Professional Documents
Culture Documents
1. Bidang Pangan
2. Bidang Kesehatan
3. Bidang Lingkungan
4. Bidang Pertanian
5. Bidang Peternakan
6. Bidang Hukum
1. Digunakan untuk senjata biologis. Bakteri dan virus yang mematikan dapat
digunakan sebagai senjata biologis untuk memusnahkan manusia.
2. Memunculkan organisme strain jahat. Dengan adanya rekayasa genetika, sifat
– sifat makhluk hidup dapat diubah dengan mudah, termasuk menyisipkan gen
jahat yang dapat digunakan untuk membunuh atau meneror manusia.
3. Mengganggu keseimbangan lingkungan. Organisme baru hasil rekayasa
manusia dikhawatirkan akan dapat memenangkan kompetisi dan menyingkirkan
organisme yang telah ada di alam sehingga dapat menimbulkan
ketidakseimbangan alam.
4. Pelanggaran hukum dan nilai – nilai masyarakat. Misalnya ada seorang ibu
yang hamil dengan teknik bayi tabung yang spermanya berasal dari bank sperma
(tidak dari suaminya). Hal ini tentu akan nengaburkan status anak dan
menimbulkan permasalahan di lain waktu.
b. Teknik fermentasi
Fermentasi (peragian) adalah proses penguraian motabolik senyawa
organik oleh makrob pada kondisi anaerob yang menghasilkan energi dan
gas. Teknik dapat digunakan dalam pengelolahan bahan baku untuk
menghasilkan produk berupa makanan, minuman, dan obat-obatan.
Proses teknik fermentasi adalah sebagai berikut :
2. Tahap sterlisasi
Bahan subtrat disetrilkan agar tidak terkontaminasi oleh mikrob lain yang
dapat mengangu proses.
3. Tahap fermentasi
Proses fermentasi biasanya dilakukan dalam bioeraktor, yaitu suatu
tabung tertutup yang dapat diataur mengadukan, pengudaraan (aeransi),
suhu optimumnya. Di dalam bioreaktor telah terdapat ragi atau yang
dibutuhkan
Bioteknologi berasal dari dua kata, yaitu 'bio' yang berarti makhuk hidup
dan 'teknologi' yang berarti cara untuk memproduksi barang atau jasa.
Dari paduan dua kata tersebut European Federation of Biotechnology
(1989) mendefinisikan bioteknologi sebagai perpaduan dari ilmu
pengetahuan alam dan ilmu rekayasa yang bertujuan meningkatkan
aplikasi organisme hidup, sel, bagian dari organisme hidup, dan/atau
analog molekuler untuk menghasilkan produk dan jasa (Goenadi & Isroi,
2003).
Faktor kunci lainnya adalah jenis produk yang dihasilkan harus mampu
menawarkan peningkatan efisiensi pada tingkat harga yang layak.
Memasarkan produk pupuk hayati, yang mampu menghemat penggunaan
pupuk kimia pada saat harga pupuk terus meningkat dan subsidi oleh
pemerintah dihapus akan sangat efektif. Diperolehnya invensi terobosan
dalam menghasilkan tanaman kelapa kopyor yang buahnya dalam satu
pohon seluruhnya kopyor merupakan nilai jual yang sangat unik dan
strategis.
Jenis Bioteknologi
Bioteknologi memiliki beberapa jenis atau cabang ilmu yang beberapa
diantaranya diasosikan dengan warna, yaitu:[10]
2. Bioteknologi Modern
Bioteknologi modern biasanya dilakukan dengan peralatan canggih,
diproduksi dalam jumlah besar, menggunakan prinsip-prinsip ilmiah,
menggunakan mikroorganisme dan bagian dari mikroorganisme seperti
tumbuhan dan hewan.
Contoh : Asam amino, penisilin, pengolahan limbah, pembasmi hama
tanaman, pemisahan logam, obat.
Penggunaan Mikroorganisme
Dalam Bioteknologi
1) Keju
Keju bahan utamanya adalah dadih yang dipisahkan dari Whey (air dadih
utama). Dadih dibuat dari protein kasein yang umumnya terbentuk karena
aktivitas enzim renin dan kondisi asam yang
ditimbulkan karena aktivitas bakteri asam laktat. Bakteri yang dibiarkan
pada media keju menyebabkan proses fermentasi yang memberikan
suasana asam. Selain itu, juga memberikan cita rasa khas dan bau harum
(aroma) pada produk susu tersebut. Makin lama masa inkubasinya, makin
tinggi keasamannya dan makin tajam cita rasanya. Mikroorganisme yang
digunakan dalam pembuatan keju ialah jamur Penicillium camemberti.
2) Mentega
Pada pembuatan asinan kubis atau sauerkraut, acar, dan olive maupun
kecap diperlukan mikroba jamur penghasil enzim yang mampu mengubah
zat tepung menjadi gula yang dapat difermentasikan. Prinsip ini juga
digunakan dalam pembuatan brem dan minuman khas Jepang, sake yang
dibuat dari ketan dan beras.
