You are on page 1of 9

TERMOMETER

1. Pengertian Termometer
Termometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur suhu (temperatur), ataupun
perubahan suhu. Istilah termometer berasal dari bahasa Latin thermo yang berarti bahang
dan meter yang berarti untuk mengukur. Prinsip kerja termometer ada bermacam-macam,
yang paling umum digunakan adalah termometer air raksa.
Ada berbagai macam jenis termometer, namun disini akan dijelaskan lebih fokus
kepada termometer air raksa atau termometer merkuri.

Gambar 1. Termometer Air Raksa


Termometer air raksa adalah termometer yang dibuat dari air raksa yang ditempatkan
pada suatu tabung kaca. Termometer ini terdiri atas tabung gelas tertutup yang berisi cairan
air raksa atau merkuri. Di tepi tabung terlihat garis-garis yang menunjukkan skala
temperatur. Bila suhu meningkat, air raksa dalam tabung yang sempit itu akan naik. Titik di
mana air raksa tersebut berhenti naik menunjukkan berapa suhu tubuh si pengguna saat itu.
Termometer air raksa termasuk paling banyak digunakan. Mudah didapat, harganya murah
dan pengukurannya akurat. Sesuai dengan desain tabung kaca termometer ini, posisi ujung
air raksa sebagai penunjuk derajatnya akan berada di posisi yang tetap kecuali kita
menggoyang-goyangkannya secara kuat.
Penggunaan air raksa sebagai bahan utama termometer karena koefisien muai air
raksa terbilang konstan sehingga perubahan volume akibat kenaikan atau penurunan suhu
hampir selalu sama. Namun ada juga beberapa termometer keluarga mengandung alkohol
dengan tambahan pewarna merah. Termometer ini lebih aman dan mudah untuk dibaca.
Agar termometer bisa digunakan untuk mengukur suhu maka perlu ditetapkan skala
suhu. Terdapat 2 skala suhu yang sering digunakan, antara lain skala celcius dan skala
Fahrenheit. Skala yang paling banyak digunakan saat ini adalah skala celcius (nama lain
skala celcius adalah skala centigrade. Centigrade = seratus langkah). Skala Fahrenheit paling
banyak digunakan di Amerika Serikat. Skala suhu yang cukup penting dalam bidang sains
adalah skala mutlak alias skala Kelvin.
Titik tetap skala celcius dan skala Fahrenheit menggunakan titik beku dan titik didih
air. Titik beku suatu zat merupakan temperatur di mana wujud padat dan wujud cair berada
dalam keseimbangan (tidak ada perubahan wujud zat). Sebaliknya, titik didih suatu zat
merupakan temperatur di mana wujud cair dan wujud gas berada dalam keseimbangan. Perlu
diketahui bahwa titik beku dan titik didih selalu berubah terhadap tekanan udara., karenanya
tekanan perlu ditetapkan terlebih dahulu. Biasanya kita menggunakan tekanan standar, yakni
1 atm (satu atmosfir).

Konversi Skala Suhu


Pada tekanan 1 atm, suhu titik es untuk termometer berskala celcius = 0 oC,
sedangkan termometer berskala Fahrenheit = 32 oF. Sebaliknya, pada tekanan 1 atm, suhu
titik uap untuk termometer berskala Celcius = 100 oC, sedangkan termometer berskala
Fahrenheit = 212 oF. Amati gambar di bawah.

Gambar 2. Perbandingan antara skala celcius dengan Fahrenheit.


Untuk memudahkan dalam mengubah skala Celcius menjadi skala Fahrenheit atau
mengoprek skala Fahrenheit menjadi skala Celcius, ingat saja 0 oC = 32 oF dan 100 oC = 212
o
F. Pada skala Celcius, antara 0 oC sampai 100 oC terdapat 100o. Sedangkan pada skala
Fahrenheit, antara 32 oF sampai 212 oF terdapat 180o.

Mengubah skala Celcius menjadi skala Fahrenheit

Untuk memperoleh suhu dalam skala Fahrenheit (TF), kalikan terlebih dahulu suhu dalam
skala Celcius (TC) dengan 9/5. Setelah itu tambahkan dengan 32o.

Mengubah skala Fahrenheit menjadi skala Celcius

Untuk memperoleh suhu dalam skala Celcius (TC), kurangi terlebih dahulu suhu dalam skala
Fahrenheit (TF) dengan 32o, setelah itu baru kalikan dengan 5/9.

II. Kegunaan dan Fungsi Termometer Air Raksa


Termometer air raksa adalah termometer merkuri (air raksa) terbungkus kaca untuk
mengukur suhu tubuh. Termometer raksa dapat merekam temperatur dari mulut, ketiak atau
dubur. Namun alat ini tidak lagi dianjurkan, karena dapat merusak dan merkuri bisa terhirup.
Terdapat banyak jenis termometer, tetapi prinsip kerjanya sebenarnya sama. Biasanya, kita
memanfaatkan materi yang bersifat termometrik (sifat materi yang berubah terhadap
temperatur). Maksudnya, kalau suhu materi tersebut berubah, bentuk dan ukuran materi
tersebut juga ikut berubah. Kebanyakan termometer menggunakan materi yang bisa memuai
ketika suhunya berubah. Termometer yang sering digunakan saat ini terdiri dari tabung kaca,
dimana terdapat alkohol atau air raksa pada bagian tengah tabung.

