You are on page 1of 39

MAKALAH

BEBERAPA PROSES
TERMODINAMIKA GAS
Dalam rangka memenuhi tugas akhir mata kuliah Fisika Dasar II
Yang dibina oleh Drs. H. Chaerul Rochman ,M.Pd
fLayoutInCell1fAllowOverlap1fBehindDocument1fHidden0fLayoutInCell1

Oleh

Nama : IRMA RAHMAWATI


NIM : 208 204 117
Prodi : Pendidikan Kimia
Semester : II (dua)

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN


UIN SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2009
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah Yang Maha Adil dan Maha Bijaksana, yang telah

memberikan segala nikmat dan hidayah-Nya kepada umat manusia supaya selalu

dekat kepada-Nya. Shalawat beserta salam semoga tetap tercurah limpahkan

kehadirat Rasulullah SAW baik kepada keluarga, sahabat maupun kepada kita

selaku umatnya.

Makalah ini penulis sampaikan kepada pembina mata kuliah Fisika Dasar

II, Bapak Drs. H. Chaerul Rochman ,M.Pd, sebagai salah satu syarat kelulusan

mata kuliah tersebut. Tidak lupa saya ucapkan terima kasih kepada Bapak dosen

yang telah membimbing penulis dan kepada semua pihak yang telah membantu

kelancaran penulisan makalah ini.

Alhamdulillah makalah ini akhirnya dapat diselesaikan oleh penulis

walaupun masih banyak kekurangan baik dari segi penulisan maupun dari segi

sub-materinya. Untuk itu penulis memohon kritik dan saran yang bersifat

membangun guna perbaikan makalah ini.

Akhirnya hanya kepada Allah jualah kita memohon perlindungan dan

hanya kepada Allah-lah kita memohon ampun. Mudah-mudahan makalah ini

bermanfaat bagi yang membacanya kelak. Amin.

Bandung, 17 Mei 2009

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................i

DAFTAR ISI...........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1

A. Latar Belakang............................................................................................1

B. Tujuan Penyusunan.....................................................................................1

C. Ruang Lingkup dan Peta Konsep................................................................2

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................3

A. Pengertian...................................................................................................3

B. Beberapa Proses Termodinamika Gas........................................................4

C. Energetika Kimia........................................................................................9

D. Contoh Soal dan atau Masalah dengan Pembahasannya...........................14

BAB III MANFAAT DAN NILAI-NILAI YANG TERKANDUNG DALAM

KONSEP FISIKA DAN KIMIA...........................................................................16

A. Manfaat......................................................................................................16

B. Nilai-Nilai yang Terkandung dalam Konsep Fisika dan Kimia................16

BAB IV SIMPULAN............................................................................................20

DAFTAR ISTILAH..............................................................................................22

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................25

3|
BAB I

PENDAHULUAN

A. L
a
t
a
r
B
e
l
a
k
a
n
g

Saat ini kita mengkonsumsi energi dalam jumlah yang sangat


besar. Energi ini sebagian besar diperoleh dari pembakaran bahan bakar fosil
seperti minyak bumi, gas alam, dan batu bara. Ada kekuatiran bahwa
peningkatan konsumsi energi ini tidak sebanding dengan diketemukannya
sumber-sumber energi yang baru. Oleh karena itu, kita harus menemukan cara
yang lebih efisien dalam menggunakan sumber-sumber yang ada.

Penggunaan energi secara efisien harus konsisten dengan hukum-


hukum lain yang juga digunakan pada energi dalam bentuk kalor dan usaha.
Salah satu hukum yang membahas energi adalah termodinamika.
Termodinamika merupakan cabang ilmu fisika yang membahas suhu, kalor,
dan besaran makroskopik lainnya yang berkaitan.

Dalam studi mengenai termodinamika ini, kita akan melihat bahwa


hukum-hukum termodinamika memberikan pembatasan-pembatasan pada
pemanfaatan energi dalam bentuk kalor dan usaha. Hukum-hukum
termodinamika beserta konsep kalor dan suhu memungkinkan kita
menjelaskan bagaimana mesin-mesin kalor bekerja, sebuah lemari es dapat
mendinginkan makanan didalamnya, atau radiator mobil bekerja
mendinginkan makanan.

B. T
u
j
u
a
n

P
e
n
y
u
s
u
n
a
n

1. Mengetahui pengertian dari ilmu termodinamika.

2. Mengetahui proses-proses yang terjadi dalam termodinamika gas.

3. Mengetahui peranan proses termodinamika gas dalam fenomena


kehidupan sehari-hari.

4. Mengetahui konsep termodinamika kimia.

5. Mengetahui aspek manfaat dan aspek nilai-nilai yang terkandung


dalam konsep termodinamika.

5|
C. R
u
a
n
g

L
i
n
g
k
u
p

d
a
n

P
e
t
a
K
o
n
s
e
p

Ruang lingkup dari proses-proses termodinamika adalah proses


yang berhubungan dengan usaha yang dilakukan oleh gas yang berkaitan
dengan perubahan suhu, perubahanvolume dan perubahan energi dalam
gas.

