You are on page 1of 14

Imunisasi pranikah berbahaya?

Dok, saya mau tanya. Saya kan mau menikah, nah disitu ada persyaratan untuk
diimunisasi TT Tokso, apakah itu berbahaya?sebab banyak teman yang menyarankan
supaya jangan mau diimunisasi, katanya nanti bisa menyebabkan susah kehamilan.
Malah, ada teman saya yang cerita kalau bisa menyebabkan Hepatitis B (berdasarkan
pengalaman sepupunya, sebelum nikah dia pernah periksa kesehatan dan dinyatakan
negatif dari hepatitis, tetapi setelah mendapatkan imunisasi TT dan hamil, dia terkena
Hepatitis B). Nah, bagaimana menurut pendapat dokter? soalnya saya jadi ragu2. Terima
kasih( perempuan, 24 thn,152 cm,55 Kg)

Terima kasih atas pertanyaan Anda.

Imunisasi TT dan toksoplasma disarankan pada wanita yang akan menikah dengan tujuan
untuk mencegah kejadian tetanus neonatorum (tetanus pada bayi baru lahir) dan
mencegah terjadinya toksoplasma pada ibu hamil. Mengenai TT, hal tersebut disarankan
karena dahulu dimana dokter sangat jarang, proses melahirkan banyak ditolong oleh
dukun beranak yang menggunakan peralatan tidak steril dimana berisiko untuk
mengakibatkan penularan kuman tetanus ke janin melalui pemotongan tali pusar.

Namun saat ini dengan banyaknya dokter dan bidan serta pertolongan melahirkan
dilakukan secara steril, maka jarang sekali terjadi kasus tetanus neonatorum. Sedangkan
untuk toksoplasma, Anda dapat melakukannya guna mencegah terkena toksoplasma saat
hamil yang menyebabkan cacat pada janin.Kedua imunisasi ini tidak berbahaya.

Yang menyebabkan hepatitis B bukanlah imunisasi yang dilakukan, namun pajanan


terhadap darah dan cairan tubuh seseorang yang didapatkan melalui transfusi darah,
jarum suntik tidak steril, atau luka di kulit yang terpajan dengan darah atau cairan tubuh
penderita Hepatitis B. Tidak ada hubungannya dengan zat imunisasi yang diberikan.

Demikian informasi kami sampaikan, semoga bermanfaat. (TRH)

Salam,
Pernikahan merupakan pengalaman hidup yang sangat penting sebagai media penyatuan
fisik dan psikis antara dua insan dan penggabungan kedua keluarga besar dalam rangka
ibadah melaksanakan perintah Allah SWT. Hal itu tentunya memerlukan berbagai
persiapan terkait yang cukup matang termasuk persiapan fisik sebelum menikah adalah
tidak kalah pentingnya dengan kesiapan materi, sosio-kultural, mental dan hukum. Tes
kesehatan dan fertilitas yang disarankan kalangan medis serta para penganjur dan
konsultan pernikahan sebenarnya merupakan salah satu bentuk
persiapan pranikah yang secara eksplisit maupun implisit disunnahkan dalam Islam

Bahkan, sekalipun tidak ada riwayat dan indikasi penyakit ataupun kelainan keturunan di
dalam keluarga, berdasarkan prinsip syariah tetap dianjurkan untuk dilakukan
pemeriksaan standar termasuk meliputi tes darah dan urine.

Bila ditinjau secara psikologis, sebenarnya pemeriksaan itu akan dapat membantu
menyiapkan mental pasangan. Sedangkan secara medis, pemeriksaan itu sebagai ikhtiar
(usaha) yang bisa membantu mencegah hal-hal yang tidak diinginkan di kemudian hari
sehingga dapat menjadi langkah antisipasi dan tindakan preventif yang dilakukan jauh-
jauh hari untuk menghindarkan penyesalan dan penderitaan rumah tangga.

Para ahli abstetri (ilmu kebidanan) dan ginekologi (ilmu keturunan) menyatakan bahwa
sebaiknya calon pengantin memeriksakan dirinya tiga bulan sebelum melakukan janji
pernikahan. Rentang waktu itu diperlukan untuk melakukan pengobatan jika ternyata
salah seorang atau keduanya menderita gangguan tertentu. Jenis pemeriksaan kesehatan
pranikah dapat disesuaikan dengan gejala tertentu yang dialami calon pengantin secara
jujur, berani dan objektif. Misalnya, pemeriksaan harus dilakukan lebih spesifik jika
dalam keluarga didapati riwayat kesehatan yang kurang baik. Namun, jika semuanya
lancar-lancar saja, maka hanya dilakukan pemeriksaan standar, yaitu cek darah dan urine.

