Professional Documents
Culture Documents
I. PENGERTIAN OKSIGENASI
Oksigenasi adalah memberikan aliran gas oksigen (O2) lebih dari 21 % pada tekanan 1
atmosfir sehingga konsentrasi oksigen meningkat dalam tubuh.
2. Faring
• Faring atau tenggorok merupakan struktur seperti tuba yang menghubungkan hidung dan
rongga mulut ke laring
• Faring dibagi menjadi tiga region : nasal (nasofaring), oral (orofaring), dan laring
(laringofaring)
• Fungsi faring adalah untuk menyediakan saluran pada traktus respiratorius dan digestif
3. Laring
• Laring atau organ suara merupakan struktur epitel kartilago yang menghubungkan faring
dan trakea
• Laring sering disebut sebagai kotak suara dan terdiri atas :
- Epiglotis : daun katup kartilago yang menutupi ostium ke arah laring selama menelan
- Glotis : ostium antara pita suara dalam laring
- Kartilago tiroid : kartilago terbesar pada trakea, sebagian dari kartilago ini membentuk
jakun (Adam's apple)
- Kartilago krikoid : satu-satunya cincin kartilago yang komplit dalam laring (terletak di
bawah kartilago tiroid)
- Kartilago aritenoid : digunakan dalam gerakan pita suara dengan kartilago tiroid
- Pita suara : ligamen yang dikontrol oleh gerakan otot yang menghasilkan bunyi suara (pita
suara melekat pada lumen laring)
• Fungsi utama laring adalah untuk memungkinkan terjadinya vokalisasi
• Laring juga berfungsi melindungi jalan nafas bawah dari obstruksi benda asing dan
memudahkan batu
4. Trakea
• Disebut juga batang tenggorok
• Ujung trakea bercabang menjadi dua bronkus yang disebut karina
B. Saluran Nafas Bawah
1. Bronkus
• Terbagi menjadi bronkus kanan dan kiri
• Disebut bronkus lobaris kanan (3 lobus) dan bronkus lobaris kiri (2 bronkus)
• Bronkus lobaris kanan terbagi menjadi 10 bronkus segmental dan bronkus lobaris kiri
terbagi menjadi 9 bronkus segmental
• Bronkus segmentalis ini kemudian terbagi lagi menjadi bronkus subsegmental yang
dikelilingi oleh jaringan ikat yang memiliki : arteri, limfatik dan saraf
2. Bronkiolus
• Bronkus segmental bercabang-cabang menjadi bronkiolus
• Bronkiolus mengadung kelenjar submukosa yang memproduksi lendir yang membentuk
selimut tidak terputus untuk melapisi bagian dalam jalan napas
3. Bronkiolus Terminalis
• Bronkiolus membentuk percabangan menjadi bronkiolus terminalis (yang tidak mempunyai
kelenjar lendir dan silia)
4. Bronkiolus respiratori
• Bronkiolus terminalis kemudian menjadi bronkiolus respiratori
• Bronkiolus respiratori dianggap sebagai saluran transisional antara jalan napas konduksi dan
jalan udara pertukaran gas
5. Duktus alveolar dan Sakus alveolar
• Bronkiolus respiratori kemudian mengarah ke dalam duktus alveolar dan sakus alveolar
• Dan kemudian menjadi alveoli
6. Alveoli
• Merupakan tempat pertukaran O2 dan CO2
• Terdapat sekitar 300 juta yang jika bersatu membentuk satu lembar akan seluas 70 m2
• Terdiri atas 3 tipe :
- Sel-sel alveolar tipe I : adalah sel epitel yang membentuk dinding alveoli
- Sel-sel alveolar tipe II : adalah sel yang aktif secara metabolik dan mensekresi surfaktan
(suatu fosfolipid yang melapisi permukaan dalam dan mencegah alveolar agar tidak kolaps)
- Sel-sel alveolar tipe III : adalah makrofag yang merupakan sel-sel fagotosis dan bekerja
sebagai mekanisme pertahanan
PARU
• Merupakan organ yang elastis berbentuk kerucut
• Terletak dalam rongga dada atau toraks
• Kedua paru dipisahkan oleh mediastinum sentral yang berisi jantung dan beberapa
pembuluh darah besar
• Setiap paru mempunyai apeks dan basis
• Paru kanan lebih besar dan terbagi menjadi 3 lobus oleh fisura interlobaris
• Paru kiri lebih kecil dan terbagi menjadi 2 lobus
• Lobos-lobus tersebut terbagi lagi menjadi beberapa segmen sesuai dengan segmen
bronkusnya
PLEURA
• Merupakan lapisan tipis yang mengandung kolagen dan jaringan elastis
• Terbagi mejadi 2 :
- Pleura parietalis yaitu yang melapisi rongga dada
- Pleura viseralis yaitu yang menyelubingi setiap paru-paru
• Diantara pleura terdapat rongga pleura yang berisi cairan tipis pleura yang berfungsi untuk
memudahkan kedua permukaan itu bergerak selama pernapasan, juga untuk mencegah
pemisahan toraks dengan paru-paru
• Tekanan dalam rongga pleura lebih rendah dari tekanan atmosfir, hal ini untuk mencegah
kolap paru-paru
http://athearobiansyah.blogspot.com/2008/03/asuhan-keperawatan-kebutuhan-
oksigenasi.html
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN PEMENUHAN
KEBUTUHAN OKSIGEN
A. Kebutuhan Oksigen
Kapasitas ( daya muat ) udara dalam paru-paru adalah 4500 sampai 5000 ml. Udara
yang diproses dalam paru-paru hanya sekitar 10 % ( 500 ml ), yakni yang dihirup
( inspirasi ) dan yang dihembuskan (ekspirasi) pada pernafasan biasa.
Kebutuhan oksigen merupakan salah satu kebutuhan dassr pada manusia, yaitu
kebutuhan fisiologis. Pemenuhan kebutuhan oksigenitas ditunjukan untuk menjaga
kelangsungan metabolisme sel tubuh, mempertahankan hidupnya, dan melakukan
aktivitas bagi berbagai organ dan sel.
B. Konsep Dasar Oksigenasi
Oksigenasi adalah proses penambahan oksigen kedalam sisitem ( kimia atau fiiska).
Oksigen merupakan gas tidak berwarna dan tidak berbau yang sangat dibutuhkan
dalam proses metabolisme sel. Sebagai hasilnya terbentuklah CO2, energi dan air.
Akan tetapi penambahkan CO2 yang melebihi batas normal pada tubuh akan
memberikan dampak yang cukup bermakna terhadap aktifitas sel.
C. Organ-Organ Pernapasan
Bernapas merupakan proses yang sangat penting bagi manusia. Pada proses ini terjadi
pertukaran oksigen dan karbon dioksida antara tubuh dan lingkungan.
1. Hidung
Hidung merupakan organ pernapasan yang letaknya paling luar. Manusia menghirup
udara melalui hidung. Pada permukaan rongga hidung terdapat rambut-rambut halus
dan selaput lendir yang berfungsi menyaring udara yang masuk dari debu atau benda
lainnya. Di dalam rongga hidung terjadi penyesuaian suhu dan kelembapan udara
sehingga udara yang masuk ke paru-paru tidak terlalu kering ataupun terlalu lembap.
Udara bebas tidak hanya mengandung oksigen saja, namun juga gas-gas yang lain.
Misalnya, karbon dioksida (CO2), belerang (S), dan nitrogen (N2). Gas-gas tersebut
ikut terhirup, namun hanya oksigen saja yang dapat berikatan dengan darah. Selain
sebagai organ pernapasan, hidung juga merupakan indra pembau yang sangat sensitif.
Dengan kemampuan tersebut, manusia dapat terhindar dari menghirup gas-gas yang
beracun atau berbau busuk yang mungkin mengandung bakteri dan bahan penyakit
lainnya. Dari rongga hidung, udara selanjutnya akan mengalir ke tenggorokan.
2. Tenggorokan (Trakea)
Tenggorokan merupakan bagian dari organ pernapasan. Tenggorokan berupa suatu
pipa yang dimulai dari pangkal tengorokan (laring), batang tenggorokan (trakea), dan
cabang batang tenggorokan (bronkus).
Setelah melewati hidung, udara masuk menuju pangkal tenggorokan (laring) melalui
faring. Faring terletak di hulu tenggorokan dan merupakan persimpangan antara
rongga mulut ke kerongkongan dan rongga hidung ke tenggorokan. Setelah melalui
laring, udara selanjutnya menuju ke batang tenggorokan (trakea). Pada batang
tenggorokan ini terdapat suatu katup epiglotis. Katup ini bekerja dengan cara
membuka jika bernapas atau berbicara dan menutup pada saat menelan makanan.
Adanya katup tersebut, udara akan masuk ke paru-paru dan makanan akan menuju
lambung. Jika makan sambil berbicara, hal tersebut dapat mengakibatkan makanan
masuk ke paru-paru dan tenggorokan. Oleh karenanya, hindarilah makan sambil
berbicara. Pada laring, di bawah epiglotis, terdapat pita suara. Ketika udara melewati
pita suara, pita suara akan bergetar dan menghasilkan suara. Hal ini terjadi ketika
berbicara.
3. Cabang Batang Tenggorokan (Bronkus)
Cabang batang tenggorokan (bronkus) merupakan cabang dari trakea. Bronkus terbagi
menjadi dua, yaitu yang menuju paru-paru kanan dan menuju paru-paru kiri. Bronkus
bercabang lagi menuju bronkiolus. Masing-masing cabang tersebut berakhir pada
gelembung paru-paru atau alveolus. Alveolus merupakan tempat terjadinya difusi
oksigen ke dalam darah. Oleh karena itu, dinding alveolus mengandung banyak
kapiler darah.
4. Paru-paru
Paru-paru terletak di dalam rongga dada. Antara rongga dada dan rongga perut
terdapat suatu pembatas yang disebut diafragma. Pembatas ini bukan sekedar
pembatas, tetapi berperan juga dalam proses pernapasan. Paru-paru terbagi menjadi
paru-paru kanan dan paruparu kiri. Paru-paru pada dasarnya merupakan cabang-
cabang suatu saluran yang ujungnya bergelembung. Gelembunggelembung tersebut
disebut alveoli (tunggal: alveolus). Dalam alveoli inilah sesungguhnya terjadi
pertukaran gas-gas. Paru-paru kanan terdiri atas tiga belahan sedangkan paru-paru kiri
hanya dua belahan. Paru-paru kanan lebih besar dibandingkan yang kiri. Agar lebih
jelas, perhatikan gambar penampang sistem pernapasan manusia berikut ini.
D. Proses Pernapasan
Saat bernapas, menghirup udara melalui hidung. Udara yang dihirup mengandung
oksigen dan juga gasgas lain. Dari hidung, udara terus masuk ke tenggorokan,
kemudian ke dalam paru-paru. Akhirnya, udara akan mengalir sampai ke alveoli yang
merupakan ujung dari saluran. Oksigen yang terkandung dalam alveolus bertukar
dengan karbon dioksida yang terkandung dalam darah yang ada di pembuluh darah
alveolus melalui proses difusi. Dalam darah, oksigen diikat oleh hemoglobin.
Selanjutnya darah yang telah mengandung oksigen mengalir ke seluruh tubuh.
Oksigen diperlukan untuk proses respirasi sel-sel tubuh. Gas karbon dioksida yang
dihasilkan selama proses respirasi sel tubuh akan ditukar dengan oksigen.
Selanjutnya, darah mengangkut karbon dioksida untuk dikembalikan ke alveolus
paru-paru dan akan dikeluarkan ke udara melalui hidung saat mengeluarkan napas.