III. Jenis-jenis dan Pengaplikasian dari Termometer


Pengaplikasian yang paling utama dari termometer air raksa yaitu untuk mengukur
suhu, entah itu suhu tubuh ataupun suhu ruangan. Hari ini termometer air raksa masih
banyak digunakan dalam bidang meteorologi, tetapi pengguanaan pada bidang-bidang lain
semakin berkurang, karena air raksa secara permanen sangat beracun pada sistem yang rapuh
dan beberapa negara maju telah mengutuk penggunaannya untuk tujuan medis. Beberapa
perusahaan menggunakan campuran gallium, indium, dan tin (galinstan) sebagai pengganti
air raksa.
Berikut jenis-jenis dan aplikasi-aplikasi lain dari berbagai macam thermometer.
1. Termometer Bimetal Mekanik
Termometer Bimetal Mekanik adalah sebuah termometer yang terbuat dari dau buah
kepingan logam yang memiliki koefisien muai berbeda yang dikeling (dipelat) menjadi satu.
Kata Bimetal sendiri memiliki arti yaitu bi berarti dua sedangkan kata metal berarti logam,
sehingga bimetal berarti “dua logam”. Prinsipnya, apabila suhu berubah menjadi tinggi,
keping bimetal akan melengkung ke arah logam yang keoefisien muainya lebih tinggi,
sedangkan jika suhu menjadi rendah, keping bimetal akan melengkung ke arah logam yang
keofisien muainya lebih rendah. Logam dengan koefisien muai lebih besar (tinggi) akan
lebih cepat memanjang sehingga kepingan akan membengkok (melengkung) sebab logam
yang satunya lagi tidak ikut memanjang. Biasanya keping bimetal ini terbuat dari logam
yang koefisien muainya jauh berbeda, seperti besi dan tembaga. Pada thermometer keping
bimetal dapat difungsikan sebagai penunjuk arah karena jika kepingan menerima rangsangan
berupa suhu, maka keping akan langsung melengkung karena pemuaian panjang pada logam.
Selain digunakan sebagai termometer, keping bimetal juga digunakan pada lampu sein
mobil, termostat, setrika, dan lain-lain.
2. Termometer Infra Merah
Termometer Infra Merah menawarkan kemampuan untuk mendeteksi temperatur
secara optik – selama objek diamati, radiasi energi sinar infra merah diukur, dan disajikan
sebagai suhu. Mereka menawarkan metode pengukuran suhu yang cepat dan akurat dengan
objek dari kejauhan dan tanpa disentuh – situasi ideal dimana objek bergerak cepat, jauh
letaknya, sangat panas, berada di lingkungan yang bahaya, dan/atau adanya kebutuhan
menghindari kontaminasi objek (seperti makanan/alat medis/obat-obatan/produk atau test,
dan lain-lain). Termometers Infra Merah mengukur suhu menggunakan radiasi kotak hitam
(biasanya infra merah) yang dipancarkan objek. Kadang disebut termometer laser jika
menggunakan laser untuk membantu pekerjaan pengukuran, atau termometer tanpa sentuhan
untuk menggambarkan kemampuan alat mengukur suhu dari jarak jauh. Termometers
Infrared dapat digunakan untuk beberapa fungsi pengamatan temperatur. Beberapa contoh,
antara lain:
 Mendeteksi awan untuk sistem operasi teleskop jarak jauh.
 Memeriksa peralatan mekanika atau kotak sakering listrik atau saluran hotspot
 Memeriksa suhu pemanas atau oven, untuk tujuan kontrol dan kalibrasi
 Mendeteksi titik api/menunjukkan diagnosa pada produksi papan rangkaian listrik
 Memeriksa titik api bagi pemadam kebakaran
 Mendeteksi suhu tubuh makhluk hidup, seperti manusia, hewan, dll
 Memonitor proses pendinginan atau pemanasan material, untuk penelitian dan
pengembangan atau quality control pada manufaktur

3. Termokopel
Termokopel adalah sensor suhu yang banyak digunakan untuk mengubah perbedaan
panas dalam benda yang diukur temperaturnya menjadi perubahan potesial/ tegangan listrik
(voltase). Termokopel paling cocok digunakan untuk mengukur rentangan suhu yang luas,
hingga 1800 K. Sebaliknya, kurang cocok untuk pengukuran dimana perbedaan suhu yang
kecil harus diukur dengan akurasi tingkat tinggi, contohnya rentang suhu 0–100 °C dengan
keakuratan 0.1 °C. Untuk aplikasi ini, Termistor dan RTD lebih cocok. Contoh Penggunaan
Termokopel yang umum antara lain:
 Industri besi dan baja
 Pengaman pada alat-alat pemanas
 Untuk termopile sensor radiasi
 Pembangkit listrik tenaga panas radioisotop, salah satu aplikasi termopile.
Masih banyak termometer dengan jenis-jenis dan pengaplikasiannya yang berbeda seperti,
termometer basal, termometer digital, termometer alkohol, termistor, termometer Galileo,
dan lain-lain.

