Professional Documents
Culture Documents
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah PROMOSI KESEHATAN
DI SUSUN OLEH :
BAHSUL FARISI
IIA
09-008
KATA PENGANTAR
1
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena atas kehendak-Nyalah
makalah ini dapat terselesaikan. Makalah ini di buat untuk memenuhi tugas dalam mata kuliah
“PROMOSI KESEHATAN”. Adapun tujuan penulis dalam penulisan makalah ini adalah
BAHAYA PENYALAHGUNAAN NARKOBA. Dalam penyelesaian makalah ini, penulisan
banyak mengalami kesulitan, terutama disebabkan oleh kurangnya ilmu pengetahuan. Namun,
berkat bimbingan dari berbagai pihak akhirnya makalah ini dapat diselesaikan, walaupun masih
banyak kekurangannya.
Semoga dengan makalah ini kita dapat menambah ilmu pengetahuan serta wawasan tentang
BAHAYA PENYALAHGUNAAN NARKOBA. Sehingga kita semua dapat terhindar dari
penyakit berbahaya tersebut. Akhirnya kepada Allah jualah penulis mohon taufik hidayah,
semoga usaha kami ini mendapat manfaat yang baik. Serta mendapat ridho dari Allah SWT.
Amin ya rabbal alamin.
penulis
DAFTAR ISI
2
KATA PENGANTAR .........................................................................................
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................
2. Tujuan .......................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................
1. Pengertian .................................................................................................
2. Hal-hal negatif yang terdapat dalam NARKOBA ................................
3. Ciri-ciri pengguna NARKOBA……………………………………………...
4. Alasan orang memakai/menggunakan NARKOBA…………………..
BAB V PENUTUP.................................................................................................
1. Kesimpulan ...............................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................
BAB I
3
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Masalah penyalahgunaan Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif lainya (NAPZA) atau
istilah
yang populer dikenal masyarakat sebagai NARKOBA (Narkotika dan Bahan/ Obat
multisektor, dan peran serta masyarakat secara aktif yang dilaksanakan secara
golongan Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya (NAPZA) masih bermanfaat bagi
pengobatan, namun bila disalahgunakan atau digunakan tidak menurut indikasi medis atau
standar pengobatan terlebih lagi bila disertai peredaran dijalur ilegal, akan berakibat sangat
merugikan bagi individu maupun masyarakat luas khususnya generasi muda. Maraknya
penyalahgunaan NAPZA tidak hanya dikota-kota besar saja, tapi sudah sampai ke kota-kota
kecil diseluruh wilayah Republik Indonesia, mulai dari tingkat sosial ekonomi menengah
bawah sampai tingkat sosial ekonomi atas. Dari data yang ada, penyalahgunaan NAPZA
paling banyak berumur antara 15–24 tahun. Tampaknya generasi muda adalah sasaran
strategis perdagangan gelap NAPZA. Oleh karena itu kita semua perlu mewaspadai bahaya
NAPZA.
BAB II
4
PEMBAHASAN
1. NARKOTIKA
“Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik
sintetis maupun semi sintetis. Zat tersebut menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran,
menghilangkan rasa, mengurangi hingga menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan
ketergantungan (adiktif)."
--UU No. 22 Tahun 1997—
"Narkotika merupakan suatu zat yang apabila dimasukkan ke dalam tubuh akan
memengaruhi fungsi fisik dan/atau psikologi (kecuali makanan, air, atau oksigen)."
Macam-macam narkotika
Narkotika banyak sekali macamnya, ada yang berbentuk cair, padat, serbuk, daun-daun,
dan lain sebagainya. Di bawah ini diuraikan sedikit mengenai macam-macam narkotika, yaitu:
1. Opioid
Bahan opioid adalah saripati bunga opium. Zat yang termasuk kelompok opioid antara
lain:
o Heroin, disebut juga diamorfin (INN) bisa ditemukan dalam bentuk pil, serbuk,
dan cairan.
o Codein, biasanya dijual dalam bentuk pil atau cairan bening
o Comerol, sama dengan codein biasanya dijual dalam bentuk pil atau cairan bening
o Putaw
2. Kokain
Kokain merupakan alkaloid yang berasal dari tanaman Erythroxylon coca. Jenis
tanamannya berbentuk belukar. Zat ini berasal dari Peru dan Bolivia.
