Professional Documents
Culture Documents
Sejarah Tabligh
Jama’ah Tabligh didirikan pada akhir dekade 1920-an oleh Maulana Muhammad Ilyas
Kandhalawi di Mewat, sebuah provinsi diIndia. Nama Jama'ah Tabligh hanyalah
merupakan sebutan bagi mereka yang sering menyampaikan, sebenarnya usaha ini tidak
mempunyai nama tetapi cukup Islam saja tidak ada yang lain. Bahkan Muhammad Ilyas
mengatakan seandainya aku harus memberikan nama pada usaha ini maka akan aku beri
nama "gerakan iman". Ilham untuk mengabdikan hidupnya total hanya untuk Islam
terjadi ketika Maulana Ilyas melangsungkan Ibadah Haji kedua-nya di Hijaz pada
tahun1926.[3]Maulana Ilyas menyerukan slogannya, ‘Aye Musalmano! Musalman bano’
(dalam bahasa Urdu), yang artinya ‘Wahai umat muslim! Jadilah muslim yang kaffah
(menunaikan semua rukun dan syari’ah seperti yang dicontohkan Rasulullah)’. Tabligh
resminya bukan merupakan kelompok atau ikatan, tapi gerakan muslim untuk menjadi
muslim yang menjalankan agamanya, dan hanya satu-satunya gerakan Islam yang tidak
memandang asal-usul mahdzab atau aliran pengikutnya.
Dalam waktu kurang dari dua dekade, Jamaah Tabligh berhasil berjalan di Asia Selatan.
Dengan dipimpin oleh Maulana Yusuf, putra Maulana Ilyas sebagai amir/pimpinan yang
kedua, gerakan ini mulai mengembangkan aktivitasnya pada tahun 1946, dan dalam
waktu 20 tahun, penyebarannya telah mencapai Asia Barat Daya dan Asia Tenggara,
Afrika, Eropa, dan Amerika Utara. Sekali terbentuk dalam suatu negara, Jamaah Tablih
mulai membaur dengan masyarakat lokal. Meskipun negara barat pertama yang berhasil
dijangkau Tabligh adalah Amerika Serikat, tapi fokus utama mereka adalah di Britania
Raya, mengacu kepada populasi padat orang Asia Selatan disana yang tiba pada tahun
1960-an dan 1970-an.[2]
Jamaah ini mengklaim mereka tidak menerima donasi dana dari manapun untuk
menjalankan aktivitasnya. Biaya operasional Tabligh dibiayai sendiri oleh pengikutnya.
Tahun 1978, Liga Muslim Dunia mensubsidi pembangunan Masjid Tabligh di Dewsbury,
Inggris, yang kemudian menjadi markas besar Jama’ah Tabligh di Eropa. Pimpinan
mereka disebut Amir atau Zamidaar atau Zumindaar.
Ada yang mengatakan bahwa jamaah tabligh adalah penganut khurafat karna katanya
kuburan maulana Ilyas di Nizamudin di tawafkan padahal di Nizamudin ada dua masjid
yang pertama adalah masjid suatu kelompok yang di dalammya ada kuburan dan yang
kedua adalah masjid yang didalamnya jangankan kuburan bahkan tulisan pun bersih dan
telah dijadikan pusat penyebaran usaha da'wah Rasulullah Muhammad SAW yang
sekarang telah menyebar ke seluruh dunia.
Usaha ini telah merubah banyak kalangan mulai dari orang miskin, kaya, pemulung,
pejabat, polisi, tentara, bahkan preman dan pembunuh bayaran.
[sunting] Pengikut dari kalangan selebritis
Banyak terdapat pengikut Tabligh dari kalangan orang-orang penting dan Ternama. Di
Kalangan politisi, ada mantan Presiden Pakistan Rafiq Tarar, Menteri kepala Sindh Dr.
