You are on page 1of 14

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang masalah

Pada saat ini untuk mengetahui peninggalan dan peristiwa bersejarah yang
terdapat dibanten lama dapat ditempuh dengan melakukan observasi, wawan cara
dengan oorang yang mengetahui sejarah banten dan dengan cara membaca buku
atau wacana tentang sejarah banten kususnya dalam karya tulis ini tentang masa
peninggalan kepurbakalaan banten lama.
Banten merupakan tempat yang baik untuk dikunjungi oleh masyarakat
umum,pengunjung yang datang bukan dari daerah Banten saja melainkan dari
berbagai daerah diluar banten juga banyak bekunjung kebanten untuk berjiarah
kemakam sultan Maulana Hasanudin dan berekreasi. Banten sudah dikenal orang
sebagai tempat yang menyimpa banyak sejarah dan peninggalan purbakala bagi
rakyat banten . Beberapa peninggalan yang ada dan dikenal masyarakat ialah
Masjid Agung Banten, menara banten, keraton Surosoan dan lain sebagainya.
Dengan memperhatikan hal-hal yang telah diuraikan diatas maka penulis
tertarik untukmelakukan penelitian dan menuliskannya dalam bentuk karya ilmiah
berupa karya tulis dengan judul “Masa Peninggalan Kepurbakalaan Banten
Lama”.
Adapun alas an yang mendorong penulis memilih judul “Masa Peninggalan
Kepubakalaan Banten Lama”.yaitu;
1. Rekomendasi dari guru pembimbing karya tulis ini.
2. Mengingat sangat pentingnya mengetahui masa peninggalan kepurbakalaan
banten lama.
3. Dengan mempelajari sejarah masa peninggalan kepurbakalaan banten lama
dapat menambah pengetahuan tentang masa peninggalan kepurbakalaan
banten lama.

1
1.2 Tujuan Penulisan Karya Tulis
Adapun tujuan dari penyusun dan pembuat karya tulis ini, yaitu;
1. Untuk melatih keterampilan dan kemampuan penulis dalam
memehami masa peninggalan kepurbakalaan banten lama.
2. Sebagai salah satu syarat untuk mengikuti UAS dan UN.

1.3 Metode Pengumpulan Data


Metode yang penulis pergunakan untuk memperoleh data dalam karya
tulis ini adalah sebagai berikut;
1. Observasi atau mengunjungi tempat-tempat yang bersejarah di
Banten lama secara langsung.
2. Interviu atau wawancara
3. Study pustaka
1.4 Sistematika Pembahasan
Dalam rangka membahas dan memecahkan persoalan yang terdapat
dalam karya tulis ini maka penulis menyusun sistematika pembahasannya
sebagai berikut:

2
1.1 Latar belakang
1.2 Tujuan penulisan Karya Tulis
1.3 Metode Pengumpulan data
1.4 Sistematika pembahasan

BAB II MASA PENINGGALAN KEPURBAKALAAN BANTEN LAMA

2.1 Sejarah Banten


2.2 Musium situs kepurbakalaan Banten lama
2.3 Situs-situs Peninggalan kepurbakalaan Banten lama
2.4 Sejarah Kesultanan Banten
2.5 Objek-objek kepurbakalaan Banten lama
1).Makam Pangeran Astapati (keturunan R.Jayadiningrat/Odei
2).Masjid Kesunyatan
3).Makam sultan Maulana Yusuf / Pangkalan Gede sultan Banten ke II
4).Bekas Keraton Kaibon (Ka-ibuan)
5).Bekas keratin surosowan atau Kesultanan Banten

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan
B. Saran

3
BAB II

MASA PENINGGALAN KEPURBKALAAN BANTEN LAMA


2.1 Sejarah Banten.
Berita atau sumber-sumber sejarah tentang banten dari masa sebelum abad
XVI sangat sedikit kita ketahui setidak-tidaknya pada abad XII – XV Banten
sudah menjadi pelabuhan kerajaan sudah yakin pajajaran yang lokasinaya sekitar
Bogor sudah ada dua jalur jalan darat penting yang menghubungkan daerah pantai
utara dan ibu kota, salah satu diantara dua jalur darat itu ialah jalan dari ibu kota
pajajaran jasinga dan membelok keutara Rangkas bitung dan berkhir diBanten
Girang.
Ketika kerjaan islam pada abad XVI pusat kekuasaan diwilayah banten
yang semula kedudukan dibanten girang dipindahkan kekota surosuoan dibanten
lama dekat pantai. Dari sudut politik dan ekonomi, pemindahan ini dimaksudka
untuk memindahkan hubungan antara pesisir Sumatra melalui selat sunda dan
samudra Indonesia.Berdirinya kota surosoan sebagai ibu kota kerajaan banten
adalah atas petunjuk dan perintah Sunan Gunung Jati kepada putra Hasanudin
yang kesatu. Kedatanga pengusa islam kedaerah banten terjadi kira-kira pada
1524-1525M pada saat mana daerah banten masih ada dalam kekuasan kerajaan
sunda .Didaerah Banten Lama Sunan Gunung Jati berpesan agar watu gilang yang
ada didepan keratin dan tidak bergeser karena pemindahan benda itu dapat
menyebabkan keruntuhan.

4
2.2 Musim Situs Kepurbakalaan Banten Lama

Musim situs kepurbakalaan banten lama mulai dibuka untuk umum pada
tanggal 15 juli 1985. Didalam musium itu terdapat peninggalan- peninggalan
purbakala seperti;
1. Arcanadi (patung sapi) dari abad 13-14 M.
2. Keramik cina dari abad 16-18 M.
3. Mata uang logam cina, fioset dan real banten.
4. Senjata seperti golok, keris, meriam, tombak dansebagainaya.
5. Mesin cetak uang (Uridab) pada tahun 1947-1950 digunakan dibanten.
6. Batu tempa ladasan pertumpangan logam.
7. Meriyam yamukyang merupakan hadiah dari Sultan Demak kepada
Sultan Maulana Hasanudin pada tahun 1528-1529 diatas meriam
terdapat 3 (tiga) prasasti.
8. Batu tempat peninggalan merica dan tebu.
9. Meriam buatan Turki dari bahan perunggu diameternya 60-66 cm
beratnya 70 ton .

5
2.3 Situs-situs peninggalan Kepurbakalaan Banten lama
1) Keraton surosoan.
2) .Kompleks majid Agung Banten.
3) Menara mesjid Tacinan tinggi.
4) Kleteng cina (Vihara Avalovites Banten).
5) Benteng
6) Takojan.
7) Situs pelabuhan Karangantu.
8) Jembatan Rante.
9) Keraton Kaibon.
10) Panggelan-Panggelan.
11) Pintu Gapura Gedong ijo.
12) Danau Tasikardi,danau tsikardi adalah danau buatan yang dibuat pada
tahun 1570 pada masa pemerintahan Sultan Maulana Yusuf. Danau
tersebut dibuat atas permintaan Ibunda ratu Ayu Kirana. Danau
difungsikan untuk:
a).Irigasi persawahan
b).Mendistribusikan air ke keraton
c).Berekreasi keluarga keratin / menerima dan menyambut tamu Negara
13) Musium situs kepurbakalaan Banten Lama
Komplek masjid Agung Banten didirikan pertengahan abad 16 oleh sultan
Hasanudin dengan arsitek dari Majapahit yang bernama Raden sapat.Masjid
Agung Banten mempunyai cirri khas angkat tumpang limak yang mengandung
filsafat,disebelah mesjid terdapat bangunan yang didirikan pada tahun 1670 oleh
arsitek bernama Hendrik Lukas Tabil (Pangeran Wilaguna) sebelah utara terdapat
makam-makam Sultan seperti:
1) Makam sultan Maulana Hasanudin
2) Makam Sultan Moh.Nasrudin
3) Makam Sultan Ageng Tirtayasa
4) Makam Sultan Haji

6
5) Makam Sultan Abdul Abdhal
6) Makam Ratu Ayu Kirana
Didepan mesjid didirikan sebuah menara berbentuk mercusuar terdiri dari
ketinggiannya kurang lebih 24 meter. Pada abad ke 17 menara direnopasi ulang
oleh Hendrik Lukas Candril. Sebelah kiri menara terdapat sebuah tugu segi
delapan itu adalah jam matahari (Bahcit/isthikwai).

2.4 Sejarah kesultanan Banten

Banten sebelum menjadi kesultanan adalah sebuah Kadipaten di bawah


pemerintahan Pajajran yang berpusat di Bogor, sementara untuk pemerintahan
kadipaten yaitu diBanten girang/Kampung Sempu. Trakhir yang berkuasa
dibanten girang yaitu Prabu pucuk unjuh beliau adalah putra prabu sega dari
Galuh.

Pada tahun 1525 terjadi serangan oleh tentara islam Demak dan dipimpin
oleh fatahilah. Banten giran dapat ditaklukan dan diambil alih oleh sunan Sunan
Gunung Jati.
Pada tanggal 8 oktober 1526 M / 933 H pusat kota dipindahkan kebanten
lama sebagai pembawanya sultan Maulana Hasanudin. Banten menjadi Kadipaten
/ Kota islam dibawah kerajaan Demak. Pada tahun 1552 Banten menjadi
kesultanan dibawah kesultanan Demak tetapi pada tahun 1568 Banten melepaskan
diri dari kekuasaan Demak dan menjai Negara yang Berdakwah.Pada tahun 1570
Sultan Hasanudin wafat pada usia 91 tahun, kemudian digantikan oleh sultan
Maulana Yusuf.
Banten mencapai masa kejayaan pemerintahan sultan Ageng tirtayasa (thn
1651-1672).Kemudian terjai perang saudara dengan putranya yang bernama
Sultan Haji akibat politik adu domba Belanda.Dalam peperangan itu Sultan
Ageng tirtayasa dapat dikalahkan dan keraton surosoan dihancurkan kemudian

7
dibangun kembali oleh sultan Haji atas kemauan belanda dengan arsiteknya yang
bernama Hendrik Lukas Khanwil.
Pada tahun 1809 pada masa pemerimtahan Sultan Muhammad
Hasanudin ,keraton surosoan dihancurkan oleh dendies dan pasukannya . Setelah
dihancurkan keraton surosoan tidak pernah dibangung kembali kemudian pusat
pemerintahan dipindahkan kekeraton Kaibon.
Pada tahun 1813 kesultanan banten dihapus oleh belanda kemudian
sultannya ditangkap dan diasingkan ke Surabaya. Setelah itu Banten dibagi
menjadi 4 Wilayah Kabupaten diantaranya yaitu:
1) Kabupaten Serang
2) Kabupaen Caringin
3) Kabupaten Pandeglang
4) Kabupaten Lebak

2.5 Objek-objek Kepurbakalaan Banten Lama

Di Banten lama dan sekitarnya ini masih terdapat beberapa peninggalan


kepurbakalaan yang berasal dari zaman islam Banten,peniggalan kepurbakalaan
tersebut adalah:
1).Makam Pangeran Astapati (keturunan R.Jayadiningrat/odei).
Letaknya dipinggir jalan raya Banten dikampung Odei/Kasemen kurang
lebih 6 KM dari kota Serang. Makam pangeran Astapati ini merupakan sebuah
bangunan atau kompleks yang terdapat Makam-makam dari keturunan
R.Jayadiningrat antara lain:
1. Pangeran Astapati Parihiang perpati Sultan pada tahun 1773
2. Rd.Tumenggung Jayadiningrat meninggal 15 Juli 1890
3. Rd. Hasan Jayadiningrat meninggal 30 Desember 1920
4. Rd. Adipati Sutraningrat meninggal 3 Juli, awal 1311 H
5. Bebrapa keturunan jayaningrat

8
2).Masjid Kesunyatan
Letaknya dikampung kesunyatan kurang lebih 7 km dari kota serang. Masjid
kesunyatan juga dilengkapi oleh sebuah menara yang berbentuk Style Eropah /
jawa kuno dimana diatasnya terdapat dan menyerupai sebuah genta, dan juga
dilengkapi oleh sebuah kolam tempat air wudhu yang berbentuk silang yang di
namakan pakulahan
Didalm dan diluar kamar mesjid terdapat makam yang sering dijarahi oleh
para pengunjung diantaranya;
1) Ratu Asyiah
2) Tb. Mukhyidin
3) Tb. Suta
4) Syech Abdul Syukur Anem
5) Pangeran Arid Guding
6) Tb. Urip

3). Makam Sultan Maulana Yusuf / pangkalan gede Sultan Banten ke-2
Letak dipingir jalan raya banten kurang lebih 6 km dari serang. Beliau
sebagai sultan banten yang ke-2 makamnya terletak disebuah bangunan ditengah-
tengah sawah. Hal ini mengingat bahwa Sultan Maulana Yusuf adlah pahlawan
yang banyak jasanya dalam rangka penyebaran agama Islam di jawa barat
kususnya daerah banten.
4). Bekas Kerajaan Kaibon (ka ibuan)
Letaknya dikampung keroya dipingiran jaln raya kebanten kurang lebih 9
kmdari kota serang. Istilah nama kaibon berasal dari ka-ibuan yaitu Ibunda raja
atau sultan dimana dalam tahun 1815. Sultan Syarifudin yang pada waktu itu
dingantikan oleh putranya yang bernama Sulta Rafiudin yang masih berumur 5
bulan, maka dalm pemerintahannya diwakili oleh ibunya yaitu Ratu Aisyah
(makamnya terdapat dimasjid kesunyatan).

