You are on page 1of 13

BAB I

PENDAHULUAN

Pendidikan adalah usaha sadar yang dengan sengaja dirancangkan untuk


mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pendidikan bertujuan untuk meningkatkan
kualitas sumber daya manusia. Salah satu usaha untuk meningkatkan kualitas sumber
daya manusia ialah melalui proses pembelajaran di sekolah. Dalam usaha
meningkatkan kualitas sumber daya pendidikan, guru merupakan komponen sumber
daya manusia yang harus dibina dan dikembangkan terus-menerus. Pembentukan
profesi guru dilaksanakan melalui program pendidikan pra-jabatan maupun program
dalam jabatan. Tidak semua guru yang dididik di lembaga pendidikan terlatih dengan
baik dan kualified. Potensi sumber daya guru itu perlu terus bertumbuh dan
berkembang agar dapat melakukan fungsinya secara potensial. Selain itu pengaruh
perubahan yang serba cepat mendorong guru-guru untuk terus-menerus belajar
menyesuaikan diri dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta
mobilitas masyarakat.
Masyarakat mempercayai, mengakui dan menyerahkan kepada guru untuk
mendidik tunas-tunas muda dan membantu mengembangkan potensinya secara
professional. Kepercayaan, keyakinan, dan penerimaan ini merupakan substansi dari
pengakuan masyarakat terhadap profesi guru. Implikasi dari pengakuan tersebut
mensyaratkan guru harus memiliki kualitas yang memadai. Tidak hanya pada tataran
normatif saja namun mampu mengembangkan kompetensi yang dimiliki, baik
kompetensi personal, professional, maupun kemasyarakatan dalam selubung
aktualisasi kebijakan pendidikan.Hal tersebut lantaran guru merupakan penentu
keberhasilan pendidikan melalui kinerjanya pada tataran institusional dan
eksperiensial, sehingga upaya meningkatkan mutu pendidikan harus dimulai dari
aspek "guru" dan tenaga kependidikan lainnya yang menyangkut kualitas
keprofesionalannya maupun kesejahteraan dalam satu manajemen pendidikan yang
professional.

Bahan Makalah Administrasi dan Supervisi Pendidikan Akhi Abdul


BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian dan Tujuan Supervisi


1. Pengertian Supervisi
Menurut P. Adams dan Frank G. Dickey: Supervisi adalah suatu program yang
memperbaiki pengajaran. (Supervision is a planned program for the improvement of
instruction).
Dalam dictionary of education, Good Carter memberikan definisi sebagai
berikut: “Supervisi adalah segala usaha dari petugas-petugas sekolah dalam
memimpin guru-guru dan petugas pendidikan lainnya dalam memperbaiki
pengajaran, termasuk memperkembangkan pertumbuhan guru-guru, menyelesaikan
dan merevisi tujuan pendidikan, bahan-bahan pengajaran dan metode mengajar dan
penilaian pengajaran.
Menurut Alexander dan Saylor: “Supervisi adalah suatu program inservice
education dan usaha memperkembangkan kelompok (group) secara bersama.
Menurut Boardman: “Supervisi adalah suatu usaha menstimulir, mengkoordinir
dan membimbing secara kontinu pertumbuhan guru-guru sekolah, baik secara
individual maupun secara kolektif, agar lebih mengerti, dan lebih efektif dalam
mewujudkan seluruh fungsi pegnajarna, sehingga dengan demikian mereka mampu
dan lebih cakap berpartisipasi dalam masyarakat demokrasi modern.
Menurut Mc. Nurney meninjau suervisi sebagai suatu process penilaian
mengatakan: supervisi adalah prosedure memberi arah serta mengadakan penilaian
secara kritis terhadap proses pengajaran.
H. Burton & Leo J. Bruckner: Supervisi adalah suatu teknik pelayanan yang
tujuan utamanya mempelajari dan memperbaiki secara bersama-sama faktor-faktor
yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak.
Definisi-definisi tersebut di atas rupa-rupanya terdapat perbedaan satu dengan
yang lain, karena titik tolak mereka juga berbeda-beda. Namun demikian, kalau kita
teliti kesemuanya tidak meninggalkan unsur-unsur pokok berikut:

Bahan Makalah Administrasi dan Supervisi Pendidikan Akhi Abdul


- Tujuan
- Situasi
- Supervisor

2. Tujuan Supervisi
Pada zaman penjajahan, supervisi dijalankan oleh pemilik sekolah atau
olehkepala sekolah terhadap guru-guru diwilayahnya. Tujuannya ialah untuk
mengetahui apakah segala peraturan, perintah atau larangan dijalankan sesuai dengan
petunjuk. Apabila semuanya sudah sesuai dan tidak menyimpang sedikitpun, maka
sekolah itu dinilai “baik”. Para karyawan mendapat kondite baik dan menerima
hadiah: kenaikan pangkat, kenaikan gaji dan sebagainya.
Sebaliknya, apabila karyawan menyimpang dari peraturan maka ia mendapat
kondite “buruk”, dan menerima hukuman administratif, misalnya dipindah ke tempat
yang tidak menyenangkan, tertundanya kenaikan pangkat dan sebagainya. Jadi
supervisi zaman dahulu hanyalah untuk membagi hadian kepada kayarwan sekolah
yang taat melaksanakan perintah dari puat, dan untuk mencari kesalahan para
karyawan, yang kemudian mendapat hukuman. Supervisor pada waktu itu dinamakan
inspektur. Usaha pembimbingan dan memberi nasihat guna kesempurnaan
pelaksanaan tugas tidak ada. Karena itu suasana kepegawaian adalah tertekan dan
takut. Tidak ada kegembiraan bekerja, karena semua karyawan dihinggapi rasa
khawatir mendapat kondite buruk apabila sekoyong-koyong ada penilikan.
Lain halnya dengan zaman kemerdekaan sekarang. Tujuan supervisi pada
zaman ini ialah: mengetahui situasi untuk mengukur tingkat perkembangan kegiatan
sekolah dalam usahanya mencapai tujuan. Atau dengan kata lain tujuan supervisi
ialah memperkembangkan situasi belajar dan mengajar yang lebih baik. Jadi
pengawasan bertujuan untuk mengadakan evaluasi, yaitu untuk pengukuran kemajuan
sekolah.
Jelaslah, bahwa dalam zaman kemerdekaan ini, supervisi tidak bertujuan
melulu untuk memberi kondite pada karyawan, guna memberi hadiah maupun
hukuman, melainkan untuk dapat memberikan pimpinan dalam mencapai tujuan