Peta Konsep :

BAB II

7|
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN
Termodinamika dalam arti luas adalah pengkajian hubungan kuantitatif antara
kalor dan bentuk lain energi. Termodinamika berasal dari bahasa Yunani: thermos =
'panas' and dynamic = 'perubahan'. Hal itu berarti termodinamika adalah fisika energi ,
panas, kerja, entropi dan kespontanan proses. Termodinamika berhubungan dekat dengan
mekanika statistik di mana banyak hubungan termodinamika berasal.

Termodinamika adalah cabang fisika yang mempelajari hukum-hukum dasar


yang dipatuhi oleh kalor dan usaha. Ilmu termodinamika ini berperan untuk memberikan
batasan-batasan dalam pemanfaatan energi dalam bentuk kalor dan usaha, agar
pemakaian energi efektif, efisien dan tepat guna.

Dalam termodinamika benda-benda yang kita tinjau disebut sistem, sedangkan


semua yang berada disekitar sistem tersebut adalah lingkungan. Pengabstrakan dasar atas
termodinamika adalah pembagian dunia menjadi sistem dibatasi oleh kenyataan atau ideal
dari batasan. Sistem yang tidak termasuk dalam pertimbangan digolongkan sebagai
lingkungan. Dan pembagian sistem menjadi subsistem masih mungkin terjadi, atau
membentuk beberapa sistem menjadi sistem yang lebih besar. Biasanya sistem dapat
diberikan keadaan yang dirinci dengan jelas yang dapat diuraikan menjadi beberapa
parameter.

9|
Sistem termodinamika adalah bagian dari jagat raya yang diperhitungkan.
Sebuah batasan yang nyata atau imajinasi memisahkan sistem dengan jagat raya, yang
disebut lingkungan. Klasifikasi sistem termodinamika berdasarkan pada sifat batas
sistem-lingkungan dan perpindahan materi, kalor dan entropi antara sistem dan
lingkungan.

Ada tiga jenis sistem berdasarkan jenis pertukaran yang terjadi antara sistem
dan lingkungan :

1. Sistem terisolasi

Tak terjadi pertukaran energi maupun materi dengan lingkungan. Contoh dari
sistem terisolasi adalah wadah terisolasi, seperti tabung gas terisolasi.

2. Sistem tertutup
Terjadi pertukaran energi tetapi tidak terjadi pertukaran materi dengan
lingkungan. Rumah hijau adalah contoh dari sistem tertutup di mana terjadi
pertukaran panas tetapi tidak terjadi pertukaran kerja dengan lingkungan.

3. Sistem terbuka

Terjadi pertukaran energi dan materi dengan lingkungan. Tetapi komposisi


sistem terbuka itu tidak tetap. Contoh dari system terbuka adalah sejumlah zat dalam
wadah terbuka.

B. BEBERAPA PROSES TERMODINAMIKA GAS

Proses termodinamika gas merupakan proses yang berhubungan dengan usaha


yang dilakukan oleh gas yang berkaitan dengan perubahan suhu, volume, tekanan, dan
energi dalam gas. Proses tersebut adalah proses isotermal, proses isokhorik, proses
isobarik, dan proses adiabatik.

1. Proses Isotermal

Proses isotermal adalah proses perubahan keadaan gas (sistem) pada


suhu tetap. Proses ini mengikuti hukum boyle, yaitu PV = konstan. Untuk menghitung
usaha yang dilakukan oleh sistem, kita tentukan dulu persamaan tekanan sebagai

fungsi volume berdasarkan persamaan keadaan gas ideal, yaitu P = . Karena nRT
merupakan bilangan tetap, maka grafik P-V akan berbentuk hiperbola. Perhatikan
gambar dibawah ini.

Sebuah wadah silinder logam

mengandung n mol gas ideal

11 |
dan massa sejumlah besar pasir panas menjaga silinder dan gas pada suatu suhu mutlak T.

Kedudukan semula pengisap sedemikian sehingga volume gas adalah V1. Saat gaya luar yang

bekerja pada pengisap dikurangi, gas memuai secara statis mencapai volume akhir V2.

fLayoutInCell1fAllowOverlap1fBehindDocument1fHidden0fLayoutInCell1

Usaha yang dilakukan gas tidak dapat dihitung dengan persamaan W = P∆V sebab tekanan P

tidak tetap. Walaupun demikian, usaha sama dengan luas daerah dibawah grafik P-V (luas

raster).

Secara umum, usaha yang dilakukan gas dinyatakan dengan persamaan integral berikut :

W=

Dari persamaan gas ideal telah kita peroleh P = , sehingga :

W=

Karena nRT tetap, maka faktor-faktor tersebut dapat dikeluarkan dari tanda integral.

Kemudian, dengan menggunakan sifat integral = ln x, kita peroleh :


W = nRT

= nRT

= nRT [ln V2 – ln V1]

W = nRT ln

2. Proses Isokhorik

Proses isokhorik adalah proses perubahan keadaan gas (sistem) pada


volume tetap. Perhatikan gambar dibawah ini.

fLayoutInCell1fAllowOverlap1fBehindDocument1fHidden0fLayoutInCell1
Gambar disamping ini mengilustrasikan suatu proses isokhorik saat

suatu gas dipanaskan. Gas akan memuai jika hal itu dapat dilakukannya,

tetapi wadah yang kaku menjaga volumenya tetap, sehingga grafik P-V

untuk proses ini adalah suatu garis lurus vertical. Pemuaian gas itu sendiri

diabaikan. Karena volume tetap, tekanan gas naik, dan gas

melakukan gaya yang makin membesar pada dinding. Walaupun

gaya yang sangat besar dapat dibangkitkan dalam wadah tertutup, usaha sama dengan nol

karena dinding wadah tidah berpindah.

