You are on page 1of 17

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN TEKNIK PASSING ATAS PERMAINAN

BOLA VOLI DENGAN PENDEKATAN BERMAIN “PERMAINAN KEPALA


BERANJAU “

BAB I

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan investasi jangka panjang yang sangat besar artinya bagi
pembangunan generasi penerus bangsa. Dengan demikian pendidikan sangat
memegang perananan yang sangat penting bagi nasib kehidupan bangsa, karena
berkaitan langsung dengan pembangunan kualitas sumber daya manusia.
Berbicara mengenai kualitas sumber daya manusia, pendidikan memegang peranan
yang teramat penting dalam proses peningkatan kualitas sumber daya manusia.
Umaedi (1999) mengatakan bahwa Peningkatan kualitas pendidikan merupakan suatu
proses yang terintegrasi dengan proses peningkatan kualitas sumber daya manusia itu
sendiri.

Peningkatan kualitas pendidikan dapat dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya


adalah dengan mengadakan pembaharuan kurikulum pendidikan nasional sesuai
dengan perkembangan jaman.

Pada saat ini pemerintah telah menerapkan kebijakan pelaksanaan kurikulum baru
yang disesuaikan dengan tuntutan jaman. Kebijakan itu ditandai dengan pelaksanaan
Kurikulum 2004 atau Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) secara nasional. Kurikulum
ini menjadi pedoman bagi guru dalam kegiatan pembelajaran untuk semua mata
pelajaran. Dalam Kurikulum 2004 ini terdapat standar kompetensi, kompetensi dasar,
indikator dan materi pokok untuk masing-masing mata pelajaran. Dalam pelaksanaan
kegiatan pembelajaran guru harus berpedoman pada kurikulum tersebut, sehingga
diharapkan siswa akan dapat mencapai standar kompetensi pada masing-masing mata
pelajaran, dan tujuan dari pembelajaran tersebut dapat tercapai.
Agar tercapai tujuan tersebut guru dituntut untuk kreatif dan inovatif dalam kegiatan
pembelajaran, baik dalam penggunaan media maupun dalam strategi dan pendekatan
pembelajaran itu sendiri.

Dengan strategi dan pendekatan pembelajaran yang tepat, guru akan dapat
menciptakan suasana belajar yang bermakna dan menyenangkan bagi siswa.

Belajar akan lebih bermakna dan menyenangkan bagi siswa bila siswa mengalami apa
yang dipelajarinya. Agar siswa dapat mengalami apa yang dipelajarinya, diperlukan
pendekatan yang tepat.

Pada saat ini telah dikembangkan suatu pendekatan dimana guru dituntut untuk dapat
mengkaitkan materi pembelajaran dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong
siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya
dalam kehidupan mereka. Pendekatan ini kita kenal dengan istilah pendekatan
kontekstual atau Contextual Teaching and Learning (CTL). Pendekatan kontekstual ini
dapat diterapkan dalam pembelajaran untuk semua mata pelajaran, termasuk mata
pelajaran Pendidikan Jasmani.

Pendidikan Jasmani pada dasarnya merupakan bagian integral dari sistem pendidikan
secara keseluruhaan bertujuan untuk mengembangkan aspek kesehatan, kebugaran
jasmani, ketrampilan berpikir kritis, stabilitas emosional, ketrampilan sosial, penalaran
dan tindakan moral melalui aktivitas jasmani dan olahraga.

Dalam proses pembelajaran Pendidikan Jasmani, guru diharapkan mengajarkan


berbagai ketrampilan gerak dasar, teknik dan strategi permainan dan olahraga,
internalisasi nilai-nilai (sportifitas, jujur, kerjasama, dan lain-lain) serta pembiasaan
hidup sehat. Dalam pelaksanaan pembelajaran guru dapat memberikan berbagai
pendekatan agar siswa termotivasi dan tertarik untuk mengikuti pembelajaran. Cara
pelaksanaan pembelajaran kegiatan dapat dilakukan dengan latihan, menirukan,
permainan, perlombaan, dan pertandingan.

B. Rumusan Masalah
Sesuai dengan latar belakang masalah tersebut diatas penulis ingin merumuskan
masalah sebagai berikut :

“ Apakah pendekatan bermain dengan Permainan Kepala Beranjau mampu


meningkatkan efektifitas pembelajaran teknik passing atas permainan bola voli pada
siswa.”

