Professional Documents
Culture Documents
FARMAKOLOGI
ANTELMINTIK
Book
“Peneliatian menunjukan hampir setiap
manusia yang hidup didalam tubuhnya Disusun Oleh :
terdapat cacing yang bertindak sebagai
parasit. Parasit cacing berbahaya karena
dapat menyebabkan berbagai macam Ogi Nurhari
aspek patologis pada manusia. oleh karena
itu dikembangkan obat –obat yang dapat
menekan jumlah parasit cacing pada
manusia agar keberadaannya tidak
berdampak negative dan membahayakan
kesehatan, antelmintik merupakan obat –
obat yang dapat digunakan untuk
menangani infeksi parasit tersebut.”
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr Wb,
Puji dan Syukur marilah kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena atas
ridho dan karuniaNya lah kami dapat menyelesaikan Makalah Farmakologi
“Antelmintikum” ini dengan baik.
ANTI
Kami menyadari sedalam - dalamnya bahwa PARASIT
kami - ANTELMINTIK
tidaklah sempurna dalam
1
pembuatan makalah ini. Dengan demikian kami berharap dengan dibuatnya makalah
ini dapat memenuhi persyaratan dalam Mata Kuliah Farmakologi ini dan dapat
bermanfaat bagi saya sebagai pembuat serta para pembaca lainnya.
Wassalamu’alaikum Wr Wb,
Penyusun
Farmakologi
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................................1
DAFTAR ISI...............................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................................4
1. Larat Belakang...............................................................................................................5
2. Tujuan..............................................................................................................................5
3. Pembatasan Masalah...................................................................................................5
4. Metode Penelitian.........................................................................................................5
Farmakologi
3.2 Cestodes (cacing pipih).......................................................................................24
3.2.1 Taenia saginata........................................................................................24
3.2.2 Taenia solium...........................................................................................24
3.2.3 Diphyllobothrium Latum.........................................................................26
3.2.4 Hymenolepis Nana..................................................................................27
3.2.5 Echinococcus Spesies.............................................................................28
Farmakologi
2.11...........................................................................................................................Nik
losamid........................................................................................................................59
3. Penggunaan Antelmintik Pada Infeksi Parasit Cacing............................................60
BAB IV PENUTUP.....................................................................................................................65
1. Kesimpulan.................................................................................................................65
2. Kata Penutup..............................................................................................................67
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................68
BAB I
PENDAHULUAN
Parasit merupakan salah satu mahluk hidup yang mungkin tidak bisa lepas
hubungannya dengan manusia maupun mahluk hidup lain, banyak yang merupakan
organisme yang kehidupannya tergantung atau memanfaatkan kondisi dari rantai
kehidupan organisme yang didiaminya, termasuk manusia.
Parasit merupakan mahluk yang merugikan bagi mahluk hidup lain yang
ditumpanginya, berbagai macam kerugian didapat oleh inang, karena parasit tersebut
mengambil keuntungan dari inangnya namun menyebabkan berbagai macam
dampak negative yang ditimbulkan oleh parasite tersebut, dari mulai mengambil
nutrisi makanan yang diperlukan host-nya , merusak sel dan jaringan organisme yang
didiaminya, dan hal – hal lainnya.
Terdapat berbagai macam parasit yang ada dengan berbagai macam bentuk,
ukuran, dan jenis. dari mulai parasit yang berbentuk seluler / mikro yang tidak dapat
terlihat dengan mata secara langsung, hingga parasit yang multiseluler atau
berukuran makro. Salah satu parasit yang paling banyak menginfeksi manusia adalah
Farmakologi
cacing, cacing merupak organisme yang organisme multiseluler yang memiliki
berbagai variasi jenis, namun sebagian jeis cacing merupakan parasit yang
menggantungkan hidupnya pada organisme lain, termasuk manusia.
Oleh karena itu didalam makalah ini, terdaat penjelasan yang lebih mendalam
lagi tentang infeksi parasit cacing tersebut, beserta obat - obat yang dapat diberikan
pada penderita cacingan.
ANTI PARASIT - ANTELMINTIK 5
2. Tujuan
3. Pembatasan Masalah
Farmakologi
tentang “Antelmintik” yang merupakan obat – obat yang dapat diberikan dalam
penanganan infeksi cacing, dan teori serta faktor-faktor yang berkaitan dengan
pembahasan tersebut.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
“INFEKSI PARASIT CACING”
Cacing parasit adalah cacing yang hidup sebagai parasit pada organisme lain,
baik hewan atau manusia. Mereka adalah organisme yang hidup dan makan pada
tubuh yang ditumpangi serta menerima makanan dan perlindungan sementara
menyerap nutrisi tubuh yang ditumpangi. Penyerapan ini menyebabkan kelemahan
dan penyakit. Penyakit yang diakibatkan oleh cacing parasit biasanya disebut secara
umum sebagai cacingan.
Farmakologi
Merupakan hal yang berkaitan dan saling berhubungan satu dengan yang
lainnya sehingga muncul aspek infeksi, dalam infeksi parasit cacing terdapat tiga
aspek yang saling terkait, diantaranya:
- Inang
Inang, dalam biologi, adalah Organisme yang ditumpangi oleh parasit disebut
inang. atau organisme yang menampung virus, parasit, partner mutualisme, atau
partner komensalisme, umumnya dengan menyediakan makanan dan tempat
berlindung. Contohnya suatu sel dapat menjadi inang bagi virus, gulma dapat menjadi
inang bagi bakteri pengikat nitrogen, dan hewan dapat menjadi inang bagi cacing
parasitik seperti nematoda.
- Vektor
- Parasit
Parasit adalah hewan renik yang dapat menurunkan produktivitas hewan yang
ditumpanginya. Parasit dapat menyerang manusia dan hewan, seperti menyerang
kulit manusia. Parasitoid adalah parasit yang menggunakan jaringan organisme
lainnya untuk kebutuhan nutrisi mereka sampai orang yang ditumpangi meninggal
karena kehilangan jaringan atau nutrisi yang dibutuhkan. Parasitoid juga diketahui
sebagai necrotroph.
