Professional Documents
Culture Documents
Hakikat Konflik
Orang-orang dan kelompok di dalam organisasi mengembangkan
keahlian dan pandangan yang berbeda tentang pekerjaannya/tugasnya
dan pekerjaan/tugas kelompok yang lain.
Ketika interaksi diantara mereka terjadi maka konflik menjadi potensial
untuk muncul.
Konflik di dalam organisasi dapat menimbulkan konsekuensi positif dan
negatif. Dapat mendorong inovasi organisasi, kreativitas dan adaptasi.
BEBERAPA PANDANGAN TENTANG KONFLIK
Pandangan Tradisional
Menganggap bahwa semua konflik adalah berbahaya dan oleh karenanya
harus dihindari. Konflik dilihat sebagai hasil yang disfungsional sebagai
akibat dari buruknya komunikasi, kurangnya keterbukaan dan
kepercayaan di antara anggota organisasi, dan kegagalan pimpinan untuk
memberikan response atas kebutuhan dan aspirasi bawahan.
A C
Rendah
Rendah Tingkat Konflik Tinggi
Keterangan Gambar :
Terlihat bahwa konflik dapat terlalu tinggi yang terjadi pada kondisi C,
atau terlalu rendah seperti yang terjadi pada kondisi A.
Pada kedua kondisi tersebut, konflik berdampak disfungsional yaitu
penurunan prestasi organisasi.
Ketika tingkat konflik yang terjadi terlalu rendah, maka prestasi rendah,
karena kurangnya dorongan dan rangsangan.
Orang merasakan lingkungan terlalu menyenangkan dan nyaman, dan
responsenya apatis dan terjadi adanya stagnasi.
Jika mereka tidak dihadapkan pada tantangan, mereka tidak akan mencari
cara-cara dan ide-ide baru, dan organisasi lambat beradaptasi dengan
perubahan dari faktor lingkungan eksternal.
Disisi lainketika tingkat konflik yang terjadi sangat tinggi, prestasi rendah
karena kurangnya koordinasi dan kerjasama. Organisasi dalam keadaan
kacau balau, dimana masing-masing orang lebih banyak menghabiskan
waktunya untuk mempertahankan/membela diri dan menyerang kelompok
lain daripada melakukan tugas-tugas produktif.
Sedangkan konflik yang optimal terjadi pada kondisi B, dimana tingkat
konflik yang terjadi cukup untuk mencegah adanya stagnasi, mendorong
adanya kreativitas, menimbulkan dorongan untuk melakukan perubahan, dan
mencari cara terbaik untuk memecahkan masalah.
Konflik antarindividu
Konflik antarindividu terjadi seringkali disebabkan oleh adanya perbedaan
tentang isu tertentu, tindakan, dan tujuan dimana hasil bersama sangat
menentukan.
Konflik antarkelompok
Konflik antarkelompok terjadi karena masing-masing kelompok ingin
mengejar kepentingan atau tujuan kelompoknya masing-masing.
Konflik intraorganisasi
Meliputi empat subjenis, yaitu :
- Konflik Vertikal
Terjadi antara pimpinan dengan bawahan yang tidak sependapat tentang
cara terbaik untuk menyelesaikan suatu tugas.
- Konflik Horizontal
Terjadi antara karyawan atau departemen yang memiliki hierarkhi yang
sama dalam organisasi.
- Konflik Lini-Staff
Sering terjadi karena adanya perbedaan persepsi tentang keterlibatan staff
dalam proses pengambilan keputusan.
- Konflik Peran
Terjadi karena seseorang memiliki lebih dari satu peran yang saling
bertentangan.
Konflik antarorganisasi
Konflik antarorganisasi terjadi karena mereka memiliki saling
ketergantungan satu sama lain terhadap pemasok (Supplier), pelanggan
(Customer) maupun penyalur (Distributor)
TAHAPAN KONFLIK DALAM ORGANISASI
Model Tahapan Konflik dalam Organisasi yang dikembangkan oleh Louis R.
Pondy :
Tahap 2 : Tahap 3 :
Konflik Dipersepsikan Konflik Dirasakan
Sikap Menang-Kalah
Beberapa kondisi yang memungkinkan terjadinya sikap menang-kalah:
a).Jika satu kelompok hanya mngejar kepentingannya saja.
b).Jika kelompok tertentu mencoba untuk meningkatkan kekuasaan posisinya.
c).Jika kelompok tertentu menggunakan ancaman untuk mencapai tujuannya.
d).Jika kelompok tertentu selalu berusaha untuk mengeksploitasi kelompok yang
lainnya
e).Jika kelompok tertentu berusaha mengisolasi kelompok lainnya
DAMPAK KONFLIK TERHADAP PERILAKU KELOMPOK
1. Strategi Penghindaran
strategi penghindaran pada umumnya tidak mempertimbangkan sumber-
sumber konflik tetapi membiarkan konflik tetap ada dalam kondisi yang
terkendali. Strategi ini dapat dilakukan dengan :
a. Mengabaikan konflik
b. Pemisahan secara fisik
2. Strategi Resolusi
Cara ini merupakan strategi yang paling efektif untuk menanggulangi
konflik dengan mengidentifikasi dan memecahkan sumber konflik, yaitu
dengan cara :
a. Interaksi antarkelompok
b. Tujuan yang lebih tinggi
c. Penyelesaian masalah
d. Mengubah struktur
MENCIPTAKAN KONFLIK YANG BERSIFAT
FUNGSIONAL
Konflik diperlukan pada kondisi dimana organisasi mengalami kelesuan
dimana gagasan-gagasan baru tidak ada, perilaku bersifat rutin.
Konflik dipelrukan untuk mendorong munculnya gagasan-gagasan baru dan
memotivasi anggota organisasi untuk mencapai tingkat prestasi yang lebih
tinggi.
1. Menciptakan Persaingan
2. Mengubah Struktur Organisasi
3. Mandatangkan Ahli dari luar
PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Hakikat Keputusan
Proses pengambilan keputusan merupakan proses uatama dalam
mengelola tugas organisasi.
Proses pengambilan keputusan melibatkan pemilihan dari berbagai
alternatif tindakan.
Proses pengambilan keputusan merupakan aktivitas yang fundamental
dalam organisasi, yaitu :
1. Pengambilan keputusan menghadapi beberapa alternatif tindakan
yang akan diambil
2. Berbagai kemungkinan hasil atau akibat dapat terjadi, tergantung
pada alternatif tindakan mana yang diambil
3. Masing-masing alternatif memiliki peluang untuk berhasil dan gagal.
ELEMEN-ELEMEN DASAR DALAM PROSES
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Penetapan Tujuan
Mengidentifikasi Permasalahan
Melaksanakan Keputusan
Pengulangan
JENIS-JENIS KEPUTUSAN
Ada dua jenis keputusan dalam organisasi menurut Herbert Simon, yaitu :
Keputusan yang
tidak diprogram
Keputusan yang
diprogram
2. Kepribadian
Keputusan yang diambil seseorang juga dipengaruhi oleh faktor psikologis
seperti kepribadian. Ada dua variabel utama kepribadian yang berpengaruh
terhadap keputusan yaitu :
- Ideologi versus kekuasaan
- emosional versus objektivitas