Professional Documents
Culture Documents
2. Strategi-strategi kognitif
Stategi-strategi kognitif merupakan suatu proses kontrol, yaitu proses internal
yang digunakan siswa (orang yang belajar) untuk memilih dan mengubah cara-
cara memberikan perhatian, belajar mengingat, dan berpikir
2.1 Strategi-strategi menghafal, yaitu siswa melakukan latihan tentang
materi yang dipelajari dalam bentuk pengulangan terus-menerus.
2.2 Strategi-strategi elaborasi, yaitu siswa mengasosiakan hal-hal yang
akan dipelajari dengan bahan-bahan lain yang tersedia. Misalnya
mempelajari puisi dengan cara memparafrasekan puisi tersebut.
2.3 Strategi-strategi pengaturan, yaitu mempelajari materi dengan
menyusun kerangka yang teratur dari materi tersebut.
2.4 Strategi-strategi metakognitif, meliputi kemampuan siswa untuk
menentukan tujuan belajar, memperkiran keberhasilan pencapain
tujuan itu, dan memilih alternatif untuk mencapai tujuan itu.
2.5 Strategi-strategi afektif, yaitu teknik yang digunakan siswa untuk
memusatkan dan mempertahankan perhatian, mengendalikan
kemarahan dan menggunakan waktu secara efektif.
3. Informasi Verbal
Informasi verbal adalah informasi yang diperoleh dari belajar di sekolah, kata-
kata yang diucapkan orang, membaca, radio, televisi, dan media yang lain.
4. Sikap-sikap
Sikap-sikap yang umum biasanya disebut dengan nilai. Sikap-sikap ini
ditujukan pada perilaku-perilaku sosial seperti kata-kata kejujuran, dermawan,
dan istilah-istilah lain yang lebih moralitas.
5. Keterampilan-keterampilan motorik
Keterampilan motorik tidak hanya meliputi kegiatan fisik, tetapi jugakegiatan-
kegiatan motorik yang digabungkan dengan kegiatan-kegiatan intelektual,
misalnya membaca dan menulis.
B. Kejadian-kejadian Belajar
Kejadian-kejadian belajar merupakan fasa-fasa belajar yang terdiri atas fasa
motivasi, pengenalan, pemerolehan, retensi, pemanggilan, generalisasi,penampilan,
dan umpan balik.
C. Kejadian-kejadian Instruksi
Menurut Gagne bukan hanya guru yang dapat memberikan instruksi; kejadian-
kejadian instruksi dapat pula diterapkan pada belajar penemuan, belajar di luar
kelas atau belajar di dalam kelas. Tetapi kejadian instruksi yang dikemukakan
Gagne merupakan kejadian-kejadian instruksi yang terjadi pada guru ketika
menyampaiakn pelajaran pada sekelompok siswa. Yang termasuk dalam kejadian-
kejadian instruksi tersebut antara lain adalah: (1) mengaktifkan motivasi (activating
motivation), (2) memberi tahu tujuan-tujuan belajar, (3) mengarahkan perhatian
(directting attention), (4) merangsang ingatan (stimulating recall), (5) menyediakan
bimbingan belajar, (6) meningkatkan retensi (enhancing retention), (7) melancarkan
transfer belajar, dan (8) mengeluarkan penampilan; memberikan umpan balik
1. Mengaktifkan motivasi
Kejadian ini merupakan langkah pertama dalam setiap pembelajaran yang
dilakukan oleh guru dengan tujuan memberikan motivasi belajar pada siswa.
4. Merangsang ingatan
Mengingat pelajaran yang telah lampau dengan cara pemberian kode pada
informasi yang berasal dari memori jangka pendek. Guru dapat melakukannya
dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan yang merupakan suatu pengulangan.
6. Meningkatkan retensi
Retensi atau bertahannya materi dapat dilakukan dengan banyak kali pengulangan
terhadap materi tersebut.
Teorinya menjelaskan tiga hal, yaitu taksonomi hasil belajar, kondisi belajar
khusus, dan 9 peristiwa pembelajaran. Mbah Bloom, mengkategoikan taksonomi hasil
belajarnya kedalam tiga ranah, kognitif, psikomotorik dan afektif. Taksonomi ranah
kognitif dibuat sendiri oleh Bloom, sementara ranah afektif dibuat bekerjasama dengan
Masia dan ranah psikomotorik dibuat bersama Simpson.
Beda dengan Bloom, Mbah Gagne mengkategorikan taksonomi hasil belajar
dalam lima komponen, yaitu: informasi verbal, keterampilan intelektual, strategi
kognitif, sikap, dan keterampilan motorik. Jadi, tiga ranah dalam taksonomi Bloom
tercakup semua disini. Kenapa Gagne mengelompokkannya kedalam lima komponen?
