Professional Documents
Culture Documents
ABSTRACT
Most air pollution is dangering our’s life in every daily activities we have in the
city. We must aware and know how to keep our life healty. But now, most of
people seem passive and do nothing but tend to accuse the government for the
lack of air quality. This is bad which means the control of air contamination that
government held can be fail and no avail.
To control the air contamination for the result of vehicle’s emissions we need a
solid cooperation between government (department of transportation and
communication), people and the producents of vehicle in order that make the
efficient movements for the control and minimization of the mistakes.
ABSTRAK
Usaha pengendalian pencemaran udara akibat dari adanya gas buang kendaraan
bermotor merupakan bagian dari pengendalian pencemaran udara pada sistem
transportasi. Dalam hal ini kendaraan bermotor merupakan produsen yang
menghasilkan pencemar udara terbanyak hampir di seluruh kota-kota besar di
dunia, dimana pola perjalanan kendaraan bermotor, tipe mesin dan kondisi jalan
yang dilalui setiap kilometernya memberikan pengaruh yang besar terhadap
pembuangan hasil pembakaran pada mesin kendaraan bermotor.
Pencemaran udara yang seperti apapun akan dapat membahayakan kehidupan
kita di setiap aktivitas kita sehari-hari di kota. Kita harus sadar dan tahu akan
bagaimana menjaga kehidupan kita agar tetap sehat. Tapi sekarang, banyak
orang yang terlihat pasif dan tidak melakukan apa-apa tapi cenderung dan kerap
menyalahkan pemerintah terhadap buruknya kualitas lingkungan. Ini berbahaya
karena dapat menyebabkan usaha pengendalian pencemaran udara yang
dilakukan oleh pemerintah gagal dan tidak berguna.
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Tujuan Penulisan
Batasan Masalah
Metode Penulisan
KAJIAN PUSTAKA
Jenis parameter pencemar udara didasarkan pada baku mutu udara ambien
menurut Peraturan Pemerintah Nomor 41 tahun 1999, yang meliputi : Sulfur
.
Tabel I.
Tabel II.
Jumlah kendaraan di Indonesia mulai tahun 1990 – 1999
(Tidak termasuk kendaraan ABRI dan kendaraan Dinas)
Sumber : Kepolisisan Negara Republik Indonesia, Direktorat Lalu Lintas ( Januari 2000)
Dari data pada tahun 1990 hingga tahun 1998 dapat dilihat bahwa jenis
kendaraan yang mendominasi adalah sepeda motor. Dan yang menjadi masalah
dalam pencemaran udara adalah emisi kendaraan bermotor dimana sebagian besar
kendaraan bermotor ini menggunakan bahan bakar minyak (BBM) berupa Premix,
Premium atau Solar yang mengandung timah hitam (Leaded) berperan sebagai
penyumbang polusi cukup besar terhadap kualitas udara dan kesehatan.
Pengaruh Emisi Bahan Bakar Minyak (BBM) Terhadap Makhluk Hidup di
Sekitarnya
S + O2 SO2
2 SO2 + O2 2 SO3
SO3 di udara dalam bentuk gas hanya mungkin ada jika konsentrasi uap air
sangat rendah. Jika uap air terdapat dalam jumlah cukup, SO 3 dan uap air akan
segera bergabung membentuk droplet asam sulfat ( H2SO4 ) dengan reaksi sebagai
berikut :
Ozon (O3)
Ozon merupakan salah satu zat pengoksidasi yang sangat kuat setelah
fluor, oksigen dan oksigen fluorida (OF2). Meskipun di alam terdapat dalam
jumlah kecil tetapi lapisan ozon sangat berguna untuk melindungi bumi dari
radiasi ultraviolet (UV-B). Ozon terbentuk di udara pada ketinggian 30km dimana
radiasi UV matahari dengan panjang gelombang 242 nm secara perlahan
memecah molekul oksigen (O2) menjadi atom oksigen, tergantung dari jumlah
molekul O2 atom-atom oksigen secara cepat membentuk ozon. Ozon menyerap
radiasi sinar matahari dengan kuat di daerah panjang gelombang 240-320 nm.
Hidrokarbon (HC)
Hidrokarbon berasal dari hasil pembakaran tidak sempurna dari bahan
bakar yang mengandung unsur karbon. Hidrokarbon di udara akan bereaksi
dengan bahan-bahan lain dan akan membentuk ikatan baru yang disebut
“Plycyclic Aromatic Hidrocarbon” (PAH) yang banyak dijumpai di daerah
industri dan padat lalu lintas. Bila PAH ini masuk dalam paru-paru akan
menimbulkan luka dan merangsang terbentuknya sel-sel kanker.
Tabel. III
Berbagai Jenis Hidrokarbon Aromatik Dan
Pengaruhnya pada Kesehatan Manusia
Khlorin (Cl2)
Gas Khlorin ( Cl2) adalah gas berwarna hijau dengan bau sangat
menyengat. Berat jenis gas khlorin 2,47 kali berat udara dan 20 kali berat gas
hidrogen khlorida yang toksik. Gas khlorin sangat terkenal sebagai gas beracun
yang digunakan pada perang dunia ke-1. Selain bau yang menyengat, gas khlorin
juga dapat menyebabkan iritasi pada mata saluran pernafasan. Apabila gas khlorin
masuk dalam jaringan paru-paru dan bereaksi dengan ion hidrogen akan dapat
membentuk asam khlorida yang bersifat sangat korosif dan menyebabkan iritasi
dan peradangan. Gas khlorin juga dapat mengalami proses oksidasi dan
membebaskan oksigen seperti pada proses yang terjadi di bawah ini.
