You are on page 1of 81

KARTOGRAFI DASAR

== PROYEKSI PETA ==

Disampaikan oleh :
Iswari Nur Hidayati
Maksud dan Tujuan

• Globe merupakan gambaran permukaan bumi dengan


cara memperkecil skala peta.
• Akan tetapi globe TIDAK memenuhi syarat untuk
maksud-maksud praktis, sebab tidak mudah dibawa
kemana-mana
• PETA  gambaran permukaan bumi di bidang datar
(kertas gambar/digital/web GIS)
• Akan tetapi diperlukan suatu cara tertentu untuk merubah
dari bentuk bulat menjadi bentuk datar.
• Perubahan dari bidang lengkung menuju bidang datar ini
pasti memiliki kesalahan-kesalahan, sehingga diperlukan
suatu cara tertentu yaitu PROYEKSI
Kesalahan-kesalahan ???
• Kesalahan Luas
• Kesalahan Jarak
• Kesalahan Bentuk dan arah
Cara meminimalisir kesalahan
Syarat-syarat yang harus dipenuhi:

 Bentuk-bentuk di permukaan bumi tidak mengalami


perubahan (harus tetap), persis seperti pada gambar
peta di globe bumi.

 Luas permukaan yang diubah harus tetap.

 Jarak antara satu titik dengan titik lain di atas


permukaan bumi yang diubah harus tetap.
Bentuk Bumi (shape of earth)

• Bukti bahwa bentuk bumi kita bulat :


– Kapal laut  makin menjauh hanya kelihatan
bagian atasnya saja
– Gerhana bulan  selalu berbentuk tepi
lengkung (bayangan benda bulat selalu
lengkung bayangannya)
Prinsip Proyeksi Peta
Akibatnya???
Pengukuran Geometri Bumi

• Keliling bumi adalah


50 x 5000 stadia = 250.000 stadia
250.000 x 185 m = 46.250 km atau 26.660 mil

Keterangan : 1 stadia = 185 m


1 mil = 1,734808 m
Pengukuran Bentuk Bumi
• Gambaran tentang bentuk bumi (shape the earth)
sebetulnya unik dan hanya dapat dideskripsikan
sebagai suatu GEOID, artinya seperti bumi
• Bentuk geoid ini dibayangkan sebagian dibentuk
oleh permukaan air laut rata-rata dibayangkan pula
menembus daratan.
• Permukaan air laut ini merupakan permukaan
EQUIPOTENSIAL yang mempunyai pengaruh
potensi gravitasi dimana-mana sama
• Walaupun bentuk Geoid ini juga tidak teratur
(perbedaannya 20-30 m), tetapi geoid dianggap
berbentuk bola
Pengukuran Bentuk Bumi - lanjutan
• Pengaruh rotasi bumi mengakibatkan bola bumi
mengalami pemampatan pada kutub dan kelonjongan
pada bagian equator sehingga bentuk geoid ini menjadi
bentuk ELLIPS yang dinamakan ELLIPSOID atau
SPHEROID
U

b Keterangan :
a = equatorial semi axis
equator a b = Polar semi axis

Ratio Pemampatan  f = (a-b)/a

S
Contoh berbagai spereoid yang terkenal

Spheroid a b i/f

Clark 1866 6.378.206 6.356.584 294,98

International’s 6.378.388 6.356.912 297


Spheroid
Indonesian 6.378.160 6.356.774 298.247
Spheroid

Untuk konsep proyeksi peta kartografis untuk kepentingan geografis, bumi dianggap
seperti bola (sphere) dengan jari-jari rerata:

R = 6.370, 283 km
Beberapa unsur penting pada bumi
• PUSAT BUMI
• Sumbu bumi (AXIS)
Garis lurus yang menghubungkan titik kutub utara Bumi – Pusat
Bumi – Titik Kutub Selatan Bumi
Garis ini sebagai poros bumi/sumbu, dimana bumi berputar
(rotasi) dari Barat ke Timur
EKUATOR (EQUATOR)
Lingkaran yang
membagi bumi menjadi 2
(dua) belahan yang sama,
yaitu belahan utara dan
belahan selatan.
• MERIDIAN UTAMA (PRIME
MERIDIAN)
Garis lengkung lurus yang menghubungkan antara titik kutub
utara – titik kutub selatan, pada permukaan globe (bola bumi)
disebut MEREDIAN
• Lingkaran Besar (Great circle)
– Lingkaran yang merupakan hasil perpotongan antara bola datar yang
memotong globe melalui pusat bumi
– Lingkaran potong yang merupakan hasil perpotongan bidang datar
yang tidak melalui pusat bumi, dengan globe yang menghasilkan
lingkaran kecil
• Meridian (Garis Bujur)
Garis lengkung lurus pada permukaan bumi (globe) yang menghubungkan
kutub utara bumi dengan kutub selatan bumi, membujur dari utara ke selatan

