You are on page 1of 19

Konsep Teknologi

MAKALAH
KONSEP TEKNOLOGI

Karya Tulis ini dibuat untuk memenuhi

Tugas Semester 3 sebagai pelengkap nilai akademik

di Akademi Teknik Soroako (ATS)

Disusun oleh :

HAERIL 209027

MACHINNING

AKADEMI TEKNIK SOROAKO


2010

Akademi Teknik Sorowako 2010


Konsep Teknologi

(PERKEMBANGAN HIDUP
MANUSIA)

AKADEMI TEKNIK SOROAKO


2010

Akademi Teknik Sorowako 2010


Konsep Teknologi

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas berkat dan
rahmat-Nya sehingga maklah ini “ Perkembangan Hidup Manusia “ dapat
terselesaikan tepat pada waktunya.

Makaah ini disusun berdasarkan apa yang penulis dapatkan dari berbagai
referensi yang telah diusahakan untuk menyusun makalah ini agar lebih lengkap
dan lebih baik.

Sedikit analisa dan informasi yang disampaikan penulis kiranya dapat


bermanfaat bagi pembaca dalam menambah pengetahuan mengenai
perkembangan manusia. Penulis menyadari akan kekurangan dan keterbatasan
kemampuan yang dimiliki, Sehingga dalam penyusunan makalah ini masih
banyak kekurangan dan kekeliruan, oleh karena itu saran dan kritik untuk
melengkapi kekurangan tersebut sangat diharapkan oleh penulis.

Terima kasih atas segala kesempatan dan perhatian yang diberikan oleh
teman-teman dalam menyelesaikan penulisan dan penyusunan Makalah ini serta
kepada semua pihak yang turut membantu. Akhir kata, penulis mengharapkan
agar makalah ini tidak hanya sebagai pelengkap untuk memenuhi tugas saja,
melainkan dapat dijadikan sebagai sebuah makalah yang bermanfaat dan dijaga
sebagaimana mestinya.

Sorowako, November 2010


Penulis,

Tim Penysuan

Akademi Teknik Sorowako 2010


Konsep Teknologi

DAFTAR ISI
Judul Makalah

Kata Pengantar ........................................................................................... (i)

Daftar Isi ........................................................................................................ (ii)

BAB I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang ……………………………………………… 01
BAB II Pembahasan
2.1 Proses Kehamilan …………………………………………… 02
2.2 Proses perkembangan Janin …………………………………. 02
2.3 Proses Pertumbuhan …………………………………………. 06

BAB III Penutup


4.1 Kesimpulan …………………….……………………………… 14

Daftar pustaka ………………………………………………………………….. 15

Akademi Teknik Sorowako 2010


Konsep Teknologi

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Dalam kehidupan masyarakat modern ketergantungan hidup terhadap


produk teknologi terutama teknologi informasi. Kemajuan iptek di era
globalisasi (kehidupan tanpa tapal batas), menuntut masyarakat untuk memiliki
kemampuan spesialisasi. Hal ini berpengaruh pada pola fikir, pola hidup dan
perilaku.

Teknologi disatu sisi membantu aktivitas hidup masyarakat, di sisi lain


menjadikan sikap mental masyarakat malas, karena dibuai berbagai
kemudahan. Kehidupan di zaman modern seolah-olah tidak akan dapat
bertahan hidup tanpa bantuan produk teknologi.. hal ini memaksa kehidupan
menjadi konsumtif. Pada saatnya akan menggusur nilai-nilai kemanusiaan yaitu
kemandirian dalam mengatasi persoalan hidupnya.

Nilai-nilai kemandirian sangat dibutuhkan karena di dalamnya ada unsur


kreatifitas dan efisiensi. Situasi yang dilematis, perkembangan kehidupan
modern biaya hidup menjadi tinggi, namun tidak mengikuti perkembangan jauh
ketinggalan, ini merupakan problematika kehidupan modern.

Untuk mengantisipasi dampak negative kemajuan iptek dan lajunya arus


globalisasi yang cepat, perlu menyadari untuk segera membekali peserta didik
dengan kemampuan dasar diantaranya nilai-nilai kemandirian.

