You are on page 1of 46

Gizi Remaja

kusharisupeni
Nutrition throughout the life cycle
Periode tumbuh kembang

Periode: umur

Prenatal konsepsi sp lahir


Infancy lahir-2 tahun
Early childhood 2-6 tahun
Middle childhood 7-11 tahun
Adolescence 12-18 tahun
Early adulthood 19-34 tahun
Middle adulthood 35-64 tahun
Later adulthood >64 tahun
Pertumbuhan
dlm tinggi badan
Pertumbuhan dlm BB
Maturasi seksual & growth spurt
CNS puberty: perubahan akibat dari aktivitas hipotalamus dan CNS
waktu terjadinya relatif sama ant laki-laki dan perempuan
3 thn sebelum PHV (peak height velocity)
Anak perempuan:
Tanda pubertas pertama adalah perkembangan breast bud (B2), wisps of pubic
hair (PH2) . Kemudian
1. Peningkatan level serum estradiol fat pada pinggul, pantat dan paha
2. Adolescent growth spurt
3. Pertumbuhan lanjut dari mammae dan rambut tubuh (B3 dan PH3)
4. Menarche
5. Penyempurnaan mammae dan rambut tubuh (B5 & PH5)
6. Attainment of Adult level of ovulation frequency
CNS event terjadi pada waktu yg relatif sama antara laki-laki dan perempuan yi
3 thn sebelum terjadi growth spurt (PHV)
Dimulai dengan peningkatan luteinizing hormon (LH) dan pembesaran testis
kemudian penis (G2). Maturasi genitalia ini terjadi beberapa bulan setelah
kejadian maturasi pada anak perempuan.
Satu tahun setelah CNS puberty maka terjadi:
1. Peningkatan level serum testosteron (T) yg diikuti oleh pertumbuhan
rambut pubis (PH2)
2. Satu tahun kemudian motile spermatozoa ditemukan dalam urine
3. PHV terjadi 1 tahun kemudian, bersamaan dgn suara menjadi berat dan
pertumbuhan rambut di muka dan tubuh
4. Tahapan perkembangan genital dan rambut pubis mengikuti growth spurt
5. Pada akhir adolescent terjadi spurt dalam perkembangan otot
Maturasi

Chronological age bukan merupakan indikator terbaik untuk


menentukan kapan perubahan –perubahan itu akan mulai atau
berakhir

Indikator:
• Skeletal age:Diukur dari tangan dan pergelangan tangan (kiri)
• Secondary sexual characteristics
• Physical activity
• Genetic, family dan faktor lain
Menarche dini (early maturers, menarche umur 10-11):
Mencapai peak height velocity ± 8 bulan sebelum menarche

Maturer (menarche umur 12 Thn):


Mencapai peak height velocity ± 1 tahun kemudian
Kehamilan Remaja

Maturasi dini tampaknya lebih berisiko mengalami kehamilan remaja

1. Gynaecological age
Untuk membedakan kehamilan imature secara fisiologis dan yang
bukan
Rationale: perbedaan pada onset dan waktu dari perkembangan
remaja
2. Maternal growth dan kehamilan
• ± 50% remaja bertumbuh pada waktu hamil.
• Selama kehamilan pertumbuhan maternal berhubungan dengan
pertambahan BB yang lebih), peningkatan cadangan lemak,
retensi BB yang lebih besar pada waktu post partum besar(40%
pd 4-6 Mgg post partum, pd yang matur 14% )
Kompetisi untuk nutrien antara ibu yang sedang bertumbuh dan fetus
terlihat dari:
• Penurunan nyata dari placental blood flow,
• Penurunan transfer micronutrient dari Ibu yang sedang bertumbuh
ke fetus.
• Tingkat ferritin dan folat dari cord bloods ibu yang sedang
bertumbuh turun dibanding dengan ibu yang tidak bertumbuh.
• Perbedaan konsentrasi pada masing-masing mikronutrien ± 20%

Remaja yang menyusui, volume ASI nyata lebih sedikit dibanding


dengan ibu yang matur
Faktor risiko dan komplikasi lain
• Misalnya hypetensive disorder

Long term sequelae


• Breast Ca
• CHD
• Arthritis
Kebutuhan zat gizi

Kebutuhan zat gizi


Perilaku makan yang baik ditanamkan

Peningkatan kebutuhan:
Energi
Protein
Iodine
Magnesium
Selenium
Vit A, B, E, K
Perbedaan kebutuhan berdasarkan sex:
kebutuhan yg sama untuk anak laki-laki dan perempuan s/d 11 thn

Umur perbedaan kebutuhan dlm


11-14 thn kalori
vit A, Vit E, Riboflv, niacin
vit B6, Zn (laki-laki> peremp)
Rationale:
Aktivitas fisik laki-laki>perempuan
Perkembangan yg berbeda: laki-laki mencerminkan perkembangan
pola otot, peremp fatty deposits
Laki-laki > banyak makan : RDA meningkat utk thiamin, riboflavin,
niacin
Nutrition Education
Pada periode ini: penting menanamkan nutrition education
dalam kelas, ruang makan sekolah
Dilengkapi dgn: field trip