BAB II

PEMBAHASAN

Pendidikan jasmani merupakan proses pendidikan yang memanfaatkan aktivitas


jasmani yang direncanakan secara sistematik bertujuan untuk mengembangkan dan
meningkatkan individu secara organik, neuromuskuler, perceptual, kognitif, dan
emosional, dalam kerangka system pendidikan nasional. ( Depdiknas, 2003 )

Tujuan dan fungsi pendidikan jasmani antara lain adalah :

a. Mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggung jawab,


kerjasama, percaya diri, dan demokratis, melalui aktivitas jasmani

b. Mengembangkan ketrampilan gerak dan ketrampilan teknik serta


strategi berbagai permainan dan olahraga, aktivitas
pengembangan, senam, aktivitas ritmik, akuatik (aktivitas air) dan
pendidikan luar kelas (out door education)
Untuk dapat mencapai tujuan siswa dapat mengembangkan
ketrampilan gerak dan ketrampilan teknik, dalam proses
pembelajaran pendidikan jasmani, guru harus memilik dan
menerapkan berbagai strategi pembelajaran maupun pendekatan,
serta mampu menggunakan alat-alat pembelajaran yang tersedia,
maupun menciptakan atau memodifikasi bentuk-bentuk permainan
yang menarik siswa dalam mengikuti pembelajaran.

Dalam makalah ini akan dibahas satu bentuk permainan hasil dari modifikasi
penulis dalam pembelajaran pendidikan jasmani khususnya permainan bola voli
teknik passing atas.
Berdasarkan pengamatan penulis sebagai guru pendidikan jasmani, penguasaan
teknik dasar passing atas bagi siswa dirasakan agak susah, dikarenakan
biasanya siswa akan merasakan takut dalam melaksanakan latihan passing
atas. Apalagi apabila dalam pelaksanaannya guru langsung menggunakan bola
voli yang sebenarnya. Siswa akan merasakan takut cedera jari-jari tangannya.
Oleh karena itu penulis mencoba menggunakan bola hasil modifikasi siswa
maupun bola karet yang ringan, sehingga siswa tidak akan merasakan takut
dalam melakukan latihan passing atas.
Dalam pembelajaran ini, guru memanfaatkan alat-alat atau benda bekas berupa
ban bekas, bola yang dibuat dari sampah plastik, dan bola karet.

Dalam pelaksanaan pembelajaran teknik dasar passing atas ini digunakan satu bentuk
pendekatan bermain dengan permainan “Kepala Beranjau.”

Tujuan Permainan :
1. Melatih keberanian dalam melakukan passing atas
2. Melatih ketepatan passing atas
3. Melatih kerjasama tim
4. Melatih sportifitas

Alat yang digunakan :


1. Bola voli atau bola karet/plastik
2. Ban sepeda bekas/simpai
3. Bangku

Pelaksanaan permainan :
Siswa dibagi kedalam kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 5 orang.
Masing-masing kelompok harus menyediakan dua buah bangku, satu buah ban sepeda
bekas, dan satu buah bola voli atau bola karet.

Dua orang pemain bertugas memegangi ban sepeda bekas dengan cara dipegang
dengan dua tangan dan diangkat diatas kepala, dan berdiri diatas bangku dengan cara
berhadap-hadapan. Lingkaran ban sepeda/simpai menghadap keatas. Ban
sepeda/simpai ini berfungsi sebagai sasaran.

Satu orang melakukan gerakan pasing atas dengan cara berdiri menghadap sasaran
sejauh 2 meter. (Jarak dapat disesuaikan). Pemain berusaha mamasukan bola yang
dipasing kedalam ban sepeda/simpai yang dipegangi oleh temannya. Satu orang
bertugas mengambilkan bola untuk diberikan kepada teman yang melakukan passing
atas. Satu orang menjadi juri untuk kelompok lain, bertugas mengawasi agar kelompok
yang lain melakukan permainan dengan sportif, sekaligus mencatat hasil dari pasing
atas yang berhasil masuk kedalam sasaran ban sepeda/simpai.

Bola tidak boleh mengenai kepala dari dua orang yang memegangi ban sepeda/simpai
sebagai sasaran. Apabila bola mengenai kepala, maka permainan akan berhenti dan
kelompok tersebut dinyatakan gugur.