Minuman anggur atau wine dapat dibuat dari buah anggur maupun dari
buah lain. Karena buah anggur mengandung gula, maka langsung dapat
difermentasikan oleh ragi. Jika bahannya selain buah anggur, untuk
meningkatkan produksi alkoholnya perlu ditambah gula. Tahapan proses
pembuatan anggur dapat dilihat seperti pada Gambar 8.10.
Bahan dasar pada proses pembuatan cuka adalah etanol yang dihasilkan
oleh fermentasi anaerob oleh ragi. Oleh bakteri asam asetat, seperti
Acetobacter dan Gluconobacter, etanol akan dioksidasi menjadi asam
asetat.
Masih banyak lagi bahan makanan yang diubah melalui proses fermentasi
sehingga dihasilkan variasi makanan atau minuman.
2. Mikroorganisme sebagai Pembasmi Hama Tanaman
Banyak bakteri yang hidup sebagai parasit pada jenis organisme saja dan
tidak mengganggu atau merugikan organisme jenis lainnya. Sifat
mikroorganisme semacam ini dapat dimanfaatkan dalam Bioteknologi
pembasmian hama atau dikenal dengan biological control. Contohnya,
adalah bakteri hasil rekayasa yang disebut bakteri minumes, merupakan
keturunan dari Pseudomonas. Bakteri ini dapat melawan pembentukan es
selama musim dingin. Contoh lain adalah penggunan bakteri Bacillus
thuringensis yang patogen terhadap ulat hama tanaman. Pengembangan
bakteri memberikan banyak keuntungan. Pembasmian ulat hama dengan
menggunakan Bacillus thuringensis ternyata tidak menimbulkan dampak
negatif kepada lingkungan serta tidak meninggalkan residu.
BIOTEKNOLOGI DALAM
PRODUKSI PANGAN
Makanan Bahan Susu
• 1.Roti, asinan, dan alkohol (bir, anggur "wine", rum), oleh ragi
• 2.Kecap, oleh Aspergillus oryzae
• 3.Nata de Coco, oleh Acetobacter xilinum Prinsipnya adalah pemecahan
amilum oleh mikroba menghasilkan gula, yang kemudian difermentasi
• 4.Cuka, oleh Acetobacter aseti Alkohol difermentasi dalam kondisi aerob
mikroba : Aspergillus niger bahan : tetes gula dan sirup Fs. Asam Sitrat :
pemberi citarasa, pengemulsi susu, dan antioksidan. Umumnya asam ini
banyak terdapat pada jeruk.
2. Vitamin
3. Enzim
• a. Amilase = digunakan dalam produksi sirup, kanji, glukosa. Glukosa
isomerase : mengubah amilum menjadi fruktosa. Fruktosa digunakan
sebagai pemanis makanan menggantikan sukrosa.
o
mikroba = Aspergillus niger Aspergillus oryzae Bacillus
subtilis
• d. Asam Amino
o asam glutamat = bahan utama MSG (Monosodium Glutamat)
o Lisin = asam amino esensial, dibutuhkan dalam jumlah besar oleh
ternak. Keduanya oleh Corynobacterium glutamicum
Contoh:
Kelebihan SCP:
BIOTEKNOLOGI DALAM
KEDOKTERAN DAN PRODUKSI
OBAT
1. Antibodi Monoklonal
adalah antibodi sejenis yang diproduksi oleh sel plasma klon sel-sel b
sejenis. Antibodi ini dibuat oleh sel-sel hibridoma (hasil fusi 2 sel berbeda;
penghasil sel b Limpa dan sel mieloma) yang dikultur. Bertindak sebagai
antigen yang akan menghasilkan anti bodi adalah limpa. Fungsi antara
lain diagnosis penyakit dan kehamilan
2. Terapi Gen
3. Antibiotik
4. Interferon
Adalah antibodi terhadap virus. Secara alami hanya dibuat oleh tubuh
manusia. Proses pembentukan di dalam, tubuh memerlukan waktu cukup
lama (dibanding kecepatan replikasi virus), karena itu dilakukan rekayasa
genetika.
5. Vaksin
BIOTEKNOLOGI DALAM
MENYELESAIKAN MASALAH
PENCEMARAN
1. Pencemaran oleh minyak. Strain-strain Pseudomorms = mengkonsumsi
hidrokarbon. Rekayasa genetik membentuk bakteri super
yangmeogandung empat jenis plasmid pembawa gen untuk konsumsi
hidrokarbon.
2. Limbah organik
dapat diuraikan oleh bakteri aerob atau anaerob.
BIOTEKNOLOGI DALAM
PEMBERANTASAN HAMA
Dalam membatasi pemakaian pestisida, dilakukan upaya pemberantasan
hama secara biologi antara lain penggunaan musuh alami dan
menciptakan tanaman resisten hama.
