan
Penolong Persalinan oleh Ibu Bersalin di Wilayah Kerja Puskesmas
Borong Kompleks Kab. Sinjai Tahun 2006, diakses 28 Juli 2007, Website
URL http://ridwanamiruddin.wordpress.com/2007/05/05/pemilihan-
tenaga-penolong-persalinan-di-borong-sinjai
Metekohy, F. A., 2004, Pengaruh Media Ceramah, Leaflet dan VCD dalam
Pencegahan Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKI) di Kab.
Maluku Tengah, Tesis, Program Pascasarjana Universitas Gadjah Mada,
Yogyakarta.
Mochtar, R., 1998, Sinopsis Obstetri Fisiologi, Obstetri Patologi, EGC, Jakarta.
Mujiyanto, 2008, Penggunaan Media Pendidikan pada Pengajaran
Matematika di Sekolah Menengah, diakses tanggal 1 Maret 2008, Website
URL http://one.indoskripsi.com/judul-skripsi-tugas
makalah/matematika/penggunaan-media-pendidikan-pada-pengajaran
Pranata, Yosafat Adi, 2006, Visualisasi Pembelajaran Tekuk pada Kolom dengan
Bantuan Software Berbasis Perhitungan Numerik, diakses tanggal 1 April
Website URL www.geocities.com/ajipranata/yap_lkbali2006_2.pdf ,
vizu\liz\zi
Roeshadi, R. H., Upaya Menurunkan Angka Kesakitan dan Angka Kematian Ibu
pada Penderita Preeklampsia dan Eklampsia, USU Online 2006, diakses
15 Juli 2007. Website URL http://library.usu.ac.id/download/e-
book/Haryono.pdf
Suleiman, A.H., 1988, Media Audio Visual untuk Pengajaran, Penerangan dan
Penyuluhan, PT Gramedia, Jakarta.
Universitas Indonesia, 7 April 2005, Make Every Mother and Child Count,
Universitas Indonesia (Online), diakses 15 Juli 2007
WHO, 2005, Make Every Mother and Child Count, diakses 28 Juli 2007, Website
URL http://www.who.int/whr/2005/whr2005_en.pdf
Yulianto, W.A., Refleksi Wafatnya R.A. Kartini bagi Para Suami, Kompas edisi
Senin, 19 April 2004. Diakses 15 Juli 2007, Website URL
http://kompas.com/kompas-cetak/0404/19/swara/969638.htm
LAMPIRAN
LEMBAR PERMOHONAN SEBAGAI RESPONDEN
Kepada Ykh
Saudara : ………………………
Di tempat
Dengan hormat,
Sehubungan dengan penelitian yang akan dilakukan mengenai pengaruh
penggunaan media bantu VCD dan modul terhadap tingkat pengetahuan perawat
tentang asuhan keperawatan pada ibu postpartum, maka peneliti mohon kesediaan
saudara untuk mengisi daftar pertanyaan berikut. hasil jawaban saudara
merupakan sumbangan yang sangat berarti bagi upaya peningkatan derajad
kesehatan masyarakat terutama terhadap upaya peningkatan sikap dan
pengetahuan perawat, kesehatan ibu postpartum dan penanggulangan masalah ibu
postpartum.
Jawaban yang paling benar adalah jawaban yang sesuai dengan pendapat Saudara
sendiri, dan tidak perlu sama dengan orang lain karena setiap orang memiliki
kebebasan untuk memilih. Oleh karena itu Saudara diharapkan menberi jawaban
yang jujur, terbuka dan apa adanya, sesuai yang Saudara ketahui. Selain itu
identitas Saudara benar-benar dilindungi sehingga Saudara dapat memberi
jawaban leluasa.
Akhir kata, saya mengucapkan terimakasih atas ketulusan dan partisipasi Saudara,
semoga penelitian ini bermanfaat bagi masyarakat dan profesi khususnya.
Hormat saya,
Rafika Dora Wijaya
LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN
Saya akan memberikan informasi yang benar dan jelas untuk membantu
penelitian ini. Demikian pernyataan ini saya buat secara sukarela dan tanpa unsur
paksaan dari siapapun.
Yogyakarta, .....................2007
LEMBAR DATA DIRI RESPONDEN
MASALAH MENYUSUI
No Pernyataan Benar Salah
1 Cara menopang payudara yang benar dengan meletakkan ibu
jari di atas payudara sambil menekan dan keempat jari
lainnya menopang di bawahnya
2 Posisi menyusui yang benar mulut bayi diarahkan pada
payudara ibu dengan posisi dagu bayi tidak menyentuh badan
ibu
3 Ibu memasukkan jari tengah pada sudut mulut bayi untuk
mengeluarkan puting secara perlahan
4 Perawat perlu menganjurkan kepada ibu untuk terus menerus
menyusui tanpa menunda menyusui .
5 Kompres hangat dapat dilakukan pada payudara yang
tersumbat.
6 Massage pada daerah areola mamae diperlukan untuk
mengeluarkan puting yang tenggelam.
7 Payudara dapat dibersihkan dengan menggunakan air bersih
biasa atau air hangat.
8 Ibu menyusui minimal harus minum 8 gelas sehari.
9 Ibu bisa menggunakan ASI juga untuk mengantisipasi
terjadinya infeksi pada daerah yang luka.
10 Pada metode rooming in memungkinkan adanya bentuk
pendidikan kesehatan untuk persiapan perawatan bayi dan ibu
di rumah.