Ia mengatakan, hal tersebut dikarenakan atas asumsi bahwa hasil belajar yang berbeda
tersebut memerlukan kondisi belajar yang berbeda pula.Artinya begini, untuk
membangun strategi kognitif siswa memerlukan kondisi berbeda dengan ketika kita
ingin membangun sikap atau keterampilan motorik. Taksonomi yang dibuat oleh
Gagne ini adalah taksonomi hasil belajar pertama, sebelum dibenahi oleh Bloom dkk,
dan sekarang tahun 1999 lalu telah diperbaiki oleh Crathwol dkk.
Hal kedua dari teorinya Gagne adalah kondisi belajar khusus (specifik learning
condition). Ia menekankan bahwa sangatlah penting untuk mengkategorisasikan tujuan
pembelajaran sesuai dengan tipe hasil belajar, alias taksonomi seperti dijelaskan di
atas. Dengan cara seperti ini guru/tutor/dosen dapat merancang pembelajarannya untuk
mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan. Ia juga menekankan bahwa untuk
mencapai tujuan pembelajaran tersebut, harus sangat-sangat memperhatikan kondisi
khusus (critical condition) yang harus disiapkan untuk mencapai itu. Misal, jika tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai adalah mengingat sejumlah kosa kata, katakanlah
maka kita harus menyiapkan kondisi khusus yaitu berupa petunjuk (cues) atau tips alias
trik tertentu, sehingga siswa bisa mengingat dan memahaminya.
1. Gaining Attention; yaitu upaya ata cara kita untuk meraih perhatian siswa.
2. Informing learner of the objectives; memberitahukan siswa tujuan pembelajaran
yang akan mereka capai/peroleh;
3. stimulating recall of prior learning; guru biasa menyebutnya dengan appersepsi,
yaitu merangsang siswa untuk mengingat pelajaran terkait sebelumnya dan
menghubungkannya dengan apa yang akan dipelajari berikutnya;
4. Presenting stimulus; setelah itu mulailah dengan menyajikan stimulus;
5. Providing learning guidance; berikan bimbingan belajar;
6. Eliciting performance; tingkatkan kinerja;
7. Providing feed back; alias berikan umpan balik;
8. Assessing performance; ukur capaian hasil belajar mereka;
9. Enhancing retention and transfer; tingkatkan capaian hasil belajar sesuai dengan
tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan untuk dicapai.
Teori ini ditemukan oleh Gagne yang didasarkan atas hasil riset tentang faktor-
faktor yang kompleks pada proses belajar manusia. Penelitiannya diamksudkan untuk
menemukan teori pembelajaran yang efektif. Analisanya dimulai dari identifikasi
konsep hirarki belajar, yaitu urut-urutan kemampuan yang harus dikuasai oleh
pembelajar (peserta didik) agar dapat mempelajari hal-hal yang lebih sulit atau lebih
kompleks.
Menurut Gagne belajar memberi kontribusi terhadap adaptasi yang diperlukan
untuk mengembangkan proses yang logis, sehingga perkembangan tingkah laku
(behavior) adalah hasil dari efek belajar yang komulatif (gagne, 1968). Lebih lanjut ia
menjelaskan bahwa belajar itu bukan proses tunggal. Belajar menurut Gagne tidak
dapat didefinisikan dengan mudah, karena belajar bersifat kompleks.
2. Proseskognitif
3) Attitude (perilaku)
4) Cognitive strategi (strategi kognitif)
Dalam paper ini, akan dibahas mengenai teori tentang learning and memory,
serta bagaimana learning and memory bermanfaat bagi perkembangan pembelajaran di
sekolah. Menurut Gagne tahapan proses pembelajaran meliputi delapan fase yaitu, (1)
motivasi; (2) pemahaman; (3) pemerolehan; (4) penyimpanan; (5) ingatan kembali; (6)
generalisasi; (7) perlakuan dan umpan balik.
Menurut garne hasil belajar dimasukkan ke dalm lima kategori. Guru sebaiknya
menggunakan kategori ini dalam merencanakan tujuan instruksional dan penilaian.
Lima kategori belajar menurut garner sebagai berikut :
Daftar Pustaka
Driscoll, MP (1994). Psychology of learning for instruction. Psikologi belajar untuk
instruksi. Boston: Allyn and Bacon. Boston: Allyn and Bacon.
Gagne, RM, Briggs, LJ, & Wager, WW (1992). Gagne, RM, Briggs, LJ, & Taruhan,
WW (1992). Principles of instructional design. Prinsip-prinsip desain instruksional.
Fort Worth: Harcourt Brace Jovanovich. Fort Worth: Harcourt Brace Jovanovich.