Pada awalnya, proses rekayasa genetika ditemukan oleh Crick dan Watson pada
tahun 1953. Rekayasa genetika merupakan suatu rangkaian metode yang
canggih dalam perincian akan tetapi sederhana dalam hal prinsip yang
memungkinkan untuk dilakukan pengambilan gen atau sekelompok gen dari
sebuah sel dan mencangkokkan gen atau sekelompok gen tersebut pada sel lain
dimana gen atau sekelompok gen tersebut mengikat diri mereka dengan gen
atau sekelompok gen yang sudah ada dan bersama-sama menanggung reaksi
biokimiawi penerima .
DNA rekombinan ini dapat dipindahkan ke makhluk hidup lain bahkan yang
berbeda jenisnya. Hasil dari perpaduan tersebut menghasilkan makhluk hidup
rekombinan yang memiliki kemampuan baru dalam melangsungkan proses hidup
dan bersaing dengan makhluk hidup lainnya. Dengan kata lain makhluk hidup
rekombinan memiliki sifat unggul bila dibandingkan dengan makhluk hidup
asalnya.
Secara umum bioteknologi adalah ilmu terapan proses biologi. Akan tetapi
pembatasan ini masih terlalu luas yang pada akhirnya membawa pembatasan-
pembatasan dengan definisi yang berlainan di tiap wilayah dimana disesuaikan
dengan kebutuhan dan keadaan alam yang dimiliki. Pada dasarnya dapat
disimpulkan bahwa bioteknologi merupakan teknologi pemanfaatan organisme
(mikroba) atau produk organisme yang bertujuan untuk menghasilkan bahan
atau jasa.
Pengertian diatas merupakan pengertian dari sudut ilmu alam dimana jika dilihat
dari ilmu hukum, maka pengertian bioteknologi dapat dilihat di Konvensi
Keanekaragaman Hayati pada pasal 2. Bioteknologi dinyatakan sebagai
penerapan teknologi yang menggunakan sistem-sistem hayati, makhluk hidup,
atau derivatifnya untuk membuat atau memodifikasi produk-produk atau proses-
proses penggunaan khusus.
Dalam era globalisasi, selain perkembangan perdagangan dunia yang amat pesat
dengan tidak dihiraukannya lagi batas-batas wilayah dan kemungkinan mata
uang dalam perdagangan bebas, patut diperhatikan pula perkembangan
teknologi yang menyertainya. Perkembangan semua bidang kehidupan saat ini
sama sekali tidak terlepas dari perkembangan dunia teknologi. Dimana kemudian
tolak ukur kemajuan suatu negara banyak ditentukan dari teknologi yang
dimilikinya karena teknologi telah menjadi pendukung sehingga mendorong
setiap negara untuk memiliki keunggulan teknologi dari negara lainnya. Secara
khusus, John Naisbitt dan Patricia Aburdene dalam bukunya “Megatrends 2000”
menyebutkan bahwa kehadiran bioteknologi akan berkuasa di kehidupan kita.
Tidak ada sains lain yang dapat memiliki kekuatan begitu besar untuk mengubah
jalannya perkembangan organisme hidup kecuali bioteknologi.
Seperti halnya perkembangan segala sesuatunya dimuka bumi ini dimana akan
selalu membawa dua sisi yaitu positif dan negatif. Begitu pula halnya dengan
perkembangan bioteknologi yang walaupun membawa pengaruh sangat besar
bagi kehidupan manusia, tak dapat dihindarkan memiliki potensi untuk
mendatangkan kerugian. Pertanyaan yang kemudian timbul adalah bagaimana
kita sebagai manusia yang berakal dan berbudi menyikapi hal tersebut. Apakah
akan menentang dan menghalangi segala perkembangan bioteknologi dengan
akibat tidak juga mendapatkan sisi positifnya atau dicarikan jalan keluar akan
akibat negatif yang ditimbulkan dengan tetap menerima perkembangan tersebut.
Varietas baru
Apa yang ingin dilakukan oleh para ahli genetika ialah memasukkan gen-
gen spesifik tunggal ke dalam varietas-varietas tanaman yang
bermanfaat. Hal ini akan meliputi dua langkah pokok. Pertama,
memperoleh gen-gen tertentu dalam bentuk murni dan dalam jumlah
yang berguna. Kedua, menciptakan cara-cara untuk memasukkan gen-gen
tersebut ke kromosom-kromosom tanaman, sehingga mereka dapat
berfungsi.
Langkah yang pertama bukan lagi menjadi masalah. Dengan teknik DNA
rekombinan sekarang, ada kemungkinan untuk menumbuhkan setiap
segmen dari setiap DNA pada bakteri. Tidak mudah untuk mengidentifikasi
segmen khusus yang bersangkutan di antara koleksi klon. Khususnya
untuk mengidentifikasi segmen tertentu yang bersangkutan di antara
koleksi klon, apalagi untuk mengidentifikasi gen-gen yang berpengaruh
pada sifat-sifat seperti hasil produksi tanaman.