Bahan Makalah Administrasi dan Supervisi Pendidikan Akhi Abdul


sekolah. Hal ini dengan jelas tercantum dalam Undang-Undang tentang Pendidikan
dan Pengajaran No. 12 Tahun 1954 bab XVI Pasal 27 yang berbunyi:
“Pengawas pendidikan dan pengajaran berarti memberi pimpinan kepada
para guru untuk mencapai kesempurnaan di dalam pekerjaannya”
Karena itu di dalam masyarakat yang senantiasa berkembang ini, seorang guru
hendaknya dapat mengeikuti perkembangan-perkembangan itu. Jika tidak, maka kita
tidak akan tertinggal dan secara tidak sasar, akan menjadi salah satu faktor penhalang
bagi perkembangan masyarakat.
Supervisi diperlukan dalam proses pendidikan berdasarkan dua hal penting.
Pertama, perkembangan kurikulum yang merupakan gejala kemajuan
pendidikan. Perkembangan tersebut sering menimbulkan perubahan-perubahan
struktur maupun fungsi kurikulum. Pelaksanaan kurikulum tersebut memerlukan
penyesuaian yang terus menerus dengan keadaaan nyata di lapangan. Hal ini berarti
bahwa guru-guru senantiasa harus berusaha emngembangkan kreativitasnya agar
supaya pendidikan berdasarkan kurikulum itu dapat terlaksana dengan baik.
Kedua, pengembagnan personel, pegawai, atau karyawan senantiasa merupakan
upaya yang terus-menerus dalamsuatu organisasi. Demikian pula hal dengan
sekolahkepala sekolah, guru, tenaga tata usaha meerlukan peningkatan kariernya,
pengetahuan, dan ketrampilannya. Pengembangan formal diselengagrakan dan
menjadi tanggung jawab lembaga bersangkutan melalui penataran, tugas belajar,
lokakarya, dan sejenisnya,. Sedangkan pengembangan informasl merupakan
tanggung jawab pegawai sendiri dilaksanakan secara mandiri atau bersama dengan
rekan kerjanya. Teknik pengembangan jenis informasl antara lain adalah mengikuti
perkembangan pendidikan melalu kepustakaan, telaahan atau percobaan suatu emtode
emgnajar, menambah pegnetahuan melalui bacaan, mengikuti kegiatan ilmiah.
Hambatan terhadap upaya ini timbul karena guru-guru sering terlalu asyik dengan
pekerjaan rutin, sarana, atau media cetak pendidikan yang langka; kurang gairah dan
sikap tak acuh. Untuk mengatasi masalah-masalah tersebt perlu ada bantuan yang
memadai dari pihal lain. Bantuan yang bersifat membina, membimbing dan
emgnarahkan perkembangan para personel sekolah.

Bahan Makalah Administrasi dan Supervisi Pendidikan Akhi Abdul


Supervise pendidikan ialah bantuan yang diberikan kepada personel pendidikan
untuk mengembangkan proses pendidikan yang lebib baik dan upaya meningkatkan
mtu pendidikan melalui kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
- Menyampaikan gagasan, prosedur dan bahan material untuk menilai dan
mengembangkan kurikulum.
- Mengembangkan pedman, petunjuk, cara an bahan penunjang lainnya utnuk
melaksanana kurikulum
- Merencanakan perbaikan metode proses belajar-mengajar secar aformal
melalui penataran, lokakarya, seminar, sanggar kerja, diskusi dan kunjungan
dinas.
- Membina dan megnembangkan organisasi profesi seperti: Musyawarah Guru
Bidang Studi, Kelompok Kerja Guru (KKG), Kelompok Kerja Kepala SEkolah
(KKKS), Kelompk Kerja Penilik Sekolah (KKPS).
- Membina, membimbing dan mengarahkan guru-guru kepada peningkatan
pengetahuan, kemampuan dan keterampilan melaksanakan pross belajar
mengajar.
- Menilai kurikulum sarana prasarana, prosedur berdsarkan tujuan pendidikan.
Asas adalah nilai-nilai yang dipegang teguh untuk dijadikan sumber, arahan,
rujukan atau acuan tindakan dan upaya mencapai tujuan. Kalau tujuan itu berfungsi
memberi tumpukan atau landasan untuk bertindak dan berupaya. Tanpa asas yang
dianut dan disepakati bersama, maka dari batas-batas ketentuan dan peraturan, hak
dan kewajiban, ruang lingkup yang ditetapkan dan disepakati. Hal ini akan
menimbulkan benturan dengan bidang yang lain, kekacauan dalam pelaksanaan, dan
konflik diantara nailai-nilai sendiri.
Sueprvisi mempunyai asas-asas sendiri yang mungkin berbeda dengan asas-asas
bidang yang lain. Perbedaan ini justru memberikan sifat tersendiri kepada supervisi.
Secara garis besarnya asas-asas supervisi dapat dikemukakan sebagai berikut:
- Supervisi pendidikan adalah bagian terpadu dari program pendidikan
- Supervisi ini memperlakukan manusia sebagai manusia seutuhnya baik
sebagai manusia perorangan, sosial ataupun makhluk ciptaan Tuhan.

