You are on page 1of 37

Plant Layout / Facilities Layout

March 11, 2007 by bysatria

Introduction
Dalam suatu pabrik, tata letak (layout) dari fasilitas produksi dan area kerja merupakan elemen
dasar yang sangat penting dari kelancaran proses produksi. Pengaturan layout didalam pabrik
merupakan aktivitas yang sangat vital dan sering muncul berbagai macam permasalahan
didalamnya. Masalah yang paling utama adalah apakah pengaturan dari semua fasilitas produksi
tersebut telah dibuat sebaik-baiknya sehingga bisa mencapai suatu proses produksi yang paling
efisien dan bisa mendukung kelangsungan serta kelancaran proses produksi secara optimal.

Definition
Jika membicarakan Plant layout (tata letak pabrik) atau Facilities layout (tata letak fasilitas), ada 2
kata kunci yang ada didalamnya, yaitu pengaturan dan fasilitas.

Plant layout (tata letak pabrik) atau Facilities layout (tata letak fasilitas) bisa didefinisikan sebagai
tata cara pengaturan fasilitas-fasilitas pabrik untuk menunjang kelancaran proses produksiAda 2
fasilitas pabrik utama yang menjadi obyek yang harus diatur letkanya :
1. Mesin (machine layout)
2. Departemen kerja yang ada dalam pabrik (department layout)

Pengaturan fasilitas-fasilitas pabrik tersebut memanfaatkan luas area (space) dari ruang produksi
pabrik untuk penempatan mesin atau fasilitas penunjang produksi lainnya.

Ada 2 persepsi yang sering ditangkap dari penggunaan istilah tata letak pabrik :
1. Tata letak pabrik sebagai pengaturan fasilitas produksi yang sudah ada (the existing
arrangement)
2. Tata letak pabrik sebagai perencanaan tata letak pabrik yang baru sama sekali (the new plant
layout).

The Importances of Layout


Tujuan utama dalam desain layout pabrik ini pada dasarnya adalah untuk meminimalkan total
biaya yang antara lain meliputi elemen-elemen biaya sebagai berikut
- Biaya konstruksi dan instalasi fasilitas produksi
- Biaya pemindahan bahan (material handling costs)
- Biaya produksi, maintenance costs, safety costs, dan biaya penyimpanan produk setengah jadi
(inventory in-process costs)Lebih spesifik lagi, desain layout pabrik yang baik bisa memberikan
beberapa keuntungan dalam system produksi, yang antara lain adalah :
- menaikkan output produksi
- mengurangi waktu tunggu operasi produksi (delay)
- mengurangi proses pemindahan bahan (material handling)

Secara umum bisa dibilang bahwa desain layout pabrik ini ikut menentukan efisiensi dalam
proses produksi dan ikut mempengaruhi berapa lama kelangsungan atau kesuksesan kerja suatu
industri. Disamping itu pengaturan desain layout pabrik yang baik bisa mempermudah dalam
proses pengawasan proses produksi dan juga bisa mempermudah pengaturan ulang layout
pabrik jika ada rencana perluasan pabrik dikemudian hari.

Basic Principles of Plant Layout Design


Ditinjau dari aspek dasar tujuan dan keuntungan dari suatu layout yang terencana dengan baik,
maka ada 6 dasar prinsip didalam desain layout pabrik :
1. Prinsip integrasi total

Layout pabrik merupakan integrasi total dari seluruh elemen produksi yang menjadi satu unit
operasi yang besar

2. Prinsip jarak perpindahan bahan yang paling minimal

Waktu proses perpindahan material antar operasi bisa dikurangi dengan jalan mengurangi
jarak perpindahan tersebut. Semakin dekat jaraj perpindahan maka akan semakin baik.

3. Prinsip aliran dari suatu proses kerja

Desain layout pabrik dibuat sebaik mungkin untuk menghindari adanya gerakan balik (back-
tracking), gerakan memotong (cross-movement), dan kemacetan (congestion), sehingga material
bisa terus bergerak dari antar operasi tanpa perlu ada hambatan.

4. Prinsip pemanfaatan ruangan

Pergerakan manusia, material, mesin, dan peralatan penunjang proses produksi lainnya terjadi
dalam suatu ruang produksi yang memiliki 3 dimensi (x,y,z) atau memiliki aspek volume (cubic
space) dan tidak hanya aspek luas (floor space). Karena itu faktor dimensi ruangan ini perlu
dipertimbangkan dalam desain layout pabrik.

5. Prinsip kepuasan dan keselamatan kerja

Desain layout pabrik yang baik bisa menciptakan kenyamanan bagi pekerja sehingga
menimbulkan kepuasan kerja dan produktivitas pekerja bisa meningkat. Keselamatan kerja
semakin terjamin dengan desain layout pabrik yang dibuat jauh dari sumber bahaya yang bisa
membahayakan keselamatan pekerjanya.

6. Prinsip fleksibilitas

Efektifitas dan efisiensi desain layout pabrik bisa tercapai jika layout yang ada dibuat fleksibel
untuk penyesuaian atau pengaturan kembali (relayout) ditengah kondisi ekonomi yang sangat
kompleks dan cepat berubah. Sehingga layout yang baru dapat dibuat dengan cepat dan murah.

Why we should improve ? (the factors between it)


Perbaikan desain layout pabrik diperlukan karena adanya beberapa beberapa kondisi yang
terjadi dalam perusahaan misalnya karena adanya kebijakan-kebijakan dari top level
management terkait dengan target perusahaan untuk menaikkan output produksi, sehingga
diperlukan perbaikan desain layout agar bisa memberikan output produksi yang lebih besar
dengan biaya produksi yang sama / lebih sedikit. Waktu produksi yang terlalu lama dikarenakan
banyaknya delay (waktu tunggu), banyaknya keluhan-keluhan dari pekerja dikarenakan kondisi
area kerja yang kurang memenuhi syarat sehingga produktivitas pekerja menurun, dsb.
Beberapa kondisi tersebut bisa digunakan sebagai alasan mengapa kita harus memperbaiki
desain layout pabrikUntuk lebih spesifik, berikut ini adalah beberapa alas an mengapa harus
memperbaiki desain layout pabrik :
1. menaikkan output produksi
2. mengurangi waktu tunggu
3. mengurangi proses material handling
4. penghematan penggunaan areal untuk produksi, gudang, dan service
5. pemanfaatan fasilitas produksi dan tenaga kerja dengan lebih optimal
6. mengurangi biaya simpan produk setengah jadi (inventory in-process)
7. mempersingkat proses manufacturing
8. mengurangi resiko kesehatan dan keselamatan kerja operator
9. mempermudah aktivitas supervisi (pengawasan kerja)
10. mengurangi kemacetan dan kesimpang-siuran aliran material
11. mengurangi faktor yang bisa mempengaruhi kualitas bahan baku & produk jadi
Dari uraian diatas bisa disimpulkan bahwa alasan utama mengapa desain layout harus diperbaiki
adalah karena desain layout tersebut sudah tidak efisien lagi dilihat dari target produksi
perusahaan dan karena banyaknya gangguan pada proses produksi sehingga menghambat
kelancaran serta kesuksesan proses produksi.

When we should improve?


Ada 2 alternatif dalam perbaikan desain layout pabrik. Yang pertama adalah perbaikan dengan
jalan mendesain ulang / melakukan perencanaan kembali (redesign / replanning) layout pabrik
berdasarkan fasilitas produksi yang sudah ada. Yang kedua adalah perbaikan dengan jalan
membuat perencanaan pabrik baru sehingga aktivitas disini meliputi perencanaan instalasi pabrik
yang baru sama sekali yaitu mulai dari perencanaan produk yang akan dibuat (design, model,
dsb) sampai perencanaan bangunan pabriknya.Perbaikan desain layout pabrik diperlukan
dikarenakan beberapa alasan dan faktor berikut ini :
1. Adanya perubahan dalam desain produk, model, dsb
2. Adanya perubahan lokasi pabrik pada suatu daerah pemasaran
3. Adanya perubahan volume produksi, sehingga semua fasilitas produksi yang ada harus
dimodifikasi
4. Adanya keluhan – keluhan dari pekerja terhadap kondisi area verja yang kurang memenuhi
persyaratan tertentu
Adanya kemacetan (bottlenecks) dalam aktivitas pemindahan material, gudang yang terlalu
sempit, dsb.

Selamat Belajar !!! =)

Referensi : Buku “Tata Letak Pabrik dan Pemindahan Bahan” (Penulis : Sritomo Wignjosoebroto)

Posted in Layout & Facilities Plan | 49 Comments


49 Responses

1.
on June 14, 2007 at 6:04 am | Reply nisa

terima kasih untuk tampilan ini, artikel kakak sangat membantu tugas saya.

2.
on July 6, 2007 at 3:48 am | Reply anto

greetings…

nama saya anto aribowo, saya mahasiswa S1 teknik industri UGM. saya tertarik dengan isi
web anda, mgkn kita bs bertukar pikiran mengenai PTLP ini, terutama di bidang optimasi layout

3.
on July 15, 2007 at 1:02 pm | Reply elin

senang sekali membaca artikel ini, mudah dipahami. Ada metode baru tentang perhitungan
tata letak fasilitas pabrik? Apa mungkin konsep ini diaplikasikan di industri jasa? makasih

4.
on August 22, 2007 at 4:57 am | Reply ridwan

terima kasih, artikel ini sangat bermanfaat untuk referensi tugas PTLP saya

5.
on August 27, 2007 at 10:22 am | Reply Rn
aduh makasih banget ngebantu neh…Argkh tugas gw belum slese juga….

6.
on September 7, 2007 at 8:40 am | Reply Widhi

artikel lengkap tentang plant layout ada ga?Yang lengkap banget.Saya butuh nich…Thanks..

7.
on September 11, 2007 at 7:17 pm | Reply nd

mantap btul ne artikel nya..


dosen killer ku d kampus pasti senenk dengan jwbn dari artikel ne..
thanks y..

8.
on September 14, 2007 at 9:09 am | Reply tHa

tenGkyu bUat aRtikeLnya…lUmayan bwt ngerjain LapoRan KP kUW…


Klo biSa baHas jUga bUat sOftwaRenya yakZ….

9.
on October 1, 2007 at 12:34 pm | Reply mamat

apik apik…………. artikelnya berguna bwt nynengin dosen killerku… makasih yak

10.
on October 3, 2007 at 5:23 pm | Reply Javan

Nice article,
Buat org pabrik sendiri hal semacam ini dapat ditemukan hampir setiap saat. Buat para
mahasiswa bisa study banding ke pabrik2 supaya bisa melihat praktek kerja
proses produksi itu sendiri.

Ganbatte

11.
on October 6, 2007 at 3:50 am | Reply NoViE

ThaNk U wat aRtiKeL ni cz gR2 aRtiKeL ni Q jD iSa nyeleSaiN

tGs Manajemen Operasional :) )))))))))))

12.
on October 24, 2007 at 12:10 pm | Reply IBEE

THANKS FOR ARTIKELX…!

13.
on November 6, 2007 at 6:32 pm | Reply t0mp.uii

Wah kebetulan bgt,tugasku selesai deh…besok ujian,tugasku copy artikel ne aj.he..go to hell
CS !!

14.
on November 12, 2007 at 12:00 am | Reply Hendrik
Pak,saya mahasiswa D3 POLINEMA makasih bangt 4 artikelnya.Coz artikelnya bagus bangt
‘n ngebantu bangt.Semoga teman-teman di POLINEMA bisa nyelesain tugas-tugasnya dr artikel
ini. Thanks abiz,,,,

15.
on November 13, 2007 at 12:36 pm | Reply deso wijayanto

wah bagus nich artikelnya, aku mahasiswa TI UI, jelaskan dong tentang Order quantity (EOQ
dan POQ), Trims ya

16.
on November 19, 2007 at 9:28 am | Reply ulli

wah kak..,makasi banget nih buat artikelnya…,aq jadi punya gambaran buat TA qu …Kalo aq
mo tanya ‘n diskusi ttg lay out pabrik boleh kan kak ?