Kapas transgenik
Tanaman hasil rekayasa genetika atau sering kita sebut sebagai tanaman
transgenik melangkah dari eksperimen laboratorium ke uji lapangan dan
akhirnya komersialisasi hampir tanpa hambatan yang berarti. Memang,
kadang ada eksperimen yang gagal, tetapi tidak sampai menimbulkan
”kecelakaan.”
Tahun 1989 untuk pertama kalinya uji lapangan dilakukan pada kapas
transgenik yang tahan terhadap serangga (Bt cotton) dan pada tahun
yang sama dimulai proses pemetaan gen pada tanaman (Plant Genome
Project). Pada tahun 1992 sebuah perusahaan penyedia benih
memasukkan gen dari kacang Brasil ke kacang kedelai dengan tujuan agar
kacang kedelai tersebut lebih sehat dengan mengoreksi defisiensi alami
kacang kedelai untuk bahan kimia metionin. Meskipun sedikit, ada orang
yang alergi terhadap kacang Brasil dan kacang kedelai transgenik tersebut
menimbulkan efek alaergi pada orang yang sama.
Memang di dalam teknologi rekayasa genetika ada yang aman ada juga
yang tidak, sama amannya atau sama bahayanya dengan gen-gen yang
direkayasa. Apabila gen introduksi menghasilkan racun, tanaman
transgenik dengan sendirinya akan menjadi racun. Kelebihan dari proses
rekayasa genetika tanaman transgenik dibandingkan dengan pemuliaan
tanaman secara tradisional yaitu dalam tanaman transgenik, gen yang
dipindahkan dapat diketahui dengan persis dan dapat diikuti
"perjalanannya". Tanaman yang tahan terhadap serangga tertentu, tidak
begitu banyak memerlukan insektisida, bahan bakar untuk alat semprot,
dan tidak ada kaleng bekas insektisida menjadikan tanaman transgenik
ramah terhadap lingkungan.
Dapat menjadi bahan renungan bagi kita, saat ini enam puluh persen
benih yang dijual di Amerika adalah benih hasil rekayasa genetika. Tak
heran, jika sejak 1992 pertumbuhan industri bioteknologi mengalami
pertumbuhan lebih dari tiga kali lipat. Dengan peningkatan pendapatan
dari 8 miliar dolar AS di tahun 1992 menjadi 27,6 miliar dolar AS di tahun
2001.
Mutagenesis
Sel Punca
Sel punca adalah jenis sel khusus dengan kemampuan membentuk ulang
dirinya dan dalam saat yang bersamaan membentuk sel yang
terspesialisasi. Aplikasi Terapeutik Sel Stem Embrionik pada Berbagai
Penyakit Degeneratif. Dalam Cermin Dunia Kedokteran, meskipun
kebanyakan sel dalam tubuh seperti jantung maupun hati telah terbentuk
khusus untuk memenuhi fungsi tertentu, stem cell selalu berada dalam
keadaan tidak terdiferensiasi sampai ada sinyal tertentu yang
mengarahkannya berdiferensiasi menjadi sel jenis tertentu.
Kemampuannya untuk berproliferasi bersamaan dengan kemampuannya
berdiferensiasi menjadi jenis sel tertentu inilah yang membuatnya unik .
Karakteristik biologis dan diferensiasi stem cell fokus pada mesenchymal
stem cell. Cermin Dunia Kedokteran
Aplikasi dari sel punca diantaranya adalah pengobatan infark jantung yaitu
menggunakan sel punca yang berasal dari sumsum tulang untuk
mengganti sel-sel pembuluh yang rusak (neovaskularisasi). Aplikasi
terapeutik sel stem embrionik pada berbagai penyakit degeneratif. Cermin
Dunia Kedokteran . Selain itu, sel punca diduga dapat digunakan untuk
pengobatan diabetes tipe I dengan cara mengganti sel pankreas yang
sudah rusak dengan sel pankreas hasil diferensiasi sel punca. Hal ini
dilakukan untuk menghindari reaksi penolakan yang dapat terjadi seperti
pada transplantasi pankreas dari binatang. Sejauh ini percobaan telah
berhasil dilakukan pada mencit
Rekayasa Genetika Hewan
Pertimbangan percobaan
Dengan menggunakan DNA mikroinjeksi, tipe gen diperkenalkan pada
spesies hewan ternak menjadi pertimbangan yang penting. Pada 1993,
Pursel dan Rexroad mengungkapkan catatan komprehensif mengenai
susunan gen yang digunakan pada produksi sapi, kambing, babi, dan
domba transgenik tidak mengalami perubahan materi yang merupakan
refleksi dari kepentingan sumber yang sangat besar. Kebanyakan batasan
ilmu pengetahuan pada aplikasi teknologi transgenik skala besar untuk
meningkatkan hewan ternak yang tidak berubah dasarnya selama dekade
terakhir ini. Batasan tersebut antara lain:
a) Kekurangan pengetahuan mengenai dasar genetika dari faktor yang
membatasi produksi sifat.
b) Kekurangan kontrol waktu dan ruang atau sekuen yang dapat diinduksi
untuk digunakan dalam mengembangkan susunan gen, vektors ekspresi,
dan penargetan gen.
c) Penetapan metode novel untuk meningkatkan efisiensi produksi hewan
transgenik.