• Paralel (Garis lintang)


Lingkaran pada globe (bola bumi) yang sejajar dengan lingkaran equator dan
melintang dari arah Barat ke Timur
Longitude dan Latitude
• Longitude (besarnya meredian)   (lamda)
– Longitude suatu tempat adalah besarnya busur
paralel tempat itu, yang diukur dalam derajat antara
tempat itu dengan meredian utama.
– Meredian utama diberi nilai  = 0
• Latitude (besarnya paralel)  (fi)
– Latitude suatu tempat adalah besarnya busur pada
meredian tempat itu, yang diukur dalam derajat,
antara tempat itu dengan ekuator
– Ekuator diberi nilai  = 0
Nilai Latitude dan Longitude
Latitude in the world
Orthodrome
• Adalah jarak terpendek antara dua titik di permukaan globe (bola
bumi), dan hal ini dicapai kalau jarak tersebut berada pada busur
suatu lingkatan besar (great circle)
LOXODROME atau Rhumbline
• Adalah garis yang memotong meredian dengan azimut
yang konstan
Sifat-sifat Longitude dan Latitude

• Panjang longitude:
– Di Equator 1 longitude = 111,322 km
– Di Kutub 1 longitude = 0 km (mendekati 0 km)
• Latitude:
– Latitude diukur ke arah kutub utara atau ke arah kutub selatan dimulai dari
ekuator, besaran latitude:
• 0  - 90  U (Hemesphere Utara)
• 0  - 90  S (Hemesphere Selatan)
• Suatu paralel (garis lintang) dapat didefinisikan sebagai garis yang
menghubungkan tempat-tempat yang mempunyai latitude () sama
– Contoh: Paralel 10 pada setiap titik pada paralel tersebut mempunyai
latitude () 10
• Panjang nyata dalam satuan jarak misalnya kilometer, 1
latitude hampir sama, tetapi karena pemampatan, maka 1
latitude di ekuator, sedikit lebih pendek dari 1 latitude dekat
kutub.
– 1 latitude dekat Equator = 110,569 km (a)
– 1 latitude dekat Kutub = 111,700 km (b)
b

1

a
1
Penentuan Lokasi titik di Permukaan Bumi

• Lokasi yang menggunakan longitude dan latitude disebut


koordinat bola bumi (sperical coordinate) dan ini juga disebut
sebagai lokasi astronomis.
Pertimbangan bila anda memilih proyeksi
• Proyeksi spatial yang mana yang ingin dipertahankan?
• Dimana daerah peta? Apakah persegi? Meluas dalam arah
Barat – Timur?
• Bagaimana luas daerah perpetaan? P
• ada skala besar, seperti peta jalan, mengabaikan penyimpangan
kecil karena peta meliputi bagian kecil permukaan bumi.
• Pada peta skala kecil, dimana jarak pendek pada peta
menggambarkan jarak yang sangat berarti dibumi,
penyimpangan mempunyai pengaruh yang sangat besar,
terutama jika aplikasi anda meliputi perbandingan atau
pengukuran bentuk, daerah, atau jarak.
Klasifikasi Proyeksi Peta
• Pemilihan proyeksi peta tergantung pada:
1. Ciri-ciri tertentu, ciri-ciri asli yang harus dipertahankan
berhubungan dengan tujuan pemetaan.
2. Besar dan bentuk daerah yang dipetakan
3. Letak daerah di atas permukana bumi