Infeksi dengan cacing, atau cacing parasit, mempengaruhi lebih dari dua miliar
orang di seluruh dunia. Cacing patogen diklasifikasikan menjadi cacing gelang
Farmakologi
(nematoda) dan dua jenis cacing pipih, cacing (trematoda) dan cacing pita (cestodes).
Bentuk menyerang manusia melalui kulit atau saluran gastrointestinal (GI) dan
tumbuh menjadi cacing dewasa dengan jaringan distribusi yang khas. Dengan sedikit
pengecualian, seperti Strongyloides dan Echinococcus, mereka tidak bisa
menyelesaikan siklus hidup mereka namun mereplikasi diri dalam inang manusia.
Lewat cara ini larva masuk ke pembuluh darah dan sampai di tempat yang
memungkinkan perkembangannya seperti di usus, paru-paru, hati dan sebagainya.
Cacing penyebab penyakit ini antara lain cacing gelang banyak ditemukan di
daerah tropis berkelembaban tinggi. Cacing ini hidup di usus halus dan hanya hidup
Farmakologi
dalam tubuh manusia. Selain cacing gelang ada juga cacing cambuk yang banyak
ditemukan di daerah tropis. Perbedaannya adalah tempat hidup yang lebih sering di
usus besar dan sering dikaitkan dengan penyakit usus buntu pada anak. Jenis lainnya
cacing tambang sebagai jenis terbanyak ditemukan penyebarannya di seluruh dunia,
biasanya masuk melalui pori-pori lewat tanah yang dipijak, kemudian cacing kremi
sering menimbulkan gatal di daerah anus serta cacing pita yang siklus hidupnya
sedikit berbeda karena biasanya hidup di tubuh hewan seperti sapi atau babi dan
menyebar lewat konsumsi daging yang tidak dimasak dengan benar.
Cacing yang merupakan parasit manusia dapat dibagi dalam 2 kelompok, yakni
cacing pipih dan cacing bundar.
Farmakologi
anthelmintics spektrum yang luas secara periodik dan sering. Para agen yang paling
banyak digunakan untuk mengurangi angka kesakitan adalah anthelmintics
benzimidazole (BZAs), serta Albendazole (ALBENZA dan ZENTEL) atau mebendazol
(VERMOX).
Selain menargetkan pada infeksi STH antara anak-anak usia sekolah, ada
upaya berkelanjutan untuk mempekerjakan anthelmintics bahwa menghilangkan
LIMPATIC FILARIASIS (LF) dan onchocerciasis. Tujuannya adalah untuk mengganggu
transmisi Artropoda-ditanggung dengan pemberian terapi kombinasi dengan baik
diethylcarbamazine dan Albendazole (di daerah LF-endemik seperti India dan Mesir),
atau ivermectin dan albendazole (di daerah LF mana onchocerciasis dan / atau loiasis
adalah co-endemik) .
Obat ini target tahap mikrofilaria parasit, yang beredar di darah dan diambil
oleh vektor parasit arthropoda dimana pengembangan lebih lanjut terjadi.
Farmakologi
ANTI PARASIT - ANTELMINTIK 11
Cara Penularannya:
Farmakologi
ANTI PARASIT - ANTELMINTIK 12
Farmakologi
Warna : Merah muda atau putih
Besarnya : 20 - 30 cm
Hidup di : Usus kecil
Cara Penularannya :
1. Telur cacing masuk melalui mulut
2. Menetas di usus kecil menjadi larva
3. Larva dibawa oleh aliran darah ke paru-paru melalui hati
4. Bila larva ini sampai ke tenggorokan dan tertelan,mereka masuk ke dalam usus
kecil dan menjadi dewasa di sana Cacing gelang dapat mengisap 0,14 gr
karbohidrat setiap hari
Mebendazol, albendazol, dan pamoate pyrantel (ANTIMINTH, yang lain) lebih
disukai obat; semua orang yang terinfeksi harus dirawat. Mebendazol dan Albendazole
lebih digunakan untuk terapi ascariasis asimtomatik yang umum. Kedua senyawa
harus digunakan dengan hati-hati untuk mengobati infeksi berat Ascaris, sendiri atau
dengan cacing tambang. Jarang, ascarids hiperaktif dapat bermigrasi menyebabkan
komplikasi seperti usus buntu, obstruksi empedu atau usus, dan usus perforasi-
ANTI PARASIT - ANTELMINTIK 13
kadang-kadang memerlukan pembedahan. Pyrantel aman untuk digunakan dalam
kehamilan, sedangkan BZAs harus dihindari selama trimester pertama (lihat di
bawah).
- Toxocara Canis
Toxocariasis adalah umum di Amerika Utara dan Eropa. Mayor sindrom yang
disebabkan oleh infeksi T. canis adalah visceral larva migrans (VLM), larva migrans
okular (Olm), dan Toxocariasis terselubung (CT). Pengobatan VLM adalah dicadangkan
untuk pasien dengan gejala berat, terus-menerus, atau progresif. Albendazole
merupakan obat pilihan. Peran obat obat cacing untuk Olm dan CT adalah
kontroversial dan manajemen sering bedah diindikasikan, kadang disertai oleh
glukokortikoid.
Farmakologi
3.1.3 Hookworm
Warna : Merah
Besarnya : 8 - 13 mm
Farmakologi
Cara Penularannya:
Farmakologi
ANTI PARASIT - ANTELMINTIK 16
Farmakologi
Larva cacing tambang hidup di tanah dan menembus kulit jika terkena. Setelah
mencapai paru-paru, larva bermigrasi ke rongga mulut dan ditelan. Setelah melekat
pada mukosa jejunum, cacing dewasa akan makan dari darah host. Ada korelasi
ANTI PARASIT - ANTELMINTIK 17
langsung antara beban cacing tambang dan kehilangan darah fecal. Tidak seperti
Ascaris berat dan infeksi Trichuris, yang terjadi terutama pada anak-anak, infeksi
cacing tambang berat juga terjadi pada orang dewasa.
Farmakologi
3.1.4 Strongyloides Stercolaris
Farmakologi
3.1.5 Enterobius Vermicularis / Cacing Kremi
Warna : Putih
Besarnya : 1 cm
Hidup di : Usus besar
Cara Penularannya:
1. Cacing betina bertelur pada malam hari di anus
2. Anus menjadi gatal, garukan pada anus membawa telur cacing ini menyebar.
3. Melalui kontak dengan tempat tidur, bantal, sprei,pakaian, telur cacing keremi
4. dibawa ke tempat lain.