Bahan Makalah Administrasi dan Supervisi Pendidikan Akhi Abdul


- Tujuan supervisi pendidikan adalah meningkatkan mutu pendidikan di
sekolah dalam rangka mencapai tujuan epdndiidkn nasional
- Pelaksanaan supervisi pendidikan hendaknya dilaksanakan secara
musyawarah, saling menghormati, bersedia menerima pendapat orang lain dan
menyatakan pendapatnya sendiri.
- Supervisi pendidikan hendaknya memperhatikan kesejahteraan personel
pendidikan yang meliputi pemenuhan kebutuhan perorangan dan sosialnya
- Supervisi pendidikan hendaknya dilaksanakan oleh yang telah mendapat
pendidikan atau latihan dalam bidang supervisi.

Jenis supervisi pendidikan


Pada umumnya supervisi pendidikan lebih tertuju kepada supervisi kelas.
Supervisi macam ini lebih mengutamakan kegiatan kunjungan kelas untuk
mengobservasi proses belajar-mengajar di kelas. Kunjungan ini biasanya didahului
dengan konferensi atau wawancara yang pada umumnya membicarakan program
semester, satuan pelajaran, kehadiran dan penilaian hasil belajar. Setelah kunjungan
kelas lazim juga diadakan paska observasi atau post ovservation yang terdiri dari
konferensi dan wawancara untuk memberikan tanggapan dan kesan, penilaian dan
diskusi. Sering pula hasil penilaian terhadap guru dikemukakan dalam kesempatan
ini. Supervisi dengan langkah-langkah trersebut digolongkan sebag ai jenis supervisi
klinikal.
Kini ada gerakan untuk mengubah supervisi klinikal itu menjadi jenis supervisi
umum. Jenis supervisi ini beranggapan, bahwa program administrasi dan supervisi
yang mengembangkan materi kurikulum secara intensif yang bertalian pula dengan
memerinci silabus dan tujuan instruksional mempunyai pengaruh nyata terhadap per
ilaku bguru di kelas. Dengan pengertian lain, perilaku proses belajar-mengjar di kelas
dapat dikendalikan secara tidak langsung bila material kurikulum lebih terperinci,
bersturktur bersifat umum ini ialah menilai dan mengarahkan tujuan instruksional
yang dirumuskan guru, garis besar pokok bahasan, media pengajaran yang
dipergunakan, tugas dan tes yang diberikan, dan jadwal pelajaran yang dipatuhi.

Bahan Makalah Administrasi dan Supervisi Pendidikan Akhi Abdul


Supervisi klinikal pendidikan sering jjuga digolongkan sebagia supervisi
langsung, karena kegiatan-kegiatan langsung berhubungan dengan proses belajar-
mengajar di kelas. Supervisi umum biasanya disebut tak langsung, karena kegiatan-
kegiatannya tidak langsung berhubungan dengan proses belajar di kelas. Supervisi
jenis ini lazim juga disebut supervisi luar kelas.
Supervisi klinikal pendidikan bertujuan untuk secara langsung mengadakan
perbaikan terhadap proses belajar mengajar. Selain itu, supervisi kelinikal berfungsi
melengkapi supervisi di kelas. Supervisi luar kelas bertujuan memperoleh gambaran
mengenai proses pendidikan, khusus pelaksanaan kurikulum di sekolah. Kedua jenis
supervisi ini saling bergantung dan saling melengkapi1

