You are on page 1of 10

Konsep Psikologi

Menurut asal katanya psikologi berasal dari dua kata Yunani yaitu psyche yang berarti jiwa,
dan logos yang berarti ilmu jiwa. Jari secara harfiah psikologi berarti ilmu jiwa. Namun
dalam perkembangannya psikologi didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari tingkah laku
manusia. Thomas Alva Edison (1847 – 1891), pernah berujar “My mind is incapable of
conceiving such a thing as a soul” (pikiran saya tidak mampu untuk memahami hal sperti
jiwa). Ini sebabnya jiwa mengandung arti sangat abstrak itu sukar dipelajari secara objektif.
Jadi amat sukar untuk mengenal jiwa manusia karena sifatnya yang abstrak. Pada masa ini
tidak ada orang yang tidak mengenal psikologi. Karena psikologi mempengaruhi hampir
semua aspek kehidupan kita. Psikologi juga mempengaruhi kehidupan kita melalui hukum
dan peraturan yang berlaku dalam masyarakat. Masalah mengenai diskriminan, hukuman
berat, pornografi, perilaku seks, dan syarat penahanan seseorang untuk mempertanggung
jawabkan perbuatannya juga dipengaruhi oleh teori dan penelitian psikologi.

Karena psikologi mencakup berbagai aspek kehidupan, penting juga bagi mereka yang tidak
bermaksud memperdalam diri dalam ilmu ini untuk mengetahui fakta – fakta dasar dan
metode riset. Dibanding dengan ilmu lain psikologi adalah ilmu yang masih terus mengalami
perkembangan. Akibatnya teori dan konsep psikologi terus menerus mengalami perubahan
dan evolusi. Oleh karena itu akan sulit memberikan definisi psikologi yang tepat.

Banyak pengertian psikologi yang dikemukan para ahli yang masing-masing menekankan
pada susdut pandangan sendiri-sendiri mana yang dianggap penting. Perbedaan ini mungkin
disebabkan metode yang digunakan maupun pendekatan permasalahannya.

Crow & Crow

Pschycology is the study of human behavior and human relationship.


(Psikologi ialah tingkah laku manusia, yakni interaksi manusia dengan dunia sekitarnya, baik
berupa manusia lain (human relationship) maupun bukan manusia: hewan, iklim,
kebudayaan, dan sebagainy.

Sartain
Psychology is the scientific study of the behavior of living organism, with especial attention
given to human behavior. (Psikologi adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku organisme
yang hidup, terutama tingkah laku manusia)

Bruno (1987)

Pengertian Psikologi dibagi dalam tiga bagian, yaitu: Pertama, psikologi adalah studi
(penyelidikan) mengenai “ruh”. Kedua, psikologi adalah ilmu pengetahuan mengenai
“kehidup mental”. Ketiga, psikologi adalah ilmu pengetahuan mengenai “tingkah
laku”organisme.
Chaplin (1972)

Dalam Dictionary of psychology,Psikologi ialah ilmu pengetahuan mengenai perilaku


manusia dan hewan
Ensiklopedia Pendidikan, Poerbakawatja dan Harahap (1981)
Psikologi sebagai cabang ilmu pengetahuan yang mengadakan penyelidikan atas gejala-gejala
dan kegiatan – kegiatan jiwa

Richard Mayer (1981)

Psikologi merupakan analisi mengenai proses mental dan struktur daya ingat untuk
memahami perilaku manusia

Ruang lingkup psikologi pendidikan menurut Good & Broopy ( 1997 )

1. Psikologi perkembangan

Adalah bidang studi psikologi yang mempelajari perkembangan manusia dan faktor-
faktor yang membentuk prilaku seseorang sejak lahir sampai lanjut usia. Psikologi
perkembangan berkaitan erat dengan psikologi sosial, karena sebagian besar
perkembangan terjadi dalam konteks adanya interaksi sosial. Dan juga berkaitan erat
dengan psikologi kepribadian, karena perkembangan individu dapat membentuk
kepribadian khas dari individu tersebut

2. Psikologi sosial

Bidang ini mempunyai 3 ruang lingkup, yaitu :

• studi tentang pengaruh sosial terhadap proses individu, misalnya : studi


tentang persepsi, motivasi proses belajar, atribusi (sifat)

• studitentang proses-proses individual bersama, seperti bahasa, sikap sosial,


perilaku meniru dan lain-lain

• studi tentang interaksi kelompok, misalnya kepemimpinan, komunikasi


hubungan kekuasaan, kerjasama dalam kelompok, dan persaingan.

