Professional Documents
Culture Documents
Kelas : XI IPS 1
No. : 23
Penilaian itu diutarakan Wakil Ketua Panitia Khusus (Pansus) DPR tentang
Angket Bank Century Gayus Lumbuun, anggota Pansus Angket Bank Century
dari Fraksi Partai Golkar Bambang Soesatyo, pengamat ekonomi perbankan
Ichsanuddin Noorsy, pakar hukum Adnan Buyung Nasution, dan Ketua
Mahkamah Konstitusi Mahfud MD secara terpisah kepada wartawan di
Jakarta, Senin (25/1).
Di depan para peserta rapat pimpinan TNI di Jakarta, Senin, Presiden Susilo
Bambang Yudhoyono (SBY) mengatakan, kebijakan pemerintah dalam
menanggulangi krisis ekonomi tahun 2008, antara lain dengan
menyelamatkan Bank Century oleh pejabat berwenang, tidak dapat dipidana
atau dikriminalkan.
Kalau kebijakan dapat dipidana setiap saat, katanya lebih lanjut, maka tidak
akan ada pejabat negara yang berani mengambil keputusan karena berisiko
diadili. Presiden memberikan contoh saat bertemu ratusan bupati di Madiun
dalam rangka rapat kerja nasional Asosiasi Pemerintah Kabupaten Indonesia
(APKI), pekan lalu.
Mahfud menekankan, isi kebijakan itu sendiri tidak dapat disalahkan karena
merupakan hasil pengambilan keputusan yang sifatnya pilihan berdasarkan
kewenangan seseorang yang memang berhak membuat kebijakan.
Mengacu pada empat koridor sesuai surat edaran MA, Gayus menyebutkan,
kebijakan pengucuran dana talangan untuk Bank Century dari segi motivasi
bisa untuk kepentingan bangsa dan negara. Demikian pula dari segi
kompetensi, KSSK memiliki syarat.
“Kebijakan itu juga mungkin tidak untuk kepentingan diri sendiri, tapi untuk
kepentingan pihak lain. Yaitu, pemegang saham diuntungkan. Apakah dapat
dipertanggungjawabkan di hadapan hukum? ” kata Gayus.
Menurut dia, sejak awal DPR berfokus pada kejanggalan dan irasionalitas
proses pengucuran dana talangan. Kalau kemudian ditemukan pelanggaran
hukum atau pidana, katanya, Pansus akan menyerahkannya kepada
lembaga hukum yang berwenang.
Penggalian data dan dokumen yang berkait dengan kebijakan bailout Bank
Century, menurut Bambang, diperlukan sebagai latar belakang untuk
menemukan bukti moral hazard di balik pelaksanaan bailout.
“Jadi, kasus Bank Century ini penuh unsur tindak pidana korupsi. Kalau
kemudian ada yang menganggap ini kasus biasa dan tidak ada pelanggaran
hukum, apalagi hanya dikatakan sebagai kesalahan dalam kebijakan,
pernyataan ini patut dipertanyakan,” tutur Noorsy.
Bagi Adnan Buyung Nasution, kebijakan yang disertai dengan latar belakang,
motif, dan tujuan tertentu, seperti kriminal, dapat dipidanakan. “Kalau
kebijakan itu melanggar pidana, ya jelas bisa dipidanakan,” tuturnya.
Sementara itu, rapat Pansus Angket Bank Century kemarin memanggil dua
ahli hukum, yakni Erman Rajagukguk dan Natabaya. Dalam kesempatan itu,
Erman berpendapat, dana Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) yang
dikucurkan kepada Bank Century bukan uang negara. Sedangkan Nayabaya
berpendapat sebaliknya.
Sementara itu, dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi III DPR,
Pelaksana Tugas Sementara Ketua KPK Tumpak Hatorangan Panggabean
menyatakan, dana LPS adalah uang negara. Menurut dia, KPK adalah
pelaksana undang-undang. Selama ini, KPK bekerja dengan menggunakan
Undang-Undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagai salah satu
pijakan.
Kesimpulan :