Dalam upaya mengoptimalkan usaha rekayasa genetika, pengaturan gen
dan ekspresi dapat dievaluasi pada tikus, sebagai pendahuluan percobaan
lain dengan tenaga, uang dan waktu yang lebih intensif untuk spesies lain.
Pada studi tikus, dibutuhkan waktu kurang dari dua bulan sampai susunan
DNA siap untuk mikroinjeksi. Sedangkan pada percobaan babi, dibutuhkan
waktu yang lebih lama dari sinkronisasi donor embrio jumlah ovum yang
akan dimikroinjeksi, interval generasi, dan waktu untuk mengidentifikasi,
berkembang biak dan mengkarakterisasi babi transgenik. Jadi, terlihat
jelas manfaat pengkarakterisasi tikus transgenik yaitu untuk percepatan
apa yang akan memerlukan waktu yang lama.
kloning
Kloning merupakan teknik penggandaan gen yang menghasilkan turunan
yang sama sifat baik dari segi hereditas maupun penampakannya. 27
Maret 2007, para ilmuwan Korea Selatan mengumumkan keberhasilannya
mengkloning serigala langka. Mereka merupakan tim peneliti yang
sebelumnya berhasil mengkloning anjing jenis afgan dan pudel.
Tim yang dipimpin Lee Byung-Chun dan Shin Nam-Shik, para profesor ilmu
kedokteran hewan dari Universitas Nasional Singapura (SNU), berhasil
mengkloning dua ekor serigala betina yang lahir pada 18 dan 26 Oktober
2005. Masing-masing diberi nama Snuwolf dan Snuwolfy, yang merupakan
kependekan dari Seoul National University wolf.
Pada bulan November 2007, dunia dikejutkan oleh para ilmuwan Oregon
yang menyatakan, berhasil mengkloning embrio kera dan mengekstraknya
dalam sel induk, yang sangat potensial untuk penelitian kloning manusia.
Kesuksesan ini dilaporkan oleh ilmuwan Australia, Soukhrat Mitalipov, dari
Pusat Penelitian Primata Nasional Oregon di Portland.
Seperti dikutip dari USA Today, para ilmuwan Oregon itu telah mencoba
selama beberapa tahun untuk mengkloning embrio kera dan
mengekstraksinya menjadi sel induk karena kera dianggap paling mirip
dengan manusia.
Langkah-langkah dasar kloning gen
Ada beberapa langkah dasar dalam Kloning Gen yaitu sebagai berikut:
Suatu frakmen DNA yang mengandung gen yang akan diklon diinsersikan
pada molekul DNA sirkular yang di sebut sektor untuk menghasilkan
chimoera atau molekul DNA rekombiner.
Vektor bertindak sebagai wahana yang membawa gen masuk kedalam sel
tuan rumah ( host ) yang biasanya berupa bakteri, walau pun sel-sel jenis
lain dapat di gunakan.
Elemen Didalam sel host, vektor mengadakan replikasi menghasilkan
banyak kopi atau turunan yang identik, baik vektornya sendiri maupun
gen yang dibawanya.
Elemen Ketika sel host membelah, kopi molekul DNA rekombinasi
diwariskan pada progeni dan terjadi replikasi vektor selanjutnya.
Elemen Setelah terjadi sejumlah besar pembelahan sel, maka dihasilkan
koloni atau klonsel host yang identik. Tiap-tiap sel dalam klon
mengandung satu kopi atau lebih molekul DNA rekombinasi dengan
demikian dikatakan bahwa gen yang dibawa oleh molekul rekombinasi
telah diklon.
Kloning Gen
Kita sekarang hidup di era revolusi teknologi. Melalui Biologi molekuler
perkembangan ilmu pengetahuan khususnya di bidang science
mengalami revolusi yang sangat pesat.
Kloning ini merupakan pemindahan sebagian rantai DNA yang diinginkan dari suatu
organisme pada satu element replikasi genetik, contohnya penyisipan DNA dalam
plasmid bakteri untuk mengklon satu gen.
2. Kloning Reproduktif
Merupakan teknologi yang digunakan untuk menghasilkan hewan yang sama, contohnya
Dolly dengan suatu proses yang disebut SCNT (Somatic Cell Nuclear Transfer).