Arbab Ghulam Rahim, mantan Perdana Menteri Pakistan Nawaz Sharif, dan mantan
Jendral Pakistan Javed Nasir secara aktif mengikuti kegiatan-kegiatan Tabligh. Di
kalangan olahragawan, ada Shahid Afridi, Saqlain Mushtaq, Mushtaq Ahmed,
Mohammad Yousuf, Inzamam-ul-Haq dan Saeed Anwar. Penyanyi terkenal seperti
Junaid Jamshed dan Abrar-ul-Haq juga aktif dalam gerakan dakwah revolusi Islam ini.
Politisi Ijaz-ul-Haq (anak dari Jendral Zia-ul-Haq) have juga terlihat beberapa kali
bersama Jamaah Tabligh.
Di Indonesia, Tabligh juga telah menyentuh hati Sakti, personil band Sheila on 7. Pada
tahun 2006, dia telah keluar selama empat bulan ke Markas International Tabligh di
Nizzamudin, New Delhi, India. Dia telah berhenti bermusik, dan memilih menjalankan
amalan amalan maqami dan amalan intiqali dengan sangat intensif.
Sewaktu khuruj, kegiatan diisi dengan ta'lim (membaca hadits atau kisah sahabat,
biasanya dari kitab Fadhail Amal karya Maulana Zakaria), jaulah (mengunjungi rumah-
rumah di sekitar masjid tempat khuruj dengan tujuan mengajak kembali pada Islam yang
kaffah), bayan, mudzakarah (menghafal) 6 sifat sahabat, karkuzari (memberi laporan
harian pada amir), dan musyawarah. Selama masa khuruj, mereka tidur di masjid.
Aktivitas Markas Regional adalah sama, khuruj, namun biasanya hanya menangani
khuruj dalam jangka waktu 40 hari atau 4 bulan saja. Selain itu mereka juga mengadakan
malam Ijtima' (berkumpul), dimana dalam Ijtima' akan diisi dengan Bayan (ceramah
agama) oleh para ulama atau tamu dari luar negeri yang sedang khuruj disana, dan juga
ta'lim wa ta'alum.
Setahun sekali, digelar Ijtima' umum di markas nasional pusat, yang biasanya dihadiri
oleh puluhan ribu umat muslim dari seluruh pelosok daerah. Bagi umat muslim yang
mampu, mereka diharapkan untuk khuruj ke poros markas pusat (India-Pakistan-
Bangladesh/IPB) untuk melihat suasana keagamaan yang kuat yang mempertebal iman
mereka.
• Artinya: Tiada Tuhan selain Allah dan Nabi Muhammad utusan Allah.
• Laa ilaaha ilallah
o Maksudnya: Mengeluarkan keyakinan pada makhluk dari dalam hati dan
memasukkan keyakinan hanya kepada Allah di dalam hati.
o cara mendapatkannya:
dakwahkan pentingnya iman
latihan dengan membentuk halakah iman
berdoa kepada Allah agar diberi hakikat iman.
• Muhammadar rasulullah
o Maksudnya: Mengakui bahwa satu-satunya jalan hidup untuk
mendapatkan kejayaan dunia dan akhirat hanya dengan mengikuti cara
hidup Rasulullah s.a.w.
o cara mendapatkannya:
dakwahkan pentingnya sunnah rasulullah
latihan dengan menghidupkan sunnah 1x24 jam setiap hari
berdoa kepada Allah agar dapat mengikuti sunnah rasulullah.
• Artinya: Salat dengan konsentrasi batin dan rendah diri dengan mengikuti cara
yang dicontohkan Rasulullah.
• Maksudnya: Membawa sifat-sifat ketaatan kepada Allah dalam salat kedalam
kehidupan sehari-hari.
• cara mendapatkannya:
o dakwahkan pentingnya salat khusyu' wal khudu'
o latihan dengan memperbaiki zhahir dan bathinnya salat mulai dari wudhu,
ruku', gerakan serta bacaan2 dalam salat
o berdoa kepada Allah agar diberi hakikat salat khusyu' dan khudu'.
• Ilmu
o Artinya: Semua petunjuk yang datang dari Allah melalui Baginda
Rasulullah.
• Dzikir
o Artinya: Mengingat Allah sebagaimana Agungnya Allah.
o Maksudnya Ilmu ma'adz dzikr:
Melaksanakan perintah Allah dalam setiap saat dan keadaan dengan menghadirkan ke-
Agungan Allah mengikuti cara Rasulullah.