MASALAH AFTERPAIN
No Pernyataan Benar Salah
16 Afterpain terjadi saat involusi.
17 Massase fundus uteri dapat membantu ibu mengurangi
afterpain.
18 Kejadian afterpain lebih sering pada primipara
cara mengurangi nyeri punggung menggunakan teknik
relaksasi.
19 Teknik pernafasan dalam digunakan dengan dengan cara
meletakkan kedua tangan di atas dada, kemudian dilanjutkan
dengan mengambil nafas dari hidung dan mengeluarkannya
lewat mulut.
MASALAH PERINEUM
No Pernyataan Benar Salah
20 Membersihakan area vagina dan perineum dapat dilakukan
dari belakang ke depan.
21 Sebelum perawatan perineum kita harus mencuci tangan.
22 Cara merawat daerah kemaluan dengan dibersihkan,
dikeringkan dan diolesi antiseptik.
23 Menjaga perineum tetap kering tidaklah begitu mengganggu
kesehatan.
24 Perineum basah baik untuk kesehatan
25 Menjaga kebersihan merupakan tujuan perawatan daerah
kemaluan setelah bersalin
26 Setelah cebok sebaiknya membersihkan perineum dengan
memakai lap kering.
27 Cara mengoles kapas steril pada saat membersihkan
perineum adalah dari bawah ke atas.
28 Ibu sebaiknya mengganti balutan sesering mungkin.
29 Setiap kali buang air besar/ buang air kecil ibu mengganti
balutan.
30 Pengobatan teratur dan makan vitamin penting untuk
mencegah infeksi luka bekas sayatan waktu melahirkan.
MASALAH PERKEMIHAN
No Pernyataan Benar Salah
31 Mengalirkan air dingin disekitar perineum meupakan salah
satu cara yang penting
32 Trauma dan nyeri panggul akibat dorongan saat melahirkan
serta laserasi vagina bisa menyebabkan keinginan berkemih
meningkat
33 Kateterisasi dilakukan jika terjadi distensi kandung kemih
34 Terapi antibiotik perlu dilakukan jika terdapat tanda infeksi
35 Perdarahan bisa terjadi jika terjadi distensi yang
berkepanjangan.
MASALAH HEMOROID
No Pernyataan Benar Salah
42 Tekanan otot dubur dan bengkak menyulitkan pengeluaran
faeces dan bisa terjadi perdarahan.
43 Ibu dianjurkan untuk menghindari duduk terlalu lama dan
mengubah posisi duduk.
44 Latihan kegel bisa menimbulkan nyeri dan memperlama masa
penyembuhan ibu yang mengalami haemoroid
45 Ibu dianjurkan untuk meningkatkan intake cairan, diet
berserat, cukup istirahat, dan latihan kegel untuk mengatasi
haemoroid.
46 Sitz baths (berendam) 2-3 kali / hari merupakan salah satu
perawatan untuk ibu yang mengalami hemoroid.
47 Penting menganjurkan ibu untuk menghindari duduk terlalu
lama dan mengubah posisi duduk, untuk mencegah adanya
hemoroid.
MASALAH KELELAHAN
No Pernyataan Benar Salah
Mobilitas ibu diatur sesuai dengan kemampuan tergantung
48 tingkat pengetahuan ibu.
49 Seorang ibu sangat lelah setelah melahirkan.
50 Ibu minimal harus beristirahat selama 8 jam setelah
melahirkan.
51 Istirahat cukup memberikan energi untuk kebutuhan ibu dan
bayi
52 Waktu tidur yang kurang tidak mepengaruhi pemulihan kondisi
fisik dan mental ibu.
MASALAH PSIKOLOGIS
No Pernyataan Benar Salah
53 Pengertian dan dukungan suami tidak diperlukan dalam
menunjang keberhasilan menyusui.
54 Dukungan sosial diperlukan untuk menyesuaikan
permasalahan oleh ibu postpartum.
55 Kecemasan dan ketidakpercayaan ibu tidak berpengaruh
pada proses menyusui.
56 Ibu hendaknya mencari dukungan sosial dari orang
disekitarnya untuk menolong proses penyesuaian diri.
57 Beristrahat dan mau menerima bantuan orang lain bisa
mempercepat pemulihan kondisi ibu dan bayi.
MASALAH PENGETAHUAN
No Pernyataan Benar Salah
58 Bayi baru lahir sebaiknya dimandikan dengan teknik sponge
bath
59 Suhu bayi tidak perlu diperhatikan sebelum dilakukan teknik
mandi seka (sponge bath)
60 Tali pusat dibersihkan dengan menggunakan alkohol 50%
untuk menjaga kesterilan.
61 Pada perawatan tali pusat, daerah tersebut dibiarkan terbuka
supaya mempercepat pengeringan.
62 Tanda-tanda infeksi pada tali pusat meliputi bau yang
menyengat, kemerahan, dan pembengkakan.
63 Apabila terdapat nyeri tekan di vagina, pasangan dapat
diinstruksikan untuk memasukkan satu atau lebih jari yang
sudah diberi pelumas dan putar jari tersebut di dalam vagina
untuk membuatnya lebih rileks.
64 Gel yang larut dalam air, atau jeli kontrasepsi bisa
direkomendasikan sebagi pelumas pada aktivitas senggama
65 Sebagai perawat/ bidan pasangan yang memilih kontrasepsi
harus diberi informasi tentang pencegahan kehamilan yang
tidak diinginkan juga tentang perlindungan terhadap PMS
(Penyakit Menular Seksual)