You are on page 1of 20

Studi Keefektifan Pembangunan Pendidikan ..(Sri Setyowati & M.

Arifana)
STUDI KEEFEKTIFAN PENGEMBANGAN PENDIDIKAN
MASA DEPAN

Sri Setyowati* dan M. Arifana**


Abstrak: Studi keefektifan didalam perkembangan pendidikan masa depan yang
ditentukan oleh perhatian para warga sekolah, pendidik, kepala sekolah dan orang
tua.
Untuk mencapai sekolah efektif diperlukan konsep manajemen berbasis sekolah, unt
uk
menuju pendidikan sekolah masa depan yang efektif.
.
Abstract: This paper tries to develop a concept corcerning the effectiveness of
the
development of future education which is determined by the degree of attention g
iven by
the stakeholders comprising the teachers, the headmasters, student and parents.
And to
make the school effective, it is necessary that a School-Based Management be dev
eloped.
Kata kunci: pendidikan masa depan, efektif.
Di era informasi yang serba instan ini setiap masyarakat pasti membutuhkan pusat
informasi dan pengetahuan. Informasi pengetahuan dan teknologi didapat dari seko
lah yang
merupakan lembaga pendidikan untuk melatih kompetensi siswa agar mampu dapat ber
saing dalam
era informasi teknologi. Didalam menentukan pilihan untuk menyekolahkan anaknya,
setiap
masyarakat menginginkan sekolah mempunyai asset/modal pendidikan yang tetap yait
u tanah,
bangunan, guru dan administrator agar nantinya tidak hanya menghasilkan output/k
eluar secara
kuantitas saja namun dapat menghasilkan outcome/dampak yang dapat memberikan per
anan yang
lebih bagi masyarakat sekitarnya.
Sering kali kita berbicara berapi-api tentang keinginan memiliki sekolah unggul
namun
pada praktiknya sekolah sebagai lembaga pendidikan sudah merasa puas dengan kual
itas yang
sedang-sedang saja. Sehingga peranan masyarakat dalam upaya peningkatan mutu pen
didikan
dapat memberikan kontribusinya perlu dikembangkan agar dapat mendukung sekolah u
ntuk
mampu tetap konsisten dalam upaya peningkatan mutu pendidikan bagi siswanya, tid
ak hanya
sedang-sedang saja namun lebih optimal.
Tidak bosan-bosannya para pakar pendidikan berusaha meningkatkan mutu pendidikan
sekolah, tidak hanya pemerintah tetapi juga masyarakat mempunyai peranan yang cu
kup penting
pula dalam masalah peningkatan mutu pendidikan. Konsep manajemen peningkatan mut
u berbasis
sekolah yang berorientasi pada peran serta masyarakat dalam upaya peningkatan mu
tu pendidikan
mulai dikembangkan di sekolah-sekolah seiring dengan berlakunya otonomi daerah y
ang menuju
otonomi sekolah.
Sekolah dalam upaya peningkatan mutu pendidikan berusaha untuk mewujudkan sekola
h
unggul. Di dalam sekolah unggul mempunyai pusat-pusat sumber daya yang memiliki
sebuah
pendidikan pra sekolah, sebuah sekolah dasar, kelas-kelas dewasa, para dokter da
n perawat,
seorang psikoterapis, seorang ahli pengobatan alami, kelas kebugaran, program ke
terampilan asuh,
pendeta, dan koran sendiri.
Setiap murid dijamin menjadi seorang pelajar unggul pada umur 12 atau 13 tahun.
Murid
dijamin mampu menerapkan filosofi perkembangan berkelanjutan pada proses belajar
mereka
sendiri. 95% dijamin mencapai nilai A dalam bidang akademis. Teknologi canggih t
ersedia bagi
murid di setiap waktu. Lulusan SMU dijamin memiliki ketrampilan berpikir dan mem
proses lebih
tinggi daripada kebanyakan lulusan universitas.
*Dosen FIP Unesa **Guru SMUN Sekaran Lamongan
Studi Keefektifan Pembangunan Pendidikan ..(Sri Setyowati & M.Arifana)
Murid dijamin ditumbuhkan dalam budaya berbasis nilai. Sekolah menjamin mampu
melampaui semua standar mutakhir yang ditetapkan Alberta Education. Padahal idea
lnya sekolah
menjamin masa depan murid sebagai pekerja berpengetahuan dengan ketrampilan yang
dirancang
untuk berhasil dalam dunia yang terus berubah ini (Dryden dan Vos, 2002 : 437).
Dalam rangka menyongsong era perdagangan bebas yang akan diberlakukan pada pasca
tahun 2000, Indonesia harus bekerja keras untuk meningkatkan mutu sumber daya ma
nusianya,
yang masih ketinggalan jauh, untuk kawasan Asia sekalipun. Hasil penelitian bebe
rapa tahun yang
lalu menunjukkan bahwa di antara 7 sampel di Asia ternyata Indonesia merupakan n
egara yang
memiliki produktivitas tenaga paling rendah (Mudjiarto, 2001, 1).