3. Psikologi kepribadian

Adalah bidang studi psikologi yang mempelajari tingkah laku manusia dalam
menyesuaikan diri dengan lingkungannya, psikologi kepribadian berkaitan erat
dengan psikologi perkembangan dan psikologi sosial, karena kepribadian adalah hasil
dari perkembangan individu sejak masih kecil dan bagaimana cara individu itu sendiri
dalam berinteraksi sosial dengan lingkungannya.

4. Psikologi kognitif

Adalah bidang studi psikologi yang mempelajari kemampuan kognisi, seperti:


Persepsi, proses belajar, kemampuan memori, atensi, kemampuan bahasa dan emosi.
Wilayah terapan psikologi adalah wilayah-wilayah dimana kajian psikologi dapat
diterapkan. walaupun demikian, belum terbiasanya orang-orang Indonesia dengan
spesialisasi membuat wilayah terapan ini rancu, misalnya, seorang ahli psikologi
pendidikan mungkin saja bekerja pada HRD sebuah perusahaan, atau sebaliknya.
a. Psikologi sekolah

Psikologi sekolah berusaha menciptakan situasi yang mendukung bagi anak


didik dalam mengembangkan kemampuan akademik, sosialisasi, dan emosi.
Yang bertujuan untuk membentuk mind set anak

b. Psikologi industri dan organisasi

Psikologi industri memfokuskan pada menggembangan, mengevaluasi dan


memprediksi kinerja suatu pekerjaan yang dikerjakan oleh individu, sedangkan
psikologi organisasi mempelajari bagaimana suatu organisasi memengaruhi
dan berinteraksi dengan anggota-anggotanya

c. Psikologi kerekayasaan

Penerapan psikologi yang berkaitan dengan interaksi antara manusia dan


mesin untuk meminimalisasikan kesalahan manusia ketika berhubungan
dengan mesin (human error)

b. Psikologi klinis

Adalah bidang studi psikologi dan juga penerapan psikologi dalam memahami,
mencegah dan memulihkan keadaan psikologis individu ke ambang normal.

Pada dasarnya psikologi itu mempunyai hubungan dengan ilmu lain, yang bersifat timbal
balik. Seperti hubungan psikologi dengan sosiologi, antropologi, ilmu politik, ilmu
komunikasi, biologi, ilmu alam, filsafat, dan ilmu pendidikan.

Didalam ilmu psikologi terdapat beberapa aliran, yaitu :

Strukturalisme

Strukturalisme merupakan aliran yang pertama dalam psikologi, yang pertama kali ditemukan
oleh Wundt. Ia percaya bahwa gejala – gejala kejiwaan dapat dibagi dalam elemen – elemen
yang lebih kecil. Hanya dengan menganalisis pelbagai elemen kejiwaan inilah, kita bisa
mempelajari kejiwaan. Segala sesuatu atau proses yang terjadi dalam diri manusia, selalu
dianggap bersumber pada kesadaran (Engkoswara, 1991:27).

Fungsionalisme

Fungsionalisme adalah suatu tendensi dalam psikologi yang menyatakan bahwa pikiran,
proses mental, persepsi indrawi dan emosi adalah adaptasi organisme biologis (Ash Shadr,
1993:259-260). Aliran psikologi ini pada intinya bahwa proses atau keadaan sadar adalah
aktifitas – aktifitas dari sebuah organisme dalam kesalinghubungan fisik dengan lingkungan
sebuah fisik dan tidak dapat diberi eksistensi yang penting.

Behaviorisme
Aliran ini didirikan oleh John B. Watson tahun 1912. Aliran ini lahir sebagai reaksi terhadap
introspeksionisme (yang menganalisis jiwa manuisa berdasarkan laporan – laporan subyektif)
dan juga psiokoanalisis (yang berbicara tentang alam bawah sadar yang tidak tampak). Aliran
ini memandang bahwa ketika dilahirkan pada dasarnya manuisa tidak membawa bakat apa –
apa. Manusia akan berkembang berdasarkan pengaruh yang diterima dari lingkungan sekitar.
Hamper semua perilaku merupakan hasil dari pengondisian dan lingkungan membentuk
perilaku kita dengan memperkuat kebiasaan tertentu.

