You are on page 1of 11

c

Ê Ê

   


‘   

Sistem Koloid merupakan sebagai suatu gejala dan bentuk fisik suatu materi, kadang-

kadang pembentukannya tidak dikehendaki atau harus dihindarkan pada suatu aspek kegiatan

atau pada pekerjaan tertentu. Namun pada pekerjaan dan aspek kehidupan lain, pembentukan

sistem koloid justru diperlukan untuk tujuan-tujuan tertentu.

Pentingnya kimia koloid karena kebanyakan zat dapat berada dalam keadaan koloid,

semua cabang ilmu kimia berkepentingan dengan kimia koloid dalam satu atau lain cara.

Semua jaringan hidup bersifat koloidal. Banyak reaksi kimia yang kompleks yang perlu untuk

kehidupan, harus ditafsirkan secara kimia koloid. Bagian keark bumi yang dikatakan sebagai

tanah yang bisa dicangkul terdiri dari bagian-bagian yang bersifat koloid, oleh karena itu ilmu

tanah harus mencakup penerapan kimia koloid pada tanah.

 ‘Ô      

c.‘ Apakah yang dimaksud dengan sistem koloid?

2.‘ Apa saja yang termasuk kepada sistem koloid?

3.‘ Bagaimana cara pembuatan koloid?

4.‘ Bagaimana cara pemurnian koloid?

5.‘ Apa sifat dari sistem koloid?

 ‘  

c.‘ Mengetahui maksud dari sistem koloid

2.‘ Dapat mengetahui macam-macam dari sistem koloid

3.‘ Dapat melakukan pembuatan koloid

4.‘ Dapat melakukan pemurnian koloid

5.‘ Mengetahui sifat-sifat dari sistem koloid.


½

Ê Ê

Ê   


‘  

Apabila suatu zat dapat larut dalam pelarutnya dan membentuk campuran homogen maka

campuran tersebut disebut ¦    . Sedangkan bila hanya larut sebagian dan

membentuk campuran yang heterogen, maka campuran tersebut disebut  .

Dispersi koloid atau koloid adalah suspensi dari partikel-partikel yang sangat halus dalam

suatu medium. Partikel-partikel yang tersebar disebut fasa terdispersi san mediumnya disebut

medium pendispersi.

  ‘ ¦  ¦  

u u  
 
   

£   £  
    
 

Ñas Cair Ê  ¦  Busa sabun, roti, hair spray

Ñas Padat Ê     Karet busa, batu apung

Cair Ñas ¦  Kabut, halimun, awan

Cair Cair  ¦  Susu, krem, odol

Cair Padat     Keju, mentega, mutiara

Padat Ñas    Asap, debu dalam udara

Padat Cair ¦  Ñelatin, jelly, agar-agar, cat, air kanji

Kaca warna, intan warna, paduan


Padat Padat   
logam
0

c‘    adalah sebutan untuk sistem koloid bila cairan terdispersi dalam gas.

Contoh : awan, kabut.

‘  
adalah sebutan untuk sistem koloid bila padatan terdispersi dalam gas.

Contoh : asap batu bara yang keluar dari cerobong, uap amunium klorida (NH4Cl)

‘  adalah sebutan untuk sistem koloid bila gas terdispersi dalam cairan.

Contoh : busa larutan sabun.

‘ p  adalah sebutan untuk sistem koloid bila suatui zat cair terdispersi dalam cairan

lain.

Contoh : susu, minyak dalam air, air dalam benzena.

‘ 6     


adalah sebutan untuk sistem koloid bila kepadatan terdispersi ke

dalam suatu zat cair.

Contoh : emas atau perak dalam air, nikel dalam benzena.

‘  
adalah sebutan untuk sistem koloid bila gas terdispersi di dalam suatu zat

padat.

Contoh : batu apung

‘ Ñ  adalah sebutan untuk sistem koloid bila zat cair terdispersi didalam zat

padat.

Contoh : Endapan Fe(OH)3, gel asam silikat

‘ 6  
 adalah sebutan untuk sistem koloid bila padatan terdispersi di dalam

padatan lainnya.

Contoh : gelas kaca berwarna, mutiara berwarna, paduan logam (kuningan perungu).

Secara umum, dispersi koloid terbagi menjadi 2 bagian yaitu :

c.‘ !, yaitu partikel yang suka pada pelarutnya. Sering disebut sebagai gel.

2.‘ !, yaitu partikel yang tidak suka pada pelarutnya. Sering disebut sol.
G

  ‘ 

Ada dua cara pembuatan koloid, yaitu ¦   dan ¦   .


‘  

Cara dispersi yaitu memecahkan molekul yang lebih besar menjadi molekul-molekul
-5 -7
yang lebih kecil sesuai dengan ukuran partikel koloid (c ±c cm).