Proses pernapasan meliputi dua proses, yaitu menarik napas atau inspirasi serta
mengeluarkan napas atau ekspirasi. Sewaktu menarik napas, otot diafragma
berkontraksi, dari posisi melengkung ke atas menjadi lurus. Bersamaan dengan itu,
otot-otot tulang rusuk pun berkontraksi. Akibat dari berkontraksinya kedua jenis otot
tersebut adalah mengembangnya rongga dada sehingga tekanan dalam rongga dada
berkurang dan udara masuk. Saat kamu mengeluarkan napas, otot diafragma dan otot-
otot tulang rusuk melemas. Akibatnya, rongga dada mengecil dan tekanan udara di
dalam paru-paru naik sehingga udara keluar. Jadi, hal yang perlu diingat, bahwa udara
mengalir dari tempat yang bertekanan besar ke tempat yang bertekanan lebih kecil.
Proses pemenuhan kebutuhan oksigenasi di dalam tubuh terdiri atas tiga tahapan;
1. Vertilisasi
Proses keluar dan masuknya oksigen dari atmosfer ke dalam alveoli atau dari alveoli
ke atmosfer. Proses ventilasi dipengaruhi oleh:
a. Adanya konsentrasi oksigen di atmosfer.
b. Adanya kondisi jalan nafas yang baik.
c. Adanya kemampuan toraks dan alveoli pada paru-paru dalam melaksanakan
ekspansi atau kembang kempis.
Pusat pernapasan, yaitu medula oblongata dan pons, dipengaruhi oleh proses
vertilisasi
2. Refusi, Penyaluran oksigen oleh darah keseluruh kapiler pulmonalis
3. Difusi, Pertukaran antara oksigen dari alveoli ke kapiler paru-paru dan karbon
dioksida dari kapiler ke alveoli. Proses ini dipengaruhi oleh:
a. Luasnya permukaan paru-paru.
b. Tebal membran respirasi/ permeabilitas yang terdiri atas epitel alveoli dan
interstisial.
c. Perbedaan tekanan dan konsentrasi oksigen.
d. Afinitas gas yaitu kemampuan untuk menembus dan saling mengikat Hb.
4. Transportasi, Proses pendistribusian antara oksigen kapiler ke jaringan tubuh dan
karbon dioksida jaringan tubuh ke kapiler. Transportasi gas dapat dipengaruhi oleh:
a. Kardiak output, dapat dinilai melalui isi sekuncup dan frekuensi denyut jantung.
b. Kondisi pembuluh darah, latihan & aktivasi seperti olahraga, dan lain-lain.
E. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kebutuhan Oksigen
1. Faktor Fisiologis
gangguan pada fungsi fisiologis akan berpengaruh terhadap kebutuhan oksigen
seseorang. Kondisi ini lambat laun dapat mempengaruhi fungsi pernafasannya.
Penurunan kapasitas angkut O2, secara fisiologis daya angkut hemoglobin untuk
membawa O2 ke jaringan adalah 97 %. Akan tetapi, nilai tersebut dapat berubah
sewaktu-waktu apabila terdapat gangguan pada tubuh. Misalnya pada penderita
anemia atau pada saat terpapar zat beracun. Kondisi tersebut dapat mengakibatkan
penurunan kapasitas pengikatan O2.
Penurunan konsentrasi O2 inspirasi. Kondisi ini dapat terjadi akibat penggunaan
alat terapi pernafasan dan penurunann kadar O2 lingkungan.
Hipovolemia, kondisi ini disebabkan oleh penurunan sirkulasi darah akibat
kehilangan cairan ekstraseluler yang berlebihan ( misal pada penderita syok atau
dehidrasi berat ).
Peningkatan laju Metabolik, kondisi ini dapat terjadi pada kasus infeksi dan demam
yang terus menerus yang mengakibatkan peningkatan laju metabolik. Akibatnya
tubuh mulai memecah persediaan protein dan menyebabkan penurunan masa otot.
Kondisi lainnya, kondisi yang mempengaruhi pergerakan dinding dada seperti
kehamilan, obesitas, abnornalitas musculus sceletal ( misal pectus excavatum dan
kifosis ), trauma, penyakit otot, penyakit susunan syaraf, gangguan syaraf pusat dan
penyakit kronis.
2. Status Kesehatan
Pada orang yang sehat, sistem pernafasan dapat menyediakan kadar oksigen yang
cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh. Akan tetapi pada kondisi sakit tertentu,
proses oksigenasi tersebut dapat terhambat sehingga mengganggu pemenuhan
kebutuhan oksigen tubuh. Kondisi tersebut antara lain: gangguan pada sisten
pernafasan dan kardiovaskuler, penyakit kronis, penyakit obstruksi pernafasan atas,
dll.
3. Faktor Perkembangan
Tingkat perkembangan menjadi salah satu faktor penting yang mempengaruhi sistem
pernafasan individu.
Bayi prematur. Bayi yang lahir prematur beresiko menderita penyakit membran
serupa hialin yang ditandai dengan berkembangnya membran serupa hialin yang
membatasi ujung saluran pernafasan.
Bayi dan anak-anak. Beresiko mengalami infeksi saluran napas atas, seperti
faringitis, influenza, tinsilitis, dan aspirasi benda asing ( misal makanan, permen, dan
lain-lain )
Anak usia sekolah dan remaja. Beresiko mengalami infeksi saluran napas akut akibat
kebiasaan buruk, seperti merokok.
Dewasa muda dan paruh baya. Kondisi stres, kebiasaan merokok, diet yang tidak
sehat, kurang berolahraga, merupakan faktor yang dapat meningkatkan resiko
penyakit jantung dan paru pada usia ini.
Lansia. Proses penuaan yang terjadi pada lansia menyebabkan perubahan pada
fungsi normal pernafasan, seperti penurunan elastisitas paru, pelebaran alveolus,
dilatasi saluran bronkus, dan kifosis tulang belakang yang menghambat ekspansi paru
sehingga berpengaruh pada penurunan kadar O2.
4. Faktor Perilaku
Perilaku keseharian individu dapat berpengaruh terhadap fungsi pernafasannya. Status
nutrisi, gaya hidup, kebiasaan berolah raga, kondisi emosional, dan penggunaan zat-
zat tertentu secara tidak langsung akan berpengaruh pada pemenuhan kebutuhan
oksigen tubuh.
Nutrisi. Kondisi berat badan berlebih (obesitas) dapat menghambat ekspansi paru,
sedangkan mal nutrisi berat dapat mengakibatkan pelisutan otot pernafasan yang akan
mengurangi kkeuatan kerja pernafasan
Olah Raga. Latihan fiisk akan meningkatkan aktivitas metabolik, denyut jantung,
dan kedalaman serta frekuensi pernafasan yang meningkatkan kebutuhan oksigen.
Ketergantungan zat adiktif. Penggunaan alkohol dan obat-obatan yang berlebihan
dapat mengganggu proses oksigenasi. Hal ini terjadi karena:
o Alkohol dan obat-obatan dapat menekan pusat pernafasan dan susunan syaraf pusat
sehingga mengakibatkan penurunan laju dan kedalaman pernafasan.
o Penggunaan narkotika dan analgesik, terutama morfin dan meperidin, dapat
mendepresi pusat pernafasan sehingga menurunkan laju dan kedalaman pernafasan.
Emosi. Perasaan takut, cemas, dan marah yang tidak terkontrol akan merangsang
aktivitas syaraf simpatis. Kondisi ini menyebabkan peningkatan denyut jantung dan
frekuensi pernafasan sehingga kebutuhan oksigen meningkat
Gaya hidup. Kebiasaan merokok dapat mempengaruhi pemenuhan kebutuhan
oksigen seseorang. Merokok dapat menyebabkan gangguan vaskularisasi perifer dan
penyakit jantung. Selain itu, nikotin yang terkandung dalam rokok bisa
mengakibatkan vasokonstriksi pembuluh darah perifer dan koroner.
5. Lingkungan
Suhu. Faktor suhu ( panas atau dingin) dapat berpengaruh terhadap afinitas atau
kekuatan ikatan Hb dan O2. dengan kata lain, suhu lingkungan juga mempengaruhi
kebutuhan oksigen seseorang.
Ketinggian. Pada dataran yang tinggi akan terjadi penurunan pada tekanan udara
sehingga tekanan oksigen juga ikut menurun. Akibatnya orang yang tinggal di dataran
yang tinggi cenderung mengalami peningkatan frekuensi pernafasan dan denyut
jantung. Sebaliknya, pada dataran yang rendah akan mengalami peningkatan tekanan
oksigen
Polusi. Polusi udara seperti asap atau debu sering kali menyebabkan sakit kepala,
pusing, batuk, terdesak, dan bernagai gangguan pernafasan lain pada orang yang
menghisapnya. Para pekerja di pabrik asbes atau bedak tabur beresiko tinggi
menderita penyakit paru akibat terpapar zat berbahaya.
G. Terapi Oksigen
Terapi oksigen diberikan pada pasien yang mengalami gangguan ventilasi pada
seluruh area paru, pasien dengan pertukaran gas, serta mereka yang mengalami gagal
jantung dan membutuhkan terapi oksigen guna mencegah hipoksia. Sejumlah sistem
pemberian oksigen tersedia bagi klien diberbagai kondisi. Pilihan tersebut tergantung
pada kebutuhan oksigen klien, kenyamanan, dan tingkat perkembangannya. Suplai
oksigen sendiir juga diberikan dalam beberapa cara. Di sejumlah rumah sakit atau
fasilitas perawatan jangka panjang, suplia oksigen disalurkan melalui pipa panjang
yang tertanam di dinding rumah sakit dan bermuara langsung di samping tempat tidur
pasien. Ini memungkinkan pasien mendapatkan terapi oksigen langsung pada saat
dibutuhkan. Hal lainnya yang harus diperhatikan saat memberikan terapi oksigen
adalah tindakan pengamanan (safety precaution) guna mencegah bahaya kebakaran.
Beberapa upaya pengamanan tersebut adalah:
• Hindari menyalakan api disekitar sumber oksigen karena dapat meledak
• Beritahu klien atau pengunjung untuk tidak merokok didikat sumber tersebut
• Lakukan pengecekan perlengkapan listrik, terutama kabel-kabel diruangan tersebut.
Pastikan semuanya masih berfungsi dengan baik
• Hindari penggunaan benda-benda dari serat atau tenunan sintesis
• Hindari menggunakan minyak tanah atau bensin di sekitar sumber oksigen
a. Kateter Nasal
Merupakan suatu alat sederhana yang dapat memberikan oksigen secara kontinyu
dengan aliran 1 – 6 liter/mnt dengan konsentrasi 24% - 44%.
- Keuntungan
Pemberian oksigen stabil, klien bebas bergerak, makan dan berbicara, murah dan
nyaman serta dapat juga dipakai sebagai kateter penghisap.
- Kerugian
Tidak dapat memberikan konsentrasi oksigen yang lebih dari 45%, tehnik memasukan
kateter nasal lebih sulit dari pada kanula nasal, dapat terjadi distensi lambung, dapat
terjadi iritasi selaput lendir nasofaring, aliran dengan lebih dari 6 liter/mnt dapat
menyebabkan nyeri sinus dan mengeringkan mukosa hidung, serta kateter mudah
tersumbat.
b. Kanul Nasal
Merupakan suatu alat sederhana yang dapat memberikan oksigen kontinyu dengan
aliran 1 – 6 liter/mnt dengan konsentrasi oksigen sama dengan kateter nasal.
- Keuntungan
Pemberian oksigen stabil dengan volume tidal dan laju pernafasan teratur,
pemasangannya mudah dibandingkan kateter nasal, klien bebas makan, bergerak,
berbicara, lebih mudah ditolerir klien dan terasa nyaman.
