You are on page 1of 5

POKOK-POKOK ATURAN STIKES GARUT

1. Umum

a. Pokok-pokok aturan ini berdasarkan Petunjuk Administrasi Pendidikan dan Pengajaran STIKES Garut
yang telah dikeluarkan
b. Kepada setiap mahasiswa, selama mengikuti pendidikan di STIKES Garut (dalam kampus maupun di luar
kampus) harus melaksanakan dan mentaati aturan yang ditetapkan.
c. Bagi mahasiswa yang melanggar, baik sengaja maupun tidak sengaja, dapat dikenakan sangsi disiplin
maupun akademik.
d. Mahasiswa baru menerima Buku Panduan Mahasiswa pada saat di kampus STIKES Garut

2. Maksud dan Tujuan

Maksusd diterbitkan pokok-pokok aturan STIKES Garut ini adalah untuk memberikan informasi awal bagi
calaon mahasiswa beserta orang tuanya, agar dapat melaksanakan proses belajar di STIKES Garut dengan
sebaik-baiknya, serta untuk mencegah hal hal yang tidak diinginkan/merugikan nama baik mahasiswa maupun
institusi.

3. Pedoman Kehidupan Kampus di STIKES Garut

3.1. Kehidupan mahasiswa dalam kampus meliputi :

1. Kegiatan kurikuler, wajib diikuti mahasiswa


2. Kegiatan ekstra kurikule meliputi kegiatan :
• Penalaran dan keilmuan
• Pengabdian pada masyarakat
• Minat, bakat dan kemampuan
• Kesejahteraan
Tata laksana kegiatan ekstra kurikuler, diselenggarakan dalam bentuk Unit Kegiatan Mahasiswa
(UKM).

3.2. Tata tertib kehidupan mahasiswa dalam kampus meliputi :

Mahasiswa diwajibkan memakai pakaian seragam yang sopan.Rambut mahasiswa pria


rapi.Mahasiswa diwajibkan memelihara keamanan, ketertiban, kebersihan, tanggap dan peka terhadap
keadaan yang memungkinkan dapat menimbulakn bahaya, mentaati semua ketentuan peraturan yang telah
ditetapkan, serta wajib ikut serta dalam pemeliharaan keindahan kampus.

3.3. Etika kehidupan kampus

Mahasiswa sebagai anggota masyarakat ilmiah/akademik memiliki :


1. Kebebasan yang bertanggung jawab dalam melaksanakan kegiatan akademik yang terkait dengan
pendidikan, pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
2. Kebebasan mimbar akademik yang bertanggung jawab dalam menyampaikan pikiran dan pendapat di
Sekolah Tinggi sesuai dengan norma keilmuan dan ciri khas Sekolah Tinggi
3. Ikut serta dalam kegiatan organisasi mahasiswa dan menyalurkan aspirasi organisasi mahasiswa yang
ada di lingkungan Sekolah Tinggi

Mahasiswa mempunyai kewajiban untuk :


1. Memenuhi dan menaati peratutan dan ketentuan yang berlaku di lingkungan Sekolah Tinggi;
2. Menjunjung tinggi misi yang diemban dalam Statuta Sekolah Tinggi;
3. Menjaga nama baik dan kewibawaan Sekolah Tinggi baik di dalam maupun diluar kampus serta
menjunjung tinggi almamater
4. Menjunjung tinggi etika sebagai civitas akademika dan keluarga besar warga Sekolah Tinggi;
5. Membina rasa kebersamaan dalam iklim kekeluargaan yang berdasarkan ciri khas Sekolah Tinggi
6. Ikut memelihara sarana dan prasarana, keamanan, ketertiban, kebersihan dan keindahan dalam
menunjang proses pendidikan dan pengajaran di Sekolah Tinggi;

4. Sistem Kredit Semester

Pelaksanaan program pendidikan menggunakan Sistem Kredit Semester ( SKS ) sebagai tolak ukur beban
akademik mahasiswa.

Penerapan Sistem Kredit bertujuan untuk :


• Penyelesaian program studi efektif dan efisien;
• Memudahkan penyelesaian kurikulum dengan perkembangan ilmu dan teknologi serta kebutuhan
masyarakat;
• Memudahkan pengalihan kredit antar jurusan maupun antar program studi;

Kegiatan akademik berbentuk kuliah, satu SKS setara dengan kegiatan mahasiswa sebanyak tiga jam
seminggu selama satu semester, meliputi :

• Satu jam interaksi akademik terjadual dengan staf pengajar.Pengertian satu jam disini sama
dengan 50 menit;
• Satu jam kegiatan tersrtuktur, misalnya tugas menyelesaikan soal, membuat makalah, membaca
pustaka, dll;
• Satu jam kegiatan mandiri;

Kegiatan akademik dalam bentuk praktikum, Tugas Akhir dan Skripsi , satu SKS setara dengan kegiatan
mahasiswa sebanyak lima jam seminggu selama satu semester.

