You are on page 1of 9

PERKEMBANGAN TEORI EVOLUSI

OPINI | 27 December 2009 | 09:13 5983 13 Nihil


gambar diunduh dari google

Pada tahun 1859, Charles Darwin menerbitkan buku “On The Oringin of Species by Means of
Natural Selection”. Buku ini sempat mengguncangkan dunia ilmu pengetahuan karena isinya
yang cukup kontroversial untuk masa itu. Kontroversial muncul karena adanya kesalahan
penapsiran atas pernyataan yang dikeluarkannya. Sebenarnya, apakah isi buku tersebut
menimbulkan kontroversi. Dalam buku tersebut, Darwin menyatakan bahwa semua makhluk
hidup yang ada di bumi ini merupakan hasil dari moyang yang sama, yang mengalami
modifikasi. Dengan kata lain, teori ini menyatakan bahwa spesies bukanlah merupakan sesuatu
yang kekal atau tidak mengalami perubahan, melainkan berevolusi melalui proses perubahan
bertahap dari berbagai spesies yang telah ada.

Teori yang dikeluarkan Darwin merupakan hasil analisis data yang didapat dari proses
observasinya selama keikutsertaannya dalam ekspedisi-ekspedisi yang diikutinya. Namun,
ekspedisi paling penting yang pernah diikutinya adalah perjalanan dengan kapal HMS Beagle.
Meskipun Darwin membuat konsep evolusi yang dapat diterima, tetapi pemikiran mengenai
evolusi ini sudah sangat tua dan bertahun-tahun lebih tua dari Darwin. Berikut uraian singkat
tentang pendapat dari berbagai ahli yang masih berkaitan dengan konsep dasar evolusi.

1. Plato (428-348 sebelum masehi)

Ia membayangkan seorang pencipta yang menciptakan dunia dari kehancuran dan kemudian
menciptakan dewa-dewa yang lalu membuat manusia laki-laki. Wanita dan hewan timbul dari
reinkarnasi jiwa laki-laki. Makin cacad jiwa itu makin rendah reinkarnasinya.

2. Aristoteles (384-322 sebelum masehi)

Adalah seorang pengamat alam yang teliti dan melihat banyak bukti mengenai desain dan tujuan.
Dia mengatur semua organisme di dalam suatu ”skala alam” yang meliputi dari yang sederhana
sampai yang kompleks. Organisme yang ada dianggap tidak sempurna tetapi bergerak kearah
keadaan yang lebih baik. Hal ini kadang-kadang diartikan sebagai pemikiran evolusi, tetapi
Aristoteles sangat samar-samar mengenai sifat gerakan tersebut. Mungkin gerakan itu
merupakan pendekatan yang makin cocok dengan idealis penciptaan tiap spesies tertentu, yang
pasti Aristoteles tidak merinci suatu pemikiran mengenai transmutasi spesies.

Seorang bangsa Prancis, Pierre-Louis de Maupertius pada tahun 1745 mengemukakan bahwa
beberapa bangsa mungkin mulai timbul karena menyimpang secara kebetulan dari desain alami.
pemikiran mengenai evolusi yang cermat kemudian dikemukakan oleh Denis Diderot (1746),
george Louis LeClere, Comte de Buffon (1779), Erasmus Darwin (1794).

3. Anaximander (600-546 sebelum masehi)

Beliau dapat dipandang sebagai pelopor dari ajaran desendensi (ajaran penurunan) oleh karena ia
mengajarkan bahwa kosmos itu mungkin terbebtuk dari kekacoan (chaos), kehidupan itu timbul
dari zat mati, sedangkan makluk yang tinggi tingkatannya timbul dari makluk yang rendah
tingkatannya. Akan tetapi teori ini sama sekali tidak mempunyai pengaruh apa-apa terhadap
alam pemikiran para sarjana di zaman itu dan di zaman berikutnya. Baru setelah teori-teori
evolusi ini berkembang dengan pesat, maka dalam tulisan-tulisan sarjana itu dapat menemukan
kembali petunjuk-petunjuk tentang adanya pendapat-pendapat semacam itu.

