Professional Documents
Culture Documents
SEKTOR PRODUKSI
b. Nystrum
Marketing includes all those activities involved in the flow of goods and services from
producer to consumer.
c. Prof. Hansen
Marketing is the delivery of standard of living.
e. Thomsen
Marketing of agricultural products is the study of agricultural marketing, then,
comprises all of the operations, and agencies conducting them involved in the movement of farm
produced foods and raw materials, and their derivatines such as textiles, from the farms to final
consumer and the effects such operations on farmers, middlemen and consumers.
Sedangkan beberapa batasan tata niaga (marketing) yang bersumber dari literatur dalam
negeri adalah sebagai berikut:
a. Panglaykim dan Hazil
Marketing adalah bagian daripada kegiatan usaha dan dengan mana kebutuhan manusia
dapat dipenuhi, yakni dengan tukar menukar barang-barang dan jasa-jasa untuk sesuatu yang
dianggap perlu dan berharga.
b. Alex S. Nitisemito
Marketing adalah semua kegiatan aktivitas untuk memperlancar arus barang/jasa dari
produsen kegiatan konsumen secara paling efisien dengan maksud untuk menciptakan
permintaan efektif.
c. Winardi
Marketing terdiri dari tindakan-tindakan yang menyebabkan berpindahnya hak milik atas
benda-benda dan jasa-jasa dan yang menimbulkan distribusi fisik mereka.
Setelah menelaah batasan-batasan tata niaga yang telah diutarakan diatas, maka dapat
diambil kesimpulan bahwa tata niaga atau marketing itu meliputi kegiatan-kegiatan yang sangat
luas sekali, diantaranya: kegiatan pembelian (buying), kegiatan menjual (selling), kegiatan
pembungkusan (packing), kegiatan pemindahan (transport), kelancaran arus barang dan jasa dan
lain sebagainya. Atau dengan lebih singkat tataniaga itu adalah segala kegiatan yang bersangkut
paut dengan semua aspek proses yang terletak diantara fase kegiatan sektor produksi barang-
barang dan jasa-jasa sampai kegiatan sektor konsumen. Jadi, marketing ini merupakan sesuatu
kegiatan moving process atau moving activities.
Akan tetapi dengan adanya kemajuan teknologi, baik dalam berproduksi, kelancaran
komunikasi dan perhubungan, teknik pembungkusan, handling dan sebagainya, tidak mustahil
akan merubah strategi dan kebijakan tata niaga, sehingga batasan-batasan tersebut di atas akan
mengalami penyempurnaan atau perubahan secara dinamis pada masa-masa mendatang.
1) Tata niaga sebagai suatu proses menyoroti gerakan perpindahan barang-barang dan jasa-
jasa dari sektor produsen kegiatan sektor konsumen serta segala kejadian dan perlakukan
yang dialami oleh barang. Misalnya, jagung dari usahatani dijual petani, dibeli pedagang,
diproses oleh pabrik, dijadikan tepung maizena, dipacking dalam kantong plastik, botol
atau kaleng, dipetikan dan dikirim kedaerah lain atau eksport dan seterusnya.
2) Tata niaga sebagai suatu sistem meliputi cara, model strategi penyampaian barang-barang
dan jasa-jasa dari sektor produsen kegiatan sektor konsumen. Rangkaian dari proses
penyampaian itu banyak variasinya, yang dipengaruhi oleh keadaan sosial budaya dan
perekonomian masyarakat. Komponen-komponen yang bekerja atas suatu sistem tata
niaga tertentu selalu berusaha mencapai tujuan masing-masing. Jadi suatu sistem tata
niaga terdiri dari berbagai sistem ataupun sub sistem pengorganisasiannya. Misalnya
suatu saluran tata niaga, atau suatu mata rantai tata niaga (channel of marketing) bisa
terdiri dari satu atau beberapa lembaga tata niaga perantara. Dapat pula dengan memakai
saluran tunggal (sole agent) atau koperasi.
3) Tata niaga sebagai suatu kegiatan ekonomi. Sebagai aktivitas ekonomi peninjauan dari
segi ini selalu menyoroti kegiatan yang produktif oleh sebab itu tinjauan dari segi ini, tata
niaga dianggap atau dipandang sebagai bahagian dari kegiatan produksi, dalam arti kata
yang luas.
4) Tata niaga sebagai suatu kegiatan proses sosio-ekonomi. Masyarakat selalu “berobah”
dalam arti kata berkembang sesuai dengan kemajuan-kemajuan jaman. Perkembangan
teknologi akan membawa dampak (positif dan negatif) terhadap sosial, budaya, sosial-
politik, sosial ekonomi, preferensi dan lain-lain. Spesialisasi misalnya akan merobah pola
pembagian kerja dan lain-lain. Tuntutan sektor konsumen turut pula mengalami
perobahan atau penyusuaian atas perubahan-perubahan tersebut, sehingga “jarak” antara
sektor produsen kegiatan sektor konsumenpun menjadi semakin “jauh”, sehingga
semakin besar dan penting pula peranan tata niaga. Timbullah badan-badan usaha
(Perseroan Terbatas, Firma, CV, Koperasi, Assosiasi, dll) yang menspesialisasi diri dari
berbagai profesinya dan didalam masyarakat terjadilah semacam pembagian peranan
pihak swasta, perorangan, badan dan pemerintah.
5) Tata niaga sebagai suatu kegiatan usaha niaga (business). Munculnya bentuk-bentuk
spesialisasi menuntut penataan, pengorganisasian, pembiayaan, pengolahan, perencanaan,
dll yang satu persatu menjadi komponen yang khusus. Badan-badan yang bergerak dalam
bidang niaga diarahkan dan dikontrol para manajer untuk mengendalikan perusahaannya.
Sebagian dari unit perusahaan itu memerlukan kegiatan tata niaga bersama-sama dengan
kegiatan produksi. Misalnya PND/PTP ada biro atau bagian pemasaran bersama.
6) Tata niaga sebagai suatu kegiatan unit perusahaan. Sebagai salah satu bagian dari unit
perusahaan tata niaga sifatnya operasional. Dalam pelaksanaan operasional ini, kegiatan
tata niaga diorganisasikan dalam berbagai unit yang lebih kecil yang mengkhususkan diri,
seperti bagian iklan, langganan, penjualan, pergudangan, penelitian pasar,
pengembangan, dll.