Cara disperse ini terbagi menjadi 3 bagian yaitu :

a.‘ º    yaitu menggiling zat yang akan didispersi bersama-sama dengan

medium pendispersinya sampai dibentuk koloid.

b.‘ º   
 , yaitu mengalirkan alur listrik tegangan tinggi melalui 2

elektroda logam yang tercelup di dalam suatu pelarut. Elektroda yang biasanya

digunakan adalah platina, perak, dan emas. Sedang pelarut yang sering

digunakan adalah air.

Cara kerjanya :

J‘ Elektroda-elektroda dicelupkan ke dalam medium terdispersi.

J‘ uegangan listrik yang tinggi (Arc) diberikan kepada kedua elektoda

J‘ ›ogam akan menguap akan pemanasan dari tegangan listrik tersebut.

J‘ „ap akan terkondensasi dengan cepat (karena pendinginan oleh es)

membentuk dispersi koloid.

‘ º    yaitu menambahkan ion sejenis pada suatu endapan.

Penambahan ini dimaksudkan untuk memecahkan endapan menjadi partikel-

partikel koloid.

Contoh :

Endapan perak iodida (Agl) dapat dipeptisasi dengan menambahkan larutan

elektolit dari ion sejenis misanya KI. (I- : bertindak sebagai ion sejenis) atau

AgNO3 (Ag+ bertindak sebagai ion sejenis).


^

 ‘   

Adalah cara pembuatan koloid dengan mengubah partikel-partikel yang lebih kecil

menjadi partikel-partikel koloid.

Cara kondensasi dapat dilakukan :

‘ !      

c.‘ Hidroslisis

Cara ini dapat dipakai untuk logam-logam seperti Al,Fe, dan Cl. Karena basa

logam tersebut berbentuk koloid.

Contoh : Pembuatan sol Fe(OH)3.

›arutan FeCl3 dituang kedalam air mendidih. Volume air mendidih jauh lebih

besar dari volume larutan FeCl3.

2 FeCl3 + 6H2O Fe(OH)3 + 6HCl

Koloid

2.‘ Oksidasi

Contoh :

Bila larutan H2S dan SO2 dicampur, maka kan didapatkan sol belerang (S).

2 H2S + SO2 3 S + 2 H2 O

Sol Belerang

3.‘ Reduksi

Cara ini dipakai untuk membuat sol dari logam Pt, Ag dan Au.

Contoh : Pembuatan sol emas

2AuCl3 + 3SnCl2 3SnCl4 + 2 Au

Sol Emas

4.‘ Kesetimbangan Ion

Contoh :
[

J‘ Pembuaatan Sol AgCl

Pada larutan AgNO3 ditambahkan larutan HCl yang sangat encer. Maka

ion Ag+, Cl- akan mengadakan reaksi kesetimbangan di dalam larutan.

Ag+ + Cl- AgCl

J‘ Pembuatan Sol As2S3

Pada larutan H2S encer ditambahkan oksida arsen (As2 O3 ).

As2 O3 + 3H2S As2S3 + 3H2 O

‘ ! "  #$ 

Cara ini dilakukan untuk menurunkan kelarutan suatu zat terlarut.

Contoh :

J‘ Belerang larut didalam etanol, tetapi tidak larut dalam air.

Bila larutan jenuh belerang, dalam etanol dituang ke dalam air, maka akan

terbentuk sol belerang. Hal ini terjadi akibat menurunnya kelarutan belerang

didalam capuran tersebut.

J‘ Indikator fenolftalein larut dalam etanol, tetapi tidak larut didalam air.

Bila air ditambahkan ke dalam larutan fenolftalein dalam etanol, maka akan

terbentuk cairan seperti susu.

‘ ! 


   # 

Suatu larutan dengan pelarut air di campur dengan pelarut organik seperti

kloroform atau eter. Campuran kemudian didinginkan. Akibatnya molekul-

molekul air saling bergabung membentuk partikel koloid.


r


‘ !  %       
     

Bila uap suatu unsure dialirkan kedalam suatu zat cair,maka uap tersebut akan

mengalami proses kondensasi. Sehingga terbentuk partikel-partikel koloid yang

disebut .

Contoh: Sol air raksa, Sol belerang.

 " ‘  

Koloid yang sudah terbentuk sering kali masih mengandung zat ±zat pengotor.

Misalnya zat-zat elektrolit. Adanya pengotor dapat mengurangi kestabilan koloid yang

telah terbentuk, oleh sebab itu perlu dihilangkan.

Contoh :

Pada pembuatan sol Fe(OH)3 terbentuk HCl.

2 FeCl3+ 6 H2O 2 Fe(OH)3 + 6HCI

Maka HCI harus di hilangkan.

Ê   
 


c.‘  

Dialis adalah suatu proses pemurnian koloid dengan menggunakan membran yang

sifatnya selektif. Zat terlarut dari larutan sejati dapat melewati pori-pori membran

(karena ukuran partikelnya lebih kecil dari ukuran partikel koloid). Sedangkan

partikel-partikel koloid tidak dapat.