Para ahli ilmu hewan dari abad 17 dan 18 setuju sekali akan pendapat-pendapat dari kitab suci
injil yang tertulis dalam buku genesis yang disebut dengan ”teori Penciptaan”. Salah satu ahli
yang sejalan dengan pikiran tadi adalah Carolus Linnaeus.

4. Carolus Linnaeus (1707-1778)

Carolus Linnaeus dilahirkan tanggal 23 Mei 1707 disebuah desa kecil di Swedia, sebagai anak
seorang pendeta. Dia mula-mula juga bekerja untuk menjadi pendeta, kemudian belajar untuk
menjadi tabib, tetapi kemudian dia lebih tertarik pada tumbuh-tumbuhan dan binatang. Pada
umur 24 tahun ia sudah memberi kulaih-kuliah dan demonstrasi pada Universitas di Uppsala.
Setelah mengadakan perjalanan penyelidikan di Laplandia maka dia menikah setelah itu pergi ke
Belanda. Pada tahun 1735 ia telah lulus dari Universitas Harderwijk yang dibubarkan dalam abad
19. Kemudian ia pergi ke Leiden dan mencetak buku ”systema Naturae”. Dalam buku ini
pembagian sistematiknya sudah dibentangkan secara skematis. Karangan-karangannya yang
terkenal adalah : Fundamenia Botanica, Classae Plantarum, Philosophia Botanica dan Genera
Plantarum, Systema Naturae, Spesies Plantarum dal lain-lainya. Setelah mengunjungi paris,
Linnaeus kembali ke Swedia untuk menjadi mahaguru di Uppsala. Disinilah ia menjadi salah
satu dari mahaguru-mahaguru yang terkenal di zaman itu, sehingga Raja Swedia mengangkat dia
menjadi seorang bangsawan.

Pada tahun 1778 dia meninggal dunia dan mewariskan perpustakaannya. Selain itu juga
mewariskan kumpulan 19.000 tanaman kering, lebih dari 3000 ekor serangga, 1500 kulit-kulit
berbagai kerang dan kulit-kulit binatang, 1500 ekor ikan, beberapa ekor burung dan 2500
minerasl. Kumpulan-kumpulan itu masih dapat dilihat digedung ”Linnean Society” di London,
sebuah perkumpulan peneliti pengetahuan alam yang memakai nama Linnaeus.

Linnaeus menyampaikan bahwa :

1. Semua tanaman dan binatang yang hidup sekarang ini dahulu dengan serentak diciptakan
diatas bumi oleh satu ciptaan saja.

2. Mereka diciptakan dalam bentuk seperti yang tampak sekarang ini.

3. Tidak pernah ada tanaman-tanaman dan binatang-binatang yang lain di bumu ini kecuali
tanaman-tanaman dan binatang-binatang yang hidup sampai sekarang.

Pembagian sistematika hewan menurut Linnaeus adalah sebagai berikut :

1. Binatang-binatang menyusui

2. Burung-burung
3. Ampibi-ampibi

4. Cacing-cacing

5. Serangga-serangga

Binatang-binatang menyusui ini dibagi lagi menjadi 8 golongan. Binatang yang termasuk salah
satu dari 8 golongan ini diantaranya ialah (1) Gajah ; (2) Sapi Laut; (3) Macan Loreng; (4)
Pemakan Semut; (5) Trenggiling. Pembagian ini jelas tidak didasrkan atas persamaan-persamaan
cara hidup dari binatang-binatang itu dan ia tetap tidak menyangsikan kebenaran teori
penciptaan.

5. Cuvier (1769-1832)

Cuvier adalah anak dari seorang bangsa Prancis yang telah melarikan diri ke negeri Jerman, ia
akhirnya belajar di negeri ini. Pada tahun 1795 ia kembali ke paris. Disana ia menjadi seorang
sarjana yang terkenal. Mula-mula ia sebagai mahaguru pada Jardin des Plantes, kemudian
sebagai sekretaris dari Akedemi Pengetahuan di Paris. pada tahun 1831 ia diangkat menjadi
bangsawan yang tertinggi dari Prancis.