- Kerugian
Tidak dapat memberikan konsentrasi oksigen lebih dari 44%, suplai oksigen
berkurang bila klien bernafas melalui mulut, mudah lepas karena kedalaman kanul
hanya 1 cm, dapat mengiritasi selaput lendir.
Kanul Nasal
c. Sungkup Muka Sederhana
Merupakan alat pemberian oksigen kontinu atau selang seling 5 – 8 liter/mnt dengan
konsentrasi oksigen 40 – 60%.
- Keuntungan
Konsentrasi oksigen yang diberikan lebih tinggi dari kateter atau kanula nasal, sistem
humidifikasi dapat ditingkatkan melalui pemilihan sungkup berlobang besar, dapat
digunakan dalam pemberian terapi aerosol.
- Kerugian
Tidak dapat memberikan konsentrasi oksigen kurang dari 40%, dapat menyebabkan
penumpukan CO2 jika aliran rendah.
d. Sungkup Muka dengan Kantong Rebreathing :
Suatu teknik pemberian oksigen dengan konsentrasi tinggi yaitu 60 – 80% dengan
aliran 8 – 12 liter/mnt
- Keuntungan
Konsentrasi oksigen lebih tinggi dari sungkup muka sederhana, tidak mengeringkan
selaput lendir
- Kerugian
Tidak dapat memberikan oksigen konsentrasi rendah, jika aliran lebih rendah dapat
menyebabkan penumpukan CO2, kantong oksigen bisa terlipat.
e. Sungkup Muka dengan Kantong Non Rebreathing
Teknik pemberian oksigen dengan konsentrasi oksigen mencapai 99% dengan aliran 8
– 12 liter/mnt dimana udara inspirasi tidak bercampur dengan udara ekspirasi
- Keuntungan :
Konsentrasi oksigen yang diperoleh dapat mencapi 100%, tidak mengeringkan selaput
lendir.
- Kerugian
Kantong oksigen bisa terlipat.
a. Pemeriksaan Primer
Prinsip pemeriksaan primer adalah bantuan napas dan bantuan sirkulasi. Untuk dapat
mengingat dengan mudah tindakan survei primer dirumuskan dengan abjad A, B, C,
yaitu :
• A airway (jalan napas)
• B breathing (bantuan napas)
• C circulation (bantuan sirkulasi)
Sebelum melakukan tahapan A (airway), harus terlebih dahulu dilakukan prosedur
awal pada korban/pasien, yaitu :
1. Memastikan keamanan lingkungan bagi penolong
2. Memastikan kesadaran dari korban/pasien. Untuk memastikan korban dalam
keadaan sadar atau tidak penolong harus melakukan upaya agar dapat memastikan
kesadaran korban/pasien, dapat dengan cara menyentuh atau menggoyangkan bahu
korban/pasien dengan lembut dan mantap untuk mencegah pergerakan yang
berlebihan, sambil memanggil namanya atau Pak !!! / Bu!!! / Mas!!! /Mbak !!!.
3. Meminta pertolongan. Jika ternyata korban/pasien tidak memberikan respon
terhadap panggilan, segera minta bantuan dengan cara berteriak “Tolong !!!” untuk
mengaktifkan sistem pelayanan medis yang lebih lanjut.
4. Memperbaiki posisi korban/pasien. Untuk melakukan tindakan RJP yang efektif,
korban/pasien harus dalam posisi terlentang dan berada pada permukaan yang rata
dan keras. jika korban ditemukan dalam posisi miring atau tengkurap, ubahlah posisi
korban ke posisi terlentang. penolong harus membalikkan korban sebagai satu
kesatuan antara kepala, leher dan bahu digerakkan secara bersama-sama. Jika posisi
sudah terlentang, korban harus dipertahankan pada posisi horisontal dengan alas tidur
yang keras dan kedua tangan diletakkan di samping tubuh.
5. Mengatur posisi penolong. Segera berlutut sejajar dengan bahu korban agar saat
memberikan bantuan napas dan sirkulasi, penolong tidak perlu mengubah posisi atau
menggerakkan lutut.
Dari tindakan kompresi yang benar hanya akan mencapai tekanan sistolik 60 – 80
mmHg, dan diastolik yang sangat rendah, sedangkan curah jantung (cardiac output)
hanya 25% dari curah jantung normal. Selang waktu mulai dari menemukan pasien
dan dilakukan prosedur dasar sampai dilakukannya tindakan bantuan sirkulasi
(kompresi dada) tidak boleh melebihi 30 detik.
I. Nilai Normal Respiratory Rate ( RR )
Respiratory rate (RR) alias tingkat respirasi, ventilasi paru-paru atau ventilasi menilai
rate, adalah jumlah napas makhluk hidup, seperti manusia, mengambil dalam jangka
waktu tertentu (sering diberikan dalam napas per menit). Hanya ada penelitian
terbatas pada pemantauan tingkat pernapasan, dan penelitian ini berfokus pada isu-isu
seperti ketidaktepatan pengukuran tingkat pernapasan dan laju pernafasan sebagai
penanda untuk disfungsi pernafasan.
Laju respirasi menilai biasanya diukur ketika seseorang beristirahat. Melibatkan
menghitung jumlah napas dalam satu menit dengan menghitung berapa kali dada
meningkat. Tingkat pernapasan dikenal untuk meningkatkan dengan demam atau
penyakit atau kondisi medis lainnya. Jika individu memiliki kesulitan dalam bernapas,
yang perlu dicatat. Nilai tingkat pernapasan sebagai indikator memiliki nilai yang
terbatas.
Sebuah metode sistematis dilatih pernapasan dikenal untuk menurunkan tingkat
respirasi di jantung pasien dan membantu mereka untuk menjaga kadar oksigen darah
yang sehat. Rata-rata rentang usia pernapasan diberikan di bawah ini:
• Bayi yang baru lahir - Rata-rata 44 napas per menit
• Bayi - 20-40 napas per menit
• Anak-anak pra sekolah - 20-30 napas per menit
• Anak-anak - 16-25 napas per menit
• Dewasa - 12-20 napas per menit
• Dewasa selama latihan berat - 35-45 napas per menit
• Atlet puncak - 60-70 napas per menit
http://rismalia.blogspot.com/2010/03/asuhan-keperawatan-pada-pasien-dengan.html?
zx=eacd260c7c58f6ba
Askep kebutuhan oksigen
Oleh :
Ajeng Dian Fiqih
Anggraini Tri Saputri
Arif Kurniawan
Arna Bintaria
KONSEP KEBUTUHAN OKSIGEN
Pengertian
Oksigen adlh zat atau gas yg tdk brwarna, tdk ada rasa dan mdh trbakar. Terapi oksigen
slh st tndkan dlm menangani tindakan g3an oksigenasi
Gejala Klinis
SSP
- Ketidaksadaran, Bingung / gelisah, mudah terangsang, keringat meningkat
Kardiovaskuler
- Peningkatan co2, peningkatan tensi diiikuti penurunan tekanan darah bila tdk dpt
trtanggulangi
Pernapasan
- RR meningkt, Dipsnea, Cuping hdng, Penggunaan otot bantu pernapasan
Sianosis
- Hipoksia dan hipoksemia
5. Macam2 pemberian O2
a. Kanul Nasal
b. Kateter Nasal
c. Pemasangan masker
Pengkajian
Biodata : nama,umur, jenkel,agama,alamat,status perkawinan, pendidikan, tgl MRS, diagnosa
medis
Keluhan utama : sesak nafas
Riwayat penyakit sekarang
K sesak slkah melkukan aktivitas , hwa dingin, adax bnda asing , trauma dada, K tdk dpt
beraktifitas , sesak sprti trtekan benda brat t.u dsaluran pernafasn bawah drsa saat istirahat /
aktivitas.
Upaya yg dlkukan adlh dbwa kedokter praktek, diberi obat oleh keluarga coz sesak tdk
ber- dbwa ke RS & dberi terapi O2, terpai infus dan obat
Riwayat Penyakit Masa Lalu
Asma, dekompensasi cordis, TBC , dan sudah diberikan terapi coz jrg atau tdk kontrol
penyakit kambuh lg.
Riwayat Keluarga
Ada anggota keluarga yg menderita penyakit yg sm / asma
Aspek Psikologis
Pola Kebiasaan Sehari-hari
a. Nutrisi
K yg mengalami sesak nafsu mkan menurun smpai anorexia, sebah , mual, muntah akibat
peningkatan asam lambung
b. Eliminasi Urin
frekuensi BAK meningkat
c. Kebersihan Diri
d. Pola Aktivitas
e. Pola istirahat tidur
Pemeriksaan Fisik
a. KU : gelisah,berkerngat bxk, nmpak sianosis,
b. Kesadaran : composmetis,sesak berat K apatis
c. TTV : RR meningkat, N meningkat, tensi meningkat, ditandai dng kontraksi jantung,
d. Pemeriksaan fisik
1. kepala dan rambut
2. mata : conjunctiva anemis
3. hidung : pernafasan cuping hdng
4. mulut : Bibir sianosis mukosa kering
5. telinga : sianosis
6. Leher : JVP meningkat
7. dada :
1. pemeriksaan pernafasan : inspeksi ( bentuk dada barel chest ) menggunakan otot
bantu prnafasan , tmpk retraksi intercosta RR > 24 x /mnt, pernafasan abdominal
Palpasi : slh st paru K menglami ketinggalan grk ( sesak coz tmor) , vokal premitus
meningkat (pneumoni), vokal premitus menurun (pneumo torax)
Perkusi : normal sonor , bila redup ada tumor, ateletaksis dan hipersonor bila K mengalami
emphysema, pniumotorax
Askutasi : rales karena TBC dan pneumoni, ronchi pd decompensasi cordis, wezing pd sesak
coz asma , edema saluran nafas dan adax bnda asing pd saluran nafas
Pemeriksaan jantung
a. Inspeksi : Ictus cordis tampak di ICS 5 mid klavicula sinestra
b. Palpasi : Thrill
c. Perkusi : pembesaran jantung kekiri dan kebawah
d. Auskultasi : Bising jantung sistol ( stenosis katup aorta atau insufisiensi katup mitral) ,
bising diastol (stenosis katup mitral atau isufisiensi katup aorta ) dan adax bunyi jantung 3 pd
dikom cordis
Abdomen
a. Inspecsi
b. Auskultasi
c. Perkusi
d. Palpasi : nyeri tekan pengaruh patologis penyakit
Genitalia
Ekstremitas : sianosis
Pemeriksaan penunjang
a. laboratorium :
- AGD : Pco2 > 45 mmHg, pHco3 < 22 mmHg, Pco2 < 80 mmHg, saturasi oksigen < 95
- Hb < 10 gr %
- Rontgen
- Bronchus copy
- Biopsi Paru
- Pemeriksaan Sputum
Diagnosa Keperawatan
Ketidakefektifan bersihan jalan nafas B.D :
- Penumpukan sputum sekunder infeksi mikro organisme
- adanya benda asing
- edema dan spasme bronchus / trachea
- batuk tidak efektif sekunder penyakit saraf ( GBS, stroke )
Perencanaan
-7an : meningkatkan & mempertahankan kefektifan jln nafas
-Kriteria hasil : bunyi nafs trdengar bersih, ronchi, reles wezing tdk ada, frekuensi irama
nafas normal, batuk efektif, tdk menggunakan otot bntu pernafasan
Intervensi
1. Atur posisi klien semifowler
2. Latih nafas dalam & btauk efektiv ( 5 : 1) tiap 2 jam bila kondisi K baik
3. Pertahankan Hidrasi yg adekuat .jk tdk ada kontraindikasi
Ketidakefektifan Pola nafas B.D depresi sesak nafas, efek obat anestesi, penurunan O2 dlm
udara inspirasi, kecemasn ditandai dng : frekuensi pernafasan abnormal, orthopnea, takipnea,
bradipnea, hipo / hiper ventilasi
Perencanaan :
7an : meningkatkan dan mempertahankan pola nafas efektiv
Intervensi : u/ hiperventilasi
1. alihkan perhatian individu dr keadaan cemas
2. pertimbangkan penggunaan kantong jka brmaksud mengeluarkan udara
3.jelaskan cara mengatasi hiperventilasi mell kontrol pernafasan