Berdasarkan pada hal tersebut maka klasifikasi macam-


macam proyeksi peta, secara garis besar dapat
digolongkan sebagai berikut:
A.Pertimbangan ekstrinsik (bidang proyeksi, persinggungan,
dan posisi)
B.Pertimbangan Intrinsik (sifat-sifat asli dan generasi)
Pertimbangan Intrinsik
Sifat asli yang dipertahankan:
• Proyeksi Ekuivalen: Luas daerah dipertahankan: luas pada peta
setelah disesuikan dengan skala peta = luas di asli pada muka
bumi.
• Proyeksi Konform: Bentuk daerah dipertahankan, sehingga
sudut-sudut pada peta dipertahankan sama dengan sudut-sudut di
muka bumi.
• Proyeksi Ekuidistan: Jarak antar titik di peta setelah disesuaikan
dengan skala peta sama dengan jarak asli di muka bumi.
Pertimbangan Ekstrinsik - 1
Bidang proyeksi yang digunakan:
• Proyeksi azimutal / zenital: Bidang
proyeksi bidang datar.
• Proyeksi kerucut: Bidang proyeksi bidang
selimut kerucut.
• Proyeksi silinder: Bidang proyeksi bidang
selimut silinder.
Pertimbangan Ekstrinsik - 2
• Persinggungan bidang proyeksi dengan bola bumi:
– Proyeksi Tangen: Bidang proyeksi bersinggungan dengan bola bumi.
– Proyeksi Secant: Bidang Proyeksi berpotongan dengan bola bumi.
– Proyeksi "Polysuperficial": Banyak bidang proyeksi
• Posisi sumbu simetri bidang proyeksi terhadap sumbu
bumi:
– Proyeksi Normal: Sumbu simetri bidang proyeksi berimpit dengan
sumbu bola bumi.
– Proyeksi Miring: Sumbu simetri bidang proyeksi miring terhadap
sumbu bola bumi.
– Proyeksi Traversal: Sumbu simetri bidang proyeksi ^ terhadap sumbu
bola bumi.
Kedudukan Proyeksi dalam bidang Datum
Klasifikasi proyeksi berdasarkan bidang
Proyeksi

1. Proyeksi Azimuthal/zenithal
 Proyeksi yang menggunakan bidang datar
sebagai bidang proyeksinya. Proyeksi ini
menyinggung bola bumi dan berpusat pada
satu titik.
 Proyeksi ini menggambarkan daerah kutub
dengan menempatkan titik kutub pada titik
pusat proyeksi.
Ciri-ciri Proyeksi Azimuthal:

1. Garis-garis bujur sebagai garis lurus yang berpusat pada kutub.


2. Garis lintang digambarkan dalam bentuk lingkaran yang
konsentris mengelilingi kutub.
3. Sudut antara garis bujur yang satu dengan lainnya pada peta
besarnya sama.
4. Seluruh permukaan bumi jika digambarkan dengan proyeksi ini
akan berbentuk lingkaran.

Proyeksi Azimuthal dibedakan 3 macam, yaitu:


1. Proyeksi Azimut Normal yaitu bidang proyeksinya
menyinggung kutub.
2. Proyeksi Azimut Transversal yaitu bidang proyeksinya tegak
lurus dengan ekuator.
3. Proyeksi Azimut Oblique yaitu bidang proyeksinya
menyinggung salah satu tempat antara kutub dan ekuator.
Khusus proyeksi Azimut Normal cocok
untuk memproyeksikan daerah kutub.
Proyeksi berdasarkan persinggungan bidang proyeksi
dengan bola bumi
1. Tangential  apabila bola bumi bersinggungan dengan bidang proyeksi

Bola bumi bersinggungan dengan


bidang proyeksi
• Secantial  apabila globe berpotongan dengan bidang
proyeksi

Globe berpotongan dengan bidang


proyeksi
• Poly superficial  terdiri dari banyak bidang proyeksi, misalnya
pada proyeksi polyconic.

Bidang Kerucut
Proyeksi ditinjau dari posisi sumbu simetri (garis
karakteristik) bidang proyeksi

Proyeksi Normal  apabila


sumbu simetri (garis
karakteristik) bidang proyeksi
berimpit dengan sumbu bumi
• Proyeksi miring (oblique) apabila sumbu simetri membentuk sudut dengan sumbu bumi
• Proyeksi Transversal (equatorial) apabila sumbu simetri tegak lurus atau terletak pada bidang
ekuator

Bidang proyeksi pada proyeksi silinder


Bidang proyeksi pada proyeksi azimuthal
Bidang proyeksi pada proyeksi kerucut
Ditinjau dari sifat asli yang dipertahankan
kebenarannya