4. Ikramul Muslimin
5. Tashihun Niyah
• Artinya:
Membersihkan niat.
• Maksudnya:
• cara mendapatkannya:
o dakwahkan pentingnya tashihun niyah
o latihan dengan mengoreksi niat sebelum, saat dan setelah beramal.
o berdoa kepada Allah agar diberi hakikat tashihun niat.
• Dakwah
o Artinya: Mengajak
• Tabligh
o Artinya: Menyampaikan
Maksudnya:
Memperbaiki diri, yaitu menggunakan diri, harta, dan
waktu seperti yang diperintahkan Allah.
Menghidupkan agama pada diri sendiri dan manusia di
seluruh alam dengan menggunakan harta dan diri mereka.
cara mendapatkannya :
dakwahkan pentingnya da'wah wat tabligh.
latihan dengan keluar di jalan Allah minimal 4 bulan
seumur hidup, 40 hari setiap tahun dan 3 hari setiap bulan.
kita tingkatkan pengorbanan dengan keluar 4 bulan setiap
tahun, 10 hari setiap bulan dan 8 jam setiap hari.(ulama 1
tahun seumur hidup)
JAMAAH TARBIYAH
Siapa Jamaah Tarbiyah? Jamaah ini muncul di awal Orde Baru. Waktu itu,
Soeharto sangat anti Islam, Masyumi gagal kembali ke kancah politik.
Para pemimpin Masyumi membangun sebuah organisasi massa Islam baru
yang diberi nama Dewan Dakwah Islam Indonesia (DDII) yang
sewaktu-waktu bisa berubah menjadi Masyumi. Itulah sebabnya kalangan
Jama'ah Tarbiyah cuma mengenal Muhammad Natsir sebagai satu-satunya
tokoh Islam Indonesia yang mereka kenal. A Hassan ulama besar Persis,
ormas Islam besar, tidak mereka kenal.Ppadahal M Natsir berasal dari
Persis.Ini juga memberi jawaban kenapa Jama'ah Tarbiyah kuat di
mesjid-mesjid yang dikelola DDII.
Organ DDI lainnya dalah Komie Islam untuk Solidaritas Dunia Islam
(KISDI). Keterkaitan DDII , KISDI , Jamaah Tarbiyah dan Partai
Keadilan sangat jelas. Para tokoh KISDI berada kepengurusan Partai
Bulan Bintang (PBB) yang merupakan bentukan DDII. Jamaah Tarbiyah
mewajibkan membaca majalah Sabili versi lama yang sebelum Soeharto
jatuh terbit di bawah tanah.
KISDI merupakan sayap radikal DDII.Para anggota KISDI didominasi kaum
fanatik dan radikal yang menghalalkan segala cara untuk mencapai
tujuannya, merekalah yang aktif mengirim sukarelawan ke Afghanistan
sekaligus menyelenggarakan pelatihan-pelatihan militer di sana. Mereka
juga merekrut para mantan tapol kanan dengan cara membiayai keluarga
mereka selama di penjara sehingga mereka menjadi berhutang budi.
Tapi selain hal tersebut mereka juga aktif menjalin hubungan dengan
kalangan militer dan intelijen, bahkan kadangkala menyerahkan orang
yang tidak mereka sukai atau yang dianggap membahayakan gerakan mereka
kepada intelijen. Kedekatan KISDI dengan kalangan militer semakin
tampak jelas sejak naiknya Letjen Prabowo Subianto.
KISDI juga juga memiliki link dengan perwira militer maupun intilejen
lainnya yang terbina sejak era 1980 an atau sejak LB Moerdani berkuasa
di TNI. DDII makin menggurita. Mereka menempatkan orang-orangnya di
semua parpol selain itu juga ke ormas-ormas Islam lainnya dengan
dukungan kedekatan mereka dengan para elite sipil dan militer.