5. Jika telur-telur ini termakan, terulanglah siklus ini.
Farmakologi
memperlakukan semua kontak dekat dan lebih dari satu program terapi mungkin
diperlukan.
Pengobatan
Farmakologi
3.1.6 Trichinella spiralis
T. spiralis hasil infeksi dari makan daging kurang matang dari binatang yang
terinfeksi, terutama babi. Ketika dibebaskan, kista larva dewasa menjadi cacing
dewasa di usus, yang kemudian menghasilkan larva menular yang menyerang
jaringan, terutama otot skeletal dan jantung. menyebabkan infeksi yang parah
ditandai nyeri otot dan komplikasi jantung.
Farmakologi
ANTI PARASIT - ANTELMINTIK 22
Farmakologi
ANTI PARASIT - ANTELMINTIK 23
Farmakologi
limfadenitis, ini dapat berkembang menjadi obstruksi limfatik. reaksi Awal
mikrofilaria, eosinofilia paru tropis, mungkin terjadi
Diethylcarbamazine adalah obat pilihan untuk pengobatan cacing dewasa LF, tetapi
efeknya bervariasi; hasil terbaik dicapai jika terapi dimulai sebelum obstruksi limfatik
telah terjadi.
Limpatic Filariasis
Farmakologi
ANTI PARASIT - ANTELMINTIK 25
3.1.8 Loa Loa (Loiasis)
Farmakologi
loa L. adalah parasit filaria jaringan-bermigrasi ditemukan di daerah sungai
Tengah dan Afrika Barat. Cacing dewasa dalam jaringan subkutan biasanya
menyebabkan pembengkakan episodik dan reaksi alergi. Jarang, ensefalopati,
kardiomiopati, atau nefropati terjadi. Diethylcarbamazine adalah obat tunggal terbaik
untuk pengobatan loiasis, awalnya dalam dosis awal kecil untuk mengurangi reaksi
host yang dihasilkan dari perusakan mikrofilaria. Glukokortikoid sering diminta untuk
mengendalikan reaksi akut.
Farmakologi
3.1.9 Onchocerca volvulus (onchocerciasis atau River Blindness)
Farmakologi
3.2 Cestodes (cacing pipih)
3.2.1 Taenia saginata
Manusia adalah tuan rumah definitif untuk T. saginata, cacing pita daging sapi.
Cacing pita ini paling umum biasanya terdeteksi setelah berlalunya proglottids dari
usus.
Ini adalah kosmopolitan, terjadi paling sering di sub-Sahara Afrika dan Timur
Tengah, di mana daging sapi matang dikonsumsi.ANTI
Praziquantel adalah obat pilihan
PARASIT - ANTELMINTIK 28
untuk infeksi T. saginata.
T. solium atau cacing pita daging babi, menyebabkan dua jenis infeksi. Bentuk
usus dengan hasil dewasa cacing pita dari mengkonsumsi daging matang
mengandung cysticerci.
Farmakologi
ANTI PARASIT - ANTELMINTIK 29
Farmakologi
3.2.3 Diphyllobothrium Latum
D. latum, cacing pita ikan, diperoleh dengan makan tidak cukup dimasak, ikan
penuh. Kebanyakan individu yang terinfeksi tidak menunjukkan gejala, manifestasi
sering termasuk gejala perut dan penurunan berat badan, anemia megaloblastik
dapat terjadi karena kekurangan vitamin B12. Praziquantel menghilangkan worm.
Farmakologi
3.2.4 Hymenolepis Nana
H. nana, cacing pita kerdil, adalah cacing pita yang paling umum parasitizing
manusia.
Infeksi yang lebih menonjol di daerah tropis dari daerah beriklim sedang dan
yang paling umum di antara anak-anak dilembagakan, termasuk yang di Amerika
selatan cysticerci berkembang dalam vili usus dan kemudian memperoleh kembali
akses ke lumen usus dimana larva tumbuh menjadi dewasa. Praziquantel efektif
terhadap infeksi nana H.; dosis yang relatif tinggi biasanya yang diperlukan, dan terapi
mungkin perlu diulang.
Farmakologi
3.2.5 Echinococcus Spesies
Manusia adalah salah satu dari beberapa host perantara untuk bentuk larva
spesies Echinococcus yang menyebabkan "cystic" (E. granulosus) dan "alveolar" (E.
multilocularis dan vogeli E.) penyakit hidatidosa. telur Parasit dari kotoran anjing
adalah sumber utama dalam ternak yang terkait (misalnya, domba dan kambing).
Farmakologi
multilocular kista pada organ yang sama. Operasi pengangkatan kista adalah
pengobatan yang disukai, namun kebocoran bisa menyebarkan penyakit ke organ
lain. regimen berkepanjangan Albendazole, baik sendiri atau dikombinasikan dengan
operasi, mungkin bermanfaat, tetapi beberapa pasien tidak sembuh meskipun
beberapa program terapi. pengobatan Ajun dengan BZAs adalah landasan dari
pendekatan interdisipliner untuk mengendalikan echinococcosis kistik.
Farmakologi
dikaitkan dengan karsinoma kandung kemih. infeksi kronis dapat menyebabkan
shunting portosystemic karena fibrosis periportal di hati.
Farmakologi
ANTI PARASIT - ANTELMINTIK 35
Penyakit ini disebabkan oleh reaksi terhadap cacing dewasa. Meskipun flukes
agak tahan untuk praziquantel, obat ini efektif bila digunakan secara klinis. Bithionol
dianggap sebagai agen lini kedua. Triclabendazole juga baru-baru ini terbukti manjur.
Farmakologi
ANTI PARASIT - ANTELMINTIK 36
Trematoda ini terkait erat dengan yang ada di Timur Jauh (C. sinensis, "yang
kebetulan hati Cina," dan O. viverrini) dan bagian dari Eropa Timur (O. felineus).