B. Fungsi Supervisi
Setelah dibuat organisasi administrasi pendidikan lengkap dengan seksi-
seksinya, maka kemudian harus diadakan pengawasan (supervisi) oleh pimpinan
sekolah atau atasannya. Sebab tanpa adanya pengawasan ada kemungkinan timbulnya
situasi yang menghambat jalannya administrasi pendidikan di sekolah. Karena
hambatan itu makin lama makin banyak, maka ada kemungkinan tujuan tidak tercapai
dalam waktu yang telah direncanakan.
Secara singkat dapat disimpulkan, bahwa fungsi atau tugas supervisi ialah
sebagai berikut:
1. Menjalankan aktivitas untuk mengetahui situasi administrasi pendidikan,
sebagai kegiatan pendidikan di sekolah dalam segala bidang
2. Menentukan syarat-syarat yang diperlukan untuk menciptakan situasi
pendidikan di sekolah.
3. Menjalankan aktivitas untuk mempertinggi hasil dan untuk menghilangkan
hambatan-hambatan.
Atau dengan singkat bahwa fungsi utama dari supervisi adalah ditujukan
kepada perbaikan pengajaran.
Sehubungnad engan hal tersebut di atas, maka Swearingen memberikan 8
fungsi supervisi sebagai berikut:

1
Dr. Supandi dkk., Administrasi pendidikan, UT, Jakarta, 1992, hal. 253

Bahan Makalah Administrasi dan Supervisi Pendidikan Akhi Abdul


1. Mengkoordinis semua usaha sekolah
2. Memperlengkapi kepemimpinan sekolah
3. Memperluas pengalaman guru-guru
4. Menstrimulir usaha-usaha yang kreatif
5. Memberikan fasilitas dan penilaian yang terus menerus
6. Menganalisis situasi belajar dan mengajar
7. Memberikan pengetahuan/skill kepada setiap anggota
staf
8. Membantu meningkatkan kemampuan mengajar guru-
guru
Tugasnya fungsi supervisi adalah untuk memelihara program pengajaran
dengan sebaik-baiknya.
Adapun tugas kepala sekolah sebagai supervisor dapat disingkatkan sebagai
berikut:
1. Merancang, mengarahkan dan mengkoordinir semua
aktivitas, agar sekolah berjalan dengan baik menuj tercapainya tujuan sekolah
2. Membimbing para guru agar menunaikan tugasnya
dengan penuh semangat dan kegembiraan
3. Membimbingh para murid untuk belajar rajin, tertib dan
giat
4. Menjaga suasana baik dalam sekolah, antara guru-guru,
antar murid-murid, antar pegawai, antar kelas sehingga tercapai suasana
kekeluargaan
5. Melaksanakan hubungan baik ke dalam dan ke luar
6. Menjaga adanya koordinasi antara seksi-seksi dalam
organisasi sekolah dan sebagainya.
Kesimpulan: jadi melaksanakan supervisi adalah membantu meningkatkan
situasi belajar pada umumnya dan membantu guru, agar ia mengajar lebih baik,
sehingga dengan demikian murid dapat mengajar dengan lebih baik lagi.

C. Kepala Sekolah Sebagai Administrator

Bahan Makalah Administrasi dan Supervisi Pendidikan Akhi Abdul


Kepala sekolah sebagai yang bertanggung jawab di sekolah mempunyai
kewajiban men-“jalan”-kan sekolahnya. Ia selalu berusaha agar segala sesuatu di
sekolahnya berjalan lancar, misalnya:
1. Murid-murid dapat belajar pada waktunya
2. Guru-gurunya siap untuk memberikan pelajaran
3. Waktu untuk mengajar dan belajar agar teratur
4. Fasilitas dan alat-alat lainnya yang diperlukan dalam
kegiatan belajar-mengajar ini, harus tersedia dan dalam keadaan yang membantu
kegiatan belajar mengajar
5. Keuangan yang diperlukan dalam keseluruhan proses
belajar-mengjaar harus diusahakan dan digunakan sebaik-baiknya.
Dengan singkat dapat kita rumuskan: Kepala Sekolah harus berusaha gar semua
potensi yang ada di sekolahnya, baik potensi yang ada pada unsur manusia maupun
yang ada pada alat, perlenjgkapan, keuangan dan sebagainya dapat tercapai dengan
sebaik-baiknya pula. Jadi kepala sekolah adalah seorang administrator dalam
pendidikan.
Dalam istilah sehari-hari terdapat kata-kata supervisi yang diartikan dengan
kepengawasan, dan juga inspeksi yang diartikan dengan penilaian. Keduanya tidak
dapat dianggap identik.
Inspeksi biasanya dianggap sebagai kegiatan-keigan mengontrol atau
memeriksa apakah semua pekerjaan sudah dilakukan sebagaimana mestinya, sesuai
dengan ketentuan-ketentuan yang telah diberikan.
Sedang supervisi adalah menga wasi untuk mengumpulkan berbagai data, dan
kemudian data-data itu dipergunakan sebagai bahan pengolahan untuk menemukan
masalah-masalah, dan kesulitan-kesulitan yang dapat dipakai sebagai dasar untuk
mencari jalan ke arah perbaikan dan peningkatan.
Sebagia sueprvisi dalam pendidna (misalnya kepada sekolah) mempunyai
tanggung jawabn yang lebib berat daripada supervisir dibidang lain (misalnya:
direktur, pen gawas teknik, kepala bagian dan sebagainya).
Di dalam meningkatkan mutu pendidikan sekolahnya, bukanlah yang
menentukan hanya faktor goru-gurunya saja, tetapi cara bagiaman memanfaatkan