Isu tentang sekolah unggul semakin merebak dan semakin banyak dibicarakan masyar
akat,
dimana masyarakat semakin dewasa untuk memilih dan menilai sekolah unggul yang
diinginkannya dengan melihat output/keluar dan outcome/dampak dari sekolah terse
but. Informasi
semakin banyak diperoleh sehingga memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk mel
akukan
penilaian terhadap suatu sekolah yang mempunyai keunggulan dalam bidang tertentu
dan sekolah
tersebut dapat digolongkan tipe sekolah unggul tertentu, bahkan mulai sekarang m
uncul adanya
gerakan-gerakan menciptakan sekolah unggul untuk memenuhi harapan masyarakat yan
g sangat
besar dalam upaya peningkatan mutu pendidikan di sekolah.
Isu tentang sekolah efektif sangat pesimis, untuk menjadi sekolah efektif dan se
kolah yang
berkembang, dapat diartikan bahwa sekolah tersebut perlu upaya memperbaiki unsur
-unsur.yang
menjadi perhatian dari sekolah tersebut yang menjadikan permasalahan didalamnya
serta mampu
menyelesaikan.
Lebih dari 20 tahun Webber mempublikasikan sekolah efektif dalam seminar dan bek
erja
dengan mengunjungi beberapa sekolah untuk mendapat jawaban sample sekolah efekti
f. Terdapat
sembilan isu tentang sekolah efektif dan mengidentifikasi serta memperdebatkanny
a mengenai (1)
Dibutuhkan tahapan dari perkembangan sekolah efektif; (2) Menggunakan pemecahan
problem
solving untuk masalah yang terjadi disekolah efektif; (3) Memusatkan perhatian t
erhadap konteks
pekerjaan dan hubungannnya dengan masalah social; (4) Penelitian sangat penting
dengan
memberikan keputusan melalui teknik pertanyaan disertai dengan penyelidikan; (5)
Memutuskan
di antara dua pilihan proyek penelitian yaitu sekolah efektif ataukah sekolah pe
rkembangan; (6)
Menentukan program sekolah; (7) Menentukan keputusan untuk bekerja sama dengan s
ekolah
international; (8) Alamiah, memusatkan perhatian pada perkembangan masa depan; (
9) Membentuk
struktur dan model dari sekolah efektif (Mortimore, 154,1991).
Studi kefektifan sekolah untuk menghasilkan outcome/dampak yang diharapkan harus
menggunakan alat untuk mengukur outcome yang dihasilkan dari sekolah tersebut. D
i Amerika alat
yang digunakan untuk mengukur memusatkan perhatian dari test Bahasa Inggris dan
matematika
sedangkan untuk di Kerajaan Inggris yang mengawali studi tersebut dan tidak meng
etahui bahwa
Amerika sudah mengklaim alat untuk mengukur outcome dari sekolah efektif tersebu
t. Yang
terpenting outcomes di sekolah yaitu membaca, menulis matematika dan berhitung p
raktis, menulis,
berbicara, pertemuan, perilaku, imaginasi pribadi dan tingkatan dalam sekolah (M
ortimore, 156,
1991).
Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik permasalahan sebagai berikut: Bagaimana
studi
keefektifan pengembangan pendidikan masa depan?
Bentuk Pendidikan Di Masa Depan
A. Sekolah Masa Depan
Untuk membiayai perlengkapan teknologi sering menjadi kendala sehingga beban unt
uk
pendidikan semakin berat terutama penyelenggara pemerintah setempat. Tetapi keba
nyakan
pemerintahan setempat tidak mempunyai cara untuk mendapatkan dana ekstra untuk p
engeluaran
tersebut.
Ujung-ujungnya yang miskin menjadi semakin miskin dan yang kaya semakin kaya,
sehingga terjadi kesenjangan antara pendidikan di sekolah-sekolah favorit dan se
kolah-sekolah
yang berfasilitas kurang.
Studi Keefektifan Pembangunan Pendidikan ..(Sri Setyowati & M.Arifana)
Perubahan paradigma baru mengenai sekolah dimana sekolah dalam peradaban yang
semakin tinggi diperlukan informasi teknologi yang memadai agar tidak tertinggal
jauh dan dapat
bersaing dalam era global yang mengalami perubahan sangat cepat.
Berikut ini dibahas studi keefektifan sekolah masa depan:
1. Teknologi Informasi dalam Dunia Pendidikan.
Masa depan para guru dan siswa pada era teknologi yang tinggi tidak lagi dibatas
i waktu dan ruang
kelas yang terdapat dilembaga pendidikan namun guru dan siswa sudah dihubungkan
dengan
sebuah jaringan komputer dan Net. Begitu pulang kalau para siswanya ingin konsul
tasi dengan
sang guru dapat mereka lakukan lewat net. Sekolah-sekolah bahkan dapat mendirika
n ruang kelas
maya bagi para siswa untuk memecahkan masalah masalah mereka atau untuk mengeksp
lorasi
pelajaran yang berbeda beda, yang menarik mereka. Para guru dan siswa dari berba
gai kelas dan
tingkatan dapat bergabung dalam diskusi diruang kelas maya ini. Pembelajaran men
jadi tak terbatas
dalam ruang dan waktu.
