You are on page 1of 27

Fenomena Korupsi

1. Telah membudaya di berbagai


sektor
2. Orang tidak lagi merasa malu
3. Uang korupsi kadang bisa mengatasi
oknum aparat
Asas Praduga tak bersalah
sesuai KUHAP masih
banyak yang kurang
memahaminya
Undang – Undang yang
berlaku di Malaysia
 Prevention of Corruption Act
1961 ( act 57 )
 Emergency (Essential Powers)

Ordinance no: 22, 1970


 Anti Corruption Agency Act

1982 ( act 271 )


Pemberantasan Korupsi di
pelbagai Negara
 Malaysia

 Thailand

 Singapura

 Hongkong

 Korea Selatan
 Australia
Korupsi di Thailand
Korupsi di Thailand dituntut
berdasarkan KUHP ( The Thai Penal
Code 1956 ), dan UU anti korupsinya
disebut Counter Corruption Act 1975.
Thailand membatasiruang lingkup UU
korupsinya meliputi pegawai negeri
dan pejabat. Ancaman pidananya ada
di dalam KUHP nya.
Ketentuan anti korupsi di
Singapura hampir sama
dengan yang di Malaysia,
hanya diperluas sehinga
korupsi dikalangan swasta
dapat pula dituntut penjara.
Di Hongkong terdapat UU yang
disebut Independente
Commission Against
Corruption, dikepalai oleh
seorang Commissioner yang
diangkat oleh Gubernur.
Pasal 27
Yang dimaksud dengan “ Tindak Pidana
Korupsi yang sulit pembuktiannya “,
antara lain tindak pidana korupsi dibidang
Perbankan, Perpajakan, Pasar Modal,
Perdagangan dan Industri, Komoditi
Berjangka, dan bidang Moneter dan
Keuangan.
Pasal 2 ( 1 )
Yang dimaksud dengan “ secara melawan hukum “
mencakup perbuatan melawan hukum dalam arti
formil maupun materiil, yakni meskipun
perbuatan tersebut tidak diatur dalam peraturan
perundang-undangan, namun apabila perbuatan
tersebut dianggap tercela karena tidak sesuai
dengan rasa keadilan atau norma-norma
kehidupan sosial dalam masyarakat, maka
perbuatan tersebut dapat dipidana.
Tindak Pidana Korupsi
1. Masalah Pembuktian Terbalik
2. Penerobosan Rahasia Bank
3. Peradilan in absentia
4. Pembayaran Uang Pengganti
Masalah Pembuktian
Terbalik
Dari Pasal 18 Undang – Undang Pemberantasan
Tindak Pidana Korupsi ( UUPTPK ), dapat
disimpulkan bahwa : di Indonesia ( UUPTPK )
tidak dianut pembuktian terbalik karena tetap
harus ada alat bukti seperti keterangan saksi.
Menurut Undang – Undang Anti Korupsi Malaysia (
Prevention of Corruption Act ) yang pada pasal
14 mengatakan bahwa semua pemberian
( hadiah ) dianggap suap sampai terdakwa
dapat membuktikan uang itu bukan suap.
Penerobosan Rahasia Bank
Dengan izin Menteri Keuangan Bank wajib
memperlihatkan surat – surat Bank dan
memberi keterangan kepada Bank tentang
keadaan keuangan terdakwa. Keterangan
itu wajib diberikan dalam jangka waktu 14
hari sejak tanggal penerimaan permintaan
izin itu.
Tetapi dalam prakteknya, izin tersebut
sering terlambat keluar sehingga terdakwa
sempat mengalihkan keuangan di Bank
sebelum disita oleh penyidik.
SOLUSI
 Program kurikulum pendidikan diharapkan dapat
dimasukkan dalam mata pelajaran di SD – SMA
 Mata Kuliah Kewarganegaraan dijadikan mata
kuliah wajib di seluruh Jurusan Fakultas
 Materi dakwah/ Khatib Jumat hendaknya
menyampaikan tentang Pandangan Agama
terhadap Korupsi, bahwa Korupsi itu HARAM
Perlakuan didalam penjara
 Tempatnya dianggap istimewa
 Keinginan Napi dapat terpenuhi apabila ia
memiliki uang
 Bila ada Napi yang memiliki uang, maka ia
dapat memperoleh fasilitas yang berbeda
dari Napi yang lain
Kasus Korupsi dan Kendalanya
 Pelakunya rata-rata dominan
berpendidikan tinggi
 Resiko sudah diperhitungkan sebelumnya
 Aparat penegak hukum harus lebih
profesional
Di daerah Propinsi dan
Kabupaten dan Kota, ada
Perwakilan KPK
Korupsi dan Politik