W = P ∆V

W = P (0)

W=0

13 |
3. Proses Isobarik

Proses isobarik adalah proses perubahan keadaan gas (sistem) pada tekanan tetap. Coba

perhatikan gambar berikut.

Suatu sistem gas yang berada dalam wadah

silinder yang ditutup oleh sebuah pengisap yang

dapat bergerak. Tekanan dalam sistem dijaga tetap

oleh tekanan atmosfer dan berat pengisap beserta

balok diatasnya. Setelah bagian wadah dipanaskan oleh

sebuah pembakar Bunsen, tampak pengisap

berpindah keatas dan berhenti pada kedudukan

baru, sejauh s.

Perpindahan kedudukan pengisap disebabkan oleh usaha yang dilakukan gas (sistem)

terhadap pengisap dan balok diatasnya (lingkungan).

fLayoutInCell1fAllowOverlap1fBehindDocument0fHidden0fLayoutInCell1

Usaha W dapat dihitung dari persamaan W = F.s dengan F adalah besar gaya, dan s adalah

besar perpindahan. Gaya F ditimbulkan oleh tekanan gas P yang bekerja pada bagian bawah

pengisap, yang besarnya F = P.A, sehingga :

W = F.s = (P.A) s

Jadi, W = P. ∆V

W = P (V2 – V1)
4. Proses Adiabatik

Proses adiabatik adalah suatu proses perubahan keadaan gas (sistem) dimana tidak ada kalor

yang masuk ke sistem atau keluar dari sistem (gas). Coba perhatikan gambar berikut ini.

Gambar disamping menunjukkan susunan n mol suatu gas ideal yang


melakukan usaha dalam keadaan-keadaan
adiabatik, memuai secara statis dari volume
awal V1 ke V2. Susunannya mirip dengan
pemuaian isotermal. Akan tetapi, usaha yang
berbeda dilakukan dalam proses ini.

Sebab wadah silinder sekarang dikelilingi oleh


bahan yang menahan aliran kalor, sehingga Q
= 0.

fLayoutInCell1fAllowOverlap1fBehindDocument0fHidden0fLayoutInCell1

Grafik P-V disamping menunjukan bahwa pada proses adiabatic terjadi perubahan suhu,

tekanan, dan volume. Proses ini mengikuti rumus Poisson sebagai berikut :

P = Tetap atau P1 = P2

T = Tetap atau T1 = T2

dengan γ > 1, merupakan hasil perbandingan kapasitas kalor gas


pada tekanan tetap Cp dan kapasditas kalor gas Cv. Besaran γ disebut
konstanta laplace .

γ=

15 |
Karena system tidak melepas kalor, maka usaha yang dilakukan sistem
hanya mengubah energi dalam. Besarnya usaha tersebut dapat ditentukan dengan
penerapan persamaan integral, sehingga menghasilkan hubungan sebagai berikut.

W= (P1V1 – P2V2)

Dari hukum termodinamika I, usaha yang dilakukan oleh gas dalam


proses adiabatic juga dapat dinyatakan dalam bentuk :

W = n R (T1 – T2)

C. ENERGETIKA KIMIA

Energetika kimia adalah ilmu kimia yang mempelajari perubahan energi yang
terjadi dalam proses atau reaksi. Studi ini mencakup dua aspek penting yaitu :

 Penentuan atau perhitungan kalor reaksi

 Studi tentang arah proses dan sifat-sifat sistem dalam


kesetimbangan.

Ilmu pengetahuan termodinamika didasarkan atas dua postulat, yang dikenal


sebagai Hukum Pertama Termodinamika dan Hukum Kedua Termodinamika. Hukum
pertama termodinamika menyatakan bahwa energy system tersekat adalah tetap (asas
kekekalan energy), sedangkan menurut hukum kedua termodinamika, entropi sistem
tersekat cenderung mencapai suatu nilai maksimum (asas peningkatan entropi).

Aplikasi Hukum Pertama Termodinamika pada sistem kimia adalah


termokimia. Termokimia adalah studi tentang efek panas yang terjadi baik pada proses
fisis, maupun dalam reaksi kimia. Efek panas ini, yang biasanya disebut kalor reaksi,
ialah energy yang dipindahkan dari atau ke system (ke atau dari lingkungan), sehingga
suhu hasil reaksi menjadi sama dengan suhu pereaksi.

Jika energy itu dipindahkan dari system ke lingkungan, maka reaksi yang
bersangkutan merupakan reaksi eksoterm, sedangkan jika energy dipindahkan ke system
dari lingkungan, maka reaksi bersifat endoterm.

Dengan diagram :

Besarnya kalor reaksi bergantung pada kondisi reaksi.

Bagi reaksi pada volume tetap ( Isokhorik ): kalor reaksi = qv = ∆U.

Bagi reaksi pada tekanan tetap ( Isobarik ) : kalor reaksi = qp = ∆H.