Bahan Makalah Administrasi dan Supervisi Pendidikan Akhi Abdul


kesanggupan guru-gurunya itu, dan bagimanakepala sekolah dapat mengikutsertakan
semua potensi yang ada dalam kelompoknya semaksimal mungkin. Mengikutsertakan
dan memanfaatkan anggota-anggota kelompoknya itu, tidak dapat dengan cara
dominasi yang otoriter. Sebab dengan cara yang otoriter ia akan mempunyai sikap
“lebih”, sehingga tidak dapat menimbulkan rasa tanggung jawab yang sebaik-
baiknya.
Dan rasa tanggung jawab inilah yang diperlukan sebagai penggerak dan
penghasil potensi yang maksimal. Karia itu mengikutsertakan dan memanfaatkan
anggota kelompok hendaknya dilakukan d\atas dasar: respect terhadap sesama
manusia, saling menghargai dn saling mengikuti kesanggupan msing-masing. Sebagi
pemimpin, kita harus dapat bekerja “within the group” bukan “on the group” atau
“for the group
Jadi seorang kepala sekolah dalam fungsinya sebagia supervisir memerlukan
persyawaratan-persyaratan lain di samping keahlian dan keterampilan teknik
pendidikan terutama persyaratan dalam hal kepemimpinan, pengetahuan dan
keterampilan dalam melaksanakan kepemimpinan.

D. Syarat-Syarat Seorang Supervisor


Sebagai seorang supervisor, yang harus melaksanakan tugas tanggungjawabnya
hendaknya mempunyai persyaratan-persyaratan idiil. Dilihat dari segi kepribadiannya
(personality) syarat-syarat seorang Supervisor adalah sebagi berikut:
1. Ia harus mempunyai perikemanusiaan dan solidaritas
yang tinggi, dapat menilai orang lain secara teliti dari segi kemanusiaannya serta
dapat bergaul dengan baik.
2. Harus dapat memelihara dan menghargai dengan
sungguh-sungguh semua kepercayaan yang diberikan oleh orang-orang yang
berhubungan dengannya.
3. Harus berjiwa optimis yang berusaha mencari yang
baik, mengharapkan yang baik dan melihat segi-segi yang baik.
4. Bersifat adil dan jujur, sehingga tidak dapat
dipengaruhi oleh penyimpangan-penyimpangan manusia.