Untuk cek darah, biasanya diperlukan khususnya untuk memastikan si calon ibu tidak
mengalami talasemia, infeksi pada darah dan sebagainya. Dalam pengalaman medis,
kadang kala ditemukan gejala anti phospholipid syndrome (APS), yaitu suatu kelainan
pada darah yang bisa mengakibatkan sulitnya menjaga kehamilan atau menyebabkan
keguguran berulang. Jika ada kasus seperti itu, biasanya para dokter akan melakukan
tindakan tertentu sebagai langkah , sehingga pada saat pengantin perempuan hamil dia
dapat mempertahankan bayinya.
Hasil analisa data medis mengungkapkan bahwa kasus yang paling banyak terjadi pada
calon ibu khususnya di Indonesia adalah terjangkitnya virus toksoplasma. Virus yang bisa
mengakibatkan kecacatan pada bayi ini biasanya disebabkan seringnya kaum perempuan
mengkonsumsi daging yang kurang matang atau tersebar melalui kotoran atau bulu
binatang piaraan. Oleh karena itu, untuk mengetahuinya, agar dapat ditangani Secara dini
diperlukan pemeriksaan toksoplasma, rubella, virus cytomegalo, dan herpes yaitu yang
sering disingkat dengan istilah pemeriksaan terhadap TORCH.

Demikian pula, pada calon pengantin pria biasanya diperlukan untuk dilakukan
pemeriksaan sejumlah infeksi seperti sipilis dan gonorrhea. Selain itu banyak juga dari
pengalaman klinis dilakukan pemeriksaan sperma untuk memastikan kesuburan untuk
calon mempelai pria. Dalam kapasitas ini, pemeriksaan sperma dilakukan dalam tiga
kategori yaitu jumlah sperma, gerakan sperma dan bentuk sperma.

Sperma yang baik menurut para ahli, jumlahnya harus lebih dari 20 juta setiap cc-nya
dengan gerakan lebih dari 50% dan memiliki bentuk normal lebih dari 30% . Bila dalam
pemeriksaan ditemukan kelainan pada sperma, maka waktu tiga bulan setelah
pemeriksaan dianggap sudah cukup untuk melakukan penyembuhan. Demikian halnya
bagi calon mempelai wanita, jangka waktu tiga bulan juga dianggap memadai untuk
memperbaiki siklus menstruasi calon pengantin wanita yang memiliki masa menstruasi
tidak lancar dengan disiplin mengikuti terapi khusus dan intens secara kontinyu.

Pemeriksaan standar menyangkut darah antara lain dilakukan untuk mengetahui jenis
resus. Seperti bangsa Asia lainnya, perempuan Indonesia memiliki resus darah positif.
Sedangkan bangsa Eropa dan Kaukasia biasanya memiliki resus negatif. Karena itu,
pemeriksaan resus untuk pasangan campuran yang berasal dari dua bangsa berbeda
sangatlah penting. Resus berfungsi sama dengan sidik jari yaitu sebagai penentu. Setelah
mengetahui golongan dara seseorang seperti A, B, O biasanya resusnya juga ditentukan
untuk mempermudah identifikasi. Hal itu karena perbedaan resus pada pasangan bisa
berdampak fatal saat kehamilan.

Jika ibu memiliki resus positif dan embrio menunjukkan resus negatif, maka biasanya
disarankan para ahli medis untuk melakukan pengguguran sejak dini karena tidak
mungkin janin akan bertahan hidup secara normal di dalam rahim ibu. Meskipun
pasangan ingin tetap mempertahankan janin, nantinya akan gugur juga. Pengalaman ini
biasanya di kalangan medis disebut sebagai kasus incompabilitas resus.

Calon pengantin juga sering diminta untuk melakukan pemeriksaan darah anticardiolipin
antibody (ACA). Penyakit yang berkaitan dengan hal itu bisa mengakibatkan aliran darah
mengental sehingga darah si ibu sulit mengirimkan makanan kepada janin yang berada di
dalam rahimnya. Selain itu, jika salah satu calon pengantin memiliki catatan down
syndrome karena kromosom dalam keluarganya, maka perlu dilakukan pemeriksaan lebih
intensif lagi. Sebab, riwayat itu bisa mengakibatkan bayi lahir idiot.

