You are on page 1of 30

REVISI MAKALAH MIKROEKONOMI I

TEORI PRODUKSI SATU VARIABEL INPUT

DOSEN: DR. MULTIFIAH, SE, MS

KELOMPOK 4:
2

ANDISTYA OKTANING .L (0910210022)

ARIF LUKMAN .R (0910210026)

AFFANDI (0910210019)

Kata Pengantar

Segala puji bagi Allah SWT atas rahmat dan hidayah - Nya, sehingga makalah
Mikroekonomi ini dapat terselesaikan. Terima kasih kepada Dr. Multifiah, SE, MS
selaku dosen Mikroekonomi yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan kepada
mahasiswa dalam kegiatan perkuliahan.
Makalah ini disusun secara berkelompok sebagai tugas terstruktur pertama
dalam proses pembelajaran Mikroekonomi I. Umumnya, makalah ini berisi tentang
teori produksi satu variable yang mencakup, Review Pengantar Ekonomi mengenai
Proses Produksi dan Perilaku Perusahaan Memaksimalkan Profit, Total Product (TP),
Marginal Product (MP), Average Product (AP), Tahap – tahap Produksi, dan Optimum
output juga Laba Maksimum.
Sekian dari pemakalah, semoga makalah ini dapat menjadi referensi yang baik
dalam pembelajaran Mikroekonomi serta memberikan pemahaman yang lebih
mendalam bagi pemakalah dalam mengkaji Teori Produksi Satu Variabel Input. Mohon
kritik dan saran yang membangun. Terima kasih.
3

Malang, 26 September 2010

Pemakalah

DAFTAR ISI

1. Kata Pengantar 2

2. Daftar Isi 3

3. Bab I Pendahuluan 4

4. Bab II Pembahasan 6
4

5. Bab III Penutupan 23


5

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Topik yang dibahas oleh pemakalah kali ini mengenai teori produksi satu

variabel dimana topik ini sudah ditentukan oleh dosen sesuai dengan urutan

kelompok masing – masing.

1.2 Ruang Lingkup Masalah

Dalam teori produksi satu variabel input ada empat hal yang dikaji, yaitu :

1. Review materi pengantar ekonomi mengenai proses produksi dan

perilaku perusahaan memaksimalkan profit.

2. Total Product (TP), Marginal Product (MP), dan Average Product (AP).

3. Tahap – tahap Produksi

4. Optimum output dan Laba Maksimum.

1.3 Rumusan Masalah

1. Jelaskan secara singkat materi pengantar ekonomi mengenai proses

produksi dan perilaku perusahaan memaksimalkan profit?

2. Jelaskan dan berikan contoh perhitungan mengenai Total Product (TP),

Marginal Product (MP), dan Average Product (AP)?


6

3. Sebutkan tahap – tahap produksi?

4. Jelaskan dan berikan contoh perhitungan mengenai optimum output dan

laba maksimum?

1.4 Tujuan

Dalam pembuatan makalah ini pemakalah memiliki beberapa tujuan, yaitu ;

1. Mereview kembali memori pemakalah mengenai proses produksi

dan perilaku perusahaan memaksimalkan profit.

2. Mengetahui tahap – tahap produksi

3. Memahami rumus dan perhitungan yang dikaji dalam teori

produksi satu variabel input (Total Product, Marginal product, Average

Product, Optimum output, dan Laba Maksimum).

1.5 Manfaat

Ada beberapa manfaat yang dirasakan pemakalah setelah melalui proses

penyelesaian makalah Teori Produksi Datu Variabel Input, yaitu :

1. Dengan pembuatan makalah ini, pemakalah dapat lebih mudah

menyerap pembelajaran mikroekonomni mengenai teori input satu

variabel.
7

2. Berbagai referensi yang digunakan dalam pembuatan makalah

memperluas pemahaman pemakalah dalam mempelajari teori produksi

satu variabel.

3. Munculnya ketertarikan dalam pembelajaran mikroekonomi di

bab – bab selanjutnya.

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Review Proses Produksi dan Perilaku Perusahaan Memaksimalkan Profit

2.1.1 Pengertian Produksi

Menurut www.myunanto.staff.gunadarma.ac.id (2010:1) produksi

adalah proses mempergunakan unsur-unsur produksi dengan maksud

menciptakan faedah untuk memenuhi kebutuhan manusia. Dalam konteks ini

kebutuhan manusia ada dua, yaitu : barang dan jasa, dimana barang bersifat

visible dan jasa bersifat invisible.