Metaserkaria dilepaskan dari ikan yang terinfeksi dimasak kurang matang menjadi
cacing dewasa yang mendiami sistem empedu manusia
BAB III
Farmakologi
ANTELMINTIK
1. Antelmintik
Antelmintik atau obat cacing adalah obat yang digunakan untuk memberantas
atau mengurangi cacing dalam lumen usu atau dalam jaringan tubuh. Kebanyakan
obat cacing efektif terhadap 1 macam cacing, sehingga diperlukan diagnosis tapat
sebelum menggunakan obat tertentu. Kebanyakan obat cacing diberikan secara oral,
pada saat makan atau sesudah makan. Beberapa obat cacing perlu diberikan
bersama pencahar. Obat cacing baru umumnya lehbih aman dan efektif disbanding
dengan yang lama efektif untuk beberapa macam cacing, rasanya tidak mengganggu,
pemberiannya tidak memerlukan pencahar, dan beberapa dapat diberikan secara oral
sebagai dosis tunggal.
BZAs telah dikembangkan sebagai bahan obat cacing spektrum luas. Yang
paling berguna memiliki modifikasi pada 2 dan / atau 5 posisi dari sistem cincin
benzimidazole (Tabel 41-1). Thiabendazole, mebendazol, dan Albendazole telah
digunakan secara luas untuk pengobatan infeksi cacing manusia.
Farmakologi
Mebendazol telah menggantikan thiabendazole untuk pengobatan infeksi
cacing gelang usus.
FARMAKODINAMIK
Para BZA ini adalah agen-agen obat cacing serbaguna, terutama terhadap
nematoda GI, di mana tindakan mereka tidak ditentukan oleh konsentrasi obat
sistemik. Mebendazol dan Albendazole sangat efektif dalam mengobati infeksi STH
utama (ascariasis, Enterobiasis, Trichuriasis, dan cacing tambang) serta kurang umum
infeksi nematoda manusia.
Farmakologi
Obat ini aktif terhadap kedua tahap larva dan dewasa nematoda, dan mereka
ovicidal untuk Ascaris & Trichuris. Imobilisasi dan kematian parasit GI rentan terjadi
perlahan-lahan, dan izin mereka dari saluran pencernaan mungkin tidak lengkap
sampai beberapa hari setelah perawatan.
FARMAKOKINETIK
Formulasi Tablet mebendazol yang buruk dan tak menentu diserap, dan
konsentrasi plasma rendah. Ketersediaan hayati sistemik rendah (22%) hasil
mebendazol dari kombinasi penyerapan dan metabolisme-pass hati cepat pertama.
Mebendazol adalah ~ 95% terikat protein plasma dan secara ekstensif
dimetabolisme. Metabolit utama memiliki tingkat lebih rendah dari clearance dari
tidak mebendazol dan tampaknya tidak aktif. Konjugasi dari mebendazol dan
metabolitnya telah ditemukan di empedu, tetapi mebendazol berubah sedikit muncul
dalam urin.
Farmakologi
Albendazole adalah bervariasi diserap setelah pemberian oral. Makanan lemak
meningkatkan penyerapan. Setelah dosis oral 400 mg, Albendazole tidak dapat
dideteksi dalam plasma, karena obat ini cepat dimetabolisme di hati sulfoxide, yang
memiliki aktivitas anthelmintik yang kuat. Baik (+) dan (-) enansiomer dari sulfoxide
Albendazole terbentuk, sedangkan enantiomer (+) mencapai konsentrasi puncak
plasma jauh lebih tinggi dan dibersihkan jauh lebih lambat. sulfoxide Albendazole
adalah ~ 70% terikat protein plasma dan memiliki variabel plasma t1/2 (~ 4-15 jam).
Hal ini juga didistribusikan ke berbagai jaringan termasuk kista hidatidosa, mungkin
menjelaskan keberhasilan yang lebih besar untuk cacing jaringan-tinggal.
Pembentukan sulfoxide Albendazole dikatalisis oleh kedua monooxygenase flavin
mikrosoma dan CYP isoform dalam hati. metabolit Albendazole diekskresikan
terutama di urin.
PENGGUNAAN TERAPEUTIK
Farmakologi
Tingkat penyembuhan infeksi Ascaris ringan hingga sedang biasanya adalah>
97%, meskipun infeksi berat mungkin memerlukan terapi selama 2-3 hari. Dosis 400
mg Albendazole tampaknya lebih unggul dengan dosis 500 mg mebendazol untuk
mengobati infeksi cacing tambang.
Sebuah regimen dosis khas untuk orang dewasa adalah 400 mg diberikan dua
kali sehari (untuk anak-anak 15 mg / kg / hari dengan maksimal 800 mg) selama 1-6
bulan. Sementara obat terbaik yang tersedia, Albendazole hanya sedikit efektif untuk
echinococcosis alveolar disebabkan oleh multilocularis E., dan intervensi bedah sering
dibutuhkan.
Farmakologi
Albendazole dikombinasikan dengan baik diethylcarbamazine atau ivermectin
dalam program diarahkan kepada pengendalian LF. Dengan dosis tahunan dengan
terapi kombinasi untuk 4-6 tahun, tujuannya adalah untuk mempertahankan
microfilaremia di tingkat rendah seperti bahwa penularan tidak dapat terjadi untuk
jangka waktu yang sesuai dengan durasi fekunditas cacing dewasa. Albendazole
diberikan dengan diethylcarbamazine untuk mengendalikan LF di sebagian besar
dunia. Untuk menghindari reaksi serius untuk sekarat mikrofilaria, sebuah
Albendazole / kombinasi ivermectin disarankan di lokasi di mana filariasis
berdampingan dengan baik onchocerciasis atau loiasis.
Para BZAs umumnya mempunyai profil keamanan yang sangat baik. Efek
samping, terutama GI gejala ringan, terjadi pada ~ 1% anak-anak dirawat.
Farmakologi
Mebendazol dapat berhubungan dengan kejang oksipital. Hal ini tidak boleh
digunakan pada pasien yang mengalami reaksi alergi terhadap agen.
Albendazole juga menghasilkan beberapa efek samping bila digunakan untuk terapi
jangka pendek helminthiasis GI, bahkan pada pasien dengan beban berat cacing.
