You are on page 1of 5

Hidrolisis Pati

 Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah mengetahui cara identifikasi karbohidrat
secara kualitatif, membuktikan adanya poliusakarida dalam suatu bahan,
membuktikan adanya gula pereduksi atau gula inversi, membedakan antara
monosakaridan dan poliskarida, membuktikan adanya pentosa, membuktikan
adanya gula ketosa (fruktosa), membedakan karbohidrat berdasarkan bentuk
kristalnya, mengidetifikasi hasil hirolisis pati atau amilum, dan mengidentifikasi
hasil hidrolisis sukrosa.

 Tinjauan Pustaka

Teori yang mendasari hidrolisis pati dan sukrosa adalah, pati (starch) atau
amilum merupakan polisakarida yang terdapat pada sebagian besar tanaman,
terbagi menjadi dua fraksi yaitu amilosa dan amilopektin. Amilosa (+- 20 %)
memilki strusktur linier dan dengan iodium memberikan warna biru serta larut
dalam air. Fraksi yang tidak larut disebut amilopektin (+- 80 %) dengan struktur
bercabang. Dengan penambahan iodium fraksi memberikan warna ungu sampai
merah. Patai dalam suasana asam bila dipanaskan akan terhidrolisis menjdi
senyawa-senyawa yang lebih sedrhana. Hasil hidrolisis dapat dengan iodium dan
menghaislkan warna biru samapi tidak berwarna. Hasil akhir hidrolisis dapat
ditegaskan dengan uji Benedict.

Sukrosa oleh HCl dalam keadaan panas akan terhirolisis, lalu menghasilkan
glukosan dan fruktosa. Hal ini menyebabkan uji Benedict dan uji Seliwanoff yang
sebelum hidrolisis memberikan hasil negatif menjadi positif. Uji Barfoed menjadi
positif pula dan menunjukkan bahwa hidrolisis sukrosa menghasilakn
monosakarida.
 Alat

1. Tabung reaksi Pyrex

2. Rak tabung reaksi

3. Pipet tetes

4. Lempeng tetes poselin

5. Penjepit tabung reaksi

6. Penangas air

7. Alat pemanas

8. Pipet ukur

 Bahan

1. Amilum, glokogen, dekstrin, sukrosa, laktosa, maltosa, galaktosa,


fruktosa, glukosa dan arabinosa masing-masing dalam larutan 1 %.

2. Pereaksi Molisch

3. H2SO4 pekat

4. Larutan Iodium

5. Pereaksi Benedict

6. Pereaksi Barfoed

7. Perekasi Bial

8. HCl pekat (37 %)

9. Perekasi Seliwanoff
10. Fenilhidrazin-hidroklorida

11. Natrium asetat

12. HNO3 pekat

13. HCl 2 N

14. NaOH %

15. Kertas lakmus.


 Prosedur Kerja Hidrolisis Pati

1. Masukkan ke dalam tabung rekasi Pyrex 5 mL larutan amilum 1 %


kemudian tambahkan 2,5 mL HCl 2 N.

2. Campurtlah dengan baik, lalau masukkan ke dalam penangas air mendidih.

3. Setetlah tiga menit, ujilah dengan larutan iodium dengan cara mengambil
2 tetes larutan, lalu ditambah 2 tetes iodium dalam lempeng tetes porselin
tetes. Catat perubahan warna yang terjadi.

4. Lakukan uji iodium setiap tiga menit samapi hasilnya berwarna kuning
pucat.

5. Lakuakan hidrolisis selama 5 menit lagi

6. Setelah didinginkan, ambil 2 mL larutan hasil hidrolisis, lalu netrelakan


dengan NaOH 2 %. Uji dengan kertas lakmus

7. Kemudian lakuakan uji Benedict.

a) Masukkan lia tetes larutan uji dan 15 tetes pereaksi Benedict ke dalam
tabung reaksi. Campurkan dengan baik.

b) Didihkan di atas api kecil selama dua menit atau masukkan ke dalam
penangas air mendidih selama 5 menit.

c) Dinginkan perlahan-lahan. Perhatikan warna dan endapan yang


terbentuk.

8. Simpulakan apa yang dihasilakan dari hidrolisis pati

You might also like