Pembelajaran jarak jauh dan pengajaran lewat internet dapat dilakukan dengan efe
ktif
sehingga siswa pergi ke sekolah memberi kemungkinan tidak hanya mendapat pengeta
huan dan
proses sosialisasi yang tidak dapat diperoleh dalam pembelajaran lewat internet.
Komputer tidak
dapat mengambil seluruh fungsi sekolah namun dalam penyebaran teknologi informas
i, dapat
bergeser dari pembelajaran bersama yang disentralisasikan menjadi pembelajaran y
ang
diindividualkan, yang di desentralisasikan.
2. Pembelajaran Pendidikan dan Pengetahuan di Rumah.
Pada masa depan nanti menurut Wen (2003:93) ada orang yang akan kembali ke zaman
ketika
mereka kebanyakan diajar di rumah. Orang tua memikirkan dan mempertimbangkan bah
wa
anaknya lebih baik dididik dengan cara lain seperti diajari di rumah atau berpar
tisipasi dalam
kelompok kelompok pendidikan kecil secara privat. Tingkat pencapaian dapat dipanta
u dengan uji
publik.
3. Pembelajaran Pendidikan dan Pengetahuan yang bersifat keterampilan khusus.
Sekolah masa depan akan berubah dari sekolah dengan maksud umum menjadi sekolah
dengan
maksud khusus. Yang diajarkan sekolah di masa lalu adalah pengetahuan umum, teta
pi sekolah
masa depan mungkin akan menjadi pusat pelatihan dalam ketrampilan atau pembelaja
ran khusus,
sehingga siswa dapat menganggap di mana-mana adalah sekolahku dan semua orang ad
alah
guruku.
4. Sekolah yang direformasikan.
Di masa depan sekolah-sekolah yang baik bisa berkembang tanpa batas. Sekolah-sek
olah yang
rendah kualitasnya akan tersingkirkan karena kurangnya siswa. Sekarang sekolah-s
ekolah masih
terbatas pada ruang kampus dan tersedianya guru. Mereka hanya dapat menampung si
swa hingga
jumlah tertentu, tetapi dengan Net sebuah sekolah yang semula hanya dapat menamp
ung beberapa
ribu siswa bisa menjadi sebuah sekolah besar dengan beberapa juta siswa, hal ini
bukannya
mustahil.
Menurut Mortimore (1991) faktor yang sensitif dalam perkembangan manajemen siswa
dan
guru di sekolah, keterlibatan siswa, lingkungan yang kondusif dan iklim sekolah
positip,
merupakan hal yang penting diidentifikasi. Sebuah contoh kongkret, seorang kepal
a sekolah harus
melakukan pengecekan secara langsung ke bawah di mana ditemukan outcomes siswa s
angat
rendah dan guru-guru kurang perhatian. Orang tua wali murid sangat vokal dan kri
tis serta
komunitas yang menginginkan perubahan ke arah kebaikan siswa dan staff. Dalam ha
l ini
diperlukan strategi manajemen dan kemampuan dari seorang kepala sekolah menjadik
an sekolah
tersebut sebuah model sekolah yang efektif.
Untuk menjadikan sekolah efektif diperlukan pilihan suatu proses perkembangan se
cara
cepat untuk melakukan perubahan setelah pengecekan langsung ke bawah. Di Inggris
misalnya
sekolah dipercaya untuk :
1) Membuat Pengantar Kurikulum Nasional dengan keputusan yang penting dalam pemb
uatan
program individu siswa.
Studi Keefektifan Pembangunan Pendidikan ..(Sri Setyowati & M.Arifana)
2) Mengoperasikan sistem manajemen lokal sekolah dengan pelatihan ilmu manajemen
yang
berbasis sekolah.
3) Kompetensi siswa yang rendah dikembangkan menjadi lebih optimal (Mortimore,19
91:159).
Untuk perkembangan masa depan sekolah diperlukan sebuah bentuk model keluaran se
kolah.
Spesifikasi sebuah model sekolah yang penting adalah:
1) Membuat siswa dalam kelompok-kelompok besar dan khusus dengan melakukan kontr
ol

secara optimal.
2) Pembagian waktu secara proporsional yang lebih besar.
3) Pemberian pengetahuan setiap hari dimulai dengan bel atau sirene.
4) Keputusan untuk memilih kepala sekolah, merupakan hal penting membawa output
dari
sekolah menjadi lebih baik, teknik formal yang biasanya ditempuh yaitu lewat tes
ting.
(Mortimore,1991:162).
B. Kepemimpinan Kepala Sekolah Yang Efektif
Dalam pengelolaan sekolah peran kepala sekolah sangat menonjol. Bukti bahwa pera
n
tersebut sangat kuat, hasil penelitian menunjukkan bahwa keberadaan kepala sekol
ah yang baik,
sangat besar sumbangannya terhadap sekolah yang efektif. Menurut Standfield dkk
(dalam
Mudjiarto, 2001: 12) berdasarkan hasil penelitian dari pola sekolah yang efektif
kepala sekolah
dipandang sebagai Ksatria yang menyelamatkan anak-anak dengan memberikan pendidika
n yang
efektif. Perubahan perbaikan dari prestasi rendah, disiplin yang tak terwujud da
n moral staf yang
kurang baik diharapkan menjadi lebih baik, dengan pendekatan terhadap perbaikan
pengajaran
dalam empat aspek yaitu: disiplin, prestasi, sikap dan kepribadian.