Transient ringan GI gejala (nyeri, epigastrium diare, mual, dan muntah) terjadi pada ~
1% orang dirawat. Pusing dan sakit kepala terjadi pada kesempatan. Dalam
pengobatan massal usia sekolah, kejadian efek samping dengan Albendazole sangat
rendah. fenomena alergi jarang terjadi dan biasanya menyelesaikan setelah 48 jam.
Tes fungsi hati harus dimonitor selama terapi albendazol berlarut-larut, dan
obat ini tidak dianjurkan untuk pasien dengan sirosis. Apalagi kalau bukan pra-
ANTI PARASIT
perawatan dengan glukokortikoid, beberapa pasien dengan- ANTELMINTIK 43
neurocysticercosis
mungkin mengalami gejala sisa neurologis yang serius. Efek samping lain selama
terapi diperpanjang termasuk rasa sakit GI, sakit kepala parah, demam, kelelahan,
alopecia, leukopenia, dan trombositopenia.
The BZAs tampilan sangat sedikit interaksi dengan obat lain. Anggota paling
fleksibel dari Albendazole, keluarga, mungkin memicu metabolisme sendiri, dan
plasma tingkat metabolit sulfoxide dapat ditingkatkan dengan coadministration dari
glukokortikoid dan mungkin praziquantel. Perhatian dianjurkan bila menggunakan
dosis tinggi Albendazole bersama-sama dengan inhibitor umum CYPs hati.
Farmakologi
Sebuah tinjauan risiko kelainan bawaan dari BZAs menyimpulkan bahwa
penggunaan mereka selama kehamilan tidak terkait dengan peningkatan risiko cacat
bawaan utama; tetap, dianjurkan pengobatan yang harus dihindari selama trimester
pertama kehamilan.
Gunakan dalam Anak Muda WHO menyimpulkan bahwa BZAs dapat digunakan
untuk merawat anak-anak melewati tahun pertama yang beresiko untuk konsekuensi
yang merugikan yang disebabkan oleh STHs; dosis dikurangi Albendazole (200 mg)
digunakan pada anak-anak berusia antara 12 - 24 bulan.
Farmakologi
2.2. DIETHYLCARBAMAZINE
FARMAKODINAMIK
Farmakologi
FARMAKOKINETIK
PENGGUNAAN TERAPI
regimen yang disarankan untuk infeksi filaria berbeda sesuai dengan apakah
obat yang digunakan untuk kemoterapi berbasis populasi, pengendalian penyakit
filaria, atau profilaksis terhadap infeksi.
ANTI PARASIT - ANTELMINTIK 46
W. bancrofti, B. malayi dan B. timori Regimen standar untuk LF telah menjadi,
12-hari 72 mg / kg (6 mg / kg / hari) program dari diethylcarbamazine. Dosis tunggal
6 mg / kg memiliki efikasi macrofilaricidal dan microfilaricidal sebanding dengan
rejimen sebelumnya. Terapi dosis tunggal dapat diulang setiap 6-12 bulan, seperti
yang diperlukan.
Farmakologi
Untuk program pengobatan massal, pengenalan diethylcarbamazine ke dalam
garam meja (0,2-0,4% dari berat dasar) telah nyata mengurangi prevalensi,
keparahan, dan transmisi filariasis limfatik di daerah endemik. Diethylcarbamazine
diberikan setiap tahun sebagai dosis oral tunggal 6 mg / kg yang paling efektif dalam
mengurangi microfilaremia ketika dipakai bersamaan dengan baik (0,2-0,4 mg / kg)
Albendazole (400 mg) atau ivermectin. Efek samping untuk kehancuran mikrofilaria
biasanya ditoleransi dengan baik. Namun, massa kemoterapi dengan
diethylcarbamazine tidak boleh digunakan di daerah di mana onchocerciasis atau
hidup berdampingan loiasis karena dapat menimbulkan reaksi parah terkait dengan
parasit beban dalam infeksi ini.
Farmakologi
Reaksi biasanya yang paling parah pada pasien yang terinfeksi berat dengan O.
volvulus, kurang serius dalam B. malayi atau infeksi loa L., dan ringan pada filariasis
bancroftian, tetapi obat tersebut kadang-kadang menyebabkan perdarahan retina dan
ensefalopati berat pada pasien yang terinfeksi berat dengan L. loa . Pada pasien
dengan onchocerciasis, reaksi biasanya terjadi dalam beberapa jam setelah dosis
pertama dan termasuk rasa gatal, limfadenitis lembut, dan kadang-kadang ruam
papular, demam, takikardia, arthralgias, dan sakit kepala. Reaksi ini berlangsung
selama 3-7 hari dan kemudian mereda, setelah dosis tinggi kadang bisa ditoleransi.
komplikasi pada mata termasuk limbitis, keratitis, uveitis, dan atrofi epitel pigmen
retina. Pada pasien dengan filariasis bancroftian atau brugian, pembengkakan
nodular dapat terjadi sepanjang perjalanan dari limfatik, sering dengan limfadenitis
terlampir yang juga reda dalam beberapa hari. Hampir semua pasien yang menerima
terapi menunjukkan proteinuria leukositosis reversibel dapat terjadi, dan eosinofilia
begitu sering diamati pada pasien dengan filariasis dapat diintensifkan dengan
diethylcarbamazine. reaksi Tertunda termasuk limfangitis, abses- ANTELMINTIK
ANTI PARASIT pembengkakan dan
48
limfoid di bancroftian dan filariasis brugian, dan bercak kulit kecil di loiasis.
Diethylcarbamazine tampaknya aman selama kehamilan.
Farmakologi
2.3. IVERMECTIN
mengontrol onchocerciasis. Selain itu, dosis oral tahunan ivermectin, baik diambil
sendiri atau dikombinasikan dengan dosis oral tahunan Albendazole, nyata
mengurangi microfilaremia di filariasis limfatik akibat W. bancrofti atau B. malayi.
Rekomendasi advokat diethylcarbamazine (6 mg / kg) ditambah Albendazole (400
mg). Rejimen dua obat lebih disukai di daerah di mana LF berdampingan dengan baik
onchocerciasis atau loiasis. Ivermectin adalah obat pilihan terhadap strongyloidiasis
usus dan efektif terhadap beberapa infeksi pada manusia lain yang disebabkan oleh
nematoda usus.