Goal: mengembangkan pengetahuan dasar dari gizi


Adolescence, adulthood

Dimulai dari periode sekresi sex hormon,timbul sex secunder,


maturitas
seksual lengkap hingga pertumbuhan berhenti

Terjadi perubahan yg significant dalam hal


 fisik dan psichologis
 Behavioral pattern berubah dari periode pertumbuhan yg lain
Pubertas
Periode dimana terjadi perubahan sexual dan pertumbuhan, mulai dari
sekresi sex hormones dan perkembangan sex secunder hingga
tercapai maturitas

laki-laki peremp

Growth spurt mulai 12,5-13 thn 10,5-11 thn


Peak growth period umur 14 thn 12 thn
Kecepatan pertumbuhan< umur 15,5 thn 13 thn
Growth spurt (TB):
berlangsung ±2-2,5 thn (laki-laki, peremp)
Laki-laki bertambah ±20 cm (TB)
Perempuan bertambah ±16 cm (TB)

Sesudah growth spurt


Terjd rapid slowing of growth
Peremp: 98% dari final height pada ±16,5 thn; laki-laki ±17,75 thn
Growth spurt (BB):
Laki-laki bertambah ± 20 kg, perempuan ±16 kg
Peak velocity dalam BB terjadi sesudah TB –perbedaan 3 bulan
Adult value dicapai beberapa waktu sesudah tercapainya adult height

The child first begin to shoot up,


and only later does he/she start to fill out
Masalah kesehatan yg berkaitan dgn status gizi
1. Amenorrhoe
menstruasi berhenti (Akibat dari penurunan BB yg berlebihan,
deplesi penyimpanan lemak tubuh)
2. Defisiensi zat gizi
Ca, Fe

3. Gizi lebih
Penting adanya keseimbangan antara food intake dan energy
expenditure
Diet vegetarian

Vegetarian:
Seseorang yg tdk makan daging /ikan atau produknya.
Jenis:
1. Lacto-ovo veg
2. Lacto veg
3. Ovo veg
4. Vegan

Pertimbangan zat gizi:


1. Protein
Prot nabati dapt memenuhi kebutuhan apabila jenis yg dimakan
bervariasi
Zat besi, Zn, iodine <
Vit D tergantung pada sinar matahari
Vit B12 kurang dari cukup
Ca intake lactoovo veg ≥ non veg

Well planned vegan, lacto-vegetarian, lacto-ovo vegetarian are


appropriate for all stages of the life cycle including pregnancy
and lactation
Fakta di Indonesia

Perempuan dgn ukuran LILA <23,5 cm:


Umur %
15-19 thn 33,08
20-24 21,67
25-29 14,55
30-34 10,45
35-39 9,05
45-49 10,26

Setiap thn diprediksi akan lahir 350 BBLR: malnutrisi matrnal terutama kurang energi
kronis (12-22% pada ibu umur 15-49 thn) dan anemia (50% dari ibu hamil). Jumlah
Perempuan umur 15-19 thn >daripada yg lebih tua dengan perbandingan 11:6
BBLR 7-14%
Public health problem: BBLR >15%, IUGR >20%

Thn 2005: 5 juta balita dgn gizi kurang: 1,7 juta gizi buruk
Thn 2006: 27,5% anak gizi kurang
Thn 2009: Penurunan anak gizi kurang 20%
Anak usia sekolah yg stunted ±11 juta akibat gizi kurang pd wkt balita
Anemia gizi besi diderita 8,1 juta balita, 10 juta anak usia sekolah, 3,5
remaja putri dan 2 juta ibu hamil
EATING DISORDER
(REMAJA & ADOLESCENT)
GBR 1: the spectrum of eating disorders
Gbr 2 : the spectrum of weight-related behaviour

bulimia unhealthy obesity


nervosa dieting

_________________________________________________________

Anorexia anorectic/bulimic binge eating


Nervosa behaviors disorder
The continuum of weight-related concerns and disorders

Body dissatisfaction  dieting behaviors disordered

eating  clinically significant eating disorders


SEMUA EATING DISORDERS BERDAMPAK BURUK TERHADAP

 Pertumbuhan
 Perkembangan psikologi
 Kesehatan tubuh
Tipe eating disorder umumnya:

1. Anorexia Nervosa
2. Bulimia Nervosa
3. Binge eating disorder
Estimated prevalence and brief description of weight-related
concerns/disorders among adolescents

Disorder estimated prevalence


Anorexia nervosa approximately 0,2%-1.0% of adolescent &young woman
Bulimia nervosa approximately 1%-3% of adolescent female %young woman
Binge eating disorder estimated 30% of weight-control population; 2% dr general pop
Anorectic/bulimic behavior estimated 10%-20% of adolescents although estimates vary
Dieting behavior 44% of adolescent females, 15% adolescent males hgg 50%-60%
of all adolescent females are attempting to lose weight
Body dissatisfaction approximately 60% of girls and 35% of boys are not satistied with
their weight
Anorexia nervosa

