You are on page 1of 3

MANAJEMEN ORGANISASI DAN KEPEMIMPINAN

Oleh: Umar Abdul Jabar

PENGERTIAN MANAJEMEN
Suatu organisasi dapat hidup dan berjalan dengan benar, terarah dan mencapai tujuan
dengan efektif dan efisien apabila dikelola dengan baik. Untuk dapat mengelola dan
mengatur organisasi dengan baik ini diperlukan adanya kecakapan dan kemampuan dalam
hal managerial (management skill). Sebab dengan adanya kecakapan dan kemampuan
dalam hal manajerial ini, semua sumber daya organisasi dapat difungsikan secara optimal
dan produktif yang pada akhirnya tujuan organisasi dapat dicapai dengan berdaya guna dan
berhasil guna.
Ada banyak sekali rumusan atau definisi tentang manajemen yang sampai sekarang
belum ada kesepakatan diantara para ahli. Disini dapat kami kemukakan dua rumusan yang
sederhana, yaitu:
1. Marry Barlin Follet
Manajemen adalah seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini ada,
dimana dalam kenyataannya bahwa manajer (pemimpin) dalam usaha mencapai
tujuannya dengan rangkaian berbagai cara yang kemudian dilakukan oleh orang –
orang yang berada di bawah bimbingannya.
2. Dr. Whinardi
Manajemen adalah merupakan suatu proses yang khas yang terdiri dari aktifitas
perencanaan, pengorganisasian, menggerakkan dan pengawasan guna mencapai
tujuan yang telah ditetapkan dengan memanfaatkan sumber daya organisasi (manusia
dan alam)
Dari kedua rumusan di atas, maka dapat kita pahami bahwa:
1. manajemen adalah merupakan suatu proses untuk mencapai suatu tujuan
2. manajemen adalah merupakan serangkaian tindakan atau seni
3. manajemen mempunyai unsur-unsur yang sering disebut dengan fungsi manajemen
yaitu perencanaan, pengorganisasian, menggerakkan dan pengawasan (POAC : Planning,
Organizing, Actuating, Controling)
Definisi di atas dapat ditunjukkan dalam diagram sebagai berikut:

Sumber Daya Perencanaan,


Organisasi pengorganisasian, Tujuan
(Manusia dan Alam) menggerakkan,
MANFAAT DAN FUNGSI MANAJEMEN
Secara garis besar manfaat manajemen dalam pengelolaan organisasi adalah agar
organisasi dapat berjalan seswuai dengan arah, sasaran yang dikehendaki secara berdaya
guna dan berhasil guna (efektif dan efisien). Yang pada akhirnya dapat menghindarkan
adanya hal – hal atau tindakan – tindakan yang tidak mendukung, hambatan dan bahkan
merugikan dalam pencapaian tujuan organisasi.
Pada hakikatnya inti dari organisasi adalah manajemen. Suatu organisasi tanpa adanya
manjemen yang baik didalamnya akan mengalamikesulitan dalam mencapai tujuan yang
dikehendaki. Dapat diibaratkan dalam kehidupan, organisasi merupakan jasad atau badan,
sedangkan manajemen merupakan roh, jiwa atau akal pikirannya yang dapat menggerakkan
dan memberikan arah kehidupan pada organisasi. Dengan demikian dapat dipahami bahwa
organisasi tanpa manajemen didalamnya seperti jasad tanpa roh atau kehidupan tanpa akal
pikiran.
Fungsi manajemen sering disebut dengan unsur-unsur atau aktifis manajemen yang
meliputi perencanaan, pengorganisasian, menggerakkan dan pengawasan. Semua itu
merupakan satu rangkaian yang vtidak dapt dipecah-pecahkan, baik dalam actionnya atau
operationalnya maupun dalam cara memahaminya, pembahasan dari fungsi – fungsi
tersebut adalah:
1. Perencanaan (Planning)
Perencanaan yaitu menentukan terlebih dahulu serangkaian tindakan untuk mencapai
tindakan yang diinginkan (Louis A. Allen). Jadi perencanaan adalah merupakan
keputusan yang diambil dengan disertai keputusan mengenai tindakan apa yang akan
dilakukan, kapan, bagaimana, dan sebagainya. Oleh karena itu menurut Beshline,
setiap pertanyaan harus memberikan jawaban atas pertanyaan 5W + 1H, yaitu: What
(apa) mencakup tentang tujuan; Why (mengapa) menjelaskan mengenai pemilihan
tujuan; When (kapan) menjelaskan tentang waktu; Where (dimana) menjelaskan tentang
tempat; Who (siapa) menjelaskan pelaksananya; How (bagaimana) menjelaskan teknis
atau cera pencapaian tujuan
Unsur – unsur yang ada dalam suatu perencanaan:
a. Tujuan yang ingin dicapai, dapat bersifat material seperti memperoleh laba, atau
bersifat moral seperti meningkatkan keahlian atau ketrampilan.
b. Politik atau kebijakan, yaitu menyangkut tentang kebijaksanaan yang diambil dalam
menjalankan rencana, termasuk kebijaksanaan jika terjadi penyimpangan dalam
pelaksanaan rencana ketika dioperasionalkan
c. Prosedur, yaitu langkah – langkah apa saja yang harus dilakukan untuk mencapai
tujuan
d. Anggaran dan Budget, yaitu mengenai pendanaan yang meliputi sumber dana dan
penggunaannya
e. Program, yaitu kumpulan aktifitas yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan. Hal
lain yang perlu mendapatkan pengertian, bahwa dalam penyusunan rencana
bukanlah merupakan daftar keinginan yang utopis melainkan bersifat realistis, yang
artinya berpijak pada kemampuan riil organisasi dan dapat dilaksanakan oleh semua
sumber daya organisasi yang ada.
2. Pengorganisasian (Organizing)
pengorganisasian adalah menentukan dan mengelompokkan berbagai kegiatan yang
akan dilakukan dalam mencapai tujuan, memberikan tugas, wewenang dan
tanggungjawab serta mengatur hubungan koordinasi antara setiap personalia atau
pelaksana.
Hasil dari aktifitas pengorganisasian ini adalah organisasi dalam arti statis maupun
dinamis. Organisasi dalam arti atais adalah lembaga atau wadahnya, dan organisasi
dalam arti dinamis adalah mekanisme atau tata kerja yang hidup dalam organisasi.
3. Penggerakan (Actuating)
Menggerakkan atau memimpin adalah usaha menggerakkan anggota organisasi agar
mau bertindak dan bekerja sama dalam mencapai tujuan organisasi. Dalam manajemen,
unsur atau fungsi ini adalah fungsi yang strategis dan kompleks karena fungsi ini
merupakan aktifitas yang secara langsung berhubungan dengan orang per orang, yaitu
usaha untuk mempengaruhi orang lain agar bersedia dengan sukarela atau terpaksa
untuk menapai tujuan organisasi.
Fungsi ini dikatakan kompleks karena manusia merupakan makhluk yang penuh dengan
ketakterdugaan, mempunyai perbedaan yang sangat heterogen serta mempunyai
motivasi yang sangat beragam.
Dalam prakteknya perumitan pelaksanaan actuating ini adalah tanangan yang paling
menantang bagi seorang pemimpin. Dan untuk mengatasinya diperlukan adanya rasa,
cipta, dan karsa yang tinggi.
4. Pengawasan (Controling)
Pengawasan adalah serangkaian aktivitas pengawasan guna menjaminn tercapaiya
tujuan sebagaimana yang direncanakan. Maksudnya adalah untuk menjamin bahwa
kegiatan – kegiatan yang telah dipoakan dalam rencana akan dilaksanakan sebagaimana
mestinya sesuai dengan rencana, dan apabila terjadi penyimpangan maka melalui
mekanisme pengawasan ini akan dapat dicari jalan keluarnya yang tidak mengakibatkan
lepasnya tujuan semula.
Dalam melakukan pengawasan, seorang pemimpn dapat menggunakan cara:
a. Pengecekan laporan, baik rutin maupun insidental, lisan maupun tertulis.
b. Melakukan observasi lapangan secara rutin maupun dadakan.
Dengan adanya pengawasan tersebut, maka diharapkan dapt tercipta suatu iklim yang
terkendali dalam pelaksanaan pekerjaan dan pencapaian tujuan organisasi.
Manajemen adalah inti dari oranisasi. Kepemimpinan adalah inti dari manajemen dan
pengambilan keputusan adalah inti dari kepemimpinan.

TIPOLOGI, FUNGSI DAN POTRET IDEAL KEPEMIMPINAN


Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi kegiatan seseorang atau kelompok
di dalam usaha mengarahkan tingkah laku orang lain untuk mencapai tujuan
dalam situasi tertentu. Pemimpin adalah seseorang yang karena sesuatu sebab
diikuti oleh kelompok manusia lainnya atau orang yang dapat menggerakkan
orang lain sesuai dengan visi dan misi organisasi.
Dari pengertian tersebut dalam prinsip kepemimpinan terkandung 3 unsur yang
saling mempengaruhi, yaitu:
1. Pihak yang mempengaruhi, disebut pemimpin
2. Pihak yang dipengaruhi
3. Situasi dan kondisi yang mempengaruhi dan yang dipengaruhi.