Ganja merupakan tumbuhan penghasil serat. Akan tetapi, tumbuhan ini lebih dikenal
karena kandungan narkotikanya, yaitu tetrahidrokanabinol (THC). Semua bagian tanaman
ganja mengandung kanaboid psikoaktif.
Adapun zat lain yang memiliki dampak yang sama bahayanya dengan narkotika jika
disalahgunakan, yaitu psikotropika. Jenis-jenis yang termasuk zat ini antara lain:
5
Ectasy (ineks),
o
Shabu-shabu (methamphetamine), dan
o
Benzodiazepin (Pil Nipam, BK, dan Magadon).
o
2. PSIKOTROPIKA
Psikotropika adalah obat kimia yang dapat bekerja pada sistem saraf pusat yang dapat
mengubah fungsi otak seperti mempengaruhi suasana hati, kesadaran, persepsi, atau prilaku
seseorang, dan efek ini bersifat sementara.
Penggunaan jenis Psikotropika dapat dibagi menjadi beberapa kelompok bagian
yaitu sebagai obat :
• Hallucinogens
• Antipsychotics
• Depressants
• Stimulants
Mariyuana atau ganja bisa digunakan untuk bahan obat-obatan yang dapat membantu
beberapa pasien misalnya yang mengidap penyakit AIDS atau Cancer, karena menurut penelitian
Mariyuana dapat mengontrol mual , meningkatkan nafsu makan, mengurangi rasa sakit, serta
bermanfaat bagi yang memiliki masalah kejiwaan, namun kadang masyarakat umum
menganggap Mariyuana atau ganja sebagai obat illegal dan hanya digunakan oleh segilitir orang
dengan kepentingan tertentu atau seorang pecandu dan tidak ada hubungan dengan resep
pengobatan.
Jenis Psikotropika lain yang digunakan sebagai Depressant (sebagai pembawa
relaksasi) yaitu Alkohol, zat ini bisa merusak suasana hati, apakah itu gembira atau depresi, zat
ini dapat menggangu pikiran kita atau membuat keputusan yang tidak rasional.
Psikotropika lain yang dapat merubah mood atau perasaan seseorang adalah :
• Antidepressants, seperti Prozac, Zoloft dapat membantu mengurangi depresi atau
kegelisahan.
• Antipsychotics, zat ini tergolong Stimulant, zat ini bisa membantu orang yang
menderita penyakit skizofrenia atau kejiwaan akibat ada gangguan pada sel otak.
• Mood Stabilizers, zat ini tergolong Stimulant, zat ini bisa membantu orang yang
memiliki penyakit bipolar ( kejiwaan).
• Tranquilizers , zat ini tergolong Depressant mungkin akan lebih efektif bagi yang
memiliki kegelisahaan berlebih.
Beberapa zat atau bahan Psikotropika dapat mendorong seseorang menjadi ketagihan
atau kecanduan, baik itu jenis Stimulant dan Depressant, misalnya seperti Morfin yang tergolong
Depressant, nah dalam dunia pengobatan digunakan sebagai peringan rasa sakit, Morfin adalah
zat adiktif yang berasal dari opium dan campuran heroin juga. Jika tubuh telah disuntikan oleh
Morfin maka si pasien akan berhalusinasi, dan apabila dimasukan dalam dosis tinggi serta dalam
periode lama, maka akan mengakibatkan ketagihan atau kecanduan.
Obat Psikotropika tidak hanya digunakan untuk pengobatan orang dewasa saja,
penggunaan untuk anak-anak pun ada, namun biasanya Ritalin, perlu diingat bahwa Ritalin
ini memiliki dampak atau efek yang berbahaya bagi tubuh anak diantaranya :
Penggunaan obat Psikotropika khusus untuk pengobatan harus sesuai dengan resep dari
dokter atau sesuai aturan, karena jika tanpa saran atau resep dokter akan berbahaya efeknya bagi
tubuh kita.