Adapun suntikan Tetanus Toxoid yang lebih dikenal dengan suntikan TT sebenarnya
dimaksudkan untuk mencegah timbulnya tetanus pada luka yang dapat terjadi pada
vagina mempelai wanita yang diakibatkan hubungan seksual pertama. Suntikan TT
biasanya juga diperlukan dan dianjurkan oleh para medis bagi para ibu hamil di usia
kehamilan 5-6 bulan untuk mencegah terjadinya tetanus pada luka ibu ataupun bayi saat
proses kelahiran. Sedangkan kekhawatiran adanya manipulasi serum TT pada suntikan
yang diganti dengan serum kontrasepsi oleh para medis sebaiknya dihilangkan dan jika
terbukti adanya pengalaman sebelumnya atau indikasi kuat mal praktik yang disengaja
tersebut, maka dapat dilaporkan para pihak terkait dan yang berwenang, dan hal itu di
samping melanggar kode etik kedokteran, juga merupakan suatu tindak pidana.

oleh pihak hakim. Hal ini merupakan indikasi pentingnya faktor keturunan dan kesuburan
serta kesehatan seksual dalam pernikahan sehingga sangat diperlukan pemeriksaan.

Dengan demikian, berdasarkan data urgensi dan manfaat dari pemeriksaan kesehatan
tersebut sangat menyambut anjuran agar calon pengantin melakukan pemeriksaan
fertilitas dan tes kesehatan fisik maupun mental sekalipun serta tindakan imunisasi
termasuk imunisasi TT pra menikah agar dapat diketahui lebih awal berbagai kendala dan
kesulitan medis yang mungkin terjadi untuk diambil tindakan antisipasi yang semestinya
sedini mungkin Oleh: Dr. Setiawan Budi Utomo

http://www.dakwatuna.com

PEMERIKSAAN kesehatan pranikah penting bagai kedua pasangan. Tujuannya, agar


terhindar dan mendeteksi penyakit secara dini. Sayangnya, persiapan ini sering kali
terabaikan dan bahkan disepelekan.

Ya, pemeriksaan kesehatan pranikah masih dianggap belum begitu perlu dan penting bagi
calon pasangan pengantin. Beragam alasan menyeruak ketika calon mempelai ditawari
melakukan pemeriksaan kesehatan pranikah.

Mulai dari menyita banyak waktu, menambah daftar kesibukan atau pemborosan karena
menyedot biaya lebih banyak. Malah ditakutkan akan mengancam kelangsungan
hubungan itu sendiri. Apabila hasil cek kesehatan menunjukkan adanya kelainan yang
cukup serius pada kondisi medis keduanya.

Namun, sebaiknya Anda jangan menyepelekan pemeriksaan kesehatan sebelum


pernikahan berlangsung. Jika tidak waspada, ada banyak risiko yang akan menghadang
Anda bersama pasangan dalam menjalani pernikahan.

Jadi, hindari risiko sedini mungkin dengan memeriksakan kesehatan Anda dan pasangan
ke dokter atau rumah sakit terdekat yang menyediakan pemeriksaan kesehatan pranikah
untuk calon pengantin.
Tentunya memeriksakan diri bukan sekadar kewajiban, tetapi tentu mempunyai manfaat
yang sangat penting, seperti mengetahui kondisi Anda dan pasangan, memperoleh
kesiapan mental serta mengetahui jika ada penyakit-penyakit yang nantinya dapat segera
Anda tanggulangi bersama. Terutama menyangkut masalah kesehatan reproduksi
(fertilitas) dan genetika (keturunan).

“Tujuan pemeriksaan kesehatan untuk meningkatkan kualitas calon keluarga di bidang


kesehatan. Jika diketahui setelah pemeriksaan ada yang mengganggu bisa segera diatasi,”
ungkap dokter bagian general check up dari RS Telogorejo, Semarang, dr Hinarto
Utomo.