Semua aspek tersebut ditumbuhkan dengan berdasarkan pada harapan-harapan yang ti
nggi,
terciptanya suasana emosi yang positip, pelaksana supervisi yang obyektif, dan p
enggunaan teknik
kepemimpinan yang sesuai oleh kepala sekolah. Untuk mencapai itu dibutuhkan kepe
mimpinan
kepala sekolah yang kuat harapan yang tinggi yang disuarakan oleh seluruh warga
sekolah, iklim
belajar di sekolah yang teratur, penekanan yang kuat pada ketrampilan-ketrampila
n dasar mengajar,
evaluasi yang sering diadakan serta pemantauan terhadap kemajuan siswa secara ko
ntinyu.
(Mujiarto, 2001: 13-14).
Dalam pelaksanaannya, keberhasilan kepemimpinan kepala sekolah sangat dipengaruh
i halhal
sebagai berikut :
1. Kepribadian yang kuat, percaya diri, berani, bersemangat murah hati, dan memi
lih kepekaan
sosial.
2. Memahami tujuan pendidikan dengan baik.
3. Pengetahuan yang luas.
4. Keterampilan profesional (tehnis, hubungan kemanusiaan, konseptual).
5. Memiliki prinsip kepemimpinan yang baik yaitu konstruktif, kreatif, partisipa
tif, kooperatif,
delegatif, integratif, rasional dan obyektif, pragmatis, keteladanan, adaptasi d
an fleksibel.
(Depdiknas, 2000: 12-13).
Selain itu diperlukan penampilan dan kinerja yang baik dari kepala sekolah. Menu
rut
Wahyosumidjo (2002: 433) kepemimpinan kepala sekolah diperlu-kan kekuatan pendor
ong
sehingga anak buah selalu mengikuti apa yang diinginkannya dan sangat dipengaruh
i oleh beberapa
faktor yaitu: kewibawaan (power), sifat-sifat dan ketrampilan, perilaku (behavio
ur) serta
fleksibilitas pemimpin.
C. Guru Masa Depan
Untuk memenuhi kebutuhan pembelajaran siswa di sekolah yang baik dibutuhkan guru
yang memenuhi syarat kualifikasi yang tinggi dan mampu menghadapi banyak perubah
an dalam
pendidikan masa depan dan membimbing para siswanya dengan lancar di abad baru in
i.
Studi Keefektifan Pembangunan Pendidikan ..(Sri Setyowati & M.Arifana)
1. Peran Guru di Masa Lalu, Zaman Sekarang, dan Masa Depan
Peran guru di masa lalu sangat mempengaruhi pola pikir, cara pandang dan perilak
u seumur
hidup siswanya dan sangat dihormati serta dianggap orang terpenting kedua setela
h orang tua,
namun di jaman sekarang perkembangan guru mulai jatuh dan mengenaskan, ini karen
a selama
beberapa puluh tahun terakhir menganggap guru sebagai tenaga kerja murahan untuk
meneruskan
pengetahuan. Ada anggapan bahwa apa yang diajarkan tidak sesuai dengan muatan uj
ian sehingga
guru les privat menjadi populer karena mengkompensasi apa yang kurang diajarkan
guru di sekolah
dan sesuai dengan muatan ujian.
Peranan guru di masa depan dapat ditingkatkan dengan penggunaan teknologi komput
er,
peran guru semakin nyata, pengetahuan informasi teknologi dapat dikembangkan sec
ara maksimal
dan membimbing kurikulum. Guru dituntut kreatif yang mampu memenuhi kebutuhan or
ang lain,
mempunyai kompetensi-kompetensi inti dan kemampuan-kemampuan khusus. Peran guru
di masa
depan mencakup bimbingan kurikulum, mengevaluasi kemajuan pembelajaran, bimbinga
n dalam
seni menjalani kehidupan, konseling dalam perencanaan kehidupan dan pengembangan
kreativitas
serta potensi.
2. Kemampuan-kemampuan Penting Guru di Masa Depan
a. Ketrampilan berkomunikasi.
b. Ketrampilan computer.
c. Memberikan Pengaruh Positip (Wen ,2003: 99-118).
Keefektifan dan kemampuan guru merupakan salah satu karakteristik yang berpengar
uh
pada prestasi akademik siswa di sekolah dimana semakin efektif dan kemampuan tin
ggi guru
melakukan tugas maka akan semakin tinggi prestasi akademik siswa (Mujiarto, 2001
: 53). Di PBM
guru sangat menentukan kualitas lulusan, namun perlu kebersamaan dalam unsur kom
ponen
sekolah yaitu kepala sekolah, guru administratif serta keterlibatan orang tua gu
na mendukung
keberhasilan anak didik.