FARMAKODINAMIK
Farmakologi
nematoda atau otot, hyperpolarization menyebabkan dan kelumpuhan dengan
meningkatkan permeabilitas Cl membran sel.
Ivermectin juga efektif terhadap mikrofilaria tetapi tidak cacing dewasa dari W.
ANTI PARASIT - ANTELMINTIK 50
bancrofti, B. malayi, loa L., dan M. ozzardi. Ini menunjukkan efikasi yang sangat baik
terhadap A. lumbricoides, stercoralis S., dan larva migrans kulit.
FARMAKOKINETIK
plasma Puncak ivermectin tercapai dalam 4-5 jam setelah pemberian oral.
Terminal lama t1 / 2 dari ~ 57 jam terutama mencerminkan izin sistemik rendah dan
volume jelas besar distribusi. Ivermectin adalah ~ 93% terikat protein plasma. Obat ini
luas diubah oleh CYP3A4 hati untuk setidaknya 10 metabolit, kebanyakan turunan
dihidroksilasi dan demethylated. Hampir ivermectin tidak muncul dalam urin manusia
baik dalam bentuk tidak berubah atau konjugasi. jaringan konsentrasi tertinggi terjadi
pada hati dan lemak.
Farmakologi
PENGGUNAAN TERAPEUTIK
Filariasis limfatik dosis tahunan tunggal ivermectin (400 mg / kg) yang efektif
dan aman untuk terapi massa infeksi dengan W. bancrofti dan B. malayi. Ivermectin
seefektif diethylcarbamazine untuk mengendalikan filariasis limfatik dan dapat
digunakan di daerah mana onchocerciasis, loiasis, ANTI
atau PARASIT
keduanya- ANTELMINTIK 51
endemik. Meskipun
ivermectin sebagai agen tunggal dapat mengurangi microfilaremia W. bancrofti,
durasi yang dibutuhkan untuk terapi menghilangkan LF mungkin akan menjadi> 6
tahun. Dosis tunggal ivermectin (200 mg / kg) dan dosis tunggal Albendazole (400
mg) per tahun bahkan lebih efektif dalam mengontrol filariasis limfatik. Lamanya
pengobatan paling sedikit 5 tahun berdasarkan estimasi fekunditas cacing dewasa. Ini
regimen dual-obat juga mengurangi infeksi dengan nematoda usus.
Farmakologi
Pada sindrom hyperinfection Strongyloides, ivermectin telah digunakan dengan
sukses, termasuk kasus tidak responsif terhadap thiabendazole.
Indikasi lain
Diambil sebagai dosis tunggal oral 200-μg/kg, ivermectin adalah obat lini
pertama untuk pengobatan larva migrans kulit. dosis serupa juga aman dan sangat
efektif terhadap kutu kepala manusia dan kudis, bahkan pada orang yang terinfeksi
HIV.
Farmakologi
Perhatian juga disarankan sekitar coadministration dari ivermectin dengan
depresan SSP lain, tapi epilepsi tidak boleh dikecualikan dari program pengobatan
onchocerciasis. Kemungkinan interaksi yang merugikan ivermectin dengan substrat
lain untuk CYP3A4 belum dievaluasi
Ivermectin tidak disetujui untuk digunakan pada anak <5 tahun atau pada
wanita hamil, tetapi kedua populasi tidak diragukan lagi telah terkena obat dalam
program pengobatan massal. Wanita menyusui mengonsumsi obat tingkat rendah
yang disekresikan dalam susu mereka, konsekuensi untuk bayi menyusui tidak
diketahui.
2.4. METRIFONATE
Farmakologi
2.5. OXAMINIQUINE
FARMAKOKINETIK
FARMAKODINAMIK
Farmakologi
Oxamniquine bertindak terutama pada cacing laki-laki, tetapi juga
menyebabkan perubahan kecil pada sebagian kecil dari betina. Seperti praziquantel,
itu mendorong kerusakan yang lebih parah dari tegument punggung daripada
permukaan ventral. Obat tersebut menyebabkan cacing laki-laki untuk beralih dari
sirkulasi mesenterika ke hati di mana respon host selular menyebabkan eliminasi
akhir. Menyebabkan perubahan dalam perempuan adalah reversibel dan terutama
disebabkan oleh stimulasi laki-laki dihentikan daripada pengaruh langsung
oxamniquine.
KONTRAINDIKASI
EFEK SAMPING
Hal ini umumnya ditoleransi pada dosis oral. Pusing dengan atau tanpa kantuk
ANTI PARASIT - ANTELMINTIK 55
terjadi dalam setidaknya sepertiga pasien, awal hingga 3 jam setelah dosis dan
biasanya berlangsung selama 6 jam. Sakit kepala dan efek gastrointestinal seperti
mual, muntah, dan diare juga umum.
Alergi tipe reaksi termasuk urtikaria, ruam kulit gatal, dan demam dapat
terjadi. Nilai enzim hati telah dibesarkan transiently pada beberapa pasien. Kejang
epileptiform telah dilaporkan, terutama pada pasien dengan riwayat gangguan kejang.
Halusinasi dan kegembiraan jarang terjadi.
Farmakologi
2.6. PIPERAZINA
Piperazina pertama kali diperkenalkan sebagai obat cacing pada tahun 1953.
Sejumlah besar senyawa piperazina memiliki tindakan obat cacing. Cara mereka
ANTI PARASIT - ANTELMINTIK 56
tindakan umumnya oleh parasit melumpuhkan, yang memungkinkan tubuh inang
untuk dengan mudah menghapus atau mengusir organisme menyerang. Tindakan ini
dimediasi oleh efek agonis yang ada pada reseptor (asam γ-aminobutyric)
penghambatan GABA. selektivitas untuk cacing adalah karena vertebrata hanya
menggunakan GABA dalam SSP dan cacing 'reseptor GABA adalah isoform berbeda
dengan vertebrata. Piperazina bertindak sebagai agonis GABA-reseptor. Dengan
meningkatkan Cl-konduktansi dari membran otot Ascaris, obat menghasilkan
hyperpolarization yang mengarah ke kelumpuhan cacing. Piperazin hidrat dan
piperazin sitrat adalah piperazines anthelminthic utama.