2.1.2 Fungsi Produksi

Menurut Dr. M. Suparmoko, MA (1990:76) fungsi produksi adalah

hubungan teknis anntara faktor produksi dan barang produksi yang dihasilkan
8

dalam proses produksi. Umumnya, fungsi produksi menunjukkan bahwa jumlah

barang produksi tergantung pada jumlah faktor produksi yang digunakan. Hal ini

dikarenakan barang produksi merupakan variabel dependen dan faktor produksi

merupakan variabel independen. Hal ini dapat dibuktikan dengan keberadaan

tanah sebagai faktor produksi yang konstan dan tenaga kerja dikategorikan

sebagai faktor produksi yang berubah – ubah.

Prof. Dr. Drs. Umar Burhan, MS (2006:116) menggambarkan hubungan

antara input dan output itu kedalam suatu persamaan yang dinamakan fungsi

produksi, bentuknya adalah sebagai berikut :

Q = f(

Dimana Q = output dan = input

Tujuan perumusannya adalah mempermudah mengetahui perubahan output

bila terjadi penambahan atau pengurangan jumlah input.

Adapun beberapa asumsi dalam fungsi produksi, yaitu:


1. Fungsi produksi bersifat kontinyu
2. Fungsi produksi bernilai tunggal dari masing-masing variabel
di dalamnya.
3. Derevasi I dan II fungsi ini tetap kontinyu.
4. Fungsi produksi harus relevan (bernilai positip) baik untuk
input X maupun output Y.
5. Penggunaan teknologi adalah maksimal pada tingkatnya.
Jenis-jenis Fungsi Produksi
9

1. Constant return, hubungan yang menunjukkan jumlah hasil produksi


meningkat dengan jumlah yang sama untuk setiap kesatuan tambahan input. Dalam hal ini
e = 1 atau terjadi pertambahan input sebesar 1% dimana Q = 1%

2. Increasing return: Hubungan dimana kesatuan tambahan input


menghasilkan suatu tambahan hasil produksi yang lebih besar dari kesatuan-kesatuan
sebelumnya. Dalam hal ini e > 1 atau terjadi pertambahan input 1% dimana Q > 1%
10

3. Decreasing return: Hubungan yang mana kesatuan-kesatuan tambahan


input menghasilkan suatu kenaikan hasil produksi yang lebih kecil dari kesatuan- kesatuan
sebelumnya. Dalam hal ini e < 1 atau terjadi pertambahan input sebesar 1% dimana Q<
1%

Dalam jangka panjang semua faktor produksi variabel, skala seluruh

produksi dapat berubah. Dalam catatan ini kita melihat ekonomi dan

disekonomis produksi skala besar.

1. Skala ekonomi

Skala ekonomi keuntungan biaya yang dieksploitasi dengan


memperluas skala produksi dalam jangka panjang. Efeknya adalah
untuk mengurangi rata-rata biaya jangka panjang rentang output.

Biaya yang lebih rendah mencerminkan peningkatan efisiensi


produktif dan dapat memberi makan melalui kepada konsumen
dalam harga yang lebih rendah. Tetapi skala ekonomi juga
memberikan bisnis keunggulan kompetitif di tempat-pasar. Mereka
1. mengakibatkan
Yunanto, “Teori Produksi dan Kegiatan Perusahaan”, harga yang lebih rendah dan keuntungan yang lebih
myunanto.staff.gunadarma.ac.id/.../Modul+7+Teori+Produksi+dan+Kegiatan+Perusahaan.pdf,
tinggi!
25 September 2010

a) Meningkatkan Kembali ke Skala


11

Sebagian besar pemikiran baru di bidang ekonomi berfokus


pada hasil yang meningkat untuk skala yang tersedia untuk
perusahaan yang berkembang dalam ukuran dalam jangka
panjang. Jika bisnis yang dapat menjual lebih banyak output,
mungkin menjadi semakin mudah untuk menjual output bahkan
lebih dan menuai keuntungan dari produksi skala besar.

b) Jangka panjang rata-rata biaya kurva

Kurva LRAC atau 'kurva amplop' ditarik pada asumsi


jumlah mereka menjadi tak terbatas ukuran tanaman - maka
penampilan halus. Titik singgung antara kurva SRAC LRAC
dan tidak terjadi pada titik-titik minimum dari kurva SRAC
kecuali pada titik di mana skala efisien minimum (MES)
tercapai.

Jika LRAC yang jatuh ketika output meningkat maka pihak


perusahaan mengalami skala ekonomi Misalnya dua kali lipat
dari input faktor dalam proses produksi. Mungkin
mengakibatkan lebih dari dua kali lipat output terkemuka untuk
meningkatkan kembali ke skala. Sebaliknya, Ketika LRAC
naik, perusahaan pengalaman disekonomis skala, dan, Jika
LRAC adalah konstan, maka pihak perusahaan mengalami skala
hasil konstan.

2. Skala Disekonomis

Sebuah konsep ekonomi mengacu pada situasi di mana skala ekonomi


tidak lagi berfungsi untuk perusahaan. Daripada terus mengalami
12

penurunan biaya per peningkatan output, perusahaan melihat


peningkatan biaya marjinal ketika output meningkat.