Memang kedengarannya
berbeda namun powernya
kadang-kadang melampaui
hukum, hasilnya warna abu-
abu
Peradilan in absentia
Sesuai dengan pasal 23 UUPTPK,
terdakwa dapat diadili tanpa
hadir. Seseorang yang telah
meninggal dunia yang melakukan
tindak pidana korupsi, maka
hakim atas permintaan Penuntut
Umum, dapat memutuskan
perampasan barang – barang
yang telah disita.
Pembayaran Uang
Pengganti
Pembayaran uang pengganti
merupakan pidana tambahan.
Menurut pasal 34 c yang
mengatur tentang uang pengganti
itu menyatakan bahwa cara
penagihan uang pengganti
berlaku ketentuan tentang pidana
denda.
Beberapa persamaan antara UU
Pencegahan Korupsi 1961 dan
UUPTPK Indonesia 1971 :
 Keduanya mempunyai ketentuan hukum pidana materil
dan formil
 Keduanya memuat ketentuan yang bermaksud
melindungi informan
 Keduanya memberi wewenang Jaksa untuk memeriksa
Bank
 Keduanya memperluas subjek ( pelaku ) yang meliputi
pegawai negeri maupun pegawai swasta
 Keduanya menentukan percobaan dan permufakatan
untuk melakukan korupsi
 Keduanya mengancam dengan pidana orang yang
menghalangi penyidikan terhadap korupsi
 Keduanya mengancam pidana terhadap pegawai negeri
yang menerima atau ditawari hadiah tanpa melaporkan
kepada yang berwajib
Perbedaan UUPTPK dan UU
Pencegahan Korupsi Malaysia :
 Tentang Pidana, menurut pasal 28 UUPTPK ancaman
bagi koruptor ialah penjara seumur hidup dan / atau
denda 30 juta rupiah ( Indonesia ), sedangkan di
Malaysia menurut pasal 3 dan 4 ialah denda 10ribu
ringgit atau penjara tidak lebih dari 5 tahun atau
keduanya.
 Tentang Rumusan delik, semua rumusan delik di dalam
UUPTPK Malaysia disusun sendiri, sedangkan di
Indonesia sebagian besar rumusan delik diambil dari
KUHP ( 13 pasal ), yang dibuat sendiri pembuat UU
hanya 4 rumusan delik.
 Ruang Lingkup berlakunya UU, orang yang ikut serta
membantu korupsi di luar negeri Malaysia dianggap delik
korupsi.
Pasal 2 ( 2 )
Yang dimaksud dengan “ keadaan tertentu “
dimaksudkan sebagai pemberatan bagi pelaku
tindak pidana korupsi apabila tindak pidana
tersebut dilakukan pada waktu negara dalam
keadaan bahaya sesuai dengan Undang-Undang
yang berlaku, pada waktu terjadi bencana alam
nasional, sebagai pengulangan tindak pidana
korupsi atau pada waktu negara dalam keadaan
krisis ekonomi dan moneter.
Pasal 4
Pengembalian kerugian keuangan negara
atau perekonomian negara, tidak
menghapuskan pidana terhadap pelaku
tindak pidana tersebut. Hal ini merupakan
salah satu faktor yang meringankan.
Pasal 20 ( 1 )
Yang dimaksud dengan “ Pengurus “ adalah
organ korporasi yang menjalankan
kepengurusan korporasi yang
bersangkutan sesuai dengan anggaran
dasar, termasuk mereka yang dalam
kenyataannya memiliki kewenangan dan
ikut memutuskan kebijakan korporasi yang
dapat dikualifikasikan sebagai tindak
pidana korupsi.
Pasal 29 ( 4 )
Yang dimaksud dengan “ rekening simpanan “
adalah dana yang dipercayakan masyarakat
kepada Bank berdasarkan perjanjian
penyimpanan dana dalam bentuk giro, deposito,
sertifikat deposito, tabungan, dan atau bentuk
lain yang dipersamakan dengan itu, termasuk
penitipan ( custodian ) dan penyimpanan barang
atau surat berharga ( safe deposit box ).
Rekening simpanan yang diblokir adlah termasuk
bunga, deviden, bunga obligasi, atau
keuntungan lain yang diperoleh dari simpanan
tersebut.
Pasal 32 ( 1 )
Yang dimaksud dengan “ secara nyata telah
ada kerugian keuangan negara “ adlah
kerugian negara yang sudah dapat
dihitung jumlahnya berdasarkan hasil
temuan instansi yang berwenang atau
akuntan publik yang ditunjuk.
Pasal 42 ( 1 )
Penghargaan kepada masyarakat yang
berjasa alam mengungkap tindak pidana
korupsi dengan disertai bukti-bukti
diberikan penghargaan baik berupa
piagam maupun premi.

You might also like