Hal ini dikemas dalam materi ghozwul fikri untuk menciptakan musuh
bayangan yang superior dan sedang mengepung mereka sehingga timbul
rasa kebencian berlebihan kepada non muslim terutama golongan Kristen
dan Yahudi
Walaupun seakan-akan tidak ada hubungan antara Jemaah Tarbiyah dengan
DDII tapi sebenarnya hubungan itu tetap ada tapi berlangsung secara
rahasia dan hanya melibatkan tokoh-tokoh pada top level saja. Ketika
terjadi pertikaian antara DDII dengan Nurcholis Madjid yang memancing
polemik, Jamaah Tarbiyah menghujat Nurcholis Madjid dalam
pengajian-pengajiannya bahkan menkafirkannya dan menobatkannya sebagai
tokoh sekuler. Cak Nur juga dianggak sebagai musuh masyarakat nomor
satu.
DDII makin dekat dengan Orde Baru, setelah Muhammad Natsir meninggal.
Bahkan semaikin kentara ketika organisasi itu dipimpin Anwar Harjono.
DDII yang sebelumnya hanya mengumpulkan barisan sakit hati Soeharto
kemudian aktif melobi para elite politik maupun militer yang memiliki
kedekatan dengan Soeharto. Ini berpengaruh dengan makin menguatnya
Jamaah Tarbiyah di kampus-kampus. Sejak era 1990-an semua masjid
kampus terutama kampus negeri dikuasai mereka, yang luput hanya
sebahagian kecil kampus swasta, kampus kampus keagamaan seperti IAIN
atau yang dikelola oleh ormas keagamaan lain seperti Muhammadiyah.
DDII, kendati sudah memiliki partai sendiri tapi tetap mengirim kader
ke partai lain. Sebagian kader lainnya yang masih aktif di PPP dan
Golkar, selain sebahagian kecil di PDI-P, tetap dipertahankan.
Merekalah yang aktif melakukan lobi-lobi politik di DPR dan MPR.
Jadi sebenarnya hampir semua partai di bawah kontrol DDDI. Semua
partai terutama berbasis massa Islam kecuali PKB, para kader DDII
memiliki kedudukan di DPP. Namun, partai yang relatif bersih dari
unsur DDII hanya PDI-P dan PKB yang keduanya dijadikan musuh utama
Jemaah Tarbiyah.
Jadi gerakan mahasiswa yang tergabung BEM dan KAMMI yang belakangan
ini sangat aktif menuntut Gus Dur mundur, adalah kepanjangan tangan
partai-partai Islam non PKB. Taufik Riyadi, Ketua BEM UI adalah
anggota Partai Keadilan dan kader Jemaah Tarbiyah. Jadi gerakan
mahasiswa yang dimotori BEM dan KAMMI memang tidak murni sebagai
gerakan moral. Itulah sebabnya, Gus Dur memecat Nurmahmudi Ismail,
Menteri Kehutanan, menteri yang berasal dari Jemaah Tarbiyah yang
kemudian bergabung ke Pertai Keadilan. ###
**HAKIKAT DAKWAH**
- Dakwah Salafiyah :
Berdasarkan kepada al-Kitab (al-Qur’an) dan as-sunnah sesuai dengan
pemahaman salaful ummah, yaitu dakwah kepada manhaj yang
ma’shum (terbebas dari kesalah) manhajnya salafus shalih dari
kalangan generasi sahabat, tabi’in dan generasi yang utama.
- Dakwah Ikhwanul Muslimin :
Berdasarkan kepada perorangan/tokoh tertentu atau dakwah yang
dinisbatkan kepada Hasan al-Banna as-Shufi, dan ini merupakan
dakwah yang baru, yang umurnya tidak lebih dari tujuh puluh tahun.[2]
**PEMIKIRAN**
- Dakwah Salafiyah :
Mereka adalah Ahlussunnah karena mereka mengambil sunnah
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, mereka tidak mendahulukan
pendapat siapapun di atas sunnah beliau. Kitab-kitab mereka sebagai
saksinya. Sebagai contoh lihat kitab as-Sunnah oleh al-Khallal, as-
Sunnah oleh Ibnu Abi ‘Ashim dll. Mereka adalah Jama’ah karena
mereka bersatu di atas Sunnah.
- Dakwah Ikhwanul Muslimin :
Pemikiran dakwah mereka adalah kolaborasi antara dakwah salafiyyah
(ala mereka), metode sunniyyah (menurut prasangka mereka) dan
hakekat shufiyyah (dan inilah intinya).
**TOKOH-TOKOHNYA**
- Dakwah Salafiyah :
Abu Bakar as-Shiddiq, Umar bin Khattab, UtsmaN bin Affan, Ali bin Abi
Thalib, Thalhah bin Ubaidillah, Abdurrahman bin Auf, Said bin Zaid,
Aisyah, Hafshah, Anas bin Malik, Abu Huraitah, Abu Musa al-Asyari,
Abdullah bin Mas’ud, dan selain mereka (dari kalangan para sahabat),
kemudian al-Hasan al-Basri, Muhammad bin sirrin, Said bin Jubair,
Said bin al-Musayyib, dan selain mereka (dari kalangan para tabi’in),
kemudian Malik bin Anas, al-Auza’i, as-Syafi’i, Yahya al-Qathan,
Bakhari, Muslim, Abu Dawud, an-Nasa’i, Tirmidzi, Ibnu Majah, Ibnu
Taimiyah, Ibnul Qayyim, Muhammad bin Abdul Wahab dan sein
mereka, dan pada zaman kita sekarang ini seperti syaikh Abdul Aziz
bin Baaz, syaikh al-Albani, syaikh Shalih al-Fauzan, syaikh Muhammad
bin Shalih al-Utsaimin, syaikh Muqbil al-Wadi’i, syaikh Rabi al-Madkhali
dan selain mereka dari orang-orang yang menempuh jalan mereka.
- Dakwah Ikhwanul Muslimin :
Hasan al-Banna as-Shufi, Umar at-Tilmisani yang menganggap remeh
masalah berdi’a ke pada kubur, Hasan al-Hudhaibi yang berusaha
mendekatkan antara sunnah dengan syi’ah, Hamid Abu Nashr,
Muhammad al-Ghazali al-Mu’tazili, Fathi Yakan yang mencela
salafiyyin, Musthafa as-Siba’i yang telah menyenandungkan qasidah di
depan kuburan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk meminta
kesembuhan dan ia juga berusaha untuk mendekatkan antara sunnah
dengan syi’ah, dan di zaman ini adalah az-Zandani yang telah
menghadiri pertemuan persatuan antar agama, dan ia juga pembela
system demokrasi.
Dalam sebuah hadist yang diriwayatkan oelh Bukhari Muslim, Rasulullah SAW bersabda
kepada Hudzaifah:
“Hendaklah kamu komitmen bersama jamaah kaum muslimin dan imamnya”
Salah satu prinsip dasar yang tidak boleh diabaikan oleh seorang muslim adalah bahwa
umat islam harus mempunyai jamaah dan imam. Adalah sesuatu yang dimaklumi bahwa
Islam adalah agama yang menyeluruh dan merupakan system hidup yang lengkap. Sejak
jatuhnya daulah Utsmaniyah bahkan sebelum itu dan semenjak jatuhnya Negara-negara
Islam ketangan kekuasaan Negara-negara kafir, nasib kekuasaan politik Islam terpojokan
dan bahakn mengalami kehancuran besar. Oleh karena itu harus ada pihak yang
mengibarkan kembali panji-panji perjuangan untuk menegakan system politik islam. Dan
ikhwan telah melakukannya. Ini kunci yang lain untuk memahami Ikhwanul Muslimin
dan dakwahnya.
Dakwah pokok Ikhwanul Muslimin:
a. Gerakan ‘menghidupkan Islam’ menuntut penghidupan ilmu, amal dan produknya.