Akademi Teknik Sorowako 2010


Konsep Teknologi

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Proses Kehamilan

Proses kehamilan adalah proses dimana bertemunya sel telur dengan sel
sperma hingga terjadi pembuahan. Proses kehamilan (gestasi) berlangsung selama
40 minggu atau 280 hari dihitung dari hari pertama menstruasi terakhir. Usia
kehamilan sendiri adalah 38 minggu, karena dihitung mulai dari tanggal konsepsi
(tanggal bersatunya sperma dengan telur), yang terjadi dua minggu setelahnya.

2.2 Proses Perkembangan Janin

2.2.1 Dimulai pada minggu ke 4-8:

Terjadi pembentukan awal


embrio (manusia dini) yang sudah
memiliki sistim vaskuler (peredaran
darah). Jantung janin mulai
berdetak, dan semua organ tubuh
lainnya mulai terbentuk. Muncul
tulang-tulang wajah, mata, jari
kaki, dan tangan.Pada fase ini pun
sudah terbentuk kantung ketuban yang terdiri dari dua selaput tipis. Selaput ini

Akademi Teknik Sorowako 2010


Konsep Teknologi

berisi air ketuban tempat bayi terapung di dalam rahim. Air ketuban akan
menjaga bayi dari cedera akibat benturan dari luar selama masa kehamilan.

2.2.2 Pada minggu ke 8-12:

Organ-organ tubuh utama janin telah


terbentuk. Bentuk kepalanya pun kini lebih
besar dibandingkan dengan badannya,
sehingga dapat menampung otak yang terus
berkembang dengan pesat. Ia juga telah
memiliki dagu, hidung, dan kelopak mata
yang jelas. Di dalam rahim, janin mulai dapat melakukan aktifitas seperti
menendang dengan lembut.

2.2.3 Pada minggu ke 12-16:

Paru-parunya janin mulai


berkembang dan detak jantungnya
dapat didengar melalui alat
ultrasonografi (USG). Wajahnya
mulai dapat membentuk ekspresi
tertentu, dan di matanya mulai
tumbuh alis dan bulu mata. Kini ia
dapat memutar kepalanya dan
membuka mulut. Rambutnya mulai tumbuh kasar dan berwarna. Bahkan
kakinya pun sudah tumbuh lebih panjang dari tangannya.

Akademi Teknik Sorowako 2010


Konsep Teknologi

2.2.4 Pada minggu ke 16-20:

Hidung dan telinga tampak jelas, kulit


merah, rambut mulai tumbuh, dan semua
bagian sudah terbentuk lengkap. Pembuluh
darah terlihat dengan jelas pada kulit janin yang
tipis. Tubuhnya ditutupi rambut halus yang
disebut lanugo. Si kecil kini mulai lebih teratur
dan terkoordinasi. Ia bisa mengisap jempol dan bereaksi terhadap suara ibunya.

2.2.5 Pada minggu ke 20-24:

Pada saat ini, alat


kelaminnya mulai terbentuk,
cuping hidungnya terbuka,
dan ia mulai melakukan
gerakan pernapasan. Pusat-
pusat tulangnya pun mulai
mengeras. Selain itu, kini ia
mulai memiliki waktu-waktu
tertentu untuk tidur. Berkat teknologi 3D Ecography, anda bisa melihat sang
janin dengan jelas, bahkan ekspresi wajahnya.

2.2.6 Pada minggu ke 24-28:

Di bawah kulit, lemak sudah


mulai menumpuk. Di kulit kepala
rambut mulai bertumbuhan, kelopak
matanya membuka, dan otaknya
mulai aktif. Ia dapat mendengar
sekarang, baik suara dari dalam

Akademi Teknik Sorowako 2010


Konsep Teknologi

maupun dari luar (lingkungan). Ia dapat mengenali suara ibunya dan detak
jantungnya bertambah cepat jika ibunya berbicara.

2.2.7 Pada minggu ke 28-32:

Walaupun gerakannya sudah mulai terbatas karena beratnya yang semakin


bertambah, namun matanya sudah mulai bisa berkedip akibat melihat cahaya
melalui dinding perut ibunya. Kepalanya sudah mengarah ke bawah. Paru-
parunya belum sempurna, namun jika saat ini ia terlahir ke dunia, si kecil
kemungkinan besar telah dapat bertahan hidup. Si kecil kini sudah terbentuk
dengan sempurna.