Hubungan antara ∆U dan ∆H dapat diturunkan sebagai berikut :

H = U + Pv

H = ∆U + ∆ (pV)

Bagi reaksi gas (ideal), ∆ (pV) = ∆ (nRT) = (∆n) RT, sehingga persamaan diatas dapat
diubah menjadi,

∆H = ∆U + (∆n) RT

Dengan ∆n menyatakan selisih mol gas hasil reaksi dan mol gas pereaksi. Persamaan ini
memberikan hubungan antara ∆H dan ∆U pada suhu yang sama. Bagi reaksi yang tidak
menyangkut gas ∆(pV) kecil sekali dibandingkan terhadap ∆U, sehingga dapat diabaikan.
Bagi reaksi ini, ∆H = ∆U.

Contoh :
17 |
N2 (g) + 3 H2 (g) → 2 NH3 ∆H298 = -92,0 kJ

∆n = ∑ koefisien hasil - ∑ koefisien reaksi

∆n = 2 – 4 = -2

∆U = ∆H - (∆n) RT

∆U298 = -92,0 + 2 (8,31)(298)10-3

∆U298 = -87,0 Kj

1. Penentuan Kalor Reaksi Secara Eksperimen (Kalorimetri)

Hanya reaksi-reaksi berkesudahan yang berlangsung dengan cepat dapat


ditentukan kalor reaksinya secara eksperimen. Misalnya :

 Reaksi pembakaran, C(s) + O2(g) → CO2(g)

 Reaksi penetralan, NaOH(aq) + HCl(aq) → NaCl(aq) + H2O(l)

 Reaksi pelarutan, Na2CO3(s) + aq → Na2CO3(aq)

Penentuan ini biasanya menyangkut pengukuran perubahan suhu dari larutan atau dari
air dalam kalorimeter.

2. Perhitungan Kalor Reaksi

Karena kebanyakan reaksi kimia dikerjakan pada tekanan tetap (Isobarik),


maka pada perhitungan ini hanya diperhatikan entalpi reaksi, ∆H.

a. Perhitungan dengan menggunakan Hukum Hess

Metoda ini terutama digunakan untuk menentukan entalpi reaksi yang


tidak dapat ditentukan melalui eksperimen, misalnya pada reaksi :

C(s) + O2(g) → CO(g)


Menurut Hess, entalpi reaksi tidak bergantung pada apakah reaksi yang
bersangkutan berlangsung dalam satu tahap atau melalui beberapa tahap.

C(s) + O2(g) → CO(g) ∆H = ?

∆H dari reaksi ini dapat dihitung dari data entalpi pembakaran karbon
dan karbon monoksida :

C(s) + O2(s) → CO2(g) ∆H = -393,5 kJ

CO(g) + O2(g) → CO2(g) ∆H = -283,0 kJ (-)

C(s) + O2(g) → CO(g) ∆H = -110,5 kJ

Perhitungan dapat juga dilakukan dengan menggunakan diagram


reaksi, sebagai berikut :

C(s) + O2 ∆H
3 CO2

∆H
1

∆H
2

C(s) + O2(s)

∆H1 + ∆H3 = ∆H2

∆H3 = ∆H2 - ∆H1

= -393,5 – (-283,0)

∆H3 = - 110,5 kJ

b. Perhitungan dari data Entalpi Pembentukan standar.

19 |
Yang dimaksudkan dengan entalpi pembentukan standar suatu
senyawa ialah perubahan entalpi yang terjadi dalam reaksi pembentukan satu mol
senyawa terserbut dari unsur-unsurnya, dengan semua zat berada dalam keadaan
standar.

Besaran ini biasanya ditunjukkan dengan lambang ∆HӨf, maka entalpi

standar senyawa dapat disamakan dengan entalpi pembentukan standarnya : HӨi =

∆HӨf,i , jadi bagi sembarang reaksi,

αA+βB→γC+δD

Jadi, ∆HӨ = γ ∆HӨf,C + δ ∆HӨf, D – α ∆HӨf,A – β ∆HӨf,B.

Dengan menggunakan ungkapan ini, maka entalpi reaksi dapat dihitung dari data
entalpi pembentukan standar.

c. Perkiraan Entalpi Reaksi dari data Energi Ikatan.

Metoda ini, yang hanya dapat digunakan pada reaksi gas, yang
menyangkut zat-zat dengan ikatan kovalen, didasarkan atas anggapan bahwa :

 Semua ikatan dari suatu jenis tertentu, misalnya


semua ikatan C-H dalam senyawa CH4, adalah
identik.

 Energi ikatan dari ikatan tertentu tidak bergantung


pada senyawa dimana ikatan itu ditemukan.

Ada dua macam energi ikatan :

1) Energi disosiasi ikatan, D, yaitu perubahan entalpi


yang terjadi dalam proses pemutusan ikatan dalam
molekul dwiatom atau dalam pemutusan ikatan
tertentu dalam suatu senyawa.

2) Energi ikatan rata-rata, ε, yang merupakan


energy rata-rata yang diperlukan untuk
memutuskan ikatan tertentu dalam semua
senyawa yang mengandung ikatan tersebut.

Dengan menggunakan data energy ikatan, maka entalpi reaksi


selanjutnya dihitung berdasarkan ungkapan :

∆H = ∑ (energy ikatan pereaksi) - ∑ (energy ikatan produk)

Aplikasi Hukum Kedua Termodinamika pada system kimia adalah entropi.