17.
on November 20, 2007 at 6:47 am | Reply Tito & Yoyo

makasih bngt bwat yg nyediain artikel ini!!


kita tertolong banget bwat persentasi tentang PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI…

thx 4 everything

18.
on November 26, 2007 at 4:13 am | Reply diah d.

buat kak Satria,


thz u buat artikel nya yg ngebantu tapi…. akan lbh
ngebantu lagi kalo artikel plant layout nya gak cuma tt pabrik tp juga
tt retail waralaba lg lg ngejamur bgt saat ini coz aku ambil topik
retail waralaba buat tugas akhir Manajemen Operasi ku. hehehe….
sekali lg thz u ya……

19.
on January 7, 2008 at 7:54 pm | Reply dwi wijayanto

Thanks banget udah mau muat artikel ini ngebantu gw banget yang lagi pusing skripsi
manajemen operasional mengenai tata letak mesin pabik fiuhhhhhhh…….ribet

20.
on January 20, 2008 at 12:41 pm | Reply wAwA

Wah….. lumayan banget nech artikel buat


nambal kepalaQ yang puuuuzzzzzzzzzzing!
Thanks a lot yach…………………..

21.
on January 25, 2008 at 3:13 am | Reply licha

thanks bgt…
artikel na berbobot…
btw, ada bahasan ttg pipping instrumentation and design (PID) pabrik ga??
swlna aku lg ngrjakan TA laporan PID pabrik Metanol dari Gas Alam,,,
Mksh yah….
22.
on February 10, 2008 at 7:30 am | Reply sonni

mksih ya,,
skalian mau tanya ke siapa aja yang tau, kalo software buat plant lay out itu ada apa aja
ya???
ko’ susah bgt carinya, tau ngga’ hrs cari ke mn?
buth bgt ni,,
tnx B 4.

23.
on February 19, 2008 at 2:59 am | Reply sochih

thank to articel

24.
on February 28, 2008 at 6:10 pm | Reply dicky

Nice job u’ve done there buddy…It’s good

25.
on March 1, 2008 at 9:36 am | Reply mona

Thx banget artikelna sangat membantu..


Ada satu lagi sih yang diperlukan, tipe2 tata letak fasilitas itu ndiri.. binun nyarina..
Yah.. Tetap saja terima kasih sudah membantu.. ^^

26.
on March 10, 2008 at 6:02 am | Reply fauzan

apakah warna penting dan berpengaruh dalam perancangan lay out?

27.
on March 16, 2008 at 9:39 am | Reply tian gt lho

makasih buat artikelnya saya jadi bisa ngerjain tugas manajemen produksi.. kalau ada
contohnya tolong disertakan juga conth layoutnya makasih banyak sekali lagi

28.
on April 7, 2008 at 12:24 pm | Reply lia

artikel ni sngat m’bntu tgs kul saya


jdi ga bngung lg deh ^_^

3ms yoooooooo

29.
on May 10, 2008 at 4:25 am | Reply ana

aq punya tugas nih dr dosen tentang tata letak tradisional,,


such as,,layout modular: flowline, celluler, functional..dll..
please…bantu aq..karena referensinya bahasa inggris semua…

30.
on May 18, 2008 at 3:22 pm | Reply rian
tujuan untama dari perancangan tata letak dengan metode ABSMODEL 2 ?

31.
on May 27, 2008 at 11:30 pm | Reply TICO TAVARES

I’m very lucky when I read This article, karena say lagi menyusin tugas akhir saya, lagian
cocok sekali dengan judul saya.

32.
on June 5, 2008 at 4:05 pm | Reply bachyar

kirimin dunk…. materi tata letaktentang skema proses

33.
on June 12, 2008 at 3:11 pm | Reply Paul

Artikel nya ngebantu gua banget, Thx kk.

34.
on June 26, 2008 at 4:11 am | Reply Edi

ass…
keren boss, u article. Tentang layout gudang atau pemanfaatan space gudang??sekalian
rumus2 matematiknya hehehehehe…
best regards
edi

35.
on July 7, 2008 at 7:38 am | Reply ~Prb~

Thx for è article, really work out for my assignment..

Gööd Jöb!

36.
on August 7, 2008 at 4:44 am | Reply zieyu

kk… tlg donk ! kirm jurnal mengenai tata letak fasilitas pabrik terhadap efektivitas kegiatan
produksi . ada g? akuw bingung nie…

37.
on August 20, 2008 at 10:14 am | Reply chen

artikelnya bagus b’guna banget bwat tugas gw..


moga gw sukses besok..
thx’s a lot

38.
on August 27, 2008 at 6:24 am | Reply eri

bagaimana menghitung peletakn suatu alat, mesin atau kantorberdasarkan matriks


pergerakan.
jika ada yang yang baca coment ini dan dapat membantu memberi penjelasan tentang
permasalahan ini, maka saya akan sangat bertrimakasih.

39.
on August 29, 2008 at 2:25 am | Reply Nami

penjelasan tentang jenis-jenis lay out ada ngga’? Seperti process lay out, fixed lay out,
product lay out and GT

40.
on August 29, 2008 at 6:02 pm | Reply why_30

thanx bro atas artikelnya…

41.
on November 11, 2008 at 1:17 am | Reply Dhimas L N ---- (^-^)v

canggih kali,,,
awak terkapar gara2 pabrik layout design ini

42.
on January 5, 2009 at 10:07 pm | Reply pradnya

thank’s ya artikel ini dah bantu aq tuk buat tugas….

43.
on March 11, 2009 at 11:02 am | Reply ququy

thx banged nie buat artikelnya..


selain lumayan lengkap, penulisannya juga enak banged bwt d baca..
huaaa..
cba dari kemaren nemu artikel ini..
pasti bakal lebih lancar nie buat skripsi MO gw..

44.
on March 17, 2009 at 4:24 am | Reply Ela

it’s good

45.
on July 8, 2009 at 4:34 am | Reply lingga

thAnk yOw….artikel Lay out ni bGuna BWAT nylesain Tgas q…..

46.
on July 17, 2009 at 6:55 pm | Reply JONNI SARIAMAN

Met Pagi Pak! Ni Jonni sariaman doloksaribu anak industri Malikussaleh,


Pak sebenarnya aku mau nambah pengetahuan dibidang kanban untuk TGA q, tapi dah
kucari pabrik yang baru gak ada yang cocok. soalnya pabriknya yang ku kunjungi tidak
berhubungan dengan perakitan.
Gimana ya Pak?

Aku ada rencana mau ambil Skripsi yang berjudul Perencanaan Tata Letak Pabrik di PT.
Astra Agro Lestari TBk. (berhubungan dengan mata kuliah Tata Letak Pabrik).
Kemarin dah jumpa dengan kepala teknik perusahaan tersebut kebetulan ada hubungan
familiy dan bertanya apa bisa membantu pengambilan data tentang layout, luas pabrik, dan
jumlah mesin dan data engineer construction? Katanya bisa

Aku mau nanya nih Pak, bersediakah Bapak menjadi pembimbing pendamping untuk TGA q?
Balas ya Pak!

47.
on August 27, 2009 at 3:52 am | Reply dihein

joss tenan….

48.
on September 30, 2009 at 12:59 pm | Reply desoqim

mas artikelnya bagus banget boleh aku ambil sebagai reverensiku mengerjakan tugas akhir.
terimakasih

49.
on October 4, 2009 at 2:59 pm | Reply ngupingers

opo yo enak..ngak ngomong matursuwon..suwon

op = apa
yo = ya
ngak = tidak
matursuwon = terima kasih

Comments RSS
Leave a Reply
Click here to cancel reply.

Name (required)

E-mail (required)

Website

Notify me of follow-up comments via email.

Send me site updates

Mengaplikasikan aspek-aspek teknis perancangan tata letak dan fasilitas (PTLF) berdasarkan
teori-teori umum yang perlu diterapkan dalam perancangan. Memberikan pemahaman mengenai
teknik-teknik dalam menghitung peramalan jumlah produk yang harus diproduksi sesuai dengan
jumlah permintaan pasar setiap periodenya yaitu berapa unit balok susun yang diminta setiap
bulannya.

Masalah lain yang mungkin timbul adalah masalah persaingan dengan perusahaan lain. Karena
produk ini merupakan produk yang termasuk mainan yang mengandung edukasi, maka
persaingan perusahaan yang bergerak pada usaha ini sangat ketat. Maka dari itu, diperlukan
suatu perancangan tata letak yang baik agar semua sektor dapat terkontrol secara baik dan
detail. Perancangan tata letak fasilitas diharapkan dapat menyelesaikan masalah yang ada
terutama bagaimana menciptakan pabrik dari mulai perkantoran sampai pabrikasi tertata dengan
baik meliputi semua, minimasi jarak, gerak sehingga ongkos produksi dapat ditekan serendah
mungkin. Adapun masalah yang ada dalam perancangan tata letak fasilitas adalah: pembuatan
tata letak fasilitas pabrik yang benar-benar sesuai dengan karakteristik produk yang ada.

Memberikan pemahaman mengenai proses terbentuknya produk dari awal sebagai bahan
mentah, beserta mesin-mesin yang digunakan sampai dengan menjadi produk jadi melalui peta
proses operasi. Mengetahui cara perakitan produk balok susun secara lengkap dan bertahap.
Mengetahui apa saja yang diperlukan untuk membuat produk balok susun. Hal ini bagaimana kita
meramalkan kebutuhan, setelah itu bagaimana membuat peta proses operasi, menentukan
jumlah dan luas mesin yang akan digunakan untuk memenuhi permintaan, dan yang tidak kalah
pentingya bagaimana perhitungan finansial apakah usaha yang dilakukan layak secara ekonomi
misalnya Break Event Point berapa lama, Cost Of Gross Sales, IRR.
Dari serangkaian proses perhitungan yang dilakukan dalam menciptakan atau membuat sebuah
perancangan pabrik yang baik memang tidak semudah yang dibayangkan karena banyak hal
yang menjadi pertimbangan. Dari tugas yang telah saya buat ini kesimpulan yang dapat diambil
yaitu bahwa produk balok susun secara ekonomi tidak layak untuk dikerjakan karena harga
produk sebuah balok susun tidak lebih dari Rp 70.000,- sedangkan dalam tugas laporan ini harga
produk balok susun diatas Rp 250.000,- /unit. Namun dari segi analisis peramalan permintaan
yang dilakukan usaha ini layak untuk dikerjakan karena masih memilliki potensi/perluang dipasar
di masyarakat. Namun walaupun demikian patut untuk diketahui proses pembuatan balok susun
dari raw material sampai membentuk sebuah produk yang memiliki value added. Hal ini dapat
dijadikan pengalaman dan pelajaran yang berharga yang diharapkan mampu diaplikasikan pada
dunia nyata nantinya.

Keyword: Peramalan, Perancangan Tata Letak Fasilitas (PTLF), Operation Process Chart, Balok
Susun, Break Event Point, IRR, COGS, Worksheet, Routing Sheet

Download file lengkapnya di sini

“SEMINAR MANAJEMEN”

PENTINGNYA PERENCANAAN LOKASI

DAN

TATA LETAK SUATU PERUSAHAAN

Oleh :

YANDUS PERANGINANGIN (07520033) MORY ARITONANG (07520040)

ELFRINDO MANURUNG (07520064)


Dosen Pembimbing : Dr. Pasaman Silaban, SE, MSBA.

logocantik-1.bmp(Kelompok E)

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN

MEDAN

2010

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat
dan hidayahnya kepada penyusun makalah, sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan
baik.

Kami tidak lupa- mengucapkan terimakasih kepada Bapak Dr. Pasaman Silaban, SE, MSBA.
pengasuh mata kuliah SEMINAR MANAJEMEN yang membimbing penyusun untuk penyusunan
tugas makalah ini, sehingga tugas ini dapat terselesaikan dengan baik

Tim penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kami
mengharapkan kepada pembaca makalah ini untuk memberikan masukan, baik saran maupun
kritikan yang membangun.

Demikian kata pengantar ini kami utarakan, atas perhatian para pembaca kami ucapkan terima
kasih.

Medan, 29 Maret 2010

Penulis

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam pertumbuhan ekonomi pada masa sekarang ini, khususnya di negara kita indonesia,
persaingan yang terjadi diantara perusahaan-perusahaan sudah semakin meningkat, untuk
menanggapi keadaan tersebut maka perusahaan akan mengupayakan segala cara untuk
memenangkan suatu persaingan yang terjadi antara perusahaan. sehingga pada saat sekarang
suatu perusahaan dituntut dapat membangun/menciptakan pemikiran-pemikiran yang kreatif dan
inovatif di dalam pencapaian tujuan perusahaan.