3. ZAT ADIKTIF
6
Zat Adiktif merupakan zat atau bahan kimia yang bisa membanjiri sel saraf di otak
khususnya "Reward Circuit"atau jalur kesenangan dengan dopamine, yaitu zat kimia yang
mengatur sifat senang, perhatian, kesadaran dan fungsi lainnya.
Zat Adiktif bisa legal atau illegal, nah yang tergolong legal :
• Caffeine, contohnya : kopi, teh, soda, dan minuman untuk olahraga, dan kopi yang
memiliki kira-kira 2 kali lebih banyak kafein diantara lainnya, nah jika berlebih maka
akan menyebabkan kesulitan tidur, peningkatan denyut jantung, sakit kepala , gelisah dan
mual.
• Nikotin , contohnya : rokok, cerutu, potongan nikotin , kopi dan nikotin merupakan
stimulant, yang meningkatkan dopamine dan adrenaline. Adrenalin berlebih akan
meningkatkan denyut jantung dan tekanan darah, dan mengarah ke tingginya gula darah.
• Alkohol, contohnya : Wine ( anggur), bir, ( beer), Liquor) alcohol adalah jenis yang
termasuk Depressant yang mempengaruhi sistem saraf yang mengarah pada relaksasi,
kantuk, koma, dan kematian.
• Inhalants, contohnya : erosol, solvents ( bahan untuk pembersih), gas nitrat, produk ini
mulai dari cat thinner, hair spray ke tangki propane, inhalasi yang tinggi sama dengan
alcohol, bahkan 1 kali penggunaan inhalasi dapat membunuh atau menyebabkan gagal
jantung.
Beberapa Zat Adiktif yang khusus tersedia atau digabung dengan resep obat :
• Amphetamine, contohnya speed, crystal meth, merupakan tergolong stimulant yang
meningkatkan kewaspadaan dan konsentrasi, tujuannya untuk pengobatan, namun banyak
oknum yang mensalahgunakan dalam dosis berlebih untuk pecandu.
• Sedative-hypnotic, atau obat-obat hipotik, contohnya Benzodiazepines Xanax, Valium,
barbiturates, Seconol, phenobarbital. Benzodiazepines juga tergolong Depressants
karena dapat menurunkan aktivitas otak. Ini merupakan resep obat untuk insomnia,
gelisah, dan serangan gejala bipolar dan depresi. Bahkan sebagian keci dari obat tidur,
digunakan untuk obat mati rasa, bisa menyebabkan koma, gejala pernapasan atau
kematian.
• Opioids, contohnya: Heroin, morfin, oxycodone, kodein dan obat bius lainnya, nah bahan
campuran obat ini untuk penghilang rasa sakit, dan berbahaya bila disalahgunakan,
karena akan menyebabkan kecanduan dan rusaknya otak dan tubuh kita.
• Phencyclidine ( PCP), contohnya : Angel dust, ketamin , zat ini menyebabkan mati rasa,
dan penggunaan hanya untuk hewan, pemakai zat ini bisa mengubah sifat seseorang
menjadi keras, pemarah, bunuh diri dan kontraksi otot dan retak tulang.
7
1. Sugesti
2. Toleransi
Toleransi adalah peningkatan jumlah zat untuk memperoleh efek yang diharapkan. Gejala
putus asa dan toleransi merupakan tanda ketergantungan fisik.
Tubuh menyesuaikan diri terhadap obat yang dipakai secara terus menerus dan
menyebabkan timbulnya toleransi.
Merupakan suatu keinginan untuk terus meminum suatu obat untuk menimbulkan
rasa senang atau untuk mengurangi ketegangan dan menghindari ketidaknyamanan.
a. Fisik
b. Emosi
c. Perilaku
8
• Selalu kehabisan uang.
• Sering batuk-batuk dan pilek berkepanjangan, biasanya terjadi pada saat gejala "putus zat".