Entropi adalah suatu fungsi keadaan yang, secara matematik, didefinisikan sebagai,
dS = δqrev / T. Dalam ungkapan ini qrev ialah kalor yang dipertukarkan antara system
dan lingkungan secara reversible.

Karena dS merupakan diferensial total, maka perubahan entorpi yang terjadi


dalam setiap proses atau reaksi diberikan oleh,

dS = S2 – S1 atau ∆S = S2 – S1

dengan S1 dan S2 berturut-turut adalah entropi system dalam keadaan awal dan keadaan
akhir.

 Perubahan Entropi Pada Proses Fisis.

a. Proses yang tidak disertai dengan pengubahan fasa.

Contoh : H2O (l, 25˚C, 1 atm) → H2O (l, 75˚C, 1 atm)

b. Proses pengubahan fasa secara reversible

Karena proses ini berlangsung secara isotherm dan isobar, maka


perubahan entropinya dapat dihitung dengan cara mengintegrasikan persamaan.

21 |
dS = δqrev/T = dH/T = ∆H/T

Contoh : H2O(l) H2O(g)

1 atm

c. Proses pengubahan fasa secara tak-reversibel

Contoh : H2O (l, 25˚C, 1 atm) → H2O (g, 100˚C, 1 atm).

D. CONTOH SOAL DAN ATAU MASALAH DENGAN PEMBAHASANNYA

1. Sejenis gas pada keadaan A dipanaskan pada tekanan


tetap yaitu 2,0 atm dan volume awal 0,3 L, sehingga
keadaannya berubah ke keadaan B volumenya 0,8 L.
Hitunglah :

a. Usaha yang dilakukan gas ?

b. Luas bidang ABCD ?

Pembahasan :

Diketahui : 2,0 atm

 P = 2,0 atm

 V1 = 0,3 L

 V2 = 0,8 L 0,3 L 0,8 L

Ditanyakan : W = ?

Jawaban :

a. W = P∆V
= (2,0 atm) (0,8 L – 0,3 L)

W = 1,0 L atm

b. L ABCD = DC x DA

= (0,8 L – 0,3 L) (2 atm)

L ABCD = 1,0 L atm.

2. Dua mol gas argon memuai secara isothermal pada suhu


27˚C, dari volume awal 0,025 m3 ke volume akhir 0,050
m3. Tentukan usaha yang dilakukan gas argon?.(R=8,31
J/mol K).

Pembahasan :

Diketahui :

 n = 2 mol

 V1 = 0,025 m3

 V2 = 0,050 m3

 T = (27 + 273) K = 300 K

 R = 8 31 J/mol K

Ditanyakan : W = ?

Jawaban :

W = nRT ln

= (2 mol) (8,31 J/mol K) (300K) ln


= (4986 J) (ln 2)

23 |
W = 3456 Joule.

BAB III

MANFAAT DAN NILAI-NILAI

YANG TERKANDUNG DALAM KONSEP FISIKA DAN KIMIA

A. Manfaat

Ilmu termodinamika ini bermanfaat untuk memberikan batasan-batasan dalam


pemanfaatan energi dalam bentuk kalor dan usaha, agar pemakaian energi efektif, efisien
dan tepat guna. Hukum-hukum termodinamika beserta konsep kalor dan suhu
memungkinkan kita menjelaskan bagaimana mesin-mesin kalor bekerja, sebuah lemari es
dapat mendinginkan makanan didalamnya, atau radiator mobil bekerja.

Pada proses adiabatic sangat penting dalam bidang rekayasa. Beberapa contoh
proses adiabatic meliputi pemuaian gas panas dalam suatu mesin diesel. Pemuaian gas
cair dalam system pendingin dan langkah kompresi dalam esin diesel.

B. Nilai – Nilai Yang Terkandung Dalam Konsep Fisika dan Konsep Kimia

Sebagian orang yang rendah pengetahuan keislamannya beranggapan bahwa


al-Qur’an adalah sekedar kumpulan cerita - cerita kuno yang tidak mempunyai manfaat
yang signifikan terhadap kehidupan modern, apalagi jika dikorelasikan dengan kemajuan
iptek saat ini.
Al-Qur’an menurut mereka cukuplah dibaca untuk sekedar mendapatkan pahala
bacaannya, tidak untuk digali kandungan ilmu didalamnya, apalagi untuk dapat menjawab
permasalahan-permasalahan dunia modern dan diterapkan dalam segala aspek kehidupan,
hal itu adalah sesuatu yang nonsense.
Setelah kita mengetahui betapa tinggi perhatian Islam terhadap ilmu
pengetahuan dan betapa Allah SWT mewajibkan kepada kaum muslimin untuk belajar
dan terus belajar, maka Islampun telah mengatur dan menggariskan kepada ummatnya
agar mereka menjadi ummat yang terbaik (dalam ilmu pengetahuan dan dalam segala hal)
dan agar mereka tidak salah dan tersesat, dengan memberikan bingkai sumber
pengetahuan.