Bahan Makalah Administrasi dan Supervisi Pendidikan Akhi Abdul


5. Hendaknya ia cukup tegas dan objektif (tidak
memihak), sehingga guru-guru yang lemah dalam stafnya tidak "hilang dalam
bayangan" orang-orang yang kuat pribadnya.
6. Ia harus berjiwa terbuka dan luas, sehingga lekas dan
mudah dapat memberikan pengakuan dan penghargaan terhadap prestasi yang
baik.
7. Jiwanya yang terbuka tidak boleh menimbulkan
prasangka terhadap seseorang untuk selama-lamanya hanya karena sesuatu
kesalahan saja.
8. Ia hendaknya sedemikian jujur, terbuka dan penuh
tanggung jawab.
9. Ia harus cukup taktik, sehingga kritiknya tidak
menyinggung perasaan orang lain.
10. Sikapnya yang bersimpati terhadap guru-gurunya tidak
akan menimbulkan depresi dan putus asa pada anggota-anggota stafnya.
11. Sikapnya harus ramah, terbuka dan mudah dihubungi
sehingga guru-guru dan siapa saja yang memerlukannya tidak akan ragu-ragu
untuk menemuinya.
12. Ia harus dapat bekerja dengan tekun dan rajin serta
teliti, sehingga merupakan contoh bagi anggota stafnya
13. Personal appearance terpelihara dengan baik, sehingga
dapat menimbulkan respect dari orang lain
14. Terhadap murid-murid ia harus mempunyai perasaan
cinta sedemikian rupa, sehingga ia secara wajar dan serius mempunyai perhatian
terhadap mereka.

E. Teknik-teknik supervisi
Penggunaan teknik-teknik supervisi tergantung dari banyak hal misalnya : dari
masalah, dari tempat dna waktunya, dari orang yang kita hadapi, baik jumlahnya
muaupun sifatnya. Kalau yang kita hadapi hanya seorang, dapatlah kita mengadakan

Bahan Makalah Administrasi dan Supervisi Pendidikan Akhi Abdul


komunikasi langsung, dengan wawancara, dengan perundingn, dengan cara hati ke
hati, tergantung dari masalah yang kita hadapi dan sifat orang yang kita bimbing itu.
Kalau masalahnya mengenai metode mengajar danmengenai hasil belajar anak-
anak-anak, dapatlah kita mengadakan kunjungan kelas (class-visit) kepd aguru yang
kita bimbing pda waktu mengajar.
Adapun teknik-teknik supervisi yang lazim dan secara teratur dapat dilakukan
oleh setiap kepala sekolah ialah: rapat sekolah, kunjungan kelas, musyawarah atau
pertemuan perseorangan.

F. Cara Melaksanakan Supervisi


Salah satu cara melakukan supervisi yang baik adalah dengan cara demokratis,
ciri-cirinya adalah:
1. Pengawasan dijalankan secara gotong-royong atau
kooperatif, tidak ditangan seorang raja, yaitu kepala sekolah
2. Pengawasan dijalankan terang-terangan, diketahui oleh
semua petugas yaitu guru-guru, tidak secara sembunyi-sembunyi seperti
pengawasan polisi resersir.
3. Pengawasan dijalankan kontinu dan bersifat Tutwuri
Handayani (bersifat pembimbing) seperti dikehendaki oleh pemerintah kita.

G. Hubungan Administrasi dan Supervisi Pendidikan


Administrasi dan supervisi mempunyai hubungan yang erat. Sebenarnya
administrasi dan supervisi tidak dapat dipisahkan, tetapi dalma hal-hal tertentu
keduanya dapat dibedakan.
1. Kegiatan administrasi didasarkan kepada kekuasaan,
sedangkan supervisi didasarkan pad pelayanan bimbingan dan pembinaan
2. Tugas administrasi meliputi keseluruhan bidang tugas
si sekolah, termasuk manajemen sekolah, sedangkan supervisi adalah sebagian
dari tugas pengarahan (directing), satu segi manajemen sekolah.
3. Administrasi bertugas menyediakan semua kondisi
yang diperlukan untuk pelaksanaan program pendidikan, sedangkan supervisi
menggunakan kondisi-kondisi yang telah disediakan itu untuk peningkatan mutu.

Bahan Makalah Administrasi dan Supervisi Pendidikan Akhi Abdul


………..ooOoo………...

Bahan Makalah Administrasi dan Supervisi Pendidikan Akhi Abdul

You might also like