Disekonomis skala kadang-kadang dapat terjadi untuk alasan


berikut:

1. Sebuah proses yang spesifik di dalam pabrik tidak dapat


menghasilkan jumlah output yang sama dengan proses lain
terkait. Misalnya, jika dalam suatu produk yang diperlukan
baik gadget gadget A dan B, disekonomis skala mungkin
terjadi jika gadget B diproduksi pada tingkat yang lebih lambat
dari gadget A.
2. Sebagai output meningkat, biaya transportasi yang baik
untuk pasar jauh dapat meningkatkan cukup untuk
mengimbangi setiap skala ekonomis. Misalnya, ketika
perusahaan memiliki pabrik besar yang mampu menghasilkan
keluaran yang besar terletak di satu lokasi, semakin perusahaan
memproduksi, semakin perlu untuk mengirim ke lokasi yang
jauh.

2.1.3 Faktor – faktor Produksi


13

Faktor-faktor produksi (sumber-sumber daya) adalah benda-benda yang

disediakan oleh alam atau diciptakan oleh manusia yang dapat digunakan untuk

memperoduksi barang-barang dan jasa-jasa.

Faktor-faktor produksi yang tersedia dalam perekonomian akan menentukan

sampai dimana suatu negara dapat menghasilkan barang dan jasa. Faktor produksi

yang tersedia dalam perekonomian dibedakan dalam 4 jenis, yaitu :

1. Tanah dan Sumber Alam


Faktor produksi yang disediakan alam, meliputi : tanah,
berbagai jenis barang tambang, hasil hutan dan sumber alam
lainnya yang dapat dijadikan modal. Kekayaan alam meliputi :
(1) Tanah dan keadaan iklim, (b) Kekayaan hutan, (c) Kekayaan
di bawah tanah (bahan pertambangan), (d) Kekayaan air, sebagai
sumber tenaga penggerak, untuk pengangkutan, sebagai sumber
bahan makanan (perikanan), sebagai sumber pengairan dll.
Keadaan alam, khusus tanah dipengaruhi oleh : luas tanah,
mutu tanah dan keadaan iklim. Sumber-sumber alam merupakan
dasar untuk kegiatan.

2. Tenaga Kerja
Tenaga kerja adalah semua yang bersedia dan sanggup
bekerja. Golongan ini meliputi yang bekerja untuk kepentingan
sendiri, baik anggota-anggota keluarga yang tidak menerima
bayaran berupa uang maupun mereka yang bekerja untuk gaji
dan upah. Juga yang menganggur, tetapi yang sebenarnya
bersedia dan mampu untuk bekerja.
Berdasarkan umur tenaga kerja dibagi tiga :
a. Penduduk dibawah usia kerja : dibawah 15 tahun
b. Golongan antara 15 - 64 tahun
14

c. Golongan yang sebenarnya sudah melebihi umur kerja, diatas


65 tahun.
Faktor produksi berupa tenaga kerja ini adalah manusia / SDM
yang mempunyai keahlian dan ketrampilan yang dibedakan 3
golongan, yaitu :
a Tenaga kerja kasar, adalah tenaga yang tidak
berpendidikan atau berpendidikan rendah dan tidak
memiliki keahlian dalam suatu bidang pekerjaan (contoh :
tukang sapu jalan, kuli bangunan dll).
b. Tenaga kerja terampil, adalah tenaga kerja yang memiliki
keahlian dari pelatihan atau pengalaman kerja (contoh :
montir mobil, tukang kayu, perbaikan TV dan lain-lain).
c. Tenaga kerja terdidik, adalah tenaga kerja yang memiliki
pendidikan cukup tinggi dan ahli dalam bidang tertentu
(contoh : dokter, akuntan, insinyur, dll).
3. Modal
Faktor produksi berupa benda yang diciptakan manusia akan
digunakan untuk memproduksi barang-barang dan jasa-jasa yang
mereka butuhkan (contoh : bangunan pabrik, mesin-mesin dan
peralatan pabrik, alat-alat angkutan, dll). Setiap waktu ada
persediaan barang-barang yang ditanam di gudang-gudang atau
toko-toko dan sudah siap untuk dijual. Semua bahan-bahan
mentah dan barang-barang selesai yang ada dalam persediaan
tadi disebut stock (inventory).
4. Keahlian Keusahawanan (pengelolaan)
Faktor produksi ini berbentuk keahlian dan kemampuan
usaha untuk mendirikan dan mengembangkan keterampilan
berupa benda yang diciptakan manusia dan digunakan untuk
memproduksi barang-barang dan jasa-jasa yang mereka
butuhkan. Keahlian keusahawanan meliputi kemahirannya
mengkoordinasi berbagai sumber atau faktor produksi tersebut
secara efektif dan efisien, sehingga usahanya berhasil dan
berkembang serta dapat menyediakan barang dan jasa untuk
masyarakat. Tugas pengelolaan adalah untuk mengatur ketiga
faktor produksi di atas untuk kerja sama dalam proses produksi.
Peranan pengelolaan (skills), yaitu memimpin usaha-usaha yang
bersangkutan, mengatur organisasinya dan menaikkan mutu
tenaga manusia untuk mempergunakan unsur-unsur modal dan
alam dengan sebaik-baiknya.
15