 ‘   

Elektrodialisis merupakan proses dialisasi dengan menggunakan bantuan medan

listrik. Elektrodialisis berlangsung relatif lebih cepat dibandingkan dengan dialisis.


 

 ‘   !  

„ltrafiltrasi adalah menyaring larutan koloid dengan menggunakan penyaringan

khusus. Penyaringan ini biasanya membran. Zat terlarut (kotoran) dan medium

pendispersi dapat lolos, sedangkan partikel koloid tertahan. „ntuk mempercepat

proses penyaringan biasanya digunakan tekanan.

 # ‘! 

Sifat - sifat koloid antara lain dapat menghamburkan berkas cahaya, senantiasa

bergerak dengan arah yang lurus tetapi arahnya tidak tertentu (gerak Brown) dan dapat

dikumpulkan dengan cara mekanik atau kimia.


‘       ¦  $ %!$ &

Dapat menghamburkan sinar biru sehingga menyebabkan suatu koloid jadi

terang Peristiwa ini ditemukan pertama kalinya oleh "#  


 kemudian

diselidiki lebih lanjut oleh u 


 ( c2 -c3 ), ahli fisika bahasa inggris.

 ‘ Ê  

Muatan partikel koloid ditentukan oleh jumlah muatan ion-ion yang

mengelilinginya. Sehingga partikel koloid dapat bergerak di dalam medan listrik.

Muatan partikel koloid dapat dinetralkan dengan penambahan suatu elektrolit.

Penetralan ini dapat mengumpulkan bahkan mengendapkan koloid.

Contoh :

Partikulat pencemar pada cerobong asap buangan pabrik dapat dihilangkan dengan

melewatkan asap pada 2 pelat elektroda listrik bertegangan tinggi. Partikulat-partikulat

yang merupakan partikel koloid, akan ditarik kearah elektoda dan dinetralkan,

kemudian mengendap. Prinsip ini digunakan oleh  


  Ñ º   (c7-c4)
·

untuk membuat alat Cottrel guna mengurangi pencemaran udara oleh asap buangan

pabrik.

 ‘ Ê  ¦ %' Ê(&

Partikel-patrtikel koloid senantiasa bergerak lurus tidak beraturan arahnya.

Ñerakan ini disebut gerak brown, karena ditemukan oleh Robert Brown (c773-c5),

ahli biologi bangsa inggris.

Ñerak Brown sangat jelas pada partikel koloid dan makin berkurang

frekuensinya pada partikel-paertikel yang lebih besar.

" ‘   (  

Îarna koloid ditentukan oleh ukuran partikelnya.

Misanya :

Î        


-5
Orange kekuningan 6xc m
-5
Orange kemerahan xc m
-5
Merah lembayung c3xc m
-5
›embayung c5xc m

# ‘    

Adsorpsi merupakan peristiwa penyerapan zat terserap (adsorbat) oleh suatu

zat penyerap (adsorben). Adanya peristiwa adsorpsiyang telah berlangsung dapat

diketahui dari timbulnya kenaikan.


c

Ê Ê



Jadi kesimpulan yang dapat kita ambil dari makalah ini, bahwa dalam sistem koloid

disebutkan bahwa Apabila suatu zat dapat larut dalam pelarutnya dan membentuk campuran

homogen maka campuran tersebut disebut campuran homogen. Sedangkan bila hanya larut

sebagian dan membentuk campuran yang heterogen, maka campuran tersebut disebut

suspensi.

Zat yang terpecah halus di dalam suatu sistem medium atau pelarut disebut zat tersispersi,

sedangkan pelarutnya disebut zat pendispersi atau medium pendispersi.sistem yang terbentuk

dari dua komponen ini disebut sistem dispersi.

Sifat-siafat dari sistem koloid yaitu;

c.‘ Dapat menghamburkan berkas cahaya ( Efek uyndall )

2.‘ Bermuatan listrik

3.‘ Bergerak acak (Ñerak Brown)

4.‘ Dapat berwarna

5.‘ Dapat mengadsorpsi

Adapun macam-macam dari sistem koloid adalah        


  


    p  6 Ñ  
6 

cc

 £ Ô  

a‘ D,A.Hadyana Pudjaatmaka Ph.c.  &&'  (p


  . Jakarta:

Erlangga.

a‘ Purbianto,Agung.c.)") .Jakarta: Intan Pariwara.

a‘ HAM,Mulyono.2 5."  *   Jakarta: Bumi Aksara.

a‘ S-MIA, P.Ananta.c.   ($   +    


  +   .

Jakarta: Bumi Aksara.

a‘ Foster,Bob.2 .  *  ,)))$ .Bandung: Ñanesha Operation.

You might also like