4. Diskusikan penyebab
5. Obs TTV
6. berikan O2 S.I program
Intervensi : u/ hipoventilasi
1.berikan o2 dng / sesuai program
2. Obs TTV
3. Monitor dan perthankan humidifikasi yg kuat
4. ajarkan individu u/ mmprgunakan balon tiup
5. ajarkan nafas dlm & batuk efektiv
6. berikan alat bantu pernafasan
http://materi-kuliah-akper.blogspot.com/2010/04/asuhan-keperawatan-kebutuhan-
oksigen.html
2. Faring
• Faring atau tenggorok merupakan struktur seperti tuba yang menghubungkan hidung dan
rongga mulut ke laring
• Faring dibagi menjadi tiga region : nasal (nasofaring), oral (orofaring), dan laring
(laringofaring)
• Fungsi faring adalah untuk menyediakan saluran pada traktus respiratorius dan digestif
3. Laring
• Laring atau organ suara merupakan struktur epitel kartilago yang menghubungkan faring
dan trakea
• Laring sering disebut sebagai kotak suara dan terdiri atas :
- Epiglotis : daun katup kartilago yang menutupi ostium ke arah laring selama menelan
- Glotis : ostium antara pita suara dalam laring
- Kartilago tiroid : kartilago terbesar pada trakea, sebagian dari kartilago ini membentuk
jakun (Adam's apple)
- Kartilago krikoid : satu-satunya cincin kartilago yang komplit dalam laring (terletak di
bawah kartilago tiroid)
- Kartilago aritenoid : digunakan dalam gerakan pita suara dengan kartilago tiroid
- Pita suara : ligamen yang dikontrol oleh gerakan otot yang menghasilkan bunyi suara (pita
suara melekat pada lumen laring)
• Fungsi utama laring adalah untuk memungkinkan terjadinya vokalisasi
• Laring juga berfungsi melindungi jalan nafas bawah dari obstruksi benda asing dan
memudahkan batu
4. Trakea
• Disebut juga batang tenggorok
• Ujung trakea bercabang menjadi dua bronkus yang disebut karina
2. Bronkiolus
• Bronkus segmental bercabang-cabang menjadi bronkiolus
• Bronkiolus mengadung kelenjar submukosa yang memproduksi lendir yang membentuk
selimut tidak terputus untuk melapisi bagian dalam jalan napas
3. Bronkiolus Terminalis
• Bronkiolus membentuk percabangan menjadi bronkiolus terminalis (yang tidak mempunyai
kelenjar lendir dan silia)
4. Bronkiolus respiratori
• Bronkiolus terminalis kemudian menjadi bronkiolus respiratori
• Bronkiolus respiratori dianggap sebagai saluran transisional antara jalan napas konduksi dan
jalan udara pertukaran gas
6. Alveoli
• Merupakan tempat pertukaran O2 dan CO2
• Terdapat sekitar 300 juta yang jika bersatu membentuk satu lembar akan seluas 70 m2
• Terdiri atas 3 tipe :
- Sel-sel alveolar tipe I : adalah sel epitel yang membentuk dinding alveoli
- Sel-sel alveolar tipe II : adalah sel yang aktif secara metabolik dan mensekresi surfaktan
(suatu fosfolipid yang melapisi permukaan dalam dan mencegah alveolar agar tidak kolaps)
- Sel-sel alveolar tipe III : adalah makrofag yang merupakan sel-sel fagotosis dan bekerja
sebagai mekanisme pertahanan
PARU
• Merupakan organ yang elastis berbentuk kerucut
• Terletak dalam rongga dada atau toraks
• Kedua paru dipisahkan oleh mediastinum sentral yang berisi jantung dan beberapa
pembuluh darah besar
• Setiap paru mempunyai apeks dan basis
• Paru kanan lebih besar dan terbagi menjadi 3 lobus oleh fisura interlobaris
• Paru kiri lebih kecil dan terbagi menjadi 2 lobus
• Lobos-lobus tersebut terbagi lagi menjadi beberapa segmen sesuai dengan segmen
bronkusnya
PLEURA
• Merupakan lapisan tipis yang mengandung kolagen dan jaringan elastis
• Terbagi mejadi 2 :
- Pleura parietalis yaitu yang melapisi rongga dada
- Pleura viseralis yaitu yang menyelubingi setiap paru-paru
• Diantara pleura terdapat rongga pleura yang berisi cairan tipis pleura yang berfungsi untuk
memudahkan kedua permukaan itu bergerak selama pernapasan, juga untuk mencegah
pemisahan toraks dengan paru-paru
• Tekanan dalam rongga pleura lebih rendah dari tekanan atmosfir, hal ini untuk mencegah
kolap paru-paru
2. Difusi yaitu pertukaran gas-gas (oksigen dan karbondioksida) antara alveolus dan kapiler
paru-paru.
Proses keluar masuknya udara yaitu dari darah yang bertekanan/konsentrasi lebih besar ke
darah dengan tekanan/konsentrasi yang lebih rendah. Karena dinding alveoli sangat tipis dan
dikelilingi oleh jaringan pembuluh darah kapiler yang sangat rapat, membran ini kadang
disebut membran respirasi.
Perbedaan tekanan pada gas-gas yang terdapat pada masing-masing sisi membran respirasi
sangat mempengaruhi proses difusi. Secara normal gradien tekanan oksigen antara alveoli
dan darah yang memasuki kapiler pulmonal sekitar 40 mmHg.
Faktor-faktor yang mempengaruhi difusi :
a. Luas permukaan paru
b. Tebal membran respirasi
c. Jumlah darah
d. Keadaan/jumlah kapiler darah
e. Afinitas
f. Waktu adanya udara di alveoli
3. Transpor yaitu pengangkutan oksigen melalui darah ke sel-sel jaringan tubuh dan
sebaliknya karbondioksida dari jaringan tubuh ke kapiler.
Oksigen perlu ditransportasikan dari paru-paru ke jaringan dan karbondioksida harus
ditransportasikan dari jaringan kembali ke paru-paru. Secara normal 97 % oksigen akan
berikatan dengan hemoglobin di dalam sel darah merah dan dibawa ke jaringan sebagai
oksihemoglobin. Sisanya 3 % ditransportasikan ke dalam cairan plasma dan sel-sel.
Faktor-faktor yang mempengaruhi laju transportasi :
a. Curah jantung (cardiac Output / CO)
b. Jumlah sel darah merah
c. Hematokrit darah
d. Latihan (exercise)
2. Lingkungan
Ketinggian, panas, dingin dan polusi mempengaruhi oksigenasi. Makin tinggi daratan, makin
rendah PaO2, sehingga makin sedikit O2 yang dapat dihirup individu. Sebagai akibatnya
individu pada daerah ketinggian memiliki laju pernapasan dan jantung yang meningkat, juga
kedalaman pernapasan yang meningkat.
Sebagai respon terhadap panas, pembuluh darah perifer akan berdilatasi, sehingga darah akan
mengalir ke kulit. Meningkatnya jumlah panas yang hilang dari permukaan tubuh akan
mengakibatkan curah jantung meningkat sehingga kebutuhan oksigen juga akan meningkat.
Pada lingkungan yang dingin sebaliknya terjadi kontriksi pembuluh darah perifer, akibatnya
meningkatkan tekanan darah yang akan menurunkan kegiatan-kegiatan jantung sehingga
mengurangi kebutuhan akan oksigen.
3. Gaya Hidup
Aktifitas dan latihan fisik meningkatkan laju dan kedalaman pernapasan dan denyut jantung,
demikian juga suplay oksigen dalam tubuh. Merokok dan pekerjaan tertentu pada tempat
yang berdebu dapat menjadi predisposisi penyakit paru.
4. Status Kesehatan
Pada orang yang sehat sistem kardiovaskuler dan pernapasan dapat menyediakan oksigen
yang cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh. Akan tetapi penyakit pada sistem
kardiovaskuler kadang berakibat pada terganggunya pengiriman oksigen ke sel-sel tubuh.
Selain itu penyakit-penyakit pada sistem pernapasan dapat mempunyai efek sebaliknya
terhadap oksigen darah. Salah satu contoh kondisi kardiovaskuler yang mempengaruhi
oksigen adalah anemia, karena hemoglobin berfungsi membawa oksigen dan karbondioksida
maka anemia dapat mempengaruhi transportasi gas-gas tersebut ke dan dari sel.
5. Narkotika
Narkotika seperti morfin dan dapat menurunkan laju dan kedalam pernapasan ketika depresi
pusat pernapasan dimedula. Oleh karena itu bila memberikan obat-obat narkotik analgetik,
perawat harus memantau laju dan kedalaman pernapasan.
Kemungkinan penyebab :
• Disfungsi kardiak output akibat penyakit arteri koroner, penyakit jantung
• Berkurangnya volume darah akibat perdarahan, dehidrasi, reaksi alergi dan reaksi kegagalan
jantung
• Cardiak arrest akibat gangguan elektrolit
• Ketidakseimbangan elektrolit seperti kelebihan potassiom dalam darah
B. Humidifikasi
Pengisapan uap panas untuk membantu mengencerkan atau melarutkan lendir.
C. Postural drainage
Adalah posisi khuus yang digunakan agar kekuatan gravitasi dapat membantu di dalam
pelepasan sekresi bronkhial dari bronkhiolus yang bersarang di dalam bronkhus dan trakhea,
dengan maksud supaya dapat membatukkan atau dihisap sekresinya.
Biasanya dilakukan 2 - 4 kali sebelum makan dan sebelum tidur / istirahat.
Tekniknya :
• Sebelum postural drainage, lakukan :
- Nebulisasi untuk mengalirkan sekret
- Perkusi sekitar 1 - 2 menit
- Vibrasi 4 - 5 kali dalam satu periode
• Lakukan postural drainage, tergantung letak sekret dalam paru.
Tujuannya :
• Untuk melepaskan larutan, benda padat, udara dari rongga pleura atau rongga thoraks dan
rongga mediastinum
• Untuk mengembalikan ekspansi paru dan menata kembali fungsi normal kardiorespirasi
pada pasien pasca operasi, trauma dan kondisi medis dengan membuat tekanan negatif dalam
rongga pleura.
Tipenya :
a. The single bottle water seal system
b. The two bottle water
c. The three bottle water
Daftar Pustaka
http://iwansain.wordpress.com/2007/08/22/kebutuhan-oksigenasi/
Anatomi
Saluran penghantar udara hingga mencapai paru-paru adalah hidung, farinx, larinx trachea,
bronkus, dan bronkiolus.
Hidung
Nares anterior adalah saluran-saluran di dalam rongga hidung. Saluran-saluran itu bermuara
ke dalam bagian yang dikenal sebagai vestibulum. Rongga hidung dilapisi sebagai selaput
lendir yang sangat kaya akan pembuluh darah, dan bersambung dengan lapisan farinx dan
dengan selaput lendir sinus yang mempunyai lubang masuk ke dalam rongga hidung. Septum
nasi memisahkan kedua cavum nasi. Struktur ini tipis terdiri dari tulang dan tulang rawan,
sering membengkok kesatu sisi atau sisi yang lain, dan dilapisi oleh kedua sisinya dengan
membran mukosa. Dinding lateral cavum nasi dibentuk oleh sebagian maxilla, palatinus, dan
os. Sphenoidale. Tulang lengkung yang halus dan melekat pada dinding lateral dan menonjol
ke cavum nasi adalah : (1) conchae superior (2) Media, dan (3) inferior. Tulang-tulang ini
dilapisi oleh membrane mukosa.