1. Proyeksi Equivalent (equal area)


Luas daerah diperhatikan sama artinya luas diatas peta sama dengan luas
diatas bumi setelah dikalikan skala.
2. Proyeksi conformal atau orthomorphic
Sudut-sudut ataupun bentuk daerah di pertahankan sama, artinya di peta,
sudut yang diukur sama dengan sudut di permukaan bumi.
3. Proyeksi Equidistant
Jarak di petanya dipertahankan benar artinya jarak di peta sama dengan
jarak diatas bumi, setelah dikalikan skala. Pada umumnya equidistant
sepanjang unsur tertentu saja atau pada meredian saja.
Ditinjau dari generasi atau cara memproyeksikan
1. Proyeksi Geometris : dilakukan dengan cara perspektif dengan
prinsip penyinaran
2. Proyeksi non perspective
Pemindahan titik-titik di permukaan bumi semuanya diperoleh
dengan cara perhitungan matematis tidak dengan penyinaran
3. Semi Geometris
Sebagian dilakukan secara geometris dan sebagian dilakukan
secara perhitungan matematis.
Ditinjau dari sifat aslinya

• Proyeksi Ekuivalen adalah luas daerah dipertahankan


sama, artinya luas di atas peta sama dengan luas di atas
muka bumi setelah dikalikan skala.
• Proyeksi Konform artinya bentuk-bentuk atau sudut-
sudut pada peta dipertahankan sama dengan bentuk
aslinya.
• Proyeksi Ekuidistan artinya jarak-jarak di peta sama
dengan jarak di muka bumi setelah dikalikan skala.
Berdasarkan Kedudukan Sumbu Simetris

• Proyeksi Normal, apabila sumbu simetrisnya


berhimpit dengan sumbu bumi.
• Proyeksi Miring, apabila sumbu simetrinya
membentuk sudut terhadap sumbu bumi.
• Proyeksi Transversal, apabila sumbu simetrinya
tegak lurus pada sumbu bumi atau terletak di
bidang ekuator. Proyeksi ini disebut juga Proyeksi
ekuatorial
Proyeksi Kerucut - pengertian
• Proyeksi kerucut diperoleh dengan memproyeksikan globe pada
kerucut yang menyinggung atau memotong globe kemudian di
buka, sehingga bentangnya ditentukan oleh sudut puncaknya.
• Proyeksi Kerucut yaitu pemindahan garis-garis meridian dan
paralel dari suatu globe ke sebuah kerucut. Untuk proyeksi
normalnya cocok untuk memproyeksikan daerah lintang tengah
(miring).
• Proyeksi ini memiliki paralel melingkar dengan meridian
berbentuk jari-jari. Paralel berwujud garis lingkaran sedangkan
bujur berupa jari-jari.
• Proyeksi ini paling tepat untuk menggambar daerah daerah di
lintang 45°.
Proyeksi Kerucut - view
Proyeksi Kerucut - hasil
Proyeksi Kerucut - jenisnya

• Proyeksi kerucut normal atau standar


– Jika garis singgung bidang kerucut pada bola bumi
terletak pada suatu paralel (Paralel Standar).
• Proyeksi Kerucut Transversal
– Jika kedudukan sumbu kerucut terhadap sumbu bumi
tegak lurus.
• Proyeksi Kerucut Oblique (Miring).
– Jika sumbu kerucut terhadap sumbu bumi terbentuk
miring.
Bidang proyeksi pada proyeksi kerucut
Ciri-ciri Proyeksi Kerucut
• Semua garis bujur merupakan garis lurus dan berkonvergensi
di kutub.
• Garis lintang merupakan suatu busur lingkaran yang
konsentris dengan titik pusatnya adalah salah satu kutub
bumi.
• Tidak dapat menggambarkan seluruh permukaan bumi
karena salah satu kutub bumi tidak dapat digambarkan.
• Seluruh proyeksi tidak merupakan satu lingkaran sempurna,
sehingga baik untuk menggambarkan daerah lintang rendah.
Proyeksi Silinder - pengertian

• Proyeksi Silinder adalah suatu proyeksi


permukaan bola bumi yang bidang
proyeksinya berbentuk silinder dan
menyinggung bola bumi.
• Apabila pada proyeksi ini bidang silinder
menyinggung khatulistiwa, maka semua garis
paralel merupakan garis horizontal dan semua
garis meridian merupakan garis lurus vertikal.
Proyeksi Silinder Murni
Proyeksi Silinder - skema
Proyeksi Silinder - hasil
Proyeksi Silinder - Keuntungan
• Dapat menggambarkan daerah yang luas.
• Dapat menggambarkan daerah sekitar khatulistiwa.
• Daerah kutub yang berupa titik digambarkan
seperti garis lurus.
• Makin mendekati kutub, makin luas wilayahnya.
Jadi keuntungan proyeksi ini yaitu cocok untuk
menggambarkan daerah ekuator, karena ke arah
kutub terjadi pemekaran garis lintang.
Proyeksi Gubahan (arbitrary projection-
pengertian