Gestalt

Aliran ini menentang terhadap psikologi Wilhelm Wundt yang atomistic (strukturalisme).
Aliran ini yang utama bukan elemen tetapi keseluruhan. Kesadaran dan jiwa manusia tidak
mungkin dianalisis ke dalam elemen – elemen. Gejala kejiwaan harus dipelajari sebagai suatu
keseluruhan atau totalitas. Aliran ini dikembangkan oleh Max Wertheimer tahun 1912 dan
dikembangkan oleh Kurt Koffa dan Wolfgang Kohler.

Psikoanalisis

Konsep ini mengenai perilaku manusia dikembangkan oleh Sigmund Freud di benua Eropa.
Konsep ini berdasarkan pada kasus yang luas pada pasien secara individual dan bukan pada
eksperimental. Dasar pemikiran teori ini yaitu bahwa sebagian besar perilaku kita berasal dari
proses yang tidak disadari. Maksudnya yaitu pemikiran, rasa takut, keinginan – keinginan
yang tidak disadari oleh sesorang tetapi membawa pengaruh terhadap perilakunya. Sebagian
ahli psikologi tidak sepenuhnya memerima pandangan Freud mengenai naluri yang tidak
disadari yaitu mengenai kodrat manusia. Kita didorong oleh naluri sadar yang sama dengan
binatang (terutama seks dan agresi).

1.Konsep psikologi

Konsep psikologi adalah gagasan-gagasan mengenai sesuatu yang menyangkut tentang


tingkah laku manusia dan lingkungan sekitarnya melalui pengalaman-pengalaman yang
dialami. Psikologi menyentuh semua aspek kehidupan manusia. Psikologi dipelajari untuk
lebih mengenal diri sendiri dan orang lain. Setelah mengenal diri maka dia akan berusaha
menyesuaikan dengan orang lain.

2.Pengertian Psikologi

Psikologi ialah ilmu pengetahuan yang mempelajari gejala-gejala kejiwaan dalam bentuk
tingkah laku manusia dalam kaitannya dengan lingkungan yang ditinjau dari fungsinya
sebagai subjek, Psikologi bukan mempelajari jiwa, karena jiwa bersifat abstrak. Maka
mempelajari tingkah laku manusia, tingkah laku tersebut merupakan pencerminan jiwa
meskipun bukan pencerminan jiwa secara keseluruhan.

3.Hubungan Psikologi Dengan Ilmu Lain

Psikologi dengan ilmu lain sangat berkaitan dan bersifat timbal-balik.

1. Hubungan Psikologi dengan Sosiologi


Sosiologi : Suatu bidang ilmu yang terkait dengan perilaku hubungan antar individu, atau
antara individu dengan kelompok, atau antar kelompok (interaksionisme) dalam perilaku
sosialnya.

Mead dan Mazhab mengisyaratkan adanya suatu kemungkinan yang menarik bagi apa yang
dinamakan “psikologi sosial”. Artinya suatu psikologi yang memperoleh perspektif-
prespektif dasarnya dari suatu pemahaman sosiologis tentang kondisi manusia

1. Hubungan Psikologi dengan Antropologi

Sejak setengah abad lalu, di Amerika dan Inggris telah berkembang berbagai penelitian
antropologi yang dalam analisisnya menggunakan banyak konsep psikologi. Tiga masalah
yang menjadi fokus perhatian antropologi:

1. ‘kepribadian bangsa’

2. Peranan individu dalam proses perubahan adat istiadat

3. Nilai universal dalam

4. Persoalan ‘kepribadian bangsa’ à sesudah perang Dunia ke-1 à hubungan antar


bangsa kian intensif, perhatian penjajah terhadap kepribadian bangsa jajahan.

Fokus studi antropologi awal tahun 1920-an : Ahli antropologi tertarik pada lingkungan dan
kebudayaan dari bayi dan anak-anak, masa itu dianggap penting bagi pembentukan
kepribadian dewasa yang khas dalam suatu masyarakat.

Hampir semua penelitian yang mendalami “kepribadian bangsa” menyimpulkan bahwa ciri-
ciri kepribadian yang tampak berbeda pada bangsa-bangsa di dunia ini bersumber pada cara
pengasuhan pada masa kanak-kanak.

