You are on page 1of 5

KATA PENGGANTAR

Salah satu dari tujuh unsur kebudayaan yang universal (ada pada setiap
kebudayaan di dunia) adalah kesenian. Kesenian merupakan ekspresi manusia akan
keindahan dalam bentuk tarian, musik, nyanyian dan lain sebagainya. Suku bangsa
Dayak yang hidup di Pulau Kalimantan pun mengembangkan kesenian, baik seni rupa,
seni musik, dan juga seni tari. Kebudayaan yang berwujud dalam suatu keragaman
kesenian Dayak nan unik dapat ditemukan di Kalimantan Tengah. Berbagai macam
kesenian, serta ke-khasan adat masyarakat dayak seharusnya tetap dipertahankan
sebagai warisan dar leluhur.

Untuk mempertahankan serta melestarikan kebudayaan Dayak yang mulai


terkikis oleh perkembangan zaman tidaklah mudah. Perlu kesadaran yang tinggi dari
masyarakat Dayak sendiri. Oleh karena itulah perlu suatu apresiasi serta
pengembangan khusus yang paling tidak dapat mengurangi arus dampak kemajuan atau
globalisasi dunia. Oleh karena itulah makalah singkat tentang “ Seni Rupa Kalimantan
Tengah” ini disusun. Tujuannya adalah untuk menjelaskan sedikit tentang seni rupa
yang ada di Kalimantan Tengah yang dalam hal ini adalah milik suku Dayak

Dalam menyusun karya tulis ini, penulis sangat berterima kasih kepada pelbagai
sumber informasi dan data yang telah penulis gunakan baik secara langsung maupun
tidak langsung. Tentunya yang utama adalah kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
memberikan berkat, pengetahuan, serta kemampuan bagi penulis. Selain itu, penulis
juga berterima kasih kepada keluarga, guru dan teman-teman yang telah senantiasa
memberikan dukungan dan bantuannya yang sangat berarti dalam penulisan karya tulis
ini.
Semoga karya tulis sederhana ini dapat memenuhi syarat sebagai tugas dalam bidang
kesenian serta dapat berguna, sebagai pengetahuan dan dapat memberikan dukungan
terhadap pelestarian kebudayaan di Kalimantan Tengah.
Akhir kata, penulis memohon maaf yang sebesar-besarnya apabila ada
kekurangan dalam karya tulis ini. Penulis juga membuka kesempatan bagi kritik dan
saran yang dapat membangun dan mengembangkan karya tulis ini. Karena pada
hakikatnya ilmu pengetahuan akan terus menerus berkembang sesuai dengan
perkembangan zaman.

BAB I
PENDAHULUAN

SENI RUPA NUSANTAR A


A. Seni Rupa
Sadarkah bila di sekitar kita banyak sekali karya seni rupa? Berbagai gambar
pada buku, iklan, atau kain, lukisan, anyaman tikar atau kursi rotan, desain kamar dan
taman, ataupun patung yang menghiasi rumah dan jalan merupakan hasil gagasan
manusia yang dicipta dalam rangka memenuhi kebutuhannya.Seni yang pada kegiatan
penciptaannya memerlukan koordinasi antara mata dan tangan ini disebut seni rupa.
Seni rupa adalah ungkapan gagasan atau perasaan estetis dan bermakna yang
diwujudkan melalui media titik, garis, bidang, bentuk, warna, tekstur, dan gelap
terang yang ditata dengan prinsip-prinsip tertentu.

Seni rupa yang sering kalian lihat di kehidupan sehari-hari itu, dibagi dua
menurut kegunaannya. Yakni seni rupa murni dan seni rupa terapan. Disebut seni rupa
murni karena karya seni ini mengutamakan fungsi keindahan atau hanya untuk
dinikmati nilai atau mutu seninya dengan indera penglihatan.

Sedangkan seni rupa terapan merupakan karya seni rupa yang mengutamakan
fungsi pakainya selain juga dinikmati mutu seninya. Seni rupa terapan dapat
dibedakan menjadi dua, yakni seni kriya/kerajinan tangan seperti ukiran, anyaman,
keramik, topeng, serta batik, dan desain seperti ragam hias, produk, interior,
eksterior.