3. Kloning Terapeutik
Kloning ini merupakan suatu kloning untuk memproduksi embrio manusia sebagai bahan
penelitian. Tujuan utama dari proses ini bukan untuk menciptakan manusia baru, tetapi
untuk mendapatkan sel batang yang dapat digunakan untuk mempelajari perkembangan
manusia dan penyembuhan penyakit.
Kloning reproduktif pertama kali dilakukan oleh seorang Ilmuan Inggris, John Gurdon.
Beliau berhasil melakukan kloning pada katak. Kemudian para peneliti dengan antusias
melakukan percobaan lain pada mamalia. Sampai dengan tahun 1996 tepatnya 5 Juli, Ian
Wilmut dan para peneliti yang lain dari Roslin Institute di Edinburg (Skotlandia) berhasil
menciptakan biri-biri yang diberi nama Dolly, akan tetapi penelitian ini dikatakan belum
berhasil karena Dolly yang seharusnya dapat mencapai umur 11 tahun ternyata hanya
dapat mencapai umur 6 tahun. Hasil penelitian ini, menunjukkan bahwa Dolly mengalami
penuaan dini, menderita penyakit radang sendi, dan infeksi paru kronis. Dari kenyataan
ini, para peneliti mengambil keputusan untuk melakukan euthanasia pada Dolly.
Peminakan sel-sel induk merupakan salah satu langkah awal dari baik peminakan
terapeutik, maupun peminakan reproduktif. Peminakan terapeutik pada manusia
mempunyai tujuan untuk kepentingan klinis dalam rangka memperbaiki kualitas
kehidupan menusia, maksud dari peningkatan kualitas kehidupan manusia dilihat dari
keuntungan kloning itu sendiri yaitu: memproduksi organ tubuh untuk transplantasi ,
menghindarkan penyakit, memecahkan permasalahan reproduksi, menyediakan bahan
riset.
Peminakan sel-sel induk dan proses diferensiasi ke arah pembentukan tubuh embrionik
pada manusia telah dilakukan (Thomson, et al., 1998). Tubuh embrionik yang terbentuk
dideteksi aktifitas telomerasenya untuk meyakinkan bahwa sel-sel embrionik tersebut
bersifat totipoten dan dapat berdiferensiasi menjadi manusia apabila dilakukan transfer
embrio ke dalam rahim.,
2. Embrio dipelihara sampai pada tahap blastula, 14 massa sel bagian dalam
diisolasi.dan diperoleh lima bentuk sel batang dari lima embryo.dan didapatkan:
Bentuk sel yang lain yaitu H9 dengan karyotype XX yang dikulturkan tertahan
selama 6 bulan dan terus dijalankan selama lebih dari 8 bulan.
Dari uraian di atas berdasarkan pemikiran teoritis dan dengan adanya metode – metode
yang telah banyak dilakukan oleh para ahli, maka terjadinya kloning pada manusia
merupakan bukan suatu hal yang tidak mungkin. Karena konsep dari kloning sendiri baik
untuk manusia, hewan, atau spesies yang lainnya adalah sama.
Kemajuan dalam pengembangan berbasis dasar biologi diperlukan untuk mengatur sel
batang embrionic secara efisien ke garis keturunan manusia. Bagaimanapun, kemajuan
dalam hal ini telah dibuat secara in vitro pada deferensiasi sel batang embrionic menjadi
jaringan atau sel – sel yang spesifik dan tidak menutup kemungkinan untuk
dikembangkan lagi menjadi satu individu utuh dalam upaya melakukan kloning terhadap
manusia untuk menghasilkan manusia/individu baru.
Seperti telah diuraikan pada teknik kloning, bukti – bukti yang ada tentang kloning yang
telah dilakukan pada saat ini sudah sampai pada tahap kloning embrio manusia yang
telah membelah sampai masa blastula yang terus dikembangkan sampai pada tahap sel
– sel itu telah berhenti terdeferensiasi.
• Sel batang embryonic manusia didapat dari perkembangan dan pemilihan koloni
individu yang seragam dengan morfologi yang tidak terdeferensiasi.
• Sel batang tidak ada yang didapat dari pengembangan clon sel tunggal. Oleh
karena itu tidak bisa dikesampingkan adanya kemungkinan bahwa ada variasi
pengembangan diantara sel yang tidak terdeferensiasi.
• Banyak sel yang berkaitan dengan kanker. Jika sel yang berkaitan dengan kanker
ini dijadikan donor untuk kloning, secara otomatis sel atau jaringan yang
dihasilkan merupakan sel kanker yang perkembangannya tidak dapat
dikendalikan.
• Belum ada metode untuk mendeteksi gen yang rusak. Kerusakan gen dapat
menyebabkan penyakit keturunan, ketidaknormalan gen itu akan menjadikan
ketidaknormalan sel, sehingga mengakibatkan ketidaknormalan juga fungsi sel
tersebut.
