Professional Documents
Culture Documents
BAGIAN I
Tentang Perzinahan Ditinjau Dari Beberapa Aspek
1
Harian Surat Kabar Seputar Indonesia Edisi Juli 2008
2
I. Aspek Agama
Landasan yuridis
Dalam setiap agama, perzinahan merupakan sesuatu yang paling dibenci
dan dilarang. Konteksnya pada agama Islam, hal tersebut dapat dibuktikan pada
surat – surat Al qur’an tentang perzinahan atau melakukan hubungan seksual
diluar nikah.
a. Surat Yusuf ayat 24
“ Sesungguhnya wanita itu telah bermaksud ( melakukan perbuatan itu )
dengan Yusuf, dan yusuf pun bermaksud (melakukan pula ) dengan wanita
itu andai kata dia tidak melihat tanda ( dari ) Tuhannya. Demikanlah, agar
kami memalingkan daripadanya kemungkaran dan Kekejian.”
b. Surat An Nur ayat 2 :
“ Perempuan yang berzina dan laki – laki yang berzina, maka deralah tiap
– tiap seorang dari keduanya seratus kali dera dan janganlah belas kasihan
kepada keduanya mencegah kamu untuk ( menjalankan ) agama Allah.”
Selain itu pula, Allah SWT mengajarkan agar menjaga “kemaluan “.
Kemaluan dalam dan arti luas, termasuk dalam arti “kemaluan” adalah organ sex :
c. Surat Al Ma’aarif ayat 29
“ Dan orang – orang yang memelihara kemaluannya.” (criteria orang –
orang yang dianjurkan oleh Allah SWT).
Demikan halnya atas larangan Al Qur’an mengenai homoseksualitas :
d. Surat A’raf ayat 81 :
“ Sesungguhnya kamu mendatangi lelaki untuk melepaskan nafsumu
(kepada mereka ), bukan kepada wanita, malah kamu ini adalah kamu
yang melampaui batas.”
e. Surat An Naml ayat 58
“ Dan kami turunkan atas mereka ( hujan batu), maka amat beratkah hujan
yang ditimpakan atas orang – orang yang diberi peringatan itu.”
Jelaslah secara yuridis bahwa pandangan Islam, terang – terangan
mengutuk perbuatan zinah, berhubungan sex diluar perkawinan dan homo seksual.
3
2
dari berbagai sumber
4
kasus Ryan, extra posesifnya terhadap kekasih gey nya adalah pemicu ia
melakukan pembunuhan mutilasi terhadap korban almarhumk Ir. Hery.
Dapat disimpulkan, kondisi kejiwaan pelaku perzinahan, terdeteksi bersifat
negative dan berdampak pada kesehatan tubuh dan kesehatan psikis itu
sendiri.
II. Aspek Akal / Daya Pikiran
V. Harta
Salah satu dari beberapa konsekuensi bagi para pelaku zinah adalah
membelanjakan harta mereka ‘diluar rencana’ & secara ekonomis, hal ini
merugikan. Bagaimana tidak? Si pelaku zinah harus mengeluarkan uang atau
harta lainya diluar rencana untuk meluluskan atau melampiaskan keinginan
birahinya, sebab perzinahan adalah kegiatan yang diluar kebiasaan manusia
pada umumnya.Belum lagi, apabila dideteksi secara medis terkena penyakit
yang diakibatkan gonta-ganti pasangan seksual, pastinya akan mengeluarkan
dana untuk upaya pemulihan. Apakah hal tersebut (terkena peyakit kelamin)
masuk dalam rencana kehidupan?
VI. Kesimpulan
Bagian II
Tentang Larangan Pernikahan Beda Agama Ditinjau
dari Beberapa Aspek
6
a. Aspek Agama
Larangan menikahi pasangan yang terbuka aqidah dalam al Qur’an dapat
ditemui dalam beberapa surat.
a). Surat Al Baqarah:221
Dan janganlah kamu sekalian (kaum muslim) menikah dengan wanita-
wanita mungkin sampai mereka beriman, sesungguhnya budak wanita
beriman itu lebih baik dari pada wanita musyrik, meskipun kamu
mengaguminya.dan janganlah kamu sekalian menikah dengan laki-laki
musyrik (perempuan beriman) sampai ia beriman.
b) Namun menurut Farrukh__mansyuk (di hapus hukumnya) oleh nash surat
al-Maida :54
“Dan makanan orang-orang ahli kitab itu halal bagimu, dan makananmu
halal bagi mereka (dan halal bagimu menikahi) wanita-wanita yang bersih &
beriman,serta wanita-wanita yang bersih dari golongan ahlul kitab sebelum
kamu.
c) Al qur an surat annisa:141:
“Allah tidak akan memberikan suatu jalan bagi orang-orang kafir atau
orang-orang beriman”
d) Surat an nur:3
“lelaki penzina tidak menikah kecuali dengan wanita penzina atau wanita
musyrik”
Tidak ada keraguan dalam Al quran bahwa islam melarang PBA
II Aspek psikis/kejiwaan
Ada beberapa subjek hukum yang terkena dampak psikis dari pewarisan beda
agama ini, yakni pihak pasangan suami istri (pasutri), pihak anak mereka, pihak
keluarga besar dari pasutri:
- Dampak psikis terhadap pasutri,
Walaupun mereka hidup dalam pondasi tepo seliro (saling menghormati)
dan tidak saling mempengaruhi, namun tetap saja akan terjadi gerakan –
gerakan dalam rumah tangga. Hal tersebut dapat mempengaruhi kondisi
psikis kedua belah pihak dalam arti yang negatif.
4
Sebagaimana dikutip Abd. Muta’al al – Jabry, Hal 5
8
V Aspek harta
Hal ini (PBA) permasalahan dalam bidang harta, khususnya
pembagian waris,asas personalitas keislaman yang dianut KHI dan AL qur,an,
9
adalah penentu bagi bahagian ahli waris terhadap harta waris, jadi kepastian
hukum dalam PBA tentang kewarisan, bersifat tidak jelas.
VI Kesimpulan
Sayangi keluarga kita dengan menghindari perkawinan beda agama
DAFTAR PUSTAKA
1. Al Quranul Qarim
2. Ahmad Hanafi MA
Pengantar dan Sejarah Hukum Islam, Bulan BIntang, Jakarta, 1989
3. Abd. Muta’al M. al – Jabry
Perkawinan Beda Agama dalam Tinjauan Hukum Islam, Jakarta
10
Lain – lain :
1. Surat Kabar Harian Seputar Indonesia edisi Juli 2008