Salah satu keputusan strategis yang paling penting dibuat oleh perusahaan untuk mencapai
tujuan adalah dimana perusahaan tersebut harus menempatkan lokasi operasinya, karena lokasi
adalah pemacu biaya yang cukup signifikan dan lokasi sepenuhnya memiliki kekuatan
(menghancurkan) strategi bisnis suatu perusahaan. Strategi lain yang juga merupakan suatu
keputusan penting adalah strategi tata letak, dimana strategi tata letak sangat mempengaruhi
efisiensi sebuah operasi dalam jangka panjang. Tata letak juga memiliki banyak dampak strategis
karena tata letak menentukan daya saing perusahaan dalam hal kapasitas, proses, fleksibilitas,
biaya, kualitas lingkungan kerja, kontak pelanggan dan citra perusahaan.

Mengingat pentingnya perencanaan lokasi dan tata letak perusahaan maka penulis di dalam
penyusunan makalah ini akan menjabarkan beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi
pemilihan lokasi perusahaan serta cara-cara di dalam melakukan strategi tata letak tersebut dan
yang dapat dilakukan oleh perusahaan untuk memenangkan persaingan di dalam pencapaian
tujuan (goal). Sehingga perencanaan lokasi dan tata letak suatu perusahaan merupakan suatu
cara atau strategi yang perlu di perhatikan agar perusahaan dapat meminimalkan biaya bahan
baku, biaya produksi, dan biaya penjualan agar dapat bersaing dalam suatu persaingan
perekonomian.

Sehubungan dengan pernyataan diatas maka tim penulis tertarik untuk membahas suatu judul
makalah dalam seminar manajemen yang berjudul “PENTINGNYA PERENCANAAN LOKASI
DAN TATA LETAK SUATU PERUSAHAAN”

Dalam melakukan pembahasan perencanaan lokasi dan tata letak suatu perusahaan maka tim
penulis memiliki tujuan pembahasan ;

1. Untuk mengetahui bahwa perencanaan lokasi dan tata letak di dalam suatu perusahaan dapat
memberikan keunggulan bersaing.

2. Untuk mengetahui bagaimana penerapan perencanaan lokasi dan tata latak perusahaan yang
tepat bagi suatu perusahaan.

3. Untuk mengetahui bahwa perencanaan lokasi dan tata letak dapat meningkatkan profitabilitas
perusahaan.

4. Untuk mengetahui pentingnya peningkatan produktifitas dan kinerja suatu perusahaan yang
ditinjau dari berbagai pertimbangan-pertimbangan.

B. Perumusan Masalah

Di dalam menjalankan kegiatannya, seringkali suatu perusahaan dihadapkan dengan berbagai


permasalahan. Permasalahan yang timbul ini menghalangi perusahaan untuk mencapai
tujuannya dengan lancar.

Untuk itu, perusahaan perlu mencari solusi yang tepat untuk mengatasi masalah yang timbul.
Solusi yang diapakai tentunya telah dianggap tepat bagi perusahaan, setidaknya pada saat solusi
itu dipakai.

Adapun permasalah yang dihadapi perusahaan yang berhasil dirumuskan penulis adalah
“Perencanaan Lokasi dan tata letak perusahaan yang kurang tepat”.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Perencanaan Lokasi

Perencanaan Lokasi (Dr. Manahan P. Tampubolon,MM) adalah kegiatan penentuan lokasi


perusahaan yang terlebih dahulu harus diadakan penelitian dan peninjauan situasi lokasi yang
akan dipilih oleh perusahaan. Sebelum suatu perusahaan mendirikan pabrik, biasanya
direncanakan letaknya sebaik mungkin. Sebab letak ini berpengaruh terhadap biaya operasi atau
produksi, harga jual, serta kemampuan perusahaan untuk bersaing di pasar. Hal ini sangat
menentukan keberhasilan perusahaan. Apabila pabrik sudah terlanjur berdiri ternyata baru
diketahui kesalahan letaknya dan jika dipindah akan memakan biaya yag sangat mahal. Ada
perusahaan yang meletakkan pabriknya di dekat pasar, ada yang dekat dengan bahan baku, dan
sebagainya. Masing-masing memiiki alasan yang berbeda-beda.

Sebagai contoh, toko emas biasanya terletak berdekatan tetapi pegadaian selalu terletak
berjauhan. Alasan toko emas karena konsumen selalu membandingkan, baik mengenai harga
maupun kualitas di beberapa toko sehingga mereka biasanya terletak berdekatan. Sedangkan
pegadaian alasannya karena pegadaian yang satu dengan yang lain tidak boleh bersaing dan
kalau di suatu wilayah terdapat dua pegadaian atau lebih, kiat mereka kurang efisien. Contoh lain
adalah perusahaan gula pasir biasanya diletakkan di dekat lahan penanaman tebu. Alasannya
karena bahan baku gula adalah tebu, yang beratnya sepuluh kali daripada gula yang dihasilkan,
dan tebu mudah rusak atau menurun kadar gulanya jika tidak segera diproses.

Menurut Dr. Manahan P.Tampubolon, MM. dalam bukunya Manajemen Operasional, strategi
lokasi tersebut menggambarkan bahwa setiap perusahaan berusaha untuk menciptakan efisiensi
dan pelayanan pasar (pelanggan) yang lebih cepat dan efisien, sebagai salah satu strategi
menghadapai persaingan. Strategi ini dapat menjadi keunggulan bagi perusahaan untuk dapat
menentukan lokasi yang strategis dari segi persaingan dalam merebut pasar, sehingga
pelanggan tidak kecewa untuk memperoleh produk ataupun pelayanan yang cepat sesuai
dengan keinginan konsumen.

Di saat manajemen memutuskan untuk beroperasi di satu lokasi tertentu, banyak biaya menjadi
tetap dan sulit untuk dikurangi. sebagai contoh. jika sebuah lokasi pabrik baru berada pada satu
daerah dengan biaya energi yang tinggi, bahkan manajemen yang baik dengan strategi
penekanan biaya energi yang luar biasapun akan memulai dengan kerugian. Hal yang sama
terjadi dengan manajemen yang memiliki strategi sumber daya manusia yang baik namun tenaga
kerja pada lokasi yang dipilih mahal, kurang terlatih, dan memiliki etos kerja yang buruk. dengan
demikian kerja keras yang dilakukan manajemen untuk menetapkan lokasi fasilitas yang optimal
merupakan investasi yang baik. keputusan lokasi sering bergantung kepada tipe bisnis. untuk
keputusan lokasi industri strategi yang biasa digunakan adalah strategi yang digunakan untuk
meminimalkan biaya, sedangkan untuk bisnis eceran dan jasa profesional strategi yang
digunakan terfokus pada memaksimalkan pendapatan. Walaupun demikian, strategi lokasi
pemilihan gudang dapat ditentukan oleh kombinasi antara biaya dan kecepatan pengiriman.
secara umum, tujuan strategi lokasi adalah untuk memaksimalkan keuntungan lokasi bagi
perusahaan.

Keputusan lokasi tidak sering dilakukan oleh perusahaan biasanya karna perimintaan telah
melebihi kapasitas pabrik yang ada, atau karna adanya perubahan produktifitas tenaga kerja,
valuta asing, biaya-biaya, dan sikap masyarakat sekitar. perusahaan juga dapat memindahkan
fasilitas manufaktur atau jasa mereka, karna adanya pergeseran demografi dan permintaan
pelanggan.

Penentuan lokasi akan mempengaruhi tingkat keuntungan yang dapat dicapai perusahaan.
komponen keuntungan terdiri dari biaya modal (cost of capital), biaya operasional (operational
expenses) dan sumber-sumber penerimaan (revenue). biaya modal yang dikeluarkan sebagian
digunakan untuk mendirikan perusahaan baru maupun perluasan yang sudah ada. umumnya
biaya modal yang dikeluarkan berjumlah sangat besar yang mencakup biaya konstruksi dan
fasilitas operasional, dan besarnya biaya modal ini akan sangat dipengaruhi oleh jarak dan harga
yang berlaku pada lokasi tertentu yang dipilih. demikian juga biya operasional yang mencakup
upah/ gaji karyawan, biaya transportasi bahan baku dan biaya pemasaran produk ke pasar,
ketepatan waktu penyampaian produk, keterkaitan informasi pasar yang bertalian dengan bahan
baku untuk kelancaran produksi.

Bagi perusahaan jasa atau pelayanan, seperti Bank, Restoran, Bioskop, dan sebagainya,
hubungan lokasi dan penerimaan akan sangat dipengaruhi oleh jarak yang mudah dijangkau oleh
semua golongan konsomen. Penentuan lokasi harus dilakukan melalui analisis yang seksama
serta pertimbangan yang logis.

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Perencanaan Lokasi

Pemilihan letak pabrik dipengaruhi oleh beberapa hal atau factor. Ada yang membagi faktor
faktor itu kedalam faktor perimer dan faktor sekunder . ada pula yang membaginya ke dalam
faktor intern dan faktor ekstern. Faktor primer adalah suatu faktor yang harus dipenuhi jika tidak
dipenuhi proses produksi atau operasi tidak dapat berjalan sebagaimana mestinya . sedangkan
faktor sekunder adalah faktor yang sebaiknya ada, jika tidak dipenuhi masih bisa diatasi
meskipun disertai dengan biaya yang relatif lebih mahal. Macam faktor primer serta sekunder ini
berbeda antara pabrik yang satu dengan yang lain. Dalam bagian ini tidak mungkin disebutkan
pembagian faktor-faktor itu kedalam primer dan faktor sekunder karena keadaan perusahaan
yang berbeda-beda.

1. Letak konsumen atau pasar

Bagi banyak perusahaan, sangat penting untuk berada di lokasi yang dekat dengan pelanggan.
misalnya : perusahaan manufaktur mendapati bahwa sangat berguna jika dapat berdekatan
dengan konsumen disaat biaya pengiriman barang jadi mahal atau sulit (mungkin ini disebabkan
produk yang dikirim banyak, berat, atau mudah pecah). Konsumen adalah pembeli atau pemakai
barang/jasa yang dihasilkan oleh suatu perusahaan atau lembaga. Pabrik biasanya diletakkan di
dekat konsumen dengan alasan sebagai berikut:

a) Lebih mudah mengetahui perubahan selera konsumen.

b) Untuk mengurangi risiko kerusakan dalam pengangkutan.

c) Barang tidak tahan lama.

d) Biaya pengangkutan barang sangat mahal.

e) Jasa.

2. Letak sumber bahan baku

Untuk beberapa industri, letak sumber bahan baku sangat bepengaruh. Biasanya pabrik
diletakkan di dekat sumber bahan baku apabila dalam proses produksi bahan baku mengalami
penyusutan berat atau volume yang relative cukup banyak, bahan baku mudah rusak atau
berubah kualitas, serta kalau risiko kekurangan bahan baku tinggi. Sebagai contoh, perusahaan
gula diletakkan di dekat lahan penanaman tebu karena tebu jika tidak segera diproses akan
berkurang kadar gulanya serta mengalami penyusutan berat atau volume yang sangat besar
dalam proses produksi. Dari satu kuintal tebu hanya dapat menghasilkan kira-kira 10 kg gula
pasir.

Biaya pengangkutan tebu dengan sendirinya jauh lebih mahal daripada biaya pengangkutan
gula. Apabila letak pabrik diletakkan di dekat lahan penanaman tebu, pengangkutan bahan baku
yang berat menjadi murah. Sedangkan pengangkutan gula meskipun jauh tidak apa-apa karena
berat atau volumenya jauh lebih sedikit daripada bahan bakunya. Jika persediaan di pasar untuk
bahan baku yang diperlukan perusahaan kurang terjamin, maka sebaiknya pabrik diletakkannya
dekat sumber bahan baku, maka perusahaan dapat memperpendek jalur pengadaannya,
hambatan-hambatan dapat dikurangi, dan apabila harus berebut dengan perusahaan lain dengan
didekatkannya pabrik dengan sumber bahan baku adalah mengurangi banyaknya persediaan
bahan baku. Karena kekhawatiran atau risiko kekurangan bahan baku lebih rendah, maka jumlah
persediaan dapat dikurangi sehingga biaya persediaan dan banyaknya modal yang tertanam
dalam persediaan dapat ditekan. Dalam hal ini berarti efisien kerja meningkat.

3. Sumber Tenaga Kerja

Tenaga kerja dapat dibagi ke dalam dua macam yaitu tenaga kerja tidak terdidik atau unskilled
labour dan tenaga kerja terdidik atau skilled labour. Kedua macam tenaga kerja itu memiliki sifat
yang sangat berbeda sehingga agak berbeda pula pengaruhnya terhadap pemilihan letak pabri

a. Tenaga kerja tidak terdidik

Apabila suatu pabrik memerlukan tenaga kerja kurang terdidik dalam jumlah yang banyak, maka
untuk memenuhi kebutuhan dengan baik harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

1). Jumlah tersedianya sumberdaya manusia

Untuk mempermudah memenuhi kebutuhan tenaga kerja, sebaiknya pabrik diletakkan di daerah
yang banyak penduduknya sebab biasanya di daerah itu banyak memiliki potensi tenaga kerja
kurang terdidik.

2) Tingkat upah

Apabila tingkat upah di suatu daerah rendah, maka akan dapat menekan biaya produksi. Hal ini
terutama sangat dirasakan oleh perusahaan yang bersifat padat kerja (labour intensive) sebab
sebagian dari komponen biayanya terdiri atas upah tenaga kerja.

3) Budaya dan kebudayaan hidup

Kita harus hati-hati dalam memilih tenaga kerja sebab budaya daerah, mata pencaharian, atau
kebiasaan hidup masyarakat di daerah itu sangat mempengaruhi efisiensi dan kelancaran kerja
pabrik.

Contoh :

a. Apabila masyarakat di daerah itu kehidupannya bertani, maka pada musim panen biasanya
tingkat presensi sangat tinggi karena mereka mengerjakan sawah untuk beberapa hari.

b. Penduduk di daerah pegunungan yang kering. Biasanya setelah,selesai musim tanam mereka
pergi beberapa bulan, setelah musim panen mereka kembali satu atau dua bulan untuk
mengerjakan sawahnya.

c. Apabila adat di suatu daerah sangat kuat kadang-kadang pada hari-hari upacara adat presensi
tinggi sebab banyak yang melakukan upacara adat Apabila perusahaan menggunakan tenaga
kerja yang kualitasnya semacam itu, maka kontinuitas kerjanya akan terganggu

4) Mobilitas tenaga kerja

Apabila terpaksa tenaga kurang terdidik dapat dipekerjakan di daerah lain yang jauh dari tempat
tinggalnya asalkan disertai dengan upah atau gaji yang tinggi. Hal ini disebabkan kebiasaan
hidup tenaga seperti ini relative sederhana dan uang merupakan daya tarik yang sangat kuat

b. Tenaga kerja terdidik

Tenaga kerja terdidik memiliki sifat yang sangat berbeda dengan tenaga kerja kurang terdidik.
Biasanya tenaga kerja terdidik memiliki kebiasaan hidup lebih baik daripada tenaga kerja kurang
terdidik, lebih jauh memikirkan masa depan, serta lebih mudah mencari pekerjaan lain. Mereka
memerlukan fasilitas kesehatan yang baik. Hiburan yang cukup, olahraga, sekolah untuk anak
anaknya serta fasilitas lain yang biasanya diperoleh di kota. Mereka biasanya tidak sanggup
ditempatkan di tempat-tempat terpencil dalam jangka panjang.

Apabila dipaksa mereka akan keluar sebab mereka memiliki keahlian dan pengalaman sehingga
mencari pekerjaan lain tidak sulit. Oleh karena itu, untuk pabrik yang banyak memerlukan banyak
tenaga ahli biasanya diletakkan di kota yang mudah mendapat fasilitas yang diperlukan untuk
tenaga terdidik. Apabila tidak mungkin, maka ditempat yang terpencil itu perusahaan harus
menyediakan fasilitas yang cukup.

4. Tersedianya Air

Air yang diperlukan perusahaan ada tiga macam, yaitu air yang jernih alami, air jernih yang tidak
harus alami, serta sembarang air. Untuk pabrik yang memerlukan air jernih alami sebaiknya
diletakkan di daerah yang memiliki sumber air jernih alami atau di tempat yang mudah dijangkau
dengan saluran pipa dari sumber tersebut. Biasanya ini diperlukan oleh industri kimia atau
makanan tertentu. Obat penjernih air dapat mengganggu proses produksi. Misalnya, industri
tempe dan tape. Apabila perusahaan memerlukan air jernih yang tidak harus alami, lebih mudah.
Di mana ada air di situ dapat didirikan sebab dapat diambilkan air kotor yang dijernihkan.
Misalnya, industri minuman dapat diletakkan di sekitar Jakarta yang jauh dari sumber air jernih
alami. Lebih mudah lagi jika air yang diperlukan perusahaan itu sembarang air, tidak perlu jernih.
Di mana ada air disitu perusahaan dapat didirikan, misalnya perusahaan baja.

5. Suhu udara

Suhu udara kadang-kadang sangat menentukan kelancaran proses dan kualitas hasil operasi .
pada proses operasi yang memerlukan suhu udara dingin alami kegiatannya harus diletakkan di
pegunungan atau daerah yang suhunya rendah. Misalnya: perkebunan teh, penanaman jamur
merang, penanaman tembakau , dan sayur-mayur banyak terdapat dipegunungan. Karena
kegiatan-kegiatan diatas selain memerlukan suhu yang dingin juga udara terbuka dan sinar
matahari langsung. Tidak mungkin kita memasang AC di kebun dengan udara terbuka. Dalam hal
ini suhu udara merupakan faktor primer.

Ada pula kebutuhan suhu udara yang tidak perlu alami,tetapi diapsang alat pendingin atau AC.
Misalnya untuk penggudangan ikan atau udang, pabrik tekstil, serta ruang komputer. Dalam hal
ini suhu udara semacam ini lebih mudah dipenuhi serta lebih fleksibel sifatnya, karena di setiap
tempat kita dapat memasang AC asalkan tersedia listrik, tetapi biayanya lebih mahal
6. Tenaga Listrik

Hampir setiap perusahaan memerlukan tenaga listrik sehingga sebagian besar operasi atau
produksi memerlukannya. Hanya ada beberapa operasi atau produksi yang tidak atau sedikit
kebutuhan listriknya. Biasanya yang sifatnya tradisional atau mengandung banyak seni.untuk
kegiatan yang harus memerlukan banyak tenaga listrik (mis.pabrik tekstil,kertas, dan gula yang
menggunakan mesin modern) listrik merupakan faktor primer. Tersedianya tenaga listrik
merupakan faktor yang sangat berpengaruh terhadap pemilihan letak pabrik. Apabila daerah
tempat pabrik didirikan sudah ada fasilitas tenaga listrik perusahaan tinggal berlangganan saja.
Apabila perusahaan harus menyediakan sendiri pembangkit tenaga listrik, masalahnya
memerlukan investasi mahal serta memerlukan petugas khusus yang harus menangani.
Perusahaan listrik biasanya dapat bekerja lebih efisien sehingga kita dapat berlangganan dengan
tarif lebih murah. Selain itu, mereka sudah mempersiapkan diri kalau ada kerusakan atau
hambatan dalam pengadaan tenaga listrik, mesin-mesin atau fasilitasnya maupun dari
pengaturan kerja serta penjadwalannya jika terpaksa diadakan penggantian pemadaman

7. Fasilitas Transportasi

Fasilits transportasi merupakan faktor yang sangat penting sebab kegiatan tidak dapat
dipisahkan dari pemindahan atau pengangkutan, baik pengangkutan masukan maupun
keluarannya. Dengan tersedianya kondisi transportasi yang baik maka perusahaan dapat dengan
mudah mendisttibusikan produk kepada distributor ataupun langsung kepada konsumen.

B. Strategi Tata Letak

Tatak Letak (James M. Apple) adalah kegiatan yang berhubungan dengan perancangan susunan
unsur fisik suatu kegiatan dan selalu berhubungan erat dengan industri manufaktur. Tata letak
merupakan satu keputusan penting yang menentukan efisiensi sebuah operasi dalam jangka
panjang. Tata letak memiliki banyak dampak strategis karena tata letak menentukan daya saing
perusahaan dalam hal kapasitas, proses, fleksibilitas, dan biaya serta kualitas lingkungan kerja,
kontrak pelanggan dan citra perusahaan. Tata letak yang efektif dapat membantu organisasi
mencapai sebuah strategi yang menunjang differensiasi, biaya rendah, atau respon cepat.

Layout yang tepat menunjukkan ciri-ciri adanya penyesuaian tata letak fasilitas operasional
terhadap jenis produk dan proses konservasi. Pengaruh layout yang tepat bagi perusahaan
adalah peningkatan produktivitas perusahaan. Perihal tersebut disebabkan arus barang yang
akan diproses, dan selanjutnya masuk ke dalam pemrosesan sampai menjadi produk akhir dapat
berjalan dengan lancar. Aspek lain, karyawan yang langsung terlibat di dalam pemrosesan dapat
bergerak leluasa tanpa takut akan kemungkinan terjadi kecelakaan, sehingga mereka bekerja
dengan tenang dan aman. Karena alasan tersebut di atas, maka diperlukan perencanaan layout
yang seksama. Pentingnya perencanaan layout disebabkan beberapa hal, yaitu sebagai berikut :

Untuk manufaktur

1. Terjadinya perubahan desain produk yang secara terus-menerus untuk membuat produk baru.

2. Kemungkinan penggantian fasilitas yang harus selalu baru (up to date).

3. Setiap perubahan fasilitas akan menciptakan perubahan kondisi kerja yang tidak selalu
menciptakan kepuasan atau kemungkinan terjadinya kecelakaan dalam proses

4. Perpindahan lokasi pemasaran (market changes), dan untuk alasan penghematan dan
pengiriman atau pelayanan yang cepat dan baik.

Untuk usaha jasa


1. Karena tuntutan pelayanan yang prima dari pelanggan, sehingga harus disesuaikan di dalam
usaha memenuhi kepuasan pelanggan.

2. Perubahan layout dapat menciptakan persepsi palanggan bahwa perusahaan memperhatikan


pelanggannya, atau merupakan gambaran bonafiditas perusahaan.

3. Tuntutan pelanggan menginginkan layanan paling cepat dengan mutu yang tinggi, sehingga
layout harus mendukung sistem layanan tersebut.

4. Perilaku pelanggan yang terus berubah harus diikuti perusahaan dengan melakukan
perubahan layout secara berkelanjutan (continous improvement)

Dalam semua kasus, bahwa desain tata letak harus mempertimbangkan bagaimana untuk
mencapai beberapa hal dibawah ini misalnya :

1. Utilisasi ruang, peralatan, dan orang yang lebih tinggi

2. Aliran informasi, barang, atau orang yang lebih baik

3. Moral karyawan yang lebih baik, juga kondisi lingkungan kerja yang lebih aman.

4. Interaksi dengan pelanggan yang lebih baik

5. Fleksibilitas (bagaimanapun kondisi tata letak yang ada sekarang, tata letak tersebut akan
perlu di ubah.

Sehingga dengan melakukan pertimbangan tersebut suatu perusahaan dapat mewujudkan


tujuannya dengan semaksimal mungkin.

Tipe- Tipe Tata Letak (Layout)

1. Tata Letak Dengan Posisi Tetap (Fixed Position Layout)

dalam tata letak dengan posisi letak (fixed position layout), proyek tetap berada pada satu tempat
sementara para pekerja dan peralatan datang pada tempat tersebut. contoh tipe proyek seperti
ini adalah proyek pembuatan kapal, jalan layang, jembatan, rumah, dan sumur minyak bumi.

2. Tata Letak Berorientasi Proses (Process Oriented Layout)

Dalam tata letak berorientasi proses (process oriented layout) dapat menangani beragam barang
atau jasa secara bersamaan. ini merupakan cara tradisional untuk mendukung sebuah strategi
difrensiasi produk. tata letak ini sangat efisien disaaat pembuatan produk yang memiliki
persyaratan berbeda atau disaat penanganan pelanggan, pasien, atau klien dengan kebutuhan
yang berbeda. contoh . rumah sakit, klinik. seorang pasien yang masuk, masing-masing dengan
kebutuhan yang berbeda, membutuhkan rute yang berbeda melalui pendaftaran, laboratorium,
kamar operasi, radiologi, apotik, ruang perawatan, dan sebagainya. peralatan,keahlian, dan
pengawasan diatur disekitar proses ini.

3. Tata Letak Kantor ( Office Layout)

Tata letak kantor bertujuan untuk menentukan posisi karyawan dan peralatan agar selalu
fleksibel. ruangan kantor setiap karyawan diatur luasnya secara efesien agar dapat bekerja
secara produktif atau efektif, baik di dalam melakukan tugas maupun di dalam pengelolaan
informasi dan perubahan yang berhubungan dengan penyelesaian tugasnya. contoh. Posisi
fasilitas karyawan di dalam suatu ruangan.
4. Tata letak Ritel (Retail Layout)

Tata letak Ritel (Retail Layout) didasarkan pada ide bahwa penjualan dan keuntungan bervariasi
tergantung pada produk yang dapat menarik perhatian pelanggan. jadi banyak manajer operasi
ritel mencoba untuk memperlihatkan produk-produk kepada pelanggan sebanyak mungkin,
penelitian menunjukkan bahwa semakin besar produk yang dapat terlihat oleh pelanggan maka
penjualan akan semakin tinggi dan tingkat pengembalian investasi akan semakin tinggi. contoh.
supermarket.