Dasar cavum nasi dibentuk oleh os frontale da os palatinus sedangkan atap cavum nasi adalah
celah sempit yang dibentuk oleh os frontale dan os sphenoidale. Membrana mukosa
olfaktorius, pada bagian atap dan bagian cavum nasi yang berdekatan, mengandung sel saraf
khusus yang mendeteksi bau. Dari sel-sel ini serat saraf melewati lamina cribriformis os
frontale dan kedalam bulbus olfaktorius nervus cranialis I olfaktorius.
Sinus paranasalis adalah ruang dalam tengkorak yang berhubungan melalui lubang kedalam
cavum nasi, sinus ini dilapisi oleh membrana mukosa yang bersambungan dengan cavum
nasi. Lubang yang membuka kedalam cavum nasi : (1) Lubang hidung (2) Sinus
Sphenoidalis, diatas concha superior (3) Sinus ethmoidalis, oleh beberapa lubang diantara
concha superior dan media dan diantara concha media dan inferior (4) sinus frontalis,
diantara concha media dan superior (5) ductus nasolacrimalis, dibawah concha inferior.
Pada bagian belakang, cavum nasi membuka kedalam nasofaring melalui appertura nasalis
posterior.
Farinx (tekak)
adalah pipa berotot yang berjalan dari dasar tengkorak sampai persambungannya dengan
oesopagus pada ketinggian tulang rawan krikoid. Maka letaknya di belakang larinx (larinx-
faringeal). Orofaring adalah bagian dari faring merrupakan gabungan sistem respirasi dan
pencernaan.
Laringx (tenggorok)
Terletak pada garis tengah bagian depan leher, sebelah dalam kulit, glandula tyroidea, dan
beberapa otot kecila, dan didepan laringofaring dan bagian atas esopagus.
Laring merupakan struktur yang lengkap terdiri atas:
1. cartilago yaitu cartilago thyroidea, epiglottis, cartilago cricoidea, dan 2 cartilago
arytenoidea
2. Membarana yaitu menghubungkan cartilago satu sama lain dan dengan os. Hyoideum,
membrana mukosa, plika vokalis, dan otot yang bekerja pada plica vokalis
Cartilago tyroidea à berbentuk V, dengan V menonjol kedepan leher sebagai jakun. Ujung
batas posterior diatas adalah cornu superior, penonjolan tempat melekatnya ligamen
thyrohyoideum, dan dibawah adalah cornu yang lebih kecil tempat beratikulasi dengan
bagian luar cartilago cricoidea.
Membrana Tyroide à mengubungkan batas atas dan cornu superior ke os hyoideum.
Membrana cricothyroideum à menghubungkan batas bawah dengan cartilago cricoidea.
Epiglottis
Cartilago yang berbentuk daun dan menonjol keatas dibelakang dasar lidah. Epiglottis ini
melekat pada bagian belakang V cartilago thyroideum.
Plica aryepiglottica, berjalan kebelakang dari bagian samping epiglottis menuju cartilago
arytenoidea, membentuk batas jalan masuk laring
Cartilago cricoidea
Cartilago berbentuk cincin signet dengan bagian yang besar dibelakang. Terletak dibawah
cartilago tyroidea, dihubungkan dengan cartilago tersebut oleh membrane cricotyroidea.
Cornu inferior cartilago thyroidea berartikulasi dengan cartilago tyroidea pada setiap sisi.
Membrana cricottracheale menghubungkan batas bawahnya dengan cincin trachea I
Cartilago arytenoidea
Dua cartilago kecil berbentuk piramid yang terletak pada basis cartilago cricoidea. Plica
vokalis pada tiap sisi melekat dibagian posterio sudut piramid yang menonjol kedepan
Membrana mukosa
Laring sebagian besar dilapisi oleh epitel respiratorius, terdiri dari sel-sel silinder yang
bersilia. Plica vocalis dilapisi oleh epitel skuamosa.
Plica vokalis
Plica vocalis adalah dua lembar membrana mukosa tipis yang terletak di atas ligamenturn
vocale, dua pita fibrosa yang teregang di antara bagian dalam cartilago thyroidea di bagian
depan dan cartilago arytenoidea di bagian belakang.
Plica vocalis palsu adalah dua lipatan. membrana mukosa tepat di atas plica vocalis sejati.
Bagian ini tidak terlibat dalarn produksi suara.
Otot
Otot-otot kecil yang melekat pada cartilago arytenoidea, cricoidea, dan thyroidea, yang
dengan kontraksi dan relaksasi dapat mendekatkan dan memisahkan plica vocalis. Otot-otot
tersebut diinervasi oleh nervus cranialis X (vagus).
Respirasi
Selama respirasi tenang, plica vocalis ditahan agak berjauhan sehingga udara dapat keluar-
masuk. Selama respirasi kuat, plica vocalis terpisah lebar.
Fonasi
Suara dihasilkan olch vibrasi plica vocalis selama ekspirasi. Suara yang dihasilkan
dimodifikasi oleh gerakan palaturn molle, pipi, lidah, dan bibir, dan resonansi tertentu oleh
sinus udara cranialis.
Gambaran klinis
Laring dapat tersumbat oleh:
(a) benda asing, misalnya gumpalan makanan, mainan kecil
(b) pembengkakan membrana mukosa, misalnya setelah mengisap uap atau pada reaksi
alergi,
(c) infeksi, misalnya difteri,
(d) tumor, misalnya kanker pita suara.
Bronchus
Bronchus yang terbentuk dari belahan dua trachea pada ketinggian kira-kira vertebrata
torakalis kelima, mempunyai struktur serupa dengan trachea dan dilapisi oleh.jenis sel yang
sama. Bronkus-bronkus itu berjalan ke bawah dan kesamping ke arah tampuk paru. Bronckus
kanan lebih pendek dan lebih lebar, dan lebih vertikal daripada yang kiri, sedikit lebih tinggi
darl arteri pulmonalis dan mengeluarkan sebuah cabang utama lewat di bawah arteri, disebut
bronckus lobus bawah. Bronkus kiri lebih panjang dan lebih langsing dari yang kanan, dan
berjalan di bawah arteri pulmonalis sebelurn di belah menjadi beberapa cabang yang berjalan
kelobus atas dan bawah.
Cabang utama bronchus kanan dan kiri bercabang lagi menjadi bronchus lobaris dan
kernudian menjadi lobus segmentalis. Percabangan ini berjalan terus menjadi bronchus yang
ukurannya semakin kecil, sampai akhirnya menjadi bronkhiolus terminalis, yaitu saluran
udara terkecil yang tidak mengandung alveoli (kantong udara). Bronkhiolus terminalis
memiliki garis tengah kurang lebih I mm. Bronkhiolus tidak diperkuat oleh cincin tulang
rawan. Tetapi dikelilingi oleh otot polos sehingga ukurannya dapat berubah. Seluruh saluran
udara ke bawah sampai tingkat bronkbiolus terminalis disebut saluran penghantar udara
karena fungsi utamanya adalah sebagai penghantar udara ke tempat pertukaran gas paru-paru.
Alveolus yaitu tempat pertukaran gas assinus terdiri dari bronkhiolus dan respiratorius yang
terkadang memiliki kantong udara kecil atau alveoli pada dindingnya. Ductus alveolaris
seluruhnya dibatasi oleh alveoilis dan sakus alveolaris terminalis merupakan akhir paru-paru,
asinus atau.kadang disebut lobolus primer memiliki tangan kira-kira 0,5 s/d 1,0 cm. Terdapat
sekitar 20 kali percabangan mulai dari trachea sampai Sakus Alveolaris. Alveolus dipisahkan
oleh dinding yang dinamakan pori-pori kohn.
Paru-Paru
Paru-paru terdapat dalam rongga thoraks pada bagian kiri dan kanan. Paru-paru memilki :
1. Apeks, Apeks paru meluas kedalam leher sekitar 2,5 cm diatas calvicula
2. permukaan costo vertebra, menempel pada bagian dalam dinding dada
3. permukaan mediastinal, menempel pada perikardium dan jantung.
4. dan basis. Terletak pada diafragma
paru-paru juga Dilapisi oleh pleura yaitu parietal pleura dan visceral pleura. Di dalam rongga
pleura terdapat cairan surfaktan yang berfungsi untuk lubrikasi. Paru kanan dibagi atas tiga
lobus yaitu lobus superior, medius dan inferior sedangkan paru kiri dibagi dua lobus yaitu
lobus superior dan inferior. Tiap lobus dibungkus oleh jaringan elastik yang mengandung
pembuluh limfe, arteriola, venula, bronchial venula, ductus alveolar, sakkus alveolar dan
alveoli. Diperkirakan bahwa stiap paru-paru mengandung 150 juta alveoli, sehingga
mempunyai permukaan yang cukup luas untuk tempat permukaan/pertukaran gas.
Suplai Darah
1. arteri pulmonalis
2. arteri bronkialis
Innervasi
1. Parasimpatis melalui nervus vagus
2. Simpatis mellaui truncus simpaticus
Sirkulasi Pulmonal
Paru-paru mempunyai 2 sumber suplai darah, dari arteri bronkialis dan arteri pulmonalis.
Darah di atrium kanan mengair keventrikel kanan melalui katup AV lainnya, yang disebut
katup semilunaris (trikuspidalis). Darah keluar dari ventrikel kanan dan mengalir melewati
katup keempat, katup pulmonalis, kedalam arteri pulmonais. Arteri pulmonais bercabang-
cabang menjadi arteri pulmonalis kanan dan kiri yang masing-masing mengalir keparu kanan
dan kiri. Di paru arteri pulmonalis bercabang-cabang berkali-kali menjadi erteriol dan
kemudian kapiler. Setiap kapiler memberi perfusi kepada saluan pernapasan, melalui sebuah
alveolus, semua kapiler menyatu kembali untuk menjadi venula, dan venula menjadi vena.
Vena-vena menyatu untuk membentuk vena pulmonalis yang besar.
Darah mengalir di dalam vena pulmonalis kembali keatrium kiri untuk menyelesaikan siklus
aliran darah. Jantung, sirkulasi sistemik, dan sirkulasi paru. Tekanan darah pulmoner sekitar
15 mmHg. Fungsi sirkulasi paru adalah karbondioksida dikeluarkan dari darah dan oksigen
diserap, melalui siklus darah yang kontinyu mengelilingi sirkulasi sistemik dan par, maka
suplai oksigen dan pengeluaran zat-zat sisa dapat berlangsung bagi semua sel.
FISIOLOGIS
Luas permukaan paru-paru yang luas, yang hanya dipisahkan oleh membran tipis dari sistem
sirkulasi, secara teoritis mengakibatkan seseorang mudah terserang oleh masuknya benda
asing (debu) dan bakteri yang masuk bersama udara inspirasi. Tetapi, saluran respirasi bagian
bawah dalam keadaan normal adalah steril. Terdapat beberapa mekanisme pertahanan yang
mempertahankan sterilitas ini. Kita telah mengetahui refleks menelan atau refleks muntah
yang mencegah masuknya makanan atau cairan ke dalam trakea, juga kerja eskalator
mukosiliaris yang menjebak debu dan bakteri kemudian memindahkannya ke kerongkongan.
Selanjutnya, lapisan mukus yang mengandung faktor-faktor yang mungkin efektif sebagai
pertahanan, yaitu immunoglobulin (terutama IIgA), PMNs, interferon, dan antibodi spesifik.