Misalnya: orang jepang yang dewasa menjadi bersifat memaksakan kehendaknya, karena
ketatnya latihan mengenai cara membuang air pada masa kanak-kanak

à perkembangannya, saat ini kesimpulan di atas tidak bisa diandalkan lagi.

1. Hubungan Psikologi dengan Ilmu Politik

Psikologi merupakan ilmu yang mempunyai peran penting dalam bidang politik, terutama
yang dinamakan “massa psikologi”. Penting bagi politisi untuk menyelami gerakan jiwa dari
rakyat pada umumnya, golongan tertentu pada khususnya. Psikologi sosial dapat menjelaskan
bagaimana sikap dan harapan masyarakat dapat melahirkan tindakan serta tingkahlaku yang
berpegang teguh pada tuntutan masyarakat.

1. Hubungan Psikologi dengan Ilmu Komunikasi

Psikologi komunikasi : ilmu yang berusaha menguraikan, meramalkan dan mengndalikan


peristiwa mental dan behavioral dalam komunikasi. Menurut Rahmat, komunikasi adalah
peristiwa sosial/ peristiwa yang terjadi ketika manusia berinteraksi dengan manusia lain.
1. Hubungan Psikologi dengan Biologi

Biologi mempelajari kehidupan jasmaniah manusia dan hewan,yang bila dilihat dari segi
materialnya, terdapat bidang yang sama dengan psikologi, hanya saja objek formalnya
berbeda. Objek formal biologi adalah kehidupan jasmaniah (fisik), sedangkan objek formal
psikologi adalah kegiatan atau tingkah laku manusia.Menurut Bonner, perbedaan psikologi
dan biologi adalah sebagai berikut. Psikologi merupakan ilmu yang subjektif (karena
mempelajari pengindraan dan persepsi manusia sehingga manusia sebagai subjek/pelaku)
sedangkan biologi adalah ilmu yang objektif(karena mempelajari manusia sebagai
jasad/objek).

1. Hubungan Psikologi dengan Ilmu Alam

Pada permulaan abad ke-19 psikologi dalam penelitiannya banyak terpengaruh oleh ilmu
alam. Psikologi disusun berdasarkan hasil eksperimen. Objek penelitian psikologi: manusia
dan tingkah lakunya yang selalu hidup dan berkembang. Objek penelitian ilmu alam : benda
mati .

1. Hubungan Psikologi dengan Filsafat

Filsafat : hasil akal manusia yang mencari dan memikirkan suatu kebenaran dengan sedalam-
dalamnya. Dalam penyelidikannya filsafat berangkat dari apa yang dialami manusia. Ilmu
psikologi menolong filsafat dalam penelitiannya. Kesimpulan filasafat tentang kemanusiaan
akan ‘pincang’ dan jauh dari kebenaran jika tidak mempertimbangkan hasil psikologi.

1. Hubungan Psikologi dengan Ilmu Pendidikan

Ilmu Pendidikan: bertujuan memberikan bimbingan hidup manusia sejak lahir sampai mati .
Pendidikan tidak akan berhasil dengan baik bilamana tidak didasarkan pada psikologi
perkembangan. Demikian watak dan kepribadian seseorang ditunjukkan oleh
psikologis.Hubungan kedua disiplin ilmu ini melahirkan Psikologi Pendidikan.

4.Sejarah Psikologi dan Psikologi Sebagai Ilmu Otonom

1. Psikologi sebagai bagian dari filsafat.

Pada abad pertengahan, psikologi masih merupakan bagian dari filsafat, sehingga objeknya
tetap hakikat jiwa,sementara metodenya masih menggunakan argumentasi logika. Uraian
oleh para filsuf abad pertengahan umumnya berkisar seputar ketubuhan dan kejiwaan.
Pandangan ini digolongan menjadi dua hal yaitu:

Pandangan monism

Pandangan bahwa antara ketubuhan dan kejiwaan(antara aspek psikis dan fisik) tidak dapat
dibedakan karena merupakan suatu kesatuan.