5. Tata Letak Gudang dan Penyimpanan (warehouse Layout)

Tata Letak Gudang dan Penyimpanan (warehouse Layout) adalah sangat penting diperhatikan
dengan tujuan untuk penanganan dan pengendalian barang dapat dilakukan secara baik,
sehingga tidak ada barang yang rusak atau tertunda pengeluarannya. tata letak gudang
disesuaikan dengan sistem persediaan yang digunakan, seperti sistem persediaan barang
dengan FIFO (first in First out) artinya barang yang pertama diterima harus siap dikeluarkan
pertama sekali. Mis. Penyusunan barang yang rapi untuk mempermudah keluar masuk barang.

6. Tata Letak Berorientasi Produk (Product Oriented Layout)

digunakan jika sebuah produk terstandarisasi proses produksinya, pada umumnya produk
dihasilkan dalam jumlah besar dan merupakan proses yang kontineu. tiap produk mempunyai
urutan operasional yang sama dari awal sampai akhir. dalam tata letak produk pusat-pusat
kegiatan, mesin-mesin dan peralatan disusun membentuk suatu garis untuk mempersiapkan
urutan operasional yang akan menghasilkan produk. contoh . Produksi makanan

Fungsi Tata Letak

Sebuah perusahaan dapat mempunyai gedung-gedung yang besar, mesin-mesin modern yang
beraneka ragam dan bahan-bahan untuk produksi yang tersedia serta pekerja-pekerja yang
sudah terlatih baik, belum tentu dapat menghasilkan barang-barang hasil produksi dengan
ongkos yang murah. Oleh karena itu peranan lay-out merupakan peranan yang sangat penting
dalam suatu proses produksi, sehingga dapat menghasilkan efisiensi yang tinggi. Dengan
adanya lay-out yang baik, maka kemungkinan besar produksi akan bertambah dan mutu produksi
dapat ditingkatkan. Juga kesehatan para pekerja dapat dijamin, sehingga faktor-faktor produksi
dapat diorganisir dengan baik. Untuk mendapatkan kelancaran kerja, maka semua mesin-mesin
dan peralatan yang ada harus disusun sedemikian rupa, sehingga mempermudah proses
produksi itu sendiri. Selain dari itu suasana kerja yang baik dan kesehatan kerja terpelihara,
efektif serta harmonis turut berperan dalam kelancaran kerja. Di samping lay-out yang baik,
penempatan pabrik pada suatu tempat tertentu mempunyai efek yang penting bagi sukses atau
tidaknya operasi perusahaan yang bersangkutan. Jadi penempatan pabrik juga sangat penting
artinya bagi industri dalam penentuan biaya produksi.

Tanda –Tanda Tata Letak Yang Baik

1. keterkaitan kegiatan yang terencana

2. Pola aliran barang terencana.

3. aliran yang lurus

4. langkah balik (kembali ke temapat yang telah dilalui) minimum.

5. gang yang lurus

6. pemindahan antar operasi minimum.


7. jarak pemindahan minimum.

8. pemrosesan di gabung dengan pemindahan bahan.

9. pemindahan bergerak dari penerimaan menuju pengiriman.

10. operasi pertama dekat dengan penerimaan.

11. operasi terakhir dekat dengan pengiriman.

12. Tata letak yang dapat disesuaikan dengan perubahan.

13. direncanakan perluasan yang terencana.

14. barang setengah jadi minimum.

15. pemakaian seluruh lantai pabrik maksimum.

16. ruang penyimpanan cukup

17. penyediaan ruang yang cukup antar peralatan.

18. bangunan di didirikan di sekeliling tata letak.

19. bahan diantar ke pekerja dan diambil dari tempat kerja.

20. sesedikit mungkin jalan kaki antar operasi produksi.

21. alat pemindah mekanis di pasang pada tempat yang sesuai.

22. pengendalian kebisingan, kotoran, debu, asap, kelembapan yang cukup.

23. sesedikit mungkin pemindahan barang.

24. pemisah tidak menggangu aliran barang.

25. pembuangan barang sisa sekecil mungkin

26. penempatan yang pantas bagi bagian penerimaan dan pengiriman.

BAB III

KESIMPULAN

Sesuai dengan hasil pembahasan yang telah kami lakukan dari judul makalah seminar
“Pentingya Perencanaan Lokasi dan Tata Letak Suatu Perusahaan”. Maka dapat dibuat
kesimpulan, bahwa perencanaan lokasi dan strategi tata letak yang tepat dan baik, akan
memberikan dampak positif bagi perusahan karena strategi tata letak yang tepat menentukan
daya saing perusahaan dalam hal kapasitas, proses, fleksibilitas, biaya, kualitas lingkungan kerja,
kontak pelanggan, dan citra perusahaan.

Perencanaan lokasi dan strategi tata letak yang tepat akan mendukung sebuah perusahaan di
dalam pencapaian tujuan (goal) yang mengarah pada peningkatan profitabilitas perusahaan yang
didasari dengan adanya efisiensi dan produktifitas kerja yang baik.

DAFTAR PUSTAKA

Apple, M, James, 2000. Tata Letak Pabrik dan Pemindahan Bahan. Georgia Institute of
Technology. Bandung

Heizer, J dan Barry Render, 2001. Prinsip-prinsip Manajemen Operasi. Salemba Empat. Jakarta

Heizer, J dan Barry Render,2006. Operations Management Edisi Ketujuh, Salemba Empat,
Jakarta.

http : //Sipoel. Unimed. in/file.php/66/Materi Kuliah /bab II Letak Pabrik.pdf. diakses pada tanggal
20 maret 2010.

http : //One. indoskripsi.com // artikel – skripsi-tentang / strategi – tata-letak. diakses pada tanggal
24 maret 2010.

Mulyadi ,2007. Sistem Perencanaan dan pengendalian Manajemen edisi tiga. Salemba Empat.
Jakarta

Tampubolon, P, Manahan, 2004. Manajemen Operasional edisi pertama. Ghalia Indonesia .


Jakarta

Oleh : Memory Aritonang


at 20:20
Posted by Memory Aritonang
Reactions:
Labels: Manajemen
0 comments:

Poskan Komentar
Links to this post

Buat sebuah Link


Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda
Langgan: Poskan Komentar (Atom)
Salam Sejahtera Dari Mory Aritonang
Pengikut
Pengunjung
Memo arios
Memo arios
Blog Archive

* ▼ 2010 (40)
o ► Juni (5)
+ Cara Mengirim File Microsoft Office Word Dari yaho...
+ Jadwal Piala Dunia 2010
+ Sesuatu yang dipaksakan
+ If you leave my world
+ Pelajaran Hidup Yang Tidak Didapat Secara Formal
o ► Mei (11)
+ Orang Pelit Punya Banyak Dosa
+ cerita lucu
+ Mengalah Demi Kebaikan
+ Cara Menjaga Kesehatan Otak
+ Berpegangan Tangan Sehatkan Jiwa & Raga
+ Kerispatih "tak lekang oleh waktu"
+ cinta putih kerispatih.
+ Kejujuran Hati
+ Cara menghadapi ngantuk
+ seminar manajemen ekonomi
+ Aut Boi Nian by: dompak sinanaga
o ▼ April (24)
+ Nungnga 3 taon.
+ Aut boi ma nian
+ Nungnga 3 taon by; dompak sinaga
+ Kehadiran Orangtua
+ jadilah kebanggaan orang tua
+ alasan tidak kerja
+ Uang Tidak Penting
+ Keinginan mati yang menyembuhkan
+ Belajar lah Bersabar
+ "Martina" Sian Jerman
+ cerita lucu orang tua dari kampung
+ cerita lucu pak pendeta dan pak haji
+ cerita lucu batak "tentang babi"
+ liryk lagu batak Ditakko Ho Marohakki "Ervindo"
+ cara menghadapi orang tua (ayah) yang otoriter
+ kisah kampus kuh
+ kerangka studi kelayakan bisnis tanpa penjabaran
+ orang stress
+ "beberapa larangan setelah makan"
+ gabungan liryk lagu rohani
+ seminarium sipoholon
+ Seminar Manajemen
+ seminar manajemen
+ seminar manajemen

Thanks for your attending......


Memory Aritonang Universitas HKBP Nommensen Medan
Video
powered by
Tampilan slide
Labels

* Cerita (2)
* Humor (4)
* Kesehatan (2)
* Lirik (8)
* lirik rohani (1)
* lucu rohani (1)
* Manajemen (5)
* Pelajaran (2)
* pelajaran hidup (1)
* Pengembangan diri (5)
* Pesan / amanat (7)

Halaman

* Tentang Saya
* Beranda

Mory Aritonang

powered by

Tampilan slide
Mengenai Saya
Foto Saya

Memory Aritonang

Lihat profil lengkapku

“SEMINAR MANAJEMEN”

PENTINGNYA PERENCANAAN LOKASI

DAN

TATA LETAK SUATU PERUSAHAAN

Oleh :

YANDUS PERANGINANGIN (07520033) MORY ARITONANG (07520040)

ELFRINDO MANURUNG (07520064)

Dosen Pembimbing : Dr. Pasaman Silaban, SE, MSBA.

logocantik-1.bmp(Kelompok E)
JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN

MEDAN

2010

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat
dan hidayahnya kepada penyusun makalah, sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan
baik.

Kami tidak lupa- mengucapkan terimakasih kepada Bapak Dr. Pasaman Silaban, SE, MSBA.
pengasuh mata kuliah SEMINAR MANAJEMEN yang membimbing penyusun untuk penyusunan
tugas makalah ini, sehingga tugas ini dapat terselesaikan dengan baik

Tim penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kami
mengharapkan kepada pembaca makalah ini untuk memberikan masukan, baik saran maupun
kritikan yang membangun.

Demikian kata pengantar ini kami utarakan, atas perhatian para pembaca kami ucapkan terima
kasih.

Medan, 29 Maret 2010

Penulis

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam pertumbuhan ekonomi pada masa sekarang ini, khususnya di negara kita indonesia,
persaingan yang terjadi diantara perusahaan-perusahaan sudah semakin meningkat, untuk
menanggapi keadaan tersebut maka perusahaan akan mengupayakan segala cara untuk
memenangkan suatu persaingan yang terjadi antara perusahaan. sehingga pada saat sekarang
suatu perusahaan dituntut dapat membangun/menciptakan pemikiran-pemikiran yang kreatif dan
inovatif di dalam pencapaian tujuan perusahaan.

Salah satu keputusan strategis yang paling penting dibuat oleh perusahaan untuk mencapai
tujuan adalah dimana perusahaan tersebut harus menempatkan lokasi operasinya, karena lokasi
adalah pemacu biaya yang cukup signifikan dan lokasi sepenuhnya memiliki kekuatan
(menghancurkan) strategi bisnis suatu perusahaan. Strategi lain yang juga merupakan suatu
keputusan penting adalah strategi tata letak, dimana strategi tata letak sangat mempengaruhi
efisiensi sebuah operasi dalam jangka panjang. Tata letak juga memiliki banyak dampak strategis
karena tata letak menentukan daya saing perusahaan dalam hal kapasitas, proses, fleksibilitas,
biaya, kualitas lingkungan kerja, kontak pelanggan dan citra perusahaan.

Mengingat pentingnya perencanaan lokasi dan tata letak perusahaan maka penulis di dalam
penyusunan makalah ini akan menjabarkan beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi
pemilihan lokasi perusahaan serta cara-cara di dalam melakukan strategi tata letak tersebut dan
yang dapat dilakukan oleh perusahaan untuk memenangkan persaingan di dalam pencapaian
tujuan (goal). Sehingga perencanaan lokasi dan tata letak suatu perusahaan merupakan suatu
cara atau strategi yang perlu di perhatikan agar perusahaan dapat meminimalkan biaya bahan
baku, biaya produksi, dan biaya penjualan agar dapat bersaing dalam suatu persaingan
perekonomian.

Sehubungan dengan pernyataan diatas maka tim penulis tertarik untuk membahas suatu judul
makalah dalam seminar manajemen yang berjudul “PENTINGNYA PERENCANAAN LOKASI
DAN TATA LETAK SUATU PERUSAHAAN”

Dalam melakukan pembahasan perencanaan lokasi dan tata letak suatu perusahaan maka tim
penulis memiliki tujuan pembahasan ;

1. Untuk mengetahui bahwa perencanaan lokasi dan tata letak di dalam suatu perusahaan dapat
memberikan keunggulan bersaing.