Permainan ini dilaksanakan selama 1 menit untuk setiap anggota regu secara
bergiliran. Regu yang telah gugur tidak diperkenankan untuk mengikuti permainan lagi.
Setiap bola yang berhasil masuk kedalam sasaran diberi nilai 1. Penentuan pemenang
adalah hasil nilai yang terbesar yang dicapai oleh kelompok tersebut.
Berdasarkan pengamatan penulis sebagai guru, dalam mengikuti pembelajaran passing
atas ini, siswa sangat antusias dan termotivasi untuk melakukan latihan passing atas
tanpa merasakan takut. Dengan permainan “Kepala Beranjau,” tanpa sadar siswa telah
melakukan latihan teknik dasar passing atas, dan akhirnya siswa dengan sendirinya
dapat menguasai penguasaan gerak dasar passing atas melalui pelaksanaan
permainan “Kepala Beranjau” ini.

BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari proses pembelajaran passing atas permainan bola voli yang telah dilaksanakan,
ternyata dapat diambil satu kesimpulan bahwa pembelajaran teknik passing atas
permainan bola voli efektif diajarkan dengan menggunakan pendekatan bermain,
khususnya menggunakan “Permainan Kepala Beranjau.”

Hal ini dapat dilihat dari rata-rata nilai siswa setelah dilaksanakan evaluasi pada akhir
pembelajaran. Hasil rata-rata nilai siwa diambil dari dua aspek penilaian yaitu nilai
proses serta nilai kinerja (unjuk kerja) siswa dalam melakukan teknik dasar passing
atas.

Rata-rata nilai dari hasil penilaian sebesar 80.60, nilai terendah sebesar 76, serta
ketuntasan 100 %, sehingga tidak ada siswa yang harus diremidial dalam pembelajaran
teknik dasar passing atas ini.

B. Saran

Berdasarkan hasil pembelajaran passing atas permainan bola voli dengan


menggunakan pendekatan bermain dengan menggunakan permainan Kepala Beranjau
yang telah dilaksanakan, maka disarankan :
1. Bagi pengajar mata pelajaran Pendidikan Jasmani dapat menerapkan pendekatan
kontekstual dalam proses pembelajaran yang dilaksanakan dan menggunakan
berbagai permainan, khususnya permainan Kepala Beranjau karena dapat
menjadikan proses pembelajaran menjadi menarik bagi siswa.
2. Bagi pengajar mata pelajaran Pendidikan Jasmani agar dapat menggunakan
segala fasilitas yang ada disekolah masing-masing, sehingga kendala
kekurangan sarana dalam pembelajaran tidak akan mengganggu proses
pembelajaran.
3. Agar dapat diadakan penelitian yang bertujuan untuk membandingkan hasil
pembelajaran pendidikan jasmani dengan pendekatan kontekstual dan
pembelajaran pendidikan jasmani yang menggunakan pendekatan yang lain.

DAFTAR PUSTAKA

Kleinmann, Theo & Kruber, Dieter. 1990. Bola Volley Pembinaan Teknik, Taktik dan
Kondisi Pengantar untuk Pelatih/Pendidik. Jakarta : PT. Gramedia

Nurhadi. 2002. Pendekatan Kontekstual (Contextual Teaching and Learning (CTL)).


Jakarta : Depdiknas

Nurhasan, 2001. Tes dan Pengukuran dalam Pendidikan Jasmani : Prinsip-prinsip dan
Penerapannya. Jakarta : Depdiknas

Roji. 2004. Pendidikan Jasmani untuk SMP Kelas VII. Jakarta : Erlangga

Suderajat, Hari. 2004. Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK)


Pembaharuan Pendidikan dalam Undang-undang Sisdiknas 2003. Bandung : CV Cipta
CekasGrafika

Suherman, Adang. 2001. Asesmen Balajar dalam Pendidikan Jasmani Evaluasi


Alternatif untuk Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama. Jakarta : Depdiknas

Syarifudin. 1998. Pokok-Pokok Pengembangan Program Pembelajaran Pendidikan


Jasmani. Jakarta : Depdikbud

Umaedi. 1999. Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah Sebuah Pendekatan


Baru Dalam Pengelolaan Sekolah untuk Peningkatan Mutu. Jakarta : Depdikbud
____________________ 2004. Kurikulum 2004 Pendidikan Jasmani. Jakarta :
MAKALAH BOLA VOLI

Posted on 27 Juni 2010 by arrozaqi

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Selama ini telah terjadi kecenderungan dalam memberikan makna mutu pendidikan yang hanya
di kaitkan dengan aspek kemampuan kognitif. Pandangan ini telah membawa akibat
terabaikannya aspek-aspek moral, akhlak, budi pekerti, seni, psikomotor, serta life skill. Dengan
di terbitkannya Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan akan
memberikan peluang untuk menyempurnakan kurikulum yang komprehensif dalam rangka
mencapai tujuan pendidikan nasional.