• Sering berbohong dan ingkar janji dengan berbagai macam alasan.
• Sering bertemu dengan orang yang tidak dikenal keluarga, pergi tanpa pamit dan pulang
lewat tengah malam.
• Sering mengalami mimpi buruk.
• Sering menguap.
• Cenderung menarik diri dari acara keluarga dan lebih senang mengurung dikamar.
• Sikapnya cenderung jadi manipulatif dan tiba-tiba tampak manis bila ada maunya, seperti
saat membutuhkan uang untuk beli obat.
• Suka mencuri uang di rumah, sekolah ataupun tempat pekerjaan dan menggadaikan
barang-barang berharga di rumah. Begitupun dengan barang-barang berharga miliknya,
banyak yang hilang.
• Takut air, jika terkena akan terasa sakit, karena itu mereka jadi malas mandi.
• Waktunya di rumah kerapkali dihabiskan di kamar tidur, kloset, gudang, ruang yang gelap,
kamar mandi, atau tempat-tempat sepi lainnya.
• Menghindar dari tanggung jawab yang sesuai, malas menyelesaikan tugas rutin dirumah
5. Ikut-Ikutan
Orang yang sudah menjadi korban narkoba mungkin akan berusaha mengajak orang lain
yang belum terkontaminasi narkoba agar orang lain ikut bersama merasakan penderitaan yang
dirasakannya. Pengedar dan pemakai mungkin akan membagi-bagi gratis obat terlarang sebagai
perkenalan dan akan meminta bayaran setelah korban ketagihan. Orang yang melihat orang lain
asyik pakai zat terlarang bisa jadi akan mencoba mengikuti gaya pemakai tersebut termasuk
menyalah gunakan tempat umum.
9
6. Menyelesaikan Dan Melupakan Masalah / Beban Stres
Orang yang dirudung banyak masalah dan ingin lari dari masalah dapat terjerumus dalam
pangkuan narkotika, narkoba atau zat adiktif agar dapat tidur nyenyak, mabok, atau jadi gembira
ria.
7. Menonjolkan Sisi Berontak / Pemberontakan / Kekuasaan / Kehebatan
Seseorang yang bandel, nakal atau jahat umumnya ingin dilihat oleh orang lain sebagai
sosok yang ditakuti agar segala keinginannya dapat terpenuhi. Dengan zat terlarang akan
membantu membentuk sikap serta perilaku yang tidak umum dan bersifat memberontak dari
tatanan yang sudah ada. Pemakai yang ingin dianggap hebat oleh kawan-kawannya pun dapat
terjerembab pada zat terlarang.
Para peneliti telah menemukan semacam korelasi antara penyalahgunaan narkoba (dalam
berbagai frekuensi penggunaan) dengan kerusakan fungsi jantung, mulai dari detak
jantung yang abnormal sampai dengan serangan jantung. Penyuntikan zat-zat
psikotropika juga dapat menyebabkan kolapsnya saluran vena, serta resiko masuknya
bakteri lewat pembuluh darah dan klep jantung. Beberapa jenis narkoba yang dapat
merusak kinerja sistem jantung antara lain kokain, heroin, inhalan, ketamin, LSD,
mariyuana, MDMA, methamphetamin, nikotin, PCP, dan steroid.
10
• Penyakit Gangguan Pernapasan
Dari efek merugikan yang ditimbulkannya, beberapa kasus penyalahgunaan narkoba juga
diketahui dapat menyebabkan mual dan muntah beberapa saat setelah dikonsumsi.
Penggunaan kokain juga dapat mengakibatkan nyeri pada lambung.
Penggunaan steroid pada masa kecil dan masa remaja, menghasilkan hormon seksual
melebihi tingkat sewajarnya, dan mengakibatkan pertumbuhan tulang terhenti lebih cepat
dibanding saat normal. Sehingga tinggi badan tidak maksimal, bahkan cenderung pendek.