2. Untuk mengetahui bagaimana penerapan perencanaan lokasi dan tata latak perusahaan yang
tepat bagi suatu perusahaan.

3. Untuk mengetahui bahwa perencanaan lokasi dan tata letak dapat meningkatkan profitabilitas
perusahaan.

4. Untuk mengetahui pentingnya peningkatan produktifitas dan kinerja suatu perusahaan yang
ditinjau dari berbagai pertimbangan-pertimbangan.

B. Perumusan Masalah

Di dalam menjalankan kegiatannya, seringkali suatu perusahaan dihadapkan dengan berbagai


permasalahan. Permasalahan yang timbul ini menghalangi perusahaan untuk mencapai
tujuannya dengan lancar.

Untuk itu, perusahaan perlu mencari solusi yang tepat untuk mengatasi masalah yang timbul.
Solusi yang diapakai tentunya telah dianggap tepat bagi perusahaan, setidaknya pada saat solusi
itu dipakai.

Adapun permasalah yang dihadapi perusahaan yang berhasil dirumuskan penulis adalah
“Perencanaan Lokasi dan tata letak perusahaan yang kurang tepat”.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Perencanaan Lokasi
Perencanaan Lokasi (Dr. Manahan P. Tampubolon,MM) adalah kegiatan penentuan lokasi
perusahaan yang terlebih dahulu harus diadakan penelitian dan peninjauan situasi lokasi yang
akan dipilih oleh perusahaan. Sebelum suatu perusahaan mendirikan pabrik, biasanya
direncanakan letaknya sebaik mungkin. Sebab letak ini berpengaruh terhadap biaya operasi atau
produksi, harga jual, serta kemampuan perusahaan untuk bersaing di pasar. Hal ini sangat
menentukan keberhasilan perusahaan. Apabila pabrik sudah terlanjur berdiri ternyata baru
diketahui kesalahan letaknya dan jika dipindah akan memakan biaya yag sangat mahal. Ada
perusahaan yang meletakkan pabriknya di dekat pasar, ada yang dekat dengan bahan baku, dan
sebagainya. Masing-masing memiiki alasan yang berbeda-beda.

Sebagai contoh, toko emas biasanya terletak berdekatan tetapi pegadaian selalu terletak
berjauhan. Alasan toko emas karena konsumen selalu membandingkan, baik mengenai harga
maupun kualitas di beberapa toko sehingga mereka biasanya terletak berdekatan. Sedangkan
pegadaian alasannya karena pegadaian yang satu dengan yang lain tidak boleh bersaing dan
kalau di suatu wilayah terdapat dua pegadaian atau lebih, kiat mereka kurang efisien. Contoh lain
adalah perusahaan gula pasir biasanya diletakkan di dekat lahan penanaman tebu. Alasannya
karena bahan baku gula adalah tebu, yang beratnya sepuluh kali daripada gula yang dihasilkan,
dan tebu mudah rusak atau menurun kadar gulanya jika tidak segera diproses.

Menurut Dr. Manahan P.Tampubolon, MM. dalam bukunya Manajemen Operasional, strategi
lokasi tersebut menggambarkan bahwa setiap perusahaan berusaha untuk menciptakan efisiensi
dan pelayanan pasar (pelanggan) yang lebih cepat dan efisien, sebagai salah satu strategi
menghadapai persaingan. Strategi ini dapat menjadi keunggulan bagi perusahaan untuk dapat
menentukan lokasi yang strategis dari segi persaingan dalam merebut pasar, sehingga
pelanggan tidak kecewa untuk memperoleh produk ataupun pelayanan yang cepat sesuai
dengan keinginan konsumen.

Di saat manajemen memutuskan untuk beroperasi di satu lokasi tertentu, banyak biaya menjadi
tetap dan sulit untuk dikurangi. sebagai contoh. jika sebuah lokasi pabrik baru berada pada satu
daerah dengan biaya energi yang tinggi, bahkan manajemen yang baik dengan strategi
penekanan biaya energi yang luar biasapun akan memulai dengan kerugian. Hal yang sama
terjadi dengan manajemen yang memiliki strategi sumber daya manusia yang baik namun tenaga
kerja pada lokasi yang dipilih mahal, kurang terlatih, dan memiliki etos kerja yang buruk. dengan
demikian kerja keras yang dilakukan manajemen untuk menetapkan lokasi fasilitas yang optimal
merupakan investasi yang baik. keputusan lokasi sering bergantung kepada tipe bisnis. untuk
keputusan lokasi industri strategi yang biasa digunakan adalah strategi yang digunakan untuk
meminimalkan biaya, sedangkan untuk bisnis eceran dan jasa profesional strategi yang
digunakan terfokus pada memaksimalkan pendapatan. Walaupun demikian, strategi lokasi
pemilihan gudang dapat ditentukan oleh kombinasi antara biaya dan kecepatan pengiriman.
secara umum, tujuan strategi lokasi adalah untuk memaksimalkan keuntungan lokasi bagi
perusahaan.

Keputusan lokasi tidak sering dilakukan oleh perusahaan biasanya karna perimintaan telah
melebihi kapasitas pabrik yang ada, atau karna adanya perubahan produktifitas tenaga kerja,
valuta asing, biaya-biaya, dan sikap masyarakat sekitar. perusahaan juga dapat memindahkan
fasilitas manufaktur atau jasa mereka, karna adanya pergeseran demografi dan permintaan
pelanggan.

Penentuan lokasi akan mempengaruhi tingkat keuntungan yang dapat dicapai perusahaan.
komponen keuntungan terdiri dari biaya modal (cost of capital), biaya operasional (operational
expenses) dan sumber-sumber penerimaan (revenue). biaya modal yang dikeluarkan sebagian
digunakan untuk mendirikan perusahaan baru maupun perluasan yang sudah ada. umumnya
biaya modal yang dikeluarkan berjumlah sangat besar yang mencakup biaya konstruksi dan
fasilitas operasional, dan besarnya biaya modal ini akan sangat dipengaruhi oleh jarak dan harga
yang berlaku pada lokasi tertentu yang dipilih. demikian juga biya operasional yang mencakup
upah/ gaji karyawan, biaya transportasi bahan baku dan biaya pemasaran produk ke pasar,
ketepatan waktu penyampaian produk, keterkaitan informasi pasar yang bertalian dengan bahan
baku untuk kelancaran produksi.

Bagi perusahaan jasa atau pelayanan, seperti Bank, Restoran, Bioskop, dan sebagainya,
hubungan lokasi dan penerimaan akan sangat dipengaruhi oleh jarak yang mudah dijangkau oleh
semua golongan konsomen. Penentuan lokasi harus dilakukan melalui analisis yang seksama
serta pertimbangan yang logis.

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Perencanaan Lokasi

Pemilihan letak pabrik dipengaruhi oleh beberapa hal atau factor. Ada yang membagi faktor
faktor itu kedalam faktor perimer dan faktor sekunder . ada pula yang membaginya ke dalam
faktor intern dan faktor ekstern. Faktor primer adalah suatu faktor yang harus dipenuhi jika tidak
dipenuhi proses produksi atau operasi tidak dapat berjalan sebagaimana mestinya . sedangkan
faktor sekunder adalah faktor yang sebaiknya ada, jika tidak dipenuhi masih bisa diatasi
meskipun disertai dengan biaya yang relatif lebih mahal. Macam faktor primer serta sekunder ini
berbeda antara pabrik yang satu dengan yang lain. Dalam bagian ini tidak mungkin disebutkan
pembagian faktor-faktor itu kedalam primer dan faktor sekunder karena keadaan perusahaan
yang berbeda-beda.

1. Letak konsumen atau pasar

Bagi banyak perusahaan, sangat penting untuk berada di lokasi yang dekat dengan pelanggan.
misalnya : perusahaan manufaktur mendapati bahwa sangat berguna jika dapat berdekatan
dengan konsumen disaat biaya pengiriman barang jadi mahal atau sulit (mungkin ini disebabkan
produk yang dikirim banyak, berat, atau mudah pecah). Konsumen adalah pembeli atau pemakai
barang/jasa yang dihasilkan oleh suatu perusahaan atau lembaga. Pabrik biasanya diletakkan di
dekat konsumen dengan alasan sebagai berikut:

a) Lebih mudah mengetahui perubahan selera konsumen.

b) Untuk mengurangi risiko kerusakan dalam pengangkutan.

c) Barang tidak tahan lama.

d) Biaya pengangkutan barang sangat mahal.

e) Jasa.

2. Letak sumber bahan baku

Untuk beberapa industri, letak sumber bahan baku sangat bepengaruh. Biasanya pabrik
diletakkan di dekat sumber bahan baku apabila dalam proses produksi bahan baku mengalami
penyusutan berat atau volume yang relative cukup banyak, bahan baku mudah rusak atau
berubah kualitas, serta kalau risiko kekurangan bahan baku tinggi. Sebagai contoh, perusahaan
gula diletakkan di dekat lahan penanaman tebu karena tebu jika tidak segera diproses akan
berkurang kadar gulanya serta mengalami penyusutan berat atau volume yang sangat besar
dalam proses produksi. Dari satu kuintal tebu hanya dapat menghasilkan kira-kira 10 kg gula
pasir.

Biaya pengangkutan tebu dengan sendirinya jauh lebih mahal daripada biaya pengangkutan
gula. Apabila letak pabrik diletakkan di dekat lahan penanaman tebu, pengangkutan bahan baku
yang berat menjadi murah. Sedangkan pengangkutan gula meskipun jauh tidak apa-apa karena
berat atau volumenya jauh lebih sedikit daripada bahan bakunya. Jika persediaan di pasar untuk
bahan baku yang diperlukan perusahaan kurang terjamin, maka sebaiknya pabrik diletakkannya
dekat sumber bahan baku, maka perusahaan dapat memperpendek jalur pengadaannya,
hambatan-hambatan dapat dikurangi, dan apabila harus berebut dengan perusahaan lain dengan
didekatkannya pabrik dengan sumber bahan baku adalah mengurangi banyaknya persediaan
bahan baku. Karena kekhawatiran atau risiko kekurangan bahan baku lebih rendah, maka jumlah
persediaan dapat dikurangi sehingga biaya persediaan dan banyaknya modal yang tertanam
dalam persediaan dapat ditekan. Dalam hal ini berarti efisien kerja meningkat.

3. Sumber Tenaga Kerja

Tenaga kerja dapat dibagi ke dalam dua macam yaitu tenaga kerja tidak terdidik atau unskilled
labour dan tenaga kerja terdidik atau skilled labour. Kedua macam tenaga kerja itu memiliki sifat
yang sangat berbeda sehingga agak berbeda pula pengaruhnya terhadap pemilihan letak pabri

a. Tenaga kerja tidak terdidik

Apabila suatu pabrik memerlukan tenaga kerja kurang terdidik dalam jumlah yang banyak, maka
untuk memenuhi kebutuhan dengan baik harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

1). Jumlah tersedianya sumberdaya manusia

Untuk mempermudah memenuhi kebutuhan tenaga kerja, sebaiknya pabrik diletakkan di daerah
yang banyak penduduknya sebab biasanya di daerah itu banyak memiliki potensi tenaga kerja
kurang terdidik.

2) Tingkat upah

Apabila tingkat upah di suatu daerah rendah, maka akan dapat menekan biaya produksi. Hal ini
terutama sangat dirasakan oleh perusahaan yang bersifat padat kerja (labour intensive) sebab
sebagian dari komponen biayanya terdiri atas upah tenaga kerja.

3) Budaya dan kebudayaan hidup

Kita harus hati-hati dalam memilih tenaga kerja sebab budaya daerah, mata pencaharian, atau
kebiasaan hidup masyarakat di daerah itu sangat mempengaruhi efisiensi dan kelancaran kerja
pabrik.

