Professional Documents
Culture Documents
LATOSOL
2. Humic latosol :
- Warna merah – coklat
- Struktur granuler
- B.O 10%
- Bahan organik 10%
- pH < 5
- Ketinggian > 800 m
- Curah 100 – 250 cm
- Fegetasi hutan lebat yang pendek
3. Peruginous Humic Latosol
- Terkumpul mineral resisten sehingga membentuk kerak
- pH sangat masam – 6
4. Hydrol Humic Latosol
- Fegetasi hutan lebat
- Tempat tinggi
- Curah hujan 400 – 900 cm tanpa bulan kering
- Bahan induk basal, andesit atau abu fulkanik
5. Pembentukan kerak/lapisan keras pada latosol (laterit) :
Laterit terbentuk karena bertamahnya kadar besi akibat :
a. Penambahan dari luar oleh aliran air
b. Karena tercucinya bahan-bahan lain
c. Penyusunan kembali
Bertambah kerasnya laterit karena kristalisasi dan dehidrasi.
Usaha memecahkan laterit dan mencegah pengerasannya dilaksanakan dengan
fegetasi.
Tanah Mediteran Merah – Kuning
Tanah Lateritik
ANDOSOL
Sifat Mineralogi :
- Fraksi debu dan pasir halus berupa gelas fulkanik dengan mineral
feromognesia
- Fraksi lempung alojan atau halloysit
1. Lithosol/Litosol/Entisol
- Dulu disebut “skelettal soil” atau “Roh Boden” tanah permuda
sehingga b.i : - dangkal (< 45 cm)
- tampak di permukaan sebagai batuan padat padu
- Belum lama terlapuk dan belum alami perkembangan tanah karena
pengaruh iklim lemah, letusan volkan, topografi miring/bergelombang.
- Harus diusahakan/dipercepat pembentukan tanah dengan :
- reforestation
- upaya percepatan pelapukan
- Terdapat di daerah pegunungan kapur dan Karst Jateng, Jati, Maduren,
NTT, NTB, Maluku, Gunung Kidul
- Tanah Lithosol : tanah yang berasal satuan kukuh sampai jeluk 20 cm dan
permukaan tanah (LPT).
2. Tanah Aluvial
- Meliputi lahan yang sering atau baru saja alami banjir sehingga masih
muda dan belum terdiferensiasi.
tak termasuk yang sudah tua dan sudah terpengaruh oleh iklim dan
vegetasi.
- Bagian terbesar bahan kasar akan diendapkan tidak jauh dari sebenarnya,
makin jauh makin halus
- Sifat-sifatnya tergantung kekuatan bajir, asal dan membuat bahan
terangkut
menampakkan ciri morfologi berlapis-lapis.
Tanah endapan Bengawan Solo dan Sungai pegunungan Karst
(Gunung Sewu kekurangan P & K
Tanah endapan K. Opak, Progo, Glagah dari Gunung Merapi yang
masing muda dan kaya unsur hara dan subur, produktif.
Sifat fisik sama-sama mudah digarap, menyerap air dan permeabel.
- Tanah aluvial dari aliran besar merupakan campuran dan mengandung
cukup hara, sehingga subur. (Sriwijaya, Jakarta, Mojopahit).
Problem :
- Pengawasan tata air
- Perlindungan banjir
- Drainase dan irigasi
Di daerah kering (di timur) adanya tanah bergaram mengganggu
pertumbuhan dapat dihilangkan dengan drainase/penggelontoran untuk
perbaiki struktur tanah menjadi granuler dengan B.O.
- Meski tak tercuci dan subur butuh N dan sedikit P. K.
- Dalam pedogenesa, kurang dipengaruhi iklim dan vegetasi, tapi bahan
induk dan topografi karena masih muda.
- Bahan induk aluvial pasir, lempung dan kapur
- Berdasar cara dan terbentuknya, maka fisiografi yang mendukung
a. Lembah sungai
b. Dataran pantai
c. Bekas danau
Tanah aluvial dibagi 6 :
1. Tanah aluvial dengan ciri hidromorfik pada jeluk 50-100 cm
Aluvial Gleick (Ag)
2. Tanah aluvial dengan horison sulfurik dan sulfidik pada jeluk M\< 125
Aluvial Tionik (At)
3. Tanah aluvial dengan b.o. 12 kg pada luas 1m2 sampai jeluk 1 m
Aluvial humik (Ah)
4. Tanah aluvial berkapur (‘calcereous’) pada jeluk 20-50 cm
Aluvial kalkarik (Ak)
5. Tanah aluvial dengan BS 50% pada jeluk 20-50 cm
Aluvial distrik (Ad)
6. Tanah aluvial lain
Aluvial butrik (Ae)
- Koluvial : tanah lain yang tak bertekstur kasar dari bahan altik (gaya berat) tak
berhorison diagnostik
- Koluvial gleick (Kg)
- Koluvial andik (Ka)
- Koluvial fluik (Kf)
- Koluvial distrik (Kd)
- Koluvial Entrik (Ke)
- Arenosol : tanah tekstur kasar/sangat kasar dengan warna muda, cerah (angin)
REGOSOL
TANAH ORGANIK
Tanah organik :
1. Bila tidak pernah terendam air selama lebih dari beberapa hari, mengandung
BO 20%.
2. Bila pernah terendam air/didrainase
a. BO 18% jika fraksi lempung 60%
b. BO (12 – 18%), jika lempung 60%
BO < 12%, jika tanpa lempung
Organosol adalah :
Tanah organik yang lebih dari separuh lapisan atas dalam 80 cm adalah tanah
organik.
Tanah organik yang lebih tipis tetapi langsung terletak di atas batuan atau bahan
batuan yang retakan-retakannya terisi BO.