Pengertian skills meliputi :


1) Managerial skills atau entrepreneurial skills.
Kemampuan untuk mempergunakan kesempatan-
kesempatan yang ada dengan sebaik-baiknya.
2) Technological skills
Berhubungan dengan keahlian yang khusus bersifat
ekonomis teknis yang diperlukan untuk kegiatan
ekonomi dan produksi.
3) Organizational skills
Kecerdasan untuk mengatur berbagai usaha. Hal ini
bertalian dengan hal-hal didalam lingkungan sebuah
perusahaan (hal-hal intern dari perusahaan) maupun
dengan kegiatan-kegiatan di dalam rangka masyarakat
seperti usaha menyusun koperasi, bank-bank dsb

2.1.4 Bentuk – bentuk Perusahaan

Bentuk – bentuk perusahaan terbagi empat, yaitu :


1. Perusahaan perseorangan adalah perusahaan yang dimiliki
oleh satu orang atau satu keluarga dimana pemilik merangkap
sebagai pengelola perusahaan.
2. CV terdiri dari mitra aktif dan tidak aktif, dimana mitra aktif
bertanggung jawab penuh atas utang perusahaan termasuk
kekayaan pribadinya. Sedangkan, mitra pasif hanya bertanggung
jawab sebatas modal yang dia setorkan ke perusahaan.
3. Firma adalah dua orang atau lebih bersama – sama
2. menghimpun
Yunanto, “Teori Produksi dan Kegiatan Perusahaan”, modal untuk mendirikan suatu perusahaan dan
myunanto.staff.gunadarma.ac.id/.../Modul+7+Teori+Produksi+dan+Kegiatan+Perusahaan.pdf,

25 September 2010
kesemuanya aktif mengelola perusahaan.
4. Perseroan terbatas (PT) adalah perusahaan yang terdiri dari
saham – saham. Pemegang saham adalah pemilik perusahaan,
sedangkan pengelola perusahaan dapat diangkat dari kalangan
pemegang saham dan dapat juga dari bukan pemegang saham.
5. Koperasi adalah bentuk badan usaha yang modalnya berasal
dari simpanan anggota. Perbedaannya dengan PT, pada PT
16

pemegang kekuasaan tertinggi pada Rapat Pemegang Saham


dimana satu saham memiliki satu suara, maka pada koperasi
kekuasaan tertinggi terletaj pada Rapat Anggota dimana satu
anggota memiliki satu suara terlepas dari beberapa simpanan
yang dimilkinya pada koperasi

2.1.5 Tujuan Perusahaan

Ada beberapa tujuan perusahaan dari www.binus.ac.id (2010:4), yaitu :

1. Memaksimumkan keuntungan/meminimumkan kerugian (tujuan

utama dan merpakan kajian ekonomi mikro).

2. Memaksimalkan staf.

3. Memaksimalkan penjualan.

4. Memaksimalkan pertumbuhan.

Adapun cara memaksimalkan laba dalam suatu perusahaan :


1. Komposisi faktor produksi yang bagaimana perlu digunakan untuk
mencapai tingkat produksi yang tinggi. Sehingga perlu
memperhatikan fungsi produksi, yaitu hubungan antara faktor-faktor
produksi dan tingkat produksi yang diciptakannya.
2. Komposisi faktor produksi yang bagaimana meminimumkan biaya
produksi yang dikeluarkan untuk mencapai satu tingkat produksi
tertentu. Produsen perlu memperhatikan :
a) Besarnya pembayaran kepada faktor produksi tambahan
yang akan digunakan.
b) Besarnya pertambahan hasil penjualan yang
diwujudkan oleh faktor produksi yang ditambah
tersebut
17

2.2 Teori Produksi Satu Variabel Input

2.2.1 Pengertian Teori Produksi Satu Variabel Input

Menurut Ir. Sahibul Munir, SE, MSi (2008:2) analisis produksi dengan

satu input variabel diasumsikan bahwa semua faktor produksi selain tenaga

kerja (L) dianggap tetap. Sehingga fungsi produksi dengan satu input variabel

adalah : Q = f (L).

2.2.2 Fungsi Produksi dengan Satu Input Variabel Tunduk pada “Law of

Diminishing Return”.