Proyeksi-proyeksi ini dipergunakan untuk


menggambarkan peta-peta yang kita jumpai
sehari-hari, merupakan proyeksi atau rangka
peta yang diperoleh secara perhitungan.
Arbitrary Projection - jenis

Proyeksi Bonne (Equal


Area)
Sifat-sifatnya sama luas.
Sudut dan jarak benar pada
meridian tengah dan pada
paralel standar.
Semakin jauh dari
meridian tengah, bentuk
menjadi sangat terganggu.
Baik untuk
menggambarkan Asia
yang letaknya di sekitar
khatulistiwa.
Arbitrary Projection - jenis

Proyeksi Sinusoidal
•Pada proyeksi ini
menghasilkan sudut dan
jarak sesuai pada meridian
tengah dan daerah
khatulistiwa sama luas.
•Jarak antara meridian
sesuai, begitu pula jarak
antar paralel
•Baik untuk menggambar
daerah-daerah yang kecil
dimana saja.

• Digunakan untuk daerah-daerah yang luas yang letaknya jauh dari khatulistiwa.
• Proyeksi ini sering dipakai untuk Amerika Selatan, Australia dan Afrika.
Arbitrary Projection - jenis

Proyeksi Mercator
Proyeksi Mercator merupakan proyeksi silinder normal konform, dimana seluruh muka
bumi dilukiskan pada bidang silinder yang sumbunya berimpit dengan bola bumi, kemudian
silindernya dibuka menjadi bidang datar.
Arbitrary Projection - jenis
Sifat-sifat proyeksi Mercator yaitu:
• Hasil proyeksi adalah baik dan betul untuk daerah dekat
ekuator, tetapi distorsi makin membesar bila makin dekat
dengan kutub.
• Interval jarak antara meridian adalah sama dan pada ekuator
pembagian vertikal benar menurut skala.
• Interval jarak antara paralel tidak sama, makin menjauh dari
ekuator, interval jarak makin membesar.
• Proyeksinya adalah konform.
• Kutub-kutub tidak dapat digambarkan karena terletak di posisi
tak terhingga.
Arbitrary Projection - jenis

Proyeksi Mollweide
Pada proyeksi ini sama luas untuk berubah di pinggir peta.
Arbitrary Projection - jenis
Proyeksi Gall
Sifatnya sama luas, bentuk sangat berbeda pada lintang-lintang yang
mendekati kutub.
Arbitrary Projection - jenis
• Proyeksi Homolografik (Goode)
Sifatnya sama luas. Merupakan usaha untuk membetulkan
kesalahan yang terjadi pada proyeksi Mollweide. Baik untuk
menggambarkan penyebaran
Type mana yang akan dipakai?
• Proyeksi Equal Area mempertahankan luas. Banyak peta tematik menggunakan
proyeksi equal area. Peta United States biasanya menggunakan proyeksi Albers Equal
Area Conic.
• Proyeksi Conformal mempertahankan bentuk dan penggunaan navigasi chart dan peta
musim. Bentuk dipertahankan untuk daerah yang kecil, tetapi bentuk daerah yang luas
seperti benua akan berpengaruh yang berarti.
• Proyeksi Lambert Conformal Conic dan Mercator adalah proyeksi yang umum.
Proyeksi Equidistant mempertahankan jarak, tetapi tidak ada proyeksi yang dapat
mempertahankan jarak dari semua titik terhadap titik yang lain. Jarak dipertahankan
terhadap satu titik (atau beberapa titik) ke semua titik lain, atau sepanjang meridian
yang sejajar.
• Jika anda akan mempergunakan pata anda untuk mencari gambar yang mempunyai
jarak tertentu terhadap gambar lain, anda harus menggunakan proyeksi peta
equidistant.
Type mana yang digunakan?
• Seluruh Dunia  
– Dalam dua belahan bumi: pakai Proyeksi Zenithal Kutub.  
– Peta-peta statistika (penyebaran penduduk, hasil pertanian dsb.): pakailah
Mollweide.  
– Arus laut, iklim : pakai Mollweide atau Gall.  
– Navigasi dengan arah kompastetap : pakai Mercator.  
– Navigasi dengan jarak terpendek yaitu melalui lingkaran besar : pakai Gnomonik.
• Daerah Kutub Gunakan proyeksi Zenithal sama jarak.
• Daerah belahan bumi sebelah selatan, gunakan:  
– Sinusoidal  
– Bonne
• Untuk daerah yang lebar ke samping dan terletak tidak jauh dari khatulistiwa:
pilih salah satu dari proyeksi jenis kerucut.
• Untuk daerah yang membujur pipih Utara-Selatan dan terletak tidak jauh dari
khatulistiwa maka pilih Proyeksi Bonne.
Penentuan Koordinat
• Jika membicarakan proyeksi kita sering membicarakan Sistem
Koordinat. Sistem koordinat merupakan suatu parameter yang
menunjukkan bagaimana suatu objek diletakkan dalam koordinat.
– Sistem Koordinat 1 Dimensi : satu sumbu koordinat