IV. Langkah Penggunaan


Jenis khusus termometer air raksa, disebut termometer maksimun, bekerja dengan
adanya katup pada leher tabung dekat bohlam. Saat suhu naik, air raksa didorong ke atas
melalui katup oleh gaya pemuaian. Saat suhu turun air raksa tertahan pada katup dan tidak
dapat kembali ke bohlam membuat air raksa tetap di dalam tabung. Pembaca kemudian dapat
membaca temperatur maksimun selama waktu yang telah ditentukan. Untuk mengembalikan
fungsinya, termometer harus diayunkan dengan keras. Termometer ini mirip desain
termometer medis.
Air raksa akan membeku pada suhu -38.83 °C (-37.89 °F) dan hanya dapat digunakan
pada suhu diatasnya. Air raksa, tidak seperti air, tidak mengembang saat membeku sehingga
tidak memecahkan tabung kaca, membuatnya sulit diamati ketika membeku. Jika termometer
mengandung nitrogen, gas mungkin mengalir turun ke dalam kolom dan terjebak disana
ketika temperatur naik. Jika ini terjadi termometer tidak dapat digunakan hingga kembali ke
kondisi awal. Untuk menghindarinya, termometer air raksa sebaiknya dimasukkan ke dalam
tempat yang hangat saat temperatur di bawah -37 °C (-34.6 °F). Pada area di mana suhu
maksimum tidak diharapkan naik di atas - 38.83 ° C (-37.89 °F) termometer yang memakai
campuran air raksa dan thallium mungkin bisa dipakai. Termometer ini mempunyai titik
beku of -61.1 °C (-78 °F).
V. Sistem Pengukuran atau Cara Kerja
Alat ini terdiri dari pipa kapiler yang menggunakan material kaca dengan kandungan
air raksa di ujung bawah. Untuk tujuan pengukuran, pipa ini dibuat sedemikian rupa
sehingga hampa udara. Jika temperatur meningkat, Merkuri akan mengembang naik ke arah
atas pipa dan memberikan petunjuk tentang suhu di sekitar alat ukur sesuai dengan skala
yang telah ditentukan. Adapun cara kerja secara umum adalah sebagai berikut:
1. Sebelum terjadi perubahan suhu, volume air raksa berada pada kondisi awal.
2. Perubahan suhu lingkungan di sekitar termometer direspon air raksa dengan
perubahan volume.
3. Volume merkuri akan mengembang jika suhu meningkat dan akan menyusut jika
suhu menurun.
4. Skala pada termometer akan menunjukkan nilai suhu sesuai keadaan lingkungan.

VI. Kalibrasi
Kalibrasi merupakan proses verifikasi bahwa suatu akurasi alat ukur sesuai dengan
rancangannya. Kalibrasi biasa dilakukan dengan membandingkan suatu standar yang
terhubung dengan standar nasional maupun internasional dan bahan-bahan acuan
tersertifikasi.
Proses kalibrasi termometer antara lain:
1. Letakkan silinder termometer di air yang sedang mencair dan tandai titik termometer
disaat seluruh air tersebut berwujud cair seluruhnya. Titik ini adalah titik beku air.
2. Dengan cara yang sama, tandai titik termometer disaat seluruh air tersebut mendidih
seluruhnya saat dipanaskan.
3. Bagi panjang di antara kedua titik menjadi seratus bagian yang sama.
Titik-titik ini ditambahkan pada kalibrasi rata-rata tetapi keduanya sangat tergantung
tekanan udara. Saat ini, tiga titik air digunakan sebagai pengganti (titik ketiga terjadi pada
273.16 kelvins (K), 0.01 °C). Semua perpindahan panas berhenti pada 0 K, Tetapi suhu ini
masih mustahil dicapai karena secara fisika masih tidak mungkin menghentikan partikel.
VII. Kelebihan dan Kekurangan
Kelebihan:
1. Raksa mudah dilihat karena mengkilap.
2. Volume raksa berubah secara teratur ketika terjadi perubahan suhu.
3. Raksa tidak membasahi kaca ketika memuai atau menyusut.
4. Jangkauan suhu raksa cukup lebar dan sesuai untuk pekerjaan laboratoriun (-40
derajat Celcius s/d 350 derajat Celcius)
5. Raksa dapat terpanasi secara merata sehingga menunjukkan suhu cepat dan tepat.
Kekurangan:
1. Raksa mahal
2. Raksa tidak dapat digunakan untuk mengukur suhu yang sangat rendah (misalnya suhu di
kutub utara dan kutub selatan)
3. Raksa termasuk zat berbahaya (sering digunakan “air keras”) sehingga termometer raksa
berbahaya jika tabungnya pecah.
DAFTAR PUSTAKA

You might also like