Professional Documents
Culture Documents
A Khudori Soleh
Konsep Moral.
5
Frederiks Alafson, “Jean-Paul Sartre”, dalam Edwards, Encyclopedia of Philosopfy,
(New York, Macmillan Puclishing, 1967), Vol 7-8, 287-8.
6
Schneewind, “Modern Moral Philasophy”, dalam Peter Singer (ed), A. Companion to
Ethics, (Massachusetts, Blackwell Publishers Inc, 1997), 537.
7
Harry Hamersma, Tokoh-tokoh Filsafat Barat Modern, (Jakarta, Gramedia, 1992), 40.
Lihat pula, Ross Poole, Moralitas & Modernitas, (Yogyakarta, Kanisius, 1993), 191.
Dialektika; Sintesa Tesa Antitesa.
10
Ibid, 101.
11
Ibid,
12
Ibid, 102
Sintesa Hukum dan Moral.
13
Ross Poole, Moralitas dan Modernitas, 101. Dalam tulisan Hegel sendiri, lihat Hegel,
System of Ethical Life and First Philosophy of Spirit, dalam Harris and Knox (edit & transl),
(Albani, State Universiti of New Yirk Press, 1979), 20.
14
Ross Poole, Ibid.
Selanjutnya, interaksi antar keluarga, masyarakat dan
negera yang merupakan refleksi dari roh objektif ini melahirkan
tahap ketiga, tahap puncak dari perkembangan roh; sejarah
dunia. Maka, sejarah dunia adalah perkembangan Idea mutlak.15
Disini, Idea Mutlak meralisir diri dengan menggunakan waktu
sebagai alatnya. Sejarah dunia adalah proses dimana roh
mengolah pengetahuan tentang apa yang ada pada dirinya,
untuk sampai pada dirinya sendiri, yang dari sana ia menemukan
kebebasan dan hakekatnya sendiri.16
Tanggapan.
15
Pernyataan tenteng keabsolitan roh atau spirit ini, lihat Betrand Russell, History of
Westrn Philosophy, (Unwin, University Books, 1948), 702.
16
Ross Poole, OpCit, 104.
17
Bandingkan persoalan dengan, Walsh, Hegelian Ethics, (London, Macmillan, 1969), 59.
-------16121998-------