Pemeriksaan kesehatan pranikah juga dapat mendeteksi adanya kelainan tekanan darah,
jantung, urin, kulit, dan penyakit dalam. Sehingga keduanya dapat mengetahui penyakit
yang “diam-diam” mengidap pada tubuh mereka. Selain itu, pemeriksaan kesehatan
pranikah juga mampu mencegah penyakit.

Sebagai contoh, bayi sejak dalam kandungan sudah mendapatkan imunisasi DPT (difteri,
pertusis, tetanus). Kendati sudah diantisipasi sedemikian rupa, masih ada kasus bayi lahir
mengalami tetanus. Nah, untuk mengatasi kasus “kebobolan” seperti ini sebelum
menikah calon ibu akan mendapatkan imunisasi TT (tetanus toksoid).

Mengingat pentingnya pemeriksaan kesehatan pranikah, lantas sebaiknya kapan


melakukan tes kesehatan tersebut? dr Hinarto mengungkapkan, tidak ada batasan waktu
untuk melakukan pemeriksaan kesehatan pranikah.

Tes kesehatan pranikah dapat dilakukan kapan pun selama pernikahan belum
berlangsung. “Jika Anda dan pasangan ingin menikah, masukkan pemeriksaan kesehatan
pranikah dalam daftar persiapan. Andai kata saat pengecekan ditemukan ada masalah,
maka pengobatan dapat dilakukan secepatnya,” imbuhnya.
(sindo/) (nsa)

http://m.okezone.com/read/2008/09/28/27/149998/pemeriksaan-kesehatan-pranikah-
penting-bagi-kedua-mempelai
Vaksin TT Pra-nikah???? siapa takut

Suntik Vaksin Tetanus Toxoid (TT) Pra-nikah.....


Pasti banyak yang sudah pernah mendengarnya bahkan mengetahuinya, tapi engga
sedikit juga yang belum mengetahui kalau suntik TT merupakan aturan resmi yang
ditetapkan pemerintah bahkan sejak tahun1986. "Ini adalah program jangka panjang yang
ditetapkan pemerintah untuk memberantas tetanus,

"Vaksinasi tetanus pada perempuan yang hendak menikah akan meningkatkan kekebalan
tubuh dari infeksi tetanus. Kekebalan tubuh itu akan 'diwariskan' kepada bayinya ketika
proses persalinan. Jadi bayi yang baru lahir aman dari infeksi tetanus. Selain itu suntik
TT juga mencegah terjadinya infeksi yang mengakibatan tetanus pada vagina perempuan
ketika pertama kali melakukan hubungan suami istri dan melahirkan.

Sebenarnya target pemberian vaksin TT ini bukan hanya wanita yang akan menikah, tapi
juga wanita usia subur. Waktu yang tepat untuk mendapatkan vaksin TT sekitar dua
hingga enam bulan sebelum pernikahan. "Ini diperlukan agar tubuh memiliki waktu
untuk membentuk antibodi,"
Disusun oleh:
Kelompok 4
Ketua: Rini dwi anggraini
Sekretaris: fitriani
Moderator: maria adillah
Anggota: andika febrianti f

Dosen pembimbing: SURYANDA S.pd, M.kes

AKADEMI KEBIDANAN RANGGA


HUSADA PRABUMULIH
TAHUN AKADEMIK 2010/2011
BAB I
PENDAHULUAN

Masalah: PENTINGNYA IMUNISASI PRA NIKAH


Tempat:Ds.SUKA MAJU
Tanggal: 05 NOVEMBER 2010
Subject: REMAJA / CALON PENGANTIN

Pernikahan merupakan pengalaman hidup yang sangat penting sebagai media


penyatuan fisik dan psikis antara dua insan dan penggabungan kedua keluarga besar
dalam rangka ibadah melaksanakan perintah Allah SWT. Hal itu tentunya memerlukan
berbagai persiapan terkait yang cukup matang termasuk persiapan fisik sebelum menikah
adalah tidak kalah pentingnya dengan kesiapan materi, sosio-kultural, mental dan hukum.
Tes kesehatan dan fertilitas yang disarankan kalangan medis serta para penganjur dan
konsultan pernikahan sebenarnya merupakan salah satu bentuk
persiapan pranikah yang secara eksplisit maupun implisit disunnahkan dalam Islam

Bahkan, sekalipun tidak ada riwayat dan indikasi penyakit ataupun kelainan
keturunan di dalam keluarga, berdasarkan prinsip syariah tetap dianjurkan untuk
dilakukan pemeriksaan standar termasuk meliputi tes darah dan urine.