Hukum hasil lebih yang semakin berkurang (the law of


diminishing return) menyatakan : bila satu macam input (labor)
penggunaannya terus ditambah sebanyak satu unit, sedangkan
input-input yang lain konstan, pada mulanya produksi total akan
semakin banyak pertambahannya. Tetapi sesudah mencapai suatu
tingkat tertentu produksi tambahan tersebut semakin menurun dan
akhirnya mencapai nilai negatif. Keadaan ini akan menyebabkan
produksi total semakin lambat pertambahannya, akhirnya ia
mencapai tingkat maksimum dan kemudian menurun

2.2.3 Pengertian Total Product (TP), Marginal Product (MP), dan Average

Product (AP)

Ada beberapa pengertian mengenai Total Produk (TP), AP (average

product), dan MP (Marginal Product), yaitu:

1. Total Produk (TP) yaitu jumlah output yang dihasilkan dari


proses produksi dengan menggunakan sejumlah input tertentu.

3. Umar Burhan, “Konsep Dasar Teori Ekonomi Mikro”, 2006 : 107

4. Yunanto, “Teori Produksi dan Kegiatan Perusahaan”, myunanto.staff.gunadarma.ac.id/.../Modul+7+Teori+Produksi+dan+Kegiatan+Perusahaan.pdf,


18

2. AP (average product) yaitu rata-rata produk yang dihasilkan


oleh satu unit input variabel (misalkan satu orang tenaga
kerja)àAPL = Q/L
3. MP (marginal product) yaitu tambahan hasil produksi karena
menambah satu unit input variabel (misalkan menambah
seorang tenaga kerja) à MPL =ΔQ / ΔL = (Q2-Q1) / (L2-L1)

2.2.4 Hubungan antara TP, APL, MPL, dan Elastisitas Output

Input L Input K Output APL MPL Elastisitas


(Q) Q/L Output
ΔQ / ΔL =
(Q2-Q1) /
(L2-L1) MPL/APL

(1) (2) (3) (4) (5) (6)


0 1 0 0 0 0
1 1 2 2 2 1
2 1 5 2,5 3 1,2

3 1 9 3 4 1,33

4 1 12 3 3 1

5 1 14 2,8 2 0,71

6 1 15 2,5 1 0,4

7 1 15 2,14 0 0
8 1 14 1,75 -1 -0,57
9 1 12 1,33 -2 -1,50

Observasi MP, AP, TP menurut Navik Istiqomah (2006:23) ada empat, yaitu :

1. Ketika MP = 0, TP maksimum
19

2. Ketika MP > AP, AP meningkat

3. Ketika MP < AP, AP menurun

4. Ketika MP = AP, AP maksimum


5. Sahibul Munir, “Ekonomi Manajerial”, 2008 : 2

6. Bina Nusantara University,


Dalam “Teori Produksi”, http://repository.binus.ac.id/content/J0024/J002452599.ppt., 25 September 2010
Hal ini posisi elastisitas output dapat ditentukan menjadi empat, yaitu :

1. Elastis ep > 1

2. Inelastis ep < 1

3. Unitary Elastis ep = 1

4. Inelastis Sempurna ep = 0

1. Marginal product adalah slope dari


fungsi total produksi
2. Pada titik A, slope pada fungsi
total produksi adalah yang
tertinggi, begitu juga marginal
product.
3. Pada titik C, total product adalah
maksimum, slope fungsi total
produksi adalah nol, dan marginal
produk memotong sumbu
horizontal

Karl Case dan Ray Fair (2002:21):


• Dari garis yang bersinggungan
dengan fungsi total produksi ini
diketahui bahwa produk rata –
ratanya maksimum karena sama
dengan marginal produknya.

• Lalu , pada titik B produk rata –


rata turun baik di kiri ataupun di
kanan.
20

7. Karl Case dan Ray Tahapan


2.2.5 Fair, “Principles of Economics.”.
dalam produksi 2006 : 20

1. Tahap I yaitu dimulai dari produksi 0 sampai APL


mencapai maksimum. Tahap I tidak dipilih sebab MPL positif dan
semakin besar.
2. Tahap II yaitu dimulai dari APL maksimum hingga MPL =
0. Tahapan yang paling rasional adalah tahap II yaitu pada saat
berlaku the law of diminishing marginal phisycal product. Setiap
menambah input variabel akan diikuti marjinal produk meskipun
penambahanya semakin kecil.
3. Tahapanproduksi
Tahap III dimulai dari MPL sama dengan nol hingga MPL
negatif. Tahap III tidak dipilih karena penambahan input variabel
TP
diikuti MPl yang negatif atau total outputnya justru semakin
sedikit

Ta ha pI TP

Tah ap II

Ta ha p III

AP L, M P L

A PL
L
4 7 MP L
21

Contoh kasus :

• Suatu perusahaan memproduksi televisi (Y) menggunakan


satu input variabel yaitu X. Jumlah barang Y yang dihasilkan
ditunjukan oleh persamaan TP = 240X + 24X² – X³ .
a. Tentukan nilai AP dan MP pada penggunaan input X
sebesar 10 unit
22

b. Tentukan batas penggunaan input X pada tahap I, tahap II


dan tahap III

Jawab :

1. APx = TP/X = 240 + 24X - X².

Pada X = 10 berarti: 240 + 24 (10) – (10)² = 380.