Pendidikan dasar bola voli merupakan media untuk mendorong pertumbuhan fisik,
perkembangan psikis, keterampilan motorik, pengetahuan dan penalaran, penghayatan nilai-nilai
(sikap-mental-emosional-sportivitas-spiritualsosial), serta pembiasaan pola hidup sehat yang
bermuara untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan kualitas fisik dan psikis yang
seimbang.

Melihat dari perkembangan Bola voli di dunia yang kian merebak selayak dan seyogya nya pula
kita sebagai generasi bangsa harus mengetahui beberapa olah raga yang sekarang menjadi salah
satu tumpuan Indonesia yaitu diantara sekian banyak olahraga yang diminati di Indonesia dan
Bola voli bahkan sudah mendemam ke seluruh plosok dan tidak ketinggalan di pedesaan. Untuk
itu kita harus menanamkan pada peserta didik kita mengenai Pentingnya ilmu Bola voli serta
sejarah singkat Bola Voli.

B. Tujuan
Mata Kuliah Pendidikan Jasmani, dan Kesehatan bertujuan agar peserta didik memiliki
kemampuan sebagai berikut : .
1. Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya pengembangan dan
pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola hidup sehat melalui berbagai aktivitas jasmani dan
olahraga yang terpilih.yaitu salah satunya Olahraga Bola voli
2. Meningkatkan pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang lebih baik.di bidang bola
voli. .
3. Meningkatkan kemampuan dan keterampilan gerak dasar dalam Bermain Bola voli
4. Meletakkan landasan karakter moral yang kuat melalui internalisasi nilai-nilai yang
terkandung di dalam pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan, Terutama di bidang Bola
voli. .
5. Mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggungjawab, kerjasama, percaya diri
dan demokratis dalam Beramain Bola voli. .
6. Mengembangkan keterampilan untuk menjaga keselamatan diri sendiri, orang lain dan
lingkungan.

C. Manfaat

Semoga makalah ini sangat bermanfaat bagi para pembaca sekalian dan dapat dipergunakan
sebagai bahan acuan dalam memberi pengajaran kepada para peserta didik sekaligus dapat
membangun Indonesia yang tangguh dibidang ke Olahragaan terutama dibidang olahraga Bola
voli

BAB2
PEMBAHASAN

A. SEJARAH BOLA VOLI

Sejarah Perkembangan Bola Voli di Indonesia

Indonesia mengenal permainan bola voli sejak tahun 1982 pada zaman penjajahan
Belanda.Guru-guru pendidikan jasmani didatangkan dari Negeri Belanda untuk mengembangkan
olahraga umumnya dan bola voli khususnya.Di samping guru-guru pendidikan jasmani, tentara
Belanda banyak andilnya dalam pengembangan permainan bola voli di Indonesia, terutama
dengan bermain di asrama-asrama, dilapangan terbuka dan mengadakan pertandingan antar
kompeni-kompeni Belandasendiri.

Permainan bola voli di Indonesia sangat pesat di seluruh lapisan mayarakat, sehingga timbul
klub-klub di kota besar di seluruh Indonesia. Dengan dasar itulah maka pada tanggal 22 januari
1955 PBVSI (persatuan bola voli seluruh indonesia) didirikan di Jakarta bersamaan dengan
kejuaraan nasional yang pertama.