Berdasarkan wujud atau dimensinya, karya seni rupa dapat dibedakan menjadi
dua, yakni karya seni rupa dua dimensi dan karya seni rupa tiga dimensi. Disebut
karya seni rupa dua dimensi (dwimatra) karena wujud karyanya berupa bidang atau
memiliki ukuran panjang dan lebar saja. Sehingga, karya seni rupa dua dimensi hanya
dapat dilihat dari satu sisi. Contoh karya seni rupa dua dimensi adalah gambar atau
lukisan. Sedangkan karya seni rupa tiga dimensi (trimatra) wujud karyanya memiliki
ukuran panjang, lebar, dan tinggi, atau memiliki ruang (volume). Karya seni rupa tiga
dimensi dapat dinikmati dari berbagai sisi.

Seni Rupa Kalimantan Tengah


Unsur Seni Rupa
Karya seni rupa, terutama karya seni rupa dua dimensi, terdiri dari unsur-unsur titik,
garis, bidang, ruang, warna, tekstur, dan gelap terang. Dari perpaduan selaras unsur-unsur
inilah terbentuk karya-karya seni rupa yang indah.
1. Titik
Titik merupakan unsur rupa yang paling sederhana. Setiap menyentuhkan pensil
untuk pertama kali pada kertas akan menghasilkan titik. Unsur titik akan tampak
berarti pada karya seni rupa apabila jumlahnya cukup banyak ayau ukurannya
diperbesar hingga menjadi bintik.

2. Garis
Garis merupakan unsur rupa yang terbuat dari rangkaian titik yang terjalin
memanjang menjadi satu. Ada empat macam garis yaitu garis lurus, garis lengkung,
garis patah-patah, dan garis spiral atau pilin. Garis lurus berkesan tegas dan keras,
sedangkan garis lengkung berkesan lembut dan lentur. Garis patah-patah berkesan
kaku, sedangkan garis spiral berkesan luwes.

3. Bidang
Bidang merupakan unsur rupa yang terjadi karena pertemuan dari beberapa garis.
Bidang dapat dibedakan menjadi dua, yaitu bidang geometris dan nongeometris.
Bidang geometris adalah bidang yang beraturan dan digunakan dalam ilmu ukur.
Bidang nongeometris adalah bidang yang tidak beraturan. Bidang inilah yang seringkali
terdapat pada bentuk-bentuk alami.

4. Bentuk
Bentuk adalah unsur seni rupa yang terbentuk karena ruang atau volume. Macam-
macam bentuk dalam seni rupa adalah bentuk kubistis, silindris, bola, limas, prisma,
kerucut (geometris), dan nongeometris. Unsur bentuk secara nyata diterapkan pada
unsur seni patung, arsitektur, taman, interior, dan kriya.

5. Warna
Warna merupakan unsur rupa yang terbuat dari pigmen (zat warna). Warna dapat
dikelompokkan menjadi tiga, yaitu kelompok warna primer, sekunder, dan tersier.
Warna primer (pertama) maksudnya, warna tersebut bukan terbuat dari campuran
warna lain mana pun. Kelompok warna sekunder (kedua) terbentuk dari campuran
warna primer dan warna primer lain. Warna tersier (ketiga) terjadi dari campuran
warna sekunder dengan warna sekunder lain atau dengan warna primer.

Kelompok warna primer terdiri dari tiga warna, yaitu merah (magenta), kuning
(yellow), dan biru (cyan). Kelompok warna sekunder terdiri dari tiga warna, yaitu
hijau, ungu, dan jingga. Kelompok warna tersier merupak warna-warna yang senada
dengan warna sekunder namun dengan tingkat warna primer yang berbeda-beda.
Tekstur
Tekstur merupakan nilai permukaan suatu benda (halus atau kasar). Secara visual,
tekstur dapat dibedakan menjadi dua, yaitu tekstur nyata dan tekstur semu. Tekstur
nyata maksudnya, keadaan suatu benda bila dilihat dan diraba sama nilainya.
Sedangkan tekstur semu terjadi bila keadaan suatu benda bila dilihat dan diraba
berbeda nilainya.

7. Gelap Terang
Gelap terang merupakan keadaan suatu bidang yang dibedakan dengan warna tua
untuk gelap dan warna muda untuk terang yang disebabkan oleh perbedaan warna atau
karena pengaruh cahaya.