MPx = TP/ X = 240 + 48X – 3X² .

Jika X = 10 berarti MPx = 240 + 48(10) – 3(10)² = 420

2. Awal penggunaan input X tahap II adalah saat APX maksimum

yaitu ∂APX/ ∂X = 0.

∂APx / ∂X = 24 – 2X = 0 à X = 12.

Akhir tahap II saat MPx = 0 à240 + 48X – 3X² = 0. X1 = - 4 dan

X2 = 20, karena produksi bernilai positif maka batas akhirnya

adalah 20.

Tahap I : X < 12

Tahap II :12 < X < 20

Tahap III: 20 < X

2.2.6 Optimum Output dan Maksimum Profit

Jika, pada tingkat output yang terbaik atau optimum, P


melebihi AC, maka perusahaan memaksimumkan keuntungan total;
jika P lebih kecil daripada AC tetapi lebih besar daripada AVC,

9. Bina Nusantara University, “Teori Produksi”, http://repository.binus.ac.id/content/J0024/J002452599.ppt., 25 September 2010


23

perusahaan meminimumkan kerugian total; jika P lebih kecil


daripada AVC, perusahaan meminimumkan kerugian totalnya
dengan menghentikan kegiatannya. Karena, dalam pasar persaingan
sempurna, kita dapat membaca dari kurva MC tentang berapa besar
perusahaan akan berproduksi dan menjual pada berbagai tingkat
harga, kurva penawaran jangka pendek perusahaan ditentukan oleh
bagian yang menaik dari kurva MC-nya (dan berada diatas kurva
AVC-nya). Jika harga-harga faktor produkasi tetap konstan, maka
kurva penawaran jangka pendek untuk industri yang bersaing
diperoleh dengan menjumlahkan secara horizontal kurva-kurva
SMC (dan berada diatas kurva-kurva AVC yang berurutan) dari
seluruh perusahaan dalam industri itu.
Dalam jangka panjang, seluruh faktor produksi dan seluruh
biaya bersifat variable. Oleh karena itu, perusahaan akan tetap
berusaha dalam jangka panjang hanya bila (dengan mendirikan
pabrik yang paling sesuai untuk memproduksi tingkat output yang
terbaik) TR-nya sama dengan atau lebih besar daripada TC-nya.
Tingkat output yang terbaik atau optimum untuk perusahaan yang
bersaing sempurna, dalam jangka panjang, ditentukan oleh titik
dimana P atau MR sama dengan LMC dan LMC sedang naik. Jika,
pada tingkat output ini, perusahaan mendapat keuntungan, lebih
banyak perusahaan akan memasuki industri yang bersaing
sempurna tersebut hingga seluruh keuntungan tadi terserap habis

a. Fungsi Laba.
Laba suatu perusahaan memberikan signal penting bagi
perusahaan mengenai realokasi sumberdaya dalam
masyarakat, dimana hal tersebut mencerminkan perubahan
kemampuan konsumen dan permintaan, dalam suatu waktu.
b. Laba Bisnis dan Laba Ekonomi
• Business profit; penerimaan dikurangi dengan biaya
eksplisit.
• Biaya eksplisit yaitu biaya yang benar benar
dikeluarkan untuk membeli atau menggaji input yang
digunakan dalam proses produksi.
Laba ekonomi berarti penerimaan dikurangi dengan baik
biaya eksplisit maupun biaya implisit.
Biaya implisit adalah nilai input yang dimiliki dan digunakan
oleh perusaahaan dalam prosees produksi.
24

1. Gaji yang dapat diperoleh oleh pengusaha/pemilik yang


dapat diperoleh dari orang / pihak lain yang setara.
2. Pendapatan/return yang dapat diperoleh dari
investasi modalnya, menyewakan tanahnya atau
pendapatan dari input yang lain.