Bila ditinjau secara psikologis, sebenarnya pemeriksaan itu akan dapat membantu
menyiapkan mental pasangan. Sedangkan secara medis, pemeriksaan itu sebagai ikhtiar
(usaha) yang bisa membantu mencegah hal-hal yang tidak diinginkan di kemudian hari
sehingga dapat menjadi langkah antisipasi dan tindakan preventif yang dilakukan jauh-
jauh hari untuk menghindarkan penyesalan dan penderitaan rumah tangga.
BAB II
PEMBAHASAN

1.PEMERIKSAAN KESEHATAN PRA NIKAH

Pemeriksaan kesehatan pranikah penting bagai kedua pasangan. Tujuannya, agar


terhindar dan mendeteksi penyakit secara dini. Sayangnya, persiapan ini sering kali
terabaikan dan bahkan disepelekan. Ya, pemeriksaan kesehatan pranikah masih dianggap
belum begitu perlu dan penting bagi calon pasangan pengantin. Beragam alasan
menyeruak ketika calon mempelai ditawari melakukan pemeriksaan kesehatan
pranikah.Mulai dari menyita banyak waktu, menambah daftar kesibukan atau
pemborosan karena menyedot biaya lebih banyak. Malah ditakutkan akan mengancam
kelangsungan hubungan itu sendiri. Apabila hasil cek kesehatan menunjukkan adanya
kelainan yang cukup serius pada kondisi medis keduanya.

Namun, sebaiknya Anda jangan menyepelekan pemeriksaan kesehatan sebelum


pernikahan berlangsung. Jika tidak waspada, ada banyak risiko yang akan menghadang
Anda bersama pasangan dalam menjalani pernikahan.Jadi, hindari risiko sedini mungkin
dengan memeriksakan kesehatan Anda dan pasangan ke dokter atau rumah sakit terdekat
yang menyediakan pemeriksaan kesehatan pranikah untuk calon pengantin.Tentunya
memeriksakan diri bukan sekadar kewajiban, tetapi tentu mempunyai manfaat yang
sangat penting, seperti mengetahui kondisi Anda dan pasangan, memperoleh kesiapan
mental serta mengetahui jika ada penyakit-penyakit yang nantinya dapat segera Anda
tanggulangi bersama. Terutama menyangkut masalah kesehatan reproduksi (fertilitas)
dan genetika (keturunan).

Para ahli abstetri (ilmu kebidanan) dan ginekologi (ilmu keturunan) menyatakan
bahwa sebaiknya calon pengantin memeriksakan dirinya tiga bulan sebelum melakukan
janji pernikahan. Rentang waktu itu diperlukan untuk melakukan pengobatan jika
ternyata salah seorang atau keduanya menderita gangguan tertentu. Jenis pemeriksaan
kesehatan pranikah dapat disesuaikan dengan gejala tertentu yang dialami calon
pengantin secara jujur, berani dan objektif. Misalnya, pemeriksaan harus dilakukan lebih
spesifik jika dalam keluarga didapati riwayat kesehatan yang kurang baik. Namun, jika
semuanya lancar-lancar saja, maka hanya dilakukan pemeriksaan standar, yaitu cek darah
dan urine.

2.TUJUAN TES KESEHATAN

“Tujuan pemeriksaan kesehatan untuk meningkatkan kualitas calon keluarga di


bidang kesehatan. Jika diketahui setelah pemeriksaan ada yang mengganggu bisa segera
diatasi,” ungkap dokter bagian general check up dari RS Telogorejo, Semarang, dr
Hinarto Utomo.Pemeriksaan kesehatan pranikah juga dapat mendeteksi adanya kelainan
tekanan darah, jantung, urin, kulit, dan penyakit dalam. Sehingga keduanya dapat
mengetahui penyakit yang “diam-diam” mengidap pada tubuh mereka. Selain itu,
pemeriksaan kesehatan pranikah juga mampu mencegah penyakit.

sejak dalam Sebagai contoh, bayi kandungan sudah mendapatkan imunisasi DPT
(difteri, pertusis, tetanus). Kendati sudah diantisipasi sedemikian rupa, masih ada kasus
bayi lahir mengalami tetanus. Nah, untuk mengatasi kasus “kebobolan” seperti ini
sebelum menikah calon ibu akan mendapatkan imunisasi TT (tetanus toksoid). dilakukan
kapan pun selama pernikahan belum berlangsung. “Jika Anda dan pasangan ingin
menikah, masukkan pemeriksaan kesehatan

Tes kesehatan pranikah dapat pranikah dalam daftar persiapan. Andai kata saat
pengecekan ditemukan ada masalah, maka pengobatan dapat dilakukan secepatnya,”.