D. Peran Orang Tua dalam Pendidikan
Di dalam pendidikan anak-anak seharusnya mempunyai kebebasan sendiri untuk
menentukan apa yang akan dipelajari apakah mereka mengejar studi akademik atauka
h hanya
sampai pada sekolah menengah. Sama dengan pengembangan pengetahuan, kalau seseor
ang anak
ingin meningkatkan cadangan pengetahuannya, ia bisa terus belajar, kalau ia mera
sa cukup
pengetahuannya dan ingin bekerja seharusnya mereka diizinkan untuk bekerja. Namu
n orang tua
harus mengetahui kemampuan dasar yang harus dimiliki seorang anak untuk masa dep
an yaitu:
pertama mengenal sebanyak mungkin kemampuan berbahasa, yang nantinya berhubungan
dengan
orang lain. Di masa depan apabila tidak mengenal bahasa asing maka akan memiliki
daya saing
yang terkikis.
Kemampuan dasar yang kedua yaitu pertimbangan. Pendidikan pengetahuan dapat
diefektifkan dengan bantuan komputer. Hanya pertimbangan yang baiklah maka dapat
mencegah
seorang anak kehilangan arah dan teguh terhadap prinsip-prinsip yang dipegang se
andainya
dilingkungan yang tidak sehat. Peranan orang tua dalam pendidikan diantaranya :
1. Pembelajaran mandiri bagi anak maupun orang tua sendiri setelah anak besar.
2. Mengubah peranan dari melindungi menjadi penolong.
3. Mengubah anggapan bahwa anak lemah (Wen , 2003: 119-126).
Menurut Mudjiarto (2001: 74) peranan orangtua perlu dilibatkan dalam kegiatan se
kolah
termasuk dukungan orangtua terhadap program dan tujuan yang ingin dicapai sekola
h secara
konsisten. Pengontrolan anak dapat lebih ketat dan disiplin dalam keaktifan dala
m mengikuti PBM.
Pelibatan orangtua tidak hanya bersifat bantuan dana saja namun program dan pere
ncanaan
partisipatori sekolah sehingga tercipta hubungan yang baik antara sekolah dan or
angtua.
Keberanian sekolah dibutuhkan untuk menggugah orangtua agar perlu memperhatikan
sekolah
anaknya dan dapat meningkatkan motivasi belajar siswanya.
Studi Keefektifan Pembangunan Pendidikan ..(Sri Setyowati & M.Arifana)
E. Perubahan dalam Kualitas Pendidikan
Di jaman yang berbeda dimana tuntutan terhadap kebutuhan semakin berkembang apal
agi
kita telah memasuki zaman internet dimana dapat membebaskan kualitas-kualitas kh
usus individual
yang seringkali tertindas di zaman industri. Dalam era industri dituntut standar
isasi dan tidak
menekankan kualitas dan talenta individual.
1. Pendidikan yang berorientasi pada pengetahuan dikembangkan ke segala arah yan
g seimbang.
Di antara banyaknya teori tentang pendidikan ada dua teori yang selalu bertentan
gan. Ada
aliran pendidikan yang menekankan bahwa apapun yang dipelajari seseorang di seko
lahnya
harus bermanfaat bagi masyarakat nantinya. Maka pendidikan harus praktis, yang d
ipelajari
harus diterapkan dengan baik. Aliran yang lain justru melihat sasaran pendidikan
sebagai media
pengembangan potensi manusia sepenuhnya, terlepas dari nilai manfaatnya bagi mas
yarakat di
masa depan.
Keterbatasan terbesar dalam pendidikan sekarang adalah kurikulumnya. Siswa harus
mempelajari semua pelajaran yang ditetapkan, tanpa memperhitungkan disukai atau
tidak oleh
siswa. Bahkan ada siswa yang dipaksa untuk melakukan sesuatu yang bukan bidangny
a sehingga
ia tidak mau mempelajarinya.
2. Pembelajaran bersama yang disentralisasikan menjadi pembelajaran individual y
ang
didesentralisasikan.
Dalam kebanyakan sistim pendidikan di dunia sekarang ini, fasilitas-fasilitas pe
rangkat
keras dibangun terlebih dahulu dan para guru direkrut, sebelum siswa dari berbag
ai tempat
dikumpulkan di sekolah untuk mengikuti pelajaran. Ini disebut pembelajaran yang
disentralisasikan.

Di masa depan ketika teknologi komputer sudah mencapai tingkatan tertentu para s
iswa
tidak lagi berkumpul di sekolah, cukup dengan tinggal di rumah dengan menggunaka
n akses
internet mereka mengikuti pelajaran, sehingga guru dapat menghemat energi dan wa
ktu untuk
menertibkan siswa. Namun diperlukan kesadaran orang tua untuk di setiap rumah me
miliki
sebuah fasilitas komputer dan internet serta biaya akses internet sehingga pembe
lajaran dapat
dilakukan setiap saat dan tergantung minat dari siswanya. Sedangkan jumlahnya si
swanya tidak
terbatas ratusan namun bisa ribuan atau jutaan dengan mengakses lewat internet.
Inilah yang
disebut pembelajaran individual yang didesentralisasikan.
3. Pembelajaran yang terbatas pada tahapan pendidikan menjadi pembelajaran seumu
r hidup.