Refleks batuk merupakan suatu mekanisme lain yang lebih kuat untuk mendorong sekresi ke
atas sehingga dapat ditelan atau dikeluarkan. Makrofag alveolar merupakan pertahanan yang
paling akhir dan paling penting terhadap invasi bakteri ke dalam paru-paru. Makrofag
alveolar merupakan sel fagositik dengan ciri-ciri khas dapat bermigrasi dan mempunyai sifat
enzimatik, Sel ini bergerak bebas pada permukaan alveolus dan meliputi serta menelan benda
atau bakteri. Sesudah meliputi partikel mikroba maka enzim litik yang terdapat dalam
makrofag akan membunuh dan mencernakan mikroorganisme tersebut tanpa menimbulkan
reaksi peradangan yang nyata.
Proses fisiologis respirasi di mana oksigen dipindahkan dari udara ke dalam jaringan-
jaringan, dan karbon dioksida dikeluarkan ke udara ekspirasi dapat dibagi menjadi tiga
stadium.
1. Stadium pertama adalah ventilasi, yaitu masuknya campuran gas-gas ke dalam dan ke luar
paru-paru.
2. Stadium ke dua, transportasi, yang terdiri dari beberapa aspek :
(1) difusi gas-gas antara alveolus dan kapiler paru-paru (respirasi eksterna) dan antara darah
sistemik dan selsel jaringan;
(2) distribusi darah dalam sirkulasi pulmoner dan penyesuaiannVa dengan distribusi udara
dalam alveolus-alveolus; dan
(3) reaksi kimia dan fisik dari oksigen dan karbon dioksida dengan darah.
3. Respirasi sel atau respirasi interna merupakan stadium akhir dari respirasi. Selama respirasi
ini metabolit dioksidasi untuk mendapatkan energi, dan karbon dioksida terbentuk sebagai
sampah proses metabolisme sel dan dikeluarkan oleh paru-paru.
Ventilasi
Udara bergerak masuk dan keluar dari paru-paru karena selisih tekanan yang terdapat antara
atmosfer dan alveolus oleh kerja mekanik otot-otot. Seperti yang telah disebutkan
sebelumnya, dinding toraks berfungsi sebagai hembusan. Seiama inspirasi, volume toraks
bertambah besar karena diafragma turun dan iga terangkat akibat kontraksi beberapa otot. M.
sternokleidomastoideus mengangkat sternum ke atas dan m. serratus, m. scalenus dan m.
intercostalis externus berperanan mengangkat iga. Toraks membesar dalam tiga arah :
anteroposterior, lateral dan vertikal. Peningkatan volume ini menyebabkan penurunan
tekanan intrapleura, dari sekitar -4 mm Hg (relatif terhadap tekanan atmosfer) menjadi sekitar
-8 mm Hg bila paru-paru mengembang pada waktu inspirasi. Pada saat yang sama tekanan
intrapulmonal atau tekanan saluran udara menurun sampai sekitar -2 mm Hg (relatif terhadap
tekanan atmosfer) dari 0 mm Hg pada waktu mulai inspirasi. Selisih tekanan antara saluran
udara dan atmosfer rnenyebabkan udara mengalir ke dalam paru-paru sampai tekanan saluran
udara pada akhir inspirasi sama lagi dengan tekanan atmosfer.
Selama pernapasan tenang, ekspirasi merupakan gerakan pasif akibat elastisitas dinding dada
dan paru-paru. Pada waktu m. intercostalis externus relaksasi, dinding dada turun dan
lengkung diafragma naik ke atas ke dalam rongga toralks, menyebabkan volume toraks
berkurang, m. interkostalis internus dapat menekan iga ke bawah dan ke dalam dengan kuat
pada waktu ekspirasi kuat dan aktif, batuk, muntah, atau defekasi. Selain itu otot-otot
abdomen mungkin berkontraksi sehingga tekanan intra abdominal membesar dan menekan
diafragma ke atas. Pengurangan volume toraks ini meningkatkan tekanan iintrapleura
maupun tekanan intrapulmonal. Tekanan intrapulmonal sekarang meningkat sampai sekitar I
sampai 2 mmHg di atas tekanan atmosfer. Selisih tekanan antara saluran udara dan atmosfer
sekarang terbalik sehingga udara mengalir ke luar dari paru-paru sampai tekanan saluran
udara dan tekanan atmosfer sama kembali pada akhir ekspirasi. Perhatikan bahwa tekanan
intrapleura selalu di bawah tekanan atmosfer selama siklus respirasi. Perubahan pada
ventilasi dapat diperkirakan dengan tes fungsional paru-paru.
DIFUSI
Stadium ke dua proses respirasi mencakup proses difusi gas-gas melintasi membran antara
alveolus-kapiler yang tipis (tebalnya kurang dari 0.5 um). Kekuatan pendorong untuk
pernindahan ini adalah selisih tekanan parsial antara darah dan fase gas. Tekanan parsial
oksigen dalam atmosfer pada permukaan laut besarnya sekitar 149 mm Hg (21 persen dari
760 mm Hg). Pada waktu oksigen diinspirasi dan sampai pada alveolus maka tekanan parsial
ini mengalami penurunan sampai sekitar 103 mm Hg. Penurunan tekanan parsial ini
diperkirakan atas dasar fakta bahwa udara inspirasi tercampur dengan udara dalam ruang rugi
anatomis saluran udara, dan dengan uap air. Ruang rugi anatomis ini dalam keadaan normal
mempunyai volume sekitar 1 ml udara per pound berat badan (150 ml/150 lb pria). Hanya
udara bersih yang sampai ke alveolus yang merupakan ventilasi efektif. Tekanan parsial
oksigen dalam darah vena campuran (PV 02) dalam kapiler paru-paru besarnya sekitar 40
mm Hg. Karena tekanan parsial oksigen dalam kapiler lebih rendah daripada tekanan dalam
alveolus (P A02 = 103 mm Hg), maka oksigen dapat dengan mudah berdifusi ke dalam aliran
darah. Selisih tekanan C02 antara darah dan alveolus yang jauh lebih rendah (6 mmHg)
menyebabkan karbon dioksida berdifusi ke dalam alveolus. Karbon dioksida ini kemudian
dikeluarkan ke atmosfer, di mana konsentrasinya pada hakekatnya nol. Selisih C02 antara
darah dan alveolus memang kecil sekali tapi cukup karena dapat berdifusi kira-kira 20 kali
lebih cepat dibandingkan dengan oksigen, melintasi membran alveolus-kapiler karena daya
larutnya yang lebih besar.
HUBUNGAN VENTILASI-PERFUSI
Pemindahan gas secara efektif antara alveolus dan kapiler paru-paru membutuhkan distribusi
udara dalam paru-paru dan perfusi (aliran darah) dalam kapiler. Dengan perkataan lain,
ventilasi dan perfusi dari unit pulmoner harus sesuai. Pada orang normal dengan posisi tegak
dan keadaan istirahat maka ventilasi dan perfusi hampir seimbang kecuali pada apeks paru-
paru. Sirkulasi pulmoner yang bertekanan dan resistensi rendah mengakibatkan aliran darah
di basis paru-paru lebih besar daripada di bagian apeks paru-paru, disebabkan pengaruh gaya
tarik bumi. Tetapi ventilasinya cukup merata. Nilai rata-rata rasio antara ventilasi terhadap
perfusi (V/Q) adalah 0,13. Angka ini didapatkan dari rasio rata-rata laju ventilasi alveolar
normal (4 liter/menit) dibagi dengan curah jantung normal (5 liter/menit). keadaan normal
dari ventilasi dan perfusi paru-paru yang seimbang mendekati nilai 0,8.
Kebanyakan penyakit respirasi mengalami ketidakseimbangan antara proses ventilasi-perfusi.
Akibatnya ventiIasi terbuang sia-sia (V/Q = tak terhingga). Unit respirasi abnormal yang ke
dua merupakan shunt unit, di mana tak ada ventilasi, tetapi perfusi normal, sehingga perfusi
terbuang sia-sia (V/Q = 0). Unit yang terakhir merupakan unit diam, di mana tidak ada
ventilasi dan perfusi. Tentu saja terdapat variasi-variasi di antara ke tiga kasus ekstrim
tersebut, tergantung dari keseimbangan secara menyeluruh antara ventilasi dan perfusi paru-
paru. Penyakit paru-paru dan gangguan fungsional respirasi dapat diklasifikasikan secara
fisiologis sesuai dengan jenis penyakit yang dialami, apakah menimbulkan shunt yang besar
(V/Q ( 0,8)
PENGATURAN RESPIRASI
Respirasi diatur/dikontrol di:
1. Medulla Oblongata
2. Pons
Secara garis besar bahwa Paru-paru memiliki fungsi sebagai berikut:
1. Terdapat permukaan gas-gas yaitu mengalirkan Oksigen dari udara atmosfer kedarah vena
dan mengeluarkan gas carbondioksida dari alveoli keudara atmosfer.
2. Menyaring bahan beracun dari sirkulasi
3. Reservoir darah
4. Fungsi utamanya adalah pertukaran gas-gas
Berikut ini adalah gambar anatomi paru-paru:
http://iwansain.wordpress.com/2007/07/25/anfis-saluran-pernafasan/
Emboli (Embolus)
Teman sejawat, anda harus berhati-hati pada keadaan terjadinya embolism didalam pembuluh
darah, karena emboli tersebut bisa merenggut nyawa pasien apabila terjadi sumbatan pada
organ-organ vital seperti arteri pulmonalis, arteri coroner, arteri renalis, dan arteri cereberal.
bahkan banyak pasien meninggal akibat pemasangan infus yang ternyata terjadi pembentukan
emboli udara. tentunya hal ini harus menjadi perhatian yang serius.Baiklah, untuk lebih
memahami emboli, berikut ini akan saya paparkan sebagai berikut:
Apakah emboli itu ?
Adalah suatu benda asing yang tersangkut pada suatu tempat dalam sirkulasi darah. Benda
tersebut ikut terbawa oleh aliran darah, dan berasal dari suatu tempat lain daripada susunan
sirkulasi darah.
Embolus (95 %) berasal dari trombus.
Proses terbentuknya embolus disebut embolism
Jenis Embolus
• Berupa benda padat berasal dari trombus, kelompok sel tumor, kelompok bakteri, jaringan
• Embolus bersifat cairan dapat berupa zat lemak, cairan amnion
• Embolus bersifat gas dapat berupa udara, gas nitrogen, carbon dioksida
Embolus sering ditemukan pada vena, arteri, pembuluh limfe dan jantung
Akibat - Akibat yang ditimbulkan oleh embolus
• Menimbulkan kematian mendadak
• Kematian jaringan atau infark
• Embolus septik à sarang - sarang infeksi baru dan abses-abses baru
• Metastasis tumor ganas
Apa yang dimaksud dengan Embolus Vena
Berasal dari vena, tungkai bawah kemudian dari vena dalam pelvis
Embolus —> mengikuti pengaliran vena —> vena yang lebih besar —> vena cava —>
jantung kanan -–> tersangkut dalam sirkulasi paru —> sumbatan /oklusi a. pulmonalis shg
tdp blokade sirkulasi pulmonal —> insufisiensi a. coronaria dan infark miokard, anoksemia,
anoksia umum —> kematian mendadak
Adanya refleks vagal pulmo coronary —> menimbulkan spasme pada pembuluh paru dan
koroner -–> kematian mendadak
Embolus paru-paru yang besar jarang menimbulkan infark krn pasien sudah meninggal
terlebih dahulu. Embolus paru-paru sering disertai infark terutama pada lobus kanan bawah
Trombus
Bahaya yang diakibatkan oleh trombus hampir sama dengan emboli. kedua-duanya
menimbulkan sumbatan pada pembuluh darah, hanya saja yang membedakan adalah proses
terjadinya sumbatan. Trombus lebih mengarah pada cedera sel endotel pembuluh darah yang
menyebabkan agregasi trombosit untuk pemulihan jaringan yang rusak, tapi terkadang proses
ini dapat menyumbat aliran darah sehingga ia dikatakan trombus.Untuk lebih memahami
konsep yang berhubungan dengan trombus, silahkan anda baca penjelasan dibawah ini:
MACAM-MACAM TROMBUS
• Occlusive trombus adalah trombus yang menyebabkan lumen pembuluh tersumbat.