2.2.8 Pada minggu ke 36:

Sang bayi kerap berlatih bernafas,


mengisap, dan menelan. Rambut-
rambut halus di sekujur tubuhnya
telah menghilang dan badannya
menjadi lebih bulat. Bayi yang
dikandung oleh sebagaian wanita
yang hamil untuk pertama kalinya akan mengalami penurunan, yaitu turunnya
kepala ke rongga panggul (bayi sudah turun).

2.2.9 Pada minggu ke 38:

Kepalanya telah berada pada


rongga panggul, siap untuk
dilahirkan. Hal tersebut
menunjukkan bahwa waktu
persalinan sudah dekat. Kini,
sang bayi seolah-olah
mempersiapkan diri bagi
kelahirannya ke dunia.

Akademi Teknik Sorowako 2010


Konsep Teknologi

2.2.10 Pada minggu ke 40 [9 Bulan]:

Apa yang dulunya hanyalah sebuah sel, sekarang telah menjadi manusia.
Dalam beberapa hari, plasenta akan mengambil alih dan memberi sinyal bahwa
bayi telah siap untuk dilahirkan. Sang bayi masih tidur dengan tenang di dalam
rahim ibunya. Ia tidak mengetahui bahwa sesaat lagi ia akan meninggalkan
rumahnya untuk melewati proses terbesar dalam kehidupannya yaitu
KELAHIRAN! Walaupun proses ini menyakitkan bagi sang ibu dan sang bayi
tetapi melalui hal inilah KEAJAIBAN KEHIDUPAN TERJADI

2.3 Proses Pertumbuhan


Dalam Makalah ini perkembangan
manusia pada umumnya, kita harus
membedakan dua hal yaitu proses
pematanga dan proses belajar. Selain itu
masih ada hal ketiga yang ikut
menentukan perkembangan yaitu
pembawaan dan bakat.

PEMATANGAN, bearti proses pertumbuhan yang menyangkut


penyempurnaan fungsi-fungsi tubuh sehingga mengakibatkan perubahan-
perubahan tingkah laku terlepas adri ada atau tidak adanya proses belajar.
Perubaahn-perubahan tingkah laku karena proses pematangan ini dapat
diperhitungkan dan diperkirakan seja semula. Misalnya, kita dapat
memperhitungkan perkembangan seorang bayi, yaitu bahwa mula-mula ia

Akademi Teknik Sorowako 2010


Konsep Teknologi

dapat telungkup, setelah itu merangkak, kemudian duduk, berdiri, dan


akhirnya berjalan. Perkembangan ini ditentukan oleh proses pematangan
organ-organ tubuh dan terjadi pada setiap bayi normal, sehingga kita dapat
memperhitungkan sebelumnya.

BELAJAR, bearti mengubah atau memperbaiki tingkah laku melalui


latihan, pengalaman dan kontak dengan lingkungan. Pada manusia penting
sekali blajar melali kontak sosial agar manusia dapat hidup dalam
masyarakat dengan struktur kebudayaan yang rumit itu. Ada tingkah laku
yang ditentukan semata-mata oleh pross pematangan seperti halnya dengan
berjalan, ada pula tingkah laku yang lebih dipengaruhi oleh proses belajar
misalnya beremosi, tetapi kebanyakan tingkah laku manusia ditentukan oleh
kedua-duanya. Kemampuan berbicara misalnya, ditentukan baik oleh proses
pematangan maupun proses belajar. Seorang anak baru bias belajar berbicara
kalau organ-organ tubuhnya sedang matang untuk itu,sedangkan bahasa yang
digunakannya untuk berbicara didapatnya dari mendengar dan meniru dari
orang lain (latihan belajar). Latihan yang diberikan sebelum taraf
kematangan tertentu tercapai, tidak akan memebri hasil, atau paling banyak
hanya akan memberi hasil sementara. Misalnya, seorang anak yang belum
matang untuk diajar membaca, tidak akan dapat diajari membaca. Latihan-
latihan yang diberikan terlalu awal seperti ini, kalau gagal bahkan akan lebih
banyak mengecewakan anak yang bersangkutan. Anak yang dipaksa belajar
membaca sedangkan ia belum cukup matang untuk itu akan menegrahkan
energinya lebih banyak daripada semestinya, dan kalau gagal frustasinya
lebih besar, di samping banyak energi terbuang percuma.