Sekarang ini di Indonesia terdapat pendidikan wajib belajar sembilan tahun yaitu
6 tahun
berada di sekolah dasar dan 3 tahun di sekolah menegah tingkat pertama dan setel
ah tamat
melanjutkan ke SLTA lalu ke perguruan tinggi. Kemudian setelah lulus bekerja di
masyarakat
sampai akhirnya pensiun. Kalau kita hitung jenjang pendidikan sekitar 12-17 tahu
n, apakah
sudah cukup padahal perubahan di masyarakat sangat cepat? Pengetahuan yang diper
oleh sudah
tidak memadai untuk sisa penghidupan mereka, sehingga apa yang kita pelajari bis
a menjadi
usang oleh karena itu kita harus senantiasa belajar hal-hal baru kalau tidak kit
a menghadapi
risiko tersingkir dari pasar kerja.
4. Pengakuan diploma menjadi pengakuan kekuatan nyata.
Di masyarakat sekarang ini dapatlah dikatakan bahwa yang terpenting adalah diplo
ma atau
gelar. Di dalam dunia kerja sering kali gelar dijadikan standar untuk mengukur k
emampuan
seseorang, namun kenyataan di dalam dunia kerja tidak hanya memperhitungkan hal
tersebut,
tetapi juga memperhitungkan universitas dan fakultas apa ia belajar, dan apakah
penuh waktu
atau paruh waktu. Seringkali kita keliru dalam penentuan kemampuan, misalnya ses
eorang hanya
lulusan sekolah menengah tetapi kemampuannya sama dengan yang memperoleh gelar.
Seseorang dapat diketahui kemampuannya apabila diuji dengan kefasihan Bahasa Ing
gris dan
kemampuan komputer sehingga dapat diketahui kompetensi nyata seseorang, ketimban
g
mengandalkan diploma atau gelar (Wen, 2003: 63-85).
Menurut Zaidin (dalam Pelangi Pendidikan, 2000: 44) sekolah masa depan dapat
memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar. Ada beberapa keuntungan yang dap
at dipetik
dari upaya pemberdayaan lingkungan luar sekolah untuk kepentingan pembelajaran y
aitu:
Studi Keefektifan Pembangunan Pendidikan ..(Sri Setyowati & M.Arifana)
a. Upaya ini memberikan perubahan iklim dan
suasana pembelajaran kepada siswa, yang
sebelumnya selalu terkurung dalam ruang kelas yang sering kali amat sempit dan p
engap
menjadi sedikit lebih luas dengan sirkulasi udara lebih leluasa.
b. Kegiatan ini memberikan kesempatan kepada siswa melakukan praktikum terhadap
apa yang
dipelajari di kelas.
c. Program ini memperpendek jarak antara
teori dan praktik, siswa diharapkan dapat me
nyaksikan langsung kaitan antara teori dan praktik dalam pengalaman nyata.
d. Upaya ini memungkinkan belajar mandiri mengurangi keter-gantungan terhadap gu
ru.
e. Memperluas wawasan siswa tentang berbagai fakta keilmuan yang ditemukan di al
am nyata.
Merancang Sekolah Masa Depan
Untuk merancang sekolah masa depan diperlukan visi. Mengembangkan sistem sekolah
harus berangkat dari visi, meskipun visi ini perlu diperbaharui secara berkala.
Namun untuk
mencapai tujuan yang terbaik lahir dari aset, penetapan visi dan rancangan kreat
if yang
menyinergikan keduanya. Tampaknya visi harus terarah meliputi faktor-faktor beri
kut:
1. Pembelajaran berkelanjutan sepanjang hayat menjadi faktor kunci dalam kehidup
an seseorang.
2. Setiap orang harus didorong untuk merencanakan kurikulum kehidupannya sendiri
.
3. Meskipun tidak
ada cara mengajar dan belajar yang baku, ada banyak teknik yang
memungkinkan seseorang belajar dengan lebih cepat, lebih baik, dan lebih cerdas.
4. Negara menjalin hubungan sinergis dengan sekolah, sistem administrasi, dan pr
ogram
pelatihan guru.
Berdasarkan hal tersebut menurut Dryden & Vos dalam bukunya Revolusi cara belaja
r
bagian II (2002: 435) terdapat 12 langkah untuk menuju sistem sekolah masa depan
yang
dirumuskan sebagai berikut:
a. Rencanakan sekolah menjadi pusat sumber daya sepanjang hayat.
Di era informasi yang serba instan dewasa ini setiap masyarakat pasti membutuhka
n pusat
informasi dan sistem manajemen berbasis sekolah yang termasuk di dalam agenda pe
rubahan
sekolah tradisional menjadi pusat sumber daya masyarakat sepanjang hayat. Sepert
i sekolah
Kimi Ora di Selandia Baru diarahkan untuk pencarian manusia seutuhnya, karena se
suai
dengan konsep mereka yang pertama kali direncanakan: harus ada sebuah pusat, seb
uah
sekolah, yang mengarah pada pembentukan manusia seutuhnya, dan lebih berkonsentr
asi pada
keluarga daripada individu.
b. Analisis kebutuhan.