• Diperlukan banyak sel donor yang pada proses kloning terbuang percuma. Untuk
melakukan suatu percobaan dibutuhkan beberapa ulangan, setiap ulangan
membutuhkan satu sel, sedangkan pada akhirnya hanya didapatkan satu hasil
kloning, ini berarti banyak sel yang terbuang.
Tingkat Keberhasilan
Sampai saat ini tingkat keberhasilan dari kloning sendiri pada manusia belum mencapai
tahap yang diinginkan karena banyaknya keterbatasan – keterbatasan seperti yang
diuraikan. Namun perkembangan dan upaya untuk menuju keberhasilan kloning pada
manusia tetap dilakukan.
Jika menuruti bukti – bukti yang ada maka dapat dikatakan bahwa keberhasilan kloning
manusia baru sampai pada tahap pembelahan menjadi beberapa sel embrionik saja, yang
terdekat dari terbentuknya suatu individu baru adalah pembelahan pada saat setelah
tahap Blastula.
Inisiasi adalah pengambilan eksplan dari bagian tanaman yang akan dikulturkan.
Bagian tanaman yang sering digunakan untuk kegiatan kultur jaringan adalah
tunas.
Sterilisasi adalah bahwa segala kegiatan dalam kultur jaringan harus dilakukan di
tempat yang steril, yaitu di laminar flow dan menggunakan alat-alat yang juga
steril. Sterilisasi juga dilakukan terhadap peralatan, yaitu menggunakan etanol
yang disemprotkan secara merata pada peralatan yang digunakan. Teknisi yang
melakukan kultur jaringan juga harus steril.
KEUNTUNGAN PEMANFAATAN
KULTUR JARINGAN
¨ Pengadaan bibit tidak tergantung musim
planlet/bibit)
dan mudah
lainnya
Bayi Tabung
Tahukah kamu apa yang dimaksud dengan bayi tabung dan bagaimana prosesnya
sampai melahirkan..?
Bayi tabung adalah bayi hasil konsepsinya (yi dari pertemuan antara sel telur dan
sperma) yang dilakukan dalam sebuah tabung yang dipersiapkan sedemikian rupa di
laboratorium.
Didalam laboratorium tabung tsb dibuat sedemikian rupa sehingga menyerupai dengan
tempat pembuahannya yang asli yaitu rahim ibu atau wanita...ya nggak..?
Dibuat sedemikian rupa sehingga temperatur dan situasinya persis sama dengan aslinya.
Prosenya mula-mula dengan suatu alat khusus semacam alat untuk laparoskopi
dilakukan pengambilan sel telur dari wanita yang baru saja mengalami ovulasi.
Kemudian sel telur yang diambil tadi dibuahi dengan sperma yang sudah dipersiapkan
dalam tabung yang suasananya dibuat persis seperti dalam rahim.
Setelah pembuahan hasil konsepsi tsb dipelihara beberapa saat dalam tabung tadi
sampai pada suatu saat tertentu akan dicangkokan ke dalam rahim wanita tsb.
Selanjutnya diharapkan embrio itu akan tumbuh sebagaimana layaknya di dalam rahim
wanita..
Sudah tentu wanita tsb akan mengalami kehamilan ,perkembangan selama kehamilan
seperti biasa.
Untuk memulai proses bayi tabung dibutuhkan tekad yang kuat mengingat
prosesnya yang tidak mudah. Berikut ini adalah tahap-tahap proses bayi
tabung di salah satu rumah sakit di Singapore yang telah saya jalani.
1. Persiapan mental diwajibkan bagi pasangan lewat konseling yang
diberikan oleh pekerja sosial yang disediakan oleh rumah sakit.
Intinya kita disuruh bersiap untuk menghadapi keadaan kalau proses
bayi tabung berhasil maupun tidak berhasil.
2. Perkembangan hormon yang terkontrol dimulai sesaat setelah
mendapatkan mens, tepatnya pada hari ke dua lewat suntikan yang
diberikan setiap hari selama kurang lebih tiga minggu… ya betul 3
minggu! sampai mencapai ukuran telur yang diharapkan.
3. Tahap pematangan telur melalui injeksi obat hormon satu hari
sebelum sel telur yang matang dikeluarkan.
4. Pengeluaran telur melalui proses operasi kecil, telur diambil
sebanyak-banyaknya.
5. Tahapan proses pembuahan sel telur dengan sperma menjadi
embrio, dilakukan oleh embriologist di rumah sakit.
6. Setelah dua hari pembuahan, embrio yang terbaik dipilih dan
dimasukkan kedalam rahim. Kali ini prosesnya mudah, hanya
memerlukan wantu sekitar 10 menit.
7. Agar emrio dalam rahim dapat bertahan & berkembang dengan baik
maka saya harus mengalami suntikan hormon setiap hari selama 17
hari. Setelah itu barulah didapatkan kepastian hamil atau tidak.