Partikel Debu
Partikel debu sering diistilahkan sebagai “Total Suspended Particulated
(TSP)”. Dapat berupa debu atau abu yang biasanya berasal dari penggunaan bahan
bakar batu bara pada kereta api yang menimbulkan jelaga. Pada umumnya ukuran
partikulat debu sekitar 5 mikron merupakan partikulat udara yang dapat langsung
masuk ke dalam paru-paru dan mengendap di alveoli. Keadaan ini bukan berarti
bahwa ukuran partikulat yang lebih besar dari 5 mikron tidak berbahaya, karena
partikulat yang lebih besar dapat mengganggu saluran pernafasan bagian atas dan
menyebabkan iritasi.
Timah hitam atau lebih sering disebut timbal (Pb) adalah salah satu jenis
logam berat. Warnanya putih keabu-abuan dan sudah dikenal sejak ribuan tahun
lalu. Bangsa Romawi menggunakannya sebagai bahan konstruksi untuk pipa dan
saluran air. Pb dapat berupa dalam 2 bentuk: inorganik dan organik. Dalam
bentuk inorganik Pb bisa dipakai untuk industri baterei, cat, percetakan, gelas,
polivinyl, plastik, pelapis kabel dan mainan anak-anak. Dan dalam bentuk organik
Pb dipakai untuk industri perminyakan. Dalam persenyawaannya Pb dapat berupa
lead alkyl compound: TML (tetra methil lead), TEL (tetra ethyl lead). TEL
dipakai untuk anti knocking agent yang berfungsi menaikkan angka oktan setelah
melalui proses blending. Setiap penambahan 0,1 gr/lt pada bahan bakar angka
oktan naik 1,5 – 2 satuan angka oktan.
Timbal (Pb) sebagai salah satu komponen polutan udara mempunyai efek
toksik yang luas pada manusia dan hewan dengan mengganggu fungsi ginjal,
saluran pencernaan, dan sistem saraf pada remaja, menurunkan fertilitas,
menurunkan jumlah spermatozoa, dan meningkatkan spermatozoa abnormal dan
aborsi spontan. Selain juga menurunkan Intellegent Quotient (IQ) pada anak –
anak , menurunkan kemampuan berkonsentrasi, gangguan pernapasan, kanker
paru–paru dan alergi. Dalam laporan Bank Dunia 1992, diketahui bahwa
pencemaran udara akibat timbal, menimbulkan 350 kasus penyakit jantung
koroner, 62.000 kasus hipertensi dan menurunkankan IQ hingga 300.000 point.
Juga Pb menurunkan kemampuan darah untuk mengikat oksigen.
PEMBAHASAN
Bahan pencemar yang terutama terdapat didalam gas buang buang kendaraan
bermotor adalah karbon monoksida (CO), berbagai senyawa hindrokarbon, berbagai
oksida nitrogen (NOx) dan sulfur (SOx), dan partikulat debu termasuk timbel (PB).
Bahan bakar tertentu seperti hidrokarbon dan timbel organik, dilepaskan keudara
karena adanya penguapan dari sistem bahan bakar.
Untuk bahan pencemar yang sifatnya lebih stabil sperti limbah (Pb), beberapa
hidrokarbon-halogen dan hidrokarbon poliaromatik, dapat jatuh ke tanah bersama air
hujan atau mengendap bersama debu, dan mengkontaminasi tanah dan air. Senyawa
tersebut selanjutnya juga dapat masuk ke dalam rantai makanan yang pada akhirnya
masuk ke dalam tubuh manusia melalui sayuran, susu ternak, dan produk lainnya dari
ternak hewan. Karena banyak industri makanan saat ini akan dapat memberikan
dampak yang tidak diinginkan pada masyarakat kota maupun desa.
Emisi gas buang kendaraan bermotor juga cenderung membuat kondisi tanah
dan air menjadi asam. Pengalaman di negara maju membuktikan bahwa kondisi
seperti ini dapat menyebabkan terlepasnya ikatan tanah atau sedimen dengan
beberapa mineral/logam, sehingga logam tersebut dapat mencemari lingkungan.
Dibawah ini merupakan tabel yang memuat standar baku pencemaran udara
yang dikeluarkan oleh Bapedal yang disesuaikan dengan berbagai daerah perkotaan di
seluruh Indonesia.
Tabel. IV
Untuk di sekitar daerah perkotaan dan jalan raya yang padat, dapat
ditanami tanaman atau pepohonan yang memiliki banyak daun agar proses
fotosintesis oleh tumbuhan di siang hari dapat menyerap karbondioksida dengan
lebih banyak.
Namun selain cara diatas, sebenarnya banyak yang dapat dilakukan untuk
mengatasi permasalahan akibat pencemaran udara yang disebabkan oleh
kendaraan bermotor. Namun hanya sedikit yang mau menerapkannya karena
kurangnya kesadaran akan lingkungan. Yang perlu diperbaiki sebenarnya adalah
manusia yang melakukan pencemaran udara itu sendiri. Kesadaran akan
lingkungan yang kurang menyebabkan manusia itu tidak mau tahu akan kerusakan
lingkungan yang dilakukannya. Namun terlepas dari semua itu apabila ada
kesadaran akan lingkungan, sebenarnya ada beberapa usaha yang dapat dilakukan
guna mengurangi dampak dari pencemaran udara itu sendiri yang diantaranya
adalah:
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA