You are on page 1of 23

2/16/2010

METABOLISME NUKLEOTIDA
PURIN & PIRIMIDIN
F.Y. WIDODO
STIKES YARSI

BAGIAN BIOKIMIA
FAKULTAS KEDOKTERAN
DOSEN
FAIZUL
UNIVERSITAS BAYANI, KUSUMA
WIJAYA M.Pd SURABAYA

PENDAHULUAN
 Basa Purin & Pirimidin tdp dlm nukleotida DNA/RNA & Koenzim
 Purin: Adenin, Guanin, Hipoxantin, Xantin
Pirimidin: Sitosin, Timin dan Urasil
 Prototrophic: dpt mensintesis Purin & Pirimidin
 As. Nukleat dlm makanan berbentuk Nukleoprotein  dipecah
enzim proteolitik  protein + Asam Nukleat
 Selanjutnya oleh enzim Ribonuklease, Deoksiribonuklease &
Polinukleotidase, asam nukleat dipecah menjadi Mononukleotida
 Nukleotida dihidrolisis oleh Nukleotidase & Fosfatase menjadi
Nukleosida + asam sulfat
 Nukleosida  Fosforilase usus  basa Purin / Pirimidin
 Purin  oksidasi  ASAM URAT

1
2/16/2010

Tata nama
Basa Ribonukleosida Ribonukelotida (5-MP)
Adenin Adenosin Adenosin monofosfat (AMP)
Guanin Guanosin Guanosin monofosfat (GMP)
Sitosin Sitidin Sitidin 5’-monofosfat (CMP)
Urasil Uridin Uridin 5’-monofosfat (UMP)
Deoksiribonukleosida Deoksiribonukleotida
Adenin Deoksiadenosin Deoksiadenosin 5’-MP (dAMP)
Guanin Deoksiguanosin Deoksiguanosin 5’-MP (dGMP)
Sitosin Deoksisitidin Deoksisitidin 5’-MP (dCMP)
Timin Timidin Timidin 5’-MP (TMP)

PENDAHULUAN
Asam nukleat (dimakan dalam bentuk nukleoprotein)
Enzim proteolitik --------------------- di usus
Asam nukleat
Nuklease (DNAase & RNAase) ------ di getah pankreas
Nukleotida
Polinukleotidase = fosfoesterase---di usus
Mononukleotida
Nukleotidase & fosfatase
Nukleosida
Fosforilase ----------- usus
Basa purin & pirimidin

Guanin Adenosin

Xantin Inosin, Hipoxantin

Asam urat

Absorbsi di usus

Ekskresi sebagai asam urat


di urine

2
2/16/2010

BIOSINTESIS NUKLEOTIDA PURIN

3
2/16/2010

Conversion of IMP to AMP and GMP

BIOSINTESIS NUKLEOTIDA PURIN

 Pada manusia, biosintesis purin untuk memenuhi


kebutuhan asam nukleat
 Ureotelic: bahan akhir dari bahan nitrogen yang
tidak berguna berupa ureum
 Uricotelic:bahan akhir dari bahan nitrogen yang
tidak berguna berupa asam urat (ekskresi melalui
urine)

4
2/16/2010

BIOSINTESIS NUKLEOTIDA PURIN


 Inhibitor: beberapa metabolit yang mirip glutamin (“antifolate drugs”):
- Azaserin = reaksi 5
- Diazanorleusin = reaksi 2
- 6-merkapto purin = reaksi 13 & 14
- Asam mikrofenolat = reaksi 14
 Perubahan AMP & GMP menjadi nukleosida difosfat & trifosfat
dikatalisis Nukleosida monofosfat kinase & Nukleosida difosfat kinase
Untuk adenilat, difosforilasi oleh Myokinase

ATP ADP ATP ADP


Nukleosida Nukleosida Nukleosida
Kinase Kinase
monofosfat difosfat trifosfat

Synthetic Pyrimidine and Purine analogs.

5
2/16/2010

Purin Salvage Pathway


 Konversi purin, ribonukleosida, deoxyribonukleosida menjadi
mononukleotida
 Memerlukan energi yang lebih rendah daripada sintesis de novo
 Fosforibosilasi purin bebas oleh PRPP membentuk purin 5'-mononukleotida
(Pu-RP).
Pu + PR—PP  PRP + PPi
 Ada 2 mekanisme:
1. Fosforibosilasi basa purin bebas dg enzim-enzim yg memerlukan
p-ribose-p sebagai donor ribosefosfat :
a. Adenin fosforibosil transferase (APRT)
Memfosforibosilasi adenin menjadi AMP
b. Hipoxantin-guanin fosforibosil transferase (HGPRT)
Memfosforibosilasi hipoxantin dan guanin menjadi IMP dan GMP
Proses fosforibosilasi dengan HGPRT lebih aktif daripada APRT

6
2/16/2010

Purin Salvage Pathway


2. Fosforilasi langsung ribonukleosida purin oleh ATP
Purin + ATP  ADP + Purin-p
- Adenosin kinase : Adenosin  AMP
Deoksiadenosin  dAMP
- Deoksisitidin kinase: Deoksisitidin  dCMP
Deoksiadenosin  dAMP
2’-Deoksiguanosin  dGMP
Jalur ini dilakukan di liver  basa purin dipakai oleh
jaringan lain yang tdk bisa mensintesis purin
Otak: PRPP amidotransferase 
Eritrosit & PMN Lekosit tdk bisa mensintesis 5-
fosforibosilamin

Regulasi Biosintesis Purin


1. Sintesis IMP perlu 6 mol ATP + glisin, glutamin, metenil H4folat &
aspartat. Kecepatan sintesis purin terutama ditentukan oleh
konsentrasi PRPP. Konsentrasi PRPP ditentukan oleh kecepatan
sintesisnya, pemakaian & degradasinya.
Kecepatan sintesis PRPP tergantung:
a. Tersedianya ribose-5-fosfat (substrat)
b. PRPP sintase : - konsentrasi fosfat
- ribonukleotida purin sebagai regulator
alosterik
Pemakaian enzim ini terutama tergantung aktivitas “salvage
pathway” untuk hipoxantin & guanin, juga sintesis de novo
(sekunder)
2. PRPP glutamil amidotransferase (reaksi no. 2)dihambat oleh AMP &
GMP secara kompetitif. Hambatan ini kurang penting.

7
2/16/2010

Regulasi Biosintesis Purin


3. Reaksi (12) & (14) IMP  AMP + GMP
AMP menghambat adenilosuksinat sintetase
GMP menghambat IMP dehidrogenase

GTP
IMP Adenilosuksinat  AMP (perlu GTP)
ATP
XMP GMP (perlu ATP)
Regulasi menyilang untuk mencegah sintesis 1 macam nukleotida
purin bila terjadi defisiensi dari nukleotida lain
 Reduksi 2’-hidroksil nukleotida purin & pirimidin dikatalisis oleh
kompleks ribonukelotida reduktase  dNDPs. Enzim hanya aktif ketika
sel aktif mensintesis DNA
 Reduksi NDPs menjadi dNDPs merupakan kontrol keseimbangan
produksi deoksiribonukleotida untuk sintesis DNA

Skema pengontrolan kecepatan


regulasi sintesa purin (de novo)

8
2/16/2010

Regulasi perubahan IMP menjadi


AMP atau GMP

Regulasi Biosintesis Purin

9
2/16/2010

Regulasi Biosintesis Purin


 Untuk pembentukan IMP dibutuhkan 6 ikatan fosfat bertenaga
tinggi dan: glisin, glutamin, meteniltetrahidrofolat dan aspartat
 Regulator terpenting adalah konsentrasi PP ribose P dalam
sel
 Regulasi konsentrasi PP ribose P ini tergantung dari
perbandingan kecepatan sintesanya dan
pemakaian/degradasinya
Kecepatan sintesanya tergantung:
1. Adanya substrat, terutama ribose-5P sebab lebih sedikit
terdapat daripada ATP
2. Aktivitas PP ribose P sintetase yang tergantung dari kadar
fosfat intrasel dan kadar ribonukleotida purin dan pirimidin
yang dapat bertindak sebagai allosterik regulator

Regulasi Biosintesis Purin


Kecepatan pemakaian/degradasi PP ribose P tergantung:
• Pemakaiannya dalam “salvage pathway” yang dapat
mengfosforibosilasi hipoxantin dan guanin
• Sintesa purin de novo
Pada laki-laki dengan defisiensi HGPRT yang menurun terdapat:
1. kadar PP ribose P dalam eritrosit yang meningkat
2. cultured fibroblast yang meningkat

Enzim PP ribose P amidotransferase (reaksi 2) dapat dihambat oleh


nukleotida purin (terutama AMP dan GMP secara feedback)
bersaing dengan adanya PP ribose P

10
2/16/2010

Katabolisme Purin
Hasil akhir: asam urat
Guanin & hipoxantin  xantin  asam urat

Katabolisme Purin
 Hasil akhir katabolisme purin pada manusia adalah asam urat
 99% asam urat manusia didapat dari substrat oleh nukleosida
purin fosforilase (komponen penting pada purin salvage pathway)
 Xantin oksidase:
- sangat aktif pada hati, usus halus, ginjal
- menghambat pembentukan asam urat
- pegang peranan penting pada keadaan hiperurikemia dan gout
 Pada orang normal (dalam jumlah kecil): asam urat (berasal dari
metabolisme asam nukleat oleh flora bakteri dalam usus)
diabsorbsi dan langsung diekskresi
 Pada golongan primata rendah: terdapat enzim urikase yang
merubah asam urat menjadi allantoin yang sangat mudah larut
dalam air

11
2/16/2010

Katabolisme Purin
 Pada amfibi, burung dan reptil tidak mempunyai urikase sehingga
mereka mengekskresikannya dalam bentuk asam urat dan guanin
 18-20 % dari asam urat yang hilang tidak diekskresi dalam urine
akan dipecah jadi CO2 dan amonia  diekskresi dalam empedu
untuk masuk dalam usus dan dipecah oleh flora usus
 Pada manusia pemecahan asam urat menjadi CO2 + NH3 tidak
tergantung dari flora usus
 Na-urat pada manusia akan difiltrasi oleh glomerulus dan
direabsorbsi dan sebagian disekresikan pada tubulus proximal
loop dari Henle dan direabsorbsi lagi oleh tubulus distalis
 Total ekskresi asam urat manusia dalam 24 jam = 400-600 mg
 Aspirin (dosis tinggi): menghambat ekskresi dan reabsorbsi asam
urat

BIOSINTESIS PIRIMIDIN
 MEMERLUKAN: PRPP, glutamin, CO2, aspartat,
H4folat
 Beda dg biosintesis purin: ribosefosfat disini diikat
pada akhir reaksi
 Enzim pd reaksi (4): dlm mitokondria, lainnya dlm
sitosol
 (12) H2Folat  H4Folat oleh dihidrofolat reduktase
 dipakai lagi. Inhibitor: MTX (methotrexat)

12
2/16/2010

PIRIMIDIN SALVAGE PATHWAY

 Mammalia tidak dapat mengubah basa pirimidin bebas menjadi


nukleotidanya, tetapi mempunyai salvage pathway untuk mengubah
nukleosida pirimidin, uridin, sitidin dan timidin menjadi nukleotida
pirimidinnya
 Enzim orotat fosforibosiltransferase dapat meng”salvage” asam orotat
menjadi OMP, tetapi asam orotat tidak dianggap sebagai basa
pirimidin murni
 Enzim ini tidak dapat memakai basa pirimidin sebagai substratnya
meskipun ia dapat mengubah allopurinol (4-hidroksipirazolo-pirimidin)
menjadi nukleotida. Obat anti kanker 5-fluoro urasil dapat pula
difosforibosilasikan oleh enzim tersebut di atas

13
2/16/2010

PIRIMIDIN SALVAGE PATHWAY


ATP ADP
URIDIN UMP
URIDIN-SITIDIN KINASE
SITIDIN CMP

ATP ADP

TIMIDIN TMP
TIMIDIN KINASE

Katabolisme Pirimidin
Terutama terjadi di hati dengan hasil
akhirnya berupa zat-zat yang mudah
larut dalam air. Hasil akhir
katabolisme purin sukar larut (as.
urat, sodium urat)

Hasil akhir katabolisme berupa 


alanin (dari sitosin dan urasil) dan 
amino isobutirat (dari timin)

14
2/16/2010

Katabolisme Pirimidin
Ekskresi -aminoisobutirat meningkat
pada leukemia dan radiasi sinar X,
akibat peningkatan destruksi sel dan
DNA nya.

Ekskresi -aminoisobutirat juga


meningkat pada 25% orang normal
dari etnis Cina dan Jepang

Untuk pseudouridin yang terdapat dalam


tRNA, tidak ada mekanisme hidrolisa atau
fosforilasi untuk nukleosida ini menjadi basa
pirimidinnya (urasil), sehingga pseudouridin
diekskresikan sebagai pseudouridin dalam
urine manusia

Regulasi Biosintesis Pirimidin


Melalui 2 mekanisme:
1. 2 enzim pertama diregulasi secara allosterik
(karbamoil fosfat sintetase dan aspartat
transkarbamoilase)
Karbamoil fosfat sintetase:
- dihambat oleh UTP dan nukleotida purin
- diaktivasi oleh PP ribose P
Aspartat transkarbamoilase dpt dihambat oleh CTP
2. 3 enzim pertama dan 2 enzim terakhir diregulasi
secara represi dan derepresi yang terkoordinasi

15
2/16/2010

Regulasi Biosintesis Pirimidin


 Pada pemeriksaan isotop, kecepatan sintesis purin
sejajar dengan sintesa pirimidin  adanya kontrol
untuk sintesa purin dan pirimidin
 Enzim PP ribose P sintetase (untuk pembentukan
nukleotida purin dan pirimidin) dapat dihambat
secara feedback oleh nukleotida purin dan pirimidin
 Enzim karbamoil sintetase dihambat secara feedback
oleh nukleotida purin dan pirimidin dan diaktifkan
oleh PP ribose P
 Kesimpulan  ada suatu regulasi menyilang (cross
regulation) antara sintesa nukleotida purin dan
pirimidin

Regulasi Biosintesis Pirimidin

16
2/16/2010

KELAINAN METABOLISME PURIN


Hiperurikemia dan Gout
 Bentuk asam urat tergantung dari pH sekitarnya, pH pada
keadaan fisiologis didapatkan hanya asam urat dan garam
monosodium dari urat
 pH < 5,75 terutama terdapat dalam bentuk asam urat
pH = 5,75 jumlah asam urat = Na urat
pH > 5,75 terutama terdapat dalam bentuk Na urat
 Miseible urate pool dari tubuh dapat digambarkan dari
kadar Na urat dalam serum
 Hiperurikemia: bila kadarnya melebihi jumlah kelarutan Na
urat dalam serum, serum jenuh dengan urat dan kristal Na
urat akan mengendap
 Kelarutan Na urat dalam serum pada 37°C adalah 7 mg/dl

 Endapan Na urat dapat bertumpuk di dalam atau sekitar


sendi
 Tophi: tumpukan asam urat pada sendi
 Penumpukan kristal Na urat pada jaringan meliputi
fagositosis dari kristal oleh lekosit polimorfonulear pada
sendi dan dapat menyebabkan reaksi peradangan akut
(acute gouty arthritis)

17
2/16/2010

 Keradangan yang kronis pada sendi karena penumpukan


tophi dapat menyebabkan kerusakan pada sendi
 Dalam air kelarutan asam urat adalah 1/17 dari Na urat
 pH urine orang normal < 5,75 (pK asam urat) Bentuk
utama urat pada urine setelah proses di tubuli distalis dan
collecting ducts dalam ginjal adalah asam urat (sangat
tidak larut dalam air
 Pengendapan asam urat dapat dicegah dengan membuat
urine jadi alkalis sehingga asam urat yang terjadi lebih
mudah larut
 Kristal Na urat berbentuk jarum

Keadaan hiperurikemia dapat dibagi 2:


1. Ekskresi urat yang terganggu:
Gangguan pada ginjal menyebabkan peningkatan serum
urat walaupun produksinya normal
2. Ekskresi asam urat yg berlebihan karena overproduksi:
a. Sekunder karena penyakit lain, misal: keganasan,
psoriasis
b. Gangguan enzim:
- PPRP sintetase   nukleotida purin 
- Defisiensi HGPRT  PPRP   sintesis de novo
nukleotida purin 
- Defisiensi glukosa 6P-ase  katabolisme purin  
pembentukan asam urat 
c. Sebab yang tidak diketahui