190} ‫ب‬
ِ ‫لْلَبا‬
َ ‫لْوِلي ْا‬
ُ ‫ت‬
ٍ ‫لَيا‬
َ ‫ل َوالّنَهاِر‬
ِ ‫ف اّلْي‬
ِ ‫ل‬
َ ‫خِت‬
ْ ‫ض َوا‬
ِ ‫لْر‬
َ ‫ت َوْا‬
ِ ‫سَماَوا‬
ّ ‫ق ال‬
ِ ‫خْل‬ ّ ِ‫}إ‬
َ ‫ن ِفي‬

َ ‫خَلْق‬
‫ت‬ َ ‫ض َرّبَنا َما‬
ِ ‫لْر‬
َ ‫ت َوْا‬
ِ ‫سَماَوا‬
ّ ‫خْلقِ ال‬
َ ‫ن ِفي‬
َ ‫جُنوِبِهْم َوَيَتَفّكُرو‬
ُ ‫عَلى‬
َ ‫ل ِقَياًما َوُقُعوًدا َو‬
َ ‫نا‬
َ ‫ن َيْذُكُرو‬
َ ‫اّلِذي‬
191} ‫ب الّناِر‬
َ ‫عَذا‬
َ ‫ك َفِقَنا‬
َ ‫حاَن‬
َ ‫سْب‬
ُ ‫ل‬
ً‫ط‬ِ ‫}هََذا َبا‬

Artinya : “ Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya
malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal. Yaitu orang-
orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring
dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi seraya berkata “ya Tuhan
kami, tiadalah engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha suci engkau, maka
peliharalah kami dari siksa neraka”.(QS. Ali Imran : 190-191)

Allah SWT telah memerintahkan manusia untuk memikirkan alam semesta


dan mengambil berbagai hukum serta manfaat darinya. Tidak ada satu ilmu-pun yang
tidak bermanfaat bagi kehidupan kita. Jika kita merenungkannya dengan seksama, maka
kita akan mampu meyingkap sesuatu yang belum kita ketahui. Sama halnnya dengan ilmu
termodinamika ini, terutama tentang proses-proses yang terjadi dalam termodinamika gas
25 |
ini.

80} ‫ن‬
َ ‫ضِر َناًرا َفِإَذآ َأنُتم ّمْنُه ُتوِقُدو‬
َ ‫خ‬
ْ‫ل‬َ ‫جِر ْا‬
َ‫ش‬ّ ‫ن ال‬
َ ‫ل َلُكم ّم‬ َ ‫}اّلِذي‬
َ ‫جَع‬

Artinya : “ yaitu Tuhan yang menjadikan untukmu api dari kayu yang hijau, maka tiba-
tiba kamu menyalakan (api) dari kayu itu.”(QS. Yasin : 80).

Ayat ini menjelaskan tentang betapa banyaknya sumber energy yang telah
Allah siapkan untuk kita. Dalam proses penyalaan api-pun terjadi banyak sekali reaksi
dan proses yang melibatkan gas. Disinilah peran dari proses termodinamika gas. Proses
termodinamika gas memberikan batasan-batasan dalam pemanfaatan energy itu.

Nilai Praktis

Konsep hukum proses termodinamika gas ini dipelajari dan

diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Pada proses isothermal,

contohnya adalah proses pada gas untuk menyelam.

Pada proses isobaric, contohnya proses gas yang digunakan pada balon

udara. Pada umumnya terjadi pada sistem yang mempunyai

kontak langsung dengan tekanan atmosfer bumi yang dianggap konstan

(misal: reaksi biokimia)

Pada proses isokhorik, contohnya adalah proses gas pada mesin

sterilisasi.

Pada proses adiabatic, contohnya adalah proses


yang terjadi pada mesin diesel.

 Nilai Religius
Mempelajari konsep proses termodinamka gas ini kita dapat mengetahui
bahwa Allah SWT telah memerintahkan manusia untuk memikirkan alam semesta dan
mengambil berbagai hukum serta manfaat darinya. Tidak ada satu ilmu-pun yang
tidak bermanfaat bagi kehidupan kita. Jika kita merenungkannya dengan seksama,
maka kita akan mampu meyingkap sesuatu yang belum kita ketahui. Sama halnnya
dengan ilmu termodinamika ini, terutama tentang proses-proses yang terjadi dalam
termodinamika gas ini.

 Nilai Intelektual
Konsep proses termodinamika gas ini, kita dapat menjelaskan bagaimana
mesin-mesin kalor bekerja, sebuah lemari es dapat mendinginkan makanan
didalamnya, atau radiator mobil bekerja secara logis? Mesin-mesin itu bekerja bukan
karena adanya unsur magic atau sihir seperti yang orang-orang primitive pikirkan.
 Nilai Pendidikan
. Proses isokhorik adalah proses perubahan keadaan gas (sistem) pada
volume tetap maka akan menghasilkan usaha sama dengan nol. Atau dengan kata lain
hasilnya adalah nol. Begitu juga dengan kehidupan kita. Jika kita tidak melakukan
perubahan terhadap watak kita yang keras atau watak buruk kita, kita membiarkan
sifat itu tetap ada pada diri kita. Maka sama saja dengan semua yang telah kita
lakukan adalah sia-sia. Tidak menghasilkan apa-apa dan tidak mempunyai nilai guna
bagi orang-orang disekitar kita. Lalu untuk apa kita ada di dunia ini jika kita tidak
mempunyai arti bagi orang lain? Itulah yang harus kita renungkan.