– Sistem Koordinat dua dimensi


• Sistem Koordinat tiga dimensi

Sistem Koordinat merupakan kesepakatan tata cara menentukan posisi suatu


tempat di muka bumi ini. Dengan adanya sistem koordinat, masyarakat menjadi
saling memehami posisi masing- masing di permukaan bumi. Dengan sistem
koordinat pula, pemetaan suatu wilayah menjadi lebih mudah.
• Saat ini terdapat dua sistem koordinat yang biasa digunakan di Indonesia, yaitu system
koordinat BUJUR- LINTANG dan sistem koordinat UTM (Universal Transverse
Mercator).
• Tidak semua sistem koordinat cocok untuk dipakai di semua wilayah. Sistem koordinat
bujur-lintang tidak cocok digunakan di tempat-rempat yang berdekatan dengan kutub
sebab garis bujur akan menjadi terlalu pendek. Tetapi, kedua sistem koordinat tersebut
cocok digunakan di Indonesia.
• Sistem koordinat bujur-lintang (atau dalam bahasa Inggris disebut Latitude-Longitude),
terdiri dari dua komponen yang menentukan, yaitu :
– Garis dari atas ke bawah (vertikal) yang menghubungkan kutub utara dengan kutub selatan
bumi, disebut juga garis lintang (Latitude).
– Garis mendatar (horizontal) yang sejajar dengan garis khatulistiwa, disebut juga garis bujur
(Longitude).
Sistem Koordinat UTM (Universal Transverse Mercator)
• Koordinat Universal Transverse Mercator atau biasa disebut dengan UTM, memang
tidak terlalu dikenal di Indonesia karena lebih sering menggunakan koordinat bujur-
lintang.

Pembagian Zona Dalam Koordinat UTM
• Seluruh wilayah yang ada di permukaan bumi dibagi menjadi 60 zona bujur.
• Zona 1 dimulai dari lautan teduh (pertemuan antara garis 180 Bujur Barat dan
180 Bujur Timur), menuju ke timur dan berakhir di tempat berawalnya zona 1.
• Masing-masing zona bujur memiliki lebar 6 (derajat) atau sekitar 667
kilometer.
• Garis lintang UTM dibagi menjadi 20 zona lintang dengan panjang masing-
masing zona adalah 8 (derajat) atau sekitar 890 km.
• Zona lintang dimulai dari 80 LS - 72 LS diberi nama zona C dan berakhir pada
zona X yang terletak pada koordinat 72 LU - 84 LU. Huruf (I) dan (O) tidak
dipergunakan dalam penamaan zona lintang.
• Dengan demikian penamaan setiap zona UTM adalah koordinasi antara kode
angka (garis bujur) dan kode huruf (garis lintang).
• Sebagai contoh kabupaten Garut terletak pada zona 47M dan 48M, Kabupaten
Jember terletak di zona 49M.
Kelebihan dan Kekurangan Sistem Koordinat UTM
• Berikut ini adalah beberapa kelebihan koordinat UTM :
• Proyeksinya (sistem sumbu) untuk setiap zona sama dengan
lebar bujur 6 .
• Transformasi koordinat dari zona ke zona dapat dikerjakan
dengan rumus yang sama untuk setiap zona di seluruh dunia.
• Penyimpangannya cukup kecil, antara... -40 cm/ 1000m sampai
dengan 70 cm/ 1000m.
• Setiap zona berukuran 6 bujur X 8 lintang (kecuali pada lintang
72 LU-84 LU memiliki ukuran 6 bujur X 12 lintang).

You might also like