4.1. Beban Studi Kredit Semester

Untuk program pendidikan Sarjana / Strata 1, besarnya beban studi adalah antara 144 s.d 160 SKS,
sedangkan untuk program Diploma (D3) antara 110 s.d 120 SKS

• Tahap Persiapan / Tahap Pertama : 36 s/d 40 SKS


• Tahap Sarjana Muda : 74 s/d 80 SKS
• Tahap Sarjana : 144 s/d 160 SKS

4.2. Batas Masa Studi


Peraturan batas waktu belajar pada tahap pendidikan tingkat pertama, Sarjana muda dan Sarjana :

Tahap Persiapan : Semester 1 dan 2 beban 36 s/d 40 SKS harus diselesaikan dalam 2 s/d 4 semester sejak
pertama kali terdaftar sebagai mahasiswa STIKES Garut
Tahap Sarjana Muda : Maksimal 6 s/d 10 semester sejak pertama kali terdaftar sebagai mahasiswa STIKes
Garut
Tahap Sarjana Maksimal 8 s/d 14 semester sejak pertama kali terdaftar sebagai mahasiswa STIKes
Garut

5. Cuti Akademik dan Sangsi Terhadap Mahasiswa yang tidak Mendaftar Ulang

• Cuti Akademik (C.A) ijin yang diberikan Ketua STIKES bagi seorang mahasiswa untuk tidak
mengikuti seluruh kegiatan akademik selama satu semester.
• Tidak Mendaftar Ulang adalah mahasiswa yang tidak melaksanakan pendaftaran diri kembali baik
sebagian maupun seluruhnya. Seorang mahasiswa dinyatakan telah selesai melaksanakan seluruh
kewajiban pendaftaran ulang, bila secara sah telah menerima Kartu Tanda Mahasiwa (KTM) semester
yang telah berjalan.

5.1 Prosedur Cuti Akademik (C.A.)

a. Syarat-syarat seorang mahasiswa untuk dapat mengajukan permohonan cuti


Akademik (c.a)
1. Menderita sakit yang memerlukan cukup lama, yang diperkirakan akan mengganggu
kegiatan akademik yang bersangkutan, yang dikukuhkan dengan surat keterangan dokter yang
ditunjuk.
2. Mengalami kesulitan ekonomi rumah tangga atau keluarga yang dikukuhkan dengan surat
keterangan orang tua/Wali/Tempat bekerja, fotocopy kartu keterangan keluarga pamongpraja
tempat domisili yang bersangkutan.
b. Untuk keperluan C.A. yang bersangkutan harus mengajukan permohonan yang telah disetujui Dosen
Wali yang ditujukan kepada Ketua Program Studi ; Untuk C.A. satu semester yang sedang
berjalan,pengajuan harus dilaksanakan paling lambat dalam satu bulan kalender terhitung sejak
semester tersebut berjalan.
c. Bila Ketua P.S. dapat menyetujui, maka permohonan akan diteruskan kepada ketua c.q. PUKET 1
STIKes untuk dipertimbangkan.
d. Usulan yang disetujui akan diterbitkan suatu surat keputusan yang ditujukan kepada mahasiswa yang
bersangkutan dengan tembusan kepada kepala BAAK,Ketua P.S, serta Dosen yang bersangkuta, dalam
Surat Keputusan dicantumkan hal-hal :
1. Lama waktu cuti;
2. Status kemahasiswaaan yang bersangkutan bila setelah waktu cuti habis ternyata tidak mendaftar
ulang;
3. Status kemahasiswaaan yang bersangkutan bila setelah waktu cuti habis ternyata mendaftar ulang;
e. Mahasiswa yang diijinkan melaksanakan C.A masih berstatus mahasiswa, sehingga masih tetap harus
melaksanakan membayar kewajiban-kewajiban sebagai mahasiswa, terkecuali untuk biaya kegiatan
akademik seperti biaya SKS dan biaya praktikum
5.2 Sanksi Terhadap Mahasiswa Yang Tidak Mendaftar Ulang

a. Proses pendaftaran ulang hanya dilakukan pada periode tertentu seperti yang telah ditetapkan pada
jadual kegiatan Akdemik STIKES Garut;
b. Mahasiswa yang tidak melaksanakan pendaftaran ulang hingga selesai / tuntas, berarti yang
bersangkutan bukan mahasiswa STIKES Garut lagi, dengan demikian akan diperlakukan sebagai
anggota masyarakat umum lainnya;
c. Mahasiswa yang tidak melaksanakan pendaftaran ulang selama satu semester, bila pada semester
berikutnya yang bersangkutan mendaftar kembali ;

1. harus mengajukan permohonan dan menyerahkan Surat rekomendasi dari Dosen Wali dengan
diperkuat oleh Ketua P.S yang ditujukan kepada Ketua STIKES Garut;
2. Permohonan disetujui oleh Ketua STIKES Garut
3. Beban SKS adalah nominal semester atau sisa SKS kurikulum yang masih harus diselesaikan;
4. IPS yang harus dicapai minimal sama dengan 2,5

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN GARUT

Ttd

H. NANA MULYANA,DRS, MKES


KETUA
POKOK-POKOK ATURAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
( STIKES GARUT ) SEBAGAI ACUAN DALAM RANGKA
PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN

DI SUSUN UNTUK DI SAMPAIKAN KEPADA KETUA YAYASAN PENDIDIKAN PUSPITA


INTAN PERMATAN ( YPPIP ) SEBAGAI PENYELENGGARA PENDIDIKAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN GARUT
STIKES GARUT
2001

You might also like