PBVSI sejak itu aktif mengembangkan kegiatan-kegiatan baik ke dalm maupun ke luar negeri
sampai sekarang. Perkembangan permainan bola voli sangat menonjol saat menjelang Asian
Games IV 1962 dan Ganefo I 1963 di Jakarta, baik untuk pria maupun untukwanitanya.
Pertandingan bola voli masuk acara resmi dalam PON II 1951 di Jakarta dan POM I di
Yogyakarta tahun 1951. setelah tahun 1962 perkembangan bnola voli seperti jamur tumbuh di
musim hujan banyaknya klub-klub bola voli di seluruh pelosok tanah air.Hal ini terbukti pula
dengan data-data peserta pertandingan dalam kejuaran nasional. PON dan pesta-pesta olahraga
lain, di mana angka menunjukkan peningkatan jumlahnya. Boleh dikatakan sampai saat ini
permainan bola voli di Indonesia menduduki tempat ketiga setelah sepak bola dan bulu
tangkis.Untuk pertama kalinya dalam sejarah perbolavolian Indonesia, PBVSI telah dapat
mengirimkan tim bola voli yunior Indonesia ke kejuaraan Dunia di Athena Yunani yang
berlangsung dari tanggal 3-12 september 1989. tim bola voli yunior putra Indonesia ini dilatih
oleh Yano Hadian dengan dibantu oleh trainer Kanwar, serta pelatih dari Jepang Hideto
Nishioka, sedangkan pelatih fisik diserahkan kepada Engkos Kosasih dari bidang kepelatihan
PKON (pusat kesehatan olahraga nasional) KANTOR MENPORA. Dalam kejuaraan dunia bola
voli putra tersebut, sebagai juaranya adalah : .
1. UniSovyet
2. Jepang
3. Brazil
4. Bulagaria
5. Kuba
6. Yunani
7. Polandia

Sedangkan Indonesia sendiri baru dapat menduduki urutan ke 15.Dalam periode di bawah
pimpinan ketua Umum PBVSI Jendral (Pol) Drs. MochamadSanusi, perbolavolian
makinmeningkat baik dari jumlahnya perkumpulan yang ada maupun dari lancarnya system
kompetisi yang berlangsung,; sampai dengan kegiatan yang dilakukan baik di dalam maupun di
luar negeri.

B. SARANA PERMAINAN BOLA VOLI

1. Gambar lapangan bola voli

1. Ukuran lapangan bola voli

1. Panjang Lapangan : 18 m
2. Lebar Lapangan : 9 m
3. Lebar Garis : 5 cm

1. Net/ Jaring

1. Panjang Net : 9,5 m


2. Lebar Net : 1 m
3. Mata Jaring : 10 cm
4. Tinggi tiang Putera : 2,43 m
5. Tinggi tiang Puteri : 2,24 m
6. Antene rood line : 10 cm
7. Tinggi/panjang antene : 1,80 m
8. Garis tengah diameter : 1 cm
1. Bola

1. Keliling : 65-67 cm
2. Berat bola : 250-280 gram
3. Tekanan udara : 0,48-0,52 kg/cm
4. Jalur bola : 12-18 jalur

C. TEKNIK DASAR BOLA VOLI

1. A. Macam- macam dan Pelaksanaan Teknik Passing

1. Passing Bawah

Cara pelaksanaannya :

o Pemain melakukan sikap siap.

o Kedua tangan rapat dan dijulurkan lurus kedepan, kedua lengan membuat sudut 45º dengan
badan.

o Sikap tubuh semakin merendah dengan menurunkan sudut lutut dari 135º menjadi 45º.

o Tungkai mulai dijulurkan keatas agak kedepan, bola mengenai lengan bawah yang terjulur
lurus. Tungkai dijulurkan sampai berjingkat dan tangan tidak boleh melewati bahu.

o Kembali kepada sikap siap.

Macam-macam passing bawah :

1. Pass Bawah dua Tangan

2. Pass Bawah Satu Tangan

3. Pass Bawah Bergulir Kesamping

4. Pass Bawah Setengah Bergulir Kebelakang

5. Pass Bawah Meluncur Kedepan

1. Passing Atas

Cara pelaksanaannya :

Pada dasarnya pass atas adalah bola tangkap diatas, sentuhkan kekening dan lontarkan kembali
keatas, tetapi karena proses gerakan tersebut dilakukan dengan sangat cepat, maka bola terlihat
seperti dipantulkan.
o Pemain melakukan sikap siap.

o Badan dijulurkan keatas dengan meluruskan tungkai, bersamaan dengan menjulurkan kedua
tangan keatas, sikap jari seperti hendak merangkum bola.

o Tungkai ditekuk kembali sampai lutut membuat sudut 135º, posisi lengan ditekuk didepan
muka diatas kening dan bola disentuh oleh ujung jari² tangan.

o Tungkai dijulurkan kembali sampai berjingkat dan bola dilambungkan kedepan atas dengan
jari dan bantuan lengan yang digerakkan sampai lurus keatas.

o Kembali kepada sikap siap.