Ia menyampaikan bahwa sisa-sisa hewan yang telah mebatu itu adalah dari sisa hewan yang telah
mati di zaman dulu. Mammouth yang dikeluarkan dari timbunan es di Rusia dengan utuh itupun
telah diketahui oleh Cuvier.

Ilmu geologi yaitu ilmu yang mempelajari perubahan-perubahan bentuk dari kulit bumi. Lapisan-
lapisan tanah (yang merupakan kulit bumi) itu menandakan berbagai periode dalam sejarah
bumi. Dari hewan-hewan yang telah mati itupun dapat ditemukan jenis-jenisnya yang merupakan
petunjuk dari berbagai periode tersebut. Berdasarkan pertimbangan ini, Cuvier kemudian
menyusun teori yang terkenal dengan Teori Catalysma. Ia beranggapan bahwa tiap-tiap periode
dalam sejarah bumi itu mungkin selalu diakhiri dengan suatu bencana yaitu semacam kiamat. air
bah yang diceritakan dalam Kitab Injil, yang memusnahkan ataupun hampir melenyapkan semua
makluk hidup. Sesudah itu oleh Tuhan mingkin menciptakan lagi suatu tumbuhan dan hewan
baru. Jadi teori Civiert ini pada hakekatnya adalah sama saja dengan teori Linnaeus, akan tetapi
penciptaan yang dimaksudnya terjadi berulang-ulang.

Cuvier menambahkan bahwa mungkin sekali lenyapnya hewan-hewan itu bukannya dimana-
mana, dengan demikian ada kemungkinan juga bahwa hewan-hewan yang diciptakan dalam
periode yang sudah lamapau dari suatu daerh tertentu, kemudian pindah menempati daerah lain
yang baru di bumi ini. Hal ini berkaitan dengan sebaran hewan atau geografi hewan. Pendapat
lain dari Cuvier yang penting adalah bahwa semua hewan dapat dianggap sebagai suku-suku dari
suatu deret yang mulai dari hewan bersel satu yang sederhana sampai tingkat manusia. Hal ini
dikenal dengan Tangga Dari Alam.

6. Lammarck (1744-1829)
Sebelum Lammarck, ahli lain yang sejalan dengan pemikiran Lammarck adalh Buffon (1707-
1788) dan Erasmus Darwin (kakek dari Charles Darwin, 1731-1802) menulis syair yang
dianggap sebagai karangan berpengetahuan yang berjudul ”Zoonomia” ia berpendapat bahwa
hewan-hewan mungkin juga timbul dari hewan-hewan lain.

Nama lengkap Lammarck adalah Jean Baptist Pierre Antoine De Monet, Chavalier De
Lammarck. Sewaktu masih muda ia belajar untuk menjadi pendeta, kemudian ia menjadi tentara
sampai ia dalam pertempuran mendapat pujian karena keberaniannya. Ia meninggalkan angkatan
perang, untuk belajar ilmu ketabiban di Paris, akan tetapi kemudian ia malah lebih tertarik akan
ilmu tumbuh-tumbuhan. Sesudah bekerja keras selama 9 tahun, ia menerbitkan sebuah buku
yang besar mengenai tumbuh-tumbuhan yang hidup ditanah airnya. Bukunya itu menarik
perhatian para sarjana, sehingga ia mendapat tawaran untuk bekerja di Jardin du Roi. Setelah
revolusi dai diangkat menjadi mahaguru pada Jardin du Roi itu juga, yang kemudian berganti
nama menjadi Jardin des Plantes (semacam kebun raya). Ia menjadi mahaguru di bidang
Evertebrata. Ia menyusun buku yang berjudul ”Philosophie Zoologioque”. Ia menjadi buta dihari
tuanya dan terpaksa hidup miskin dan sengsara sekali. Oleh rekan-rekannya di zaman itu tidak
ada yang mengerti jasa-jasanya sebagaimana mestinya.

Setelah ia meninggal, maka berkat kegiatan Darwin, ia dijungjung tinggi lagi dan sampai
sekarang pun ia masih dipandang sebagai salah satu seorang sarjana besar di zaman itu. Sayang
sekali teori-teorinya tidak dilengkapi dengan bukti-bukti dan kenyataan-kenyataan.

