You are on page 1of 5

Biosintesis

Karena irama laju asupan karbohidrat yang cukup tinggi bagi


makhluk hidup, maka asupan tersebut harus segera diolah
oleh tubuh, menjadi energi maupun disimpan
sebagai glikogen. Asupan yang baik terjadi pada saat energi
yang terkandung dalam karbohidrat setara dengan energi
yang diperlukan oleh tubuh, dan sangat sulit untuk
menggapai keseimbangan ini. Ketika asupan karbohidrat
menjadi berlebih, maka kelebihan itu akan diubah menjadi
lemak. Metabolisme yang terjadi dimulai dari:

 Asupan karbohidrat, antara lain


berupa sakarida, fruktosa, galaktosa pada saluran
pencernaan diserap masuk ke dalam sirkulasi darah
menjadi glukosa/gula darah.
Konsentrasi glukosa pada plasma darah diatur oleh
tiga hormon, yaitu glukagon, insulin dan adrenalin.
 Insulin akan menaikkan laju sirkulasi glukosa ke seluruh
jaringan tubuh. Pada jaringan adiposa, adiposit akan
mengubah glukosa menjadiglukosa 6-fosfat dan gliserol
fosfat, masing-masing dengan bantuan satu molekul ATP.
 Jaringan adiposit ini yang sering dikonsumsi kita
sebagai lemak.
 Glukosa 6-fosfat kemudian dikonversi oleh hati dan
jaringan otot menjadi glikogen. Proses ini dikenal
sebagai glikogenesis, dalam kewenangan insulin.
 Pada saat rasio glukosa dalam plasma darah turun,
hormon glukagon dan adrenalin akan dikeluarkan untuk
memulai prosesglikogenolisis yang mengubah kembali
glikogen menjadi glukosa.

 Ketika tubuh memerlukan energi, glukosa akan


dikonversi melalui proses glikolisis untuk menjadi asam
piruvat dan adenosin trifosfat.
 Asam piruvat kemudian dikonversi menjadi asetil-KoA,
kemudian menjadi asam sitrat dan masuk ke dalam siklus
asam sitrat.
 Pada saat otot berkontraksi, asam piruvat tidak
dikonversi menjadi asetil-KoA, melainkan menjadi asam
laktat. Setelah otot beristirahat,
proses glukoneogenesis akan berlangsung guna
mengkonversi asam laktat kembali menjadi asam
piruvat.
Sementara itu:

 lemak yang terkandung di dalam bahan makanan juga


dicerna dengan asam empedu menjadi misel.
 Misel akan diproses oleh enzim lipase yang
disekresi pankreas menjadi asam lemak, gliserol,
kemudian masuk melewati celah membran intestin.
 Setelah melewati dinding usus, asam lemak dan gliserol
ditangkap oleh kilomikron dan disimpan di dalam vesikel.
Pada vesikel ini terjadi reaksi esterifikasi dan konversi
menjadi lipoprotein. Kelebihan lemak darah, akan disimpan
di dalam jaringan adiposa, sementara yang lain akan
terkonversi menjadi trigliserida, HDL dan LDL. Lemak
darah adalah sebuah istilah ambiguitas yang merujuk pada
trigliserida sebagai lemak hasil proses pencernaan, sama
seperti penggunaan istilah gula darah walaupun:
 trigliserida terjadi karena proses ester di dalam
vesikel kilomikron
 lemak yang dihasilkan oleh proses pencernaan
adalah berbagai macam asam lemak dan gliserol.