Untuk merencanakan sekolah dari nol maka diperlukan menanyakan apa yang dibutuhk
an
masyarakat sehingga keterlibatan masyarakat dapat diperoleh untuk ikut merencana
kan tujuan
sekolah yang efektif sesuai harapan masyarakat.
c. Jaminlah kepuasan pelanggan.
Agar pelanggan dapat memperoleh kepuasan hasil yang tinggi, maka kenapa sekolah
tidak
memberikan jaminan seperti dalam dunia bisnis yang memberikan jaminan untuk seti
ap
produknya. Jika sekolah umum ingin bertahan hidup maka kita harus bertanggung ja
wab atas
produk yang dihasilkan disertai dengan komitmen tinggi untuk mencapai hasil yang
diinginkan.
d. Layani semua ragam kecerdasan dan gaya belajar.
Dari kebanyakan murid yang putus sekolah tidak mendapatkan yang terbaik di sekol
ah yang
hanya menampung dua ragam kecerdasan dari tujuh kecerdasan yang ada. Menurut Gar
dner
(dalam Dryden & Vos Bagian I, 2002:121) ada tujuh kecerdasan yaitu linguistik, l
ogika dan
matematika, musical, spasial dan visual, kinestetik, interpersonal (berhubungan
dengan orang
lain), dan intrapersonal (Introspeksi diri). Temuan dari Gardner tentang kecerda
san kedelapan
(naturalis) mendorong para guru untuk menambah pusat studi alam sebagaimana yang t
elah
dijalankan di banyak sekolah.
Studi Keefektifan Pembangunan Pendidikan ..(Sri Setyowati & M.Arifana)
e. Gunakan teknik pengajaran terbaik.
Tidak ada sekolah, pusat pembelajaran yang mampu bertahan tanpa adanya fasilitat
or/guru
yang terampil. Dan perubahan dibidang pendidikan tidak akan berhasil tanpa adany
a
penekanan serius dalam pelatihan ulang guru secara berkelanjutan. Sekat guru dan
siswa telah
diruntuhkan, setiap siswa telah menjadi guru . Seluruh program ini mengubah semua o
rang
ini. Salah satu kuncinya adalah teknik terpadu, setiap pelajaran dipadukan denga
n musik dan
seni. Setiap siswa terlibat dalam mengembangkan kemampuan berpikir kritis tingka
t tinggi.
Ruang kelas memiliki pemutar kaset, sehingga ruang kelas relaks, cerah tenang,
mengasyikkan, musik barok kalau memungkinkan, dan musik lain untuk tujuan lain.
f. Latihlah sumber daya utama Guru.
Guru sebagai media transfer ilmu pengetahuan merupakan hal yang utama, termasuk
dalam
metode belajar mengajar Quantum Teaching, namun aneh metode ini sering kali jara
ng
digunakan di tingkat universitas untuk melatih guru masa depan, apalagi dalam ti
ngkat SD,
SMP maupun SMU.
g. Jadikan setiap orang guru dan sekaligus murid.
Menurut Eliot (dalam Dryden & Vos Bagian II, 2002 : 451) setiap siswa, setiap or
ang tua,
dan setiap guru didorong untuk menjadi pelajar dan sekaligus pengajar, apabila k
ehabisan
bahan ajar tidak menjadi masalah untuk melibatkan orang tua dan masyarakat dan j
uga siswa.
h. Rencanakan kurikulum menjadi empat bagian.
Untuk mencapai apa yang diinginkan diperlukan kurikulum empat bagian dalam pendi
dikan
berkelanjutan, sebagaimana pentingnya pendidikan masa kanak- kanak dan remaja:
1) Kurikulum pertumbuhan pribadi meliputi rasa bangga diri dan pembentukan kenya
kinan
diri.
2) Kurikulum ketrampilan hidup, meliputi pemecahan masalah kreatif dan manajemen
diri.
3) Kurikulum belajar untuk belajar dan belajar untuk berpikir meliputi jenis ketramp
ilan
how to untuk otak. Belajar bisa dilakukan dengan menyenangkan sepanjang hidup.
4) Kurikulum isi, pada umumnya dengan tema-tema terpadu.

i. Ubahlah sistem penilaian.


Dalam penilaian sering kali hanya diarahkan pada dua ragam kecerdasan sehingga p
erlu
perubahan sistem dalam penilaian yang lebih obyektif dan menyeluruh. Setiap meto
de
penilaian harus mendorong seseorang tak hanya membatasi model satu jawaban benar .
Perlu umpan balik penilaian yang obyektif dari seorang guru maupun seorang siswa
untuk
mengoreksi gurunya setelah akhir semester atau presentasinya. Dan semua guru yan
g
mengikuti pola ini menunjukkan sikap positip menuju pertumbuhan kontinyu lewat p
ertukaran
pendapat secara bebas adil dan jujur.
j. Gunakan teknologi masa depan.
Metode baru dalam komunikasi instan ini menyertakan didalamnya perubahan peradab
an
terbesar yang telah berlangsung berabad-abad. Revolusi ini akan memberi setiap o
rang sarana
untuk mendapatkan informasi yang dia butuhkan, kapanpun dalam bentuk apapun: cet
akan,
foto, kaset video, layar televisi atau transmisi faks.