Pandangan dualism

Pandangan bahwa antara ketubuhan dan kejiwaan pada hakikatnya dapat berdiri sendiri,
meskipun disadari antara ketubuhan dan kejiwaan merupakan suatu kesatuan.
Ø Masa Yunani

o Psikologi Plato
o Psikologi Aristoteles

Ø Masa abad pertengahan

o Psikologi Rene Descartes


o Psikologi John Locke
o Psikologi Leibniz

Ø Masa Renaisance

o Psikologi George Berkeley


o Psikologi David Hume

2. Psikologi sebagai bagian dari ilmu Faal

Ø Masa Pasca Renaisance

o Psikologi John Stuart Mill

3. Psikologi sebagai ilmu Otonom

Psikologi sebagai ilmu yang berdiri sendiri dikukuhkan oleh Wilhem Wundt pada tahun
1879. Untuk menjadi ilmu pengetahuan yang otonom, maka pengetahuan itu harus
mempunyai syarat, diantaranya :

a) Mempunyai objek

b) Mempunyai metode

c) Sistematis

d) Mempunyai sifat Universal

5.Aliran Psikologi

v Strukturalisme

Menurut Jean Piaget, struktur itu sulit dikenali karena mencakup bentuk-bentuk yang
beragam sehingga sulit menampilkan sifat umum dan karena “struktur-stuktur” yang dirujuk
memperoleh arti yang cenderung berbeda-beda.

Struktur adalah sistem transformasi yang mengandung kaidah sebagai sistem (sebagai lawan
dari sifat unsur-unsur) dan yang melindungi diri melalui peran tranformasi-
transformasinya,tanpa keluar dari batas-batasnya atau menyebabkan masuknya unsur-unsur
luar. Sifat yang mencakup sebuah struktur yaitu: totalitas, transformasi, dan pengaturan diri.
Tokoh psikologi strukturalisme ini adalah Wilhelm Wundt. Berpendapat bahwa pengalaman
mental yang kompleks itu sebenarnya adalah “struktur” yang terdiri atas keadaan mental yang
sederhana.

Ciri dari psikologi strukturalisme Wundt adalah penekanannya pada analisis atas proses
kesadaran yang dipandang terdiri dari elemen-elemen dasar,serta usahanya menemukan
hukum-hukum yang membawahi hubungan antar elemen kesadaran tersebut.

v Aliran Fungsionalisme

Menurut Ash-Shadr, Fungsionalisme adalah suatu tendensi dalam psikologi yang menyatakan
dalam pikiran,proses mental, persepsi indrawi, dan emosi adalah adaptasi organisme biologis.

Aliran psikologi fungsionalisme pada intinya merupakan doktrin bahwa proses atau keadaan
sadar seperti kehendak bebas,berfikir, beremosi, memersepsi dan mengindrai adalah
aktivitas-aktivitas dari sebuah organisme hubungan fisik dan lingkungan fisik dan tidak dapat
diberi eksistensi yang penting.

v Aliran Psikoanalisa (Psikologi Dalam)

Bapak Psikoanalis adalah Sigmund Freud.Teori Freud menyatakan bahwa dalam diri
seseorang terdapat tiga sistem kepribadianyaitu:

§ Id adalah bagian kepribadian yang menyimpan dorongan-dorongan biologis manusia/pusat


insting yang berprinsip pada kesenangan sendiri.

§ Ego berfungsi menjembatani tuntutan Id dengan realitas didunia luar. Ego adalah mediator
antara hasrat-hasrat hewani dan tuntutan rasional dan realistik.

§ Super Ego berisi kata hati yang berhubungan dengan lingkungan sosial dan mempunyai
nilai-nilai moral, sehingga merupakan kontrol atau sensor terhadap dorongan-dorongan yang
datang dari Id.

v Aliran Psikologi Gestalt

Gestalt berasal dari bahasa Jerman yang berarti “bentuk” atau “Konfigurasi”, “hal”,
“peristiwa”, “pola”, “totalitas” atau “bentuk keseluruahan”.

Max Wertheimer (1880-1943) berpendapat bahwa dalam alat kejiwaan tidak terdapat jumlah
unsur-unsurnya melainkan Gestalt (keseluruhan) dan tisap-tiap bagian tidak berarti dan bisa
mempunyai arti kalau bersatu dalam hubungan kesatuan.