Farmakologi
2.7. PRAZIKUANTEL
FARMAKOKINETIK
ANTI PARASIT - ANTELMINTIK 57
Praziquantel ini diserap dengan baik (sekitar 80%) dari saluran pencernaan.
Namun, karena pertama-pass metabolisme yang luas, hanya jumlah yang relatif kecil
memasuki sirkulasi sistemik. Praziquantel memiliki waktu paruh serum kehidupan
sebesar 0,8 menjadi 1,5 jam pada orang dewasa dengan fungsi ginjal dan hati
normal. Metabolit memiliki paruh 4 sampai 5 jam. Pada pasien dengan gangguan
signifikan fungsi hati (Child Pugh kelas II B / / / d C), setengah serum meningkat
menjadi 3 sampai 8 jam. Praziquantel dan metabolitnya terutama diekskresi RENAL;
dalam waktu 24 jam setelah dosis oral tunggal, 70 sampai 80% ditemukan dalam air
seni, tetapi kurang dari 0,1% sebagai obat tidak berubah. Praziquantel dimetabolisme
melalui jalur sitokrom P450 melalui CYP3A4. Agen yang menginduksi atau
menghambat CYP3A4 seperti fenitoin, rifampisin, dan antifunginazol akan
mempengaruhi metabolisme praziquantel.
Farmakologi
Praziquantel memiliki efek sangat dramatis pada pasien dengan
schistosomiasis. Studi yang dirawat telah menunjukkan bahwa dalam waktu enam
bulan menerima dosis praziquantel, sampai dengan 90% dari kerusakan yang
dilakukan pada organ internal karena infeksi schistosomiasis dapat dibalik.
FARMAKOLOGI
Setelah serapan cepat dan reversibel, praziquantel memiliki dua efek besar
pada schistosomes dewasa. Pada konsentrasi rendah, menyebabkan peningkatan
aktivitas otot, diikuti dengan kontraksi dan kelumpuhan spastik. cacing Terkena
melepaskan diri dari dinding pembuluh darah, mengakibatkan pergeseran yang cepat
dari vena mesenterika ke hati. Pada konsentrasi sedikit lebih tinggi, praziquantel
menyebabkan kerusakan tegumental, yang memperlihatkan sejumlah antigen
tegumental. The tegument dari schistosomes tampaknya menjadi situs utama aksi;
obat penyebab masuknya Ca2 + di tegument melalui mekanisme yang tidak
diketahui.
ANTI PARASIT - ANTELMINTIK 58
PENGGUNAAN TERAPEUTIK
Farmakologi
Tiga dosis 25 mg / kg diambil 4-8 jam terpisah pada hari yang sama hasil
tingkat kesembuhan tinggi infeksi dengan baik hati cacing C. sinensis dan O. viverrini,
atau Heterophyes usus cacing Fasciolopsis buski, heterophyes, dan yokogawai
Metagonimus. Rejimen tiga dosis yang sama digunakan untuk 2 hari adalah sangat
efektif terhadap infeksi paru-paru kebetulan. Infeksi dengan hepatica Fasciola tidak
tanggap terhadap dosis tinggi, meskipun praziquantel menembus trematoda ini.
Farmakologi
Praziquantel dianggap aman pada anak> 4 tahun, yang mungkin mentolerir
obat lebih baik daripada orang dewasa. Rendahnya tingkat obat muncul dalam ASI.
dosis tinggi tingkat aborsi peningkatan praziquantel pada tikus, tetapi satu penelitian
menunjukkan bahwa perlakuan terhadap wanita hamil mengakibatkan tidak ada
perbedaan yang signifikan antara wanita diperlakukan dan diobati dalam tingkat
pengiriman aborsi atau prematur.
Tidak ada kelainan bawaan yang dicatat oleh pemeriksaan klinis dalam salah
satu dari bayi yang lahir ke grup baik. Induser dari CYPs hati seperti karbamazepin dan
fenobarbital mengurangi bioavailabilitas praziquantel. Deksametason mengurangi
bioavailabilitas praziquantel, tetapi mekanisme tidak dipahami. Dalam kondisi
tertentu, praziquantel dapat meningkatkan ketersediaan hayati Albendazole.
Farmakologi
2.8. PYRANTEL PAMOATE
Pyrantel adalah obat cacing spektrum luas yang ditujukan terhadap cacing
kremi, cacing gelang, dan infeksi cacing tambang.
FARMAKODINAMIK
FARMAKOKINETIK
Pyrantel pamoate kurang diserap dari saluran GI, sebuah properti yang
memberikan kontribusi untuk tindakan selektif pada nematoda GI. Kurang dari 15%
diekskresikan dalam urin sebagai obat induk dan metabolit. Sebagian besar dosis
yang diberikan adalah pulih dalam tinja.
PENGGUNAAN TERAPEUTIK
Farmakologi
Pyrantel juga efektif terhadap infeksi cacing tambang yang disebabkan oleh A.
duodenale dan N. americanus, meskipun dosis berulang akan diperlukan untuk
mengobati infeksi berat dengan organisme yang terakhir. Obat ini dikombinasikan
dengan oxantel untuk infeksi dicampur dengan T. trichiura. Untuk keremi, pengobatan
harus diulang setelah selang waktu 2 minggu. Di AS, pyrantel dijual over-the-counter
untuk pengobatan keremi (PIN-X).
Farmakologi
2.9. LEVAMISOL
Derivat-imidazol ini (1969) sangat efektif terhadap ascaris (90%) dan cacing
tambang (80%) dengan jalan melumpuhkannya. Bentuk resimisnya tetramisol juga
digunakan terutama pada hewan; aktivitasnya hanya setengah dari levamisol. Khasiat
lainnya yang sangat penting adalah stimulasi sistem-imunologi tubuh
(imunostimulator pada kemoterapi; khususnya mengenai T-cell). Oleh karena ini
sangat berguna pada terapi dengan obat yang menekan sistem tersebut, yakni
sitostka dan kortikosteroida. Digunakan pula dalam kombinasi dengan fluoro-urasil
setelah pembedahan reseksi pada kanker colon.
Efek sampingnya jarang terjadi, yakni reaksi alergi (rash), granulocytopenia dan
kelainnan darah lainnya. Htai-hati pada penderita rema dan penyakit auto-imun
lainnya, karena mereka sangat peka terhadap efek samping hematologis.