Yang kami maksud dengan produk disini adalah situasi hati, jiwa, dan ruhani,
sebagaimana ketika itu dimiliki oleh para sahabat Rasulullah SAW; dimana jiwa
menjadi suci, hati menjadi takut pada Allah, dan ruh menjadi ma’rifat kepada-Nya
serta khusuk beribadah.
b. Proses menghidupkan Islam menyangkut juga hal-hal sebagai berikut:
o Menghidupkan kembali fiqh dusturi (fiqih negara) dan memformat kehidupan
Islam dengannya.
o Menghidupkan kembali fiqh anniqabah (system perserikatan dagang).
o Menghidupkan kembali qawanin (undang-undang), baik undang-undang sipil,
criminal, personal, Negara, niaga, atau lainnya, dan memformat kehidupan
kehidupan kaum muslimin dengannya.
o Menghidupkan kembali rumah tangga Islam.
o Mnegembalikan dinamika kehidupan Umat Islam, agar dengan itu mereka
dapat melanjutkan perjuangan internasionalnya untuk menegakkan risalah
Islam, agar kalimah Allah menjadi yang tertinggi di bumi imi.
c. Termasuk dalam proses menghidupkan Islam ini adalah menghidupkan system
nilai Islam, baik secara global maupun sektoral.
Prinsip umum Dakwah Ikhwanul Muslimin:
a. Semua partai pasti memiliki tujuan, sarana, strategi, system pengajaran dan
pendidikan, prinsip-prinsip organisasi, undang-undang, khithah, dan berbagai tata
aturan lainnya.ikhwanul Muslimin yang mendapat kehormatan untuk mengibarkan
panji hizbullah (partai Allah) memiliki semua itu, hanya saja yang membedakan
dengan yang lain adalah partai ikhwanul muslimin berdasarkan islam.
b. Pendapat para mujtahid_setelah menggali kandungan Al Qur’an, As Sunnah, dan
berdasarkan pada kaidah-kaidah ushuliyah yang berlaku menganggap bahwa
ikhwan adalah jamaah yang masuk dalam wilayah syariat islam.
c. Memelihara opini umum, baik tingkat regional, nasional, maupun internasional
merupakan salah satu prinsip Islam, dan ikhwanul muslimin berpijak kepadanya.
d. Dua pegangan ikhwanul muslimin:pertama; ia harus dibenarkan oleh syariat,
kedua; ia harus sebanding dengan senjata musuh dan dapat mencapai tujuan.
Penelitian harus dilawan dengan penelitian, pidato dengan pidato, perang dengan
perang, dll.
e. Prinsip yang menjadi pegangan Ikhwan dalam kaitan politik luar negeri adalah
prinsip maslahah dengan maslahah. Jika ada yang mau berhubungan dengan kita
atas dasar maslahah namun ditukar dengan prinsip maka kita tolak. Prinsip lain
yang digunakan dalam pergaulan adalah adil sama adil.
f. Dalam perjalanannya menuju sebuah wilayah Islam bersatu, tidak terlintas dalam
hati Ikhwan untuk mejadikan berbagai wilayah ini saling mendominasi sesamanya,
namun setiap wilayah diberi kebebasan dalam mengatur kehiduannya sesuai dengan
kondisi wilayah masing-masing yang penting semuanya itu diatur dalam kaidah
yang satu yaitu Islam.
g. Dalam Islam, ada hokum yang dapat berubah mengikuti perubahan masa. Akan
tetapi perubahan ini terkait dengan kaidah-kaidah perubahan dalam perspektif Islam
itu semdiri. Oleh karena itu, Ikhwanul Muslimin ingin agar semua ini menjadi jelas
dan ingin menjelaskannya kepada semua orang.
Beberapa tambahan kunci dakwah Ikhwan:
a. Kita hendaknya memahami permasalahan dakwah kita dan pandai
mendakwahkannya serta pandai mendekatkan orang-orang yang merespon
kepadanya. Dari keterangan ini kita memiliki 3 permasalahan: memahami dakwah,
mendakwahkannya, serta mentarbiyah dan menarik perhatian orang untuk
mendukungnya.
b. Pendalaman untuk memahami terkait dengan bekal perjalanan dakwah, prinsip-
prinsip langkah dan kendala-kendala mendadak yang mungkin ditemui dalam
dakwah.
c. Kita harus memahami kapasitas intelektual orang yang kita ajak bicara. Kita harus
pandai memilih cara dalam komunikasi dengan masing-masing dari mereka dan
harus cermat membangun kesan awalnya.