Teori Lammarck ialah :

1) Bahwa di bumi ini mula-mula timbul makluk hidup yang sederhana, yang mungkin
berasal dari benda-benda mati (dengan jalan Generatio Spontanea), akan tetapi dari
makluk yang sederhana ini kemudian dalam tempo yang panjang sekali timbulah jenis-
jenis makluk yang hidup sampai sekarang, tanpa ada penghentian jalannya kehidupan
seperti yang dimaksudkan dalam cerita kiamat dari kitab Injil ataupun teori bencana
menurut Cuvier. Teori evolusi menganggap bahwa hewan bersela satu sebagai permulaan
evolusi dan menganggap manusia sebagai akhir evilusi.

2) Diantara sebab-sebab yang menyelenggarakan perubahan-perubahan dan


penyempurnaan tubuh makluk hidup, Lammarck mengemukakan bahwa pentingnya
mempergunakan dan tidak mempergunakan alat tubuh tertentu. Kalau sebuah alat tubuh
sering digunakan maka ia akan tumbuh sempurna dan bila ia jarang digunakan ataupun
tidak digunakan sama sekali maka ia akan terbelakang tumbuhnya, sedang tiap-tiap
perubahan yang dialami oleh individu itu selama masa hidupnya kelak akan diturunkan
kepada keturunanya, sehingga kelak sifat itu tampak sempurna pada keterunannya.

Lammarck memberi contoh Ular adalah binatang yang mempunyai kebiasaan untuk
merangkak/merayap dengan cepat masuk ke dalam tanah, kalau mereka mau bersembunyi. Kaki-
kaki yang panjang malah merugikan untuk merangkak dan bersembunyi di dalam tanah dan
keberadaan kaki tersebut justru merintangi gerakan. Jadi kebiasaan bergerak dari binatang itu
menyebabkan lenyapnya kaki-kaki pada tubuhnya sendiri.
Sedangkan jerapah memiliki leher yang panjang karena mereka mempunyai kebiasaan hidup
untuk mengambil daun-daunan dari pohon-pohon yang tinggi. Dan sebaliknya hewan yang hidup
di gua-gua gelap akan mempunyai mata ayang mundur ketajamannya. Hewan itu mempunyai
kemampuan untuk selalu mempertahankan sifat yang telahmereka miliki dalam usaha
menyempurnakan organisasi alat-alat tubuhnya, tetap dipertahankan terus hingga dengan
demikian kelak pada suatu ketika berturut-turut terjadilah makluk hidup dari berbagai kelas dan
bangsa, yang disebabkan oleh karena keadaan lingkungan hidupnya yang bermacam-macam.

7. Etienne Geoffroy ST. Hilaire (1722-1844)

Disamping Cuvier dan Lammarck, pada waktu itu di Paris hidup pula seorang ahli ilmu hewan
bernama Etienne Geoffroy ST. Hilaire yang mempunyai anggapan yang sama dengan Lammarck
dan Goethe. Ia berpendapat bahwa ada suatu hubungan antara hewan-hewan yang mempunyai
bentuk dasar dari tubuhnya.

8. Charles Lyell (1797-1875)

Lyell dilahirkan di skotlandia. Ia mula-mula belajar hukum di Oxford, kemidian ia


menjadi pengacara di London. Akan tetapi ia tertarik sekali akan ilmu geologi,
sehingga dengan segera ia menjadi penulis dari perkumpulan geologi. Pada tahun
1831 ia menjadi mahaguru dalam ilomu geologi. Ia diangkat menjadi seorang
bangsawan dan setelah meninggal dimakamkan dengan penghormatan besar di
Westminister abbey di London. Sebagai seorang sarjana besar.