• Propagating trombus adalah masa yang dibentuk sepanjang pembuluh yang terbendung dan
merupakan perpanjangan trombus
• Saddle/riding trombus adalah trombus dapat memanjang dan masuk kedalam cabang
pembuluh
• Mural/parietal trombus adalah trombus dengan melekat pada dinding pembuluh darah dan
bagian yang melekat pada dinding pembuluh darah dan bagian yang terlepas seolah-olah
berenang dalam darah tanpa menyebabkan oklusi pembuluh (pembuluh darah besar)
• Pedinculated trombus adalah trombus mural dalam jantung yang bertangkai panjang
• Ball trombus (bisa dikatakan embolus) adalah pedinculated trombus yang lepas dan hanyut
terbawa aliran darah, krn besar dapat tersangkut dan tidak dapat melewati ostium
DAFTAR PUSTAKA
http://iwansain.wordpress.com/2007/09/20/trombus-apa-itu-trombus/
Pendahuluan
Memahami konsep pengaturan suhu tubuh penting karena sangat berguna dalam hal
penellitian atau persoalan di klinik seperti :
1. Persoalan demam pada penyakit-penyakit
2. Persoalan pemberian hypothermic pada kasus pembedahan (bedah jantung)
3. Terapi pada kasus yang disebabkan panas berlebihan (Heat stroke) atau pada kasus
kedinginan yang ekstrem
4. Masalah-masalah militer (latihan dilapangan panas terbuka), ruang angkasa, atau ditempat
-tempat yang memungkinkan mempunyai panas yang ekstrem
Manusia dan binatang menyusui mempunyai kemampuan untuk memelihara suhu tubuh
relative konstan dan berlawanan dengan suhu lingkungan. Kepentingan dipertahankan suhu
tubuh pada manusia adalah berhubungan dengan reaksi kimia didalam tubuh kita. Mis
kenaikan suhu 100 C bisa mempercepat proses biologis 2 - 3 kalinya.
Suhu inti (core temperature) manusia berfluktuasi + 10 C dalam kegiatan sehari-hari.
Misalnya paling rendah adalah pada waktu pagi hari (jam 4 - 6 subuh) dan mencapai
puncaknya pada sore hari (jam 2 - 3 sore).
SUMBER PANAS
1. Metabolisme
Kegiatan metabolisme tubuh adalah sumber utama dan pembentukan/pemberian panas tubuh.
Pembentukan panas dari metabolisme dalam keadaan basal (BMR) + 70 kcal/jam sedang
pada waktu kerja (kegiatan otot) naik sampai 20%.
2. Bila dalam keadaan dingin seseorang menggigil maka produksi panas akan bertambah 5
kalinya.
PELEPASAN PANAS
1. Penguapan (evaporasi)
Penguapan dari tubuh merupakan salah satu jalan melepaskan panas. Walau tidak
berkeringat, melalui kulit selalu ada air berdifusi sehingga penguapan dari permukaan tubuh
kita selalu terjadi disebut inspiration perspiration (berkeringat tidak terasa) atau biasa disebut
IWL (insensible water loss).
Inspiration perspiration melepaskan panas + kulit. Dari jalan10 kcal/jam dari permukaan
panas dari metabolism pernafasan + 7 kcal/jam e dikeluarkan dengan cara evaporasi 20 -
25%.
2. Radiasi
Bila suhu disekitar lebih panas dari badan akanpermukaan tubuh menerima panas, bila
disekitar dingin akan melepaskan panas. Proses ini terjadi dalam bentuk gelombang
elektromagnetik dengan kecepatan seperti cahaya radiasi.
3. Konduksi
Perpindahan panas dari atom ke atom/ molekul ke molekul dengan jalan pemindahan berturut
turut dari energi kinetic. Pertukaran panas dari jalan ini dari tubuh terjadi sedikit sekali
(kecuali menyiram dengan air)
4. Konveksi
Perpindahan panas dengan perantaraan gerakan molekul, gas atau cairan. Misalnya pada
tubuh akanpada waktu dingin udara yang diikat/dilekat menjadi dipanaskan (dengan
melalui konduksi dan radiasi) kurang padat, naik dan diganti udara yang lebih dingin.
Biasanya ini kurang berperan dalam pertukaran panas.
MEKANISME DEMAM
• Demam adalah peningkatan titik patokan (set-point) suhu di hipotalamus. Dengan
meningkatkan titik patokan tersebut, maka hipotalamus mengirim sinyal untuk mningkatkan
suhu tubuh. Tubuh berespons dengan menggigil dan meningkatkan metabolisme basal.
• Demam timbul sebagai respons terhadap pembentukan interleukin-1, yang disebut pirogen
endogen.
• Interleukin-1 dibebaskan oleh neutrofil aktif, makrofag, dan sel-sel yang mengalami cedera.
• Interlekin-1 tampaknya menyebabkan panas dengan menghasilkan prostaglandin yang
merangsang hipotalamus.
DAFTAR PUSTAKA
http://iwansain.wordpress.com/2007/10/03/pengaturan-suhu-tubuh-thermoregulasi/
DEMAM BERDARAH
Merupakan suatu penyakit demam yang dapat disebabkan oleh 4 macam tipe virus dengue
dan klinis ditandai dengan fenomena perdarahan dan cenderung menyebabkan sindroma syok
yang dapat menimbulkan kematian.
Penyebabnya adalah virus dengue, yang merupakan Flavi virus, termasuk dalam
Chikungunya famili Toga virus. Vektor pembawanya adalah nyamuk Aedes aegypti dan
albopictus. Penyakit ini dapat menjadi epidemi, dan terbanyak pada waktu musim hujan.
Gambaran penyakitnya berupa panas naik mendadak selama 2-7 hari, kemudian turun sampai
batas normal, disertai gejala nonspesifik (lemah, mual, pusing, dan sebagainya). Terkadang
disertai dengan perdarahan spontan. Pemeriksaan dengan test torniquet timbul rash pada
kulit. Dapat pula diikuti dengan pembesaran hati. Fase penyembuhan terjadi dengan cepat,
yaitu 2-3 hari. Pada laboratorium darah perifer tampak penurunan sel darah putih dan
trombosit, sedangkan hematokrit menjadi meningkat. Kita harus hati-hati dengan penyakit ini
karena dapat timbul syok akibat kegagalan sirkulasi tubuh.
INTERNET
Istilah INTERNET berasal dari bahasa Latin inter, yang berarti “antara”. Secara kata per kata
INTERNET berarti jaringan antara atau penghubung. Memang itulah fungsinya, INTERNET
menghubungkan berbagai jaringan yang tidak saling bergantung pada satu sama lain
sedemikian rupa, sehingga mereka dapat berkomunikasi. Sistem apa yang digunakan pada
masing-masing jaringan tidak menjadi masalah, apakah sistem DOS atau UNIX.
Sementara jaringan lokal biasanya terdiri atas komputer sejenis (misalnya DOS atau UNIX),
INTERNET mengatasi perbedaan berbagai sistem operasi dengan menggunakan “bahasa”
yang sama oleh semua jaringan dalam pengiriman data. Pada dasarnya inilah yang
menyebabkan besarnya dimensi INTERNET.
Kesimpulan:
· Definisi INTERNET : Internet merupakan hubungan antar berbagai jenis komputer dan
jaringan di dunia yang berbeda sistem operasi maupun aplikasinya di mana hubungan
tersebut memanfaatkan kemajuan media komunikasi (telepon dan satelit) yang menggunakan
protokol standar dalam berkomunikasi yaitu protokol TCP/IP.
· Fungsi : Internet merupakan media komunikasi dan informasi modern.
ARPANet
Pada tahun 1969 ARPA (Advanced Research Project Agency), sebuah bagian dalam
kementerian Pertahana Amerika Serikat memulai sebuah proyek, yang di satu sisi
menciptakan jalur komunikasi yang tak dapat dihancurkan dan disisi lain memudahkan
kerjasama antar badan riset diseluruh negeri, seperti juga industri senjata. Maka terbentuklah
ARPANet.
Bila pada awalnya komputer sejenis yang melakukan pertukaran data, bertambahnya
komputer dengan berbagai sistem operasi lain menuntut solusi baru komunikasi yang tak
terbatas antar semua badan yang tergabung dalam jaringan.
Internetting Project
Untuk itu dibuat Internetting Project, yang mengembangkan lebih lanjut hasil yang telah
dicapai dalam ARPANet, agar media komunikasi baru ini juga dapat dimanfaatkan oleh
berbagai sistem komputer yang tergabung. Kemudian vendor-vendor komputer meramaikan
lalu lintas jaringa tersebut untuk berbagai kebutuhan sehingga terciptalah INTERNET.
Seperti telah disebutkan di atas, INTERNET terbentuk dari jaringan-komputer yang tersebar
di seluruh dunia. Masing-masing jaringan-komputer terdiri dari tipe-tipe komputer yang
berbeda dengan jaringan yang lainnya. Maka diperlukan sebuah protokol yang mampu
mengintegrasikan seluruh jaringan komputer tersebut.
Solusinya adalah sebuah protokol pengiriman data yang tak bergantung pada jenis komputer
dan digunakan oleh semua komputer untuk saling bertukar data. Agar data tidak hanya dapat
dikirim dan diterima, melainkan juga dapat dimanfaatkan oleh setiap komputer, diperlukan
program standar yang mengolah data tersebut pada sistem yang berkaitan.
Pertama, data yang akan dikrimkan (misalnya sebuah file teks) dibagi ke dalam paket data
berukuran data berukuran sama (paket), kemudian dikirimkan satu per satu. Di Internet,
protokol ini disebut IP (Internet Protocol).
Kedua, harus dijamin setiap paket data sampai ke alamat yang benar dan semuanya benar
diterima. Untuk itu diperlukan protokol lainnya, yaitu Transmission Control Protocol (TCP)
mengaitkan sebuah blok data pada paket data IP, yang antara lain mengandung informasi
mengenai alamat, jumlah total paket data dan urutan setiap paket yang membentuk paket
tersebut. Hanya secara bersamaan kedua protokol membentuk kesatuan yang berfungsi,
karena itu biasanya disebut TCP/IP.
Tentunya juga harus ada sebuah metode yang memungkinkan pengiriman kepada masing-
masing komputer di INTERNET. Pada awalnya disusun sebuah daftar yang memuat nama
semua jaringan yang tergabung dalam INTERNET. Dengan tingkat pertumbuhan
INTERNET yang sangat tinggi tidak mungkin lagi menjaga daftar-daftar tetap aktual. Karena
Internet menggunakan sebuah sistem alamat yang dapat diolah oleh komputer khusus
(disebut Router), yang terdapat antara masing-masing jaringan.
Alamat IP
Sebuah alamat IP terdiri atas sebuah angka biner 32-bit, yang menggambarkan lokasi
jaringan hingga komputer dalam jaringan tersebut yang harus dicapai. Dari sanalah Router
memilih jalur yang paling menguntungkan.