Beberapa jenis narkoba juga dapat mengakibatkan kejang otot yang hebat, bahkan bisa
berlanjut pada kelumpuhan otot.
Beberapa jenis narkoba juga dapat memicu kerusakan ginjal, bahkan menyebabkan gagal
ginjal, baik secara langsung maupun tak langsung akibat kenaikan temperatur tubuh pada
tingkat membahayakan sampai pada terhentinya kinerja otot tubuh.
• Penyakit Neurologis
Penyalahgunaan narkoba yang sudah sampai pada level kronis dapat mengakibatkan
perubahan jangka panjang dalam sel-sel otak, yang mendorong terjadinya paranoia,
depresi, agresi, dan halusinasi.
• Penyakit Kanker
Merokok nikotin adalah penyebab kanker yang paling mungkin dicegah di Amerika
Serikat. Aktifitas merokok nikotin ini biasa dihubungkan dengan penyakit kanker mulut,
leher, lambung, dan paru-paru. Merokok mariyuana juga bisa mengakibatkan masuknya
bakteri karsinogen ke dalam paru-paru, hingga merubah fungsi paru-paru di tahap pra-
kanker.
11
Efek keseluruhan akibat ketergantungan narkoba terhadap kesehatan janin yang
dikandung memang tidak diketahui. Namun, beberapa studi menunjukkan bahwa
penyalahgunaan narkoba dapat menyebabkan kelahiran prematur, keguguran, penurunan
berat bayi, serta berbagai permasalahan perilaku maupun kognitif pada bayi di kemudian
hari.
Sebagai tambahan dari berbagai penjelasan tentang penyakit yang ditimbulkan oleh
penyalahgunaan narkoba di atas, perlu diketahui pula bahwa semua jenis narkoba tersebut
memiliki potensi merubah fungsi tubuh secara keseluruhan. Termasuk diantaranya
perubahan selera makan dan peningkatan suhu tubuh secara dramatis yang bisa
melumpuhkan kesehatan dalam waktu singkat. Tidak cukup sampai disitu, zat
psikotropika berpotensi menimbulkan kelelahan yang berkepanjangan, mengombang-
ambingkan perasaan, kepenatan mendalam, perubahan selera makan, nyeri pada otot dan
tulang, hilang ingatan, diare, keringat dingin, dan muntah-muntah.
Ada beberapa gejala klinis yang dapat dilihat pada para pecandu yang mengalami gejala
over dosis, yakni:
• Penurunan kesadaran
• Frekuensi pernafasan kurang dari 12 kali per menit
• Pupil miosis
• Riwayat pemakaian morfin atau heroin mempunyai ciri yang khas yakni tanda
bekas jarum suntik
Di Rumah
12
• Sering memasang musik keras-keras tanpa peduli di sekitarnya.
• Jarang mau mengenalkan teman-temannya.
• Terdapat pipa penyedot, alumunium foil (grenjeng), lilin, dan pewangi pada
kamarnya.Meninggalkan kegiatan agama atau ibadah.
Di Sekolah/Kampus
Dalam Pergaulan/masyarakat
• Sering berkelahi.
• Suka melanggar peraturan (sendiri maupun bersama “geng”nya).
• Toleransi (akrab) terhadap sesama pengguna dan merahasiakan kelompoknya.
• Suka meminjam barang, mencuri, bahkan menjualnya.
• Pre-Emtif
13
• Preventif
Bahwa pencegahan adalah lebih baik dari pada pemberantasan, oleh karena itu
perlu dilakukan pengawasan dan pengendalian Police Hazard (PH) untuk mencegah
suplay and demand agar tidak saling interaksi, atau dengan kata lain mencegah
terjadinya Ancaman Faktual (AF).
Bahwa upaya preventip bukan semata-mata dibebankan kepada PoIri, namun
juga melibatkan instansi terkait seperti Bea dan Cukai, Balai POM, Guru, Pemuka
Agama dan tidak terlepas dari dukungan maupun peserta masyarakat, karena dalam
usaha pencegahan pada hakekatnya adalah :
• Penanaman disiplin melalui pembinaan pribadi dan kelompok.