Isi teori yang disampaikan oleh Lyell dalam bukunya ”An Enquiry How Far The Former
Changes of The Earth’s Surface are Referable to Causes Now in Operatiaon” (Suatu
Penyelidikan Sampai Kemanakah Perubahan-Perubahan yang terjadi Zaman Dahulu Dari
Permukaan Bumi Ini Dapat Kita Hubungkan Dengan Sebab Musabab Alam Yang Sampai
Sekarang Masih Terjadi Terus). Lyell membuktikan dengan contoh-contoh dari penyelidikan
geologis bahwa untuk dapat menerangkan struktur dari kulit bumi serta lapisan tanah
dibawahnya, tidak perlu beranggapan bahwa di zaman purba dulu terjadi kiamat berturut-turut.
Tenaga-tenaga geologi yang samapi sekarang masih bekerja terus, tentu sudah cukup untuk
menerapkan struktur bumi tadi. Tenaga geologi itu misalnya ialah daya erosi dari air, gerakan
dari kulit bumi sendiri, daya gunung berapi dan lain-lainnya.

Lebih lanjut Charles Lyell pada awal abad 19 mengembangkan pandangan hutton yang lebih
dahulu kedalam prinsip geologi mengenai ”uniformitarianisme” yang diterbitkan dalam bukunya
Principles of geology (1830-1833). Lyell mengemukakan bahwa gunung dan lembah dan ciri-ciri
fisik permukaan bumi tidak diciptakan seperti bentuknya sekarangatau tidak dibentuk oleh
bencana yang berturut-berturut, tetapi terbentuk oleh berlanjutnya proses vulkanis, pergolakan,
erosi, glasiasi dan sebagainya dalam jangka waktu yang sangat lama dan masih berlangsung
sampai sekarang. Uniformitarianisme sangat penting bagi perkembangan lebih lanjut dari
pengertian mengenai evolusi organik. Pertama, evolusi organik pada satu pihak merupakan
penerapan prinsip uniformitarianisme pada dunia organik. Proses yang pada waktu ini
berlangsung dan berlanjut selama periode waktu yang lama dapat menjelaskan mengenai asal-
usul spesies. Kedua, dari pemikiran Lyell dapat ditarik kesimpulan bahwa bumi ini jauh lebih tua
dari perkiraan Uskup Ussher, yang dibuat dalam tahun 1650 dengan menjumlahkan geneologi
dalam buku Kejadian, sehingga ia mendapatkan bahwa bumi ini diciptakan 4000 tahun sebelum
masehi. Untuk perubahan organik yana lambat yang terlibat dalam seleksi alam tersedia cukup
banyak waktu.

9. Wilhelm Hofmeister (1824-1877)

Dalam bukunya yang terkenal mengenai sejarah perkembangan Kryptogamen (paku-pakuan dan
lumut) telah menulis : Perubahan dari Jungermanniaceae (suku dari Lumut Hati) yang tak
berdaun ke Jungermanniaceae yang berdaun adalah lambat sekali dan perubahan itu terjadi
dengan jalan suatu deret bentuk antara yang sedikit-sedikit bedanya, yang tak ada putus-
putusnya.

Pernyataan itu adalah sangat berprinsip, yang boleh dikatakan benar-benar Darwinistis. Akan
tetapi aneh sekali pernyataan itu hanya ditulis sambil lalu saja.

10. Leopold Von Buch

Leopold Von Buch pada abad 19 telah menarik kesimpulan dari penyebaran tanaman-tanaman di
Kepulauan Canari, bahwa oleh karena proses evolusi, maka di dalam jurang-jurang yang dalam,
disitu terjadilah jenis-jenis tanaman yang baru dari jenis tertentu.

11. Robert Chambers (1802-1871)

Ia adalah seorang penerbit dan ahli filsalfat alam bangsa scot. Pada tahun 1844 terbit sebuah
buku tak berpenulis yang berjudul ”Vertiges of The Natural history of Creation” (Jejak Sejarah
Kehidupan Makluk Hidup), yang sangat laku dijual. Chambers-lah yang menerbitkannya. Oleh
karenanya ia berpendapat bahwa pikiran-pikiran yang dimuat dalam buku itu niscaya akan
menjatuhkan mana baik dari perusahannya. Dan memang ada protes-protes dan cemooh yang
hebat mengenai isi buku itu. Kelak Chambers mengaku bahwa ialah yang menulisnya. Di Eropa
pun buku itu sangat laku dan diterjemahkan kedalam berbagai bahasa. Terjemahan dalam Bahasa
Belanda berjudul tambahan ”Penciptaan dan Kemajuan perkembangan dari tumbuh-tumbuhan
dan Binatang-Binatang yang Dipengaruhi dan Dikuasai oleh hukum-Hukum Alam.