10. Dominick Salvatore, “Hargac. Teori


dan tentangdi Laba.
output Pasar Persaingan Sempurna”, http://id.shvoong.com/business-
management/entrepreneurship/1854204-teori-mikroekonomi/, 28 September 2010
1.
Risk-Bearing Theory of Profit
Laba ekonomi dibutuhkan oleh perusahaan untuk masuk
dan bertahan dibeberapa bidang yang memiliki risiko di
atas rata-rata.
2. Frictional Theory of Profit
Laba timbul sebagai akibat dari gesekan atau gangguan
dari keseimbangan jangka panjang.
3. Monopoly Theory of Profit
Beberapa perusahaan dengan kekuatan monopoli dapat
membatasi output dan mengenakan harga yang tinggi
dibandingkan dengan harga pada pasar persaingan.
4. Innovatioan Theory of Profit.
Laba ekonomi adalah imbalan karena pengenalan dari
inovasi yang berhasil.
5. Managerial Efficieny Theory of Profit.
Bila rata-rata perusahaan cenderung hanya memperoleh
hasil normal dari investasi jangka panjang, perusahaan
yang lebih efisien dari rata rata perusahaan tersebut akan
memperoleh laba ekonomi
d. Maksimisasi Laba

Untuk mendapatkan keuntungan memaksimalkan


kuantitas output, kita mulai dengan mengakui keuntungan
yang sama dengan total pendapatan (TR) dikurangi total biaya
(TC). Mengingat tabel biaya dan pendapatan pada setiap
kuantitas, kita bisa menghitung persamaan atau plot data
secara langsung pada grafik. Menemukan keluaran
maksimalisasi keuntungan adalah yang sederhana seperti
mencari output di mana keuntungan mencapai maksimum..
Yang diwakili oleh output Q pada diagram.
Ada dua cara grafis untuk menentukan bahwa Q optimal.
Pertama, kita melihat bahwa kurva keuntungan adalah
maksimum yang pada saat ini (A).. Kedua, kita melihat bahwa
pada titik (B) yang garis singgung pada kurva total biaya (TC)
sejajar dengan kurva penerimaan total (TR), surplus

11. Sahibul Munir, “Pengertian dan Ruang Lingkup Ekonomi Manajerial”, http://pksm.mercubuana.ac.id/new/elearning/files_modul/31011-2-576751494355.doc,
28 September 2010
25

pendapatan bersih biaya (B, C) adalah yang terbesar.. Karena


pendapatan total dikurangi biaya total sama dengan laba,
segmen garis C, B sama panjang ke segmen garis A, Q.
Menghitung harga yang menjual produk memerlukan
pengetahuan tentang perusahaan permintaan kurva. Harga di
mana kuantitas yang diminta sama dengan output yang
memaksimalkan keuntungan adalah harga yang optimal
untuk menjual produk . Matematika contoh:
TR = 120Q - 0.5Q²
TC = 420 +60Q + Q² TC
= TR - TC
= 120Q - 0.5Q² - (420 +60Q + Q²)
= 120Q - 0.5Q² - 420 - 60Q – Q²)
= - 420 + 120Q - 60Q- 0.5Q² - Q ²
= - 420 + 60Q - 1.5Q²

Laba adalah dimaksimalkan ketika keuntungan marginal


sama dengan nol, keuntungan marjinal adalah turunan pertama
dari fungsi total keuntungan

M =0
= 60 - 3Q
Q = 20
Setelah mengetahui nilai Q dalam fungsi tersebut maka
nya adalah :
= - 420 + 60Q - 1.5Q²
= - 420 + 60 (20) – 1.5 (20) ²
= - 420 + 1800 - 600
= 780
e. MPL, MRPL dan memaksimalkan keuntungan
Aturan umum adalah bahwa perusahaan memaksimalkan
laba dengan memproduksi bahwa kuantitas keluaran dimana
pendapatan marjinal sama dengan biaya marjinal. Masalah
maksimalisasi keuntungan juga dapat didekati dari sisi input.
Artinya, apa yang memaksimalkan keuntungan penggunaan
input variabel? Untuk memaksimalkan keuntungan
perusahaan harus meningkatkan penggunaan "sampai ke titik
di mana marjinal pendapatan produk input sama dengan biaya
marjinal". Jadi secara matematis keuntungan memaksimalkan
rule MRP L = MC L Produk pendapatan marjinal adalah

12. Maclachlan Fiona, “Memaksimalkan keuntungan”, http://en.wikipedia.org/wiki/Profit_maximization, 28 September 2010


26

perubahan total pendapatan per unit perubahan masukan


variabel menganggap tenaga kerja. MRP L adalah produk
pendapatan marjinal dan produk marjinal tenaga kerja atau
MRP L = MR x MP L

• Derivasi:

MR = ∆TR/∆Q
MP L = ∆Q/∆L
MRP L = MR x MP L = (∆TR/∆Q) x (∆Q/∆L) = ∆TR/∆L
Q

E w/P

0 Le

Penambahan total revenue yang disumbangkan oleh

tambahan kerja (VMPL) melebihi tambahan biaya (upah),

maka peningkatan tenaga kerja tersebut. Tambahan laba

tersebut akan habis sampai dengan tambahan output


27

BAB III

PENUTUPAN

Dari pembahasan diatas, dapat disimpulkan bahwa produksi adalah proses

mempergunakan unsur-unsur produksi dengan maksud menciptakan faedah untuk

memenuhi kebutuhan manusia. Dalam konteks ini kebutuhan manusia ada dua, yaitu :

barang dan jasa, dimana barang bersifat visible dan jasa bersifat invisible. fungsi produksi

adalah hubungan teknis anntara faktor produksi dan barang produksi yang dihasilkan

dalam proses produksi. Umumnya, fungsi produksi menunjukkan bahwa jumlah barang

produksi tergantung pada jumlah faktor produksi yang digunakan. Jenis-jenis fungsi

produksi yaitu, Constant return, Increasing return, dan Decreasing return.