Macam-macam passing atas :

1. Pass Atas Normal

2. Pass Atas Setengah Bergulir Kebelakang

3. Pass Atas Bergulir Kesamping

4. Pass Atas Meloncat

1. B. Macam- macam dan Pelaksanaan Teknik Servis


1. 1. Underhand Service

Pemain berdiri menghadap net , kaki kiri didepan kaki kanan, lengan kiri dijulurkan kedepan dan
memegang bola (ini untuk pemain tangan kanan, bagi pemain tangan kiri sebaliknya).

Bola dilempar rendah keatas , berat badan bertumpu pada kaki sebelah belakang, lengan yang
bebas digerakkan kebelakang dan diayunkan kedepan dan memukul bola. Sementara berat badan
dipindahkan kekaki sebelah depan.

Bola dipukul dengan telapak tangan terbuka, pergelangan tangan kaku dan kuat. Gerakan
terakhir adalah memindahkan kaki yang dibelakang kedepan.

Macam-macam Underhand Service

a. Back Spin Underhand Serve : Bola berputar kebelakang.

b. Top Spin (Cutting) Underhand Serve: Bola berputar keatas.

c. Inside Spin Underhand Serve : Bola berputar kedalam.

d. Outside Spin Underhand Serve : Bola berputar keluar.


1. 2. Overhead Service

Pemain berdiri dengan kaki kiri berada lebih kedepan dan kedua lutut agak ditekuk Tangan kiri
dan kanan bersama-sama memegang bola, tangan kiri menyangga bola sedangkan yang kanan
memegang bagian atas bola.

Bola dilambungkan dengan tangan kiri keatas sampai ketinggian ± 1m diatas kepala didepan
bahu, dan telapak tangan kanan segera ditarik kebelakang atas kepala dengan telapak menghadap
kedepan, berat badan dipindahkan kekaki sebelah belakang.

Setelah tangan berada dibelakang atas kepala dan bola berada sejangkauan tangan pemukul,
maka bola segera dipukul dengan telapak tangan, lengan harus tetap lurus dan seluruh tubuh ikut
bergerak.

Bola dipukul dan diarahkan dengan gerakan pergelangan tangan, berat badan dipindahkan kekaki
sebelah depan. Gerakan lengan terus dilanjutkan sampai melewati paha yang lainnya.

Macam-macam Overhead Service

a. Top Spin Overhead Serve : Bola berputar keatas.

b. Inside Spin Overhead Serve : Bola berputar kedalam.

c. Outside Spin Overhead Serve : Bola berputar keluar.

d. Drive Overhead Serve : Bola berputar keatas.

1. 3. Floating Service

a. Frontal Floating Service : Bola mengapung kekiri & kekanan.

Bola dipegang setinggi kepala, lengan hampir lurus. Lengan yang memukul ada dalam posisi
lurus atau tertekuk sedikit, ditarik kebelakang sebelum melempar bola.

Bola dilempar rendah, bagian atas tubuh tidak bergerak, pergelangan tangan harus tetap kaku.
Bagian tengah bola dipukul dengan bagian bawah telapak tangan atau dengan tangan digenggam.
Bola dipukul disebelah depan tubuh pemain dan tidak ada gerakan lanjutan

b. Side Floating Service : Bola mengapung kearah vertical.

Pemain berdiri dengan kedua kaki menghadap sisi lapangan. Bola dipegang dengan lengan
menjulur kira² setinggi kepala. Lengan pemukul diayun kebelakang agak kesisi. Berat badan
ditempatkan dikaki belakang, dengan kedua lutut ditekuk sedikit.

Lengan diangkat dengan gerakan melingkar, bola dilempar rendah. Lengan dijulurkan dan
bagian tengah badan bola dipukul dengan tangan tergenggam, sewaktu bola itu melambung
tinggi didepan tubuh pemain. Bagian tubuh berputar sedemikian rupa sampai menghadap net,
berat badan dipindahkan kekaki sebelah depan.

Kontak dengan bola singkat sekali, lengan dan tangan yang digunakan memukul berhenti
sebentar sesudah mengadakan kontak dengan bola, kemudian gerakan diteruskan sedemikian
rupa sehingga lengan terayun kebawah melewati kaki yang satunya.

1. 4. Jump Service

Jump Serve merupakan salah satu senjata ampuh untuk mengacaukan serangan kombinasi lawan,
sebuah team memerlukan minimal 2 s/d 3 orang jump server yang dapat mengacaukan irama
permainan lawan.

Keuntungan menggunakan jump serve adalah :

o Dapat menjatuhkan mental lawan

o Mempersulit lawan untuk membangun serangan

o Memudahkan blocker untuk melakukan bendungan

o Memudahkan kerja defender

Teknik Jump Serve :

o Awalan ±4 langkah, hal ini untuk mendapatkan power yang cukup.

o Lompat pada langkah ke 4 diluar garis belakang dan jatuh didalam lapangan.

o Lemparan tidak dari belakang tetapi dari samping badan agar dapat terlihat dan mudah
mengontrol putaran bola kedepan.

o Ayunan tangan sama seperti melakukan Spike Bola Tinggi (Open Spike).

o Step ketiga baru bola dilempar keatas, setelah melakukan step sekali lagi, server meloncat
dan memukul bola.

o Gerakan harus harmonis dan berkesinambungan dan konsisten seperti gerakan spike, tidak
terpatah-patah.

1. C. Macam- macam dan Pelaksanaan Teknik Smash

Proses melakukan smash dapat dibagi menjadi : Awalan, Tolakan, Meloncat, Memukul Bola dan
Mendarat.

o Awalan
Berdiri dengan salah satu kaki dibelakang sesuai dengan kebiasaan individu (tergantung smasher
normal atau smasher kidal). Langkahkan kaki satu langkah kedepan (pemain yang baik, dapat
mengambil ancang² sebanyak 2 sampai 4 langkah), kedua lengan mulai bergerak kebelakang,
berat badan berangsur² merendah untuk membantu tolakan.

o Tolakan

Langkahkan kaki selanjutnya, hingga kedua telapak kaki hampir sejajar dan salah satu kaki agak
kedepan sedikit untuk mengerem gerak kedepan dan sebagai persiapan meloncat kearah vertical.
Ayunkan kedua lengan kebelakang atas sebatas kemampuan, kaki ditekuk sehingga lutut
membuat sudut ±110º, badan siap untuk meloncat dengan berat badan lebih banyak bertumpu
pada kaki yang didepan.

o Meloncat

Mulailah meloncat dengan tumit & jari kaki menghentak lantai dan mengayunkan kedua lengan
kedepan atas saat kedua kaki mendorong naik keatas. Telapak kaki, pergelangan tangan, pinggul
dan batang tubuh digerakkan serasi merupakan rangkaian gerak yang sempurna. Gerakan
eksplosif dan loncatan vertikal.

o Memukul Bola

Jarak bola didepan atas sejangkauan lengan pemukul, segera lecutkan lengan kebelakang kepala
dan dengan cepat lecutkan kedepan sejangkauan lengan terpanjang dan tertinggi terhadap bola.
Pukul bola secepat dan setinggi mungkin, perkenaan bola dengan telapak tangan tepat diatas
tengah bola bagian atas. Pergelangan tangan aktif menghentak kedepan dengan telapak tangan &
jari menutup bola. Setelah perkenaan bola lengan pemukul membuat gerakan lanjutan kearah
garis tengah badan dengan diikuti gerak tubuh membungkuk. Gerak lecutan lengan, telapak
tangan, badan, tangan yang tidak memukul dan kaki harus harmonis dan eksplosif untuk menjaga
keseimbangan saat berada diudara. Pukulan yang benar akan menghasilkan bola keras & cepat
turun kelantai.

o Mendarat

Mendarat dengan kedua kaki mengeper. Lutut lentur saat mendarat untuk meredam perkenaan
kaki dengan lantai, mendarat dengan jari² kaki (telapak kaki bagian depan) dan sikap badan
condong kedepan. Usahakan tempat mendarat kedua kaki hampir sama dengan tempat saat
meloncat.

Macam-macam Smash.