Penggunaan komputer multimedia memberikan kemudahan pada siswa mendapatkan
informasi teknologi yang terkini sehingga siswa bisa mengakses internet perpusta
kaan online
dan direkam melalui CDRom Writing dan dapat diakses kapan saja dan oleh siapa sa
ja
sehingga gambar bisa dikombinasikan dengan fakta. Setiap siswa dapat membuat
kurikulumnya dan pemrogram komputer sendiri.
k. Gunakan seluruh masyarakat sebagai sumber daya.
Sekolah harus mempelopori perubahan pendidikan dengan menggunakan dan menjadikan
mereka sendiri pusat sumber daya masyarakat untuk pendidikan sepanjang hayat, ji
ka tidak
akan direbut oleh inovator lain yang sudah siap mengisi kekosongan ini.
l. Berikan hak memilih bagi semua orang.
Perubahan masa depan ini akan ditentukan oleh fakta tak terelakkan pertumbuhan e
konomi
satu dunia dan hak pilih konsumen. Dunia sekarang ini tak cuma merupakan pasar r
aksasa
Studi Keefektifan Pembangunan Pendidikan ..(Sri Setyowati & M.Arifana)
elektronik namun juga merupakan pasar pendidikan dunia. Karya-karya pendidik dan
sekolah
yang paling cemerlang kini diterjemahkan dalam bentuk yang kelak perlu dipersiap
kan secara
cepat untuk semua orang yang menginginkannya, di setiap tempat dan waktu.
Penutup
Sekolah masa depan menggunakan teknologi informasi secara efektif, dipantau deng
an uji
publik, pembelajaran bersifat ketrampilan khusus, proses cepat, berorientasi pad
a out-comes,
didukung oleh kepemimpinan kepala sekolah yang efektif, berkepribadian kuat, pah
am tujuan
pendidikan, berpengetahuan luas, professional, dengan prinsip kepemimpinan konst
ruktif, kreatif,
partisipatif, koperatif, delegatif, integratif, rasional, obyektif, pragmatis, t
eladan, adaptatif dan
fleksibel.
Pendidikan di masa depan bergantung kepada guru sebagai pendidik, maka guru haru
s
meningkatkan kualitas SDM dan profesinya, terampil komunikasi, maju dalam tehnol
ogi com/net,
kreatif dan berpengaruh positif terhadap kemajuan siswa. Juga bergantung pada pe
ran serta orang
tua dalam hal finansial dan motivasi dalam hal kemampuan dasar.
Perubahan kualitas pendidikan harus berorientasi pada pengembangan ke segala ara
h yang
seimbang, pembelajaran individual dan desentralisasi, belajar seumur hidup, dan
memberikan
kemampuan nyata. Sekolah masa depan dirancang dari visi kreatif dengan langkah-l
angkah: (1)
Menjadikan sekolah sebagai pusat sumber daya masyarakat; (2) Identifikasi kebutu
han; (3)
Menjamin kepuasan pelanggan; (4) Layani segala kecerdasan dan gaya ajar; (5) Men
ggunakan
tekhnik terbaik; (6) Melatih guru/pengajar; (7) Interaksi guru-murid dalam belaj
ar obyektif; (8)
Merencanakan kurikulum; (9) Ubah sistim penilaian; (10) Mengikuti perkembangan t
eknologi
mutakhir; (11) Jadikan masyarakat sebagai sumber daya; (12) Beri hak memilih kar
ya pendidikan.
Daftar Acuan
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. 2000. Panduan Manajemen Sekol
ah, Jakarta:
Direktorat Pendidikan Menengah Umum
Dryden Gordon dan Vos Jeannette, 2002. Revolusi Cara Belajar, The Learning Revol
ution Bagian
I, Pembelajaran Efektif. Bandung: Kaifa
Dryden Gordon, Vos Jeannette. 2002. Revolusi Cara Belajar, The Learning Revoluti
on Bagian II,
Sekolah Masa Depan. Bandung: Kaifa
Mortimore, Peter. 1991. Issue in Scholl Efectiveness: Chapter 8
Mudjiarto, 2001. Sekolah Unggul, Surabaya: IKAPI Duta Graha Pustaka
Nursisto, 2002. Peningkatan Prestasi Sekolah Menengah, Surabaya: Insan Cendikia
Poster, Cyril 2000, Gerakan Menciptakan Sekolah Unggul, Jakarta: Pusat Lembaga I
ndonesia
Adidaya
Seyfarth, Jhon T. 1991. Personel Management for Efektive Scholls Virginia: Commo
nwealth
University Masshasuchett.
Wahyosumidjo, 2002, Kepemimpinan Kepala Sekolah. Jakarta: Raja Grafindo Persada
Wen Sayling, 2003. Future Of Education, Masa Depan Pendidikan. Batam: Lucky Publ
isher
Zaidin, Muhammad Hamzah. 2000. Sekolah Masa Depan, Pemanfaatan Lingkungan Sebaga
i
Sumber Belajar. Buletin Pelangi Pendidikan, Volume 3 no. 2 Tahun 2002, Hal 44-46
Studi Keefektifan Pembangunan Pendidikan ..(Sri Setyowati & M.Arifana)

You might also like