Faktor-faktor produksi (sumber-sumber daya) adalah benda-benda yang disediakan

oleh alam atau diciptakan oleh manusia yang dapat digunakan untuk memperoduksi

barang-barang dan jasa-jasa. analisis produksi dengan satu input variabel diasumsikan

bahwa semua faktor produksi selain tenaga kerja (L) dianggap tetap. Sehingga fungsi

produksi dengan satu input variabel adalah : Q = f (L). Hukum hasil lebih yang semakin

berkurang (the law of diminishing return) menyatakan : bila satu macam input (labor)
28

penggunaannya terus ditambah sebanyak satu unit, sedangkan input-input yang lain

konstan, pada mulanya produksi total akan semakin banyak pertambahannya.

Ada beberapa pengertian mengenai Total Produk (TP), AP (average product), dan

MP (Marginal Product), yaitu: Total Produk (TP) yaitu jumlah output yang dihasilkan

dari proses produksi dengan menggunakan sejumlah input tertentu.

AP (average product) yaitu rata-rata produk yang dihasilkan oleh satu unit input variabel

(misalkan satu orang tenaga kerja)àAPL = Q/L. MP (marginal product) yaitu tambahan

hasil produksi karena menambah satu unit input variabel (misalkan menambah seorang

tenaga kerja) à MPL =ΔQ / ΔL = (Q2-Q1) / (L2-L1). Observasi MP, AP, TP menurut

Navik Istiqomah (2006:23) ada empat, yaitu : MP = 0, TP maksimum, MP > AP, AP

meningkat, MP < AP, AP menurun, dan MP = AP, AP maksimum.

Tahap I yaitu dimulai dari produksi 0 sampai APL mencapai maksimum. Tahap I

tidak dipilih sebab MPL positif dan semakin besar. Tahap II yaitu dimulai dari APL

maksimum hingga MPL = 0. Tahapan yang paling rasional adalah tahap II yaitu pada saat

berlaku the law of diminishing marginal phisycal product. Setiap menambah input

variabel akan diikuti marjinal produk meskipun penambahanya semakin kecil. Tahap III

dimulai dari MPL sama dengan nol hingga MPL negatif. Tahap III tidak dipilih karena

penambahan input variabel diikuti MPl yang negatif atau total outputnya justru semakin

sedikit. Laba suatu perusahaan memberikan signal penting bagi perusahaan mengenai

realokasi sumberdaya dalam masyarakat, dimana hal tersebut mencerminkan perubahan

kemampuan konsumen dan permintaan, dalam suatu waktu. Business profit; penerimaan
29

dikurangi dengan biaya eksplisit. Biaya eksplisit yaitu biaya yang benar benar

dikeluarkan untuk membeli atau meggaji input yang digunakan dalam proses produksi.

Untuk mendapatkan keuntungan memaksimalkan kuantitas output, kita mulai dengan

mengakui keuntungan yang sama dengan total pendapatan (TR) dikurangi total biaya

(TC).

DAFTAR PUSTAKA

1. Yunanto. “Teori Produksi dan Kegiatan Perusahaan”.


myunanto.staff.gunadarma.ac.id/.../Modul+7+Teori+Produksi+dan
+Kegiatan+Perusahaan.pdf, 25 September 2010

2. Munir, Sahibul. 2008. “Ekonomi Manajerial”. Jakarta : Universitas Mercubuana

3. Burhan, Umar. 2006. “Konsep Dasar Ekonomi Mikro”. Malang : Badan Penerbit
Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya

4. Istiqomah, Navik. 2006. “Teori Produksi Satu Variabel”. Jakarta : Universitas


Gunadarma

5. Bina Nusantara University, “Teori Produksi”, http://repository.binus.ac.id


/content/J0024/J002452599.ppt, 25 September 2010

6. Salvatore, Dominick. “Harga dan output di Pasar Persaingan Sempurna”,


http://id.shvoong.com/businessmanagement/entrepreneurship/1
854204-teori-mikroekonomi /, 28 September 2010
7. Fiona, Maclachlan “Memaksimalkan keuntungan”,
http://en.wikipedia.org/wiki/Profit_maximization,
28 September 2010
30

You might also like