3. Vaksin TT Pra nikah

Suntik Vaksin Tetanus Toxoid (TT) Pra-nikah.....


Pasti banyak yang sudah pernah mendengarnya bahkan mengetahuinya, tapi engga
sedikit juga yang belum mengetahui kalau suntik TT merupakan aturan resmi yang
ditetapkan pemerintah bahkan sejak tahun1986. "Ini adalah program jangka panjang yang
ditetapkan pemerintah untuk memberantas tetanus,
"Vaksinasi tetanus pada perempuan yang hendak menikah akan meningkatkan
kekebalan tubuh dari infeksi tetanus. Kekebalan tubuh itu akan 'diwariskan' kepada
bayinya ketika proses persalinan. Jadi bayi yang baru lahir aman dari infeksi tetanus.
Selain itu suntik TT juga mencegah terjadinya infeksi yang mengakibatan tetanus pada
vagina perempuan ketika pertama kali melakukan hubungan suami istri dan melahirkan.
Sebenarnya target pemberian vaksin TT ini bukan hanya wanita yang akan menikah, tapi
juga wanita usia subur. Waktu yang tepat untuk mendapatkan vaksin TT sekitar dua
hingga enam bulan sebelum pernikahan. "Ini diperlukan agar tubuh memiliki waktu
untuk membentuk antibodi,"

Adapun suntikan Tetanus Toxoid yang lebih dikenal dengan suntikan TT


sebenarnya dimaksudkan untuk mencegah timbulnya tetanus pada luka yang dapat terjadi
pada vagina mempelai wanita yang diakibatkan hubungan seksual pertama. Suntikan TT
biasanya juga diperlukan dan dianjurkan oleh para medis bagi para ibu hamil di usia
kehamilan 5-6 bulan untuk mencegah terjadinya tetanus pada luka ibu ataupun bayi saat
proses kelahiran.
BAB III
PENUTUP

1. KESIMPULAN

Pernikahan merupakan pengalaman hidup yang sangat penting sebagai media


penyatuan fisik dan psikis antara dua insan dan penggabungan kedua keluarga besar
dalam rangka ibadah melaksanakan perintah Allah SWT. Hal itu tentunya memerlukan
berbagai persiapan terkait yang cukup matang termasuk persiapan fisik sebelum menikah
adalah tidak kalah pentingnya dengan kesiapan materi, sosio-kultural, mental dan hukum.
Tes kesehatan dan fertilitas yang disarankan kalangan medis serta para penganjur dan
konsultan pernikahan sebenarnya merupakan salah satu bentuk
persiapan pranikah yang secara eksplisit maupun implisit disunnahkan dalam Islam

2. SARAN

Imunisasi TT dan toksoplasma disarankan pada wanita yang akan menikah


dengan tujuan untuk mencegah kejadian tetanus neonatorum (tetanus pada bayi baru
lahir) dan mencegah terjadinya toksoplasma pada ibu hamil. Mengenai TT, hal tersebut
disarankan karena dahulu dimana dokter sangat jarang, proses melahirkan banyak
ditolong oleh dukun beranak yang menggunakan peralatan tidak steril dimana berisiko
untuk mengakibatkan penularan kuman tetanus ke janin melalui pemotongan tali pusar.
DAFTAR PUSTAKA

http://www.dakwatuna.com

http://m.okezone.com/read/2008/09/28/27/149998/pemeriksaan-kesehatan-pranikah-
penting-bagi-kedua-mempelai
DAFTAR ISI

1. BAB I
Pendahuluan……………………………………………………………….4
2. BAB II Pembahasan
1.PEMERIKSAAN KESEHATAN PRA NIKAH…………….…………..5
2.TUJUAN TES KESEHATAN………………………………….……….5
3. Vaksin TT Pra nikah……………………………………………………6
3. BAB III Penutup
1. Kesimpulan……………………………………………………………..7
2. Saran…………………………………………………………………….7

You might also like