 Ketika tubuh memerlukan energi, baik trigliserida, HDL


dan LDL akan diurai dalam sitoplasma melalui
proses dehidrogenasi kembali menjadi gliserol dan asam
lemak. Reaksi yang terjadi mirip seperti reaksi redoks atau
reaksi Brønsted–Lowry; asam + basa --> garam + air; dan
kebalikannya garam + air --> asam + basa
 Proses ini terjadi di dalam hati dan disebut lipolisis.
Sejumlah hormon yang antagonis dengan insulin
disekresi pada proses ini menuju ke dalam hati, antara
lain:
 Glukagon, sekresi dari kelenjar pankreas
 ACTH, GH, sekresi dari kelenjar hipofisis
 Adrenalin, sekresi dari kelenjar adrenal
 TH, sekresi dari kelenjar tiroid
 Lemak di dalam darah yang berlebih akan disimpan
di dalam jaringan adiposa.
 Lebih lanjut gliserol dikonversi menjadi dihidroksiaketon,
kemudian menjadi dihidroksiaketon fosfat dan masuk ke
dalam proses glikolisis.
 Sedangkan asam lemak akan dikonversi di
dalam mitokondria dengan proses oksidasi, dengan
bantuan asetil-KoA menjadi adenosin
trifosfat, karbondioksida dan air.
Kejadian ini melibatkan sintesis asam lemak dari asetil-
KoA dan esterifikasi asam lemak pada saat pembuatan
triasilgliserol, suatu proses yang
disebut lipogenesis atau sintesis asam lemak.[19] Asam lemak
dibuat oleh sintasa asam lemak yang mempolimerisasi dan
kemudian mereduksi satuan-satuan asetil-KoA. Rantai asil
pada asam lemak diperluas oleh suatu daur reaksi yang
menambahkan gugus asetil, mereduksinya menjadi
alkohol, mendehidrasinya menjadi gugus alkena dan
kemudian mereduksinya kembali menjadi gugus alkana.
Enzim-enzim biosintesis asam lemak dibagi ke dalam dua
gugus, di dalam hewan dan fungi, semua reaksi sintasa asam
lemak ini ditangani oleh protein tunggal multifungsi,
[20]
 sedangkan di dalam tumbuhan, plastid dan bakteri
memisahkan kinerja enzim tiap-tiap langkah di dalam
lintasannya.[21][22] Asam lemak dapat diubah menjadi
triasilgliserol yang terbungkus di dalam lipoprotein dan
disekresi dari hati.
Sintesis asam lemak tak jenuh melibatkan reaksi desaturasa,
di mana ikatan ganda diintroduksi ke dalam rantai asil lemak.
Misalnya, pada manusia, desaturasi asam
stearat oleh stearoil-KoA desaturasa-1 menghasilkan asam
oleat. Asam lemak tak jenuh ganda-dua (asam linoleat) juga
asam lemak tak jenuh ganda-tiga (asam linolenat) tidak dapat
disintesis di dalam jaringan mamalia, dan oleh karena
itu asam lemak esensial dan harus diperoleh dari makanan.
[23]

Sintesis triasilgliserol terjadi di dalam retikulum


endoplasma oleh lintasan metabolisme di mana gugus asil di
dalam asil lemak-KoA dipindahkan ke gugus hidroksil dari
gliserol-3-fosfat dan diasilgliserol.[24]
Terpena dan terpenoid, termasuk karotenoid, dibuat oleh
perakitan dan modifikasi satuan-satuan isoprena yang
disumbangkan dari prekursor reaktif isopentenil
pirofosfat dan dimetilalil pirofosfat.[25] Prekursor ini dapat
dibuat dengan cara yang berbeda-beda. Pada hewan
danarchaea, lintasan mevalonat menghasilkan senyawa ini
dari asetil-KoA,[26] sedangkan pada tumbuhan dan
bakteri lintasan non-mevalonatmenggunakan piruvat
dan gliseraldehida 3-fosfat sebagai substratnya.[25][27] Satu
reaksi penting yang menggunakan donor isoprena aktif ini
adalah biosintesis steroid. Di sini, satuan-satuan isoprena
digabungkan untuk membuat skualena dan kemudian dilipat
dan dibentuk menjadi sehimpunan cincin untuk
membuat lanosterol.[28] Lanosterol kemudian dapat diubah
menjadi steroid, seperti kolesterol dan ergosterol.[28][29]
[sunting]Degradasi
Oksidasi beta adalah proses metabolisme di mana asam
lemak dipecah di dalam mitokondria dan/atau di
dalam peroksisoma untuk menghasilkan asetil-KoA.
Sebagian besar, asam lemak dioksidasi oleh suatu
mekanisme yang sama, tetapi tidak serupa dengan,
kebalikan proses sintesis asam lemak. Yaitu, pecahan
berkarbon dua dihilangkan berturut-turut dari ujung karboksil
dari asam itu setelah langkah-langkah dehidrogenasi, hidrasi,
dan oksidasi untuk membentuk asam keto-beta, yang
dipecah dengan tiolisis. Asetil-KoA kemudian diubah
menjadi Adenosina trifosfat, CO2, dan H2O
menggunakan daur asam sitrat dan rantai pengangkutan
elektron. Energi yang diperoleh dari oksidasi sempurna asam
lemak palmitat adalah 106 ATP.[30] Asam lemak rantai-ganjil
dan tak jenuh memerlukan langkah enzimatik tambahan
untuk degradasi.

You might also like