 Nilai sosial-politik
Proses adiabatik adalah suatu proses perubahan keadaan gas (sistem)
dimana tidak ada kalor yang masuk ke sistem atau keluar dari sistem (gas) atau kalor
sama dengan nol. Hal ini terjadi karena adanya bahan penahan aliran kalor yang ada
di pasang pada system. Begitu juga dalam social-politik. Kalor itu kita ibaratkan
dengan nafsu amarah. Dewasa ini banyak sekali para politisi yang cepat sekali naik
pitam, hanya karena pendapatnya tidak disetujui. Berdasarkan proses adiabatic ini,
semestinya para politisi dapat menahan amarah yang ingin dikeluarkan dan dapat
menghindari amarah para politisi lain yang ada disekitarnya. Dengan cara
memberikan isolator pada diri kita sendiri. Dan isolator itu adalah keimanan dan
ketakwaan kita, serta sikap menghargai antar sesama manusia.
.

27 |
BAB IV

SIMPULAN

Pengetahuan akan fisika dasar sangatlah dibutuhkan dalam rangka


membangun konsep pemahaman terhadap penggunaan fisika dalam kehidupan sehari-hari.
Mengingat fisika sebagai fondasi dari ilmu alam, maka sudah sewajarnyalah bila ilmu fisika
menjadi ilmu wajib bagi para ilmuwan, peneliti dan para mahasiswa. Seiring berjalannya
waktu, ilmu fisika pun menjadi semakin kompleks.

Gas, sebagai salah satu sifat dan bentuk alam, memiliki karakteristik yang
khas. Berbeda dengan bentuk zat lainnya, karakteristik gas sangat erat kaitannya dengan
tekanan, temperatur dan volume. Beberapa teori dan hukum yang sangat mempengaruhi
dalam pemahaman sifat gas yang diantaranya adalah teori kinetik gas dan hukum
termodinamika

Termodinamika dalam arti luas adalah pengkajian hubungan kuantitatif antara


kalor dan bentuk lain energy. Termodinamika merupakan cabang ilmu fisika yang membahas
suhu, kalor, dan besaran makroskopik lainnya yang berkaitan. Proses termodinamika gas
merupakan proses yang berhubungan dengan usaha yang dilakukan oleh gas yang berkaitan
dengan perubahan suhu, volume, tekanan, dan energi dalam gas. Proses tersebut adalah
proses isotermal, proses isokhorik, proses isobarik, dan proses adiabatic.

Proses isotermal adalah proses perubahan keadaan gas (sistem) pada suhu
tetap. Proses isokhorik adalah proses perubahan keadaan gas (sistem) pada volume tetap.
Proses isobarik adalah proses perubahan keadaan gas (sistem) pada tekanan tetap. Proses
adiabatik adalah suatu proses perubahan keadaan gas (sistem) dimana tidak ada kalor yang
masuk ke sistem atau keluar dari sistem (gas).
Energetika kimia adalah ilmu kimia yang mempelajari perubahan energi yang
terjadi dalam proses atau reaksi. Studi ini mencakup dua aspek penting yaitu penentuan atau
perhitungan kalor reaksi, dan studi tentang arah proses dan sifat-sifat sistem dalam
kesetimbangan. Aplikasi Hukum Pertama Termodinamika pada sistem kimia adalah
termokimia. Termokimia adalah studi tentang efek panas yang terjadi baik pada proses fisis,
maupun dalam reaksi kimia.

Aplikasi Hukum Kedua Termodinamika pada system kimia adalah entropi.


Entropi adalah suatu fungsi keadaan yang, secara matematik,
didefinisikan sebagai, dS = δqrev / T. Dalam ungkapan ini qrev ialah kalor yang
dipertukarkan antara system dan lingkungan secara reversible.

29 |
DAFTAR ISTILAH

 Adiabatik : Suatu proes perubahan keadaan gas dimana tidak ada kalor yang masuk
atau keluar dari system.
 Efisiensi mesin : Perbandingan usaha yang dilakukan terhadap kalor masukan yang
diberikan.
 Energi disosiasi ikatan : Perubahan entalpi yang terjadi dalam proses pemutusan
ikatan dalam molekul dwiatom atau dalam pemutusan ikatan tertentu dalam suatu
senyawa.
 Energi ikatan rata-rata : Merupakan energy rata-rata yang diperlukan untuk
memutuskan ikatan tertentu dalam semua senyawa yang mengandung ikatan tersebut.
 Entalpi : Perubahan energy panas suatu zat.

 Entalpi pembentukan standar : Perubahan entalpi yang terjadi dalam reaksi


pembentukan satu mol senyawa terserbut dari unsur-unsurnya, dengan semua zat
berada dalam keadaan standar.
 Entropi : Suatu fungsi keadaan yang, secara matematik,
didefinisikan sebagai, dS = δqrev / T.
 Gas : Suatu fase benda yang tidak mempunyai wujud yang bisa menempati ruang.
 Gas ideal : Gas dimana melekul-melekul gas dapat dianggap tanpa ukuran atau berupa
titik, dan antara melekul-melekul gas tak ada gaya-gaya yang bekerja, atau dengan
kata lain kita dapat menyebutkan bahwa gas ideal adalah gas sempurna.