Tipologi kepemimpinan
Dalam kepemimpinan ada berbagai macam tipologi diantaranya:
1. Kepemimpinan otoriter
Yaitu kepemimpinan yang berdasarkan kekuatan mutlak, sehingga keputusan ada di
tangan pemimpin yang menganggap dirinya lebih mengetahui dalam segala hal dari
anggotanya. Tujuan pemimpin menjadi tujuan kelompok.
2. Kepemimpinan liberal atau bebas
Yaitu kepemimpinan dimana anggota kelompok diberi kebebasan dalam menentukan
tujuan kelompok. Pemimpin bersifat pasif, tidak ada inisiatif dan sebagai penonton
3. Kepemimpinan demokratis
Yaitu kepemimpinan dimana pemimpin didalam melakukan tugasnya melibatkan secarfa
kolektif anggotanya, sehingga suatu keputusan merupakan keputusan bersama
4. Kepemimpinan kharismatik
Adalah kepemimpinan yang berdasarkan trasdisi dan sejarah merupakan dasar hukum
istimewa sang pemimpin, yaitu secara turun temurun, contoh raja – raja, kaisar
5. Kepemimpinan rasional
Yaitu kepemimpinan atas dasar pertimbangan rasionalitas. Norma atau aturan disusun
secara rasional, birokratis (bersandar pada aturan) dan sistem jabatan yang bertingkat-
tingkat menjadi ciri khasnya, misal: kepala negara.
Fungsi kepemimpinan
1. Fungsi analisa (pengolah kebutuhan, masalah, tujuan program dan keadaan yang
dipimpin baik potensi dan masalahnya)
2. Fungsi pengarahan (dengan membagi tugas dan tangungjawab, wewenang serta
membimbing dan mengarahkan)
3. Fungsi pembentuk susunan (ketertiban, keamanan, keterbukaan, kekeluargaan dan
motivasi)
4. Fungsi pemeliharaan (suasana, semangat kerja, peningkatan dan pengembangan usaha
yang telah dilaksanakan)
Potret ideal kepemimpinan
Kepemimpinan ideal dapat dilihat dari cir-ciri kepemimpinan yang baik dan berhasil. Seorang
pemimpin yang baik adalah:

Berwibawa Sederhana
Jujur Berjiwa besar dan dinamis
Dapat dipercaya Bersikap wajar
Bijaksana Mengayomi
Berani, mawas diri Penuh pengabdian pada tugas
Tegas dan bertanggungjawab
Adapun ciri – ciri kepemimpinan yang berhasil adalah:
1. Mengikuti kebutuhan dan mengarahkan kepada program dan yang dipimpin
2. Bersedia membimbing dan mengarahkan kepada program dan yang dipimpin
3. Bersedia membagi tanggungjawab dan wewenang kepada mereka yang dipimpin

A. SOSOK DAN CITRA DIRI SEORANG PEMIMPIN OSIS


OSIS merupakan organisasi sekolah yang bernaung di bawah sebuah sekolahan atau
lembaga pendidikan , maka eksistensi dankeberadaan OSIS cukup penting, disebabkan
tugasnya menyiapkan kader , khususnya kader putri pada basis yang paling dasar yaitu
remaja, pelajar putri, Dalam menjelaskan tugasnya pemimpin OSIS tidak lepas dari citra diri
OSIS sebagai landasan sikap dan menjadi pegangan bagi kader OSIS yang pelaksanaannya
disesuaikan dengan keadaan zaman . Citra diri OSIS yang meliputi visi, misi, orientasi,
karakter dasar, posisi, target group, dan bidang garapan organisasi

POSISI, FUNGSI, PERAN DAN TANGGUNGJAWAB PEMIMPIN OSIS


1. Bidang Organisasi.
Meningkatkan kualitas kelembagaan OSIS secara administratif maupun secara
organisasi
2. Bidang kaderisasi.
Berupaya meningkatkan kualitas dan kuantitas kader melalui upaya perencanaan
kaderisasi yang sistematis, terpadu dan berkelanjutan sesuai dengan segmen
garapan OSIS.
3. Bidang partisipasi
Berupaya meningkatkan peran OSIS dalam kehidupan siswa,keagamaan, kebangsaan
dan kewarganegaraan

You might also like