Professional Documents
Culture Documents
1. PENDAHULUAN
kehidupan. Salah satu instrument yang menuntut untuk mengikuti perkembangan tersebut
satu variable yang tidak pernah lepas adalah penggunaan material beton sebagai unsur
hasil maksimal dari penggunaan material (beton). Dalam perkembangannya secara garis
besar pada tulisan ini akan diklasifikasikan dalam dua jenis, yaitu mass concrete dan
reinforcing concrete. Salah satu hal yang biasa berlaku pada beton baik mass concrete
ataupun reinforcing concrete adalah terjadinya kerusakan (defect) pada permukaan beton
tersebut. Defect atau honey comb yang terjadi pada beton seperti retak, permukaan yang
tidak rata dan yang lainnya memberikan dampak yang tidak baik terhadap bangunan
Mass concrete adalah semua jenis beton yang dicor dengan volume yang besar
dengan dimensi yang cukup besar dengan dimensi yang cukup besar sehingga diperlukan
perhitungan perkembangan panas hidrasi pada beton dan perubahan volume, dengan
tujuan untuk meminimalisasikan retak (ACI 207, 1996). Semua struktur besar dapat
disebut dapat disebut struktur massif jika potongan melintangnya mencapai 2-3 m. mass
2
concrete tidak hanya termasuk beton dengan kandungan semen rendah, seperti yang
digunakan pada dam dan striktur yang massif tapi juga beton dengan kandungan
menengah dan tinggi yang membutuhkan pertimbangan khusus untuk menghindari panas
hidrasi dan kenaikan temperature beton. Mass concrete biasa digunakan pada konstruksi
Pada pelaksanaan konstruksi beton hasil yang sesuai dengan spesifikasi merupakan
target dari pelaksanaan pengecoran. Permukaan beton yang tidak sesuai dengan
honeycomb) dan kerusakan besar (deep honeycomb), keretakan structural pada beton
( crack repairing dan injection crack) dengan tujuan untuk mengembalikan komposisi
struktural dari beton dan memperbaiki kerusakan dan ketidaksempurnaan beton. Material
tambalan.
lebih dalam.
3
Sika monotop 615 HB sebagai material penambal
Sikadur 752 sebagai material injeksi (untuk retak dengan lebar > 1mm)
3. METODOLOGI PELAKSANAAN
3.1 kerusakan (kerusakan kecil dan besar (shallow and deep honeycomb)
fotografi sebelum dan sesudah perbaikan. Setiap area akan diberi nomor urut
4
Menyiram daerah perbaikan dan menjaga agar tatap dalam keadaan basah
penambal (dengan ketebalan < 30 mm) di atas permukaan beton yang rusak.
Permukaan yang akan diperbaiki harus dalam keadaan SSD dan bersih.
Jika terdapat air yang keluar dari permukaan, dapat digunakan sika 102
Isi material tambalan dimulai dari bagian bawah samapi bagian atas.
Menyiapkan form work yang sesuai dengan bentuk daerah perbaikan dan
memastikan agar setiap sudut dari form work dalam keadaan tertutup rapat
Mencampur sika grout 215 dan menggunakan air dingin untuk menjaga
Memastikan agar Form work telah diberi oil form sebelum pemasangan.
5
Jika diperlukan, semua permukaan yang telah diperbaiki dilapisi dengan
aggregate 10 mm.
0,5 kg.
Persentase penggunaan air yaitu 15% - 16% dari berat sikagrout 215.
6
4. KESIMPULAN
pelaksanaannya senantiasa diharapkan memperoleh hasil yang baik dan sesuai dengan
spesifikasi yang telah ditentukan. Ole karena itu pelaksanaan perbaikan sebisa mungkin
merupakan hal yang tidak diinginkan, namun jika terjadi kerusakan makan metodologi ini
dapat menjadi salah satu referensi procedural pelaksanaan perbaikan kerusakan tersebut.
7
Daftar Referensi