Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
2. Tujuan Supervisi
Pada zaman penjajahan, supervisi dijalankan oleh pemilik sekolah atau
olehkepala sekolah terhadap guru-guru diwilayahnya. Tujuannya ialah untuk
mengetahui apakah segala peraturan, perintah atau larangan dijalankan sesuai dengan
petunjuk. Apabila semuanya sudah sesuai dan tidak menyimpang sedikitpun, maka
sekolah itu dinilai “baik”. Para karyawan mendapat kondite baik dan menerima
hadiah: kenaikan pangkat, kenaikan gaji dan sebagainya.
Sebaliknya, apabila karyawan menyimpang dari peraturan maka ia mendapat
kondite “buruk”, dan menerima hukuman administratif, misalnya dipindah ke tempat
yang tidak menyenangkan, tertundanya kenaikan pangkat dan sebagainya. Jadi
supervisi zaman dahulu hanyalah untuk membagi hadian kepada kayarwan sekolah
yang taat melaksanakan perintah dari puat, dan untuk mencari kesalahan para
karyawan, yang kemudian mendapat hukuman. Supervisor pada waktu itu dinamakan
inspektur. Usaha pembimbingan dan memberi nasihat guna kesempurnaan
pelaksanaan tugas tidak ada. Karena itu suasana kepegawaian adalah tertekan dan
takut. Tidak ada kegembiraan bekerja, karena semua karyawan dihinggapi rasa
khawatir mendapat kondite buruk apabila sekoyong-koyong ada penilikan.
Lain halnya dengan zaman kemerdekaan sekarang. Tujuan supervisi pada
zaman ini ialah: mengetahui situasi untuk mengukur tingkat perkembangan kegiatan
sekolah dalam usahanya mencapai tujuan. Atau dengan kata lain tujuan supervisi
ialah memperkembangkan situasi belajar dan mengajar yang lebih baik. Jadi
pengawasan bertujuan untuk mengadakan evaluasi, yaitu untuk pengukuran kemajuan
sekolah.
Jelaslah, bahwa dalam zaman kemerdekaan ini, supervisi tidak bertujuan
melulu untuk memberi kondite pada karyawan, guna memberi hadiah maupun
hukuman, melainkan untuk dapat memberikan pimpinan dalam mencapai tujuan
B. Fungsi Supervisi
Setelah dibuat organisasi administrasi pendidikan lengkap dengan seksi-
seksinya, maka kemudian harus diadakan pengawasan (supervisi) oleh pimpinan
sekolah atau atasannya. Sebab tanpa adanya pengawasan ada kemungkinan timbulnya
situasi yang menghambat jalannya administrasi pendidikan di sekolah. Karena
hambatan itu makin lama makin banyak, maka ada kemungkinan tujuan tidak tercapai
dalam waktu yang telah direncanakan.
Secara singkat dapat disimpulkan, bahwa fungsi atau tugas supervisi ialah
sebagai berikut:
1. Menjalankan aktivitas untuk mengetahui situasi administrasi pendidikan,
sebagai kegiatan pendidikan di sekolah dalam segala bidang
2. Menentukan syarat-syarat yang diperlukan untuk menciptakan situasi
pendidikan di sekolah.
3. Menjalankan aktivitas untuk mempertinggi hasil dan untuk menghilangkan
hambatan-hambatan.
Atau dengan singkat bahwa fungsi utama dari supervisi adalah ditujukan
kepada perbaikan pengajaran.
Sehubungnad engan hal tersebut di atas, maka Swearingen memberikan 8
fungsi supervisi sebagai berikut:
1
Dr. Supandi dkk., Administrasi pendidikan, UT, Jakarta, 1992, hal. 253
E. Teknik-teknik supervisi
Penggunaan teknik-teknik supervisi tergantung dari banyak hal misalnya : dari
masalah, dari tempat dna waktunya, dari orang yang kita hadapi, baik jumlahnya
muaupun sifatnya. Kalau yang kita hadapi hanya seorang, dapatlah kita mengadakan