2.3.1 Tahap Bayi (Infancy): Sejak lahir hingga usia 18 bulan.


Hasil perkembangan ego: trust vs mistrust (percaya vs tidak percaya)
Kekuatan dasar: Dorongan dan harapan Periode ini disebut juga dengan
tahapan sensorik oral, karena orang biasa melihat bayi memasukkan segala
sesuatu ke dalam mulutnya. Sosok Ibu memainkan peranan terpenting untuk

Akademi Teknik Sorowako 2010


Konsep Teknologi

memberikan perhatian positif dan penuh kasih kepada anak, dengan


penekanan pada kontak visual dan sentuhan. Jika periode ini dilalui dengan
baik, bayi akan menumbuhkan perasaan trust (percaya) pada lingkungan dan
melihat bahwa kehidupan ini pada dasarnya baik. Sebaliknya, bila gagal di
periode ini, individu memiliki perasaan mistrust (tidak percaya) dan akan
melihat bahwa dunia ini adalah tempat yang mengecewakan dan penuh
frustrasi. Banyak studi tentang bunuh diri dan usaha bunuh diri yang
menunjukkan betapa pentingnya pembentukan keyakinan di tahun-tahun
awal kehidupan ini. Di awal kehidupan ini begitu penting meletakkan dasar
perasaan percaya dan keyakinan bahwa tiap manusia memiliki hak untuk
hidup di muka bumi, dan hal itu hanya bisa dilakukan oleh sosok Ibu, atau
siapapun yang dianggap signifikan dalam memberikan kasih sayang secara
tetap.

2.3.2 Tahap Kanak-Kanak Awal (Early Childhood): 18 Bulan hingga 3 tahun

Hasil perkembangan ego: autonomy vs shame (otonomi vs rasa malu)


Kekuatan dasar: Pengendalian diri, keberanian, dan kemauan (will) Selama
tahapan ini individu mempelajari ketrampilan untuk diri sendiri. Bukan
sekedar belajar berjalan,
bicara, dan makan
sendiri, melainkan
juga mempelajari
perkembangan motorik yang
lebih halus, termasuk
latihan yang sangat
dihargai: toilet training. Di
masa ini, individu
berkesempatan untuk belajar
tentang harga diri dan
otonomi, seiring dengan

Akademi Teknik Sorowako 2010


Konsep Teknologi

berkembangnya kemampuan mengendalikan bagian tubuh dan tumbuhnya


pemahaman tentang benar dan salah. Salah satu ketrampilan yant muncul di
periode adalah kemampuan berkata TIDAK. Sekalipun tidak menyenangkan
orang tua, hal ini berguna untuk pengembangan semangat dan kemauan.
Di sisi lain, ada kerentanan yang bisa terjadi dalam periode ini,
khususnya berkenaan dengan kegagalan dalam proses toilet training atau
mempelajari skill lainnya, yang mengakibatkan munculnya rasa malu dan
ragu-ragu. Lebih jauh, individu akan kehilangan rasa percaya dirinya.
Dalam periode ini, hubungan yang signifikan adalah dengan orang tua.

2.3.3 Tahap Usia Bermain (Play Age): 3 hingga 5 tahun

Hasil perkembangan ego: initiative vs guilt (inisiatif vs rasa bersalah)


Kekuatan dasar: Tujuan
Pada periode ini,
individu biasanya
memasukkan gambaran
tentang orang dewasa
di sekitarnya dan secara
inisiatif dibawa dalam
situasi bermain. Anak
laki-laki bermain
dengan kuda-kudaan
dan senapan kayu, anak perempuan main “pasar-pasaran” atau boneka yang
mengimitasi kehidupan keluarga, mobil-mobilan, handphone mainan, tentara
mainan untuk bermain peran, dsb. Di masa ini, muncul sebuah kata yang
sering diucapkan seorang anak:”KENAPA?” Sesuai dengan konsep
Freudian, di masa ini anak (khususnya laki-laki) juga sedang berjuang dalam
identitas gender-nya yang disebut “oedipal struggle”. Kita sering melihat
anak laki-laki yang bermain dengan alat kelaminnya, saling menunjukkan

Akademi Teknik Sorowako 2010


Konsep Teknologi

pada sesama anak laki-laki, atau bahkan menunjukkan pada anak perempuan
sebaya. Kegagalan melalui fase ini menimbulkan perasaan bersalah.
Hubungan yang signifikan di periode ini adalah dengan keluarga inti
(ayah, ibu, dan saudara).