1. Open

Pemukul melakukan gerak awalan setelah bola lepas dari tangan pengumpan, bola dipukul
dipuncak loncatan dan jangkauan lengan yang tertinggi.
2. Semi

Setelah bola lepas dipasing kearah pengumpan, pemukul harus mulai bergerak perlahan kedepan
dengan langkah tetap menuju kearah pengumpan. Begitu pengumpan menyajikan bola dengan
ketinggian 1m ditepi atas net maka secepatnya pemukul meloncat keatas dan memukul bola.
Disini kecepatan gerak harus lebih cepat dari pada smash dengan bola Open

3. Quick

Begitu melihat bola pasing ke pengumpan, maka pemukul melakukan awalan secepat mungkin,
dengan langkah yang panjang. Timing meloncat sebelum bola diumpan dengan jarak satu
jangkauan lengan pemukul dengan bola yang akan diumpan. Pemukul melayang dengan tangan
siap memukul, pengumpan menyajikan bola tepat didepan tangan pemukul. Lakukan pukulan
dengan secepat²nya, gerakan pergelangan tangan yang cepat sangat baik hasilnya. Loncatan
smasher vertikal, jagalah keseimbangan badan pada saat melayang.

4. Straight

Smasher sebelum melakukan gerakan awalan, terlebih dahulu bergerak kearah luar lapangan
mendekati tiang net, smasher melakukan awalan bergerak arah paralel dengan jaring. Begitu
bola sampai dibatas tepi jaring dengan ketinggian optimal bola, segeralah melompat dan
langsung memukul secepatnya. Proses menjalankan teknik ini lebih cepat dibandingkan smash
dengan bola semi.

5. Drive

Smash ini biasanya digunakan oleh pemain untuk bola jauh dari net, saat meloncat smasher agak
dekat dibawah bola, berbeda dengan saat meloncat pada smash normal. Bola yang akan di smash
terletak diatas kanan bahu lengan pemukul. Gerak lecutan tangan dari depan atas badan
diputarkan kearah yang berlawanan dengan arah jarum jam, telapak tangan membentuk
cekungan seperti sendok. Cambukan keras, perkenaan bola dibagian belakang kearah bagian
muka dengan telapak tangan, aktifkan gerakan pergelangan tangan . Gerakan cambukan harus
dibantu oleh otot² perut, samping dan bahu. Akibat cambukan kurve jalan bola akan panjang dan
putaran bola menjauhi net, bola bergerak dengan cepat dan tajam.

6. Dummy

Pemain melakukan gerakan sama dengan pada waktu hendak melakukan smash, tetapi pada
waktu kontak dengan bola, bola tidak dipukul melainkan disentuh saja dengan jari tangan.
Lengan pemukul tetap bergerak dan dengan gerakan jari pemukul mengarahkan bola ketempat
yang tidak terjaga ditempat lawan. Bola dapat dilambungkan pendek atau panjang tergantung
pada situasi.

7. Bola 3 meter
Smash ini adalah serangan yang dilakukan dari belakang garis serang, pemukul yang berfungsi
sebagai pemain belakang pada saat tolakan tidak boleh menginjak atau melewati garis serang,
tetapi pada saat mendarat boleh saja jatuh didalam garis serang.

8. Kijang

Biasanya umpan bola back, pemukul melakukan langkah panjang dan naik dengan tolakan
loncatan menggunakan satu kaki, pemukul tangan kanan menolak dengan kaki kiri.

9. Double Step

Smash dengan menggunakan gerak tipu, disini pemukul melakukan dua kali gerakan untuk
melakukan tolakan meloncat. Tolakan pertama hanya berupa tipuan untuk mengecoh block, baru
pada tolakan kedua pemukul meloncat dan melakukan serangan.

10. Step L

Smash ini hampir sama dengan smash normal, tetapi gerakan awalan berbeda. Pemukul
melangkah kedepan, kemudian melakukan langkah kesamping sebelum tolakan, baru kemudian
melompat naik untuk melakukan serangan.

BAB 3

PENUTUP

A.KESIMPULAN
Dari beberapa uraian dan penjelasan yang telah dikemukakan di atas maka dapatlah penulis
mengambil kesimpulan bahwa dengan mata pelajaran pendidikan jasmani dan kesehatan ini,
peserta didik mampu mempraktikkan teknik-teknik dasar dalam olahraga dengan baik serta nilai
kerjasama, toleransi, percaya diri, kejujuran, keberanian, menghargai lawan, kerja keras, dan
menerima kekalahan serta dapat mengaplikasikan cara hidup yang sehat dan bersih.

B.SARAN-SARAN
Kami sebagai penyusun makalah ini, sangat mengharap atas segala saran – saran dan kritikan
bagi para pembaca yang kami hormati guna untuk membangun pada masa yang akan datang
untuk menjadi yang lebih baik dalam membenarkan alur-alur yang semestinya kurang
memuaskan bagi tugas yang kami laksanakan.

You might also like