Artinya, Internet menentukan sendiri jalan “melalui” banyak jaringan yang tergabung antara
dua tempat, sehingga hampir tak mungkin merusak media komunikasi ini. Bila misalnya
sebuah kabel penghubung rusak oleh pekerjaan galian tanah, INTERNET mengalihkan
pengiriman paket ke jalur lain. Hal ini disebut Dynamic Rerouting.
Alamat DNS
Karena angka biner tidak mudah diingat, maka dikembangkan sistem Domain Name System
(DNS). Disini alamat disusun dalam sebuah hierarki berbagai wilayah (domain = wilayah),
yang mewakili sebuah kelompok host
tertentu. Host adalah komputer dalam jaringan lokal (LAN) atau Wide Area Network
(WAN), yang diakses oleh komputer lain dalam jaringan tersebut.
Agar penyampaian otomatis oleh Router tetap berfungsi, angka biner tetap digunakan. Bila
Anda memberikan sebuah alamat DNS, pertama-tama data dikirimkan ke sebuah Server dan
diubah menjadi alamat Ip yang dapat dibaca oleh Komputer.
Contoh berikut ini akan menjelaskan sistem alamat DNS. Seperti pada alamat IP, alamat
tersebut juga mengandung informasi yang dibutuhkan untuk identifikasi komputer yang
diingikan. Setiap bagian alamat DNS harus dipisahkan dengan sebuah titik.
Gopher.bppt.id
Gopher adalah nama sebuah komputer dalam jaringan “bppt”dalam domain “id”, yang berarti
Indonesia. Seperti Anda lihat pada contoh di atas, mula-mula ditulis nama host yang
diinginkan, disusul oleh bagian-bagian yang semakin besar hingga tingkat tertinggi, yaitu
domain.
Untuk mencapai komputer tersebut, alamat dibaca dari kanan ke kiri. Mula-mula jaringan
tempat Anda mengakses INTERNET menciptakan hubungan dengan Router tertinggi yang
mengelola semua alamat dalam domain “id”.
Domain diatas mewakili sebuah wilayah geografis, singkatan “id” berarti Indonesia. Selain
itu terdapat pula berbagai domain tematik, yang dikenali pada singakatan paling kanan dalam
alamat DNS.
1. Hardware
Memiliki komputer dengan spesifikasi minimum sebagai berikut :
· PC minimal 386 (486 DX-4 recomended)
· Monitor Super VGA
· RAM 4 MB (8 MB recomended, tergantung program aplikasi)
· Memiliki Communication Port (RS-232)
· Modem dengan kecepatan 14400 BPS atau lebih
· Mouse
· Multi Media (tergantung aplikasi pelayanan INTERNET)
· Mampu menjalankan system Windows
2. Berlangganan dengan ISP (INTERNET Service Provider) atau Online Service
3. Software/Program Aplikasi (tergantung fasilitas INTERNET yang akan digunakan)
· Eudora Light
· Netscape
· Internet Explorer
· Internet Phone
· Net 2 Phone
· Net Meeting
Pelayanan Utama dalam INTERNET
Software yang mendukung Internet menyediakan banyak pelayanan teknis. Bagian ini akan
membahas empat pelayanan INTERNET yang paling penting dan mendasar.
I. Pelayanan Mail
Pelayanan untuk mengirim dan menerima pesan-pesan. Setiap pesan yang dikirim dari satu
sistem ke sistem-sistem yang lain menuju tujuan akhir. Di belakang layar, pelayanan
mail memastikan bahwa pesan-pesan yang dikirim dan diterima secara lengkap pada alamat
yang benar.
II. Pelayanan telnet
Pelayanan yang memberikan kesempatan Anda menghubungi sistem remote atau sistem yang
terletak di tempat yang jauh. Sebagai contoh, Anda dapat menggunakan telnet untuk
menghubungi sebuah host/provider di negara lain. Setelah Anda menghubungi host tersebut,
Anda dapat login ke host tersebut (username dan password yang sah). Setelah itu Anda dapat
bertukar data melalui INTERNET.
III. Pelayanan File Transfer Protocol (FTP)
Pelayanan transfer file dari satu sistem ke sistem lain. Dalam INTERNET, Anda dapat
mentransfer file dari host ke sebuah host remote. Proses ini disebut uploading, dan sebaliknya
jika Anda mentransfer file dari host remote ke host lokal disebut downloading.
IV. Pelayanan Client/Server
Program Client meminta dukungan program server. Sebagai contoh, Gopher client
menampilkan menu, setelah Anda memilih perintah-perintah dalam menu, Gopher client
menghubungi Gopher server yang sesuai (tidak perduli dimana lokasinya dalam INTERNET)
dan mengeksekusi permintaan Anda.
Nama
Alamat elektronik
Yahoo!
http://www.yahoo.com/
Alta Vista
http://www.altavista.digital.com/
Lycos
http://www.lycos.com/
WebCrawler
http://www.webcrawler.com/
Inktomi
http://www.cs.berkeley.edu/
DejaNews
http://www.dejanews.com/
BimaSakti
http://www.cs.utexas.edu/users/adison/cgi/bimasakti/
Internet Phone/Conference
Fasilitas untuk melakukan percakapan jarak jauh via INTERNET. Untuk itu diperlukan
aplikasi khusus dan dukungan hardware multi media.
WAIS Server
WAIS (Wide Area Information Service) menyediakan cara lain untuk menemukan informasi
yang tersebar dalam INTERNET. WAIS mampu mengakses segala database yang besar
(seperti dokumen, file berisi gambar, video dan suara).
Gopher
Internet menyediakan banyak informasi yang dapat diakses penggunanya lewat sistem menu.
Seorang pengguna INTERNET dihadapkan pada sebuah menu yang bercabang-cabang.
Untuk menuju ke informasi atau data yang dituju, seorang pengguna menyeleksi pilihan-
pilihan yang disediakan hingga masuk ke topik yang diinginkan. Fasilitas demikian disebut
Gopher.
Mailing List
Kelompok diskusi - fasilitas ini dibangun menggunakan teknik yang sama dengan proses
penyebaran surat elektronik. Dengan menggunakan fasilitas ini, sebuah berita/file dapat
didistribusikan ke banyak pengguna sekaligus. Bahkan penggunanya dapat melakukan
diskusi, seminar, ceramah, konferensi secara elektronik tanpa terikat dimensi ruang dan
waktu. Diskusi dapat berlangsung setiap hari tanpa henti. Hasil yang diperoleh akan jauh
lebih efektif daripada penyelenggaraan seminar/konferensi konvesional.
Daftar alamat Mailing List dengan topik ekonomi
Mailing List
Keterangan
Nacubo%ctstatey.bitnet@vm1.nodak.edu
Bisnis,Keuangan, dan Administrasi Pro
Econ-dev@csn.org
Perkembangan ekonomi Internasional
economy@tecmetyvm.mty.itesm.mx
Ekonomi di negara-negara kurang berkembang
gc-INTERNET@uriacc.uri.edu
Ekonomi global
pol-econ@shsu.bitnet
Ekonomi politik
Browser
Aplikasi yang ada di komputer Anda, mirip dengan aplikasi pengolah kata atau aplikasi lain,
yang dirancang untuk membaca tipe file data tertentu. Untuk mengakses WWW, Anda
membutuhkan program software internet browser ini.
Browsing-metode untuk menjelajahi WWW Internet. Mem-browse WWW sering disebut
sebagai surfing the Net.
CU-SeeMe
Aplikasi yang memungkinkan konferensi video pada Internet.
Cyberspace
Tempat virtual di mana orang dapat berkomunikasi dan bertemu.
Domain name
Bagian yang membentuk IP address pada Internet. Domain name terdiri dari dua bagian atau
lebih yang terpisah oleh tanda titik. Bagian paling kiri adalah bagian yang paling penting,
menunjukkan tujuannya. Contoh : WWW menunjukkan Web server mail. Sembarang domain
name akan “melebur” menjadi hanya satu IP address yang unik untuk setiap mesin. Bagian
sebelah kanan menunjukkan tipe site. Contoh :.gov menunjukkan negara asal site, misalnya
id menunjukkan negara Indonesia.
E-Mail
Mirip surat pos, tetapi dikirimkan secara elektronik, sehingga tiba ditempat tujuan nyaris
dalam tempo seketika itu juga. E-mail yang berisikan pesan dikirim ke komputer Anda dan
akan terus ada di komputer itu sampai Anda mengambilnya (membuka dan menyimpannya
atau membuangnya).
Eudora
Aplikasi e-mail desktop yang populer karena lingkungan grafis dan kemampuannya untuk
bekerja di hampir semua jenis server (PC maupun Macintosh).
FAQ
Frequently Asked Questions - daftar yang memuat jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang
paling sering diajukan tentang topik tertentu.
Gopher
Program berbasis teks yang digunakan untuk mem-browser daftar menu Internet pada
berbagai server gopher.
Home Page
Halaman-halaman yang menampung berbagai informasi dari suatu perusahaan, institusi atau
pribadi. Contoh White House home page berisikan informasi politik dan kebijakan Presiden
AS.
HTML
HyperText Markup Language - bahasa standar yang digunakan browser Internet untuk
membuat halaman dan dokumen yang dipajang pada Web. Selain memungkinkan komputer
berkomunikasi, HTML juga menyediakan link di antara file-file yang ada di komputer yang
berbeda dan dipisahkan oleh jarak yang jauh.
HTTP
HyperText Transfer Protocol - protokol yang memungkinkan bermacam-macam komputer
yang saling berkomunikasi dengan menggunakan bahasa HTML.
HyperLink
Bagian dari Web page yang menghubungkan Anda ke file lain, menyediakan seamless link
(hubungan) ke file-file pada komputer lain. Biasa dikenal sebagai link. Mengklik hyperlink
berarti mem-browse WWW dan mengunjungi berbagai lokasi.
Hypermedia document
File data berisi banyak informasi yang dikirimkan melalui Internet ke komputer Anda dan
dimunculkan secara grafis dalam cara yang user friendly.
Hypertext
Salah satu cara untuk me-link banyak file. Teks yang mengandung hypertext biasanya
digarisbawahi. Untuk melihat ‘kait’nya Anda cukup mengklik pada teks tersebut.
Internet
Jaringan komputer dunia yang menghubungkan jaringan-jaringan komputer komersiah
regional di seluruh dunia.
Intranet.
Pemanfaatan Internet dalam LAN untuk menghubungkan oran-orang dalam satu perusahaan
tanpa berhubungan dengan dunia luar.
IP address
Alamat IP yang terbentuk dari empat angka yang dipisahkan oleh tanda titik. Alamat yang
bersifat unik ini akan diberikan setelah Anda mengirimkan e-mail ke
Hostmaster@INTERNIC.NET.
Java
Bahasa pemrograman berbasis-obyek yang sederhana, dan tidak tergantung pada platform
dan sistem operasi. Bahasa ini dikembangkan oleh Sun Microsystems dan digunakan untuk
membuat HotJava.
Listserv
Komputer yang mengotomatiskan pengiriman e-mail (bertindak sebagai pusat distribusi
untuk pesan-pesan e-mail). Salah satu contoh adalah EDTECH yang para anggotanya
mendiskusikan topik-topik yang terkait dengan teknologi pendidikan.
Lycos
Salah satu search engine. Lycos dikembangkan oleh Carnegie Mellon University dan
melakukan pencarian berdasarkan judul dan isi. Pembaruan indeks dilakukan setiap minggu,
sedangkan pencariannya bisa dilakukan setiap hari.
Net
Singkatan dari cyberspace.
Netscape
Browser Internet yang juga merangkap fungsi e-mail, FTP, Telnet, dan Gopher.
Newsgroup
Salah satu cara untuk berkomunikasi dengan penjelajah Internet lainnnya.
Online
Sering digunakan untuk merujuk saat orang ber-Internet.
DAFTAR PUSTAKA