2.3.4 Tahap Usia Sekolah (School Age): Usia 6 – 12 tahun

Hasil
perkembangan ego:
Industry vs Inferiority
(Industri vs
Inferioritas) Kekuatan
dasar: Metode dan
kompetensi Periode
ini sering disebut juga
dengan periode laten,
karena individu
sepintas hanya menunjukkan pertumbuhan fisik tanpa perkembangan aspek
mental yang berarti, berbeda dengan fase-fase sebelumnya. Kita bisa simak,
dalam periode sebelumnya pertumbuhan dan perkembangan berbilang bulan
saja untuk manusia agar bisa tumbuh dan berkembang. Ketrampilan baru
yang dikembangkan selama periode ini mengarah pada sikap industri
(ketekunan belajar, aktivitas, produktivitas, semangat, kerajinan, dsb), serta
berada di dalam konteks sosial. Bila individu gagal menempatkan diri secara
normal dalam konteks sosial, ia akan merasakan ketidak mampuan dan
rendah diri. Sekolah dan lingkungan sosial menjadi figur yang berperan
penting dalam pembentukan ego ini, sementara orang tua sekalipun masih
penting namun bukan lagi sebagai otoritas tunggal.

2.3.5 Tahap Remaja (Adolescence): Usia 12 hingga 18 tahun

Akademi Teknik Sorowako 2010


Konsep Teknologi

Hasil perkembangan ego: Identity vs Role confusion (identitas vs


kebingungan peran) Kekuatan dasar: devotion and fidelity (kesetiaan dan
ketergantungan) Bila sebelumnya perkembangan lebih berkisar pada apa
yang dilakukan untuk saya, sejak stage perkembangan ini perkembangan
tergantung pada apa yang saya kerjakan. Karena di periode ini individu
bukan lagi anak tetapi belum menjadi dewasa, hidup berubah sangat
kompleks karena individu berusaha mencari identitasnya, berjuang dalam
interaksi sosial, dan bergulat dengan persoalan-persoalan moral. Tugas
perkembangan di fase ini adalah menemukan jati diri sebagai individu yang
terpisah dari keularga asal dan menjadi bagian dari lingkup sosial yang lebih
luas. Bila stage ini tidak lancara diselesaikan, orang akan mengalami
kebingungan dan kekacauan peran. Hal utama yang perlu dikembangkan di
sini adalah filosofi kehidupan. Di masa ini, seseorang bersifat idealis dan
mengharapkan bebas konflik, yang pada kenyataannya tidak demikian. Wajar
bila di periode ada kesetiaan dan ketergantungan pada teman.

2.3.6 Tahap Dewasa Awal (Young Adulthood): Usia 18 hingga 35 tahun

Hasil perkembangan ego:


Solidarity vs Isolation (Solidaritas vs
isolasi) Kekuatan dasar: affiliation
and love (kedekatan dan cinta)
Langkah awal menjadi dewasa
adalah mencari teman dan cinta.
Hubungan yang saling memberikan
rasa senang dan puas, utamanya
melalui perkawinan dan
persahabatan. Keberhasilan di stage
ini memberikan keintiman di level yang dalam. Kegagalan di level ini
menjadikan orang mengisolasi diri, menjauh dari orang lain, dunia terasa
sempit, bahkan hingga bersikap superior kepada orang lain sebagai bentuk

Akademi Teknik Sorowako 2010


Konsep Teknologi

pertahanan ego. Hubungan yang signifikan adalah melalui perkawinan dan


persahabatan.