31 |
 Ikatan kovalen : Sejenis ikatan kimia yang dikarakterisasikan oleh pasangan elektron
yang saling terbagi (kongsi elektron) di antara atom-atom yang berikatan.
 Integral : Kebalikan dari proses diferensiasi, integral ditemukan menyusul
ditemukannya masalah dalam diferensiasi di mana matematikawan harus berpikir
bagaimana menyelesaikan masalah yang berkebalikan dengan solusi diferensiasi.
 Isobarik : Proses perubahan keadaan gas pada tekanan tetap.
 Isokhorik : Proses perubahan keadaan gas pada volume tetap.
 Isotermal : Proses perubahan keadaan gas pada suhu tetap.
 Kalor : Merupakan sejumlah energy yang ditransfer akibat adanya perubahan suhu.
 Kalor reaksi : Energy yang dipindahkan dari atau ke system (ke atau dari lingkungan),
sehingga suhu hasil reaksi menjadi sama dengan suhu pereaksi.

33 |
 Kimia : Ilmu yang mempelajari mengenai komposisi dan sifat zat atau materi dari
skala atom hingga molekul serta perubahan atau transformasi serta interaksi mereka
untuk membentuk materi yang ditemukan sehari-hari.
 Lingkungan : Semua yang ada disekitar system.
 Mesin Kalor/Mesin Pemanas : Suatu alat atau sistem yang berfungsi untuk mengubah
energi kalor atau energi panas menjadi energi usaha atau energi mekanik.
 Mesin Pendingin/Refrigerator : Suatu alat atau sistem yang berfungsi untuk secara
netto memindahkan kalor dari reservoar dingin ke reservoar panas dengan
menggunakan usaha luar.

 Proses Irreversibel : Kebalikan dari proses reversibel, proses yang tidak dapat kembali
dari keadaan akhir menuju kekeadaan awal melalui jalan yang sama.

 Proses Reversibel : Merupakan proses dari suatu keadaan awal ke keadaan tertentu
dan dari keadaan akhir tersebut dimungkinkan terjadinya proses balik ke keadaan
awal kembali melalui jalan yang sama. Sedemikian rupa dengan mudah jika pada
sistem dikenai kondisi tertentu.

 Reaksi eksoterm : Energy yang dipindahkan dari system ke lingkungan.


 Reaksi endoterm : Energy dipindahkan ke system dari lingkungan.
 Reaksi kimia : Suatu keadaan/reaksi yang berlangsung secara kimiawi.
 Reservoir : Benda yang massanya sedemikian besar sehingga benda itu dapat
menyerap atau membuang sejumlah kalor yang tak terbatas banyaknya tanpa
menimbulkan perubahan temperatur yang berarti atau perubahan koordinat
termodinamik lainnya.

 Siklus/Daur : Proses terus -menerus yang merupakan sederetan proses yang terdiri
atas beberapa tahapan dari suatu keadaan setimbang ke keadaan setimbang lain,
kemudian kembali lagi ke keadaan setimbang semula yang hasilnya adalah
pengubahan kalor menjadi kerja atau usaha luar.

 Sistem : Kumpulan benda-benda yang kita tinjau.


 Sistem terbuka : System yang terjadi pertukaran energi dan materi dengan lingkungan.
 Sistem terisolasi : System yang tidak terjadi pertukaran energi maupun materi dengan
lingkungan.
 Sistem tertutup : System yang terjadi pertukaran energi tetapi tidak terjadi pertukaran
materi dengan lingkungan.
 Suhu : Derajat panas dinginnya suatu benda.
 Tekanan : Gaya per satuan luas,dimana gaya dan luas berbanding terbalik.

 Termodinamika : Cabang ilmu fisika yang memusatkan perhatian pada energi


(terutama energi panas) dan transformasinya.

 Termokimia : Studi tentang efek panas yang terjadi baik pada proses fisis, maupun
dalam reaksi kimia.
 Turunan : Suatu objek yang berdasarkan atau dibuat dari suatu sumber dasar.
 Volume : Suatu besaran turunan yang mempunyai satuan m3 atau Liter,yang
menyatakan kapasitas isi sebuah benda.

DAFTAR PUSTAKA

Achmad, Hiskia. Drs. & Ir. M.S. Tupamahu. 2001. STOIKIOMETRI ENERGETIKA
KIMIA. Bandung : PT. Citra Aditya Bakti.

35 |
Brady, James E. 1998. Kimia Universitas Asas dan Struktur. Jakarta : Bina Rupa Aksara.

Foster, Bob. 1997. TERPADU FISIKA SMU JILID 3. Jakarta : Erlangga.

Giancoli, Douglas C.1998. FISIKA. Jilid I. Edisi kelima. Jakarta : Erlangga.

Kanginan, Marthen. 1995. FISIKA 2000. Jakarta : Erlangga.

Keenan, W. Charles. 1999. ILMU KIMIA UNTUK UNIVERSITAS. Jilid I. Jakarta :


Erlangga.

Soedojo, Peter. 1986. AZAS–AZAS ILMU FISIKA. Jilid I. Yogyakarta : Gadjah Mada
University Press.
http://wikipedia.com

37 |
http://fisika.net
http://sarwanto.staff.fkip.uns.ac.id

39 |

You might also like