C. Prinsip Seni Rupa


Prinsip-prinsip seni rupa disebut juga kaidah-kaidah yang menjadi pedoman dalam
berkarya seni rupa. Adapun prinsip-prinsip seni rupa adalah sebagai berikut:
1. Kesatuan (Unity)
Unsur-unsur yang ada dalam seni rupa merupakan suatu kesatuan yang saling
bertautan sehingga tidak ada lagi bagian yang berdiri sendiri.
2. Keseimbangan (Balance)
Yang dimaksud keseimbangan dalam seni rupa adalah kesamaan bobot dari
unsur-unsurnya. Secara wujud dan jumlahnya mungkin tidak sama tetapi nilainya dapat
seimbang.

Adapun jenis-jenis keseimbangan adalah sebagai berikut:


•keseimbangan terpusat/sentral,
•keseimbangan diagonal,
•keseimbangan simetris,
•keseimbangan asimetris.
3.Irama (Rhythm)
Pada umumnya orang mengenal irama pada seni musik karena irama pada musik
mudah dirasakan dan diresapi oleh pendengarnya. Pada karya seni rupa, irama dapat
diusahakan lewat penyusunan unsur-unsur yang diatur.
4. Pusat Perhatian (Center of Interest)
Pusat perhatian adalah unsur yang sangat menonjol atau berbeda dengan unsur-
unsur yang ada disekitarnya. Untuk menciptakan pusat perhatian dalam karya seni
rupa, kita dapat menempatkan unsur yang paling dominan.
Seni Rupa Kalimantan Tengah
5. Keselarasan (Harmony)
Keselarasan merupakan prinsip yang digunakan untuk menyatukan unsur-unsur
seni rupa dari berbagaibentuk yang berbeda. Tujuan prinsip keselarasan adalah untuk
menciptakan keharmonisan dari unsur-unsur yang berbeda baik bentuk maupun warna.
Keselarasan bentuk dapat kita ciptakan melalui penyusunan bentuk-bentuk yang
saling berdekatan. Sedangkan keselarasan warna dapat kita peroleh dari memadukan

warna baik dari monokromatis (satu keluarga warna dengan berbagai gradasi),
analogus (berdekatan dengan lingkaran warna), maupun komplementer (berlawanan
dalam lingkaran warna, dari turunan warna primer yang berbeda).

D. Ragam Gagasan Seni Rupa Daerah


Karya seni rupa yang diciptakan oleh warga masyarakat di daerah-daerah yang
tersebar di seluruh pelosok tanah air disebut seni rupa daerah.
1. Objek Seni Rupa
Hal yang diwujudkan menjadi karya seni disebut objek karya seni. Berbagai hal
yang ada di dunia sekitar kita bahkan dalam dunia imajinasi merupakan sumber ilham
atau dapat menjadi objek bagi pembuatan karya seni rupa. Sehingga, objek seni rupa
pun menjadi sangat beragam. Manusia, hewan, tumbuhan, benda buatan manusia,
benda alam dan gejala alam semuanya dapat menjai objek karya seni rupa. Semua
tergantung imajinasi, daya kreasi dan daya cipta pembuat karya.

Beragamnya budaya tiap masyarakat akan memberi pengaruh pada gaya


penyajian seni rupa ini. Walaupun sama-sama diilhami dari hewan kera, misalnya,
patung kera dari bali akan berbeda dengan patung kera dari kalimantan. Perbedaan ini
menimbulkan berbagai corak ragam hias di nusantara. Seiring perkembangan jaman,
terbentuklah pula corak tradisional ( primitif dan klasik ), modern ( representatif,
deformatif dan abstrak ), bahkan ost-modern.

Perbedaan alam tempat tinggal juga mempengaruhi perbedaan karya seni. Bagi
masyarakat di pedalaman, hutan, persawahan, gunung, beserta hewan-hewan,
tumbuhan, kegiatan manusia dan peralatan yang digunakan di sana merupakan objek
yang lazim ditemui. Sedangkan bagi masyarakat yang tinggal di pesisir, objek yang
lebih banyak ditemui misalnya laut, tumbuhan pantai, berbagai hewan laut, perahu,
dan kegiatan manusia di laut dan pantai.

You might also like