2.3.7 Tahap Dewasa (Middle Adulthood): Usia 35 hingga 55 atau 65tahun

Hasil perkembangan ego: Generativity vs Self Absorption or Stagnation


Kekuatan dasar: production and care (produksi dan perhatian) Masa ini
dianggap penting karena dalam periode inilah individu cenderung penuh
dengan pekerjaan yang kreatif dan bermakna, serta berbagai permasalahan di
seputar keluarga. Selain itu adalah masa “berwenang” yang diidamkan sejak
lama. Tugas yang penting di sini adalah mengejawantahkan budaya dan
meneruskan nilai budaya pada keluarga (membentuk karakter anak) serta
memantapkan lingkungan yang stabil. Kekuatan timbul melalui perhatian
orang lain, dan karya yang memberikan sumbangan pada kebaikan
masyarakat, yang disebut dengan generativitas. Jadi di masa ini, kita takut
akan ketidak aktifan dan ketidak bermaknaan diri. Sementara itu, ketika
anak-anak mulai keluar dari rumah, hubungan interpersonal tujuan berubah,
ada kehidupan yang berubah drastic, individu harus menetapkan makna dan
tujuan hidup yang baru. Bila tidak berhasil di stage ini, timbullah self-
absorpsi atau stagnasi. Yang memainkan peranan di sini adalh komunitas dan
keluarga.

2.3.7 Tahap Dewasa Akhir (Late Adulthood): Usia 55 atau 65tahun hingga

mati

Hasil perkembangan ego: Integritas vs


Despair (integritas vs keputus asaan)
Kekuatan dasar: wisdom (kebijaksanaan)
Orang berusia lanjut yang bisa melihat

Akademi Teknik Sorowako 2010


Konsep Teknologi

kembali masa-masa yang telah dilaluinya dengan bahagia, merasa tercukupi,


dan merasa telah memberikan kontribusi pada kehidupan, ia akan merasakan
integritas. Kebijaksanaannya yang tumbuh menerima keluasan dunia dan
menjelang kematian sebagai kelengkapan kehidupan. Sebaliknya, orang yang
menganggap masa lalu adalah kegagalan merasakan keputus asaan, belum
bisa menerima kematian karena belum menemukan makna kehidupan. Atau
bisa jadi, ia merasa telah menemukan jati diri dan meyakini sekali bahwa
dogma yang dianutnyalah yang paling benar.

Akademi Teknik Sorowako 2010


Konsep Teknologi

BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan
 Dalam perkembangan kehidupan manusia, Sang Pencipa telah mengkonsep
dalam beberapa fase. Fase tahapan itu meliputi:
a) proses pertemuan,
b) proses pembuahan,
c) proses pertumbuhan,
d) proses pemberian roh/ jiwa,
e) proses perakitan organ-sistem organ, dan
f) proses pendewasaan/ modernisasi individu.

 Ada tiga periode penting pertumbuhan mulai dari periode germinal sampai
periode terbentuknya fetus:
a) Periode Germinal (Minggu 0 – 3)
Proses pembuahan telur oleh sperma yang terjadi pada minggu
ke-2 dari hari pertama menstruasi terakhir. Telur yang sudah dibuahi
sperma bergerak dari tuba fallopi dan menempel ke dinding uterus
(endometrium).

b) Periode Embrio (Minggu 3 – 8 )


Proses dimana sistem syaraf pusat, organ-organ utama dan
struktur anatomi mulai terbentuk seperti mata, mulut dan lidah mulai
terbentuk, sedangkan hati mulai memproduksi sel darah. Janin mulai
berubah dari blastosis menjadi embrio berukuran 1,3 cm dengan kepala
yang besar

c) Periode Fetus (Minggu 9 – 12)


Periode dimana semua organ penting terus bertumbuh dengan
cepat dan saling berkaitan dan aktivitas otak sangat tinggi.

Akademi Teknik Sorowako 2010


Konsep Teknologi

DAFTAR PUSTAKA

C.S. Desai Sri Jatno Wirjosoedirjo., Perkembangan Manusia, Erlangga, Jakarta,


1996.

Hantoro, S., Tiwan. (2005) Perkembangan Hidup Manusia, Volume 10, Nomor
1, Maret 2005

http://www.scribd.com/doc/30264968/Perkembangan-manusia. pdf

http://www.link.or.id/search.php?kword=awal+mula+manusia.http

Ir. Jac. Stolk, Ir. C. Kros, 1994, Tahap Mula Manusia”, Penerbit Erlangga,
Jakarta.

Sularso, Kiyokatsu Suga. Pertumbuhan Manusia Jilid 3.PT. Pradya Paramitha ,


Jakarta.1997.

Akademi Teknik Sorowako 2010

You might also like