Contoh :

a. Apabila masyarakat di daerah itu kehidupannya bertani, maka pada musim panen biasanya
tingkat presensi sangat tinggi karena mereka mengerjakan sawah untuk beberapa hari.

b. Penduduk di daerah pegunungan yang kering. Biasanya setelah,selesai musim tanam mereka
pergi beberapa bulan, setelah musim panen mereka kembali satu atau dua bulan untuk
mengerjakan sawahnya.

c. Apabila adat di suatu daerah sangat kuat kadang-kadang pada hari-hari upacara adat presensi
tinggi sebab banyak yang melakukan upacara adat Apabila perusahaan menggunakan tenaga
kerja yang kualitasnya semacam itu, maka kontinuitas kerjanya akan terganggu

4) Mobilitas tenaga kerja

Apabila terpaksa tenaga kurang terdidik dapat dipekerjakan di daerah lain yang jauh dari tempat
tinggalnya asalkan disertai dengan upah atau gaji yang tinggi. Hal ini disebabkan kebiasaan
hidup tenaga seperti ini relative sederhana dan uang merupakan daya tarik yang sangat kuat

b. Tenaga kerja terdidik

Tenaga kerja terdidik memiliki sifat yang sangat berbeda dengan tenaga kerja kurang terdidik.
Biasanya tenaga kerja terdidik memiliki kebiasaan hidup lebih baik daripada tenaga kerja kurang
terdidik, lebih jauh memikirkan masa depan, serta lebih mudah mencari pekerjaan lain. Mereka
memerlukan fasilitas kesehatan yang baik. Hiburan yang cukup, olahraga, sekolah untuk anak
anaknya serta fasilitas lain yang biasanya diperoleh di kota. Mereka biasanya tidak sanggup
ditempatkan di tempat-tempat terpencil dalam jangka panjang.

Apabila dipaksa mereka akan keluar sebab mereka memiliki keahlian dan pengalaman sehingga
mencari pekerjaan lain tidak sulit. Oleh karena itu, untuk pabrik yang banyak memerlukan banyak
tenaga ahli biasanya diletakkan di kota yang mudah mendapat fasilitas yang diperlukan untuk
tenaga terdidik. Apabila tidak mungkin, maka ditempat yang terpencil itu perusahaan harus
menyediakan fasilitas yang cukup.

4. Tersedianya Air

Air yang diperlukan perusahaan ada tiga macam, yaitu air yang jernih alami, air jernih yang tidak
harus alami, serta sembarang air. Untuk pabrik yang memerlukan air jernih alami sebaiknya
diletakkan di daerah yang memiliki sumber air jernih alami atau di tempat yang mudah dijangkau
dengan saluran pipa dari sumber tersebut. Biasanya ini diperlukan oleh industri kimia atau
makanan tertentu. Obat penjernih air dapat mengganggu proses produksi. Misalnya, industri
tempe dan tape. Apabila perusahaan memerlukan air jernih yang tidak harus alami, lebih mudah.
Di mana ada air di situ dapat didirikan sebab dapat diambilkan air kotor yang dijernihkan.
Misalnya, industri minuman dapat diletakkan di sekitar Jakarta yang jauh dari sumber air jernih
alami. Lebih mudah lagi jika air yang diperlukan perusahaan itu sembarang air, tidak perlu jernih.
Di mana ada air disitu perusahaan dapat didirikan, misalnya perusahaan baja.

5. Suhu udara

Suhu udara kadang-kadang sangat menentukan kelancaran proses dan kualitas hasil operasi .
pada proses operasi yang memerlukan suhu udara dingin alami kegiatannya harus diletakkan di
pegunungan atau daerah yang suhunya rendah. Misalnya: perkebunan teh, penanaman jamur
merang, penanaman tembakau , dan sayur-mayur banyak terdapat dipegunungan. Karena
kegiatan-kegiatan diatas selain memerlukan suhu yang dingin juga udara terbuka dan sinar
matahari langsung. Tidak mungkin kita memasang AC di kebun dengan udara terbuka. Dalam hal
ini suhu udara merupakan faktor primer.

Ada pula kebutuhan suhu udara yang tidak perlu alami,tetapi diapsang alat pendingin atau AC.
Misalnya untuk penggudangan ikan atau udang, pabrik tekstil, serta ruang komputer. Dalam hal
ini suhu udara semacam ini lebih mudah dipenuhi serta lebih fleksibel sifatnya, karena di setiap
tempat kita dapat memasang AC asalkan tersedia listrik, tetapi biayanya lebih mahal

6. Tenaga Listrik

Hampir setiap perusahaan memerlukan tenaga listrik sehingga sebagian besar operasi atau
produksi memerlukannya. Hanya ada beberapa operasi atau produksi yang tidak atau sedikit
kebutuhan listriknya. Biasanya yang sifatnya tradisional atau mengandung banyak seni.untuk
kegiatan yang harus memerlukan banyak tenaga listrik (mis.pabrik tekstil,kertas, dan gula yang
menggunakan mesin modern) listrik merupakan faktor primer. Tersedianya tenaga listrik
merupakan faktor yang sangat berpengaruh terhadap pemilihan letak pabrik. Apabila daerah
tempat pabrik didirikan sudah ada fasilitas tenaga listrik perusahaan tinggal berlangganan saja.
Apabila perusahaan harus menyediakan sendiri pembangkit tenaga listrik, masalahnya
memerlukan investasi mahal serta memerlukan petugas khusus yang harus menangani.
Perusahaan listrik biasanya dapat bekerja lebih efisien sehingga kita dapat berlangganan dengan
tarif lebih murah. Selain itu, mereka sudah mempersiapkan diri kalau ada kerusakan atau
hambatan dalam pengadaan tenaga listrik, mesin-mesin atau fasilitasnya maupun dari
pengaturan kerja serta penjadwalannya jika terpaksa diadakan penggantian pemadaman

7. Fasilitas Transportasi

Fasilits transportasi merupakan faktor yang sangat penting sebab kegiatan tidak dapat
dipisahkan dari pemindahan atau pengangkutan, baik pengangkutan masukan maupun
keluarannya. Dengan tersedianya kondisi transportasi yang baik maka perusahaan dapat dengan
mudah mendisttibusikan produk kepada distributor ataupun langsung kepada konsumen.

B. Strategi Tata Letak

Tatak Letak (James M. Apple) adalah kegiatan yang berhubungan dengan perancangan susunan
unsur fisik suatu kegiatan dan selalu berhubungan erat dengan industri manufaktur. Tata letak
merupakan satu keputusan penting yang menentukan efisiensi sebuah operasi dalam jangka
panjang. Tata letak memiliki banyak dampak strategis karena tata letak menentukan daya saing
perusahaan dalam hal kapasitas, proses, fleksibilitas, dan biaya serta kualitas lingkungan kerja,
kontrak pelanggan dan citra perusahaan. Tata letak yang efektif dapat membantu organisasi
mencapai sebuah strategi yang menunjang differensiasi, biaya rendah, atau respon cepat.

Layout yang tepat menunjukkan ciri-ciri adanya penyesuaian tata letak fasilitas operasional
terhadap jenis produk dan proses konservasi. Pengaruh layout yang tepat bagi perusahaan
adalah peningkatan produktivitas perusahaan. Perihal tersebut disebabkan arus barang yang
akan diproses, dan selanjutnya masuk ke dalam pemrosesan sampai menjadi produk akhir dapat
berjalan dengan lancar. Aspek lain, karyawan yang langsung terlibat di dalam pemrosesan dapat
bergerak leluasa tanpa takut akan kemungkinan terjadi kecelakaan, sehingga mereka bekerja
dengan tenang dan aman. Karena alasan tersebut di atas, maka diperlukan perencanaan layout
yang seksama. Pentingnya perencanaan layout disebabkan beberapa hal, yaitu sebagai berikut :

Untuk manufaktur

1. Terjadinya perubahan desain produk yang secara terus-menerus untuk membuat produk baru.

2. Kemungkinan penggantian fasilitas yang harus selalu baru (up to date).

3. Setiap perubahan fasilitas akan menciptakan perubahan kondisi kerja yang tidak selalu
menciptakan kepuasan atau kemungkinan terjadinya kecelakaan dalam proses

4. Perpindahan lokasi pemasaran (market changes), dan untuk alasan penghematan dan
pengiriman atau pelayanan yang cepat dan baik.

Untuk usaha jasa

1. Karena tuntutan pelayanan yang prima dari pelanggan, sehingga harus disesuaikan di dalam
usaha memenuhi kepuasan pelanggan.

2. Perubahan layout dapat menciptakan persepsi palanggan bahwa perusahaan memperhatikan


pelanggannya, atau merupakan gambaran bonafiditas perusahaan.

3. Tuntutan pelanggan menginginkan layanan paling cepat dengan mutu yang tinggi, sehingga
layout harus mendukung sistem layanan tersebut.

4. Perilaku pelanggan yang terus berubah harus diikuti perusahaan dengan melakukan
perubahan layout secara berkelanjutan (continous improvement)

Dalam semua kasus, bahwa desain tata letak harus mempertimbangkan bagaimana untuk
mencapai beberapa hal dibawah ini misalnya :

1. Utilisasi ruang, peralatan, dan orang yang lebih tinggi

2. Aliran informasi, barang, atau orang yang lebih baik

3. Moral karyawan yang lebih baik, juga kondisi lingkungan kerja yang lebih aman.

4. Interaksi dengan pelanggan yang lebih baik

5. Fleksibilitas (bagaimanapun kondisi tata letak yang ada sekarang, tata letak tersebut akan
perlu di ubah.

Sehingga dengan melakukan pertimbangan tersebut suatu perusahaan dapat mewujudkan


tujuannya dengan semaksimal mungkin.

Tipe- Tipe Tata Letak (Layout)

1. Tata Letak Dengan Posisi Tetap (Fixed Position Layout)

dalam tata letak dengan posisi letak (fixed position layout), proyek tetap berada pada satu tempat
sementara para pekerja dan peralatan datang pada tempat tersebut. contoh tipe proyek seperti
ini adalah proyek pembuatan kapal, jalan layang, jembatan, rumah, dan sumur minyak bumi.

2. Tata Letak Berorientasi Proses (Process Oriented Layout)

Dalam tata letak berorientasi proses (process oriented layout) dapat menangani beragam barang
atau jasa secara bersamaan. ini merupakan cara tradisional untuk mendukung sebuah strategi
difrensiasi produk. tata letak ini sangat efisien disaaat pembuatan produk yang memiliki
persyaratan berbeda atau disaat penanganan pelanggan, pasien, atau klien dengan kebutuhan
yang berbeda. contoh . rumah sakit, klinik. seorang pasien yang masuk, masing-masing dengan
kebutuhan yang berbeda, membutuhkan rute yang berbeda melalui pendaftaran, laboratorium,
kamar operasi, radiologi, apotik, ruang perawatan, dan sebagainya. peralatan,keahlian, dan
pengawasan diatur disekitar proses ini.

3. Tata Letak Kantor ( Office Layout)

Tata letak kantor bertujuan untuk menentukan posisi karyawan dan peralatan agar selalu
fleksibel. ruangan kantor setiap karyawan diatur luasnya secara efesien agar dapat bekerja
secara produktif atau efektif, baik di dalam melakukan tugas maupun di dalam pengelolaan
informasi dan perubahan yang berhubungan dengan penyelesaian tugasnya. contoh. Posisi
fasilitas karyawan di dalam suatu ruangan.

4. Tata letak Ritel (Retail Layout)

Tata letak Ritel (Retail Layout) didasarkan pada ide bahwa penjualan dan keuntungan bervariasi
tergantung pada produk yang dapat menarik perhatian pelanggan. jadi banyak manajer operasi
ritel mencoba untuk memperlihatkan produk-produk kepada pelanggan sebanyak mungkin,
penelitian menunjukkan bahwa semakin besar produk yang dapat terlihat oleh pelanggan maka
penjualan akan semakin tinggi dan tingkat pengembalian investasi akan semakin tinggi. contoh.
supermarket.

5. Tata Letak Gudang dan Penyimpanan (warehouse Layout)


Tata Letak Gudang dan Penyimpanan (warehouse Layout) adalah sangat penting diperhatikan
dengan tujuan untuk penanganan dan pengendalian barang dapat dilakukan secara baik,
sehingga tidak ada barang yang rusak atau tertunda pengeluarannya. tata letak gudang
disesuaikan dengan sistem persediaan yang digunakan, seperti sistem persediaan barang
dengan FIFO (first in First out) artinya barang yang pertama diterima harus siap dikeluarkan
pertama sekali. Mis. Penyusunan barang yang rapi untuk mempermudah keluar masuk barang.