v Aliran Behaviorisme

Behaviorisme adalah sebuah aliran yang didirikan John B Watson (1878-1958) pada tahun
1913 yang berpendapat bahwa psikologi harus menjadi ilmu yang objektif dalam arti harus
dipelajari sebagaimana ilmu pasti atau ilmu alam. oleh karena itu ia tidak mengakui adanya
kesadaran yang hanya dapat diteliti melalui metode instrospeksi yang dianggap tidak objektif
dan tidak ilmiyah. kemudian aliran ini digerakkan oleh Burrhus Frederic Skinner (1904-1968)
yang terkenal dengan eksperimen operant conditioning dengan tikus .
Menururut pandangan Skinner, kepribadian pada dasarnya adalah sebuah fiksi. Orang melihat
hanya apa yang orang lain lakukan dan mengerti menyimpulkan sifat-sifat yang mendasari
(motif, emosi, dan kemampuan) yang ada sebenarnya dalam fikiran pengamat tersebut. Dia
amat yakin bahwa psikologi hanya memusatkan perhatian pada apa yang dilakukan oleh
orang lain. Sedangkan disposisi dalam diri seseorang tidak dapat dipakai sebagai penjelasan
yang adekuat untuk menjelaskan perilaku orang lain
Namun demikian, sebenarnya sebelum J.B Watson mengemukakan aliran psikologi ini,
sejumlah filusuf dan ilmuan sudah mengajukan gagasan-gagasan mengenai pendekatan
objektif dalam mempelajari manusia, berdasarkan pendekatan yang mekanistik, suatu
pendekatan yang menjadi ciri utama dalam Behaviorisme. Diantaranya adalah Ivan Pavlov
(1849-1936) yang dikenal dengan eksperimen mengenai refleks bersyartat atau refleks
terkondisi yang dilakukan terhadap anjing dengan mengeluarkan air liurnya, dan W. Mc.
Dougall (1871-1939) yang terkenal dengan teori instink-nya
Aliran ini mengemukakan bahwa objek psikologi hanyalah perilaku yang kelihatan nyata dan
menolak pendapat sarjana psikologi lain yang mempelajari tingkah laku yang tidak tampak
dari luar atau tentang alam bawah sadar (Psikoanalisi) dan menentang aliran lain yang
menganalisis jiwa manusia berdasarkan laporan-laporan subjektif (Introspeksionisme).
Belakangan kaum behavioris lebih dikenal dengan teori belajar, karena menurut mereka,
seluruh perilaku manusia -kecuali instink- adalah hasil belajar. Belajar artinya perubahan
perilaku organisme sebagai pengaruh lingkungan.

Pengertian Psikologi
Menurut asal katanya, psikologi berasal dari kata Yunani ‘psyche’ yang berarti jiwa
dan ogos’ yang berarti ilmu. Jadi secara harfiah psikologi berarti ilmu jiwa. Namun

pengertian jiwa tidak pernah ada kesepakatan dari sejak dahulu. Di antara pendapat para ahli, jiwa
bisa berarti ide, karakter atau fungsi mengingat, persepsi akal atau kesadaran. Psikologi adalah ilmu
yang sedang berkembang dan pada hakikatnya psikologi dapat diterapkan pada setiap bidang dan segi
kehidupan. Oleh karena itu cabang cabang psikologi bertambah dengan pesat, sejalan dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan aktivitas kehidupan. Cabang cabang psikologi dapat
digolongkan berdasarkan kekhususan bidang studinya, baik ilmu dasar (teoritis), maupun yang
bersifat terapan (praktis). Penerapan psikologi berkembang ke berbagai aspek kehidupan manusia,
demikian juga titik singgung dengan ilmu ilmu lain juga semakin banyak, misalnya dengan ilmu
manajemen, ilmu ekonomi, ilmu perpustakaan, ilmu sosial dan sebagainya

Sejarah Perkembangan Psikologi

Di zaman Yunani Kuno para ahli falsafat mencoba mempelajari jiwa, seperti Plato menyebut jiwa
sebagai ide, Aristoteles menyebut jiwa sebagai fungsi mengingat. Pada abad 17 filsuf Perancis Rene
Descartes berpendapat bahwa jiwa adalah akal .atau kesadaran, sedangkan John Locke (dari Inggris)
beranggapan bahwa jiwa adalah kumpulan idea yang disatukan melalui asosiasi. Sedangkan ilmuwan
lain pada abad 18 mengaitkan jiwa dengan ilmu pengetahuan (faal), mereka berpendapat dengan jiwa
yang dikaitkan dengan proses sensoris/motoris, yaitu pemrosesan rangsangan yang diterima oleh
syaraf-syaraf indera (sensoris) di otak sampai terjadinya reaksi berupa gerak otot-otot (motorik).

You might also like