Eating disorder dgn karakteristik:


 Penurunan BB yg ekstrim
 Body image yang buruk
 Ketakutan yg irasional terhadap kenaikan BB dan obesitas

Merupakan kondisi yg paling parah dari eating disorder


Terjadi lebih sering pada perempuan dibanding dgn laki-laki
Karakteristik: self-starvation dan ketakutan yg sangat thdp kegemukan
Tipe:
1. Restricting
Tidak pernah/sangat jarang melakukan melakukan binge eating
/purging behavior

2. Non restricting
Ada episode yg regular untuk binge eating/purging behavior

Ke-2 nya mempertahankan minimally normal body weight


10-15% penderita meninggal akibat
1. Sistem imun yg menurun ok undernutrition
2. Kerusakan lambung
3. Aritmia jantung
4. Gagal jantung
5. Bunuh diri

Recovery rate: 40-50% untuk individu penderita anorexia nervosa


Kriteria Dx:

1. Menolak mempertahankan berat tubuh pada atau di atas BB


normal minimal
2. Kekhawatiran yg mendalam terhadap gemuknya badan meskipun
BB dibawah normal
3. Tidak mengakui keadaan berat badannya yg rendah/sangat
rendah
4. Amenorrhea
Bulimia Nervosa

Bulimia Nervosa

Karakteristik:
Episode yang berulang dari cara makan yg cepat, uncontrolled, porsi besar
dan dalam waktu yg singkat.
Episode ini seringkali diikuti oleh pengeluaran kembali makanan itu

Pengeluaran kembali makanan (purging) melalui:


 Self induced vomiting
 Laxative atau diuretic abuse
 Enemas
 Obsessive exercising
 Bulimia nervosa dapat: overweight, underweight, atau average
weight untuk TB
 Estimasi kejadian ±1,0%-3,0%
 Mortalitas lebih rendah daripada Anorexia Nervosa
 ± 5% meninggal umumnya karena gagal jantung akibat dari
abnormalitas electrolit,dan bunuh diri
 Recovery rate lebih tinggi daripada Anorexia Nervosa (±50%-60%)
Kriteria Dx:

 Episode binge eating yg berulang


 Perilaku kompensasi yg tidak benar yg terjadi berulang untuk mencegah
kenaikan BB
 Rata-rata terjadi paling tidak 2 kali seminggu selama 3 bulan
 Evaluasi diri dipengaruhi oleh bentuk tubuh dan BB

Tipe:
1. Purging type
Self induced vomiting atau laxative, diuretic atau enema
2. Nonpurging type
Puasa, exercise yg berat
Binge eating disorder (BED)

BED:
 Dilakukan berkala
 Umumnya tidak diikuti muntah atau pemakaian laxative
 Untuk Dx: rata-rata 2 kali seminggu untuk selama 6 bulan
 BED lebih banyak terdapat pada orang yg overweight (30% pada pasien
klinik)
 Di masyarakat: 5% perempuan, 3% laki-laki
 College student:2,6%, perbandingan antara laki-laki dan perempuan tidak
 berbeda nyata
Harus memenuhi 3 dari 5 kriteria berikut:

1. Makan cepat
2. Makan ketika tidak merasa lapar
3. Makan ketika sendirian
4. Makan sangat kenyang hingga timbul rasa tidak menyenangkan
5. Merasa muak sendiri terhadap binge eating ini
Kriteria Dx;
Episode yg berulang dari Binge eating:
 Makan dlm waktu dgn ciri-ciri tersendiri (mis: setiap 2 jam sekali), porsi
makanan yg lebih dari pada umumnya
 Sense of lack of control over eating selama episod itu

Binge eating tidak berhubungan dgn pemakaian inappropriate compensatory


behaviors
Dieting behaviors

Sangat banyak dilakukan oleh remaja dan usia dewasa


44% pada remaja perempuan dan 44% pada remaja laki-laki( USA)
Ummnya 60% dari remaja perempuan menjalani diet

Dieting behavior yg tidak sehat:


 makan utama dihilangkan
 Intake energi amat sangat dibatasi
 Makan tidak bervariasi
Dieting behavior berkaitan dgn inadequate intake: nutrien essensial (mis
Calcium), dapat menuju binge eating disorder
Etiologi:

Fakor Lingkungan sosial

normal eating normal development

faktor perilaku

normal dev

Faktor personal disordered eating weight related disorder continuition of

mild weight-related
disorder

dev of serious eating


disorder
Tx:
Health care team:
 dokter
 nutritionist
 perawat
 psycholog
 Psychiatri

Px:
Contributing factors
Potentially Modifiable factors
Factors suitable for addressing within the designated setting (Media
awareness)
_________
terimakasih

You might also like