18
2/16/2010

Lesch-Nyhan syndrome
- HGPRT   X linked resesif
- cerebral palsy, choreoathetosis, spasticity
- hiperurikemia (overproduksi) batu asam urat
- self mutilation
- Heterozygote  defisiensi HGPRT sebagian 
hiperurikemia saja tanpa disertai gangguan neurologis
- sering disertai peningkatan PP ribose P dalam sel
karena gangguan pada salvage pathway

Von Gierke’s Disease


 HMP shunt   ribose 5P   sehingga PPRP  
overproduksi purin  hiperurikemia
 Juga didapatkan defisiensi glukosa 6P-ase
- Terdapat laktat asidosis kronis  peningkatan nilai
ambang ginjal untuk sekresi asam urat  penumpukan
asam urat dalam tubuh

19
2/16/2010

Hipourikemia
 Sekresi  atau produksi 
 Gangguan genetik atau penyakit liver berat 
defisiensi xantin oksidase
 Ekskresi oksipurin, hipoxantin dan xantin bila sangat
berat dapat terjadi xantinuria dan pembentukan batu
xantin
 Pada defisiensi purin nukleosida fosforilase dapat
disertai dengan hipourikemia sebab tidak dapat
diproduksinya hipoxantin dan guanin dari inosin dan
guanosin, sehingga nukleosida purin akan banyak
diekskresikan dalam urine, yaitu: inosin, guanosin
dan deoksiguanosin

Hipourikemia
 Guanosin dan deoksiguanosin tidak mudah larut
sehingga dapat terjadi batu ginjal
 Penyakit immunodefisiensi yang berperanan pada
defisiensi enzim metabolisme purin yaitu:
a. defisiensi adenosin deaminase, dimana
sel limfosit T dan B sangat jarang
b. defisiensi purin nukleosida fosforilase,
dimana limfosit T jarang tetapi sel B
normal
Penyebab: autosomal resesif
 Defisiensi purin sangat jarang pada manusia, pada
umumnya karena defisiensi asam folat dan vitamin B12

20
2/16/2010

KELAINAN METABOLISME PIRIMIDIN

 Hasil akhir katabolisme pirimidin: CO2, ammonia, beta


alanin dan propionat mudah larut dalam air  bila over
produksi  jarang didapati kelainan-kelainan
 Hiperurikemia dengan overproduksi PPRP  peningkatan
nukleotida  peningkatan ekskresi dari beta alanin
 Defisiensi folat dan vitamin B12  defisiensi TMP

 aminoisobutirat Aciduria


- kelainan autosomal resesif
- diturunkan, terutama pada orang-orangAsia dan tidak ada
hubungannya dengan penyakit-penyakit lain

Hereditary orotic aciduria


 tipe I:
- tipe yang lebih sering  def. orotat fosforibosil
transferase & orotidilat dekarboksilase
- terjadi anemia megaloblastik, tdp kristal jingga
dalam urine
 tipe II:
- krn defisiensi orotidilat dekarboksilase
 Terapi:
a. Allopurinol (4hidroksipirazolo pirimidin)
- purin analog  menghambat xantin oksidase
- menghambat fosforibosilasi asam orotat
b. 6-azauridin setelah diubah jadi 6 azauridilat
- inhibitor kompetitif untuk OMP dekarboksilase

21
2/16/2010

Reye’s Syndrome:

 Gangguan pada mitokondria hati


 Orotikasiduria sekunder karena ketidakmampuan
mitokondria memakai karbamoil fosfat (pada defisiensi
ornitin trankarbamoilase)  overproduksi asam orotat
 Defisiensi ornitin transkarbamoilase (enzim dalam
mitokondria hati untuk sintesa urea dan arginin):
- terjadi peningkatan ekskresi dari asam orotat, urasil
dan uridin
- karena blok enzim sehingga terjadi akumulasi enzim
tersebut dalam mitokondria
- enzim ini dapat berdifusi keluar  sitosol  katalisa
sintesis pirimidin

Leukemia dan limfoma:


- katabolisme asam nukleat meningkat
- ekskresi pseudouridin dalam urine
meningkat (zat ini mudah larut dalam
air sehingga tidak menimbulkan
masalah)

22
2/16/2010

23

You might also like