6. Tata Letak Berorientasi Produk (Product Oriented Layout)

digunakan jika sebuah produk terstandarisasi proses produksinya, pada umumnya produk
dihasilkan dalam jumlah besar dan merupakan proses yang kontineu. tiap produk mempunyai
urutan operasional yang sama dari awal sampai akhir. dalam tata letak produk pusat-pusat
kegiatan, mesin-mesin dan peralatan disusun membentuk suatu garis untuk mempersiapkan
urutan operasional yang akan menghasilkan produk. contoh . Produksi makanan

Fungsi Tata Letak

Sebuah perusahaan dapat mempunyai gedung-gedung yang besar, mesin-mesin modern yang
beraneka ragam dan bahan-bahan untuk produksi yang tersedia serta pekerja-pekerja yang
sudah terlatih baik, belum tentu dapat menghasilkan barang-barang hasil produksi dengan
ongkos yang murah. Oleh karena itu peranan lay-out merupakan peranan yang sangat penting
dalam suatu proses produksi, sehingga dapat menghasilkan efisiensi yang tinggi. Dengan
adanya lay-out yang baik, maka kemungkinan besar produksi akan bertambah dan mutu produksi
dapat ditingkatkan. Juga kesehatan para pekerja dapat dijamin, sehingga faktor-faktor produksi
dapat diorganisir dengan baik. Untuk mendapatkan kelancaran kerja, maka semua mesin-mesin
dan peralatan yang ada harus disusun sedemikian rupa, sehingga mempermudah proses
produksi itu sendiri. Selain dari itu suasana kerja yang baik dan kesehatan kerja terpelihara,
efektif serta harmonis turut berperan dalam kelancaran kerja. Di samping lay-out yang baik,
penempatan pabrik pada suatu tempat tertentu mempunyai efek yang penting bagi sukses atau
tidaknya operasi perusahaan yang bersangkutan. Jadi penempatan pabrik juga sangat penting
artinya bagi industri dalam penentuan biaya produksi.

Tanda –Tanda Tata Letak Yang Baik

1. keterkaitan kegiatan yang terencana

2. Pola aliran barang terencana.

3. aliran yang lurus

4. langkah balik (kembali ke temapat yang telah dilalui) minimum.

5. gang yang lurus

6. pemindahan antar operasi minimum.

7. jarak pemindahan minimum.

8. pemrosesan di gabung dengan pemindahan bahan.

9. pemindahan bergerak dari penerimaan menuju pengiriman.

10. operasi pertama dekat dengan penerimaan.

11. operasi terakhir dekat dengan pengiriman.


12. Tata letak yang dapat disesuaikan dengan perubahan.

13. direncanakan perluasan yang terencana.

14. barang setengah jadi minimum.

15. pemakaian seluruh lantai pabrik maksimum.

16. ruang penyimpanan cukup

17. penyediaan ruang yang cukup antar peralatan.

18. bangunan di didirikan di sekeliling tata letak.

19. bahan diantar ke pekerja dan diambil dari tempat kerja.

20. sesedikit mungkin jalan kaki antar operasi produksi.

21. alat pemindah mekanis di pasang pada tempat yang sesuai.

22. pengendalian kebisingan, kotoran, debu, asap, kelembapan yang cukup.

23. sesedikit mungkin pemindahan barang.

24. pemisah tidak menggangu aliran barang.

25. pembuangan barang sisa sekecil mungkin

26. penempatan yang pantas bagi bagian penerimaan dan pengiriman.

BAB III

KESIMPULAN

Sesuai dengan hasil pembahasan yang telah kami lakukan dari judul makalah seminar
“Pentingya Perencanaan Lokasi dan Tata Letak Suatu Perusahaan”. Maka dapat dibuat
kesimpulan, bahwa perencanaan lokasi dan strategi tata letak yang tepat dan baik, akan
memberikan dampak positif bagi perusahan karena strategi tata letak yang tepat menentukan
daya saing perusahaan dalam hal kapasitas, proses, fleksibilitas, biaya, kualitas lingkungan kerja,
kontak pelanggan, dan citra perusahaan.

Perencanaan lokasi dan strategi tata letak yang tepat akan mendukung sebuah perusahaan di
dalam pencapaian tujuan (goal) yang mengarah pada peningkatan profitabilitas perusahaan yang
didasari dengan adanya efisiensi dan produktifitas kerja yang baik.

DAFTAR PUSTAKA

Apple, M, James, 2000. Tata Letak Pabrik dan Pemindahan Bahan. Georgia Institute of
Technology. Bandung

Heizer, J dan Barry Render, 2001. Prinsip-prinsip Manajemen Operasi. Salemba Empat. Jakarta
Heizer, J dan Barry Render,2006. Operations Management Edisi Ketujuh, Salemba Empat,
Jakarta.

http : //Sipoel. Unimed. in/file.php/66/Materi Kuliah /bab II Letak Pabrik.pdf. diakses pada tanggal
20 maret 2010.

http : //One. indoskripsi.com // artikel – skripsi-tentang / strategi – tata-letak. diakses pada tanggal
24 maret 2010.

Mulyadi ,2007. Sistem Perencanaan dan pengendalian Manajemen edisi tiga. Salemba Empat.
Jakarta

Tampubolon, P, Manahan, 2004. Manajemen Operasional edisi pertama. Ghalia Indonesia .


Jakarta

Oleh : Memory Aritonang


at 20:20
Posted by Memory Aritonang
Reactions:
Labels: Manajemen
0 comments:

Poskan Komentar
Links to this post

Buat sebuah Link


Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda
Langgan: Poskan Komentar (Atom)
Salam Sejahtera Dari Mory Aritonang
Pengikut
Pengunjung
Memo arios
Memo arios
Blog Archive

* ▼ 2010 (40)
o ► Juni (5)
+ Cara Mengirim File Microsoft Office Word Dari yaho...
+ Jadwal Piala Dunia 2010
+ Sesuatu yang dipaksakan
+ If you leave my world
+ Pelajaran Hidup Yang Tidak Didapat Secara Formal
o ► Mei (11)
+ Orang Pelit Punya Banyak Dosa
+ cerita lucu
+ Mengalah Demi Kebaikan
+ Cara Menjaga Kesehatan Otak
+ Berpegangan Tangan Sehatkan Jiwa & Raga
+ Kerispatih "tak lekang oleh waktu"
+ cinta putih kerispatih.
+ Kejujuran Hati
+ Cara menghadapi ngantuk
+ seminar manajemen ekonomi
+ Aut Boi Nian by: dompak sinanaga
o ▼ April (24)
+ Nungnga 3 taon.
+ Aut boi ma nian
+ Nungnga 3 taon by; dompak sinaga
+ Kehadiran Orangtua
+ jadilah kebanggaan orang tua
+ alasan tidak kerja
+ Uang Tidak Penting
+ Keinginan mati yang menyembuhkan
+ Belajar lah Bersabar
+ "Martina" Sian Jerman
+ cerita lucu orang tua dari kampung
+ cerita lucu pak pendeta dan pak haji
+ cerita lucu batak "tentang babi"
+ liryk lagu batak Ditakko Ho Marohakki "Ervindo"
+ cara menghadapi orang tua (ayah) yang otoriter
+ kisah kampus kuh
+ kerangka studi kelayakan bisnis tanpa penjabaran
+ orang stress
+ "beberapa larangan setelah makan"
+ gabungan liryk lagu rohani
+ seminarium sipoholon
+ Seminar Manajemen
+ seminar manajemen
+ seminar manajemen

Thanks for your attending......


Memory Aritonang Universitas HKBP Nommensen Medan
Video
powered by
Tampilan slide
Labels

* Cerita (2)
* Humor (4)
* Kesehatan (2)
* Lirik (8)
* lirik rohani (1)
* lucu rohani (1)
* Manajemen (5)
* Pelajaran (2)
* pelajaran hidup (1)
* Pengembangan diri (5)
* Pesan / amanat (7)

Halaman

* Tentang Saya
* Beranda

Mory Aritonang

powered by

Tampilan slide
Mengenai Saya
Foto Saya

Memory Aritonang

Lihat profil lengkapku


PERANCANGAN TATA LETAK ANTAR RUANGAN PADA PROSES PRODUKSI
DODOL DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA AUTOMATED LAYOUT DESIGN PROGRAM
Januari 10, 2010 pondokskripsi
Rate This

Quantcast

Perkembangan industri yang semakin maju akan mendorong perusahaan untuk terus berusaha
dalam meningkatkan proses produksi yang lebih efisien. Keadaan ini akan menimbulkan usaha-
usaha yang di antaranya untuk mengefisienkan hambatan dalam aliran bahan (jarak antar proses
yang terlalu jauh pada saat pembuatan salah satu bahkan beberapa pembentuk dodol).
Dalam merancang tata letak fasilitas ada 2 hal yang dapat dijadikan dasar, yaitu aliran material
atau urutan kerja dan tingkat kedekatan antar kelompok kegiatan. Pada algoritma ALDEP
(Automated Layout Design Program), tingkat kedekatan antar kelompok kegiatan menjadi
pertimbangan utama dalam merancang tata letak yang baru.
Alternatif-alternatif tata letak dalam hal ini berbentuk AAD (Area Allocation Diagram). Algoritma
tersebut menghendaki agar tingkat kedekatan antar kelompok kegiatan tersebut disajikan dalam
bentuk huruf (Relationship Chart). Huruf-huruf itu apabila diurut dari tingkat kedekatan yang
tertinggi sampai terendah adalah A, E, I, O, U dan X.
Dalam tugas sarjana ini, sebelum tingkat-tingkat kedekatan itu disajikan dalam bentuk huruf-huruf
diatas, terlebih dahulu dilakukan penilaian terhadap pasangan-pasangan tersebut. Proses
penilaian ini dibantu oleh beberapa responden yang menjadi wakil dari beberapa kelompok
kegiatan. Penilaian ini menghasilkan bilangan-bilangan yang dijadikan dasar untuk menetapkan
batas-batas antar tingkat hubungan dalam bentuk huruf diatas.
Dengan mempergunakan faktor-faktor yang menjadi karakteristik hubungan pasangan-pasangan
aktifitas yang terjadi. Setiap faktor memiliki kondisi-kondisi yang dapat diamati oleh responden.
Dengan memberikan nilai pada setiap kondisi tersebut, maka nilai suatu pasangan diperoleh
dengan menjumlahkan nilai kondisi faktor-faktor yang berpengaruh.
ALDEP memberikan nilai pada rel chart sebagai berikut :
A = 64 E = 16 I = 4 O = 1 U = 0 X = -1024
ALDEP tidak memperhatikan nilai X atau hubungan tidak diharapkan. Dengan menggunakan
dasar 2 aktifitas yang berdampingan, maka nilai tertinggi yang dicapai oleh alternatif tata letak
yang dipilih adalah 944. Tata letak yang terpilih tersebut berbentuk AAD yang merupakan
rancangan tata letak baru yang diusulkan kepada PT. Herlinah Cipta Pratama.

PT. Herlinah Cipta Pratama adalah sebuah industri yang memproduksi makanan yang khas dari
sekian banyaknya makanan tradisional yang sudah dikenal oleh masyarakat Indonesia. PT.
Herlinah Cipta Pratama juga merupakan perusahaan swasta yang memproduksi dodol.
Pembuatan dodol ini terdiri dari bahan baku utama dan bahan penunjang. Bahan baku utama
meliputi beras ketan, kelapa dan gula pasir sedangkan bahan penunjang meliputi lemak,
margarine, tepung terigu, garam, minyak kelapa sawit, susu bubuk, vanili, coklat, wijen, dan
durian.
PT. Herlinah Cipta Pratama adalah sebuah industri yang membuat produk akhir untuk disimpan
dan kebutuhan konsumen diambil dari persediaan digudang yang dikenal dengan membuat untuk
persediaan (make to stock). Dimana ciri-ciri membuat untuk persediaan (make to stock) adalah
item standar (standard item), volume tinggi (high volume), terus menerus dibuat lalu disimpan,
harga wajar, pengiriman dapat dilakukan segera, pelanggan (customer) tidak mau menunggu,
perlu adanya persediaan pengaman (safety stock) untuk mengatasi fluktuasi. Sedangkan proses
produksi yang digunakan perusahaan adalah dengan aliran terus-menerus (continous flow shop),
dimana produk yang dibuat hanya satu macam produk yaitu dodol.
Adapun situasi yang ada di PT. Herlinah Cipta Pratama tepatnya pada bagian proses produksi
dodol terutama pada penempatan tata letak setiap departemen adalah masih kurang efisien.
Dimana masih adanya hambatan-hambatan dalam aliran bahan (jarak antar proses yang terlalu
jauh pada saat pembuatan salah satu bahkan beberapa bahan pembentuk dodol). Sedangkan
tata letak yang ada saat ini adalah tata letak berdasarkan fungsi atau macam proses (Functional /
Process Layout).

You might also like