9
5).Bekas Keraton Surosoan Atau Kesultanan Banten
Letaknya berdekatan sekali dengan mesjid agung banten yaitu menghadap
keutara. Kerato surosoan ini haya tinggal puing-puingnya saja bahkan sekarang
tidak Nampak keraton, jadi hampir sama dengan permukaan tanah dan ada
beberapa bagian saja yang masih nampak.Keraton Surosoan keseluruhan luasnya
kurang lebih 4 (setengah) dan sikelilingi oleh benteng yang sangat tebal sekali
dibuat dari karang, bata dan hanya mempunyai dua pintu gerbang yang
menghadap keutara.
Dikerato atau benteng Surosoan ini terdapat pula bekas-bekas atau tempat-
tempat daintaranya ialah:
a) Pancuran emas: yaitu tempat pemandian keluarga istana yang sangat indah
dan bagus sekali rupanya, air pancuran dari kolam-kolam pemandian ini dari
danau tasikardi dengan melalui pipa-pipa yang dibuat dari tanah liat yang
telah dikeringkan. Bekas pipa-pipa tersebut masih dapat kita lihat.

b) Loro Denok adalah tempat yang ada didalam tanah untuk menyimpan harta
kekayaan kesultanan.

c) Pasepan atau penyepian yaitu sebuah kamar didalam benteng tempat untuk
menyepi para sultan.

10
BAB III

PENUTUP
A.Kesimpulan
Dari pembahasan materi tentang masa peninggalan Kepurbakalaan Banten
Lama dapat ditarik kesimpulan bahwa pada abad XII-XV Banten sudah menjadi
pelabuhan kerajaan sunda yakni Pajaran yang lokasinya sekitar bogor, sudah ada
dua jalur jalan darat penting yang menghubungkan daerah pantai utara dengan ibu
kota.Salah satu diantara dua jalur darat itu ialah jalan dari ibu kota Pajajaran
menuju Jasinga kemudian membelok keutara Rangkas Bitung dan berakhir di
Banteb Girang.
Di Banten lama terdapat Musium Situs Kepurbakalaan Banten lama yang
mulai dibuka untuk umum pada tanggal 15 juli 1985. Didalam Musium Situs
Kepurbakalaan Banten lama terdapat peninggalan-peniggalan purbakala seperti
Arcanandi (Patung Sapi), keramik Cina, mata uang logam Cina, Fioset dan Real
Banten, senjata seperti golok, keris, meriam dan tombak, mesin cetak uang
(URIDAB), batu tempa, meriam Yamuk, batu tempat penggilingan merica dan
tebu, meriam buatan Turki dan lain sebagainya. Kompleks mesjid Agung Banten
didirikan pertengahan abad 16 oleh sultan Hasanudin dengan arsitek dari
Majapahit yang bernama Raden Sepat. Disebalah utra mesjid terdapat makam-
makam Sulan.
Banten sebelum menjadi kesultanan adalah sebuah kadipaten dibawh
pemerintahan Pajajaran yang berpusat di Bogor. Sementara untuk pemerintahan
kadipaten yaitu di Banten girang / kampong Sempu. Pada tanggal 8 oktober 1526
M / 933 H pusat kota dipindahkan ke Banten lama sebagai pembawanya Sultan
Maulana Hasanudin. Pada tahun 1813 kesultanan Banten dihapus oleh Belenda
kemudian Sultannya ditangkap dan diasimgkan ke Surabaya. Setelah itu Banten
dibagi menjadi 4 wilayah Kabupaten, diantaranya yaitu: kabupaten Serang,
Caringin, Pandeglang dan Lebak.

11
Di Banten lama dan sekitarnya ini masih terdapat beberapa peninggalan
Kepurbakalaan yang berasal dari zaman islam Banten, peninggalan kepurbakalaan
tersebut adalah Makam Pangeran Astapati (Keturunan R Jayadiningrat/Odei),
Makam sultan Maulana Yusuf/pangkalan gede sultan Banten ke II, bekas Keraton
Kaibon (Ka-ibuan), bekas Keraton Surosoan atau kesultanan Banten dan mesjid
Kesunyatan.
B.Saran
Semoga karya tulis ini bermanfaat, khususnya bagi penulis dan umumnya
bagi para pembaca, sehingga kita semua dapat mengetahui Masa Peninggalan
Kepurbakalaan Banten Lama dan objek-objek peninggalan Banten lama.
Penulis juga menyarankan agar ilmu pengetahuan yang di dapat dari karya
tulis ini dapat dijadikan suri tauladan untuk diaplikasikan dalam kehidupan sehari-
hari.

12
DAFTAR PUSTAKA

1).Sahuri A, 1984. Paper Sejarah Banten, Serang.

13
BIODATA PENULIS

Nama : Yuda esa pardi wiranata


Alamat : Kp.Cicongkok Rt 04/01 Ds.Petir Kec.Petir Kab.Serang
Prov.Banten
Tempat/tgl lahir : Serang 23 Juli 1993
Agama : Islam
Hobby : Main bola
Cita-cita : Ingin jadi orang yang berguna bagi orang tua dan Negara
Nama orang tua :
Ayah : Diki Suci
Ibu : Suparti
Latar belakang pendidikan secara formal yang pernah penulis selesaikan adalah:

1. MI Nurul Falah Sabrang Petir – Serang (2005)


2. MTS Ar-rohman Pandeglang (2008).

14

You might also like