Professional Documents
Culture Documents
1. Konsumsi
Pengertian dalam ilmu ekonomi:
Konsumsi adalah suatu kegiatan yang bertujuan mengurangi atau
menghabiskan faedah suatu benda(barang dan jasa) dalam rangka
pemenuhan kebutuhan.
1. Pendekatan Kardinal
Pendekatan kardinal disebut juga pendekatan marginal utility.
Pendekatan kardinal dalam analisis konsumen didasarkan pada asumsi bahwa:
Tingkat kepuasaan yang diperoleh komsumen dari konsumsi suatu barang dapat
diukur dengan satuan tertentu seperti uang,jumlah atau buah. Jadi, semakin
besar jumlah barang yang dikonsumsi,semakin besar pula tingkat kepuasan
konsumen.
Dalam penilitian Herman Heinrich Gossen adanya nilai guna total dan nilai guna
marginal dalam hukum Gossen I dan II
Nilai guna total( total utility) adalah kepuasan total yang dinikmati oleh
konsumen dalam mengkonsumsi barang atau jasa tertentu secara keseluruhan,
Hukum Gossen 1
Bunyi:
Jika pemenuhan kebutuhan akan suatu jenis barang dilakukan secara terus
menerus,maka rasanya nikmat pada mula-mula akan tinggi, namun semakin lama
kenikmatan tersebut semakin menurun sampai akhirnya mencapai batas jenuh.
Dikemukakan oleh William Stanley Jevons( Inggris)
Hukum ini juga disebut hokum nilai guna marjinal yang semakin menurun.
Hukum Gossen II
Bunyi:
Konsumen akan melakukan konsumsi sedenikian rupa sehingga nilai marjinal
setiap barang dan jasa yang dikonsumsi memiliki nilai yang sama.
2. PENDEKATAN ORDINAL
C. PRODUKSI
I. Pengertian
Produksi adalah kegiatan menciptakan benda baru sehingga lebih
bermanfaat dalam memebuhi kebutuhan.
Produksi produksi barang=mengubah sifat & bentuk
Produksi jasa=tidak mengubah bentuk
D. FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI
Faktor produksi= segala sesuatu yg dibutuhkan untuk memproduksi
barang/jasa.
Jenis-jenis modal
a. Menurut sumber
1. modal sendiri: modal yg berasal dari dalam perusahaan sendiri.
Contoh: setoran modal pemilik
2. modal asing: modal yg bersumber dari luar perusahaan. Contoh:
pinjaman dari bank.
b. Menurut bentuk
1. modal konkret: modal yg dapat dilihat secara nyata dalam proses
produksi. Contoh: mesin, gedung
2. modal abstrak: modal yg tidak memiliki bentuk nyata, tapi
mempunyai nilai bagi perusahaan. Contoh: hak paten
c. Menurut kepemilikan
1. Modal individu: modal yg sumbernya dari peorangan dan hasilnya
menjadi sumber pendapatan bagi pemiliknya. Contoh: rumah pribadi
yg disewakan.
2. Modal masyarakat: modal yg dimiliki pemerintah dan digunakan
untuk kepentingan umum dakam proses produksi. Contoh: jalan,
jembatan.
d. Menurut sifat
1. modal tetap: modal yg dapat digunakan berulang-ulang. Contoh:
mesin, sendok, garpu
2. modal lancar: modal yg habis digunakan dalam satu kali proses
produksi. Contoh: bahan baku
E. TEORI PRODUKSI
Proses produksi
Pengabungan berbagai factor produksi disebut masukan atau input,
dihasilkan hasil produksi yang disebut juga keluaran atau output. Proses
pengabungan dan pembentukan berbagai masukan menjadi keluaran ini
dinamakan sebagai proses produksi.
Teori Produksi
Bagaimana proses produksi berlangsung? Bagaimana petani menentukan
kombinasi factor lahan pertanian, pekerja, bibit tanaman, pupuk dan
pengairan agar dapat menghasilkan panen yang bagus? Bagaimana pengusaha
menentukan jumlah pekerja, mesin, atau peralatan lainnya agar
mengahasilkan produksi yang maksimal? Berbagai pertanyaan tersebut dan
pertanyaan lainnya terangkum dalam teori produksi
Teori produksi mengambarkan perilaku produsen dalam memproduksi barang
dan jasa.
Yang dimaksud dengan teori produksi adalah teori yang menjelaskan hubungan
antara tingkat produksi dengan jumlah faktor-faktor produksi dan hasil
penjualan outputnya.
-Faktor produksi tetap : factor produksi yang tidak dapat diubah jumlahnya
dalam waktu tertentu. Factor ini dapat diubah tetapi dengan biaya yang
sangat besar dan dalam jangka panjang.
Contoh : kendaraan, gedung dan mesin.
-Faktor produksi variable : factor produksi yang dapat diubah dengan cepat
dalam jangka pendek.
Contoh : tenaga kerja dan bahan baku.
h. tahap-tahap produksi
a. tahap 1
Pada tahap ini, produk rata-rata input variabel meningkat yang
berarti input tetap yang digunakan lebih banyak daripada penggunaan
input variable. Tahap ini bukan merupakan tahap produksi yang rasional
bagi produsen, karena pada setiap tambahan input variabel akan
menambah tambahan output dengan harga yang lebih mahal. Karena biaya
tetap terlalu kecil maka pada tahap ini produsen yang rasional tidak akan
berproduksi.
b. tahap 2.
Pada tahap ini, AP dan MP input variabel menurun. Yang berarti
penggunaan input yang bersifat tetap dan variabel sudah rasional. Hal ini
karena pada tahap ini tambahan penggunaan input variabel sudah mulai
menurunkan produk rata-rata dan produk marjinal. Tahap ini adalah
tahap yang rasional bagi produsen untuk berproduksi.
c. tahap 3
Pada tahap ini, total input produk variabel menurun, produk relatif
marjinal input variabel menurun, yang berarti pengunaan variabel lebih
banyak dibandingkan dengan pengunaan input tetap. Tahap ini tidak
rasional jika produsen berproduksi karena penambahan input variabel
akan menurunkan produk total.