Dalam buku ini Generatio Spontanae dibicarakan dengan mendalam sekali, misalnya diceritakan
tentang terjadinya kutu dengan pertolongan alira listrik didalam larutan garam yang jenuh.
Disamping itu Chambers juga menyetujui pendapat Lyell yang menyatakan bahwa perubahan
kulit bumi yang berlangsung secara perlahan-lahan karena pengaruh tenaga-tenaga alam itu
adalah sesuai dengan kemauan Tuhan. akan tetapi tenaga-tenaga alam itu pun bertanggungjawab
atas segala perubahan da pembentukan dari makluk hidup yang berkembang serasi dan bersama-
sama dengan perkembangan bumi ini.

Perubahan dari jenis-jenis makluk hidup dan penciptaan jenis baru yang terus menerus yang
berasal dari jenis yang rewndah tingkatannya bagi Chambers sudah pasti, seperti anggapn
Lammarck, St. Hilaire dan pengikut-pengikutnya. Akan tetapi Chambers tidak percaya bahwa
perubahan-perubahan jenis binatang itu disebabkan karena seringnya pemakaian dan tidak
seringnya pemakaian dari alat-alat tubuh, ataupun karena pengaruh yang berlangsung dari
keadaan lingkungan hidupnya. Dia berpendapat bahwa keinginan yang sewajarnya dari makluk-
makluk itu sendirilah yang menjadi sebab. Ia mengemukakan ”Theory of Organic Development”
(Teori Perkembangan Organik).

Hal yang berkaitan dengan manusia, juga disinggung oleh Chambers dengan menyatakan bahwa
terjadinya manusia itu tidak lain ialah dari jenis-jenis binatang-binatang yang lain.

12. Weismann

Weismann, seorang ahli biologi berkebangsaan Jerman yang hidup pada tahun 1834-1912,
menyatakan bahwa evolusi terjadi karena adanya seleksi alam terhadap faktor ngenetis. Variasi
yang diwariskan dari induk kepada anaknya bukan diperoleh dari lingkungannya tetapi dengan
perubahan diatur oleh faktor genetik atau gen. Weismann memotong ekor tikus sampai 20
generasi, tetapi anaknya tidak ada yang tidak berekor dan percobaan ini menyanggah teori
evolusi Lamarck.

13. Charles Darwin

Dalam bukunya “On The Origin of Spesies by Means of Natural Selection”, Darwin
mengeluarkan teori evolusi yang intinya dapat dibagi menjadi beberapa pokok berikut ini

1. Variasi pada tumbuhan dan hewan merupakan suatu variasi karateristik yang muncul dalam
penampakan fenotip organisasi tersebut.

2. Rasio pertambahan terjadi secara geometrik, yaitu jumlah setiap spesies relatif tetap. Hai ini
terjadi karena banyak individu yang tersingkir oleh predator, perubahan iklink dan proses
persaingan.

3. Struggle for existance (usaha yang keras untuk bertahan ) merupakan suatu usaha individu
organisme untuk bertahan hidup. Individu dengan variasi yang tidak sesuai untuk kondisi-kondisi
yang umum dialam,akan tersingkir. Adapun individu-individu dengan variasi menguntungkan
dapat melanjutkan kehidupannya dan memperbanyak diri dengan berproduksi.

4. Menghasilkan the survival of fittest kelestarian didapat dari organisasi yang memiliki kualitas
paling sesuai dengan lingkungan. Individu=individu yang dapat hidup akan mewariskan variasi-
variasi tersebut kepada generasi berikutnya.

Menurut Dawin terjadi evolusi karena adany seleksi alam (faktor alam yang mampu menyeksi
makhluk hidup. Adaptasi merupakan penyebab terjadinya seleksi alam (mekanisme seleksi
alam). Jerapah yang berleher panjang berasal dair yang berlehar panjang pula, sedangkan yang
berleher pendek musnah. Faktor yang menyebabkan evolusi (mekanisme evolusi) adalah seleksi
alam.

You might also like