• Pengendalian situasi, khususnya yang menyangkut aspek budaya, ekonomi dan
politik yang cenderung dapat merangsang terjadinya penyalahgunaan narkotika,
psykotropika maupun minuman keras.
• Pengawasan lingkungan untuk mengurangi atau meniadakan kesempatan terjadinya
penyalahgunaan narkotika, psykotropika dan obat-obatan berbahaya/minuman keras.
• Pembinaan atau bimbingan dari partisipasi masyarakat secara aktif untuk
menghindari penyalahgunaan tersebut dengan mengisi kegiatan-kegiatan yang
positif.
Polri dalam upaya mencegah penyalahgunaan narkotika, psykotropika dan
minuman keras bersama-sama dengan instansi terkait melakukan penyuluhan terhadap
segala lapisan masyarakat baik secara langsung, melalui media cetak maupun media
elektronik.
Melakukan operasi kepolisian dengan cara patroli, razia di tempat-tempat yang
dianggap rawan terjadinya penyalahgunaan narkotika, psykotropika maupun obat-
obatan berbahaya/minuman keras.
• Represif
Merupakan upaya penindakan dan penegakan hukum terhadap ancaman factual dengan
sangsi yang tegas dan konsisten sesuai dengan Undang-Undang yang berlaku untuk membuat
efek jera bagi para pengguna dan pengedar Narkoba.
Bentuk - bentuk kegiatan yang dilakukan Polri dalam upaya Represif tersebut adalah :
14
BAB V
PENUTUP
Pada awalnya orang-orang khususnya remaja mengkonsumsi narkoba mulai dari SMP,
Bahkan sekarang narkoba juga sudah masuk ke SD. Modusnya sama mula-mula diberi, lama-
kelamaan menjadi ketergantungan. Harganya juga mula-mula gratis, dan setelah lama harganya
makin mahal, Karena sudah ketergantungan berapapun harganya akan dibeli. Jika pembelinya
orang kaya masih bisa dibeli, tetapi kalau orang miskin mau pakai apa mereka membelinya.
Factor pemicu seseorang menjadi pecandu narkoba antara lain Karena keluarganya berantakan.
Contohnya orang tua si pecandu bercerai. Dengan perceraian itu si anak jadi kurang Perhatian.
Factor pemicu yang lain pemahaman agama yang minim pengalaman yang kurang baik.
Banyak sekali jenis narkoba sekarang ini contohnya pil lexotan, Extaci, ganja, heroin, morphine
dan lain-lain. Cara mengkonsumsinya juga bervariasi sesuai jenis narkoba yang dikonsumsi.
Sanksi bagi para si pecandu dan pengedar, sebenarnya sudah cukup memberatkan, apalagi
sekarang sudah banyak yang dihukum mati akibat kasus narkoba.
Sebenarnya pengedaran narkoba dapat dicegah dengan pengawasan yang intensif baik dari
polisi ataupun masyarakat terutama bagi para orang tua harus bisa mendidik anaknya supaya
tidak terjerumus ke lembah hitam. Bisa dengan pendekatan agama ataupun yang lainnya. Kalau
tidak diawasi, akankah semua remaja di Indonesia akan menjadi pecandu narkoba? Kita
berharap tidak demikian.
15
DAFTAR PUSTAKA
• www.anneahira.com
• http://organisasi.org/akibat-dampak-langsung-dan-tidak-langsung-penyalahgunaan-narkoba-
pada-kehidupan-kesehatan-manusia/
• www.bappenas.go.id/get-file-server/node/3325/
• http://blogger.kebumen.info/.../kesimpulan+tentang+narkoba.shtml
• www.scribd.com/doc/19285904/makalahnarkoba
• http://groups.yahoo.com/group/cfbe/message/439
• http://medicastore.com/penyakit/79/Ketergantungan_Obat_&_Ketagihan.html
• http://sawal99.wordpress.com/2009/04/29/penanggulangan-narkoba/
• http://id.wikipedia.org/wiki/Narkoba
16