Inseminasi Buatan
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini berkembang sangat besar. Manusia
mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menggunakan rasa, karsa dan
daya cipta yang dimiliki. Salah satu bidang iptek yang berkembang pesat dewasa ini
adalah teknologi reproduksi. Teknologi reproduksi adalah ilmu reproduksi atau ilmu
tentang perkembangbiakan yang menggunakan peralatan serta prosedur tertentu untuk
menghasilkan suatu produk (keturunan). Salah satu teknologi reproduksi yang telah
banyak dikembangkan adalah inseminasi buatan. Inseminasi buatan merupakan
terjemahan dari artificial insemination yang berarti memasukkan cairan semen (plasma
semen) yang mengandung sel-sel kelamin pria (spermatozoa) yang diejakulasikan
melalui penis pada waktu terjadi kopulasi atau penampungan semen.
Teknik Inseminasi
1. Teknik IUI (Intrauterine Insemination)
Teknik IUI dilakukan dengan cara sperma diinjeksikan melalui leher rahim
hingga ke lubang uterine (rahim).
2. Teknik DIPI (Direct Intraperitoneal Insemination)
Teknik DIPI telah dilakukan sejak awal tahun 1986. Teknik DIPI dilakukan
dengan cara sperma diinjeksikan langsung ke peritoneal (rongga
peritoneum).
Teknik IUI dan DIPI dilakukan dengan menggunakan alat yang disebut
bivalve speculum, yaitu suatu alat yang berbentuk seperti selang dan
mempunyai 2 cabang, dimana salah satu ujungnya sebagai tempat untuk
memasukkan/menyalurkan sperma dan ujung yang lain dimasukkan ke
dalam saluran leher rahim untuk teknik IUI, sedangkan untuk teknik DIPI
dimasukkan ke dalam peritoneal. Jumlah sperma yang
disalurkan/diinjeksikan kurang lebih sebanyak 0,5–2 ml. Setelah
inseminasi selesai dilakukan, orang yang mendapatkan perlakuan
inseminasi tersebut harus dalam posisi terlentang selama 10–15 menit.
Sumber Sperma
Ada 2 jenis sumber sperma yaitu:
1. Dari sperma suami
Inseminasi yang menggunakan air mani suami hanya boleh dilakukan jika
jumlah spermanya rendah atau suami mengidap suatu penyakit. Tingkat
keberhasilan AIH hanya berkisar 10-20 %. Sebab-sebab utama kegagalan
AIH adalah jumlah sperma suami kurang banyak atau bentuk dan
pergerakannya tidak normal.
2. Sperma penderma
Inseminasi ini dilakukan jika suami tidak bisa memproduksi sperma atau
azoospermia atau pihak suami mengidap penyakit kongenital yang dapat
diwariskan kepada keturunannya. Penderma sperma harus melakukan tes
kesehatan terlebih dahulu seperti tipe darah, golongan darah, latar
belakang status physikologi, tes IQ, penyakit keturunan, dan bebas dari
infeksi penyakit menular. Tingkat keberhasilan Inseminasi AID adalah 60-
70 %.
Penyiapan sperma
Sperma dikumpulkan dengan cara marturbasi, kemudian dimasukkan ke
dalam wadah steril setelah 2-4 hari tidak melakukan hubungan seksual.
Setelah dicairkan dan dilakukan analisa awal sperma, teknik “Swim-up”
standar atau “Gradient Percoll” digunakan untuk persiapan penggunaan
larutan garam seimbang Earle atau Medi. Cult IVF medium, keduanya
dilengkapi dengan serum albumin manusia. Dalam teknik Swim-up,
sampel sperma disentrifugekan sebanyak 400 g selama 15 menit.
Supernatannya dibuang, pellet dipisahkan dalam 2,5 ml medium,
kemudian disentrifuge lagi. Sesudah memisahkan supernatannya, dengan
hati-hati pellet dilapisi dengan medium dan diinkubasi selama 1 jam pada
suhu 37º C. Sesudah diinkubasi, lapisan media yang berisi sperma motile
dikumpulkan dengan hati-hati dan digunakan untuk inseminasi.
Pada teknik Percoll, sperma dilapiskan pada Gradient Percoll yang berisi
media Medi. Cult dan disentrifugekan sebanyak 500 g selama 20 menit. 90
% dari pellet kemudian dipisahkan dalam 6 ml media dan disentrifugekan
lagi sebanyak 500 g selama 10 menit. Pellet sperma kemudian dipisahkan
dalam 0,5 atau 1 ml medium dan digunakan untuk inseminasi.
BIOTEKNOLOGI
BIOLOGI
NAMA KELOMPOK :
Rizky Bintang Pratama (19)
Rehulina Ginting (26)
Rofa Dwi Aafini (27)
Oscar Govinda Duarsa (40)