You are on page 1of 7

laporan fisika

kalorimeter
Kalorimeter
susanti
kel-3

28 april 2010

A. Tujuan
1. Untuk mengetahui cara penggunaan kalorimeter
2. Untuk mengetahui kalor jenis alumunium (kalorimeter).

B. Alat dan Bahan


1. Air 6. Spiritus
2. Kalorimeter 7. Kawat kasa dan
3. Neraca kaki tiga
4. Thermometer 8. Korek api
5. Gelas ukur
C. Proses kerja
1. Menghitung massa alumunium
(kalorimeter), lalu
memasukkan sejumlah air
kedalam kalorimeter. Lalu
menghitung massa air yang
dimasukkan dan mengukur
suhu air dan kalorimeter itu.
2. Memanaskan sejumlah iar ,
mencatat suhu ketika air tersebut telah mendidih (90-
100)C.
3. Lalu menuang air yang telah dipanaskan tersebut kedalam
kalorimeter yang telah diisi air sebelumnya. Mencatat suhu
kesetimbangan air yang telah dicampur tersebut.
4. Menghitung massa air panas yang ditambahkan kedalam
kalorimeter.

D. Teori Dasar
Kalorimeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur jumlah
kalor. Jika dua buah zat atau lebih dicampur menjadi satu maka
zat yang suhunya tinggi akan melepaskan kalor sedangkan zat
yang suhunya rendah akan menerima kalor, sampai tercapai
kesetimbangan termal. Menurut asas Black: Kalor yang dilepas =
kalor yang diterima. Kalor jenis suatu benda tidak tergantung
dari massa benda, tetapi tergantung pada sifat dan jenis benda
tersebut. Jika kalor jenis suatu benda adalah kecil maka kenaikan
suhu benda tersebut akan cepat bila dipanaskan. Kalor jenis air=
4.200 J/kg °C K. Kalor jenis alumunium J/kg °C K.

E. Data Pengamatan
Massa alumunium(kalorimeter)= 54 gram =0,054 kg
Massa air yang dimasukkan= 66,5 gr = 0,0665 kg
Suhu air dan kalorimeter= 29° C
Suhu air yang dipanaskan= 97° C
Suhu kesetimbangan= 58° C
Massa air yang dipanaskan= 71,8 gr = 0,0718 kg

F. Analisa
Q lepas= Q terima
0,0718 x 4200 x (97-58) = 0,054 x c x (58-29) + 0,0665 x 4200 x
(58-29)
301,56 x 39 = 0,054 c x 29 + 279,3 x 29
11.760,84 = 1,566 c + 8.099,7
1,566 c= 3.661,14
c= 2.337,89 J/kg °C K

Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, didapat bahwa kalor


jenis alumunium dalam kalorimeter adalah 2.337,89 J/kg°C K.
Menurut teori, kalor jenis alumunium adalah 900 J/kg °C K.

Dari percobaan ini dapat dinyatakan bahwa kalor jenis alumunium


berdasarkan teori dan percobaan berbeda. Ini dapat disebabkan
oleh beberapa factor yaitu:
1. Kesalahan membaca
Dalam menghitung berat alumunium dalam hal ini kalorimeter,
memungkinkan terjadinya kesalahan membaca hasil pengukuran.
Kesalahan dalam membaca pengukuran dapat berakibat
terhadap perhitungan dalam analisa kalor jenis alumunium. Ini
mengakibatkan sehingga terjadinya kesalahan dalam
menghitung kalor jenis alumunium. Selain itu, ketidaktelitian
kita dalam mengamati perubahan suhu selang waktu 30 detik
sehingga pengukuran mengalami ketidaktepatan. Oleh karena
itu, terjadi pelencengan terhadap suhu sebenarnya.
2. Kesalahan alat
Alat yang kita gunakan dalam percobaan mungkin saja dalam
keadaan tidak baik sehingga akan mempengaruhi hasil dari
percobaan tersebut. Kalorimeter yang digunakan mungkin tidak
bekerja sebagaimana seharusnya sehingga menyebabkan
perbedaan dalam menghitung kalor jenis alumunium.
3. Kesalahan cara kerja
Dalam cara kerja, kita menggunakan kalorimeter agar kalor
benar-benar berpindah dari air panas ke air dingin dan tidak
ada kalor yang hilang. Ketika dalam proses kerja tersebut,
mungkin saja, kalorimeter tidak tertutup sempurna sehingga
ada penyerapan panas oleh udara.
4. Kesalahan tak terduga
Selain itu, kalorimeter menggunakan isolator berupa plastik
untuk menjaga kalor tidak berpindah ke lingkungan. Namun,
kita mengabaikan bahwa plastik tersebut juga menyerap kalor
dari air panas. Selain itu, kita juga mengabaikan bahwa kalor
dapat berpindah ke lingkungan ketika kita melakukan proses
kerja tersebut. Ini menyebabkan kalor tidak sepenuhnya
berpindah di antara air panas dan air dingin beserta
kalorimeter.
5. Kesalahan manusia
Walaupun kita telah memilih alat yang tepat dan melakukan
pengukuran secara cermat, namun kita adalah manusia yang
terbatas. Kita tidak mungkin sempurna. Selalu ada kesalahan
yang kita lakukan. Sehingga keterbatasan kita sebagai menusia
menyebabkan kalor jenis alumunium melenceng dari teori.

G. Kesimpulan
Dalam percobaan, kalor jenis alumunium yang didapat berbeda
dengan apa yang sudah ada di teori. Ini disebabkan oleh berbagai
faktor-faktor yang mempengaruhinya, yaitu: kesalahan membaca,
kesalahan alat, kesalahan cara kerja, kesalahan tak terduga dan
kesalahan manusia.
H. Refrensi
http://fisika.lab.gunadarma.ac.id/wp-
content/uploads/2010/02/K1.-KALORIMETER.pdf
http://www.scribd.com/doc/6904685/13kalor

You might also like