Dosis: pada ascariasis orang lebih berat dari 40 kg sekaligus 150 mg d.c
(garam HCL), anak-anak 10-19 kg: 50 mg, 20-39 kg:ANTI
100PARASIT
mg. - ANTELMINTIK 63
2.10. DOKSISIKLIN
Farmakologi
2.11. NIKLOSAMID
Resorpsinya dari saluran cerna hanya ringan (l.k. 15%) dan sebagian besar
diekkresikan melalui urin dalam bentuk sudah direduksi, sisanyamelalui tinja dalam
1-2 hari. Plasma-t½-nya 3 jam. ANTI PARASIT - ANTELMINTIK 64
Efek sampinya hampir tidak ada, namun obat ini bersifat sangat toksis
sehingga penggunaannya harus hati-hati sekali pada gangguan yang meningkatkan
resorpsi (colitis dan luka diusus).
Dosis: dewasa dan anak diatas 8 tahun pagi hari saat perut kosong 1g (= 2
tablet) dikunyah halus, diusus dengan 1 g lagi 1 jam kemudian. Setelah 2 jam baru
boleh makan. Anak-anak dari 2-8 tahun: dosisnya setengah dan dibawah 2 tahun
seperempat (sebaiknya tablet ditumbuk menjadi serbuk halus.
Farmakologi
3. PENGGUNAAN TERAPI ANTELMINTIK PADA INFEKSI PARASIT CACING
Farmakologi
ANTI PARASIT - ANTELMINTIK 66
Terapi umum pada klinik (source : Pharmacology for the Health Care Professions)
Farmakologi
OBAT – OBAT UNTUK INFESTASI CACING
Farmakologi
Prazikuante : seperti T. soliuml
Prazikuantel Niklosamid : seperti T. solium
T. Saginata Mebendazol
Niklosamid Mebendazol : 2 x 300 mg / hari,
selama 3 hari
Untuk W. Brancopti, B. Malayi, dan L.
Dietilcarbamaz
Filarial Loa : 3 x sehari 2 mg/kg BB,
in (DEC)
bersama makan 10 – 30 hari*.
150 µg/ kg BB, diminum dengan air
pada saat perut kosong, diulang
setiap 3 bulan, 12 bulan, selanjutnya
O. Volvulus Ivermektin
diulang setiap tahun sampai cacing
dewasa mati. Dapat berlangsung 10
tahun / lebih.
Prazikuantel : tunggal 40 mg/kg BB,
atau tunggal 20 mg /kg BB, yang
S. diulangi sesudah 4 – 6 jam.
Prazikuantel Metrifonat
Haematobium Metrifonat : dosis tunggal 7,5 – 10
mg/kg BB, diberikan per oral 3x
dengan interval 14 hari
Prazikuantel : tunggal 40 mg/kg BB,
ANTI PARASIT - ANTELMINTIK 68
atau 3x 20 mg/ kg BB selang 4 – 6
jam
S. Mansoni Pirazikuantel Oksamniquin
Oksamniquin : dewasa, tunggal 15
mg/kg BB, anak, 20 mg/kg BB,
dibagi dua dosis selang 2 – 8 jam
Prazikuntel : 2 x 30 mg/kg BB,
S. Japonicum Prazikuantel
selang 4 - 6 jam
*Pada pegobatan massal : DEC 6 mg/kg BB per-hari dan albendazole 400 mg dosis
tunggal (anjuran WHO)
Farmakologi
BAB IV
PENUTUP
1. KESIMPULAN
1. Cacing yang merupakan parasit manusia dapat dibagi dalam 2 kelompok, yakni
cacing pipih dan cacing bundar.
- Nematoda (roundworms). Ciri-cirinya bertubuh bulat, tidak bersegmen,
memiliki rongga tubuh dengan saluran cerna dan kelamin terpisah. Infeksi
cacing ini disebut ancylostomiasis (cacing tambang), trongyloidiasis,
oxyuriasis (cacing kremi), ascariasis (cacing gelang) dan trichuriasis (cacing
cambuk).
Farmakologi
- Menghambat sintesis protein
- Menginterferensi replikasi asam nukleat
- Memparalisis otot cacing
- Menghambat fosforilasi oksidatif :
- Meningkatkan aktifitas enzim proteolitik sehingga cacing peka terhadap
pagositas.
6. Tindakan pencegahan utama terhadap cacingan bukan terletak pada obat,
namun pada penjagaan higienitas sehari-hari mulai lingkungan sekitar, tempat
bermain anak, anjuran mencuci tangan dengan sabun, memakai alas kaki bila
keluar rumah hingga kebersihan makanan sehari-hari seperti pencucian sayuran
dan cara memasak yang benar.
2. KATA PENUTUP
Dicukupkan sekian mungkin makalah yang ANTI
kamiPARASIT
susun, kami sebagai penulis
- ANTELMINTIK 70
mohon maaf yang sebesar-besarnya jika ada kesalahan dari kami yang tidak
disengaja, karena keterbatasan kami sebagai manusia, semoga dapat dimaklumi.
Sekian dari kami sebagai penulis,
Farmakologi
DAFTAR PUSTAKA
11. http://en.wikipedia.org/wiki/thiambenazole
12. http://en.wikipedia.org/wiki/mebendazole
13. http://en.wikipedia.org/wiki/albendazole
14. http://en.wikipedia.org/wiki/ivermecitin
15. http://en.wikipedia.org/wiki/oxamniquine
16. http://en.wikipedia.org/wiki/piperazine
17. http://en.wikipedia.org/wiki/prazikuantel
18. http://en.wikipedia.org/wiki/pirantel_pamoat
19. http://en.wikipedia.org/wiki/levamisol
20. http://en.wikipedia.org/wiki/nikosinamid
21. http://en.wikipedia.org/wiki/tiambinazole
22. http://en.wikipedia.org/wiki/dosisiklin
23. http://en.wikipedia.org/wiki/Platyhelminthes
24. http://archive.kaskus.us/thread/2435389
25. http://medicastore.com/apotik_online/kemoterapi_antimikroba/obat_cacing
Farmakologi